0 STUDI TENTANG EKSPLOITASI BATU KARANG DI SEPANJANG PESISIR PANTAI MAILEPPET KECAMATAN SIBERUT SELATAN KABUPATEN KEPULAUAN MENTAWAI JURNAL Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Strata Satu (S1) PETRUS KANCIUS NIM. 08030167 Pembimbing I Pembimbing II Slamet Rianto, M.Pd Yuherman, SP, M.Pd PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG 2013
1 STUDIES ON THE EXPLOITATION ALONG THE CORAL COAST BEACH VILLAGE OF MAILEPPET SOUTH SIBERUT MENTAWAI ISLANDS DISTRICT Oleh : Petrus Kancius *Slamet Rianto**Yuherman** *Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat ** Staf pengajar Program Studi Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACT Waters Maileppet village is one of the areas that have extensive coral ecosystems. Result of taking rock massive damage and death rock in the waters Maileppet village, so it is bad for the ecosystem of the sea, and other biota that are in the waters of the village Maileppet This study aims to obtain data, information and an overview of the exploitation of coral reefs along the coast of Maileppet village South Siberut district Mentawai Islands regency views of : 1 ) knowledge of the community, 2 ) the attitude of the community, 3 ) the level of income, and 4 ) level of education. This research is a descriptive study that aims to show the state as it is appropriate to show that based on the calculation of the average percentages and other statistics. Population in this research is all the people who exploit the rocks along the coast of Maileppet village South Siberut district Mentawai Islands regency, amounting to 60 families. The study sample was taken with the sampling method of total population sampled throughout the study so that the study sample was 60 families. The research found that : 1) Public awareness of the exploitation of coral reefs along the coast of Maileppet village South Siberut district Mentawai Islands regency included both with the percentage of 79,85%, 2) public attitudes about the exploitation of coral reefs along the coast of Maileppet village South Siberut district Mentawai Islands regency included both with the percentage of 85,24%, 3) level of income of the people in the villages along the coastal of Maileppet village South Siberut district Mentawai Islands regency is generally > Rp 1000.000-2000.000/ month (65,0%) and including high and 4 ) public education level last Maileppet village South Siberut district Mentawai Islands regency is generally complete primary school ( 65,00 %) and never get a non-formal education (6333%) Key Words: knowledge, attitude, income, education, exploitation 1
2 Pendahuluan Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia yang memiliki lebih kurang 17.508 pulau, dengan sekitar 6.000 di antaranya merupakan pulau yang berpenduduk. Indonesia secara keseluruhan juga memiliki garis pantai terpanjang di dunia yakni 81.000 km yang merupakan 14% dari garis pantai yang ada di seluruh dunia. Luas laut Indonesia mencapai 5,8 juta km2, atau mendekati 70% dari luas keseluruhan negara Indonesia (http:/www. terangi.com, diakses 20 Februari 2013). Batu Karang merupakan salah satu komponen utama sumber daya pesisir dan laut utama, disamping hutan mangrove dan padang lamun. Batu karang merupakan kumpulan fauna laut yang berkumpul menjadi satu membentuk batu. Struktur tubuh karang banyak terdiri atas kalsium dan karbon. Hewan ini hidup dengan memakan berbagai mikro organisme yang hidup melayang di kolom perairan laut. Peranan batu karang bagi biota laut adalah sebagai tempat mencari makan (feeding ground), daerah asuhan (nursery ground), tempat berpijah (spawning ground), dan sebagai tempat persembunyian. Dari segi ekologi, batu karang berperan sebagai pelindung pantai dari hempasan ombak. Bagi manusia, batu karang berperan sebagai tempat sumber mata pencaharian dan juga untuk bahan bangunan rumah dan jalan sebagian besar penduduk pesisir selain itu juga sebagai tempat melakukan penelitian. Kegiatan yang dilakukan oleh manusia membuat ekosistem batu karang rusak bahkan mati. Oleh karena itu harus diperhatikan tata cara pemanfaatan batu karang sehingga potensi yang ada di daerah batu karang dapat tergali secara maksimal. Rusaknya batu karangakibat eksploitasi jaga disebabkan oleh kurangnya pengetahuan dalam mengelola ekosistem batu karang. Kegiatan yang dapat merusak seperti kegiatan pertambangan pantai, penangkapan ikan dengan alat yang merusak batu karang, pemancingan di daerah karang, pembuangan jangkar perahu nelayan, perubahan kualitas perairan yang bersumber dari daratan serta aktifitas penyelaman. Pendapatan masyarakat yang mengeksploitasi batu karang sesuai dengan hasil pengambilan batu karang dalam 1 minggu atau 1 bulan, kadangkala pendapatan belum mampu
3 memenuhi kebutuhan anggota keluarga, sementara tingkatan pendidikan yang dimiliki berbeda-beda, ada yang tamat SMA, SLTP, SD dan ada yang tidak tamat dari pendidikan formal, dan fasilitas yang adapun kurang memadai, disitulah lemahnya pendidikan masyarakat disamping masih kurangnya kesadaran orang tua untuk menyekolahkan anaknya. Dari hasil observasi atau pengamatan yang telah dilakukan di lapangan, permasalaan utama adalah bagaimana mungkin pengambilan batu karang di laut akan dihentikan jika alternatif lain bahan bangunan di daerah ini belum ditemukan. Perairan desa Maileppet adalah salah satu daerah yang memiliki ekosistem batu karang yang luas. Akibat dari pengambilan batu karang secara besar-besaran menyebabkan kerusakan dan kematian batu karang yang ada di perairan desa Maileppet, sehingga berdampak buruk bagi ekosistem yang ada di laut, serta biotabiota lain yang berada di daerah perairan desa Maileppet. Metodologi Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang bertujuan untuk memperlihatkan keadaan sebagaimana adanya sesuai menampakkan yang berdasarkan atas perhitungan rata-rata persentase Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh masyarakat yang mengeksploitasi batu karang sepanjang pesisir pantai desa Maileppet kecamatan Siberut Selatan Kabupaten Kepulauan Mentawai yang berjumlah 60 KK. Sampel penelitian diambil dengan teknik total Sampling sehingga sampel penelitian berjumlah 60 KK Teknik analisa data pada penelitian ini menggunakan analisis persentase yaitu: P = f x 100% n Untuk menghitung skor total pengetahuan dan sikap masyarakat digunakan rumus: Skor total = (Ax5) + (Bx4) (Cx3) + (Dx2) + (Ex1) Pembahasan Pertama, pengetahuan masyarakat tentang eksploitasi batu karang di sepanjang pesisir pantai desa Maileppet kecamatan Siberut Selatan kabupaten Kepulauan Mentawai termasuk baik dengan persentase 79,85%. Hal ini sesuai dengan pendapat Lengeveld dalam Syamsuri (1989)
4 mengatakan pengetahuan adalah kesatuan suatu obyek yang mengetahui dan obyek yang diketahui, satu dan kesatuan dalam nama obyek itu dipandang oleh subjek sebagai hal yang diketahuinya. Blom mengatakan ada Empat aspek pengetahuan yaitu Pengenalan, Pemahaman, Aplikasi, Analisis Sintesis menurut Hamali dalam Syamsuri (1989), selanjutnya Pdilick dalam Syamsuri (1989) membedakan pengetahuan 3 jenis yaitu: a) Pengetahuan Persepsi adelah pengetahuan yang diperoleh manusia dengan cara mengadakan kontak langsung dengan alam melalui alat-alat indranya yang diperoleh setelah melakukan pengamatan, b) Pengetahuan Apriori adalah pengetahuan yang diperoleh manusia dengan cara mengadakan kontak langsung dengan alam atau pengetahuan tanpa dasar pengetahuan tetepi didasarkan kepada penalaran manusia dan 3) Pengetahuan Moral adalah pengetahuan yang diperoleh didasarkan atas ketentuan moral yang dikemukakan oleh intitusi etik yang menyatakan kebenaran moral sifatnya membenarkan bengan sendirinya Kedua, sikap masyarakat tentang eksploitasi batu karang di sepanjang pesisir pantai desa Maileppet kecamatan Siberut Selatan kabupaten Kepulauan Mentawai termasuk baik dengan persentase 85,24%. Hal ini sesuai dengan pendapat Thoha (2007) pengertian sikap merupakan kecendrungan seseorang pandangan suatu obyek yang mengandung komponen-komponen kognitif, afektif dan tingkah laku. Menurut Mueller dalam Thoha (2007) sikap adalah: (1) pengaruh atau penolakan (2) penilaian (3) suka atau tidak suka (4) kepositifan dan kenegatifan terhadap suatu obyek psikologis. Kemudian Winkel (1984:30) jaga memberikan gagasan bahwa yang dimaksud dengan sikap adalah kecenderungan dari subyek untuk menerima atau menolak berdasarkan penilaian terhadap obyek itu sesuai yang berharga atau tidak berharga (baik atau tidak baik) menurut thurstone yang diterjemakan oleh Syaipuddin dalam Ahmadi (2002) menjelaskan bahwa sikap adalah efeksi atau untuk melawan (penolakan), penilaian suka atau tidak suka tanggapan positif atau negatif terhadap suatu obyek psikologis. Ketiga, tingkat pendapatan masyarakat di sepanjang pesisir pantai desa Maileppet kecamatan Siberut
5 Selatan kabupaten Kepulauan Mentawai umumnya > Rp 1.000,000 Rp 2.000,000/bulan (65,0%) dan termasuk dalam kriteria tinggi. Hal ini sesuai dengan pendapat Budiharjo (1993) yang menyatakan pendapatan adalah sumber dasar bagi keluarga untuk menentukan tingkat pendapatan tiap-tiap kelurga akan berbeda-beda. Pada tingkat pendapatan yang amat rendah umunya keluarga itu akan menghabiskan semua pendapatan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, dan perumahan. Pola ini masih diikuti dengan peningkatan pendapatan apabila pendapatan mereka meningkat boleh jadi mereka akan memberikan sejumlah kebutuhan dasar semata. Keempat, tingkat pendidikan terakhir masyarakat di sepanjang pesisir pantai desa Maileppet kecamatan Siberut Selatan kabupaten Kepulauan Mentawai umumnya tamat SD (65,00%) dan tidak pernah mendapatkan pendidikan non formal (63,33%). Tingkat pendidikan berkaitan erat dengan penguasan ilmu pengetahuan dan teknologi. Tingkat pendidikan yang tinggi memungkinkan penduduk mengolah sumber daya alam dengan baik. Disamping itu penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi memudahkan penduduk memenuhi berbagai kebutuhan hidup sehingga taraf hidupnya meningkat. Sedangkan tingkat pendidikan yang rendah dapat menyebabkan lambannya peningkatan taraf kehidupan, dengan demikian kemajuan menjadi terhambat Togatorop dalam Saulina (2010:17). Kesimpulan 1. Pengetahuan masyarakat tentang eksploitasi batu karang di sepanjang pesisir pantai desa Maileppet kecamatan Siberut Selatan kabupaten Kepulauan Mentawai termasuk baik dengan persentase 79,85%. 2. Sikap masyarakat tentang eksploitasi batu karang di sepanjang pesisir pantai desa Maileppet kecamatan Siberut Selatan kabupaten Kepulauan Mentawai termasuk baik dengan persentase 85,24%. 3. Tingkat pendapatan masyarakat di sepanjang pesisir pantai desa Maileppet kecamatan Siberut Selatan kabupaten Kepulauan Mentawai umumnya > Rp 1.000,000 Rp 2.000,000/bulan (65,0%) dan termasuk tinggi.
6 4. Tingkat pendidikan terakhir masyarakat di sepanjang pesisir pantai desa Maileppet kecamatan Siberut Selatan kabupaten Kepulauan Mentawai umumnya tamat SD (65,00%) dan tidak pernah mendapatkan pendidikan non formal (63,33%). Daftar Pustaka Ahmadi, Abu. 2002. Psikologi Sosial. Jakarta: Rineka Cipta Arikunto, Suharsini. 2006. Prosedur Penelitian. Yogyakarta: Rineka Cipta. Asdak, Chay. 1995. Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Alwi, Hasan. 2003. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Departemen Pendidikan Nasional: Jakarta BPS, Kepulauan Mentawai. 2006. Kepulauan Mentawai In Figures. Penebit Published BPS Kabupaten Kepulauan Mentawai Badan Pusat Statistik. 1990. Survey Sosial Ekonomi Nasional. Jakarta : BPS Lembaga Kajian Sosial Budaya, Penyiapan Kelembagaan Pengelola Terumbu Karang Berbasais Masyarakat. COREMAP II Poerwadarminta, Was. (2004). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka Syamsuri, SA. 1989. Pengantar Teori Pengetahuan. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan Sherraden, Michael. 2006. Aset Untuk Orang Miskin. Jakarta: Raja Grafindo. Sudjana, Nana dan Ibrahim. 2007. Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru Algesindo Syah, Muhibbin. 2008. Psikologi Belajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Thoha, Miftah. 2007. Perilaku Organisasi, Konsep Dasar dan Aplikasinya. Jakarta: Raja Grafindo Yusuf, A. Muri. 2005. Motodologi Penelitian. Padang: UNP Press Padang. ( http:/www. terangi.com). Http:// id. Shvoong.com/writing. (2011). Pendapatan. Padang. Yulianda, Ferdinan. (2003) Pengelolaan Terumbu Karang di Kawasan Wisata Bahari. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor.