BAB III METODE PENELITIAN. data penelitiannya (Arikunto, 2013: 203). Dalam metode penelitian terdapat halhal

dokumen-dokumen yang mirip
KEMAMPUAN MENYIMAK WAWANCARA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 SEKAMPUNG. Oleh

BAB III METODE PENELITIAN. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain penelitian deskriptif

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. PTK merupakan ragam penelitian pembelajaran yang berkonteks kelas yang

BAB III METODE PENELITIAN. dialog interaktif dalam rekaman televisi pada siswa kelas IX SMP Negeri 19

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. dapat menyampaikan gagasan, keyakinan, pesan, pandangan hidup, cita-cita, serta

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah sarana interaksi sosial karena memiliki peran sentral dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. adalah metode yang diarahkan untuk memberikan gejala-gejala, fakta-fakta, atau kejadiankejadian

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGANALISIS UNSUR INSTRINSIK PADA CERPEN MELALUI MEDIA AUDIOVISUAL. Yuni Setiarini

Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Juni 2015 KEMAMPUAN MENULIS EKSPOSISI MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL DI SMPN 1 SEPUTIH MATARAM.

BAB III METODE PENELITIAN. objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada

BAB III METODE PENELITIAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK BERITA DENGAN METODE DRILLPADA PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI 1KALIBAWANG TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif murni atau

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (clasroom action

BAB I PENDAHULUAN. (2005:3-4), Menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang

3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. (PTK). PTK merupakan suatu bentuk penelitian reflektif diri yang secara kolektif

PEMAHAMAN TEKS DISKUSI OLEH SISWA SMP NEGERI 2 PONTIANAK TAHUN PELAJARAN 2014/2015

PENGARUH MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP KEMAMPUAN MEMAHAMI MAKNA PUISI OLEH SISWA KELAS X SMA SWASTA MEDAN PUTRI MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum melaksanakan penelitian pada siklus I, terlebih dahulu peneliti

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan (action research) merupakan penelitian pada upaya

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini yang menjadi pusat perhatian adalah hubungan antara pemahaman

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

ABSTRAK. Kata Kunci : kemampuan, menulis, berita, tayangan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB V PENUTUP A. Simpulan

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Kemampuan menulis surat undangan dibedakan menjadi 2 macam, yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kabupaten Banyumas, Provinsi Jawa Tengah. Sedangkan waktu penelitian dilaksanakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang ruang lingkupnya mencakup

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. meningkatkan aktifitas peserta didik dengan pembelajaran menggunakan metode TPR

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dalam Menyelesaikan Masalah Matematika ditinjau dari Kemampuan Matematika

Bunga Lestari Dr. Wisman Hadi, M.Hum. ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (classroom action

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Classroom Action Research atau yang

BAB III METODE PENELITIAN. berupa penelitian pengembangan Research and Development (R&D) yang

BAB III METODE PENELITIAN. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas V SDN 3 Sukadadi Kabupaten

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Penelitian dilakukan untuk

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. dilaksanakan oleh guru untuk memecahkan masalah-masalah pembelajaran yang

III. METODE PENELITIAN. hal ini, penulis memaparkan tentang kecepatan efektif membaca siswa kelas X

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI MELALUI VIDEO SEBUAH OBJEK PADA SISWA KELAS X TSM 1 SMK MUHAMMADIYAH 1 SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2012/2013

BAB I PENDAHULUAN. memiliki pengetahuan, keterampilan, dan sikap positif yang akan. baik dalam perkembangan pengetahuan, penguasaan keterampilan, dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

HUBUNGAN KEBIASAAN MEMBACA KARYA SASTRA DENGAN KEMAMPUAN SISWA MENGAPRESIASI CERPEN DI SMP

BAB III METODE PENELITIAN Subyek Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan. Penelitian ini menggunakan metode campuran (mixed methods)

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Proses PTK merupakan proses siklus yang dimulai dari menyusun

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD Inpres Simoro Dalam Pembelajaran IPS Dengan Menggunakan Media Gambar

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PERSUASI MENGGUNAKAN MEDIA POSTER PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN II ( RPP II)

2015 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PENGALAMAN (EXPERIENTIAL LEARNING)

BAB III METODE PENELITIAN

Tabel 4.1 Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa pada Pra Siklus No Aspek yang Diamati Kategori Kemunculan Jumlah Siswa

METODOLOGI PENELITIAN. pendekatan penelitian, desain penelitian, faktor-faktor yang diamati, rencana

SISWA KELAS XI.MIPA.2 SMA NEGERI 1 MAGETAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dan kelas yang dikenai tindakan adalah kelas VIII E yang berjumlah 27 peserta

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Semester : 1 Materi Pelajaran : Berita : 2 jam pelajaran

BAB III METODE PENELITIAN

DESAIN PENELITIAN. Berdasarkan judul penelitian, yaitu kemampuan mengidentifikasi struktur alur

BAB III METODE PENELITIAN. Februari Maret April Observasi Penyusunan proposal dan 2 soal-soal untuk uji validitas 3

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya (Arikunto, 3: 3). Dalam metode penelitian terdapat halhal penting yang perlu dijelaskan atau dijabarkan. Zuriah (9: 6) mengemukakan beberapa hal penting yang perlu dijelaskan atau dijabarkan, yaitu metode atau desain penelitian, populasi, sampel, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data yang akan dijelaskan satu per satu sebagai berikut. 3. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Istilah deskriptif berasal dari istilah bahasa Inggris to describe yang berarti memaparkan atau menggambarkan sesuatu hal, misalnya keadaan, kondisi, situasi, peristiwa, kegiatan, dan lain-lain. Dengan demikian, yang dimaksud dengan penelitian deskriptif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk menyelidiki keadaan, kondisi atau hal lain-lain yang sudah disebutkan, yang hasilnya dipaparkan dalam bentuk laporan penelitian (Arikunto, 3: 3). Sehubungan dengan itu, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan menyimak wawancara pada siswa kelas VII SMP Negeri Sekampung tahun ajaran 4/5.

69 3. Populasi dan Sampel Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Negeri Sekampung tahun ajaran 4/5 dengan rincian populasi dan sampel sebagai berikut. 3.. Populasi Populasi pada penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Negeri Sekampung Tahun Ajaran 4/5 yang terdiri atas empat kelas yaitu VII A sampai VII D yang berjumlah 6 siswa. Dengan perincian sebagai berikut. Kelas VII A. 4 siswa, kelas VII B. 4 siswa, kelas VII C. 4 siswa, dan kelas VII D. 4 siswa. 3.. Sampel Jumlah sampel ditentukan berdasarkan pendapat Arikunto (dalam Zuriah, 9: ) yang menyatakan apabila populasinya lebih dari 5 maka persentasenya sebesar 5% sampai 3%, hal ini dimaksudkan sampel yang ditetapkan benarbenar dapat mewakili populasi yang ada. Berdasarkan pendapat tersebut, penulis mengambil sampel 3% dari 6 siswa, yakni 48 siswa. Langkah-langkah pengambilan sampel sebagai berikut.. Membuat daftar nama dan nomor urut dari masing-masing kelas sesuai dengan daftar absensi.. Membuat nomor undian yang disesuaikan dengan butir satu dengan gulungan kertas kecil-kecil yang dimasukkan ke dalam gelas lalu dikocok/diundi. 3. Setiap nomor yang keluar dicatat dan disesuaikan dengan butir satu, hal ini dilakukan dalam setiap kelas sehingga keseluruhan berjumlah 48 siswa. 4. Siswa yang memiliki nomor absensi yang keluar tersebut dijadikan sampel penelitian.

7 Deskripsi sebaran siswa tiap kelas dan sampel yang digunakan terdapat pada tabel berikut. Tabel 3. Sampel Penelitian Siswa Kelas VII SMP Negeri Sekampung Tahun Ajaran 4/5. Kelas VII Jumlah siswa 3% dari Sampel yang jumlah siswa ditetapkan VII A 4 VII B 4 3 VII C 4 4 VII D 4 Jumlah 6 48 48 3.3 Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data dalam penelitian ini terdiri atas empat teknik yaitu wawancara, observasi, tes, dan teknik dokumentasi yang dilaksanakan pada Maret 5 di SMP Negeri Sekampung. Keempat teknik tersebut akan dijelaskan sebagai berikut.. Tes Dalam penelitian ini jenis tes yang digunakan berupa tes tertulis yang berbentuk uraian atau esai. Penggunaan tes esai sangat sesuai untuk mengukur hasil belajar tingkat ingatan, pemahaman, penerapan, dan analisis siswa. Tes esai memungkinkan siswa untuk menunjukkan kemampuannya dalam menerapkan pengetahuan, menganalisi, menghubungkan, dan mengevaluasi informasi baru yang dihadapkannya, serta tidak semata-mata hanya mengingat dan memahami fakta atau konsep yang diberikan guru. Tes esai dapat melatih siswa untuk mengemukakan jawabannya dalam bahasa yang runtut. Keruntutan bahasa ini penting karena hal itu akan mencerminkan kualitas cara berpikir

7 siswa. Proses berpikir yang jelas, runtut, dan menguasai masalah akan dapat diwujudkan dalam bahasa yang jelas dan runtut pula (Nurgiyantoro, 4: 7-8). Soal yang digunakan untuk menjaring data berjumlah tiga butir soal dengan rincian sebagai berikut. Tabel 3. Kisi-Kisi Soal Tes Menyimak Wawancara dengan Penayangan Media Audio-Visual Dimensi Mendata halhal penting dalam wawancara Pengembangan kompetensi menulis 3 Penggunaan unsur-unsur kebahasaan Indikator Pencapaian Kompetensi Mendata hal-hal penting yang berkaitan dengan kegiatan berwawancara (5w+h) Menuliskan halhal penting yang terdapat dalam wawancara yang disimak Mengidentifikas i-kan unsurunsur kebahasaan yang digunakan dalam berwawancara melalui kegiatan menyimak Instrumen Datalah unsur-unsur 5w+h hasil dari menyimak wawancara tersebut! a. Apakah tema/topik dalam wawancara tersebut? b. Siapakah yang menjadi pewawancara dan narasumber dalam wawancara tersebut? c. Kapan wawancara tersebut dilakukan? d. Di manakah wawancara tersebut dilakukan? e. Mengapa Kemendag melarang impor dua jenis apel tersebut? f. Bagaimanakah kesimpulan wawancara tersebut? Tuliskan hal-hal penting yang terdapat dalam wawancara yang telah kalian simak! Jelaskan unsur-unsur kebahasaan yang digunakan oleh pewawancara yang telah kalian simak! a. Bagaimanakah ketepatan ucapan pewawancara saat mewawancarai narasumber? Soal 3

7 Dimensi Indikator Pencapaian Kompetensi Instrumen b. Bagaimanakah penetapan tekanan dan nada pewawancara saat mewawancarai narasumber? c. Bagaimanakah pilihan kata (diksi) yang digunakan pewawancara? d. Bagaimanakah ketepatan sasaran pembicaraan dalam wawancara tersebut? Soal Adapun langkah-langkah dalam pengumpulan data dirincikan sebagai berikut. a. Guru menyampaikan petunjuk umum mengerjakan tes kepada siswa. b. Siswa ditayangkan sebuah video wawancara yang merupakan bahan simakan. c. Selanjutnya siswa melaksanakan evaluasi selama 45 menit. d. Setelah waktu evaluasi yang diberikan selesai, guru mengumpulkan lembar kerja siswa dan dilakukan pengoreksian oleh tim penilai yang terdiri dari guru, peneliti, dan teman sejawat peneliti berdasarkan kriteria yang sudah ditetapkan. e. Hasil pengoreksian dari tim penilai tersebut lalu dijadikan sumber data oleh peneliti. f. Setelah sumber data diperoleh, data dianalisis untuk mendapatkan data akhir berupa hasil kemampuan siswa dalam menyimak wawancara.. Observasi Observasi dilakukan untuk memperoleh data tentang pelaksanaan pembelajaran menyimak wawancara dengan penayangan media audio-visual. Hal-hal yang akan diobservasi meliputi aspek yang mengacu pada Alat Penilaian

73 Kemampuan Guru yang berkaitan dengan: a) melaksanakan pembelajaran untuk menumbuhkan kebiasaan positif siswa; b) melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang direncanakan; c) penggunaan dan pemanfaatan media sebagai sumber belajar siswa. 3. Wawancara Wawancara yang peneliti gunakan adalah wawancara tidak terstruktur yakni wawancara yang bebas karena peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya. Wawancara akan dilakukan terhadap guru dan siswa untuk mendukung data observasi. Teknik wawancara dalam penelitian ini bertujuan untuk perolehan data yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran menyimak wawancara melalui penayangan media audio-visual. Instrumen wawancara dilakukan dengan menggunakan pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran. Adapun pokok-pokok pertanyaan yang diajukan penulis pada guru tentang pembelajaran menyimak wawancara adalah sebagai berikut. Tabel 3.3 Pertanyaan yang Diajukan pada Guru Pertanyaan. Bagaimana guru melakukan kegiatan awal pembelajaran menyimak wawancara?. Bagaimana guru melakukan kegiatan inti pembelajaran menyimak wawancara? 3. Media apa yang digunakan dalam pembelajaran menyimak wawancara? 4. Bagaimana guru melakukan kegiatan penutup dalam pembelajaran menyimak wawancara?

74 4. Dokumentasi Dokumentasi ini digunakan sebagai data pendukung berupa foto-foto pada saat proses pembelajaran berlangsung. Dokumentasi berupa foto-foto ini juga berfungsi sebagai pendukung keaslian data penelitian yang peneliti lakukan. 3.4 Teknik Analisis Data Data dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif yaitu dengan cara menyelidiki keadaan, kondisi atau hal lain-lain yang sudah disebutkan, yang hasilnya dipaparkan dalam bentuk laporan penelitian (Arikunto, 3: 3). Dengan menggunkan analisis deskriptif tersebut, peneliti menggambarkan hasil penelitian berdasarkan objek yang diperoleh berupa hasil tes kemampuan menyimak dalam pembelajaran wawancara melalui media audio-visual pada siswa kelas VII SMP Negeri Sekampung. Kemudian menggunakan rancangan kuantitatif (data statistik) berupa rincian dan rekapitulasi nilai yang diperoleh siswa yang sudah peneliti lampirkan pada lampiran, lampiran 3, dan lampiran 4 untuk menandai tingkat kemampuan menyimak wawancara siswa secara individual. Dari persentase yang diperoleh selanjutnya disandingkan pada kriteria ketuntasan minimal (KKM) berdasarkan sumber dari guru mata pelajaran Bahasa Indonesia SMP Negeri Sekampung. Siswa dikatakan tuntas belajar jika siswa memperoleh nilai mencapai ketuntasan minimal 75. Langkah-langkah yang dilakukan dalam menganalisis data sebagai berikut. ) Menyusun hasil kerja siswa dan memberi kode berupa nomor pada setiap lembar. ) Mengoreksi dan memberi skor hasil kerja siswa (sumber data) yang dianalisis dengan teknik pemberian skor yang penulis kutip dari rubrik penilaian dalam

75 RPP guru mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas VII SMP Negeri Sekampung. Rubrik penilaian mengacu pada teori (Wahono, 7: ) dan (Arsjad, 988: 7) yang telah dipaparkan pada halaman 4 sampai 47. Rubrik penilaian akan diuraikan sebagai berikut. Tabel 3.4 Rubrik Penilaian Menyimak Wawancara dengan Penayangan Media Audio-Visual Aspek yang Dinilai Siswa menjawab pertanyaan tentang unsurunsur (5w+h) dalam wawancara yang telah disimak Indikator Deskripsi Jawaban Skor a. Apa (What) b. Siapa (Who) c. Kapan (When) d. Di mana (Where) e. Mengapa (Why) jawaban tetapi kurang benar Siswa tidak menuliskan jawaban jawaban tetapi kurang benar Siswa tidak menuliskan jawaban jawaban tetapi kurang benar Siswa tidak menuliskan jawaban jawaban tetapi kurang benar Siswa tidak menuliskan jawaban jawaban tetapi kurang benar Siswa tidak menuliskan jawaban Skor Mak.

76 Aspek yang Dinilai Siswa menuliskan halhal penting dalam wawancara yang telah disimak 3 Siswa mengidentifikasi -kan unsurunsur kebahasaan yang digunakan dalam berwawancara melalui kegiatan menyimak Indikator Deskripsi Jawaban Skor f. Bagaimana (How) Hal-hal penting dalam wawancara a. Ketepatan Ucapan jawaban tetapi kurang benar Siswa tidak menuliskan jawaban 5 (lima) hal-hal penting dalam wawancara 4 (empat) hal-hal penting dalam wawancara 3 (tiga) hal-hal penting dalam wawancara (dua) hal-hal penting dalam wawancara (satu) hal-hal penting dalam wawancara Siswa berusaha menuliskan hal-hal penting dalam wawancara tetapi salah Siswa tidak menuliskan jawabannya dan dapat menuliskan argumennya dengan bahasa yang komunikatif. 6 5 4 3 Skor Mak. 6 4 4

77 Aspek yang Dinilai Indikator Deskripsi Jawaban Skor b. Penetapan Tekanan dan Nada yang Sesuai dan dapat menuliskan argumennya tetapi bahasanya kurang komunikatif. tetapi tidak dapat menuliskan argumennya. jawaban tetapi jawabannya kurang benar. Siswa tidak dapat menuliskan jawabannya. dan dapat menuliskan argumennya dengan bahasa yang komunikatif. dan dapat menuliskan argumennya tetapi bahasanya kurang komunikatif. tetapi tidak dapat menuliskan argumennya. jawaban tetapi jawabannya kurang benar. Siswa tidak dapat menuliskan jawabannya. 3 4 3 Skor Mak. 4

78 Aspek yang Dinilai Indikator Deskripsi Jawaban Skor c. Pilihan Kata (Diksi) d. Ketepatan Sasaran Pembicaraan dan dapat menuliskan argumennya dengan bahasa yang komunikatif. dan dapat menuliskan argumennya tetapi bahasanya kurang komunikatif. tetapi tidak dapat menuliskan argumennya. jawaban tetapi jawabannya kurang benar. Siswa tidak dapat menuliskan jawabannya. dan dapat menuliskan argumennya dengan bahasa yang komunikatif. dan dapat menuliskan argumennya tetapi bahasanya kurang komunikatif. 4 3 4 3 Skor Mak. 4 4

79 Aspek yang Dinilai Indikator Deskripsi Jawaban Skor tetapi tidak dapat menuliskan argumennya. jawaban tetapi jawabannya kurang benar. Siswa tidak dapat menuliskan jawabannya. Skor Mak. Jumlah Skor Maksimal 34 (Sumber: RPP Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Negeri Sekampung) 3) Setelah diperoleh jumlah skor pada masing-masing siswa, kemudian menghitung rata-rata kemampuan siswa dalam menyimak wawancara berdasarkan indikator yang telah ditetapkan dengan menggunakan rumus sebagai berikut. 4) Menentukan kemampuan menyimak wawancara per indikator dengan cara mengonversikan nilai siswa dalam tolok ukur yang tertera dalam tabel di bawah ini. Tabel 3.5 Tolok Ukur Penilaian Rentang Skor Mutu Tingkat Kemampuan 86 A 74-85 B 6-73 C Cukup 5-6 D Kurang 49 E Kurang (Sumber: Nurgiyantoro, 4: 53)

8 Tolok ukur penilaian tersebut juga dijadikan pedoman penulis dalam penyusunan atau pengelompokan hasil simpulan kemampuan menyimak wawancara pada siswa kelas VII SMP Negeri Sekampung Tahun Ajaran 4/5 dari perolehan skor tertinggi ke skor terendah. 3.5 Uji Validitas Media Media pembelajaran untuk menunjang tes kemampuan menyimak wawancara pada siswa SMP Negeri Sekampung yang digunakan dalam penelitian ini yaitu media audio-visual yang berupa video wawancara. Uji validitas media dilakukan untuk mengetahui layak atau tidaknya media tersebut dijadikan sebuah media pembelajaran. Pengujian validitas media ini dilakukan oleh tim penguji yang terdiri atas tiga pakar, yaitu () Dr. Munaris, M.Pd., yang merupakan pakar dalam bidang media pembelajaran, () Abdul Hanif, S.Pd., guru bidang studi Bahasa Indonesia yang juga telah mengujikannya pada SMP Negeri Bandarlampung, dan (3) Sri Ratnaningsih, S.Pd., guru bidang studi Bahasa Indonesia yang merupakan guru tepat peneliti melakukan penelitian. Sebelum media audio-visual digunakan guru sebagai media pembelajaran di kelas, telah dilakukan uji validiatas media. Aspek penilaian untuk uji validitas media ini berdasarkan pada kriteria pemilihan media dan nilai-nilai praktis media yang penulis kutip berdasarkan pendapat Suliani (: 7-). Penilai dapat memberikan penilaian dalam dua bentuk penilaian yaitu verbal dan nominal. Penilaian dalam bentuk verbal berupa jawaban ya dan tidak, sedangkan penilaian dalam bentuk nominal berupa dan. Pola penilaian tersebut dipilih agar memudahkan bagi penilai untuk memberikan penilaiannya. Penilaian media tersebut dapat dilihat pada tabel berikut.

8 Tabel 3.6 Instrumen Penilaian Media Audio-Visual Aspek yang dinilai Media yang ditayangkan mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki siswa. Media yang ditayangkan mengatasi ruang dan kelas. Media yang ditayangkan menanamkan konsep dasar 3 yang benar, konkret, dan realita. Media yang ditayangkan membangkitkan keinginan dan 4 minat baru bagi peserta didiknya. Media yang ditayangkan membangkitkan motivasi dan 5 merangsang peserta didik untuk memenuhi rasa ingin tahunya. Media yang ditayangkan memberikan pengalaman yang 6 integral dari yang konkret sampai yang abstrak. Media yang ditayangkan sesuai dengan tujuan 7 pembelajaran yang ingin dicapai. Media yang ditayangkan telah memenuhi fungsi 8 ketepatgunaan. Media yang ditayangkan sesuai dengan karakteristik 9 siswa. Media yang ditayangkan menyajikan audio-visual yang dinamis. Ya Tidak () () 3.6 Hasil Uji Validitas Media Audio-Visual Pengujian media audio-visual dilakukan oleh tim penguji yang terdiri atas tiga pakar, yaitu () Dr. Munaris, M.Pd., yang merupakan pakar dalam bidang media pembelajaran, () Abdul Hanif, S.Pd., guru bidang studi Bahasa Indonesia yang juga telah mengujikannya pada SMP Negeri Bandarlampung, dan (3) Sri Ratnaningsih, S.Pd., guru bidang studi Bahasa Indonesia yang merupakan guru tempat peneliti melakukan penelitian. Hasil uji validitas media oleh ketiga pakar tersebut yang datanya telah disajikan pada lampiran 5 telah penulis rekapitulasi sebagai berikut.

8 Tabel 3.7 Rekapitulasi Hasil Penilaian Media Audio-Visual yang Digunakan untuk Membelajarkan Menyimak Wawancara No Aspek yang Dinilai Media yang ditayangkan mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki siswa. Media yang ditayangkan mengatasi ruang kelas. 3 Media yang ditayangkan menanamkan konsep dasar yang benar, konkret, dan realita. 4 Media yang ditayangkan membangkitkan keinginan dan minat baru bagi peserta didiknya. 5 Media yang ditayangkan membangkitkan motivasi dan merangsang peserta didik untuk memenuhi rasa ingin tahunya. 6 Media yang ditayangkan memberikan pengalaman yang integral dari yang konkret sampai yang abstrak. 7 Media yang ditayangkan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. 8 Media yang ditayangkan telah memenuhi fungsi ketepatgunaan. Penilai 3 Jumlah Skor Nilai Rata- Rata 3 3 3 3 3 3 3 3 Kategori

83 No Aspek yang Dinilai 9 Media yang ditayangkan sesuai dengan karakteristik siswa. Media yang ditayangkan menyajikan audio-visual yang dinamis. Penilai 3 Jumlah Skor Nilai Rata- Rata 3 3 Jumlah Skor 3 Kategori Keterangan pada kolom penilai: : Penilai : Penilai 3 : Penilai 3 Berdasarkan data yang diperoleh dari ketiga penilai di atas, yaitu () Dr. Munaris, M.Pd., yang merupakan pakar dalam bidang media pembelajaran, () Abdul Hanif, S.Pd., guru bidang studi Bahasa Indonesia yang juga telah mengujikannya pada SMP Negeri Bandarlampung, dan (3) Sri Ratnaningsih, S.Pd., guru bidang studi Bahasa Indonesia yang merupakan guru tepat peneliti melakukan penelitian tidak terdapat perbedaan. Setiap aspek yang dinilai oleh ketiga penilai juga telah memenuhi kelayakan dan dapat digunakan sebagai media pembelajaran menyimak wawancara siswa di sekolah. Jadi, dapat disimpulkan bahwa dari rekapitulasi media audio-visual sebagai media pembelajaran menyimak wawancara siswa tersebut adalah valid, karena sudah memenuhi kelayakan sebagai media pembelajaran.