PROFIL KINERJA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM PENYUSUNAN PROGRAM PELAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMP NEGERI LINGGO SARI BAGANTI KABUPATEN PESISIR SELATAN Oleh: Iponofita Yani Fitria Kasih Rahma Wira Nita Mahasiswa Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACT The problem of this research is how the application and counseling teacher profile in organizing the counseling teacher program guidance and counseling at SMP Negeri Linggo Sari Baganti. This research is caused by the counseling teacher who not make counseling planning program for semester or year. This research has purposes to describe the counseling teacher in organizing planning program at SMP Negeri Linggo Sari Baganti. This research is descriptive research. The population on of this research is the counseling teacher at SMP Negeri Linggo Sari Baganti who consist is counseling teacher because the population 100, so all of the population are used as sample by using total sampling. In collecting the data the researcher used a instrumentation is questioner and the data are analyzed by using presentation form. The finding of this research is the counseling at SMP Negeri Linggo Sari Baganti, as follow: (1) The planning program of counseling have good criteria, (2) The activity of counseling have enough good criteria, (3) In doing evaluation about the activity counseling teacher program have less good criteria, (4) In doing next step of the counseling program have less criteria. Based on the result of this research above the researcher suggests to the counseling teacher can keep the process of organizing counseling planning and activity program that have good criteria, like the planning and activity program. In addition, the counseling teacher can more improve her the application in doing 1) evaluation and 2) check again the counseling program, so the activity of counseling will run well in the future. Keywords : Profil, organizing teacher counseling, program guidance and counseling. PENDAHULUAN Peran guru bimbingan dan konseling di sekolah begitu penting. Proses pendidikan di sekolah tentu saja tak sekedar memberikan materi pelajaran eksakta maupun non-eksakta dan mengasah keterampilan, tetapi juga membangun kepribadian peserta didik. Guru bimbingan dan konseling di sekolah dapat memberikan layanan agar peserta didik memiliki konsep diri yang jelas. Layanan bimbingan dan konseling
yang diberikan kepada peserta didik tidak hanya menyangkut persoalan belajar dan sosial. Layanan bimbingan dan konseling juga menyangkut persoalan pribadi, karir, dan sebagainya. Dengan adanya bimbingan dan konseling di sekolah, peserta didik harapannya dapat mengenal dan memahami dirinya untuk dapat mengaktualisasikan dirinya demi mencapai kehidupan yang bermakna. Menurut Prayitno dkk (2004:341-346) keseluruhan rumusan kinerja itu meliputi 28 gugus, yaitu: (1) mengajar dalam bidang psikologi dan bimbingan dan konseling (BK), (2) mengorganisasikan program bimbingan dan konseling, (3)menyusun program bimbingan dan konseling (4) memasyarakatkan pelayanan bimbingan dan konseling, (5) mengungkapkan masalah klien, (6) menyelenggarakan pengumpulan data tentang minat, bakat, kemampuan, dan kondisi kepribadian, (7) menyusun dan mengembangkan himpunan data, (8) menyelenggarakan konseling perorangan, (9) menyelenggarakan bimbingan dan konseling kelompok, (10) menyelenggarakan orientasi studi peserta didik, (11) menyelenggarakan kegiatan ko/ekstrakurikuler, (12) membantu guru bidang studi dalam mendiagnosis kesulitan belajar peserta didik, (13) membantu guru bidang studi dalam menyelenggarakan pengajaran perbaikan dan program pengayaan, (14) menyelenggarakan bimbingan kelompok belajar, (15) menyelenggarakan pelayanan penempatan peserta didik, (16) menyelenggarakan bimbingan karier dan pemberian informasi pendidikan/jabatan, (17) menyelenggarakan konferensi kasus, (18) menyelenggarakan terapi kepustakaan, (19) melakukan kunjungan rumah, (20) menyelenggarakan lingkungan klien, (21) merangsang perubahan lingkungan klien, (22) menyelenggarakan konsultasi khusus, (23) mengantar dan menerima alih tangan, (24) menyelenggarakan diskusi profesional, (25) memahami dan menulis karyakarya ilmiah dalam bidang bimbingan dan konseling, (26) memahami hasil dan menyelenggarakan penelitian dalam bidang bimbingan dan konseling, (27) menyelenggarakan kegiatan bimbingan dan konseling pada lembaga/lingkungan yang berbeda, (28) berpartisipasi aktif dalam pengembangan profesi
Kemudian Fenti Hikmawati (2011:23), Dewa Ketut Sukardi (2008:92), tugas dan tanggung jawab guru bimbingan dan konseling adalah : 1. Mengadministrasikan kegiatan 2. Melaksanakan tindak lanjut hasil analis evaluasi. 3. Menganalisis hasil evaluasi. 4. Mengevaluasi proses hasil layanan 5. Melaksanakan kegiatan pendukung layanan 6. Melaksanakan layanan bidang bimbingan. 7. Melaksanakan persiapan kegiatan 8. Merencanakan program bimbingan dan konseling. 9. Memasyarakatkan bimbingan dan konseling. 10. Mempertanggungjawabkan tugas dan kegiatannya dalam pelayanan bimbingan dan konseling kepada koordinator bimbingan dan konseling. Berdasarkan hasil wawancara di SMP Negeri Kecamatan Linggo Sari Baganti. Ditemukan bahwa penyusunan program bimbingan dan konseling belum terlaksana dengan baik dan sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan tindak lanjut Kecamatan Linggo Sari Baganti. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kinerja guru bimbingan dan konseling dalam perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan tindak lanjut program pelayanan bimbingan dan konseling di SMP Negeri Linggo Sari Baganti Kabupaten Pesisir Selatan. METODE PENELITIAN Berdasarkan permasalahan dan tujuan penelitian yang telah ditetapkan, maka penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Menurut Subana dan Sudrajat (2005:26) penelitian deskriptif dimaksudkan untuk mengungkap fakta, keadaan, variabel, dan fenomena-fenomena yang terjadi saat sekarang dan menyajikan apa adanya dari penelitian ini. Menurut A. Muri Yusuf (2005:183) populasi merupakan totalitas semua nilai-nilai yang mungkin daripada karakteristik tertentu sejumlah obyek yang ingin dipelajari sifatsifatnya. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah semua guru bimbingan dan konseling di SMP Negeri Kabupaten Pesisir Selatan. Menurut Riduwan (2010:54) sampel adalah bagian dari populasi yang mempunyai
ciri-ciri keadaan tertentu yang akan diteliti. Teknik pengambilan sampel digunakan dalam penelitian adalah dengan cara teknik total sampling. Suharsimi Arikunto (2006:122) menyatakan bahwa apabila subjek penelitian kurang dari 100, lebih baik diambil semuanya menjadi sampel. Pengolahan data dilakukan setelah data terkumpul melalui angket. Data diolah dengan rumus persentase. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan terungkap bahwa perencanaan program pelayanan bimbingan dan konseling berada pada kriteria baik, pelaksanaan program pelayanan bimbingan dan konseling berada pada kriteria cukup baik, evaluasi program pelayanan bimbingan dan konseling berada pada kriteria kurang baik, tindak lanjut program pelayanan bimbingan dan konseling berada pada kriteria tidak baik. 1. Perencanaan program bimbingan dan konseling. Menurut Hamdani (2012:119) tahap perencanaan kegiatan bimbingan dan konseling merupakan satuan layanan dan kegiatan pendukung direncanakan secara tertulis dengan memuat sasaran, tujuan, materi, metode, waktu, tempat dan rencana penilaian. 2. Pelaksanaan program bimbingan dan konseling, Menurut Riska Ahmad dan Marwisni Hasan (2002:102) tahap pelaksanaan program adalah mewujudkan program-program bimbingan dan konseling yang telah direncanakan ke dalam kegiatan nyata. 3. Evaluasi pelaksanaan program Menurut Dewa Ketut Sukardi dan Nila Kusmawati (2008:249) evaluasi pelaksanaan program bimbingan dan konseling merupakan satu kegiatan yang sangat penting karena berdasarkan hasil evaluasi itulah dapat diambil suatu kesimpulan apakah kegiatan yang telah dilakukan itu dapat mencapai sasaran yang diharapkan secara efektif dan efisien atau tidak, kegiatan ini perlu diteruskan atau tidak, dan sebagainya. 4. Tindak lanjut program bimbingan dan konseling.
Menurut Syamsu Yusuf (2006:63) tindak lanjut program bimbingan dan konseling adalah: a. Memanfaatkan hasil evaluasi untuk perbaikan dan pengembangan program b. Menerapkan prinsip-prinsip keberlanjutan program KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian profil kinerja guru bimbingan dan program pelayanan bimbingan dan konseling dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Profil kinerja guru bimbingan dan dilihat dari perencanaan berada pada kriteria baik. 2. Profil kinerja guru bimbingan dan dilihat dari pelaksanaan berada pada kriteria cukup baik. 3. Profil kinerja guru bimbingan dan dilihat dari evaluasi berada pada kriteria kurang baik. 4. Profil kinerja guru bimbingan dan dilihat dari tindak lanjut berada pada tidak baik. SARAN 1. Guru bimbingan dan konseling yang ada di SMP Negeri Linggo Sari Baganti agar dapat meningkatkan kinerjanya dalam pelaksanaan evaluasi program bimbingan dan konseling sesuai dengan layanan yang telah dilaksanakan, sehingga kinerjanya ke depannya lebih baik dan tindak lanjut program bimbingan dan konseling sesuai dengan yang dibutuhkan peserta didik yang telah mengikuti kegiatan layanan dan pendukung bimbingan dan konseling, sehingga terlihat sejauh mana program yang terlaksana.
2. Pengelola program studi seharusnya membuat penyusunan program bimbingan dan konseling sesuai dengan kebutuhan peserta didik. 3. Kepala sekolah sebaiknya memberi masukan dan arahan kepada guru bimbingan dan konseling dalam menyusun program di sekolah yang bersangkutan. 4. Peneliti selanjutnya agar dapat menindak lanjuti hasil penelitian ini dalam aspek yang lebih luas. Syahril dan Ahmad, Riska. 1987. Pengantar Bimbingan dan Konseling. Padang: Angkasa Raya Padang. Yusuf. A. Muri 2005. Metodologi Penelitian. Padang : UNP Press Padang. 2009. Metodologi Penelitian. Padang : UNP Press Padang Yusuf, Syamsu. 2006. Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah (SLTP dan SLTA). Bandung: Pustaka Bani Quraisy. KEPUSTAKAAN Ahmad, Riska dan Marwisni Hasan. 2002. Pengelolaan Program BK. Padang: UNP. Arikunto, S. 2009. Prosedur penelitian suatu pendekatan praktek. Jakarta : Rineka Cipta. 2006. Manajemen Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta. Hamdani. 2012. Bimbingan dan Penyuluhan. Bandung: CV Pustaka Setia. Ketut Sukardi, Dewa dan Nila Kusmawati. 2008. Proses Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Jakarta: PT Rineka Cipta. Riduwan. 2010. Metode penelitian. Bandung : Pustaka Setia. Sudrajat dan Subana. 2006. Dasardaras penelitian ilmiah. Bandung : Pustaka Setia.