BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif yang menguraikan tentang variabel penelitian, definisi operasional, metodologi pengumpulan data, validitas dan reliabilitas alat ukur, populasi dan sampel penelitian, serta teknik analisis data. 3.1 Variabel Penelitian Dalam penelitian ini terdapat dua variabel bebas dan satu variabel tergantung, yaitu: Variabel bebas : Kecerdasan Emosional, dukungan Sosial teman sebaya, dan jenis kelamin. Variabel Tergantung : Prestasi belajar. 3.2 Definisi Operasional 1. Prestasi Belajar adalah pencapaian seseorang setelah mempelajari materi pelajaran dalam satu kurun waktu tertentu dengan melihat aspek kognitif yang ditunjukkan dengan penilaian akhir berdasarkan IPK mahasiswa semester gasal 2013/2014.
2. Kecerdasan Emosional adalah kemampuan untuk menciptakan keselarasan emosi diri sendiri dan orang lain untuk menumbuhkan dan mengembangkan kualitas hubungan melalui kesadaran diri, pengaturan diri, kesadaran sosial, dan pengelolaan relasi. Untuk menilai hal tersebut, maka digunakan skala dari Goleman (dalam Rao, 2012), yang telah dimodifikasi oleh penulis sesuai tujuan penelitian dan disusun berdasarkan empat aspek tersebut. Semakin tinggi skor menunjukkan semakin tinggi kecerdasan emosional yang diterima. 3. Dukungan sosial adalah suatu pemberian dukungan emosional, dukungan instrumental, dan dukungan informatif yang diperoleh seseorang dari interaksinya dengan orang lain. Untuk menilai hal tersebut, maka digunakan skala dari Malecki & Demaray (2002), dan telah mengalami modifikasi oleh penulis sesuai dengan tujuan penelitian, yang disusun berdasarkan empat aspek tersebut. Semakin tinggi skor menunjukkan semakin tinggi dukungan sosial yang diterima. 4. Jenis Kelamin adalah perbedaan antara laki-laki dan perempuan berdasarkan karakteristik biologis. Karena data jenis kelamin adalah demografis, dengan demikian data ini diperoleh dari jawaban responden mengenai jenis kelamin mereka.
3.3 Metode Pengumpulan data Pengumpulan data menggunakan metode skala pengukuran psikologi sebagai suatu alat ukur. Sugiyono (2012), mengatakan bahwa skala merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Penulis menggunakan skala karena memberikan kemudahan kepada responden dalam memberikan jawaban (Arikunto, 2003). Skala dibuat dalam bentuk skala Likert dengan 4 alternatif jawaban, yakni Sangat Sesuai (SS), Sesuai (S), Tidak Sesuai (TS), dan Sangat Tidak Sesuai (STS). 3.3.1 Skala Kecerdasan Emosional Pengukuran variabel kecerdasan emosional menggunakan menggunakan skala dari Goleman (dalam Rao, 2011), yang meliputi kesadaran diri, pengaturan diri, kesadaran sosial dan pengelolaan relasi dengan empat skala Likert yang menggunakan pilihan jawaban yang Sangat Sesuai (SS), Sesuai (S), Tidak Sesuai (TS), dan Sangat Tidak Sesuai (STS). Dalam pelaksanan penelitian, subjek diminta untuk memilih salah satu dari empat kemungkinan jawaban yang tersedia. Skala tersebut terdiri dari item-item yang bersifat Favorable (positif) dan item-item yang bersifat Unfavorabel (negatif). Semakin tinggi skor yang diperoleh, maka semakin tinggi pula kecerdasan emosionalnya, dan semakin rendah skor yang diperoleh, maka semakin rendah kecerdasan emosionalnya.
Tabel 3.1 Daftar Sebaran Item Skala Kecerdasan Emosional Aspek Indikator Item Jumlah 1. Kesadaran diri a. Kesadaran emosional b. Penilaian diri a. Saya memahami kondisi emosi saya b. Ketika saya marah, saya tahu alasannya a. Saya tidak terganggu dengan kelemahan saya. b. Saya cenderung dapat mengungkapk an perasaan yang saya rasakan. F 1 2 3 4 Item U c. Kepercayaan diri a. Saya mempunyai kepercayaan diri bahwa dapat melakukan yang terbaik guna studi saya. b. Saya puas dengan cara saya melihat berbagai masalah yang saya hadapi. 5 6
2. Pengaturan diri a. Mampu mengendalikan emosi diri b. Kemampuan menyesuaikan diri. a. Saya dapat mengendalika n diri saya b. Ketika ada masalah, saya bisa tenang menghadapiny a. a. Saya dapat mengontrol perasaan perasaan saya ketika menghadapi persoalan. b. Saya marah, ketika saya tidak dapat menyelesaika n tugas kuliah. 7 8 9 10 c. Saya tidak dapat nenyelesaikan tugas-tugas dengan baik 11 c. Inisiatif d. Optimisme a. Saya hanya belajar jika ada ujian. b. Saya bersemangat ketika mengikuti perkuliahan c. Saya mampu mencari cara yang sesuai untuk belajar yang nyaman. a. Saya bersungutsungut jika mendapat tugas. b. Saya tetap fokus dalam 13 14 15 16 12
3. Kesadaran Sosial menyelesaikan tugas-tugas saya. c. Saya tidak peduli dengan nilai-nilai kuliah saya. d. Saya harus mewujudkan cita-cita saya. a. Empati a. Saya biasanya berpikir tentang perasaan teman sebelum bicara. b. Saya memperhitung kan perasaan teman ketika berinteraksi dengan mereka. c. Saya cenderung menyinggung perasaan teman saya dengan sengaja. 18 19 20 17 a. Kesadaran organisasi a. Saya dapat menolong teman saya yang membutuhkan saran. b. Saya kesulitan membuat tugas-tugas kemahasiswaa n dengan baik. b. Saya siap memberikan bantuan kapapun saya 22 23 24
diminta. 4. Pengelolan relasi a. Pengaruh inspirasi a. Saya dapat menciptakan keharmonisan dalam kelompok sesuai visi dan misi. b. Saya dapat menjalankan sendiri apa yang diminta dari orang lain. c. Saya dapat membuat orang yang baru saya kenal berbicara mengenai diri mereka sendiri 25 26 27 b. Pengelolaan konflik a. Saya dapat menyelesaikan /memecahkan masalah dalam kelompok. 28 b. Dalam situsi konflik, saya dapat menarik semua pihak untuk memahami pandangan yang berbeda c. Saya tetap berusaha menjaga hubungan dengan orang yang kurang saya sukai c.kerjasama tim a. Saya suka bekerja dalam kelompok. 29 30 31
b. Saya menumbuhkan suasana kekerabatan yang ramah. c. Saya menghargai hasil kerja orang lain. d. Saya bersikap ramah dalam bekerja sama. 32 33 34 Tabel 3.2 Item Favorabel dan Unfavorabel No Aspek Favorable Unfavorable Total 1 Kesadaran diri 1,2, 3, 4, 5, 6 6 2 Pengaturan diri 7,8,9,10, 11, 12,15,17 12 13,14,16, 18 3 Kesadaran Sosial 19,20,21, - 6 22,23,24 4 Pengelolaan Relasi 25,26,27,28, - 9 29,30,31,32, 33,34, Jumlah Item 30 4 34 Total 34 3.1.2 Skala Dukungan Sosial Teman Sebaya Pengukuran variabel dukungan sosial teman sebaya menggunakan menggunakan skala dari Malecky & Demmary (2002) yang sudah dimodifikasi penulis selaku peneliti. Aspek dari variabel tersebut di atas sejalan dengan aspek dukungan sosial teman sebaya yang dikemukakan oleh House (dalam Smett, 1994). Makin tinggi nilai (scoring) skala tersebut, menunjukkan dukungan sosial teman sebaya semakin tinggi, demikian juga sebaliknya, dengan empat skala
Likert yang berjenjang, yang disajikan dalam bentuk kemungkinan jawaban. Pilihan jawaban yang Sangat Sesuai (SS), Sesuai (S), Tidak Sesuai (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS). Indikator empirik dapat dilihat pada Tabel 3.3 Tabel 3.3 Sebaran Item Skala Dukungan Sosial Teman Sebaya Aspek Indikator Item Jumlah 1. Dukungan emosional. Empati, kepedulian, kasih sayang, dan mendengarka n 1. Memahami keadaan teman 1. Teman saya berusaha membuat saya tenang ketika berada dalam kondisi yang sedang kacau. 2. Teman saya cenderung memaafkan ketika saya membuat kesalahan. 3. Ketika saya sedih, teman saya memahami perasaan saya. F 2 1 3 Item U 2.Dukungan penghargaan. 2. Bersedia untuk mendengarkan keluhan teman 1. Memberikan pujian terhadap 4. Teman saya cenderung memberikan perhatian yang positif buat saya. 5. Ketika saya sedang dalam masalah, teman bersedia mendengarkan keluhan saya. 6. Teman saya memuji saya ketika 4 5 6
Memberikan ungkapanungkapan positif yang membangun dorongan untuk maju, memberikan pujian dan memiliki rasa hormat kepada teman 3. Dukungan Instrumental. Bantuan yang diwujudkan dalam bentuk materi, waktu, tenaga ha-hal yang positif 2.Saling memberikan saran kepada teman dalam sebuah kelompok 1. Memberikan waktu kepada teman yang membutuhkan untuk memecahkan masalah yang dihadapi 2. Kepekaan pada kebutuhan teman saya melakukan sesuatu yang positif. 7. Teman saya cenderung menghargai pendapat saya. 8. Teman-teman saya melakukan hal-hal yang baik terhadap diri saya. 9. Teman saya meminta saya untuk memberikan saran atau ide. 10. Saya dipilih untuk menjadi anggota dalam suatu tim. 11. Tidak ada teman yang membantu saya dalam memecahkan masalah yang saya hadapi. 12. Teman saya bertanya tentang apa yang saya butuhkan. 13. Teman saya membantu saya dalam menyelesaikan tugas-tugas di kelas. 14. Teman saya meluangkan waktu untuk melakukan berbagai kegiatan bersama saya. 15. Teman menolong saya untuk dapat menyelesaikan tugas. 7 8 9 10 12 13 14 15 11 4. Dukungan Informasi. Nasehat, petunjuk, 1. Memberikan Informasi kepada teman 16. Teman memberikan penjelasan kepada saya ketika ada hal- 16
saran, ide, bimbingan untuk dapat memecahkan masalah yang sedang dihadapi oleh teman yang membutuhkan hal yang membingungkan. 17. Teman tidak memberikan informasi kepada saya tentang kegiatan yang ada di kampus. 17 18. Teman tidak menasehatkan saya untuk terlibat aktif dalam kegiatan kampus. 18 2. Bersedia memberikan bantuan tenaga untuk menolong saya 19. Kurang adanya teman yang mau meluangkan waktu untuk menolong saya. 20. Teman membantu saya ketika saya membutuhkan 20 19 Tabel 3.4 Item Favorabel dan Unfavorabel No Aspek Item Soal Jumlah Favorabel Unfavorable 1 Dukungan Emosional 1,2,3, 4, 5-5 2 Dukungan 6, 7, 8, 9, 10-5 Pengharapan 3 Dukungan 12, 13, 14, 15, 11, 17, 18 8 Instrumental 16 4 Dukungan Informatif 20 19 2 Jumlah 16 4 20 Total 20
3.4 Validitas dan Reliabilitas 3.4.1 Uji Validitas Uji validitas dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsinya, maka perlu untuk dilakukan pengukuran secara cermat terhadap pertanyaan-pertanyaan. Cara untuk mengetahui validitas dari alat ukur adalah mengkorelasikan nilai yang diperoleh dari setiap item dengan skor total, dan untuk memperoleh koefisien korelasi dengan skor total digunakan teknik korelasi product moment menggunakan bantuan komputer dengan SPSS for windows versi 17.0 pada setiap item dari kedua skala yang digunakan. 3.4.2 Uji Reliabilitas Analisis reliabilitas bertujuan untuk menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama dengan alat ukur yang sama (Aswar 2010). Penentuan reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan metode Alpha Cronbach, dengan alasan karena sesuai untuk tes-tes yang memiliki item yang dapat diskor dalam suatu rentang nilai tertentu, dan dengan menggunakan program SPSS for windows versi 17. Menurut Kaplan dan Saccuzzo (2001) kriteria reliabilitas yang digunakan adalah bila:
1. r 0.7 berarti alat ukur tersebut dapat diandalkan dalam melakukan penelitian. 2. r 0.7 berarti alat ukur tersebut tidak dapat diandalkan dalam melakukan penelitian. 3.5 Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel 3.1.3 Populasi dan Sampel Hadi (2002) mengatakan, populasi adalah sejumlah individu yang setidaknya mempunyai ciri atau sifat yang sama. Arikunto (2006) menyatakan bahwa populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah adalah keseluruhan mahasiswa Fakultas Teologi Universitas Kristen Indonesia Maluku. Menurut Sugiyono (2006) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Menurut Supramono dan Haryono (2005) untuk menentukan jumlah sampel yang representative dari populasi yang diketahui jumlahnya, dapat menggunakan rumus Yamane: Keterangan: n N : Ukuran sampel, : Ukuran populasi,
d : Presisi yang ditetapkan atau prosentase kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditoleransi atau diinginkan. Diperoleh untuk: n = 84 Dengan demikian jumlah sampel yang diambil dari populasi 521 orang adalah 84 orang mahasiswa. 3.1.4 Teknik Sampling Dalam penelitian ini, tidak seluruh anggota populasi dijadikan subjek penelitian sehingga dilakukan sampling. Sampling adalah suatu cara pengumpulan data yang sifatnya tidak menyeluruh dan mencakup sebagian dari populasi saja (Supranto, 1997). Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling (Supramono & Haryanto, 2005). Sehubungan dengan tujuan penelitian yaitu tentang prestasi belajar, maka sampel yang dipilih adalah mahasiswa yang sementara aktif mengikuti kuliah.
3.5. Teknik Analisis Data 3.5.1 Uji Asumsi Klasik Supramono dan Haryanto (2005) menyatakan bahwa sebelum melakukan pengujian hipotesis, data perlu terlebih dahulu diuji agar memenuhi Best Linear Unbiased Estimator (BLUE), sehingga dapat menghasilkan parameter penduga yang sahih. 3.5.1.1 Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui bahwa data itu berdistribusi normal. Selain itu dari hasil pengujian normalitas juga dapat menunjukkan bahwa sampel yang diambil berdistribusi normal atau hampir berdistribusi normal (Arikunto, 2006). Pengujian normalitas dilakukan dengan melihat one sample Kolmogorov Smirnov. Normalitas juga dilihat melalui uji model analisis variansi dan Kolmogrov-Smirnov untuk melihat apakah residual terdistribusi normal atau tidak. Residual berdistribusi normal jika nilai signifikansi lebih dari 0.05 (Santoso, 2010). 3.5.1.2 Uji Homogeneity of Variance Uji homogeneity of variance merupakan salah satu uji asumsi klasik yang harus dilakukan sebelum melakukan uji statistik ANOVA. Ghozali (2006) menyatakan bahwa Uji homogeneity of variance yakni variabel dependent harus memiliki varian sama dalam setiap kategori variabel independent. Kriteria pengujian ini yaitu nilai Levene test di atas 5%.
3.5.1 Uji Hipotesis 3.5.2.1 Analisis Korelasi Multivariat Analisis korelasi dilihat dari nilai koefisien korelasi. Untuk melakukan interprestasi kekuatan hubungan antara dua variabel atau lebih dilakukan dengan melihat angka koefisien korelasi hasil perhitungan. Hasil analisis korelasi meliputi: kekuatan hubungan antar variabel, signifikansi hubungan, dan arah hubungan. (Sugiyono dalam Priyatno, 2013). 3.5.2.2 Analisis Two-Way Anova Analysis of Variance merupakan metode untuk menguji hubungan satu variabel dependent dengan satu atau lebih variabel independent. Pada kasus satu variabel dependent dan dua atau tiga variabel independent disebut two ways anova (Ghozali, 2011). Untuk hipotesis ke dua sampai ke empat menggunakan analisis two ways anova. 3.5.2.3 Analisis Independen Sampel t-test Uji beda t-test digunakan untuk membandingkan rata-rata dari dua grup yang tidak berhubungan satu dengan yang lainnya, apakah kedua grup tersebut mempunyai rata-rata yang sama ataukah tidak secara signifikan (Santoso, 2000).