TIN102 - Pengantar Teknik Industri Materi #12 Ganjil 2014/2015 TIN102 PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI

dokumen-dokumen yang mirip
TIN102 - Pengantar Teknik Industri Materi #13 Ganjil 2016/2017 TIN102 PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI

Materi #13 TKT101 PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI T a u f i q u r R a c h m a n

Keputusan Dalam Ketidakpastian dan Resiko

Pengambilan Keputusan dalam Ketidakpastian

OUTLINE. BAGIAN II Probabilitas dan Teori Keputusan. Konsep-konsep Dasar Probabilitas. Distribusi Probabilitas Diskret.

PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM KONDISI BERESIKO IRA PRASETYANINGRUM

PERTEMUAN 6 TEORI PENGAMBILAN KEPUTUSAN

DECISION THEORY DAN GAMES THEORY

Pertemuan 6 TEORI PENGAMBILAN KEPUTUSAN

BAB IX PROSES KEPUTUSAN

PENGAMBILAN KEPUTUSAN MANAJEMEN

Pengambilan Keputusan dalam keadaan ada kepastian. IRA PRASETYANINGRUM, S.Si,M.T

PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM KONDISI BERESIKO

BAB 3 METODE PENELITIAN. Desain penelitian dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif, yaitu suatu

PENGENALAN SISTEM OPTIMASI. Oleh : Zuriman Anthony, ST. MT

Makalah Ekonomi Manajerial Tentang Pengambilan Keputusan Dalam Kondisi Beresiko

Keputusan MODUL OLEH

Pengertian Pengambilan Keputusan

SI403 Riset Operasi Suryo Widiantoro, MMSI, M.Com(IS)

Teori Pengambilan Keputusan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan

BAB II LANDASAN TEORI

Decision Making Prentice Hall, Inc. A 1

Definisi & Latar Belakang...(1/2)

Definisi & Latar Belakang...(1)

STATISTICAL THINKING DALAM MENGAMBIL KEPUTUSAN BISNIS. Rezzy Eko Caraka

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I DASAR SISTEM OPTIMASI

TEORI PERMAINAN GAME THEORY MATA KULIAH RISET OPERASI

Bab 2 LANDASAN TEORI

Pengambilan Keputusan dalam Keadaan Tidak Ada Kepastian IRA PRASETYANIGRUM

TEORI PENGAMBILAN KEPUTUSAN. Liduina Asih Primandari, S.Si.,M.Si.

Sesi IX : RISET OPERASI. Perkembangan Riset Operasi

PENGAMBILAN KEPUTUSAN

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS POHON KEPUTUSAN DECISION TREE ANALYSIS

BAB III TEORI UTILITAS

Kasus di atas dapat diselesaikan menggunakan analisis breakeven.

III. KERANGKA PEMIKIRAN

PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM KONDISI KONFLIK (GAME THEORY)

Teori Permainan. Lecture 8 : Pengambilan Keputusan dalam Kondisi Konflik (Game Theory) Hanna Lestari, ST, M.Eng

Sesi X ANALISIS KEPUTUSAN

MENTORING MKDB. Dilarang Memperbanyak Mentoring ini tanpa seijin SPA FEUI. Mentoring dapat didownload di

BAB 2 LANDASAN TEORI

STRATEGI GAME. Achmad Basuki

TEORI PERMAINAN GAME THEORY MATA KULIAH RISET OPERASI

BAB 2 LANDASAN TEORI

Analisa resiko dalam penganggaran modal

Teknik Industri Unirversitas PGRI Ronggolawe Tuban

Oleh : Debrina Puspita Andriani Teknik Industri Universitas Brawijaya /

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

Metode Kuantitatif Bisnis. Week 9 Decision Analysis Decision Table

MATERI TAMBAHAN TEORI PENGAMBILAN KEPUTUSAN (Sumber Bambang Avip Priatna Martadiputra)

PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM KONDISI TIDAK PASTI

BAB IV TEORI PERMAINAN

PENGAMBILAN KEPUTUSAN MANAJEMEN

1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III METODE ANALISIS INCREMENTAL

MASALAH PENUGASAN PENDAHULUAN

Bab 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Tujuan Praktikum Landasan Teori 2.1 Sejarah dan Pengertian

ANALISIS CAPITAL BUDGETING SEBAGAI SALAH SATU ALAT UNTUK MENGUKUR KELAYAKAN INVESTASI (Studi Pada PT. Wahana Makmur Bersama Gresik)

DECISION TREE (POHON KEPUTUSAN)

RISIKO DALAM INVESTASI

Pemain B B 1 B 2 B 3 9 5

Dilarang memperbanyak MOJAKOE ini tanpa seijin SPA FEUI. Download MOJAKOE dan SPA Mentoring di : MOJAKOE MKDB SPA FEUI 2014

TEORI PERMAINAN. JHON HENDRI RISET OPERASIONAL UNIVERSITAS GUNADARMA 2009 Page 1

Manajemen Kuantitatif Modul 10 dan 11 TEORI PERMAINAN ( GAME THEORY)

MANAJEMEN (RISK MANAGEMENT)

Riset Operasi GAME THEORY. Evangs Mailoa, S.Kom., M.Cs.

POHON KEPUTUSAN DOSEN : DIANA MA RIFAH

Handout Manajemen Keuangan Lanjutan

Aplikasi Teori Peluang dan Statistika dalam Pengambilan Keputusan

Chapter Topics. The payoff table and decision trees. Criteria for decision making

BAB 2. LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN

PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM KEADAAN RISIKO UNTUK PENENTUAN JUMLAH PRODUKSI

Pengantar Riset Operasi. Riset Operasi Minggu 1 (pertemuan 1) ARDANESWARI D.P.C., STP, MP

TIM DOSEN : ASKOLANI,SE,MM ROFI ROFAIDA, SP.,M.Si. TPK - Pendahuluan 1

BAB I PENDAHULUAN. Dipandang dari sisi perusahaan, dividen merupakan cost atas sumber

LATIHAN SOAL TERJAWAB-BAB 10. Untuk mahasiswa, jawaban diberikan untuk soal ganjil.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakannya, ini tentu dilandasi asumsi bahwa segala tindakannya secara sadar

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM KETIDAKPASTIAN C. SIKAP TERHADAP RISIKO D. LANGKAH-LANGKAH PENGAMBILAN KEPUTUSAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

TINJAUAN TEOREMA BAYES DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN RESIKO SKRIPSI AMIR IRIANTO SINAGA

nilai payoff dari Decision Tree, oleh karena itu dilakukanlah pendekatan dengan metode

Oleh : SUPRIYONO

Manajemen Risiko Proyek. Dr. Ir. Erizal, MAgr. Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan

Universitas Sumatera Utara

III. KERANGKA PEMIKIRAN

MANAGEMENT SUMMARY CHAPTER 7 DECISION MAKING

Menurut Anderson: sebagai sebuah proses yang diawali dengan pengamatan perbedaan diantara keadaan aktual dengan keadaan yang diinginkan, yang

TEORI PERMAINAN. Tidak setiap keadaan persingan dapat disebut sebagai permainan (game). Kriteria atau ciri-ciri dari suatu permainan adalah :

Sistem Pendukung Keputusan / Decision Support System

Rahmat Hidayat SE., MM

PENGAMBILAN JUMLAH SAMPEL OPTIMAL MENGGUNAKAN FUNGSI NILAI INFORMASI SAMPEL. Sri Redjeki, Enny Itje Sela *

EKONOMI INFORMASI, RISIKO DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN

STUDI DAN APLIKASI POHON KEPUTUSAN SEBAGAI SUPPORT TOOL DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Transkripsi:

Materi #11 TIN102 PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI Pendahuluan 2 Berbagai keputusan secara langka dibuat dengan kepastian. Sebagian besar keputusan melibatkan faktor resiko. Kriteria umum untuk menilai keputusan yang beresiko adalah ekspektasi nilai maksimum (atau minimum). Dengan kriteria ini diasumsikan bahwa nilai dapat diestimasikan sebagai produk dari nilai suatu hasil dan probabilitas kemunculannya. Model-model pengambilan keputusan dalam analisa kuantitatif sering menggunakan anggapan tersedianya informasi yang sempurna. 6623 - Taufiqur Rachman 1

Pendahuluan 3 Dalam kenyataan para pimpinan sering dipaksa harus mengambil keputusan tanpa informasi sempurna (ada variabilitas informasi, seperti kondisi kepastian, risiko dan ketidakpastian). Model Pengambilan Keputusan dipengaruhi atau tergantung dari Informasi yang ada/yang dimiliki. Informasi yang ada, pada dasarnya dapat digolongkan menjadi 2 (dua) yaitu: Informasi Sempurna (Perfect Information) Informasi Tidak Sempurna (Imperfect Information). Model Pengambilan Keputusan 4 Jika dikaitkan dengan informasi yang dimiliki, maka model terdapat 3 pengambilan keputusan: 1) Model Pengambilan Keputusan dalam Keadaan Kepastian (Certainty). 2) Model Pengambilan Keputusan dalam kondisi Berisiko (Risk). 3) Model Pengambilan Keputusan dengan Ketidakpastian (Uncertainty). 6623 - Taufiqur Rachman 2

Model Pengambilan Keputusan (1) 5 1) Model Pengambilan Keputusan dalam Keadaan Kepastian (Certainty). Menggambarkan bahwa setiap rangkaian keputusan (kegiatan) hanya mempunyai satu hasil (pay off tunggal). Model ini disebut juga Model Kepastian/ Deterministik. Model Pengambilan Keputusan (2) 6 2) Model Pengambilan Keputusan dalam kondisi Berisiko (Risk). Menggambarkan bahwa setiap rangkaian keputusan (kegiatan) mempunyai sejumlah kemungkinan hasil dan masing-masing kemungkinan hasil probabilitasnya dapat diperhitungakan atau dapat diketahui. Model Keputusan dengan Risiko ini disebut juga Model Stokastik. 6623 - Taufiqur Rachman 3

Model Pengambilan Keputusan (3) 7 3) Model Pengambilan Keputusan dengan Ketidakpastian (Uncertainty). Menggambarkan bahwa setiap rangkaian keputusan (kegiatan) mempunyai sejumlah kemungkinan hasil dan masing-masing kemungkinan hasil probabilitasnya tidak dapat diketahui/ditentukan. Model Keputusan dengan kondisi seperti ini adalah situasi yang paling sulit untuk pengambilan keputusan. Kondisi yang penuh ketidakpastian ini relevan dengan apa yang dipelajari dalam Game Theory. Metode Kuantitatif Teori Keputusan 8 Fokus yang dipelajari dalam Metode Kuantitatif hanya pada Model Pengambilan Keputusan dengan Risiko (Risk). Teori keputusan (decision theory) dalam kasus ini bertujuan untuk memaksimumkan benefit atau meminimumkan biaya-biaya berbagai keputusan dalam kondisi berisiko. 6623 - Taufiqur Rachman 4

Contoh Kasus 9 Seorang pedagang jeruk barang dagangannya secara eceran dengan harga Rp.1500,-/buah. Apabila jeruk tersebut tidak laku dijual secara eceran (mendekati masa kadaluarsa) maka ada perusahaan yang bersedia membeli jeruk tersebut dengan harga Rp.300,-/buah. Pedagang tersebut membeli jeruk dengan harga Rp.1000,-/buah. Saat ini pedagang tersebut sedang memikirkan berapa persediaan yang ideal untuk barang dagangannya. Berdasarkan pengalaman dari periode tahun lalu dimana ia berjualan selama 300 hari adalah sebagai berikut: Terjual rata-rata Jumlah hari 500 buah 60 hari 600 buah 90 hari 700 buah 120 hari 800 buah 30 hari Penyelesaian Kasus 10 Kasus tersebut bisa diselesaikan dengan: 1) Kriteria Keputusan : a) Kriteria Maximax b) Kriteria Maximin c) Kriteria Kemungkinan Maksimum d) Kriteria Laplace 2) Kriteria Expected Value yang Tertinggi 3) Kriteria Pohon Keputusan (Decision Tree). 6623 - Taufiqur Rachman 5

Penyelesaian Kasus 11 Diketahui: Harga jual per buah = Rp.1500,- Harga jual per buah apabila jeruk tidak laku di jual = Rp.300,- Harga beli jeruk per buah = Rp.1000,- Keuntungan per jeruk = Rp.1500 Rp.1000 = Rp.500,- Rugi per jeruk = Rp.1000 Rp.300 = Rp.700,- Nilai probabilitas penjualan jeruk adalah Terjual rata-rata Probabilitas 500 buah 60/300 = 0,2 600 buah 90/300 = 0,3 700 buah 120/300 = 0,4 800 buah 30/300 = 0,1 Total 1,0 Tabel Pay Off Kasus 12 Kondisi Dasar (X) Permintaan (Probabilititas) 500 (0,2) 600 (0,3) 700 (0,4) 800 (0,1) 500 250000 250000 250000 250000 600 180000 300000 300000 300000 700 110000 230000 350000 350000 800 40000 160000 280000 400000 Tabel Pay Off (Kerugian atau Keuntungan dari berbagai kondisi). Cara: X 500,500 = 500 buah x Rp.500,- = Rp.250000,- X 600,800 = 600 buah x Rp.500,- = Rp.300000,- X 800,600 = (600 buah x Rp.500,-) (200 buah x Rp.700,-) = Rp.300000 Rp.140000 = Rp.160000,- 6623 - Taufiqur Rachman 6

Penyelesaian Kriteria Maximax 13 Kriteria Maximax, mengatakan bahwa keputusan yang mempunyai pay off paling tinggi (tanpa memperdulikan hal lain) yang seharusnya dipilih (Optimistik). Lihat Tabel Pay Off: Maksimum Baris 1 = 250000 Maksimum Baris 2 = 300000 Maksimum Baris 3 = 350000 Maksimum Baris 4 = 400000 Yang tertinggi adalah 400000, berarti persediaan ideal adalah 800 buah jeruk. Penyelesaian Kriteria Maximin 14 Kriteria Maximin, memilih keputusan yang menghasilkan nilai maksimum dari pay off yang minimum. Minimum Baris 1 = 250000 Minimum Baris 2 = 180000 Minimum Baris 3 = 110000 Minimum Baris 4 = 040000 Yang tertinggi adalah 250000, berarti persediaan ideal adalah 500 buah jeruk. 6623 - Taufiqur Rachman 7

Penyelesaian Kriteria Kemungkinan Maksimum 15 Menyatakan seseorang seharusnya memilih keputusan optimalnya atas dasar yang paling sering terjadi, dalam hal ini dilihat dari probabilitasnya maka yang paling sering terjadi adalah permintaan 700 dengan probabilitas 0,4. Jadi sebaiknya persediaan ideal adalah 700 buah jeruk bakso dengan kemungkinan keuntungan yang diperoleh sebesar 350000. Penyelesaian Kriteria Laplace 16 Kriteria Laplace Seseorang seharusnya memilih keputusan yang mempunyai laba rata-rata tertinggi. Dalam hal ini persediaan ideal adalah 800 buah jeruk dengan rata-rata keuntungan 325000. 6623 - Taufiqur Rachman 8

Penyelesaian Kriteria Expected Value Tertinggi 17 Kriteria Expected Value yang Tertinggi Keputusan yang dipilih adalah keputusan yang mempunyai expected value pay off yang tertinggi. Perhitungan EV (EMV = Expected Monetary Value) dapat diperoleh dengan memasukan semua besaran probabilitas dalam perhitungan. Keputusan yang diambil untuk persediaan optimal sebanyak 600 buah jeruk dengan EMV sebesar Rp.276000,- Cara Mencari EMV 18 Kondisi Dasar (X) Permintaan (Probabilititas) 500 (0,2) 600 (0,3) 700 (0,4) 800 (0,1) EVM 500 50000 75000 100000 25000 250000 600 36000 90000 120000 30000 276000 700 22000 69000 140000 35000 266000 800 8000 48000 112000 40000 208000 Cara untuk kondisi 500: = (0,2 x 250000) + (0,3 x 250000) + (0,4 x 250000) + (0,1 x 250000) = 50000 + 75000 + 100000 + 25000 = 250000 Sehingga di lihat dari tabel EVM, maka dengan pendekatan EMV, persediaan optimal sebanyak 600 buah jeruk dengan EMV sebesar Rp.276000,- 6623 - Taufiqur Rachman 9

6623 - Taufiqur Rachman Penyelesaian Kriteria Pohon Keputusan 19 20 6623 - Taufiqur Rachman 10