BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Tabel 3.1 Desain Penelitian Jenis dan Metode Tujuan Penelitian Unit Analisis Time Horison T 1 Kausalitas Survei Individu Responden Cross Section T 2 Kausalitas Survei Individu Responden Cross Section T 3 Kausalitas Survei Individu Responden Cross Section T 4 Kausalitas Survei Individu Responden Cross Section Sumber: Data diolah Jenis penelitian yang digunakan adalah kausalitas. Menurut Umar (2005, p105) kausalitas berguna menganalisis hubungan hubungan antara satu variabel lainnya atau bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lainnya. Metode penelitian yang digunakan adalah survei. Survei (umar, 2005, p87) adalah survei digunakan untuk mengukur gejala gejala tersebut ada, tidak perlu memperhitungkan hubungan antara variabel variabel, lebih dapat menggunakan data yang ada untuk pemecahan masalah dari pada pengujian hipotesis. Time Horison yang digunakan adalah Cross Section yaitu informasi dikumpulkan hanya pada suatu saat tertentu, dapat dilakukan dalam beberapa hari bahkan beberapa minggu atau karena situasi. 28
29 3.2 Operasionalisasi Variabel Penelitian Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel Penelitian Variabel Konsep Variabel Sub variabel Indikator Ukuran Skala Kualitas Sejauh mana Keberwujudan Gedung dan fasilitas yang Pelayanan kualitas pelayanan (Tangibles) nyaman dan bersih yang diberikan Penampilan karyawan Hero yang rapi dan sopan Supermarket, Penempatan barang Interval Likert apakah sudah tertata secara sistematis sesuai dengan sesuai dengan jenis harapan barang. konsumen. Kelengkapan barang yang sesuai dengan kebutuhan. Keandalan Harga barang yang dijual (Reliability) relatif sesuai dengan mutu/ kualitas barang. Handal dan akurat dalam ukuran/timbangan produk produk yang dijual. Ketanggapan para karyawan Hero Supermarket dalam menjawab pertanyaan konsumen Daya Tanggap Tersedianya kotak saran (responsivenes) untuk menampung keluhan Karyawan Hero yang cepat tanggap dan selalu bersedia dalam
30 menanggapi keluhan dan permintaan konsumen. Kemampuan dan kecepatan karyawan Hero dalam melayani transaksi pembayaran. Keramahan dan kesopanan pegawai Hero dalam memberikan Jaminan (Assurance) informasi Perasaan aman sewaktu melakukan transaksi pembayaran dengan kasir (hitungan akurat) Jaminan mutu barang Empati Sikap karyawan Hero yang (Emphaty) ramah dan peduli terhadap keinginan konsumen Penanganan pengembalian atau penukaran barang yang sudah d ijual Karyawan yang mudah dihubungi ketika konsumen memerlukan bantuan Asosiasi Merek Kesan-kesan yang muncul dibenak Atribut Produk Pelayanan yang memuaskan (Brand konsumen yang Produk-produk yang Asociation) terkait dengan berkualitas ingatan konsumen Logo mudah diingat Interval Likert
31 mengenai Hero Buah dan sayuran segar Supermarket Tempatnya bersih dan nyaman Karyawan yang ramah Atribut Tak Supermarket terkenal Berwujud Supermarket yang aman Keputusan Pembelian Perilaku konsumen dalam pengambilan Pengenalan kebutuhan Pembelian dilakukan saat persediaan kebutuhan habis keputusan untuk Pencarian Mencari informasi tentang membeli suatu informasi Hero Supermarket produk. Memilih Hero Supermarket Evaluasi alternatif sebagai tempat yang tepat untuk berbelanja Keputusan pembelian Melakukan pembelian kebutuhan untuk konsumsi sehari-hari Interval Likert Perilaku setelah pembelian Puas dalam melakukan proses belanja sampai transaksi akhir di Hero Sumber: Data diolah Menurut Umar (2005,p134), Interval adalah skala yang mengurutkan obyek berdasarkan suatu atribut yang memberikan informasi tentang interval antara satu objek dengan objek lainnya adalah sama. Skala Pengukuran untuk instrumen, adalah skala likert yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial. (sangat setuju, setuju, ragu-ragu, tidak setuju, sangat tidak setuju). (Sugiyono,2007, p86).
32 3.3 Jenis dan Sumber Data Penelitian Tabel 3.3 Jenis dan Sumber Data Penelitian Tujuan Data Sumber Data Jenis Data T 1 Kuesioner Pelanggan Primer Kualitatif T 2 Kuesioner Pelanggan Primer Kualitatif T 3 Kuesioner Pelanggan Primer Kualitatif T 4 Kuesioner Pelanggan Primer Kualitatif Sumber: Data diolah Menurut Umar (2005,p130) Data Primer adalah data yang didapat dari sumber pertama baik dari individu atau perorangan, seperti hasil wawancara atau hasil pengisian kuesioner. Jenis data yang digunakan adalah kualitatif yaitu jenis data yang berupa bentuk kata, kalimat, skema dan gambar. (Sugiyono,2007,p14). 3.4 Teknik Pengumpulan data Teknik Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner dan studi kepustakaan. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. (Sugiyono,2007,p135). Studi kepustakaan yaitu dasar dasar teori dari perpustakaan sehubungan dengan judul atau pokok bahasan yang diteliti.
33 3.5 Teknik Pengambilan Sampel Teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu non probability sampling, yaitu teknik pengambilan sampel yang tidak memberikan peluang yang sama bagi setiap anggota populasi yang dipilih menjadi sampel (Sugiyono, 2007, p77). Cara menentukan sampel dengan menggunakan convinience sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang mudah karena jumlah dan kriteria sampel tergantung subjektivitas periset. 3.6 Teknik Pengolahan Sampel Menurut Sugiyono (2007,p73) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Secara umum, besarnya konsumen dari suatu merek produk jarang diketahui dengan pasti. Disamping itu produk dengan persepsi / tanggapan yang kuat umumnya memiliki populasi konsumen yang besar. Karena ukuran populasi tidak diketahui maka dalam menentukan beberapa asumsi sebagai berikut : (Ariestonandri,2006, p95). n = jumlah sampel p = perkiraan proporsi populasi ( jika tidak diketahui, maka diambil p = 0,5 ) q = ( 1 p ) e = errror sampling ( 0,1 ) Z α = 1,96 ( pada taraf signifikansi α = 0,05 )
34 Dengan rumus : n Zα p. q. e 2 1,96 n 0,5.0,5. 0,10 n 96,04 97 Jumlah minimal responden yang diambil sebagai sampel adalah sebanyak 97 responden. Dalam penelitian ini, peneliti mengambil sampel sebanyak 250 responden. 2 3.7 Metode Analisis 3.7.1 Uji Cochran Pengujian terhadap Asosiasi Merek ini dilakukan dengan teknik analisis test Cochran. Test Cochran digunakan untuk menguji signifikansi hubungan setiap asosiasi yang ada dalam suatu merek. Asosiasi yang saling berhubungan akan membentuk brand image dari merek tersebut. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui keberadaan antara beberapa variabel. Hipotesis yang mau diuji: - Ho : Semua atribut yang diuji memiliki proporsi jawaban YA yang sama - Ha : Semua atrbut yang diuji memiliki proporsi jawaban YA yang berbeda. Test Cochran menggunakan rumus sebagai berikut: k( k 1){ = k k Ci ( R i R Q 2 i 2 2 Ci) }
35 Dimana : k = Jumlah variabel n = Jumlah responden (pengamatan) Ci = Total respon pada j variabel (kolom) R i = Total respon pada i pengamatan (baris). Penentuan Q tabel (Qtab), adalah : - Dengan α = 0,05, derajat kebebasan (dk) = k 1, maka diperoleh Q tab (0,05;df) dari tabel Chi Square Distribution. Keputusan : - Tolak Ho dan terima Ha, jika Q hitung > Q tabel, - Terima Ho dan Tolak Ha, jika Q hitung < Q tabel. Kesimpulan : Jika tolak Ho berarti proporsi jawaban YA masih berbeda pada semua atribut. Artina belum ada kesepakatan di antara para responden tentang atribut. Jika terima Ho berarti proporsi jawaban YA pada semua atribut dianggap sama. Dengan demikian, semua responden dianggap sepakat mengenai semua atribut sebagai faktor yang dipertimbangkan.
36 3.7.2 Uji Validitas Uji validitas merupakan kegiatan yang dilakukan untuk menunjukkan sejauhmana alat ukur itu mengukur apa yang ingin diukur. Jadi dapat dikatakan semakin tinggi validitas suatu instrumen, maka instrumen tersebut akan semakin mengenai sasarannya atau semakin menunjukkan apa yang seharusnya diukur. Untuk menguji tingkat validitas instrumen dalam penelitian ini akan digunakan teknik analisis korelasi Pearson Product Moment adalah : (Umar, 2005,p190) r = n (ΣXY) -(ΣX) (ΣY) {n. ΣX 2 (ΣX) 2 } {n. ΣY 2 (ΣY) 2 } Dimana: r hitung = koefisien korelasi X = skor pernyataan no. 1 Y n = skor total = jumlah responden Dasar pengambilan keputusan adalah : - Jika r hitung positif, serta r hitung > r tabel, maka butir atau variabel tersebut valid - Jika r hitung tidak positif, serta r hitung < r tabel, maka butir atau variabel tersebut tidak valid - Jika r hitung > r tabel, tapi bertanda negatif, maka butir atau variabel tersebut tidak valid.
37 3.7.3 Uji Reliabilitas Apabila suatu alat pengukuran telah dinyatakan valid, maka tahap berikutnya adalah mengukur reliabilitas dari data. Reliabilitas adalah ukuran yang menunjukkan konsistensi dari alat ukur dalam mengukur gejala yang sama di lain kesempatan. Setelah kita melakukan pengujian validitas kuesioner, maka kuesioner tersebut kita uji reliabilitasnya. Sebagaimana dikemukakan di muka, reliabilitas adalah ukuran yang menunjukkan kestabilan dalam mengukur. Kestabilan disini berarti kuesioner tersebut konsisten jika digunakan untuk mengukur konsep atau konstruk dari suatu kondisi ke kondisi yang lain. Salah satu cara mengukur reliabilitas adalah dengan metode one shot. Pada teknik ini pengukuran dilakukan hanya pada satu waktu, kemudian dilakukan perbandingan dengan pertanyaan yang lain atau dengan pengukuran korelasi antarjawaban. Pada program SPSS, metode ini dilakukan dengan metode Cronbach Alpha, di mana suatu kuesioner dianggap reliable apabila Cronbach Alpha > 0.6 ( Santosa, 2005, p251 ). 3.7.4 Korelasi Sederhana Analisis korelasi berguna untuk menentukan suatu besaran yang menyatakan bagaimana kuat hubungan suatu variabel dengan variabel lain. Jadi, tidak mempersoalkan apakah suatu variabel tertentu bergantung kepada variabel lain (Umar,2005,p314). Menurut Sugiyono (2007,p182) korelasi dapat dihitung sebagai berikut: r = n(σx i Y i ) -(ΣX i ) (ΣY i ) {n. ΣX i 2 (ΣX i ) 2 } {n. ΣY i 2 (ΣY i ) 2 }
38 Dimana: n = koefisien korelasi Xi Y i = variabel X = variabel Y Jika harga r hitung lebih besar dari r tabel baik untuk kesalahan 5% maupun 1% maka dapat disimpulkan hubungan positif antara kedua variabel rumus koefisien determinasi adalah r 2. Angka dari koefisien determinasi (r 2 ) menunjukkan besarnya pengaruh variabel X terhadap variabel Y untuk dapat memberikan penafsiran terhadap koefisien korelasi yang ditemukan tersebut besar/kecil, maka dapat berpedoman terhadap ketentuan sebagai berikut (Sugiyono,2007,p183): Tabel 3.4 Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00 0,199 Sangat Rendah 0,20 0,399 Rendah 0,40 0,599 Sedang 0,60 0,799 Kuat 0,80 1,000 Sangat Kuat
39 3.7.5 Regresi Sederhana Sugiyono ( 2007,p204 ) menyatakan regresi sederhana didasarkan hubungan fungsional ataupun kausal satu variabel independen dengan satu variabel dependen. Persamaan umum regresi linear sederhana adalah: Y = a + bx Dimana : Y = subyek dalam variabel dependen yang diprediksikan a = harga Y bila X = 0 ( harga konstanta ) b = angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukkan angka peningkatan ataupun penurunan variabel dependen yang didasarkan pada variabel independen. Bila b (+) maka naik dan bila b (-) maka terjadi penurunan. X = subyek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu. 3.7.6 Regresi Ganda Menurut Sugiyono ( 2007,p210 211 ) analisis regresi ganda digunakan untuk meramalkan bagaimana keadaan (naik turunnya) variabel dependen (kriterium), bila dua atau lebih variabel independen sebagai faktor prediktor dimanipulasi (dinaik turunkan nilainya). Jadi analisis regresi ganda akan dilakukan bila jumlah variabel independennya minimal 2. Persamaan Regresinya : Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 +... + b n X n
40 3.8 Rancangan Uji Hipotesis Menurut Sugiyono (2007,p51) hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, oleh karena itu rumusan masalah penelitian biasanya disusun dalam bentuk kalimat pertanyaan. Pengujian hipotesis: 1. Langkah langkah dalam pengujian hipotesis terhadap koefisien korelasi (uji r) adalah sebagai berikut: a. Formulasi Hipotesa Ho: b = 0, tidak terdapat pengaruh hubungan antara X 1 dan X 2 terhadap Y Ho: b 0, terdapat pengaruh hubungan antara X 1 dan X 2 terhadap Y b. Menentukan nilai tingkat nyata ( α ): T α/2 : ( n 2 ) c. Menentukan uji statistika Dalam menggunakan uji statistika digunakan cara perhitungan SPSS 16.0. d. Asumsi Y = nilai variabel dependen (Keputusan Pembelian) X 1 = variabel independen satu yang digunakan untuk memprediksi nilai variabel dependen (Kualitas Pelayanan) X 2 = variabel independen dua yang digunakan untuk memprediksi nilai variabel dependen (Asosiasi Merek) Untuk mengetahui koefisien determinasi, maka nilai koefisien korelasi ( r ) dikuadratkan akan mendapatkan hasil koefisien penentu ( r 2 ) yaitu seberapa kontribusi kualitas pelayanan dan asosiasi merek dapat mempengaruhi keputusan pembelian.
41 Koefisien penentu ditulis KP, maka untuk menghitung KP adalah sebagai berikut : KP = r 2 x 100% Pada akhirnya perhitungan yang akan digunakan adalah dengan menggunakan cara SPSS yang akan menghasilkan persamaan dimana dari hasil SPSS akan diketahui apakah perhitungan signifikan / tidak serta akan menjelaskan hubungan antara 3 variabel tersebut. 2. Uji t Uji hipotesis dengan t-test digunakan untuk mengetahui variabel bebas memiliki hubungan signifikan/tidak dengan variabel terikat secara individual untuk setiap variabel. Uji t yang dilakukan adalah uji 2 arah maka dibaca t ½ ( 0,05 ) atau t = 0,025. a. Formulasi Hipotesis Ho : b = 0 (variabel X 1 dan X 2 tidak punya hubungan dengan variabel Y) Ho : b 0 (variabel X 1 dan X 2 punya hubungan dengan variabel Y) b. Rumusan hipotesisnya adalah sebagai berikut : Jika t hitung < - t tabel atau t hitung > t tabel maka H o ditolak dan H 1 diterima t tabel dilihat dengan derajat bebas bebas = n k n = jumlah sampel dan k = jumlah variabel yang digunakan
42 3. Uji F Uji hipotesis dengan f test digunakan untuk menguji hubungan 2 variabel bebas secara bersama sama dengan variabel terikat. a. pengujian hipotesisnya sebagai berikut : H o : b 1 = b 2 = 0 (tidak terdapat pengaruh dari variabel X 1 dan X 2 terhadap Y) H o : b 1 = b 2 0 (terdapat pengaruh dari X 1 dan X 2 terhadap Y) b. Keputusan diambil dengan membandingkan f hitung dengan f tabel Jika f hitung > f tabel, maka H o ditolak dan H 1 diterima Jika f hitung < f tabel, maka H o diterima dan H 1 ditolak f tabel dilihat pada α = 0,05 Dengan derajat bebas pembilang = ( k -1 ) Dengan penyebut = ( n k ) n = jumlah sampel dan k = jumlah variabel yang digunakan Kriteria lain jika nilai p atau prob yaitu: ( F- statistic ) < 0.05 maka Ho ditolak. Hipotesa Penelitian 1: Ada pengaruh antara kualitas pelayanan terhadap keputusan pembelian pada konsumen Hero Supermarket Puri Indah Mall. H o = tidak ada pengaruh antara kualitas pelayanan terhadap keputusan pembelian pada Hero Supermarket Puri Indah Mall. H 1 = ada pengaruh antara kualitas pelayanan terhadap keputusan pembelian pada konsumen Hero Supermarket Puri Indah Mall.
43 Hipotesa Penelitian 2: Ada pengaruh antara asosiasi merek terhadap keputusan pembelian pada konsumen Hero Supermarket Puri Indah Mall. H o = tidak ada pengaruh antara asosiasi merek terhadap keputusan pembelian pada konsumen Hero Supermarket Puri Indah Mall. H 1 = ada pengaruh antara asosiasi merek terhadap keputusan pembelian pada konsumen Hero Supermarket Puri Indah Mall. Hipotesa Penelitian 3 : Ada pengaruh antara kualitas pelayanan dan asosiasi merek terhadap keputusan pembelian pada konsumen Hero Supermarket Puri Indah Mall. H o = tidak ada pengaruh dari kualitas pelayanan dan asosiasi merek terhadap keputusan pembelian pada konsumen Hero Supermarket Puri Indah Mall. H 1 = ada pengaruh dari kualitas pelayanan dan asosiasi merek terhadap keputusan pembelian pada konsumen Hero Supermarket Puri Indah Mall. Pengambilan keputusan dengan penerimaan hipotesis didasarkan pada : Jika probabilitas lebih besar dari 0,05 maka H o diterima atau H 1 ditolak Jika probabilitas lebih kecil atau sama dengan 0,05 maka H o ditolak atau H 1 diterima.
44 3.9 Rancangan Implikasi Hasil Penelitian Didalam penelitian ini akan dibahas beberapa masalah yaitu melihat pengaruh dari kualitas pelayanan terhadap keputusan pembelian pada konsumen Hero Supermarket dan melihat dari pengaruh asosiasi merek terhadap keputusan pembelian pada konsumen Hero Supermarket, serta melihat pengaruh dari kualitas pelayanan dan asosiasi merek terhadap keputusan pembelian pada konsumen Hero Supermarket. Pada analisis pengaruh kualitas pelayanan terhadap keputusan pembelian pada konsumen Hero Supermarket dengan menggunakan korelasi dan regresi sederhana yang menjelaskan seberapa kuat hubungan kualitas pelayanan terhadap keputusan pembelian pada konsumen Hero Supermarket sehingga perusahaan dapat mengetahui apakah kualitas pelayanan yang dilakukan sudah tepat dan mencapai sasaran atau belum. Pada analisis pengaruh asosiasi merek terhadap keputusan pembelian pada konsumen Hero Supermarket dengan menggunakan korelasi dan regresi sederhana yang menjelaskan seberapa kuat hubungan asosiasi merek terhadap keputusan pembelian dan besarnya pengaruh dari asosiasi merek terhadap keputusan pembelian sehingga perusahaan dapat mengetahui apakah asosiasi merek sudah terbentuk baik di mata konsumennya atau belum. Pada analisis kualitas pelayanan dan asosiasi merek terhadap keputusan pembelian pada konsumen Hero Supermarket dengan menggunakan korelasi dan regresi berganda untuk mengetahui seberapa kuat hubungan dan besarnya pengaruh dari kedua hal tersebut terhadap keputusan pembelian pada konsumen Hero Supermarket.
45 Dilihat dari hasil analisis kualitas pelayanan dan asosiasi merek terhadap keputusan pembelian, maka dapat diketahui variabel yang paling berpengaruh terhadap keputusan pembelian pada konsumen Hero Supermarket Puri Indah Mall. Sehingga diharapkan dapat membantu perusahaan dalam menentukan langkah-langkah untuk meningkatkan kepuasan bagi konsumennya.