KURIKULUM 2013 anang.tj@kemdikbud.go.id
Bonus Demografi Sebagai Modal "Bonus Demografi" 100 tahun kemerdekaan
Competence Based, LEARNING Eff, Curriculum update Strategi Pengembangan Pendidikan SD SMP SM 6 9 12 Wajib Belajar 9 Tahun 1994-2012 Extend length of stay in School +4-6 hours/week PMU (2013) 16-18 years old Should be go to School
Pergeseran Paradigma Belajar Abad 21 Ciri Abad 21 Informasi (tersedia dimana saja, kapan saja) Model Pembelajaran Pembelajaran diarahkan untuk mendorong peserta didik mencari tahu dari berbagai sumber observasi, bukan diberi tahu Komputasi (lebih cepat memakai mesin) Pembelajaran diarahkan untuk mampu merumuskan masalah [menanya], bukan hanya menyelesaikan masalah [menjawab] Otomasi (menjangkau segala pekerjaan rutin) Pembelajaran diarahkan untuk melatih berfikir analitis [pengambilan keputusan] bukan berfikir mekanistis [rutin] Komunikasi (dari mana saja, ke mana saja) Pembelajaran menekankan pentingnya kerjasama dan kolaborasi dalam menyelesaikan masalah
Hasil TIMSS 2007 Reasoning Applying Knowing
PISA 2009 100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% Matematika 100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% IPA Level 6 Level 5 Level 4 Level 3 Level 2 Level 1 Below Level 1 100% 90% Level 6 80% 70% 60% Level 5 50% 40% 30% Level 4 20% 10% 0% Level 3 Level 2 Level 1b Bahasa Level 1a Hampir semua siswa Indonesia hanya menguasai pelajaran sampai level 3 saja, sementara negara lain banyak yang sampai level 4, 5, bahkan 6. Dengan keyakinan bahwa semua manusia diciptakan sama, interpretasi dari hasil ini hanya satu, yaitu: yang kita ajarkan berbeda dengan tuntutan zaman penyesuaian kurikulum
Peran Pendidikan dan Kebudayaan
Tema Pengembangan Kurikulum 2013 Kurikulum yang dapat menghasilkan insan indonesia yang: Produktif, Kreatif, Inovatif, Afektif melalui penguatan Sikap, Keterampilan, dan Pengetahuan yang terintegrasi
Posisi Kurikulum 2013 Produktif Kreatif Inovatif Afektif
Proses Pembelajaran yang Mendukung Kreativitas Dyers, J.H. et al [2011], Innovators DNA, Harvard Bus. Review: 2/3 dari kemampuan kreativitas seseorang diperoleh melalui pendidikan, 1/3 sisanya berasal dari genetik. Kebalikannya berlaku untuk kemampuan intelijensia yaitu: 1/3 dari pendidikan, 2/3 sisanya dari genetik. Kemampuan kreativitas diperoleh melalui: - Observing [mengamati] - Questioning [menanya] - Associating [menalar] Personal - Experimenting [mencoba] - Networking [Membentuk jejaring] Inter-personal Perlunya merumuskan kurikulum yang mengedepankan pengalaman personal melalui proses mengamati, menanya, menalar, dan mencoba [observation based learning] untuk meningkatkan kreativitas peserta didik. Disamping itu, dibiasakan bagi peserta didik untuk bekerja dalam jejaringan melalui collaborative learning
Proses Penilaian yang Mendukung Kreativitas Sharp, C. 2004. Developing young children s creativity: what can we learn from research?: Guru dapat membuat peserta didik berani berperilaku kreatif melalui: tugas yang tidak hanya memiliki satu jawaban tertentu yang benar [banyak/semua jawaban benar], mentolerir jawaban yang nyeleneh, menekankan pada proses bukan hanya hasil saja, memberanikan peserta didik untuk mencoba, untuk menentukan sendiri yang kurang jelas/lengkap informasinya, untuk memiliki interpretasi sendiri terkait dengan pengetahuan atau kejadian yang diamatinya memberikan keseimbangan antara yang terstruktur dan yang spontan/ekspresif Perlunya merumuskan kurikulum yang mencakup standar penilaian yang mencakup pertanyaan yang tidak memiliki jawaban tunggal, memberi nilai bagi jawaban nyeleneh, menilai proses pengerjaannya bukan hanya hasilnya, penilaian spontanitas/ekspresif, dll 11
Membentuk Kemampuan Pikir Order Tinggi Sejak Dini Center on the Developing Child, Harvard University [2011]. Building the Brain ATC System: How Early Experiences Shape the Development of Executive Function. Arsitektur otak dibentuk berdasarkan lapisan-lapisan yang berisi jaringan-jaringan neuron yang terkait satu sama lain Jejaringan tersebut terbentuk mulai masih anak-anak, walaupun masih berkembang sampai umur 30 tahun tetapi penambahannya tidak secepat pada saat anak-anak Kompleksitas jaringan tersebut menentukan tingkat kemampuan berfikir seseorang [low order of thinking skills untukpekerjaan rutin sampai high order of thinking skills untuk pekerjaan pengambilan keputusan eksekutif ] Untuk itu diperlukan sistem pembelajaran yang dapat membangun kemampuan high order thinking skill tersebut [melalui mencari tahu bukan diberi tahu] sejak dini melalui pemberian kebebasan untuk menentukan apa yang harus dilakukan Perlunya merumuskan kurikulum yang mengedepankan proses mengamati, menanya, menalar, menyimpulkan sampai memutuskan sehingga peserta didik sejak kecil sudah terlatih dalam berfikir tingkat tinggi yang nantinya diperlukan untuk pengambilan keputusan 12
Perkembangan Kurikulum di Indonesia 1947 Rencana Pelajaran Dirinci dalam Rencana Pelajaran Terurai 1968 Kurikulum Sekolah Dasar 1975 Kurikulum Sekolah Dasar 1994 Kurikulum 1994 2004 Rintisan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) 2013 Kurikulum 2013 1945 1955 1965 1975 1985 1995 2005 2015 1964 Rencana Pendidikan Sekolah Dasar 1973 Kurikulum Proyek Perintis Sekolah Pembangunan (PPSP) 1984 Kurikulum 1984 1997 Revisi Kurikulum 1994 2006 Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
Kerangka Kerja Penyusunan KBK 2004
Kerangka Kerja Penyusunan KTSP 2006
Kerangka Kerja Penyusunan Kurikulum 2013
Penyusunan SKL di KBK dan KTSP
Existing Curriculum (Permendiknas 22/2006)
Existing Curriculum (Cont)
Existing Curriculum (Cont)
Struktur Kurikulum [distribusi jam min/maks] PEDOMAN PENGEMBANGAN KOMPETEN SI Konsep KURIKULUM TINGKAT NASIONAL KURIKULUM TINGKAT DAERAH Koordinasi dan Supervisi KURIKULUM TINGKAT SEKOLAH I. Mata Pelajaran K e r a n g k a D a s a r Beban Belajar Pendidikan Agama PKN PPKn Bahasa Indonesia Matematika Bahasa Inggris Ilmu Pengetahuan Sosial Ilmu Pengetahuan Alam Seni dan Budaya Pendidikan Jasmani/Olahraga Keterampilan/Kejuruan KTSP 1. Visi 2. Misi 3. Strategi 4. Tujuan Pendidikan 5. Struktur & Muatan Kurikulum: [Jam pelajaran real ] 6. Waktu & Beban Belajar 7. Kalender Akademik RPP dan Kegiatan Pembelajaran [Intra dan Ekstra Kurikuler] Kalender Akademik Penyesuaian Event Daerah 21
Perubahan yang Terjadi Bukan Kurikulum baru, namun penyempurnaan Kurikulum KBK dan KTSP Pengelompokkan Kurikulum Tingkat Nasional (A), Tingkat Daerah (B), KTSP (C) Ketentuan Standar Kurikulum Yang Harus ditempuh Baik SMA maupun SMK yakni kelompok A+B Kelompok C, berisi dasar dan peminatan Kejuruan Bidang Studi Keahlian Semula 6 di usulkan menjadi 7 Pariwisata di pisahkan dengan Seni Ujian Nasional di Kelas XI
Struktur Kurikulum (1) Mata Pelajaran Kelas X XI XII Kelompok A (Wajib) 1 Pendidikan Agama 2 2 2 2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 2 3 Bahasa Indonesia 2 2 2 4 Matematika 2 2 2 5 Sejarah Indonesia 2 2 2 6 Bahasa Inggris 2 2 2 Kelompok B (Wajib) 7 Seni Budaya 2 2 2 8 Prakarya 2 2 2 9 Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan 2 2 2 Jumlah jam pelajaran Kelompok A dan kelompok B 18 18 18 Kelompok C (Peminatan) Matapelajaran peminatan akademik dan vokasi 28 28 28 TOTAL 46 46 46
Struktur Kurikulum (2) Mata Pelajaran Kelas X XI XII Kelompok A (Wajib) 1 Pendidikan Agama 3 3 3 2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 2 3 Bahasa Indonesia 4 4 4 4 Matematika 4 4 4 5 Sejarah Indonesia 2 2 2 6 Bahasa Inggris 2 2 2 Kelompok B (Wajib) 7 Seni Budaya 2 2 2 8 Prakarya 2 2 2 9 Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan 2 2 2 Jumlah jam pelajaran Kelompok A dan kelompok B 23 23 23 Kelompok C (Peminatan) Matapelajaran peminatan akademik dan vokasi 23 23 23 TOTAL 46 46 46
Struktur Kurikulum (3) Mata Pelajaran Kelas X XI XII Kelompok A (Wajib) 1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3 2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 2 3 Bahasa Indonesia 4 4 4 4 Matematika 4 4 4 5 Sejarah Indonesia 2 2 2 6 Bahasa Inggris 2 2 2 Kelompok B (Wajib) 7 Seni Budaya 2 2 2 8 Prakarya dan Kewirausahaan 2 2 2 9 Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan 2 2 2 Jumlah jam pelajaran Kelompok A dan kelompok B 23 23 23 Kelompok C (Peminatan) Matapelajaran peminatan akademik dan vokasi 23 23 23 TOTAL 46 46 46
Contoh Struktur Detail BIDANG STUDI KEAHLIAN : TEKNOLOGI DAN REKAYASA NO KOMPONEN PROGRAM/MATA PELAJARAN ALOKASI WAKTU TATAP MUKA PER MINGGU TOTAL X/1 X/2 XI/1 XI/2 XII/1 XII/2 KELOMPOK A 1 Pendidikan Agama 3 3 3 3 3 3 324 2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 3 3 3 3 216 3 Bahasa Indonesia 6 6 6 6 432 4 Matematika 6 6 6 6 432 5 Sejarah Indonesia 3 3 3 3 216 6 Bahasa Inggris 3 3 3 3 216 KELOMPOK B 1 Seni Budaya *) 3 3 3 3 216 2 Prakarya dan Kewirausahaan 2 2 2 2 2 2 216 Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan 3 Kesehatan 2 2 2 2 2 2 216 KELOMPOK C 1 Kejuruan Dasar Kejuruan 0 Kompetensi Kejuruan 0 2 Pendukung Kejuruan Mapel pendukung 0 Jumlah Jam Tatap Muka Per Minggu 31 31 31 31 7 7 2484
Kompetensi Inti X XI XII Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan masalah. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri dan mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung. damai, responsif dan pro-aktif) dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan masalah. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan pro-aktif), menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa, serta memosisikan diri sebagai agen transformasi masyarakat dalam membangun peradaban bangsa dan dunia. Memahami, menerapkan, dan menjelaskan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan masalah. Mengolah, menyaji, menalar, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung
Kerangka Implementasi Kurikulum Penataan Kurikulum Implementasi Kurikulum Perangkat Kurikulum Perangkat Pembelajaran dan Buku Teks Implementasi Terbatas Implementasi Meluas Uji Publik dan Sosialisasi pelatihan guru dan tenaga kependidikan Reflective Evaluation (Validitas Isi, Akseptabilitas. Aplikabilitas, Legalitas) melalui: diskusi internal Tim Inti, Tim Internal, Tim Pakar Des 2012 Kerangka Dasar Struktur Kurikulum dan Beban Belajar Kompetensi (SKL, KI, SKMP/K, KDMP) Mar 2013 Buku Babon Guru (Silabus, Panduan Pembelajaran dan Penilaian Mata Pelajaran) Buku Teks Pelajaran Formative Evaluation Juni 2013 Implementasi Terbatas Summative Evaluation Juni 2016 Penilaian menyeluruh terhadap pelaksanaan kurikulum baru secara nasional Alternatif : 1. Dipilih beberapa kelas (I, IV, VII, X) untuk seluruh sekolah 2. Dipilih beberapa kelas (I, IV, VII, X) untuk beberapa sekolah