Teori Kebohongan Antarpribadi (Interpersonal Deception Theory) mereka untuk melakukan. Apabila diuraikan secara luas termasuk tidak hanya

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II LANDASAN TEORI Definisi Komunikasi Terapeutik

Session 5 Pengantar Komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sebagai makhluk hidup sosial, seorang individu sejak lahir hingga

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi interpersonal adalah komunikasi yang terjadi antara dua orang. dan pengalaman masing-masing dalam percakapan tersebut.

I. PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan salah satu hal yang sangat vital dalam kehidupan

KOMUNIKASI BISNIS & SOSIAL

BAB I PENDAHULUAN. diberikan sejak dini dengan layak. Oleh karena itu, anak memerlukan program

Standar Audit SA 240. Tanggung Jawab Auditor Terkait dengan Kecurangan dalam Suatu Audit atas Laporan Keuangan

PSIKOLOGI KOMUNIKASI. Ruang Lingkup Psikologi. Komunikasi. Oni Tarsani, S.Sos.I., M.Ikom. Komunikasi. Modul ke: Fakultas Ilmu

BAB IV ANALISIS DATA. untuk menelaah data yang tlah diperoleh peneliti dari informan maupun dari

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Konteks Masalah

KOMUNIKASI DAN BERFIKIR KRITIS

BAB III METODE PENELITIAN. pengajar muda dan peserta didik di desa tertinggal dalam meningkatkan motivasi

BAB 1 PENDAHULUAN. membutuhkan kelompok atau masyarakat untuk saling berinteraksi. Hal

KOMUNIKASI DAN ETIKA PROFESI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. terhadap perilakunya seseorang perlu mencari tahu penyebab internal baik fisik,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar belakang masalah

Komunikasi dan Etika Profesi

Komunikasi Interpersonal. Dwi Kurnia Basuki

BAB I PENDAHULUAN. maupun masyarakat sendiri. Kondisi seperti ini memberikan dampak. bisnis baru yang berkembang di Indonesia.

HUBUNGAN ANTARA PERSAINGAN MERAIH NILAI TINGGI DENGAN INTENSITAS PERILAKU MENYONTEK PADA SISWA MENENGAH KEJURUAN SKRIPSI.

BAB I PENDAHULUAN. ini merupakan suatu hakekat bahwa sebagian besar pribadi manusia terbentuk dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. membahas mengenai kualitas komunikasi yang dijabarkan dalam bentuk pengertian kualitas

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode survei deskriptif, yaitu suatu metode

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Manusia merupakan makhluk sosial yang memerlukan interaksi dengan

Sistem Interpersonal. By Ita Mutiara Dewi

BAB I PENDAHULUAN. sebagai interaksi antara dirinya dan lingkungannya. Keseluruhan proses

BENTUK KOMUNIKASI. By : Lastry. P, SST

BAB I PENDAHULUAN. terbentuknya pembagian bahasa di dunia yang memiliki ciri-ciri yang unik yang

KOMUNIKASI DAN WAWANCARA KLINIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V PENUTUP. A. Simpulan. Manusia adalah makhluk hidup yang dapat dilihat dari dua sisi,

Komunikasi dan Etika Profesi

BAB II KAJIAN TEORITIS. agar terhubung dengan lingkungan dengan orang lain. Menurut Handoko (1994)

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dalam kehidupannya sering dipertemukan satu sama lainnya dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dengan orang lain. Mereka saling berinteraksi dengan orang di sekitarnya maupun

BAB II LANDASAN TEORI

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang seacara harfiah berarti

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Teori Komunikasi Antar Pribadi (Interpersonal Communication) Pengertian Komunikasi Antar Pribadi

PENGERTIAN KOMUNIKASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. orang penari Saman dan seorang pelatih tari Saman, maka didapatkan

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan cara atau metode yang benar dalam penelitian tersebut.

Komunikasi Bisnis Kelompok 7 1

TEORI Himpunan konstruk (konsep), definisi, dan proposisi yang mengemukakan pandangan sistematis tentang gejala dengan menjabarkan relasi di antara va

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi, sebab bahasa adalah alat komunikasi yang sangat penting,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. hubungan sosial yaitu hubungan berpacaran atau hubungan romantis.

KONSEP DIRI DALAM KOMUNIKASI ANTARPRIBADI (Studi Kasus pada Anggota Language and Cultural Exchange Medan) RICO SIMANUNGKALIT

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif. Metode deskriptif adalah suatu metode dalam penelitian status

Menyampaikan Pesan. Ita Mutiara Dewi

Perspektif dalam Ilmu Komunikasi

Bab 5 PENUTUP. Berdasarkan dari hasil penelitian dan pembahasan tentang komunikasi. bersama, maka dapat dibuat kesimpulan sebagai berikut :

Kecakapan Antar Personal. Mia Fitriawati, S. Kom, M.Kom

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Komunikasi Interpersonal Individu Dengan Ciri-ciri Avoidant

O u t l I n e. T P U & T P K P e n d a h u l u a n P e m b a h a s a n

BAB I PENDAHULUAN. tergantung pada konteks dan situasi. Untuk memahami makna dari

B A B I PENDAHULUAN. yang sangat mendasar dan vital dalam kehidupan manusia. Dikatakan mendasar,

BAB II KAJIAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. lain. Menurut Supratiknya (1995:9) berkomunikasi merupakan suatu

Sekolah Tinggi Teknologi Adisutjipto Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. manusia menjalin hubungan dengan sesamanya. sebuah sistem sosial yang kompleksitasnya jelas terlihat melalui jenis,

Interpersonal Communication Skill

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tabel 1.1 Peserta Program Student Exchange Asal Jepang Tahun (In Bound) No. Tahun Universitas Jumlah

BAB I PENDAHULUAN. dipertemukan satu sama lainnya dalam suatu wadah baik formal maupun informal.

BAB II KAJIAN TEORITIS. (interpersonal communication). Diambil dari terjemahan kata interpersonal, yang

BAB I PENDAHULUAN. institusi pendidikan melalui tujuan institusional. Tujuan institusional ini

ILMU KOMUNIKASI Pengampu: Dr. Rulli Nasrullah, M.Si

dimengerti oleh penerima, dan secara nyata dapat dilaksanakan, sehingga tercipta interaksi dua arah.

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu sistem yang telah diatur dalam undang-undang. Tujuan pendidikan nasional

BAB II KAJIAN TEORI. yang terlibat di dalamnya saling mempengaruhi (Sugiyo, 2005). Komunikasi antar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Stres pada Wanita Karir (Guru) yang dialami individu atau organisme agar dapat beradaptasi atau menyesuaikan

Interpersonal Communication Skill

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. antara komunikasi interpersonal anak-orangtua (X) dengan manajemen konflik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KOMUNIKASI BISNIS PENGANTAR & RUANG LINGKUP KOMUNIKASI BISNIS. Drs. Agung Sigit Santoso, Psi., M.Si.

BAB I PENDAHULUAN. penyampaian pesan yang bermakna dari individu satu kepada individu lainnya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Komunikasi adalah proses penyampaian gagasan, harapan, dan pesan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Keterampilan dalam berkomunikasi itu sangat penting untuk kehidupan kita

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari seseorang melakukan komunikasi, baik

BAB IV ANALISIS DATA

BAB V PENUTUP. diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Pada dimensi kekuasaan, aspek yang paling mempengaruhi mahasiswa

Sosiologi Komunikasi Eko Hartanto

II. TINJAUAN PUSTAKA. Media pembelajaran didefinisikan oleh Heinich (dalam Daryanto, 2010: 4) kata

BAB I PENDAHULUAN. dalam menggali informasi yang dibutuhkan dari para penyedia data. Kemampuan

Fitri Rahmawati, MP. Jurusan Pendidikan Teknik Boga dan Busana Fakultas Teknik UNY.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. lain, sehingga orang lain mengetahui informasi untuk memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. untuk saling membantu dan mengadakan interaksi. berbagai sarana komunikasi salah satunya adalah Blackberry.

METODE KOMUNIKASI TUGAS. Kecakapan Antar Personil. Disusun Oleh : Muhammad Fathurrozak ( ) KELAS 4P45

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II PENDEKATAN TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN. memaksa manusia perlu berkomunikasi (Cangara, 1998). yang sangat fundamental bagi seseorang dalam hidup bermasyarakat.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Hampir para ahli telah mencoba merumuskan dan membuat tafsirannya tentang

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan dan menginterpretasikan makna (Wood, 2007:3). baik, contohnya adalah individu yang menyandang autisme.

BAB I PENDAHULUAN. maka hampir dipastikan semua sektor akan berdampak kemacetan, oleh sebab itu

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Model Pembelajaran Penemuan Terbimbing. arah (ceramah reflektif) dan sistem dua arah (penemuan terbimbing).

Transkripsi:

Teori Kebohongan Antarpribadi (Interpersonal Deception Theory) Kebohongan terdapat dimana-mana. Umat manusia mengembangkan tentang segala sesuatu, bagaimana cakapnya mereka untuk sebuah pekerjaan, tujuan-tujuan mereka untuk melakukan. Apabila diuraikan secara luas termasuk tidak hanya kebohongan yang tidak punya malu tetapi juga penghilangan, pemutaran lidah atau equivocation, pengelakan, dan semacamnya, kebohongan terjadi dalam sepertiga atau lebih dari semua percakapan di mana orang rata-rata melakukan dua kebohongan dalam sehari (DePaulo, Kashy, Kirkendol, Wyer, & Epstein, 1996). Yusup (2009) dalam buku Teori-teori Komunikasi Antarpribadi karya Nia (2014) menjelaskan bahwa teori ini digunakan untuk menjalaskan kebohongankebohongan komunikasi seseorang dengan cara memancing komunikan dengan informasi yang tidak benar sehingga terbongkarlah kenyataan bohongnya. Dengan teori ini sangat sulit untuk meramalkan peristiwa-peristiwa yang telah terjadi pada pikiran manusia. Artinya, apakah seseorang melakukan kebohongan atau tidak, agak sulit diramalkan. Dengan kata lain, pesan-pesan yang disampaikan oleh seseoranf termasuk benar atau tidak, agak sulit diduga. Kecuali, kalua sudah lama terjadinya, atau kita melakukan uji lanjutan guna meneliti validitasnya. 5

Teori ini sangat berguna bagi seseorang yang mencoba melakukan muslihat, atau berpikir seseorang akan melakukan muslihat kepada orang lain. teori ini membantu melihat kebelakang, pada situasi yang telah lalu, guna mengevaluasi peristiwa dan perilaku komunikasi verbal ataupun nonverbal dengan tujuan untuk mengungkap apakah seseorang telah melakukan kebohongan atau tidak. Setiap orang pernah berbohong dan juga dibohongi. Asumsi-asumsi Teori Kebohongan Antarpribadi Asumsi dasar mendukung IDT (Interpersonal Deception Theory) ialah bahwa kebohongan tidak beda dari bentuk bentuk komunikasi lainnya, bahwa umat manusia berorientasi pada tujuan, makhluk yang menyesuaikan diri. Komunikasi mereka apakah jujur atau bohong dimaksudkan untuk memuaskan tuan rumah mengenai tujuan-tujuan seperti memberikan diri sendiri menyenangkan kepada orang lain, mengelola ungkapan perasaanperasaan dan emosi-emosi dengan cara yang dapat diterima secara social, memelihara keserasian hubungan, memudahkan arus percakapan, dan meyakinkan orang lain untuk menerima gagasangagasan dan usulan-usulan orang. Asumsi dasar lainnya ialah bahwa pengelolaan informasi adalah penting bagi komunikasi. Orang dapat memilih untuk bersembunyi, mengubah, salah dalam menggambarkan, mengaburkan, atau menghindarkan penyampaian informasi dalam komunikasi mereka dengan memanipulasi kejujuran, kelengkapan, arah, relevansi, dan personalisasi tentang pesan-pesan mereka (Burgoon, Buller, Guerro, Afifi, & Feldman, 1996). Asumsi penting yang ketiga dalam IDT ialah bahwa para penerima merupakan partisipan aktif salam kisah-kisah bohong yang memengaruhi perjalanan waktu mereka dan hasil-hasil akhir. Para penerima merupakan pemroses informasi aktif yang penerima mereka berubah

menjadi tindakan-tindakan para pengirim; yang mengalami kesulitan-kesulitan kognitif yang lebih besar, keadaan yang tidak menyenangkan, dan kewaspadaan apabila kecurigaan mereka dibangkitkan; yang memberikan bermacam-macam bentuk umpan balik kepada pengirim yang dapat berkisar dari penerimaan kepada keragu-raguan kepada ketidakpercayaan absolut; dan yang mereeka sendiri dapat secara aktif dan strategis menyesuaikan gaya-gaya komunikasi mereka sebagaimana kecurigaan-kecurigaan mereka meningkat dan berakhir. Ciri-ciri Utama Teori IDT berusaha untuk menjelaskan bagaimana para pengirim dan para penerima terlibat proses membohongi dan mendeteksi kebohongan selagi terbenam dalam pertukaran pembicaraan di mana tujuan masing-masing pihak tidak selalu saling bertautan. Yang pertama adalah ciri-ciri tentang konteks komunikasi antar-aktivitas dan tuntutan-tuntutan tugas. Antar-aktivitas mengacu kepada apakah pertukaran pesan bersifat saling tergantung (sebuah pesan tertentu dihubungkan kepada pesan-pesan sebelumnya), terjadi secaara langsung, dan mempunyai saluran verbal yang multiple dan tersedianya saluran nonverbal (diantara factor-faktor lainnya). Tuntutan-tuntutan ugas mengenai apakah para partisipan terlibat dalam percakapan secara mental atau emosional sulit untuk melaksanakannya. Yang kedua meminta perhatian pada hubungan antara pengirim dan penerima sebagai pengaruh yang penting di mana para partisipan berpikir dan berbuat. Penggunaan-penggunaan Teori IDT dapat bertindak sebagai lensa untuk memperagakan komunikasi antarpribadi dan menyoroti variable-variabel dan proses-proses yang terutama penting. Apakah berbohong mengatakan yang benar, orang mencoba mengelola isi dari pesan-pesan mereka, perilaku-

perilaku nonverbal mereka, dan keseluruhan gaya mereka sehingga mereka dipercaya. IDT memprediksikan bahwa para pembohong menggunakan kesempatan pada kepercayaan orang pada kejujuran masing-masing, sebagaimana orang bercerita benar lakukan. Sesungguhnya tujuan utama para pembohong untuk menciptakan sikap penampilan yang normal, mengandalkan pada bias-bias kebenaran orang dan bantuan mereka tanpa diketahui dalam membangun alur cerita yang dapat dipercaya (Budayatna, 2015;258). Kekuatan-kekuatan dan Keterbatasan-keterbatasan Teori Stiff mengemukakan masalah-masalah definisi mengenai bagaimana antarpribadi dan interaktif harus didefinisikan, dan menganjurkan bahwa kebohongan diperkirakan sebagai sebuah aktivitas persuasive, sebuah usulan konsisten dengan dasar pikiran dalam IDT bahwa kebohongan adalah strategis. Asumsi-asumsi dan definisi-definisi IDT menggerakkannya melebihi sekedar sintetis pada sejumlah proposisi terhubung secara sistematis yang memungkinkan pemahaman, prediksi, dan penjelasan mengenai sebuah jajaran yang luas tentang perilaku percakapan. Tidak dapat disangkal, IDT tidak memiliki sebuah kausal tunggal atau mekanisme generative, tetapi tidak juga komunikasi antarpribadi. Kompleksitas ini merupakan kekuatan (Budayatna, 2015;258).

DAFTAR PUSTAKA Budayatna, Muhammad. Prof., Dr., M.A. 2015. Teori-teori Mengenai Komunikasi Antarpribadi. Jakarta: Prenamedia Group. Kurniawati, Rd. Nia. 2014. Komunikasi Antarpribadi: Konsep dan Teori Dasar. Yogyakarta