PENGEMBANGAN PANDUAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR 1 BERBASIS GUIDED INQUIRY

dokumen-dokumen yang mirip
Pengembangan Buku Petunjuk Praktikum Fisika Berbasis Inkuiri Terbimbing untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Siswa SMA Kelas X

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Kajian Pengembangan Modul Pembelajaran Fisika

Mahardika Intan Rahmawati

Muhammad Amil Busthon Universitas Negeri Malang Kata kunci: simulasi, sketchup, fisika zat padat, model tiga dimensi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian dan pengembangan (Research & Development). Menurut Gall, dkk.

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

Kata kunci : Modu Fislika, Model POE, Motivasi Belajar.

PENGEMBANGAN MODUL IPA BERBASIS EKSPERIMEN MATERI PERISTIWA ALAM DI INDONESIA UNTUK SISWA KELAS V SD ARTIKEL

Seminar Nasional Hasil Penelitian Universitas Kanjuruhan Malang 2017

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS INKUIRI POKOK BAHASAN ENERGI DAN PERUBAHANNYA

PENGEMBANGAN PENUNTUN PRAKTIKUM FISIKA DASAR 1 BERBASIS GUIDED INQUIRY UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MAHASISWA

BAB III METODE PENELITIAN

Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper ke-2 Pengintegrasian Nilai Karakter dalam Pembelajaran Kreatif di Era Masyarakat Ekonomi ASEAN

B. Model Pengembangan Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian pengembangan (research and development/r&d) yang mengacu pada model

Yuniar Fikriani Amalia, Zainuddin, dan Misbah Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin

PENGEMBANGAN ALAT PENILAIAN BERBASIS KETERAMPILAN GENERIK SAINS PADA PRAKTIKUM STRUKTUR HEWAN

PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN PRAKTIKUM TEKNIK LABORATORIUM II UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BEREKSPERIMEN

Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT) Vol. 3 No. 3 ISSN Kata Kunci : Guided Inquiry dengan Teknik Think Pair Share, Hasil Belajar [1]

BAB III METODE PENELITIAN

PENYUSUNAN MODUL EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS AUTHENTIC ASSESSMENT PORTOFOLIO

BAB III METODE PENELITIAN. program linear. Metode penelitian pengembangan merupakan metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Keterampilan laboratorium dan kemampuan generik sains sangat penting

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER OLEH MAHASISWA CALON GURU FISIKA

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERMUATAN KARAKTER PADA MATERI JURNAL KHUSUS

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH PADA POKOK BAHASAN BESARAN DAN SATUAN DI SMA

BAB I PENDAHULUAN. proses pembelajaran di kelas maupun dalam melakukan percobaan di. menunjang kegiatan pembelajaran.

PENGEMBANGAN BUKU PETUNJUK PRAKTIKUM FISIKA: PENGUJIAN JENIS KAWAT KONDUKTOR KOMERSIAL

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS METAKOGNISI SEBAGAI PENUNJANG PEMAHAMAN KONSEP DAN PENALARAN SISWA SMA POKOK BAHASAN SUHU DAN KALOR

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP MAHASISWA CALON GURU BIOLOGI

PEMBUATAN MODUL BERBASIS MASALAH PADA MATERI RANGKAIAN ELEKTRONIKA DASAR 1 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA UNIVERSITAS JAMBI

Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) IPA Berbasis Multiple Intelligences Pada Materi Suhu dan Perubahannya di Kelas VII

Kata Kunci: Model Pembelajaran Inkuiri, Hidrolisis Garam

BioEdu Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. IPA Terpadu Model Webbed dengan Pendekatan Inquiry pada Tema. Hujan Asam bagi Lingkungan sebagai Upaya Meningkatkan Science

BAB III METODE PENELITIAN. modul IPA ini menggunakan metode Research and Development. (R&D). Penelitian R&D menurut Nana Syaodih Sukmadinata (2012:

Pengembangan Modul Berbasis Project Based Learning untuk Mengoptimalkan Life Skills pada Siswa Kelas X SMA N 1 Petanahan Tahun Pelajaran 2013/2014

III. METODOLOGI PENELITIAN. (research and development). Penelitian dan pengembangan (R & D) adalah

Kata kunci: media pembelajaran interaktif, swish max-4, gerak melingkar beraturan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi penelitian di Bandar Lampung. Subjek pada tahap studi lapangan adalah

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA PADA POKOK BAHASAN LISTRIK DINAMIS MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING

Kajian Validitas Konstruk Modul IPA Terpadu Berbasis Scientific Approach Materi Pokok Suhu, Kalor dan Perpindahannya SMP Kelas VII

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan pengembangan atau Research and Development (R&D). Sukmadinata (2011)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development/ R&D).

Jurnal Pendidikan IPA Indonesia

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah research and development atau penelitian

PENGEMBANGAN KIT PRAKTIKUM DAN LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK (LKPD) MATERI LAJU REAKSI UNTUK SISWA SMA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. IPA untuk Meningkatkan Practical skills Siswa SMP. desain penelitian pengembangan (Research and Development).

BAB III METODE PENELITIAN. Tujuan pendidikan nasional adalah berkembangnya potensi peserta didik agar

III. METODOLOGI PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini terdiri dari subjek penelitian studi lapangan, subjek

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Paradigma penelitian merupakan pola pikir yang menunjukkan hubungan. antar variabel yang akan diteliti (Gambar 3.1).

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian pengembangan (research

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA PADA MATERI FLUIDA DINAMIS BERBASIS SCIENTIFIC INQUIRY UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

III. METODOLOGI PENELITIAN. Subjek penelitian ini terdiri dari subjek studi lapangan, subjek penelitian, dan subjek

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

EXECUTIVE SUMMARY PENELITIAN HIBAH DOSEN PEMULA

BAB III METODE PENELITIAN

Kholifatul Maghfiroh, Asim, Sumarjono Jurusan Pendidikan Fisika FMIPA Universitas Negeri Malang

III. METODOLOGI PENELITIAN. (LKS) stoikiometri berbasis keterampian proses sains. Oleh karena itu, metode

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN. atau Research and Development (R&D), yang bertujuan untuk

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERORIENTASI SOFT SKILLS PADA MATERI POKOK LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT KELAS X DI MAN MOJOKERTO

Profesionalisme Guru/ Dosen Sains PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN PROBLEM SOLVING PADA MATERI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI GERAK DI SMP NEGERI 27 BANJARMASIN

I. PENDAHULUAN. Pada hakikatnya, Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dibangun atas dasar produk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGEMBANGAN KIT ALTERNATIF CAHAYA DAN OPTIK SEBAGAI MEDIA EKSPERIMEN SAINS DI RUMAH BAGI SISWA SLTP

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB III METODE PENELITIAN. satu metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan dan menguji

Journal of Science Education And Practice p-issn X Volume 1 Nomor 1 Tahun 2017 e-issn

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan produk tertentu, dan menguji keektifan produk. Penelitian ini

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK BERBASIS INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI TERMOKIMIA KELAS XI SMA/MA

PROFIL KETERAMPILAN PROSES SAINS MAHASISWA MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS KERJA ILMIAH PADA MATAKULIAH MIKROBIOLOGI

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK POKOK BAHASAN KUBUS DAN BALOK

PROFIL PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMPN1 WERU MELALUI IMPLEMENTASI MODUL IPA MENGGUNAKAN MODEL SAINTIFIK

BAB I PENDAHULUAN. knowledge, dan science and interaction with technology and society. Oleh

Penerapan Perangkat Pembelajaran Materi Kalor melalui Pendekatan Saintifik dengan Model Pembelajaran Guided Discovery Kelas X SMA

BAB III METODE PENELITIAN. A. Model Pengembangan

PENGEMBANGAN WEBSITE OFFLINE INTERAKTIF BERBASIS CLAROLINE POKOK BAHASAN OPTIKA FISIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN FISIKA DASAR MAHASISWA FISIKA

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS Inquiry dan Local material MATERI POKOK SISTEM KOORDINASI KELAS XI IPA 2 MA NEGERI PRAMBON NGANJUK

PENGUASAAN KONSEP DASAR IPA PADA MAHASISWA PGSD UNIMED MELALUI PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES

PENGEMBANGAN LKS BERPROGRAMA PADA SUB POKOK BAHASAN PERPINDAHAN KALOR DI SMA. Binar Ayu Dewanti, Sri Wahyuni, Yushardi

PENGEMBANGAN MODUL BIOLOGI BERBASIS INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI POKOK EKOSISTEM KELAS X SMA NEGERI 1 TAMBUSAI

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang bersifat analisis kebutuhan dan untuk mengkaji keefektifan

Atina Nur Faizah, Eko Setyadi Kurniawan, Nurhidayati

Ratulani Juwita *), Afrida Yanti. STKIP PGRI Sumatera Barat

Pengembangan Buku Ajar Fisika Dasar I Berbasis Self Regulated Learning Sebagai Upaya Memotivasi Mahasiswa untuk Belajar Mandiri

III. METODE PENELITIAN. dalamnya merupakan kegiatan perancangan desain intruksional.

Transkripsi:

PENGEMBANGAN PANDUAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR 1 BERBASIS GUIDED INQUIRY UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN HARD SKILL DAN SOFT SKILL MAHASISWA (CALON GURU FISIKA) Suprianto, S. Ida Kholida, Herman Jufri Andi Universitas Islam Madura suprianto@fkip.uim.ac.id, sidakholida@fkip.uim.ac.id, hermanjufriandi@fkip.uim.ac.id ABSTRAK. Penelitian ini bertujuan (1) Untuk mengembangkan panduan praktikum Fisika Dasar 1 berbasis guided inquiry; (2) Untuk mengidentifikasi Hard skills dan soft Skills Mahasiswa Calon Guru Fisika pada mata kuliah praktikum Fisika Dasar melalui panduan praktikum fisika dasar 1 berbasis guided inquiry. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian R&D (Research & Development) menggunakan model pengembangan Borg & Gall meliputi analisis produk, pengembangan, validasi ahli dan revisi, tahap uji coba lapangan skala kecil, uji coba lapangan skala besar dan hasil akhir produk. Akantetapi peneliti hanya menggunakan tahap analisis produk sampai tahap uji coba terbatas, karena kendala sumber daya dan waktu. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan pengembangan Panduan Praktikum Fisika Dasar 1 berbasis Guided Inquiry memiliki kualitas baik dan layak digunakan dalam pembelajaran dengan hasil validasi menurut tim validator 88%. Respon mahasiswa setelah menggunakan Panduan Praktikum Fisika Dasar 1 berbasis Guided Inquiry adalah 90% dengan kategori baik. Penggunaan Panduan Praktikum Fisika Dasar 1 berbasis Guided Inquiry dapat meningkatkan hard skills dan soft skills mahasiswa mulai dari tahap perencanaan, eksperimen, evaluasi sampai tahap pelaporan. Kata Kunci: Guided inquiry; Praktikum fisika dasar; hard skills dan soft skills PENDAHULUAN Matakuliah Fisika Dasar sebagai matakuliah teori selalu diikuti oleh matakuliah Praktikum Fisika Dasar sebagai satu kesatuan yang utuh. Dalam pelaksanaannya Praktikum Fisika Dasar dilakukan secara terpisah dari perkuliahan teori, memiliki bobot 1 sks dimaksudkan agar mahasiswa memiliki ketrampilan laboratorium dalam bidang Fisika Dasar. Untuk menunjang kegiatan praktikum di laboratorium telah disusun buku panduan praktikum dalam bentuk modul dan format penilaian kegiatan praktikum. Berdasarkan pengamatan awal selama perkuliahan berlangsung, perkuliahan praktikum fisika dasar menunjukkan bahwa terdapat banyak mahasiswa yang kurang termotivasi dan mengalami kesulitan merangkai alat-alat praktikum, jarang bertanya, kurang kedisiplinan serta kelemahan soft skill lainnya. Mahasiswa dalam penguasaan alat-alat praktikum fisika dasar sebenarnya sudah cukup, tetapi ketika praktikum mahasiswa cenderung melihat dan mencatat data percobaan yang dipraktekkan oleh asisten sehingga hasilnya ketika ujian praktikum banyak yang tidak bisa, hal ini membuktikan penguasaan konten mahasiswa tentang fisika dasar masih rendah. Hal ini disadari dosen pengampu mata kuliah praktikum fisika dasar bahwa di antara kemungkinan penyebabnya adalah mahasiswa pendidikan fisika berasal dari SMU/SMK/MA dengan jurusan yang bervariasi yaitu SMA/MA dari jurusan IPA, IPS dan bahasa sedangkan SMK dari jurusan akuntansi, tata busana dan lain-lain sehingga hard skill dan soft skill mahasiswa masih rendah. Kemungkinan penyebab yang lain adalah cara mengajar, pemilihan metode, penggunaan panduan praktikum fisika dasar yang perlu diperbaiki. Berangkat dari permasalahan ini peneliti ingin mencoba mengubah budaya perkuliahan dari teacher centered learning ke student centered learning, hal ini penting untuk meningkatkan ketrampilan bereksperimen mahasiswa. Implikasi dari uraian di atas perlu dikembangkan panduan praktikum fisika dasar 1 yang mampu meningkatkan keterampilan bereksperimen yang meliputi merencanakan eksperimen, merumuskan hipotesis, mengidentifikasi variabel, menggunakan alat dan bahan, melakukan praktikum sesuai dengan langkah-langkah/prosedur yang sudah direncanakan serta membuat laporan dalam bentuk jurnal praktikum fisika dasar. Solusi permasalahan tersebut salah satunya 487

adalah pengembangan panduan praktikum fisika dasar 1 berbasis guided inquiry. Pemilihan pengembangan modul tersebut mengingat kelebihan dari guided inquiry yang dapat membentuk Self Concept mahasiswa, mengembangkan bakat atau kecakapan individu, memberi kebebasan mahasiswa untuk belajar sendiri. Adapun tujuan penelitian ini adalah (1) Untuk mengembangkan panduan praktikum Fisika Dasar 1 berbasis guided inquiry; (2) Untuk mengidentifikasi Hard skills dan soft Skills Mahasiswa Calon Guru Fisika pada mata kuliah praktikum Fisika Dasar melalui panduan praktikum fisika dasar 1 berbasis guided inquiry. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode Research and Development (R&D) dengan mengacu pada model Borg & Gall yang dimodifikasi (Sugiyono, 2014) development atau R&D. Penelitian R&D adalah aktivitas riset dasar untuk mendapatkan informasi kebutuhan pengguna (Need assessment), kemudian dilanjutkan kegiatan development untuk menghasilkan produk. Adapun secara garis besar prosedur dalam penelitian ini yaitu: (1).Melakukan analisis produk yang akan dikembangkan; (2). Mengembangkan produk awal; (3). Validasi ahli dan revisi; (4). Uji coba lapangan skala kecil dan revisi produk; (5). Uji coba lapangan skala besar dan produk akhir. Peneliti hanya melaksanakan langkah 1 sampai dengan 4 karena keterbatasan sumber daya dan waktu. Penelitian ini akan dilaksanakan di Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Islam Madura. Sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa pendidikan fisika yang mengampu mata kuliah praktikum fisika dasar 1. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam uji coba adalah (a) lembar validasi panduan praktikum fisika dasar 1 berbasis guided inquiry, (b) lembar penilaian hard skills dan soft skills mahasiswa. Untuk mengumpulkan data tentang kelayakan panduan praktikum fisika dasar 1 berbasis guided inquiry terlebih dahulu diberikan kepada pakar dan praktisi untuk divalidasi. Selanjutnya hasil validasi dari pakar dan praktisi inilah nantinya akan dijadikan sebagai data untuk diolah dalam menentukan layak tidaknya panduan praktikum yang telah dikembangkan untuk digunakan dalam oleh mahasiswa. Data dari hasil validasi penilaian pakar terhadap panduan praktikum fisika dasar 1 berbasis guided inquiry selanjutnya dianalisis dengan menggunakan analisis secara deskriptif kuantitatif yaitu dengan merata-rata skor masing-masing komponen. Penilaian para pakar ini dilakukan dengan cara memberikan checklist ( ) pada kolom yang telah disediakan dengan kriteria terdiri dari 4 kategori, yaitu: tidak baik (nilai1), kurang baik (nilai 2), cukup baik (nilai 3), baik (nilai 4). Hasil penilaian dari para pakar inilah kemudian dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut: (1) Untuk menentukan kesimpulan dari data yang diperoleh digunakan kriteria uji terbatas modifikasi dalam Sudjana (2005:45), kriteria tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 1. Kriteria kelayakan Prosentase Kriteria Validasi Keterangan 80 % - 100% Valid/ Layak Baik, tidak perlu direvisi 60 % - 79 % Cukup Valid/Cukup layak Baik, Perlu revisi sebagian 50 % - 59 % Kurang Valid Kurang baik, revisi sebagian, dan kaji ulang isi < 50 % Tidak Valid Tidak baik, revisi total bahkan diganti Berdasarkan hasil konsultasi dan saran dari validator akan digunakan untuk perbaikan panduan praktikum fisika dasar 1, selanjutnya atas keputusan/kesimpulan validator digunakan untuk melanjutkan penelitian ke tahap uji coba dengan revisi atau tidak dengan revisi sehingga menghasilkan draf II. Selanjutnya Draf II yang telah dihasilkan akan diuji coba terbatas untuk 488

melihat kepraktisan panduan praktikum yang dikembangkan. Uji coba ini dilakukan pada tiga kelompok yang beranggotakan 3 orang. Kelompok ini diminta untuk melakukan praktikum fisika dasar 1 dengan menggunakan panduan praktikum yang dikembangkan serta menjawab seluruh pertanyaan yang ada dalam panduan praktikum tersebut. Selanjutnya praktikan diminta untuk mengomentari dan mengisi angket terhadap panduan praktikum yang dikembangkan. Hasil angket akan dianalisis kemudian berdasarkan komentar langsung mahasiswa dan temuan dilapangan panduan praktikum akan direvisi. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Data Validasi Produk Penelitian dan pengembangan ini adalah menghasilkan sebuah produk yang diteliti dan divalidasi agar dapat digunakan dalam perkuliahan praktikum fisika dasar 1. Draf I panduan praktikum fisika dasar 1 divalidasi oleh Empat orang dosen Pendidikan Fisika untuk dinilai kelayakan atau kevalidan panduan praktikum yang dikembangkan secara teoritis sebelum diuji ke Mahasiswa. Rekapitulasi dari hasil penilaian validator terdapat pada Gambar 1. Hasil validasi ahli kemudian dianalisis untuk menentukan panduan praktikum yang dikembangkan telah valid atau masih perlu dilakukan revisi. Gambar 1. Grafik Perolehan Skor Validator Gambar 1 menunjukkan bahwa penilaian buku petunjuk praktikum hasil pengembangan mendapatkan skor secara keseluruhan sebesar 88% dengan kategori baik sehingga buku petunjuk praktikum hasil pengembangan ini dinyatakan layak digunakan dalam perkuliahan praktikum fisika dasar 1 walaupun ada beberapa item yang harus di revisi. komentar dan saran validator tentang panduan praktikum fisika dasar 1 hasil pengembangan ini dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 2. Komentar dan Saran Validator terhadap Draf I Panduan Praktikum Validator Komentar Validator 1 Sebaiknya Tabel data pengamatan tidak dibuat, biarkan mahasiswa yang berpikir data apa yang dibutuhkan dalam praktikum. Cukup diberi petunjuk berupa pertanyaan saja. Validator 2 Variabel penelitian dan gambar rangkaian tidak perlu dicantumkan biarkan mahasiswa yang berpikir data apa yang termasuk dalam variabel manipulasi dan respon serta kontrol. Cukup diberikan petunjuk berupa pertanyaan saja Validator 3 Perbaiki penulisan, beberapa kata/kalimat masih ambigu. Validator 4 Cover dalam maupun luar dibuat semenarik mungkin bukan hanya tulisan saja kalau bisa diberikan gambar alat-alat praktikum atau yang berhubungan dengan praktikum. 489

Draf I yang telah direvisi menjadi draf II dan akan di uji coba secara terbatas kepada mahasiswa Pendidikan Fisika Universitas Islam Madura. B. Data Hasil Uji Coba Terbatas Draf II Panduan praktikum yang telah direvisi diuji coba terbatas kepada 9 Mahasiswa yang terbagi dalam tiga kelompok yang beranggotakan 3 orang yang melakukan praktikum sesuai dengan modul panduan praktikum hasil pengembangan. Uji coba untuk Tahap perencanaan praktikum ditunjukkan Gambar 2. Gambar 2. Grafik hasil analisis penilaian Tahap perencanaan Gambar 2 menunjukkan bahwa Mahasiswa masih kebingungan dalam merumuskan masalah, mengidentifikasi dan mengontrol variabel serta membuat hipotesis yaitu hanya memperoleh prosentase sekitar 75%. Sedangkan soft skills mahasiswa sudah baik (Rasa ingin tahu dan keuletan/kegigihan mencapai 87%). Rerata penilaian pada tahap perencanaan mencapai 81%, hal ini dapat dikatakan bahwa perencanaan praktikum fisika dasar dengan menggunakan hasil pengembangan modul panduan berbasis guided inquiry dapat dinyatakan baik. Gambar 3. Grafik Hasil analisis penilaian pelaksanaan Eksperimen 490

Gambar 3 menunjukkan bahwa rerata penilaian pada tahap eksperimen mencapai 86% yang dapat dinyatakan Baik. Akan tetapi dalam menginferensi hasil eksperimen Mahasiswa masih mencapai 80% yang dapat dikategorikan cukup baik. Gambar 4. Grafik hasil analisis penilaian pelaksanaan Evaluasi Gambar 4 menunjukkan bahwa rerata penilaian pada tahap Evaluasi mencapai 81% yang dapat dinyatakan Baik. Akan tetapi dalam menganalisis dan mensintesis hasil eksperimen Mahasiswa masih mencapai 77% yang dapat dikategorikan cukup baik. Gambar 5. Grafik hasil analisis penilaian pelaksanaan pelaporan Gambar 5 menunjukkan bahwa rerata penilaian pada tahap Pelaporan mencapai 77% yang dapat dinyatakan Cukup Baik. Pada mengekspresikan gagasan hasil eksperimen Mahasiswa masih mencapai 75% yang dapat dikategorikan cukup baik, pada komunikasi mencapai 77% dan open minded mencapai 78%. Sedangkan untuk hasil angket respon mahasiswa tentang kelayakan isi, kebahasaan, sajian dan tampilan fisik modul ditunjukkan Gambar 6. 491

Gambar 6. Grafik Hasil Analisis Respon Mahasiswa Gambar 6 menunjukkan bahwa respon mahasiswa terhadap aspek kelayakan isi sebesar 87%; aspek kebahasaan sebesar 89%; aspek Sajian 93% dan aspek Tampilan Fisik Modul 89%. Sedangkan respon mahasiswa untuk seluruh aspek sebesar 90% termasuk dalam kategori baik. C. Pembahasan Proses pengembangan yang dilalui terdapat dua tahap besar yaitu proses revisi berdasarkan saran validator dan mahasiswa praktikan, sehingga diperoleh panduan praktikum fisika dasar 1 yang valid dan praktis. Valid tergambar dari hasil penilaian validator, ketiga validator menyatakan baik berdasarkan tata tulis organisasi buku, kebenaran konsep, kejelasan kalimat, tingkat keterlaksanaan, metode guide inquiry, form penilaian hard skills dan soft skills serta tampilan fisik buku/modul. Nilai total rata-rata prosentase validasi panduan praktikum yang diperoleh sebesar 88% maka kategori kevalidan/kelayakan panduan praktikum fisika dasar 1 adalah Baik/Valid. Berdasarkan hasil uji coba terbatas pada 9 mahasiswa, Panduan Praktikum Fisika Dasar 1 berbasis Guided Inquiry mendapat respon yang baik dari mahasiswa dengan persentase sebesar 90%. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas Panduan Praktikum Fisika Dasar 1 berbasis Guided Inquiry baik dan dapat digunakan oleh mahasiswa dalam melaksanakan praktikum fisika dasar 1. Panduan Praktikum Fisika Dasar 1 berbasis Guided Inquiry yang dikembangkan menjadikan mahasiswa aktif dalam melakukan eksperimen. Selain itu permasalahan yang tersaji dalam panduan praktikum membuat mahasiswa semakin terlatih dalam mengembangkan hard skills dan soft skills. Menurut Andi (2011) menyatakan bahwa Panduan praktikum merupakan suatu bahan ajar yang bisa meminimalkan para dosen, menjadikan mahasiswa semakin aktif dan memperoleh pengetahuan yang bermakna, menjadikan mahasiswa memperoleh kreatifitas berpikir dan keterampilan olah tangan, memudahkan pendidik dalam melaksanakan pengajaran di dalam laboratorium. Berdasarkan analisis data tentang hard skills dan soft skills mahasiswa mulai dari perencanaan, eksperimen, evaluasi dan pelaporan setelah melaksanakan kegiatan praktikum menggunakan Penuntun Praktikum Fisika Dasar 1 berbasis Guided Inquiry dapat dikatakan baik. Pada tahap perencanaan rerata prosentase ketercapaian hard skills dan soft skills mahasiswa adalah 81% yang dikategorikan Baik. Akantetapi dalam penilaian merumuskan masalah, mengidentifikasi dan mengontrol variabel serta membuat hipotesis masih mencapai 75% berkategori cukup baik. Hal ini disebabkan mahasiswa masih belum terbiasa menggunakan model pembelajaran guide inquiry. Pada tahap eksperimen rerata prosentase ketercapaian hard skills dan soft skills mahasiswa adalah 86% berkategori Baik. Hal ini disebabkan mahasiswa sudah mampu membaca alat ukur dan bekerjasama dengan teman kelompoknya. Pada tahap evaluasi ketercapaian hard skills dan soft skills mahasiswa adalah 81% yang kategori Baik, akantetapi pada penilaian menganalisis dan mensintesis mahasiswa mencapai 77%. Hal ini disebabkan karena mahasiswa masih kesulitan dalam mengidentifikasi variabel penelitian dan menghubungkannya dengan konsep/teori yang 492

sudah dipelajari. Sedangkan pada tahap pelaporan ketercapaian rerata prosentase hard skills dan soft skills mahasiswa adalah 77% yang kategori Cukup Baik, penilaian mengekspresikan gagasan masih mencapai 75% yang kategori cukup baik, Komunikasi 77% dan open minded 78%. Hal ini disebabkan karena mahasiswa belum terbiasa menyampaikan gagasannya di depan kelas sehingga masih agak gugup. Selain itu kemampuan hard skills siswa yang mencakup (merumuskan masalah, mengidentifikasi dan mengontrol variabel, membuat hipotesis, menganalisis, mensintesis dan mengekspresikan gagasan) yang penilaiannya berkisar 77% berkategori Cukup Baik menyebabkan soft skills mahasiswa pun rendah. Adanya peningkatan ini menunjukkan bahwa penggunaan Panduan Praktikum Fisika Dasar 1 berbasis Guided Inquiry dapat melibatkan mahasiswa dalam aktivitas pembelajaran yang memerlukan keterampilan kognitif yang lebih tinggi. Mahasiswa terlatih untuk mengembangkan hard skills dan soft skills nya lebih baik pada konsep-konsep fisika dasar. Panduan Praktikum Fisika Dasar 1 berbasis Guided Inquiry dikembangkan agar mahasiswa terlibat aktif secara langsung dalam pembelajaran sehingga mampu berpikir memecahkan masalah dan pada akhirnya menemukan konsep yang ingin dicapai berdasarkan tujuan perkuliahan (tujuan praktikum). Hal ini sesuai dengan pendapat Panner dalam Mulyani (2009) yang mengemukakan bahwa untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis yang optimal diperlukan kelas yang interaktif sehingga siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan pengembangan Panduan Praktikum Fisika Dasar 1 berbasis Guided Inquiry memiliki kualitas baik dan layak digunakan dalam pembelajaran dengan hasil validasi menurut tim validator 88%. Respon mahasiswa setelah menggunakan Panduan Praktikum Fisika Dasar 1 berbasis Guided Inquiry adalah 90% dengan kategori baik. Penggunaan Panduan Praktikum Fisika Dasar 1 berbasis Guided Inquiry dapat meningkatkan hard skills dan soft skills mahasiswa mulai dari tahap perencanaan, eksperimen, evaluasi sampai tahap pelaporan. DAFTAR PUSTAKA Andi, P. 2011. Panduan Kreatif Membuah Bahan Ajar Inovatif: Menciptakan Metode yang Menarik dan Menyenangkan. Diva Press. Bilgin, I. 2009. The Effects of Guided Inquiry Instructions Incorporating a Cooperative Learning Approach on University Students Achievement of Acid and Bases Concept and Attitude Toward Guide Inquiry Instruction. Diakses pada Tanggal 3 Mei 2016 dari http://www.academicjournals.org/sre/pdf/pdf2009/oct/bilgin.pdf Kustijono, R. 2011. Implementasi Student Centered Learning Dalam Praktikum Fisika Dasar. JPFA. Vol 1 No.2:19-32 Kustijono, R. 2015. Penerapan Praktikum PEER-Model Dalam Mata Kuliah Fisika Dasar Untuk Melatihkan Scientific Skills Mahasiswa Prodi Fisika Unesa. diakses 06 Mei 2016 dari fmipa.um.ac.id/index.php/download/all-files/doc.../34-rudy-kustijono.html Mulyani, A. 2009. Pembelajaran Sistem Saraf Berbasis Teknologi Informasi untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep, Keterampilan Generik Sains dan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa. UPI: Bandung (Tidak diterbitkan). Paidi. 2007. Peningkatan Scientific Skill Siswa Melalui Implementasi Metode Guided Inquiry pada Pembelajaran Biologi di SMAN 1 Sleman. Diakses pada Tanggal 2 Mei 2016 dari http://staff.uny.ac.id/20paidi/uny.pdf 493

Sudjana, N dan Rivai. 2005. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algesindo Ofset. Sugiyono. 2014. Metode penelitian pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta Sukmadinata, Nana Syaodih. 2002. Pendekatan Penelitian dan Pengembangan Pendidikan. Bandung: Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia 494