EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING PADA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DI KOTA PALANGKA RAYA. Oleh : Taufik Yusuf * dan M.
|
|
- Suharto Hardja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING PADA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DI KOTA PALANGKA RAYA Oleh : Taufik Yusuf * dan M. Fatchurahman ** Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui evaluasi pelaksanaan program bimbingan dan konseling di SMP Negeri se Kota Palangka Raya Tahun Pelajaran 2013/2014. Metode penelitian yang digunakan metode deskriptif kuantitatif, populasi penelitian ini adalah guru bimbingan dan konseling SMP Negeri se Kota Palangka Raya yang berjumlah guru, dan penelitian ini adalah penelitian populasi, Teknik pengumpulan data menggunakan angket langsung jenis tertutup. Analisis data menggunakan rumus persentase. Hasil penelitian menunjukan bahwa evaluasi pelaksanaan program bimbingan dan konseling di SMP Negeri se Kota Palangka Raya Tahun Pelajaran 2013/2014 yang meliputi layanan kepada peserta didik, layanan kepada guru mata pelajaran, layanan kepada kepala sekolah, serta layanan kepada orang tua peserta didik sebagai berikut : (1) 16 jenis program layanan bimbingan dan konseling atau (59,26%) program terlaksana sangat baik, (2) 8 jenis program bimbingan dan konseling atau (29,63%) program terlaksana dengan baik, (3) 1 jenis program layanan bimbingan dan konseling atau (3,70%) program terlaksana dengan cukup, dan (4) 2 jenis program bimbingan dan konseling atau (7,41%) program terlaksana dengan kurang. Kata Kunci : Evaluasi, Bimbingan dan Konseling PENDAHULUAN Bimbingan dan Konseling merupakan suatu proses layanan yang bertujuan untuk meningkatkan potensi dan mengentaskan masalah yang dialami oleh peserta didik. Dalam penyelenggaraannya, bimbingan dan konseling dilakukan oleh seorang ahli atau biasa disebut konselor (guru bimbingan dan konseling). Di sekolah, peran guru bimbingan dan konseling sangat penting dalam membantu peserta didik, baik peningkatan potensi maupun menyelesaikan permasalahan yang tengah dihadapinya. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa Sebutan untuk guru pembimbing dimantapkan menjadi konselor yang memiliki kesejajaran dengan kualifikasi guru, dosen, pamong belajar, tutor, widyaiswara, fasilitator dan instruktor. Sebagaimana halnya kegiatankegiatan pendidikan yang lain disekolah seperti kegiatan belajar mengajar pada waktu-waktu tertentu harus dievaluasi untuk mengetahui apakah tujuan dari kegiatan itu tercapai. Demikian pula hal dalam kegiatankegiatan bimbingan dan konseling di sekolah secara berkala harus dievaluasi. Layanan-layanan yang diberikan oleh guru bimbingan dan konseling haruslah tepat guna baik yang secara individu, kelompok, maupun klasikal. Dalam pelaksanaan layanan didukung oleh program yang disusun sebagai dasar pelaksanaan layanan. Program bimbingan dan konseling terdiri dari beberapa komponen atau prosedur yaitu perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan evaluasi. 90
2 Dalam evaluasi pelaksanaan program di dalamnya terdapat suatu penilaian terhadap kegiatan dan layanan yang telah dilaksanakan. Evaluasi dilakukan untuk mengetahui seberapa efektif suatu kegiatan dan untuk menyusun layanan dikemudian hari. Program bimbingan dan konseling direncanakan dan dilaksanakan untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu; untuk mengetahui sampai seberapa jauh tujuantujuan itu tercapai, dibutuhkan usaha tersendiri mengumpulkan data yang dapat memberikan indikasi tentang hal itu dan menafsirkan data yang telah terkumpul. Dalam keseluruhan kegiatan layanan bimbingan dan konseling, evaluasi diperlukan untuk memperoleh umpan balik terhadap keefektivan layanan bimbingan dan konseling yang telah dilaksanakan. Dengan informasi ini dapat diketahui sampai sejauh mana derajat keberhasilan kegiatan layanan bimbingan dan konseling. Berdasarkan informasi ini dapat ditetapkan langkah-langkah tindak lanjut untuk memperbaiki dan mengembangkan program selanjutnya. Moh.Surya dan Rochman Natawidjaja (Tohirin 2007: 347) menyatakan bahwa : Evaluasi juga bisa bermakna upaya menelaah atau menganalisis program layanan bimbingan dan konseling yang telah dan sedang dilaksanakan untuk mengembangkan dan memperbaiki program secara khusus dan program pendidikan di sekolah secara umum. Hasil penelitian Setiawan (2012) tentang Evaluasi Pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling di SMP Negeri Se-Kabupaten Semarang menyimpulkan bahwa rata-rata konselor telah baik dalam menyelenggarakan program BK, ditinjau dari perencanaan program, proses program dan hasil program. Sedangkan Nana Sudjana (Tohirin, 2007:347) menyatakan bahwa Evaluasi pada dasarnya adalah memberikan pertimbangan atau nilai berdasarkan kriteria tertentu. Kemudian W.S Winkel (Dewa Ketut Skardi, 2008:249) Evaluasi program bimbingn adalah usaha menilai efisiensi dan efektivitas pelayanan bimbingan itu sendiri demi peningkatan mutu program bimbingan. Dewa Ketut Sukardi dan Desak P.E Nila Kusmawati (2008:96) menyatakan bahwa Evaluasi pelaksanaan program bimbingan dan konseling di sekolah dimaksudkan adalah segala upaya tindakan atau proses untuk menentukan derajat kualitas kemajuan kegiatan yang berkaitan dengan pelaksanaan program bimbingan dan konseling di sekolah dengan mengacu pada kriteria atau patokan-patokan tertentu sesuai dengan program bimbingan yang dilaksanakan. Demikian dapat dikatakan evaluasi pelaksanaan program bimbingan dan konseling merupakan satu kegiatan yang sangat penting, karena berdasarkan hasil evaluasi itulah dapat diambil suatu kesimpulan apakah kegiatan yang telah dilakukan itu dapat mencapai sasaran yang diharapkan secara efektif dan efesien atau tidak, kegiatan itu perlu diteruskan atau tidak dan sebagainya. Badrujaman (2011:19) menyatakan bahwa tujuan evaluasi program bimbingan dan konseling ada dua, yaitu : (1) untuk memperbaiki praktik penyelenggaraan program bimbingan dan konseling itu sendiri, (2) merupakan alat untuk meningkatkan akuntabilitas program bimbingan dan konseling di mata stakeholder, seperti guru, kepala sekolah, oang tua, dan terutama peserta didik. Sedangkan Sukardi (2007) menyatakan bahwa secara umum evaluasi pelaksanaan program bimbingan dan konseling bertujuan untuk (1) mengetahui 91
3 kemajuan program bimbingan dan konseling atau subjek yang telah memanfaatkan layanan bimbingan dan konseling, (2) mengetahui tingkat efesiensi dan efektivitas strategi pelaksanaa program bimbingan dan konseling yang telah dilaksanakan dalam kurun waktu tertentu. Dengan demikian bahwa evaluasi program bimbingan dan konseling perlu dilakukan, sehingga diharapkan agar guru bimbingan dan konseling memiliki pemahaman mengenai berbagai permasalahan dalam penyelenggaraan program bimbingan dan konseling. Lebih lanjut dalam melaksanakan program bimbingan dan konseling, dituntut kepada pihak yang terlibat untuk melaksanakan program bimbingan dan konseling secara optimal. Hasil observasi yang dilakukan di SMP Negeri se Kota Palangka Raya, menunjukkan belum terlaksananya pelaksanaan evaluasi program bimbingan dan konseling di sekolah tersebut, kurangnya guru dibidang bimbingan dan konseling, rendahnya pengetahuan tentang pelaksanaan evaluasi, dalam pelaksanaan program layanan tersebut hanya melaksanakan program layanan bimbingan dan konseling dan pelaporan pelaksanaan program layanan bimbingan dan konseling tersebut kepada kepala sekolah, sehingga pelaksanaan evaluasi program tidak berjalan dengan efektif karena tidak sesuai dengan program yang dibuat. Berkenaan dengan fenomena tersebut penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui evaluasi pelaksanaan program bimbingan dan konseling dalam layanan kepada peserta didik, layanan kepada guru mata pelajaran, layanan kepada kepala sekolah, dan layanan kepada orang tua peserta didik di SMP Negeri se Kota Palangka Raya. METODOLOGI PENELITIAN Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri se Kota Palangka Raya, yang terdiri dari 10 SMP Negeri, dengan populasi orang guru bimbingan dan konseling. Populasi tersebut sekaligus menjadi sampel. Adapun variabel penelitian ini adalah evaluasi program bimbingan konseling dengan indikator; layanan kepada peserta didik, layanan kepada guru, layanan kepada kepala sekolah dan layanan kepada orang tua pesarta didik. Teknik pengumpulan data berupa angket. Angket yang dijadikan instrumen dalam penelitian ini mengadaptasi dari Sukardi (2007). Teknik analisis data yang digunakan menggunakan rumus persentase (Soejoeti (1996) dengan kriteria pengolahan hasil data yang diperoleh berpedoman pada pendapat Suharsimi Arikunto (2003 : 57) yaitu persentase 81-% kategori sangat baik, 61-80% kategori baik, 41-60% kategori cukup, 21-40% kategori kurang, dan 0-20 kategori kurang baik. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil analisis evaluasi pelaksanaan program bimbingan dan konseling di SMP Negeri Sekota Palangka Raya Tahun Pelajaran 2013/2014, yang diperoleh dari hasil sebagai berikut : 1. Evaluasi program bimbingan dan konseling dengan layanan kepada peserta didik. 92
4 Tabel 1 Evaluasi pelaksanaan program bimbingan dan konseling dalam evaluasi program layanan kepada peserta didik No. Item 1. Evaluasi program bimbingan dan konseling dengan layanan kepada peserta didik Memberikan informasi tentang menyesuaikan diri di lingkungan baru. Jawaban Ya Persentase % Kategori 2. Peserta didik perlu diberikan informasi mengenai bidang bimbingan belajar. 3. Melakukan diskusi kelompok tentang kejadian-kejadian sosial di masyarakat yang aktual ,12 4. Perlu dibentuk kelompokkelompok belajar bagi peserta didik di sekolah. 5. Konseling dilaksanakan untuk membantu peserta didik secara pribadi guna mengenal lebih dalam diri dan lingkungannya sehingga mampu mengambil keputusan yang tepat. 6. Perlu dilakukan tes minat bakat bagi peserta didik ,87 7. Bimbingan karir perlu diberikan dengan tujuan supaya peserta didik mengetahui jejang karir yang dipilihnya setelah lulus. 8. Untuk mengembangkan keterampilan peserta didik perlu diberikan bantuan untuk pemilihan kegiatan ekstrakurikuler ,5 93
5 9. Perlu memberikan konseling individual pada peserta didik dalam rangka membantu menyelesaikan permasalahan yang dialami. Dari tabel 1 di atas dijelaskan sebagai berikut: 1) Guru bimbingan dan konseling memberikan informasi tentang menyesuaikan diri di lingkungan baru, terdapat atau % dan termasuk kategori sangat baik. 2) Peserta didik perlu diberikan informasi mengenai bidang bimbingan belajar, terdapat atau % dan termasuk kategori sangat baik. 3) Melakukan diskusi kelompok tentang kejadian-kejadian sosial di masyarakat yang aktual, terdapat 25 atau 78,12% dan termasuk kategori baik. 4) Guru bimbingan dan konseling membantu membentuk kelompokkelompok belajar bagi peserta didik di sekolah, terdapat atau % dan termasuk kategori sangat baik. 5) Guru bimbingan dan konseling melaksanakan konseling untuk membantu peserta didik secara pribadi guna mengenal lebih dalam diri dan lingkungannya sehingga mampu mengambil keputusan yang tepat, terdapat atau % dan termasuk kategori sangat baik. 6) Guru bimbingan dan konseling perlu melakukan tes minat bakat bagi peserta didik, terdapat 31 atau 96,87% dan termasuk kategori sangat baik. 7) Guru bimbingan dan konseling memberikan bimbingan karir dengan tujuan supaya peserta didik mengetahui jejang karir yang dipilihnya setelah lulus, terdapat atau % dan termasuk kategori sangat baik. 8) Untuk mengembangkan keterampilan peserta didik perlu diberikan bantuan oleh guru bimbingan dan konseling untuk pemilihan kegiatan ekstrakurikuler, terdapat 28 atau 87,5% dan termasuk kategori sangat baik. 9) Guru bimbingan dan konseling memberikan konseling individual pada peserta didik dalam rangka membantu menyelesaikan permasalahan yang dialami, terdapat atau % dan termasuk kategori sangat baik. Berdasarkan hasil penjelasan di atas disimpulkan bahwa evaluasi program layanan kepada peserta didik dikategorikan sangat baik. 2. Evaluasi program bimbingan dan konseling dengan layanan kepada guru mata pelajaran. 94
6 Tabel 2 Evaluasi pelaksanaan program bimbingan dan konseling dalam evaluasi program layanan kepada guru mata pelajaran No. Item 10. Evaluasi program bimbingan dan konseling dengan layanan kepada guru mata pelajaran Perlu membagikan angket kepada guru Mata pelajaran untuk mengetahui perilaku peserta didik dalam kelas. Jawaban Ya 25 Persentase % 78,12 Kategori Guru bimbingan dan konseling memberikan bantuan kepada guru mata pelajaran dalam mengidentifikasi masalah kesulitan belajar peserta didik. Memberikan informasi kepada guru mata pelajaran terhadap peserta didik yang lemah dalam memahami materi pelajaran. Membantu dalam mendekatkan peserta didik yang sulit mengikuti materi pelajaran. Membantu guru mata pelajaran melaksanakan pelayanan bimbingan, khususnya di kelas yang menjadi tanggung jawabnya. Bekerjasama dengan guru mata pelajaran dalam rangka program pengajaran remedial dan pengayaan. Menjadi agen referal (alih tangan kasus) bagi guru mata pelajaran , ,25 65,62 96,87 95
7 Dari tabel 2 tersebut dijelaskan sebagai berikut : 1) Guru bimbingan dan konseling perlu membagikan angket kepada guru mata pelajaran untuk mengetahui perilaku peserta didik dalam kelas, terdapat 25 atau 78,12% termasuk kategori baik. 2) Guru bimbingan dan konseling memberikan bantuan kepada guru mata pelajaran dalam mengidentifikasi masalah kesulitan belajar peserta didik, terdapat 29 atau 90,62% dan termasuk kategori sangat baik. 3) Guru bimbingan dan konseling memberikan informasi kepada guru mata pelajaran terhadap peserta didik yang lemah dalam memahami materi pelajaran terdapat 24 atau 75% dan termasuk kategori baik. 4) Guru bimbingan dan konseling membantu guru mata pelajaran dalam mendekatkan peserta didik yang sulit mengikuti materi pelajaran, terdapat atau % dan termasuk kategori sangat baik. 5) Membantu guru mata pelajaran melaksanakan pelayanan bimbingan, khususnya di kelas yang menjadi tanggung jawabnya, terdapat 26 atau 81,25% dan termasuk kategori baik. 6) Guru bimbingan dan konseling bekerjasama dengan guru mata pelajaran dalam rangka program pengajaran remedial dan pengayaan, terdapat 21 atau 65,62% dan termasuk kategori baik. 7) Guru bimbingan dan konseling menjadi agen referal (alih tangan kasus) bagi guru mata pelajaran, terdapat 31 atau 96,87% dan termasuk kategori sangat baik. Berdasarkan penjelasan di atas disimpulkan bahwa evaluasi program layanan kepada peserta didik dikategorikan baik. 3. Evaluasi program bimbingan dan konseling dengan layanan kepada kepala sekolah Tabel 3 Evaluasi pelaksanaan program bimbingan dan konseling dalam evaluasi program layanan kepada kepala sekolah No. Item 17. Evaluasi program bimbingan dan konseling dengan layanan kepada kepala sekolah Membuat laporan tiap akhir semester kepada kepala sekolah terhadap pelaksanaan program bimbingan dan konseling. Jawaban Ya 31 Persentase % 96,87 Kategori 18. Membuat jadwal pertemuan dengan kepala sekolah setiap bulan tentang perkembangan 11 34,37 Kurang 96
8 pelaksanaan layanan-layanan yang telah diberikan. 19. Guna kelanjutan program bimbingan dan konseling perlu dibuat angket penilaian program bimbingan dan konseling yang diberikan kepada kepala sekolah untuk menilainya ,5 Kurang 20. Mempertanggung jawabkan pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling kepada kepala sekolah , Berpartisipasi dalam kegiatan pengawasan terhadap pelaksanaan pembelajaran di sekolah. Dari tabel 3 di atas, dijelaskan sebagai berikut : 1) Guru bimbingan dan konseling membuat laporan tiap akhir semester kepada kepala sekolah terhadap pelaksanaan program bimbingan dan konseling, terdapat 31 atau 96,87% dan termasuk kategori sangat baik. 2) Guru bimbingan dan konseling membuat jadwal pertemuan dengan kepala sekolah setiap bulan tentang perkembangan pelaksanaan layananlayanan yang telah diberikan, terdapat 11 atau 34,37% dan termasuk kategori kurang. 3) Guna kelanjutan program bimbingan dan konseling guru bimbingan dan konseling perlu membuat angket penilaian program bimbingan dan konseling yang diberikan kepada kepala sekolah untuk menilainya, terdapat 12 atau 37,5% dan termasuk kategori kurang. 4) Guru bimbingan dan konseling mempertanggung jawabkan pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling kepada kepala sekolah, terdapat 31 atau 97,87% dan termasuk kategori sangat baik. 5) Guru bimbingan dan konseling berpartisipasi dalam kegiatan pengawasan terhadap pelaksanaan pembelajaran di sekolah, terdapat atau % dan termasuk kategori sangat baik. Berdasarkan penjelasan di atas disimpulkan bahwa evaluasi program layanan kepada peserta didik dikategorikan sangat baik. 4. Evaluasi program bimbingan dan konseling dengan layanan kepada orang tua peserta didik. 97
9 5. Tabel 4 Evaluasi pelaksanaan program bimbingan dan konseling dalam evaluasi program layanan kepada orang tua peserta didik No. Item 22. Evaluasi program bimbingan dan konseling dengan layanan kepada orang tua peserta didik Memberi angket pada orang tua untuk mengetahui berbagai hal tentang kebiasaankebiasaan anak dirumah Jawaban Ya 18 Persentase % 56,25 Kategori Cukup Bekerjasama dengan orang tua mendukung kelancaran program layanan bimbingan dan konseling yang diberikan untuk peserta didik di sekolah. Memberikan informasi kepada orang tua dalam pemilihan jurusan di sekolah lanjutan untuk anaknya sesuai dengan minat dan bakatnya. Melakukan kunjungan rumah bagi peserta didik yang mengalami masalah serius untuk mengetahui kehidupan peserta didik di keluarga. Mengundang orang tua dalam kegiatan penyuluhan yang dilakukan oleh sekolah. Mensosialisasikan atau memberikan pemahaman kepada orang tua tentang peran bimbingan dan konseling dalam memberikan pelayanan terhadap peserta didik ,62 62,5 96,87 68,75 71,87 Dari tabel 4 di atas, dijelaskan sebagai berikut : 1) Guru bimbingan dan konseling memberikan angket pada orang tua untuk mengetahui berbagai hal tentang 97
10 kebiasaan- kebiasaan anak dirumah, terdapat 18 atau 56,25% dan termasuk kategori cukup. 2) Guru bimbingan dan konseling bekerjasama dengan orang tua guna mendukung kelancaran program layanan bimbingan dan konseling yang diberikan untuk peserta didik di sekolah, terdapat 21 atau 65,62% dan termasuk kategori baik. 3) Guru bimbingan dan konseling memberikan informasi kepada orang tua dalam pemilihan jurusan di sekolah lanjutan untuk anaknya sesuai dengan minat dan bakatnya, terdapat 20 atau 62,5% dan termasuk kategori baik. 4) Guru bimbingan dan konseling melakukan kunjungan rumah bagi peserta didik yang mengalami masalah serius dan untuk mengetahui kegiatannya di keluarga, terdapat 31 atau 96,87% dan termasuk kategori sangat baik. 5) Guru bimbingan dan konseling mengundang orang tua dalam kegiatan penyuluhan yang dilakukan oleh sekolah, terdapat 22 atau 68,75% dan termasuk kategori baik. 6) Guru bimbingan dan konseling mensosialisasikan atau memberikan pemahaman kepada orang tua tentang peran bimbingan dan konseling dalam memberikan pelayanan terhadap peserta didik, terdapat 23 atau 71,87% dan termasuk kategori baik. Berdasarkan penjelasan di atas disimpulkan bahwa evaluasi program layanan kepada peserta didik dikategorikan baik. Dari keseluruhan indikator yang dievaluasi dalam pelaksaan program bimbingan dan konseling di Sekolah Menengah Pertama se Kota Palangka Raya, disimpulkan sebagai berikut: 1) 9 jenis program layanan kepada peserta didik, 8 jenis program terlaksana dengan sangat baik atau 88,89%, dan 1 jenis program terlaksana dengan baik atau 11,11%. 2) 7 jenis program layanan kepada guru mata pelajaran, 4 jenis program terlaksana dengan sangat baik atau 57,15%, dan 3 jenis program terlaksana dengan baik atau 42,85%. 3) 5 jenis program layanan kepada kepala sekolah, 3 jenis program terlaksana dengan sangat baik atau 60%, dan 2 jenis program terlaksana dengan kurang atau 40%. 4) 6 jenis program layanan kepada orang tua peserta didik, 1 jenis program terlaksana dengan sangat baik atau 16,67%, 4 jenis program terlaksana dengan baik 66,66%, dan 1 program terlaksana dengan cukup atau 16,67% Ini berararti bahwa pelaksanaan program bimbingan dan konseling di sekolah-sekolah tersebut berjalan dengan baik. Hasil penelitian Setiawan (2012) tentang Evaluasi Pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling di SMP Negeri Se-Kabupaten Semarang menyimpulkan bahwa sebagian besar konselor menunjukkan persentase rata-rata 77% dengan kriteria baik. Adapun untuk observasi diperoleh persentase rata-rata 82% dalam kriteria baik. Sedangkan angket untuk responden siswa menunjukkan persentase rata-rata 69% dalam kriteria baik. Dari hasil tersebut mengindikasikan bahwa rata-rata konselor telah baik dalam menyelenggarakan program BK, ditinjau dari perencanaan program, proses program dan hasil program. Demikian pula penelitian Sukoco (2010) tentang keefektifan pelaksanaan program layanan bimbingan dan konseling sekolah menengah 99
11 umum kota Tegal menyimpulkan bahwa hasil evaluasi input memberi gambaran bahwa kesiapan guru BK dengan perolehan skor 108 (,35%) kategori tinggi, tanggapan persepsi siswa dengan perolehan skor 95 (31,05%) kategori tinggi. Layanan BK dengan perolehan skor 141 (46,08%) dan perilaku siswa memperoleh skor 109 (35,62%) dalam tingkatan cukup. Hasil tersebut menunjukkan bahwa kesiapan guru BK, tanggapan siswa, layanan BK, dan perilaku siswa layak digunakan sebagai instrumen penelitian. Dengan adanya evaluasi program bimbingan dan konseling di sekolah diharapkan dapat memberikan dampak yang baik dan bermanfaat dalam pelaksaan layanan bimbingan dan konseling sehingga program yang dibuat sesuai dengan apa yang diharapkan oleh semua pihak sekolah khususnya bagi guru bimbingan dan konseling. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan disimpulkan bahwa secara keseluruhan dari evaluasi program dalam layanan tersebut adalah sebagai berikut : Program bimbingan dan konseling ada 16 jenis atau (59,26%), program terlaksana dengan kategori sangat baik, ada 8 jenis atau (29,63%), program terlaksana dengan kategori baik, ada 1 jenis atau (3,70%), program terlaksana dengan kategori cukup, dan ada 4 jenis atau (7,41%), program terlaksana dengan kategori kurang. Dengan demikian bahwa pelaksanaan program bimbingan dan konseling di sekolah-sekolah tersebut berjalan dengan sangat baik. Dari temuan hasil penelitian tersebut, disarankan kepada : (1) Kepala Sekolah untuk melakukan supervisi terhadap evaluasi pelaksanaan program bimbingan konseling yang diprogramkan, (2) Guru bimbingan dan konseling; dalam melaksanakan evaluasi terhadap pelaksanaan program layanan bimbingan dan konseling agar berkelanjutan khususnya pelaksanaan layanan kepada kepala sekolah dan layanan kepada orang tua peserta didik, (3) Guru Bidang Studi dan Wali Kelas untuk meningkatkan kerjasamanya dengan petugas bimbingan dan konseling dan personil sekolah lainnya, guna mendukung evaluasi pelaksanaan program bimbingan dan konseling di sekolah. DAFTAR PUSTAKA Setiawan, A. R Evaluasi Pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling di SMP Negeri Se-Kabupaten Semarang Tahun 2011/2012. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang. Arikunto, S Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara Badrujaman, A Teori dan Aplikasi Evaluasi Program Bimbingan Konseling. Jakarta: PT. Indeks. Departemen Pendidikan Nasional RI Undang-undang No. 20 tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi. Prayitno, dkk Pelayanan Bimbingan dan Konseling Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Padang: IPBI Zanzawi. S Metode Statistik. Surabaya : Karunia Sukardi, D. K Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah.Jakarta: Rineka Cipta
12 Stufflebeam, D. L etal. (2000). Educational Evaluation and Decision Making. Itasca, IL: FE Peacock. Stufflebeam, D. L. (1985). Systematic Evaluation: A Self-Instructional Guidance to Theory and Practice. New York: Kluwer Nijhon Publishing. Sukoco, (2010). Keefektifan Pelaksanaan Program Layanan Bimbingan dan Konseling Sekolah Menengah Umum Kota Tegal. Tesis. Semarang :Prodi Bimbingan dan Konseling, Program Pascasarjana, Universitas Negeri Semarang, Indonesia 101
BAB II KAJIAN TEORETIS. 2.1 Pengertian Evaluasi Program Bimbingan dan Konseling
BAB II KAJIAN TEORETIS 2.1 Pengertian Evaluasi Program Bimbingan dan Konseling Sesuai dengan hakikat pekerjaan bimbingan dan konseling yang berbeda dari pekerjaan pengajaran, maka sasaran pelayanan bimbingan
Lebih terperinciEVALUASI PROGRAM LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DI SMAN 46 JAKARTA SELATAN
79 EVALUASI PROGRAM LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DI SMAN 46 JAKARTA SELATAN Oleh: Ivani Mirasari 1 Dra. Gantina Komalasari, M.Psi. 2 Dra. Retty Filiani 3 Abstrak Penelitian ini bertujuan menilai keberadaan
Lebih terperinciPENGARUH LAYANAN PENEMPATAN DAN PENYALURAN TERHADAP ORIENTASI KARIR PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 GONDANGREJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016
PENGARUH LAYANAN PENEMPATAN DAN PENYALURAN TERHADAP ORIENTASI KARIR PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 GONDANGREJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Oleh: BANY IRAWAN NIM: 12500020 Abstraks: Tujuan penelitian ini
Lebih terperinciARTIKEL ILMIAH PARTISIPASI GURU PEMBIMBING DALAM MENDORONG MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMP NEGERI 16 KOTA JAMBI
ARTIKEL ILMIAH PARTISIPASI GURU PEMBIMBING DALAM MENDORONG MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMP NEGERI 16 KOTA JAMBI Oleh : JUFRI AFRIANTO ERA1D08043 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI FEBRUARI,
Lebih terperinciPENGARUH LAYANAN BIMBINGAN BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK DI MTs MUSLIMAT NU PALANGKARAYA
PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK DI MTs MUSLIMAT NU PALANGKARAYA Oleh : Mudzalifah Mayasari * dan M. Fatchurahman ** Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
Lebih terperinciEvaluasi Program BK di Sekolah Oleh: Indiati (FKIP UMM)
Evaluasi Program BK di Sekolah Oleh: Indiati (FKIP UMM) Abstraksi Evaluasi program BK di sekolah adalah suatu usaha mendapatkan berbagai informasi secara berkala, berkesinambungan dan menyeluruh tentang
Lebih terperinciCONTEXT INPUT PROCESS PRODUCT (CIPP): MODEL EVALUASI LAYANAN INFORMASI
Prosiding Seminar Bimbingan dan Konseling Vol. 1, No. 1, 2017, hlm. 342-347 Tersedia Online di http://pasca.um.ac.id/conferences/index.php/snbk ISSN 2579-9908 CONTEXT INPUT PROCESS PRODUCT (CIPP): MODEL
Lebih terperinciKERJASAMA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DENGAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MENGEMBANGKAN CARA BELAJAR SISWA
Volume 2 Nomor 1 Januari 2013 KONSELOR Jurnal Ilmiah Konseling http://ejournal.unp.ac.id/index.php/konselor Info Artikel: Diterima 04/02/2013 Direvisi 14/02/2013 Dipublikasikan 01/03/2013 KERJASAMA GURU
Lebih terperinciTUGAS INSTRUMEN BIMBINGAN DAN KONSELING EVALUASI BIMBINGAN DAN KONSELING
TUGAS INSTRUMEN BIMBINGAN DAN KONSELING EVALUASI BIMBINGAN DAN KONSELING Disusun untuk memenuhi tugas Mata kuliah Pengembangan Instrumen dan Media Bimbingan dan Konseling Dosen Pengampu : Prof. Dr. Edi
Lebih terperinciPENGARUH PENGGUNAAN METODE PROBLEM SOLVING TERHADAP PEMAHAMAN KEPRIBADIAN SISWA KELAS X UNTUK PERENCANAAN KARIER DI SMK TUNAS HARAPAN JAKARTA
Pengaruh Penggunaan Metode Problem Solving Terhadap Pemahaman Kepribadian Siswa Kelas X... 25 PENGARUH PENGGUNAAN METODE PROBLEM SOLVING TERHADAP PEMAHAMAN KEPRIBADIAN SISWA KELAS X UNTUK PERENCANAAN KARIER
Lebih terperinciTANGGAPAN SISWA TERHADAP PELAKSANAAN PELAYANAN PENEMPATAN DAN PENYALURAN DALAM BIMBINGAN PRIBADI
TANGGAPAN SISWA TERHADAP PELAKSANAAN PELAYANAN PENEMPATAN DAN PENYALURAN DALAM BIMBINGAN PRIBADI FATURRAHMAN Pengawas Sekolah Dasar UPTD Kecamatan Singigi ABSTRAK Tanggapan Siswa Terhadap Pelaksanaan Pelayanan
Lebih terperinciOleh: Iponofita Yani. Fitria Kasih Rahma Wira Nita. Mahasiswa Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACT
PROFIL KINERJA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM PENYUSUNAN PROGRAM PELAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMP NEGERI LINGGO SARI BAGANTI KABUPATEN PESISIR SELATAN Oleh: Iponofita Yani Fitria Kasih Rahma
Lebih terperinciEVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH
Prosiding Seminar Bimbingan dan Konseling Vol. 1, No. 1, 2017, hlm. 177-188 Tersedia Online di http://pasca.um.ac.id/conferences/index.php/snbk ISSN 2579-9908 EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM LAYANAN BIMBINGAN
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN KEMATANGAN KARIR MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA SMK NEGERI 1 KEDAWUNG SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2015/2016
1 UPAYA MENINGKATKAN KEMATANGAN KARIR MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA SMK NEGERI 1 KEDAWUNG SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Oleh : Rifai Fahrudin ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
Lebih terperinciSTUDI TENTANG PELAKSANAAN APLIKASI INSTRUMENTASI BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMP DAN SMA NEGERI KOTA SUMENEP
STUDI TENTANG PELAKSANAAN APLIKASI INSTRUMENTASI BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMP DAN SMA NEGERI KOTA SUMENEP Juftiar Mahendra Zainur Putera Dr. Tamsil Muis Bimbingan Konseling, Fakultas Ilmu Pendidikan,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat kualitatif yaitu suatu
35 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat kualitatif yaitu suatu pendekatan penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa data-data tertulis
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, yang banyak dituntut menggunakan angka, mulai dari pengumpulan
Lebih terperinciANALISIS PELAKSANAAN EVALUASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMP NEGERI 1 KABILA KABUPATEN BONE BOLANGO OLEH : MUHAMMAD GUFRAN LAHIYA
ANALISIS PELAKSANAAN EVALUASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMP NEGERI 1 KABILA KABUPATEN BONE BOLANGO OLEH : MUHAMMAD GUFRAN LAHIYA Jurusan Bimbingan dan Konseling, Universitas Negeri Gorontalo Program
Lebih terperinciPROSIDING Seminar Nasional Bimbingan dan Konseling dan Konsorsium Keilmuan BK di PTKI Batusangkar, November 2015
ANALISIS KEBUTUHAN MAHASISWA JURUSAN TARBIYAH TERHADAP PELAYANAN KONSELING Oleh: Fadila, M.Pd. Hartini, M.Pd., Kons. (Dosen Program Studi Bimbingan Konseling Islam STAIN Curup) Abstrak Mahasiswa dipandang
Lebih terperinciTyas Siti Syarifah ( ) Pembimbing :Lydia Ersta K. Prodi BK FKIP UNSIRI ABSTRAK
1 HUBUNGAN ANTARA PELAKSANAAN BIMBINGAN KARIER DENGAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN UNTUK MEMILIH JURUSAN DI PERGURUAN TINGGI PADA SISWA KELAS XI IPS DI MAN 2 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Tyas Siti Syarifah
Lebih terperinciPERSEPSI GURU BIMBINGAN DAN KONSELING MENGENAI PELAKSANAAN EVALUASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING
81 PERSEPSI GURU BIMBINGAN DAN KONSELING MENGENAI PELAKSANAAN EVALUASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING Oleh : Restu Dewanti 1) Dra. Retty Filiani 2) Aip Badrujaman, M.Pd. 3) Abstrak Tujuan penelitian untuk
Lebih terperinciARTIKEL ILMIAH PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR SISWA DI SMP NEGERI 16 KOTA JAMBI
ARTIKEL ILMIAH PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR SISWA DI SMP NEGERI 16 KOTA JAMBI Oleh: LENI MARLINA EA1D209032 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS
Lebih terperinciPersepsi Siswa tentang Pelaksanaan Bimbingan Karir
Konselor Volume 5 Number 2 June 2016 ISSN: Print 1412-9760 Received April 19, 2016; Revised May 19, 2016; Accepted June 30, 2016 Persepsi Siswa tentang Pelaksanaan Bimbingan Karir Amrina Asfarina, Indra
Lebih terperinciMENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK HOME WORK ASSIGMENT
Jurnal Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling Vol. 1, No. 1, Januari 2015 ISSN 2442-9775 MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK HOME WORK ASSIGMENT Endang Wahyuni
Lebih terperinciOleh : ARIE KHURNIAWAN NPM SKRIPSI
0 UPAYA MENINGKATKAN KECAKAPAN HIDUP MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK PERMAINAN SIMULASI PADA SISWA SMK NEGERI 1 KLEGO KABUPATREN BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Oleh : ARIE KHURNIAWAN NPM.
Lebih terperinciMENINGKATKAN DISIPLIN BELAJAR MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK LATIHAN BERTANGGUNGJAWAB
Dinamika Vol. 5, No. 3, Januari 2015 ISSN 0854-2172 MENINGKATKAN DISIPLIN BELAJAR MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK LATIHAN BERTANGGUNGJAWAB Turiyah SMP 3 Kesesi Kabupaten Pekalongan Jawa
Lebih terperinciKETERLAKSANAAN LAYANAN PEMBELAJARAN DALAM BIMBINGAN BELAJAR OLEH GURU KELAS BERDASARKAN TANGGAPAN SISWA DI SEKOLAH DASAR
KETERLAKSANAAN LAYANAN PEMBELAJARAN DALAM BIMBINGAN BELAJAR OLEH GURU KELAS BERDASARKAN TANGGAPAN SISWA DI SEKOLAH DASAR SUYONO Guru SD Negeri 007 Suka Damai Kecamatan Singingi Hilir suyonos976@gmail.com
Lebih terperinciSTRATEGI BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU PEMBIMBING
Jurnal Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling Vol. 2, No. 1, Januari 2016 ISSN 2442-9775 STRATEGI BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU PEMBIMBING Tuti Retnowati Pengawas Pendidikan
Lebih terperinciSULUH Jurnal Bimbingan Konseling, April 2017, Volume 3 Nomor 1 (42-46)
SULUH Jurnal Bimbingan Konseling, April 2017, Volume 3 Nomor 1 (42-46) http://jurnal.umpalangkaraya.ac.id/ejurnal/suluh PEMILIHAN LAYANAN PENEMPATAN DAN PENYALURAN DALAM PEMILIHAN JURUSAN PESERTA DIDIK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dari pendidikan itu sendiri. Untuk mencapai pelayanan yang optimal hanya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bimbingan merupakan bantuan yang diberikan kepada siswa dalam rangka upaya menemukan pribadi, mengenal lingkungan, dan merencanakan masa depan. 1 Pelayanan yang dilakukan
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMATANGAN KARIER SISWA MELALUI LAYANAN KONSELING KELOMPOK. Lutiyem SMP Negeri 5 Adiwerna, Kabupaten Tegal, Provinsi Jawa Tengah
Jurnal Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling Vol. 2, No. 2, Mei 2016 ISSN 2442-9775 PENINGKATAN KEMATANGAN KARIER SISWA MELALUI LAYANAN KONSELING KELOMPOK Lutiyem SMP Negeri 5 Adiwerna, Kabupaten
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peranan penting dalam pembentukan generasi muda penerus bangsa yang
1. PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1. Latar Belakang Masalah Pendidikan memiliki peranan penting dalam pembentukan generasi muda penerus bangsa yang berkemampuan, cerdas, dan handal dalam pelaksanaan pembangunan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. sebelumnya maka dapat disimpulkan bahwa: adanya permasalahan berupa kurangnya komitmen untuk
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan sebelumnya maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Permasalahan dalam pelaksanaan layanan bimbingan
Lebih terperinciPERSEPSI PESERTA DIDIK TENTANG KETERAMPILAN KOMUNIKASI GURU BK DALAM KONSELING PERORANGAN
PERSEPSI PESERTA DIDIK TENTANG KETERAMPILAN KOMUNIKASI GURU BK DALAM KONSELING PERORANGAN (Studi terhadap Peserta Didik Kelas VIII di SMP Negeri 14 Padang) Oleh: RIKA YULIA FITRI NPM: 11060038 Program
Lebih terperinciPEROLEHAN SISWA SETELAH MENGIKUTI LAYANAN KONSELING PERORANGAN
Volume 1 Nomor 1 Januari 2013 KONSELOR Jurnal Ilmiah Konseling http://ejournal.unp.ac.id/index.php/konselor Halaman 62-70 Info Artikel: Diterima21/02/2013 Direvisi25/02/2013 Dipublikasikan 01/03/2013 PEROLEHAN
Lebih terperinciPERAN GURU BK DALAM PEMILIHAN KARIR PESERTA DIDIK DI KELAS XII SMA NEGERI 8 PADANG ABSTRACT
1 PERAN GURU BK DALAM PEMILIHAN KARIR PESERTA DIDIK DI KELAS XII SMA NEGERI 8 PADANG Sari Apriani 1, Rahma Wira Nita 2, Besti Nora Dwi Putri 2 1 Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dengan interprestasi terhadap data yang ditemukan dilapangan yang menekankan
44 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian PTK ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif deskriptif disini adalah penelitian yang hasil datanya lebih berkenaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manajemen program bimbingan dan konseling merupakan siklus yang meliputi perencanaan, pelaksanaan serta evaluasi. Siklus tersebut senantiasa saling berkaitan
Lebih terperinciPENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KARIR TERHADAP PILIHAN STUDI LANJUT SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 PRINGKUKU TAHUN PELAJARAN 2014/2015
PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KARIR TERHADAP PILIHAN STUDI LANJUT SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 PRINGKUKU TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana
Lebih terperinciIndonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application
IJGC 3 (2) (2014) Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jbk PELAKSANAAN KUNJUNGAN RUMAH OLEH GURU BIMBINGAN DAN KONSELING Yan Ermawan,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
32 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Sesuai dengan permasalahan, dan tujuan penelitian, pendekatan penelitian ini menggunakan metode deskriptif, yang bertujuan untuk mendeskripsikan tingkat
Lebih terperinciKINERJA KONSELOR SEKOLAH DALAM PENYUSUNAN PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING PADA KONSELOR SEKOLAH SE- KABUPATEN LAMPUNG TENGAH TAHUN AKADEMIK 2012/2013
KINERJA KONSELOR SEKOLAH DALAM PENYUSUNAN PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING PADA KONSELOR SEKOLAH SE- KABUPATEN LAMPUNG TENGAH TAHUN AKADEMIK 2012/2013 Oleh: Muswardi Rosra, Shinta Mayasari, Ranni Rahmayanthi
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KARTU ARISAN DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KARTU ARISAN DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA Puspa Tri Megantorowati Universitas Negeri Surabaya Email : pt.megantoro@yahoo.com Abstrak:
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif dan dikategorikan sebagai penelitian survei. Furchan (1982) menyatakan bahwa penelitian deskriptif dirancang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Dilihat dari jenisnya penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, metode ini dapat diartikan sebagai prosedur pemecahan masalah
Lebih terperinciKemandirian sebagai tujuan Bimbingan dan Konseling Kompetensi peserta didik yang harus dikembangkan melalui pelayanan bimbingan dan konseling adalah k
FOKUS LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING Dr. Suherman, M.Pd. Kemandirian sebagai tujuan Bimbingan dan Konseling Kompetensi peserta didik yang harus dikembangkan melalui pelayanan bimbingan dan konseling adalah
Lebih terperinciPERSEPSI GURU TENTANG PROSES PELAKSANAAN SUPERVISI PEMBELAJARAN OLEH KEPALA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI KELOMPOK BISNIS MANAJEMEN DI KOTA PADANG
PERSEPSI GURU TENTANG PROSES PELAKSANAAN SUPERVISI PEMBELAJARAN OLEH KEPALA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI KELOMPOK BISNIS MANAJEMEN DI KOTA PADANG Rezy Marsellina Jurusan Administrasi Pendidikan FIP
Lebih terperinciPELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MEWUJUDKAN KEPERCAYAAN DIRI PESERTA DIDIK DI KELAS VII SMP NEGERI 27PADANG JURNAL PENELITIAN
PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MEWUJUDKAN KEPERCAYAAN DIRI PESERTA DIDIK DI KELAS VII SMP NEGERI 27PADANG JURNAL PENELITIAN Oleh : SYUKRI MARZUKI NPM: 11060269 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN
Lebih terperinciSILABUS MATA KULIAH. Jurusan Bimbingan dan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Padang
SILABUS MATA KULIAH Nama Mata Kuliah : INSTRUMEN BK-1 1 (NON TES) Kode : D 216 Bobot : 3 sks Kelompok : Mata Kuliah Keahlian Berkarya (MKB-1) Jurusan Bimbingan dan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas
Lebih terperinciARTIKEL ILMIAH KREATIVITAS GURU PEMBIMBING DALAM MENCAPAI TUJUAN PENGEMBANGAN DIRI SISWA SMP NEGERI 8 KOTA JAMBI
ARTIKEL ILMIAH KREATIVITAS GURU PEMBIMBING DALAM MENCAPAI TUJUAN PENGEMBANGAN DIRI SISWA SMP NEGERI 8 KOTA JAMBI Oleh : WANITHRIS FIRDAUS ERA1D0800 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI
Lebih terperinciBAB V ANALISIS DATA. a) Bimbingan dan konseling yang tidak memiliki jam pelajaran di sekolah. dengan peserta didik yang diasuhnya.
BAB V ANALISIS DATA 1. SMPN 1 Sumberrejo a) Bimbingan dan konseling yang tidak memiliki jam pelajaran di sekolah Bagi konselor, jam pelajaran bagi bimbingan dan konseling mempunyai makna yang sangat penting,
Lebih terperinciPELAKSANAAN LAYANAN INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA BK DI KELAS XI MIPA SMA NEGERI 3 PADANG ABSTRACT
0 PELAKSANAAN LAYANAN INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA BK DI KELAS XI MIPA SMA NEGERI 3 PADANG Yunesya Vidara 1, Fitria Kasih 2, Mori Dianto 2 1 Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling STKIP
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN
BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN Sebagaimana yang tertera dalam Bab I bahwa tujuan penelitian ini untuk mengetahui kondisi awal pelaksanaan layanan bimbingan konseling di MTs NU Nurul Huda Semarang, kemudian
Lebih terperinciBAB II METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif, yaitu pendekatan yang banyak dituntut menggunakan angka, mulai
11 BAB II METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, yaitu pendekatan yang banyak dituntut menggunakan angka,
Lebih terperinciAnalisis keterlaksanaan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) pada materi ajar IPA SMP Kelas VIII SMP Negeri 3 Madiun
SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN FISIKA III 2017 "Etnosains dan Peranannya Dalam Menguatkan Karakter Bangsa" Program Studi Pendidikan Fisika, FKIP, UNIVERISTAS PGRI Madiun Madiun, 15 Juli 2017 68 Makalah Pendamping
Lebih terperinciMANAJEMEN PENANGANAN MASALAH SISWA (STUDI DI MTS MUHAMMADIYAH 3 AL-FURQAN BANJARMASIN) Husnul Madihah*
Al Ulum Vol.64 No.2 April 2015 halaman 8-13 8 MANAJEMEN PENANGANAN MASALAH SISWA (STUDI DI MTS MUHAMMADIYAH 3 AL-FURQAN BANJARMASIN) Husnul Madihah* ABSTRAK Pokok persoalan dalam penelitian adalah 1) Apa
Lebih terperinciBAB II KERANGKA TEORI. 1. Aplikasi Instrumentasi Bimbingan dan Konseling
BAB II KERANGKA TEORI A. Kerangka Teoretis 1. Aplikasi Instrumentasi Bimbingan dan Konseling a. Pengertian Aplikasi instrumentasi bimbingan dan konseling merupakan kegiatan pendukung bimbingan dan konseling
Lebih terperinciPELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MENINGKATKAN DISIPLIN BELAJAR PESERTA DIDIK DI KELAS VIII SMP NEGERI 1 SUTERA JURNAL
0 PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MENINGKATKAN DISIPLIN BELAJAR PESERTA DIDIK DI KELAS VIII SMP NEGERI 1 SUTERA JURNAL LAURA SUKMAWATI NPM: 11060152 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH
Lebih terperinciHUBUNGAN LAYANAN BIMBINGAN BELAJAR DAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS IX SMP NEGERI 3 BANTUL TAHUN PELAJARAN 2016/2017 SKRIPSI
HUBUNGAN LAYANAN BIMBINGAN BELAJAR DAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS IX SMP NEGERI 3 BANTUL TAHUN PELAJARAN 2016/2017 SKRIPSI Oleh: IRUWANTI NPM.12144200005 PROGRAM STUDI BIMBINGAN
Lebih terperinciHubungan Antara Motivasi Belajar Dengan Prestasi Mata Pelajaran Ekonomi
Hubungan Antara Motivasi Belajar Dengan Prestasi Mata Pelajaran Ekonomi Ibnu Muchamad Romandhon (0712003) Mahasiswa Pendidikan Ekonomi IKIP Veteran Semarang ABSTRAK Motivasi belajar dapat dilihat dari
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
1 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, yang banyak dituntut menggunakan angka, mulai dari pengumpulan
Lebih terperinciIndonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application
IJGC 5 (1) (2016) Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jbk PELAKSANAAN APLIKASI INSTRUMENTASI DI SMA NEGERI SE-KABUPATEN PATI Fitriani
Lebih terperinciFAKTOR PENGHAMBAT PELAKSANAAN EVALUASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING OLEH GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMA NEGERI KOTA PADANG.
FAKTOR PENGHAMBAT PELAKSANAAN EVALUASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING OLEH GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMA NEGERI KOTA PADANG Oleh: Triyono Afrizal Sano Fitria Kasih Mahasiswa Bimbingan dan Konseling
Lebih terperinciTri Hartanti UPTD Dinas Dikpora Kecamatan Laweyan
PENINGKATKAN KEMAMPUAN PENYELENGGARAAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING BAGI GURU KELAS DI GUGUS IX DHANDHANGGULA UPTD DIKPORA JEBRES SURAKARTA MELALUI SUPERVISI KELOMPOK Tri Hartanti UPTD Dinas Dikpora
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sekolah-sekolah dengan dicantumkannya bimbingan dan konseling pada
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberadaan bimbingan dan konseling di sekolah di Indonesia sebenarnya telah dirintis sejak tahun 1960 dan baru mulai 1975 secara resmi memasuki sekolah-sekolah
Lebih terperinciLAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK MELALUI TEKNIK ROLE PLAYING DALAM MENINGKATKAN KONSEP DIRI SISWA KELAS VII B DI SMP NEGERI 4 PACITAN TAHUN PELAJARAN
EFEKTIVITAS LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK MELALUI TEKNIK ROLE PLAYING DALAM MENINGKATKAN KONSEP DIRI SISWA KELAS VII B DI SMP NEGERI 4 PACITAN TAHUN PELAJARAN 2014 / 2015 ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi
Lebih terperinciKata kunci: bimbingan kelompok, buzz group, komunikasi interpersonal.
PENGEMBANGAN MDEL LAYANAN BIMBINGAN KELMPK TEKNIK BUZZ GRUP UNTUK MENINGKATKAN KMUNIKASI INTERPERSNAL SISWA SMA leh: Tita Maela Margawati Abstrak Komunikasi interpersonal memiliki arti yang penting untuk
Lebih terperinciPELAKSANAAN PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMP NEGERI DAN SMP SWASTA SE-KECAMATAN PACE KABUPATEN NGANJUK. Nungky Dwi Noviyanti Dr.
Pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling di SMP Negeri Dan SMP Swasta Se-Kecamatan Pace Kabupaten Nganjuk PELAKSANAAN PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMP NEGERI DAN SMP SWASTA SE-KECAMATAN PACE KABUPATEN
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang berusaha menggambarkan lapangan sebagaimana adanya. terjadi, atau kecenderungan yang tengah terjadi.
26 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan ini adalah tergolong sebagai penelitian deskriptif. Sutja dkk (2014:118), menyatakan bahwa penelitian deskriptif merupakan penelitian
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA MELALUI LAYANAN KONSELING KELOMPOK. Abdul Aziz SMP Negeri 2 Kota Tegal, Jawa Tengah
Jurnal Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling Vol. 1, No. 1, Januari 2015 ISSN 2442-9775 UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA MELALUI LAYANAN KONSELING KELOMPOK Abdul Aziz SMP Negeri 2 Kota Tegal,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. penyelidikan yang hati-hati dan sempurna terhadap sesuatu masalah, sehingga
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian adalah suatu metode studi yang dilakukan seseorang melalui penyelidikan yang hati-hati dan sempurna terhadap sesuatu masalah, sehingga diperoleh pemecahan yang
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian dari persepsi siswa terhadap Bimbingan dan
BAB V PENUTUP A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dari persepsi siswa terhadap Bimbingan dan Konseling di SMP Muhammadiyah 4 Banjarmasin dapat diambil kesimpulan sebagai berikut. 1. Mayoritas siswa
Lebih terperinciPERSEPSI SISWA TENTANG LAYANAN INFORMASI KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA YANG DIBERIKAN GURU BK SMAN 1 KUBUNG
Volume 2 Nomor 1 Januari 2013 KONSELOR Jurnal Ilmiah Konseling http://ejournal.unp.ac.id/index.php/konselor Info Artikel: Diterima17/02/2013 Direvisi 04/03/2013 Dipublikasikan 01/03/2013 PERSEPSI SISWA
Lebih terperinciKata Kunci : Layanan Informasi Karir, Pemilihan Karir
PENGARUH LAYANAN INFORMASI KARIR TERHADAP PEMILIHAN KARIR (CAREER CHOICE) PADA SISWA KELAS XI SMK NEGERI 1 WONOSEGORO TAHUN PELAJARAN 2015-2016 Oleh : Ahmad Roni. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Lebih terperinciMENINGKATKAN MINAT MELANJUTKAN STUDI MELALUI BIMBINGAN KARIR DENGAN PENDEKATAN TRAIT AND FACTOR
Jurnal Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling Vol. 2, No. 1, Januari 2016 ISSN 2442-9775 MENINGKATKAN MINAT MELANJUTKAN STUDI MELALUI BIMBINGAN KARIR DENGAN PENDEKATAN TRAIT AND FACTOR Sri Sumarsih,
Lebih terperinciIMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati
Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 7, No. 2, April 2017 ISSN 0854-2172 IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR SD Negeri Purbasana
Lebih terperinciIndonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application
IJGC 4 (1) (2015) Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jbk EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMK NEGERI 1
Lebih terperinciIndonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application
IJGC 5 (3) (2016) Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jbk PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL TERHADAP PELAKSAN- AAN LAYANAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang bertujuan untuk mengembangkan kepribadian dan potensial-potensial seperti
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dilaksanakan dari, untuk, dan oleh manusia, berisi hal-hal yang menyangkut perkembangan dan kehidupan manusia serta diselenggarakan dalam hubungan
Lebih terperinciPENGARUH LAYANAN INFORMASI KARIR TERHADAP MINAT STUDI LANJUT PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 16 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016
PENGARUH LAYANAN INFORMASI KARIR TERHADAP MINAT STUDI LANJUT PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 16 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Oleh: WAHYU SURYO WIDIYANTORO NPM. 12500034 ABSTRAK Tujuan dalam penelitian
Lebih terperinciPELAKSANAAN HIMPUNAN DATA OLEH GURU BK UNTUK KONSELING KARIR DI KELAS XI SMK NEGERI 1 SOLOK. Oleh: Junita SK Nanda NPM:
PELAKSANAAN HIMPUNAN DATA OLEH GURU BK UNTUK KONSELING KARIR DI KELAS XI SMK NEGERI 1 SOLOK Oleh: Junita SK Nanda NPM: 11060297 Mahasiswa Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRAK Penelitian
Lebih terperinciMeningkatkan Minat Belajar PKn Melalui Metode Bermain Peran Siswa Kelas IV SD Inpres 3 Tolai
Meningkatkan Minat Belajar PKn Melalui Metode Bermain Peran Siswa Kelas IV SD Inpres 3 Tolai Margareta Ni Made Ardani Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR MATEMATIKA SISWA MENGGUNAKAN METODE PENEMUAN TERBIMBING DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) NEGERI 1 YOGYAKARTA
UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR MATEMATIKA SISWA MENGGUNAKAN METODE PENEMUAN TERBIMBING DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) NEGERI 1 YOGYAKARTA Khairuddin Pascasarjana Pendidikan Matematika Universitas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dengan tujuan meningkatkan mutu atau pemecahan masalah pada sekelompok subyek
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) diartikan sebagai penelitian yang berorientasi pada penerapan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif dengan
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif dengan metode pengembangan (research and development) dalam upaya menghasilkan
Lebih terperinciEFEKTIVITAS LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MENINGKATKAN HUBUNGAN PERTEMANAN SISWA KELAS VIII C DI SMP NEGERI 4 PACITAN TAHUN PELAJARAN 2014 / 2015
Artikel Skripsi EFEKTIVITAS LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MENINGKATKAN HUBUNGAN PERTEMANAN SISWA KELAS VIII C DI SMP NEGERI 4 PACITAN TAHUN PELAJARAN 2014 / 2015 ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi
Lebih terperinciBAB VI PENUTUP. pelajaran di SMPN 1 Sumberrejo sudah berjalan cukup baik meskipun
BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan 1. Bimbingan dan konseling yang tidak memiliki jam pelajaran di sekolah Pelaksanaan bimbingan dan konseling yang tidak memiliki jam pelajaran di SMPN 1 Sumberrejo sudah berjalan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian yang hendak dilaksanakan adalah merupakan penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas adalah suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar
Lebih terperinciIndonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application
IJGC 4 (1) (2015) Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jbk PEMAHAMAN GURU BK TERHADAP EVALUASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING
Lebih terperinciPENGEMBANGAN PERANGKAT PENILAIAN KINERJA PRAKTIK PERAWATAN MESIN PENGGERAK UTAMA KAPAL PADA SISWA KELAS XI TKPI SMK NEGERI 3 TARAKAN ABSTRAK
PENGEMBANGAN PERANGKAT PENILAIAN KINERJA PRAKTIK PERAWATAN MESIN PENGGERAK UTAMA KAPAL PADA SISWA KELAS XI TKPI SMK NEGERI 3 TARAKAN Juniadi, Aisyah E. Palupi, Euis Ismayati S2 Pendidikan Teknologi dan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Supervisi Pendidikan 2.1.1 Tujuan Supervisi Supervisi adalah kata serapan dari bahasa Inggris supervision, gabungan dari dua kata super dan vision, yang memiliki arti melihat
Lebih terperinciPELAKSANAAN LAYANAN PENEMPATAN DAN PENYALURAN DALAM PENGEMBANGAN DIRI PESERTA DIDIK OLEH GURU BK
1 PELAKSANAAN LAYANAN PENEMPATAN DAN PENYALURAN DALAM PENGEMBANGAN DIRI PESERTA DIDIK OLEH GURU BK (Studi di Kelas XI SMAN 1 Koto Balingka Kabupaten Pasaman Barat) Rama Witri 1, Ahmad Zaini 2, Monalisa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. baik secara fisik maupun mental dalam diri manusia. Sehingga dengan pendidikan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan berkenaan dengan perubahan tingkah laku yang diharapkan baik secara fisik maupun mental dalam diri manusia. Sehingga dengan pendidikan tingkah laku manusia
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Sesuai dengan permasalahan yang akan diteliti, maka jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Penelitian deskriptif kuantitatif bertujuan
Lebih terperinciPENGEMBANGAN INSTRUMENT EVALUASI BIMBINGAN DAN KONSELING. Dosen Pengampu: Prof. Dr. Edi Purwanta, M. Pd & Dr. Ali Muhtadi, M. Pd.
PENGEMBANGAN INSTRUMENT EVALUASI BIMBINGAN DAN KONSELING Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan Instrumen dan Media Bimbingan dan Konseling Dosen Pengampu: Prof. Dr. Edi Purwanta, M. Pd &
Lebih terperinciPERAN ORANG TUA DALAM MEMBANTU ARAH PILIHAN KARIR ANAK DI KELAS IX SMP NEGERI 2 LEMBAH GUMANTI KABUPATEN SOLOK JURNAL
PERAN ORANG TUA DALAM MEMBANTU ARAH PILIHAN KARIR ANAK DI KELAS IX SMP NEGERI 2 LEMBAH GUMANTI KABUPATEN SOLOK JURNAL Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (STRATA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perilaku yang diinginkan. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah suatu usaha atau kegiatan yang dijalankan dengan sengaja, teratur dan terencana dengan maksud mengubah atau mengembangkan perilaku yang diinginkan.
Lebih terperinciTINGKAT PENGUASAAN APLIKASI INSTRUMENTASI GURU BIMBINGAN DAN KONSELING SMP DI KOTA METRO
49 Aplikasi Instrumentasi TINGKAT PENGUASAAN APLIKASI INSTRUMENTASI GURU BIMBINGAN DAN KONSELING SMP DI KOTA METRO SITI SUNDARI & SATRIO B.W Program Studi Bimbingan dan Konseling UM Metro Abstrak: Kegiatan
Lebih terperinciProsiding Seminar Nasional Volume 01, Nomor 1
Prosiding Seminar Nasional Volume 01, Nomor 1 PENINGKATAN MOTIVASI, AKTIVITAS, DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI EKOSISTEM MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING KELAS VIIF SMP NEGERI
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah tahapan-tahapan atau cara dalam melakukan penelitian. Dalam penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dalam
Lebih terperinci