Lampiran 1. Verbatim Penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL. dilakukan dengan tujuan untuk mengeksplorasi pengalaman. anggota keluarga dalam mendukung anak retardasi mental ringan

Dialog Presiden - Peninjauan Program dan Kampung KB, Bantul, 10 Oktober 2016 Senin, 10 Oktober 2016

DOKUMENTASI PENELITIAN. Lokasi Pertambangan. Kondisi tanah yang ditambang

DAFTAR PERTANYAAN. perah di Desa Krisik Kecamatan Pudak Kabupaten Ponorogo? kotorannya menjadi sumber energi alternatif (biogas)?

TRANSKIP WAWANCARA. A. Riset Partisipan 2 Inisial : Ny. K (Ibu Pasien Mas S) Tanggal Wawancara : 3,6,19 Agustus 2015 Keterangan :

LAMPIRAN TRANSKRIP WAWANCARA. Pihak Balai Penyuluh Pertanian Kecamatan Giriwoyo. : Koordinator Balai Penyuluh Pertanian Kecamatan Giriwoyo

Table 4.1. Demografi Patisipan

Sambutan Presiden RI pd Penyerahan Kartu ASPDB, KIP, KIS, dan KKS, di BlitarJatim, tgl 1 Juni 2015 Senin, 01 Juni 2015

B. Kebersihan Kulit : 1. Menurut Bapak / ibu apakah mandi itu penting?

IMPLIKATUR PERCAKAPAN NONKONVENSIONAL DALAM WACANA PERTEMUAN DI KALANGAN IBU-IBU PKK DI DESA JATIREJO KECAMATAN NGARGOYOSO KABUPATEN KARANGANYAR

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Guide Wawancara. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Motivasi Kerja pada Lansia

BAB IV KESIMPULAN. Plan International PU Kebumen, seperti Mengadakan Training (pelatihan),

Sambutan Presiden RI pd Penyerahan KIS, KIP, dan KKS,di Sleman, Yogyakarta, tgl 4 Mei 2015 Senin, 04 Mei 2015

Tempat wawancara : di Kediaman Jl. Kembangan RT. 01 RW T: Bagaimana ibu memberikan perhatian kepada putra ibu dalam kehidupan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. berisikan gambaran tempat penelitian.

Sambutan dan Wawancara Presiden RI dg Petani pd Panen Raya Jagung, di Jatim, tgl. 10 Mar 2015 Jumat, 06 Maret 2015

HASIL WAWANCARA/INTERVIEW. 1. Kepala Madrasah Diniyah Buatanul Ulum II dan Ustadz-ustadz

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Drajat S-1 Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah

Sambutan Presiden RI pd acara Penyerahan KIS, KIP, dan KKS,di Klaten, Yogyakarta, tgl 4 Mei 2015 Senin, 04 Mei 2015

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sebagai : Subyek 1. Pendidikan Terakhir : SMP Kelas 2 : 2 dari 4 Bersaudara

BAB V PENUTUP. dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa: Program P2WKSS adalah melakukan kegiatan sehari-hari yang berkaitan

PEDOMAN WAWANCARA BAGI SINGLE MOTHER. 2. Kapankah perpisahan anda dengan pasangan anda terjadi?

Transkrip Wawancara dengan Suami Broken Home

KUISONER PENELITIAN. A. Identitas Responden 1. Nama : 2. Alamat : Petunjuk Pengisian

4. Pembeli : padum timunnya kak? berapa timunnya kak? Penjual : enam ribu Pembeli : nggak lima Penjual : hana dapat nggak dapat

Tanggal : 17 Desember 2011 Buat catatan dokumentasi Nama : Natri Kode : NT. yang memudahkan anda menandai jenis verbatim Keterangan :

Lampiran 1.Panduan Wawancara dan Observasi. Hari/Tanggal : Waktu Pertemuan : Desa/Dusun :

Etos Kerja dan Kinerja Istri Nelayan dalam Menopang Ekonomi Rumah Tangga

LAMPIRAN Lampiran 1 57

ANALISIS SOSIOLINGUISTIK BENTUK BAHASA PENOLAKAN DALAM TRANSAKSI JUAL BELI DI PASAR KLEWER SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

LAMPIRAN I : PERTANYAAN PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dalam bab ini peneliti akan menggunakan hasil penelitian dan

BAB III PAPARAN HASIL PENELITIAN PERNIKAHAN DENGAN NIAT TALAK DI DESA GAJAH KECAMATAN GAJAH KABUPATEN DEMAK

STRATEGI KESOPANAN BERTUTUR DALAM WAWANCARA DENGAN NARASUMBER GUNUNG PEGAT-PONOROGO

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. Kompetensi Inti 1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya

KESANTUNAN BERBAHASA DALAM NEGOSIASI DI PASAR HEWAN CANGKRING PONGGOK KABUPATEN BLITAR

Persahabatan Itu Berharga. Oleh : Harrys Pratama Teguh Sabtu, 24 Juli :36

Lampiran 1. Catatan observasi dan transkrip wawancara

BAB III PERSEPSI ANAK JALANAN TAMAN MATARAM KOTA PEKALONGAN TERHADAP URGENSI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

PERANCANGAN FILM KARTUN

TINDAK KESANTUNAN KOMISIF PADA PEDAGANG DI PASAR TRADISIONAL NGAWI: KAJIAN PRAGMATIK NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. terhadap pelaksanaan atraumatic care pada anak selama

LAMPIRAN-LAMPIRAN PEDOMAN WAWANCARA

DAFTAR PUSTAKA. Abduhzen, M. (2015). Revolusi Mental Guru. Kompas. 26 Januari 2015.

Pipit Ulianadan Rr. Nanik Setyowati, Jurnal kajian moral dan kewarganegaraan, no 1, vol 1, Puspita, Anindya Selamatkan Keluargamu dari

DATA PERCAKAPAN. pada saat anak sedang mengerjakan tugas di dalam kelas)

Wawancara Partisipan 1

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. Paku Alam sehingga sebagai rakyat yang berada di bawah pimpinan Raja,

terbanyak keempat didunia, menurut Akbar (2015), jumlah penduduk mencapai

PEDOMAN WAWANCARA. 6. Apa yang menyebabkan ibu mengulang-ulang perilaku kompulsif ibu?

CINTA TELAH PERGI. 1 Penyempurna

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. konsep diri remaja Muslim pengguna Bahasa Jawa Krama (Studi Deskriptif

Dialog Presiden - Penyerahan Sertifikat Tanah Program Strategis 2016, Gunung Kidul, 10 Oktober 2016 Senin, 10 Oktober 2016

INTERVIEW GUIDE. 1) Hubungan klien dengan partisipan. 2) Alasan partisipan menjadi pengasuh utama (ceregiver)

PEDOMAN WAWANCARA MENDALAM (INDEPTH INTERVIEW) Adapun pertanyaan yang disusun dalam melakukan Indepth Interview untuk

BAB IV PAPARAN HASIL PENELITIAN

PIPIN, KAKEK, DAN KERETA API. El Johan Kristama

Lampiran 1 LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN (INFORMED CONSENT)

menyusun teks lisan sesuai unggahungguh. berbagai keperluan.

Transkrip Wawancara dengan Anak Korban Broken Home

BAB IV HASIL PENELITIAN. Deskripsi data penelitian disajikan untuk mengetahui karakteristik

LEMBAR PENJELASAN PENELITIAN. : Ketepatan Ibu Menangani Demam Pada Anak

a. Berapa lama mereka menikah b. Apa yang diharapkan dari hubungan pernikahan yang sedang dijalani 4. Perbedaan Tingkat Pendidikan

: Permohonan Wawancara. Cirebon, Juli Kepada Yth. Bapak/Ibu

LAMPIRAN DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA A. PEMBELI/PENEBAS. 1. Siapakah nama bapak/ibu? 2. Apa agama bapak/ibu? 3. Berapa Umur Bapak/ Ibu?

BAB V ANALISIS GENDER TERHADAP KELURAHAN SIAGA KALIBENING

"BOLA DAN CINTA" TRI ISTANTO S1TI-07

BAB IV PENDIDIKAN BUDI PEKERTI ANAK DALAM KELUARGA PADA VARIAN MASYARAKAT JAWA (PRIYAYI, SANTRI dan ABANGAN) DI DESA KUNIR KEC. DEMPET KAB.

SAHABAT PERTAMA. Hari Senin pagi, Lisha masih mandi. Padahal seharusnya ia sudah berangkat sekolah.

BAB III PELAKSANAAN PERJANJIAN BAGI HASIL SISTEM SETON PADA POHON WOLO DI DESA SUMURGUNG KECAMATAN PALANG KABUPATEN TUBAN

PEDOMAN WAWANCARA. 3. Pernahkah anda melakukan usaha untuk menggugurkan kandungan? tua/pasangan/orang-orang terdekat anda?

LAMPIRAN 1. Verbatim

KISI-KISI PENGALAMAN IBU PRIMI MELAHIRKAN YANG DILAKUKAN INDUKSI PERTAMA KALI

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Kegiatan Sehari-hari

NADIA AKU. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com

Tema 1. Keluarga yang Rukun

Bab 1. Kehilangan mimpi

Ingatan lo ternyata payah ya. Ini gue Rio. Inget nggak? Rio... Rio yang mana ya? Ok deh, gue maklum kalo lo lupa. Ini gue Rio, senior lo di Univ

BAB IV HASIL PENELITIAN

DATA DEMOGRAFI PARTISIPAN PENGALAMAN IBU PADA PERIODE INTRANATAL DENGAN KETUBAN PECAH DINI. Kode:

HASIL WAWANCARA SUBJEK I

61 Lampiran II

Keberanian. Dekat tempat peristirahatan Belanda pada zaman penjajahan, dimulailah perjuangan nya.

CATATAN OBSERVASI DAN TRANSKIP WAWANCARA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA. maka akan dilakukan pembahasan dalam bentuk paparan dan analisis faktor-faktor

Sambutan Presiden RI pd Silaturahim dg Petani Tebu di Lingkungan PTPN X, Jatim, tgl 21 Mei 2015 Kamis, 21 Mei 2015

BAB III GAMBARAN UMUM KELUARGA NELAYAN DI DESA GEDANGAN PEKALONGAN. Kecamatan Pekalongan Utara Kota Pekalongan. Luas Desa Gedangan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Pemahaman Masyarakat Terhadap Fenomena Kekerasan Dalam Rumah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Kring...kring...kring...pukul menunjukkan waktu 05:45 WIB.

Kisi-Kisi Skala Dukungan sosial Orang tua

GURU. Anak-anak, hari ini kita kedatangan murid baru. Ayo silahkan perkenalkan diri.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi KI Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

Wawancara Binal dengan Agung Kurniawan 2

LAMPIRAN - LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Tempat Penelitian. Dengan batas wilayah utara Desa Sraten, selatan Desa Polobogo,

ANALISIS ALIH KODE DAN CAMPUR KODE PADA PROSES PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS X DAN XI SMK MUHAMMADIYAH 2 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016

P U T U S A N NOMOR : 31-K / PM.II-10 / AD / V / 2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Transkripsi:

Lampiran 1 Verbatim Penelitian Peneliti : pertanyaane kan namung setunggal bagaimana pengalaman keluarga niki ndukung dek windu dari awal ngertos dek windu kados ngeten, ngantos sak meniko niku pripun? Monggo dipun ceritakaken! R1 : nggih, pripun nggih, mbotem saget ngomong mas, nggih ngeten niki riyin nggih sakit-sakitan ngoten nika, goro-goro ne nggih step niku wau gek mboten mlampah-mlampah ngoten, nggih kulo sekolahke riyin, nggih TK mongko TK umum, gek terus kulo nggih leren pinten taun nggihan tigang tahun nopo kalih taun nembe kulo sekolahke, terus kulo sekolahke dateng SLB mriku. Terus sak niki alhamdulilah mpun saget nulis. Peneliti : menawi perasaane ibu sak keluargo ngertos dek windu kados ngeten niki pripun buk? R1 : nggih biasa-biasa mawon nggih pripun nggih. Peneliti : maksudte nopo kaget, kok bedo karo kancane nopo pripun ngoten buk? R1 : nggih mboten kan sampun ngertos kat bayine, kan umur 25 dinten to mas niku stepe, teksih bayi abang dereng enten sewulan, mpun setep niku, dadine kan mpun ngertos kat awale. Peneliti ngoten buk? : dadose mpun ngertos nek agenge kados ngeten R1 : enggih lha kan kejange mpun dangu gek sakite wonten rumah sakit men 11 dinten niku, dr, I nggih. Peneliti : terus wonten mboten buk upaya-upaya sing mpun dilakoni keluarga R1 : nggih mpun nggih kulo betha teng pundi-pundi niku, oun alternatif pun urut mpun nopo-nopo niku, saking dereng saget ngomong mboten saget mlampah, nggih samoun teng pundi-pundi pokoke tiyang sanjang teng pundi-pundi nggih kulo turuti ngoten niku patang taun nembe melampah niku. 56

Peneliti : terus informasi nopo pendidikan ingkang kados nopo to buk ingkang diajarke wonten ndalem kagem dik windu ngeten niki. R1 : nggih nopo-nopo isah-isah nopo adus piyambak mpun saget, nggangge klambi piyambak nggih mpun saget niku sakniki. Peneliti : berarti riyin taksih diladeni R1 : enggih sak niki mpun saget piyambak, kulo ken adus nggih adus piyambak gek sekolah niku sak wayah-wayah tangi langsung adus mas niku jam 5 setengah 5 nopo langsung adus. Peneliti : nek kados dek windu ngeten niki wonten mboten buk kados perlakuan khusus ngoten buk? R1 : sami mawon mas. Peneliti : nek hambatan-hambatan pas ndukung dek windu ngoten wonten buk? R1 : nggih lha nopo mboten wonten nopo-nopo, nggih sami koncone, amor-amor kalian kancane nggih dolan ngoten. Peneliti : nek kados dek windu ngeten niki nek nyuwun-nyuwun ngoten niku pripun? R1 : nggih nek nyuwun-nyuwun niku sak dek sak nyet nikuniku, nek mboten sak niki nggih mbenjing, nek dereng ditumbaske nggih dereng, dereng meneh, nggih kados nyuwun niki wau (binder), nggih niki wau mandap pasar, pasar ngadirojo tumbas binder niku wau. Peneliti : wonten malih mboten buk hambatane? R1 : pokoke ajeng nopo ngoten nggih kudu mangkat nggih ngoten. Peneliti: berarti nggih niki sing taksih dadso masalahe selama niki nggih buk? R1 : enggih mas nek niki. Peneliti critakaken? : wonten malih mboten buk ingkang badhe di R1 : nggih sampun. 57

Peneliti niku pripun? : pengalaman ibu sak keluargo ndukung dek nadea R2 : nggih apik-apik mawon niku kabeh nggih ndukung sekolah nggih diterke. Peneliti : saget di ceritake saking awal ngoten buk? R2 : mboten saget nek cerita king awal Peneliti : maksudte saking ngertos dik nad kados ngoten ngantos sak menika ngoten buk? R2 : ngertine nggih kat alit, taksih bayi niku mpun lemes koyo ra nduwe balung ngoten niko, terus sak niki sekolah nggih didukung diterke nek njaluk jajan nggih kulo turuti. Peneliti : terus perasaane buk waktu ngertos dik nad kados ngoten pripun buk? R2 : nggih anu piye rasane yo, ora iso cerito mas aku. Peneliti : lha nopo kaget nopo pripun? R2 : ora kaget yo pye yo, nggih rodo piye yo. Peneliti : loro ati ngoten nopo pripun? R2 : nggihh loro ati, kalian pegel, jengkel. Peneliti : terus waktu pegel menika pernah ngoro wah kok anakku koyo ngene bedo karo kancane nopo pripun buk? R2 : enggih, rasane nggih bedo mas, lha niku sewaktu ngertose niku, kan ditekokne wong pinter jarenen bisu ora iso mlaku ngoten niku, nggih anu nggih atine nggih nelongso Peneliti : terus nopo, upaya-upaya ngoten? R2 : nggih kulo upayakne to nggih kon ngurutke mriko nggih kulo urutne, niku isone mlaku kalih omong niku bareng bareng niku kulo urutne teng pasar jumapolo pak S namine nek sak niki taksih nopo mboten, terus mriko ping telu nek mboten ping sekawan. Peneliti : menawi nyukani informasi kalian pendidikan ngote pripun bu selama niki? R2 : nggih kudu alon-alon kudu sabar, ning kulo nggih sok-sok niku mboten sabar pengen cepet ndang iso. 58

Peneliti : wonten mboten buk perlakuan khusus kagem dik nad, kan benten kalian mase? R2 : nek khusus enten, nggih nek nyuwun nopo-nopo ngoten nggih anu, nek mase kan pun gede dadine pun ngertos dewe, sok nek teng pasar niku nek wonten sing disuwun ngoten nggih kulo tumbasne, nngih khusus, khusus sak estu. Peneliti : nek masalah nopo hambatan sing selama niki wonten waktu ndukung dik nad ngoten pripun? R2 : nek masalah mboten wonten, nggih nek wonteno masalah nggih masalahe pengene gek ndang pinter pengene gek ndang ngerti iki huruf A iki huruf B pengene ndang iso moco iso nulis. Peneliti : wonten ingkang ajeng disampekne malih buk? R2 : jajane niku pokoke ora kenek dipenging, kalih nek nyuwun niku lho mas, nek nyuwun kudu harus ada. 59

Tanggal 16 Mei 2013 Peneliti : niki kan kulo nyuwun critone ibuk pengalaman ndukung dek D selama niki niku pripun? R3 : nggih ndukunge, alhamdulilah nggihh kulo nyuwun lulus king mriku (SLB) nggih saget, pokoke nggih saget pokoke nggih saget nopo niku kajenge wonten rumah tangga mboten di apusi sing lanang, enggih pokoke niku nggih. Peneliti : pengalaman pertama kali ngertos dik sisi kados ngoten ngantos sak menika niku pripun buk? R3 : lha kulo niku mboten ngertos mas, ngertos ngertos niku dik SD terus di pindah mriku mas, kulo nggih mboten ngertos, ngertos kulo nek normal-normal jebule kok mboten normal. Peneliti : waktu dik D kelas pinten niku buk? R3 : kelas, setunggal ping kalih, kelas kalih ping kalih, gek niku sekawan taun wonten SD mas, kulo nggih ngeterne numpak pit, pit ontel mas SD Pondok 2 mriki, gek nggih niku ngertos-ngertos gurune sanjangan buk niki D niku kedahe teng SLB, lha om me kalian mbake jakarta niku mboten angsal, gek terus kulo teng jakarta, lha teng jakarta malah di sekolahne PAUD, lha nek PAUD pra yo kesuwen akire kulo betho teng mriku (SLB), teng SLB mriki kedahe kulo nggih nyuwun SLB mriki. Lha nek kulo nunut buk, nek kulo nunut kalih bu guru SD pondok 2, nunut Bu S niki sementara kulo nunut ngoten niku, mboten buk niki kedahe teng SLB kalih pak polo bu polo mriki, polo niku nggih nyarane teng SLB, gek adik kulo mboten angsal. Peneliti : adike njenengan mboten angsal? R3 : adik kalih mbake niku, adik kulo yuh jaman riyin niku anu mas sae proyeke nek sak niki mboten gadah gawean, borongan niku. Peneliti : perasaane bapak kalian ibu waktu ngertos dik D kados ngoten pripun bu? R3 : mboten ngertos sak estu mas mboten ngertos, perasaane kok diuyak wonten SLB ngoten niku mung ngoten mas, mosok anak kulo di dokokne wonten SLB namung ngoten, soale wonten SD niku lha kok wedi ngoten lhe mas, nek kalih konco-konco niku mpun wonten ngisor piyambak pandingane, niki wonten SLB rumonggo pinter dewe rumongso iso kondo dewe mulakne niku wonten SLB rodo menthel ngoten enggih, gek enten nggen mobil 60

niku cah SMEA STM niku ngantek nggumun lhe mas, mentel niku wonten montor gek niku horo gek njing mben kepripun cah ngoten niku, menthel eram pathah rung pinter kulo ngoten, jane nek niki mpun saget ngomong diejo dewe mpun saget, enggih pokoke kulo nggih niki bu Sri niku alhamdulilah sing nyekel bu sri niku rodo sae, dek mben bu wahyu gek sak niki di ganti bu sri melih, bu sri semin pokoh mriki nggih sae nggih niku. Peneliti : nggih selama niki wonten mboten buk upaya-upaya sing sampun dilakoni keluarga kagem ndukung dek D niku? R3 : upaya-upaya pripun? Peneliti : nggih nopo di obatne nopo-nopo? R3 : dereng ki. Peneliti : dados nurut langsung teng SLB ngoten buk? R3 : dereng niki sir kulo niku nggih ajeng kulo urutne teng ngadiroyo mriku mas dereng, dereng pernah, pripun nopo wonten sarafe sing pripun ngoten nggih dereng, dereng nyobi hehhehe. Peneliti : menawi wonten nggriyo nyukani pendidikan kalian informasine pripun buk? Nopo di ajari nyapu ki ngene ngepel ki ngene wonten buk? Nopo memang saget piyambak? R3 : mboten niku, saget piyambak nyapu nggih mpun resik niku, gek niki wau agek enjing wau gek sorene dereng niku nyapu. Peneliti : dados mboten dipun ajari ngoten? R3 : mboten, nek ngepel nggih kulo ajari, ember loro nduk siji nggo meres siji nggo beningan mbilasi ngoten nek ngepel, nek isah-isah nggih kalih niki sing setunggal niki sing anu ngoten. Peneliti : nek selama niki wonten mboten buk perlakuan khusus kagem sisi ngoten buk? Nopo benten perlakuane kalian mbakyune nopo pripun? Nopo sami mawon R3 : benten pripun? Peneliti : nek mbakyune dingenekne dek D kudu luwih nopo pripun buk? R3 : mboten, mboten mas malah luwih angel mbakyune niku mbakyune niku men yah ngeten niki dereng purun nyambut gawe ngantek SMEA ndelalah niki alhamdulilah mpun saget teng jakarta cepling mpun saget nopo mas maksudte mandiri ngoten, mbake 61

mboten tau nyambut gawe nggriyo mbake kat sekolah SMEA niku blas nek niku ndilalah, lulus SMEA langsung plung saget istilahe noko setitik, kalih nopo mas buruh nyuci nggosok nggene tiyang, gek bojone plafon. Peneliti : nek hambatan nopo masalahe wonten mboten buk selama niki ndukung D niku? R3 : nek niki sedanten ndukung D mbake niku ngantos nggih ngoten, mak iki wedus tukon 500 dienggo nyekolahke D sak rampunge ngoten, mbake tumbasne wedus, jaman mlebet SLB mpun tumbasne wedus mbake mas, pokoke ngge ndukung D niku. Peneliti : mpun buk? R3 : empun hehhehehe nggih niku namungan, Peneliti : terus mboten wonten hambatane nggih, mboten enten susahe nggih ndukung D niku. R3 : nggih susahe pripun mas, lha wong nggih mpun kados ngoten Peneliti : nek menurut ibu susahe ngge njenengan niku nopo buk? R3 : nggih susahe susah mas lha nggih mengke wayah gawean, nggih pripun leh mbagi-mbagi wektu, gek nek angot bapake, bapake niku sing mboten setuju, pripun nggih, mboten nyadari nek anake ngoten, karepe ora sekolah lha kepiye kulo nggih ndukung anak wedok ana rupane mboten sekolah niku nggih pripun nggih mas, halah ning yo sa isa-isane nggih sekolah nggih sak saget-sagete pokoke sekolah sing penting nggih pinter njing mben, lha kulo nggih mboten nduwe nopo-nopo sing penting anak kulo wedok niku sekoah pinter lha pripun mas, lha wong mpun kados ngoten lha pripun, lha ajeng nyuwun kados mbake riyin lha pripun? Mboten saget lha bocah niku bedo-bedo bocah loro niku bedo nggih ngoten niku mas, ngantos kulo, anu iki sekolah SLB mbesuk bantunen tumpakne montor ngoten kalih pakdene ume ngoten, gek ndelalah ume sak niki mpun mandek leh nyambut gawe ndek emben jayane sak embuh mas, sak niki nyambut damel rencang-rencange mpun kathah borongan niku bangunan proyek. Peneliti : wonten malih buk sing ajeng diceritakne selama niki pengalamane ndukung D ngoten? R3 : lha nek mpun cekap heheheh, pokoke niku suk emben njaluk, niku mas, nek upami king nduwuran saget angsal duwit kados rencange, tapi amit niko bapak ibuke mpun ninggal dadose 62

nampi limang yuto setengah, lha upami mase ajeng maringi duit, kalih ngge mbantu sisi niku. Peneliti : nggih mpun buk cekap semanten nek ngoten, matur suwun nggih buk. Tanggal 17 Mei 2013 Peneliti : buk niki nambahi ingkang kala wingi, sebenere pripun to buk perasaane ibu waktu ngertos sisi kados ngeten? R3 : anu kulo niku ken pindah teng bu guru ken pindah teng mriki, gek kulo bingung no gek kulo pindah teng jakarta, jakarta terus mboten seneng terus kulo jabel mriki. Peneliti : maksudte niku perasaane ibu waktu ngertose D benten kaliyan mbake niku pripun? R3 : lha nggih ngoten lha pripun to mas, lha nggih lare kalih men kok benten-benten kok mboten wonten SD. Peneliti : berarti bingung nggih R3 : bingung ngantos kulo betho jakarta, jakarta pindah mriki terus nggih niku mpun magrok mriki, terus alhamdulilah mpun saget wonten mriki, mpun saget perubahan, nggih mpun rodo kendel. Peneliti : nggih mpun nek ngoten buk. 63

Tanggal 16 mei 2013 Peneliti : pengelamane ibuk sak keluargo saking dik U lahir ngantos sak menika niku pripun pengalaman ndukunge? R4 : nggih seneng nduwe anak setri ngoten mboten anu, mboten ngagas nek ngoten niku, bayine niku lak sehat mboten anu, ngertose nggih sekolahe niku kok mboten purun nulis, mboten purun moco ngoten niku, gek kelas siji mboten munggah teng kelas loro, teng kelas loro mboten munggah teng kelas tigo gek teng pak kepala sekolahe niku ken disaranke teng SLB gek kulo periksakne teng wonogiri. Peneliti : teng pundi niku buk? R4 : teng khusus anak niku lhe mas, gek teng mriko anu nggih diwarai ngoten niku nggih namung iki gambar iki kalih niki bedo nopo mboten, ngoten gek lak mboten saget, gek bu doktere anu, niki anu lambat ngoten anu mang sekolahne teng SLB, mangke nek teng SD stres ngoten gek langsung anu kulo sekolahne mriku (SLB), gek teng mriku nggih podo mawon, ken moco mboten purun guran ngoten lho nak nulis nggih saget huruf-huruf niku nggih saget ning kok mocone mboten iso ngoten lhe ngasi kulo terapikne teng Batu, tirose jiwane niki wingking mriki lemah nek dicedaki bu guru ngoten malah mboten purun nggarap mandar mendel mawon mandar njenggruk ngoten, lha pripun supaya ne gek saget ngoten. Ngantos kulo suwuk-suwukne supayane ngen kendel, supayane purun sinau sregep ngoten, kulo ngasi nggumun mas, Peneliti : niku kados teng dukung ngoten buk? R4 : enggih niku teng dukun jowo ngoten, kulo ngantos teng wonogiri nggih kulo nggih sanjang, wong sekolah mboten purun nulis, mboten purun moco pripun, ngasi kulo nggih ngoten teng kulakan nggih, nek teng lalung niku ngeten genduk niku anu, pun digowo, ket cilik teng weteng ngoten cirose napake ngoten cirose, gek nakali niku wes tobat bapake ngasi nggumun ngoten, angger ngebel wes sinau, haiyah sinau wong diwarai sinau malah melungmelung kepiye aku yo ngono genae kepiye aku ki kepengen nduwe anak pinter, lha witiko kepiye, leh maringi gusti alah koyo ngunu kulo nggih ngoten sejege mboten seneng ngoten lhe kalih buku kalih potelot niku lha pripun supayane seneg gek purun sinau lha pripun, mboko sing marai sinten-sinten niku nggih mboten purun, diwarai mboke cilik men nganti nggumun nek tekan mriki mboten purun wes meneng mawon kandani tobat niku ki nek anu nig nek omongane wong tuek niku gathikan niku mas. 64

Peneliti : maksudte gatikan niku pripun buk? R4 : wong tuek omong opo ngoten mboten lali, eling mawon ning nek bangsane sekolah kok mboten eling niku lho kulo nggumun niku pripun. Peneliti : perasaane pas ngertos di U kados ngeten ngoten ngoten perasaane bapak, kalih ibuk ngoten pripun buk? R4 : mboten ngertos, ngertose nggih sekolah mboten anu niku alit-alite niku nggih mboten nopo-nopo, nggih sehat mawon mboten nggagas nek ngoten niku, ngertose teng SDne niku lho ngertos kados ngoten niku weden gek mboten purun nggarap ngoten niku, terus disarane teng SLB teng kepala sekolahe ken pindahne ngoten lha ketinggalan pelajaran mawon, mboten purun nulis mboten purun anu ngertose nggih ngoten niku bayine nggih anu mboten loro-loronen mboten anu nggih etes dine ngoten niku nopo nggih digowo weton bereng niku, niku wetone setu pahing, nek niku lekas nakal nggih nakal nek mendel nggih mendel setu pahing niku, angen-angene dimek dewe. Peneliti : wonten mboten buk perubahan-perubahan ingkang wonten, wonteng keluarga sak dangune ngertos dik U kados ngeten, perubahan sikap saking mase menopo perubahan sikap saking bapake, wonten mboten buk? R4 : mboten enten Peneliti : berarti sami mawon nggih? R4 : enggih, podo mawon, malah nek wonten tiyang dolan niku nopo-nopo di tokne dados pasaran kalih mbengok-mbengok mandaran. Peneliti : nek mben enjing nggih diderekne ngoten buk? R4 : enggih lha pripun, nopo mpun wantun, nek teng ngebis, kon ndang mlebu nek enten tiyang ngoten malah njengkerungnjengkerung mboten kendel og, niku-niku kirangan nggih. Peneliti : usahane selama niki ndukung dik U kan U kados ngeten nopo mawon, kan kala wau sampun wonten dateng dukung, wonten malih mboten buk? R4 : mboten, namung teng dukung kalih terapi kalih diperiksane teng wonogiri. 65

Peneliti : menawi pendidikan menopo informasi ingkang disukakne keluarga kagem dik U ngoten wonten buk? Diwarai nyapu, nopo ngepel ngoten wonten buk? R4 : lha nak purun mboten diken niku nggih karepe resik-resik mawon lha ajengo resik-resik nggih ngregeti niku mandaran, nak nyapu nggih, nek ngeten terus dirubung semut ngoten wedine nggih disapu diadahi cikrak ngoten nggihan. Peneliti : memang kat alit memang mpun supel. R4 : tak sapune yo mak, sapune kulo nggih ngoten, ning nek dolenan banyu gek teng anu ngoten kulo seneni nggihan lha mandar jebloke turut anu niku, isah-isah niku nggih nak di tokne nggoh saget nek mboteng sing bangsane beling-beling ngoten niku bangsane atom, mangkok atom ngoten nggih di isahi kulo tokne mawon nggihan, ning nek beling-beling ngeten niki kulo seneni lha pecah nggih. Peneliti : nek ngeten niki wonten mboten buk perlakuan khusus selama niki kagem dik U, nopo nggih kados mase. R4 : maksudte pripun? Peneliti : maksudte niku kan niki putrane kados ngeten menopo wonten perlakuan khusue ngoten? R4 : mboten Peneliti : nggih sami mawon nggih buk, R4 : enggih sami mawon Peneliti : nek selama niki wonten mboten buk hambatane keluarga ndukung dek U? R4 : ndukung pripun? Peneliti : maksudte wonten masalah-masalah mboten buk? R4 : mboten. Peneliti : nggih namung ngoten mawon buk pengalamane? R4 : enggih nek ngengken mboten purun niku wau ngamuk, ndengo-ndengo di guwaki, sandal irus ngoten niku, guwaki kala emben nggen kulo enggih og, ngamuk tak tinggal teng ngalas, mulih sandal kulo di delikne teng pawon, sutil erok-erok diguwak, mulih king ngalas niku ndengo-ndengo pun diorak-arik. 66

Peneliti : terus masalahe malih nopo buk? R4 : enggih jajane kuat niku, mboten saget di rem, sire wonten sekolahan kan mpun telas tigang ewu sekawan ewu, terus enten ngomah kan enek cilok terus sanjangan uwis ora enek duit nggih ngamuk niku nggihan, demgo-dengo guwaki ngoten, bukune dewe men nggih di orak arik nek ra ndang di kei, dine gangsal atus ngoten nggih purun jane nek di kei, niku jajane tobat tenan kuat. Tanggal 17 Mei 2013 Peneliti : buk kulo nyuwun gambarane ngoten lhe buk, sejak awal pertama kali ngertos dek U kados ngoten niku pripun perasaane keluarga? R4 : lha nek bapakekan mboten nyipati (momong sejak kecil) kesah mawon, nek perasaane kulo nggih sedih nggih, wong kok sekolah mboten saget, kok mboten ngaten ngoten kalih rencangrencange, kadang nggih sedih ngoten lha dipupus ngoten. Peneliti : tapi nggih istilahe njengengan taksih purun nggih ngeterke teng sekolah ngoten? R4 : enggih nggih nek mboten diterke nopo nggih mpun wantun, nggih saben ndinten, saben ndinten nggih ngeterne mawon. 67

Translasi verbatim Peneliti : pertanyaanya kan hanya satu bagaimana pengalaman keluarga ini dalam mendukung anak W? dari awal tahu kalau anak W seperti ini, hingga sekarang itu bagaimana. Silahkan diceritakan R1 : ya, bagaimana ya, saya susah bercerita mas, saya ndak bisa ngomong apa-apa, ya begini dulu ya sakit-sakitan begitu, garagaranya ya kejang, lalu berdampak hingga tidak dapat berjalan, ya saya sekolahkan dulu, ya TK juga TK umum, lalu kemudian saya ya istirahat beberapa tahun juga. Tiga atau dua tahun baru saya sekolahkan terus saya sekolahkan ke SLB situ. Lalu sekarang alhamdulilah ya sudah bisa menulis. Peneliti : lalau bagaimana perasaaan ibu sekeluarga tahu bahwa anak W seperti itu? R1 : ya biasa saja, ya bagaimana ya Peneliti : maksudnya apakah kaget berbeda dengan yemen-teman sepermainannya atau bagaimana buk? R1 : ya tidak kan sudah tahu dari dulu, kan umur 25 hari itu pertama kali kejangnya, masih bayi merah belum ada satu bulan, sudah kejang itu, jadikan sudah tahu sejak awalnya. Peneliti : jadinya sudah tahu ibu kalau besarnya bakal seperti ini? R1 : iya, lha kan kejangnya sudah lama terus sakit di rumah sakit itu 11 hari itu, dr. I ya Peneliti : terus ada tidak buk upaya-upaya yang sudah dilakukan keluarga? R1 : Ya sudah, sudah saya bawa kemana-mana itu, sudah alternatif sudah pijat syaraf, gara-gara tidak biasa berbicara dan berjalan, ya sudah kemana-mana, pokoknya orang bilang kemana ya saya turuti begitu, empat tahun baru bisa berjalan itu Peneliti : lalu pendidikan seperti apa yang telah di ajarkan selama dirumah ini, untuk anak W? R1 : ya apapun, ya nyuci piring, apa mandi sendiri sudah bisa, pakai baju sendiri ya sudah bisa sekarang Peneliti : berarti dulu masih di pakaikan? 68

R1 : iya sekarang sudah bisa sendiri, saya suruh mandi ya mandi sendiri terus sekolah itu sewaktu-waktu bangun langsung mandi mas itu jam 5 setengah 5 itu langsung mandi. Peneliti : kalau seperti anak W ini ada tidak ibui perlakuan khusus yang diberikan? R1 : sama saja mas Peneliti : kalau hambatan-hambatan waktu mendukung anak W itu ada Ibu? R1 : ya apa ya, tidak ada apa-apa, ya sama temennya, ya sama seperti temennya main seperti itu Peneliti : kalau seperti anak W ini kalau minta sesuatu bagaimana ibu? R1 : Ya, kalau minta sesuatu itu harus, kalau tidak hari ini ya besuk kalau belum dibelikan ya belum diam, ya seperti minta ini (binder) ya ini tadi turun pasar, pasar Ngadirojo beli binder Peneliti : ada lagi tidak ibu hambatannya? RI : pokoknya kalau mau apa begitu ya harus berangkat ya begitu Peneliti : berarti ini yang masih hadi masalah selama ini ya ibu? R1 : iya kalau ini Peneliti : ada lagi tidak ibu yang mau diceritakan? R1 : ya sudah tidak ada. 69

Peneliti : pengalaman ibu sekuarga mendukung anak V itu bagaimana ibu? R2 : ya baik-baik saja itu semua ya mendukung sekolah ya diantarkan Peneliti : bisa diceritakan dari awal begitu ibu? R2 : tidak bisa di ceritakan dari awal Peneliti : maksudnya dari tahu anak V seperti itu hingga saat ini begitu ibu. R2 : tahunya ya dari kecil, masih bayi itu sudah lemes seperti tidak memiliki tulang begitu, terus sekarang sekolah ya didukung diantarkan minta jajan ya saya turuti. Peneliti : terus perasaan ibu waktu tahu tau kalau anak V seperti itu bagaimana? R2 : ya anu, bagaimana perasaanya ya, tidak bisa cerita mas aku. Peneliti : lha apa kaget aau bagaimana begitu? R2 : tidak kanget, gimana ya ya agak gimana gitu. Peneliti : sakit hati begitu buk? R2 : ya sedih, sama pegel, jengkel Peneliti : terus waktu sedih itu pernah merasa kok anakku begini berbeda dengan temannya begitu ibu? R2 : iya rasanya ya beda mas, lha itu sewaktu tahu, kan ditanyakan ke orang pintar katanya bisu tidak bisa berjalan begitu, ya saya anu hatinya ya nelongso. Peneliti : terus apa upayanya yang dilakukan ibu sekeluarga? R2 : Ya sudah saya upayakan to, disuruh memijatkan syaraf kesana ya saya pijatkan, itu biasanya berjalan sama berbicara bersamaan setelah saya pijatkan ke pasar Jumapolo Pak S namanya, kalau sekarang apakah masih atau tidak beliau, lalu saya kesana tiga atau empat kali saya kesana. Peneliti : kalau memberikan informasi dengan pendidikan begitu bagaimana ibu selama ini? 70

R2 : ya harus pelan-pelan harus sabar, tapi saya kadang tidak sabar pengen cepet bisa. Peneliti : ada tidak ibu perlakuan khusus untuk anak V kan berbeda dengan kakaknya. R2 : kalau khusus ada ya kalau minta apa-apa begiu ya anu, ya kalau kakaknya kan sudah besar jadinya sudah tahu sendiri, sering ke pasar ya begitu ada yang diminta yang saya belikan ya khusus, khusus beneran Peneliti : kalau masalah atau hambatan yang selama ini ada sewaktu mendukung anak V itu bagaimana ibu? R2 : kalau masalah tidak ada kalau adapun masalah ya masalah pengen cepet pintar, pengenya cepet menegerti ini huruf A ini huruf B pengen bisa baca sama nulis. Peneliti : ada yang mau disampaikan lagi ibu? R2 : jajannya itu tidak bisa dilarang, sama kalau minta sesuatu itu harus ada. 71

Tanggal 16 Mei 2013 Peneliti : inikan saya minta cerita dari Ibu tentang pengalaman mendukung anak D selama ini bagaimana? R3 : ya mendukungnya, alhamdululah ya saya meminta lulus dari situ (SLB) ya bisa, pokoknya ya bisa, pokoknya dia bisa dalam berumah tangga, tidak dibohongi yang lelaki,ya pokoknya itu ya. Peneliti :pengalaman pertama kali tahu bahawa anak D seperti ini itu bagaimana ibu? R3 : ya saya tidak tahu mas, tahu-tahu itu waktu SD terus pindah kesitu (SLB) mas, saya ya tidak tahu, yang saya tahu ya normalnormal saja kok ternyata tidak normal. Peneliti : sewaktu anak D kelas berapa itu ibu? R3 : kelas satu dua kali, kelas dua dua kali, lalu itu empat tahun di SD mas, saya ya mengantarkan naik sepeda kayuh mas, SD Pondok 2 sini, lalu ya itu tahu-tahu gurunya bilang ibu ini D memamng seharusnya pindah ke SLB, kemudian Om dan Kakaknya yang sedang ada di Jakarta tidak memperbolehkan, lalu saya ke Jakarta, lha di Jakarta malah disekolahkan PAUD, lha kalau PAUD ya kelaman akhirnya saya bawa kesitu (SLB), di SLB sini, saya memang mita di SLB sini, sebenarnya dulu saya titipkan anak saya ke Bu S guru SD Pondok 2, saya bilang nitip, lalu ibunya bilang, tidak ibu, ini semestinya memang ke SLB, lalu bapak kepala desa bersama ibu kepala desa juga menyarankan seperti itu, lalu adik saya tidak memperbolehkan Peneliti : adiknya ibu sendiri yang tidak memperbolehkan? R3 : adik sama Mbaknya itu, adik saya itu hemm dulu itu anau mas, bagus proyeknya kalau sekarang tidak punya pekerjaan, borongan itu. Peneliti : Perasaan Bapak sama Ibu waktu mengerti anak D seperti itu bagaimana ibu? R3 : Tidak tau mas, perasaannya kok disuruh ke SLB begitu, masak anak saya di taruh di SLB Cuma begitu soalnya di SD itu lha kok takut begitu lho mas, kalau sama teman-temannya itu sudah dibawah sendiri, ini di SLB mengganggap dirinya pintar sendiri, mengganggap dirinya bisa berbicara sendiri, makanya itu di SLB agak centil begitu, terus kalau di mobil (angkutan umum) itu anak SMEA STM itu sampai heran mas, centil itu dalam angkutan umum itu, coba besok bagaimana anak seperti itu centil banget padahal 72

belum pinter saya bilang begitu,sebenarnya sudah dapat berbicara dieja sendiri sudah bisa, iya pokoknya saya ya ini bu sri itu alhamdulilah yang pegang itu agak baik, dulu kan dipegang bu wahyu terus sekarang diganti ibu sri lagi, bu sri semin pokoh sini ya bagus itu. Peneliti : ya selama ini ada tidak ibu upaya-upaya yang sudah dilakukan keluarga untuk mendukung aak D ini? R3 : upaya seperti apa ya mas? Peneliti : ya apa, apa mengobatkan atau apalah? R3 : belum itu Peneliti : lalu nurut aja langsung dibawa ke SLB? R3 : belum ini, sebenarnya rencana saya mau saya pijatkan syaraf ke Ngadiroyo situ mas tapi belum, belum, ya bagaimana ya apakah ada syarafnya yang aneh begitu mas, tapi ini belum mencoba hehehhee Peneliti : kalau di Rumah memberikan informasi dan pendidikannya bagaimana ibu? Apakah ada pembelajaran khusus seperti kalau menyapu seperti ini, mengepel seperti ini? Ataukah memang sudah bisa melakukannya sendiri. R3 : tidak mas itu, sudah bisa sendiri menyapu ya sudah bersih itu, lalau itu tadi barusan nyapu pagi tadi, lalu sorenya belum. Peneliti : berarti memang tidak diajari begitu? R3 : enggak, kalau mengepel ya saya ajari, ember dua nduk (pangggilan untuk gadis jawa) satu untuk memeras satu untuk yang bersih begitu kalau mengepel, ya kalau nyuci piring, yang satu buat ini yang satu buat itu. Peneliti : kalau selama ini ada tidak ibu perlakuan khusus untuk anak D begitu ibu? Ada perbedaan perlakuan tidak dengan kakanya, atau sama saja? R3 : berbeda bagaimana maksudnya? Peneliti : kalau kakaknya dibeginikan anak D harus lebih atau seperti apa ibu? R3 : tidak, tidak mas, malah lebih susah kakaknya. Kakaknya itu jam segini belum mau melakukan pekerjaan, sampai SMEA, eh syukur sekarang alhamdulilah sudah bisa ke Jakarta sudah bisa 73

mandiri sekarang, kakaknya tidak pernah mengerjakan pekerjaan rumah kakaknya itu. Enggak pernah kakaknya itu, ya syukur setelah lulus SMEA langsung plung bisa istilahnya bertoko sedikit, sama apa burug nyuci nggosok tempatnya orang lalu suaminya di urusan plafon Peneliti : kalau hambatannya atau masalah apa yang ada selama ini mendukung anak D? R3 : kalau ini semua mendukung D kakaknya itu sampai ya seperti itu, mak ini kambing harga 500 dipergunakan untuk menyekolahkan D sampai selesai seperti itu, kakaknya membelikan kambing waktu masuk SLB sudah dibelikan kambing kakaknya mas, pokoknya untuk mendukung D itu. Peneliti : sudah itu saja? R3 : sudah heheh ya itu saja. Peneliti : jadi tidak ada hambatannya ya untuk mendukung D itu? R3 : ya susahnya gimana ya mas ya kan sudah seperti itu Peneliti : kalau menurut ibu itu susahnya apa ya ibu selama ini? R3 : ya susahnya ya susah lha ya nanti waktu kerjaan, ya bagaimana ya membagi-bagi waktunya, lalau terus biasanya bapaknya itu yang tidak setuju, bagaimana ya, bapaknya tidak menyadari kalau anaknya seperti itu, disuruh bapaknya tidak sekolah, lha bagaimana ya mas ya saya mendukung anak perempuan saya orang juga berparas cantik, tidak sekolah itu ya gimana ya mas, halah ya sekarang sekolah sebisa mungkin sekolah ya biar pinter dikemudian hari, saya ini tidak punya apaapa yang penting anak perempuan saya sekolah pinter mas, lha kan sudah seperti itu ya mau bagaimana, kalau mau minta seprti kakaknya yang dulu ya bagaimana? Ya kan anak dua semuanya berbeda, sampai saya bilang sama omnya ini anu anakku sekolah di SLB nanti bantu naik angkotnya malah sekarang omnya sudah berhenti bekerja, kalau dulu jaya dia mas, sekarang mah temantemannya sudah banyak yang melakukan kerja borongan proyek. Peneliti : ada lagi ibu yang mau diceritakan tentag pengalaman mendukung anak D selama ini? R3 : lha kalau sudah cukup hehehhe, pokoknya itu besuk meminta mas, kalau seumpama dari atasan bisa menerima uang seperti 74

temannya, tapi maaf itu bapak ibunya sudah meninggal jadinya menerima lima juta liuma ratus, lha kalau mas mau memberikan uang sama membantu anak D itu hehehhe Peneliti : ya sudah buk kalau memang cukup segitu, terima kasih ibu. Tanggal 17 Mei 2013 Peneliti : ibu maah ini menambahkan yang kemarin, sebenarnya bagaimana perasaan ibu waktu mengerti kalau anak D seperti itu? R3 : anu saya ini disuruh pindah sama Ibu guru disuruh pindah ke sini (SLB) lalau pada saat itu saya bingungkan, lalu saya pindah ke Jakarta, Jakarta terus saya tidak kerasaan langsung saya pindah kesini. Peneliti : maksudnya perasaannya ibu waktu tahu anak D itu berbeda dengan kakaknya itu bagaimana? R3 : ya seperti itu lha bagaimana mas? Lha ya kok anak dua saja berbeda satu dan yang lain. Peneliti : berati bingung ya R3 : bingung sampai saya bawa ke Jakarta, Jakarta pindah sini terus ya begitu, terus ya itu sudah menetap disini, taerus alhamdulilah sudah bisa disini, sudah ada perubahan, ya sama sudah agak berani. Peneliti : oh begitu ya sudah ibu kalau begitu. 75

Tanggal 16 Mei 2013 Peneliti : pengalamanya ibu sekeluarga dari anak U lahir sampai sekarang itu bahaimana, pengalaman dukungannya? R4 : ya senang mas, punya anak perempuan begitu tidak anu, tidak mengetahui kalau begitu, bayinya itukan sehat tidak anu, tahunya ya sekolah itu, kok tidak mau menulis, tidak mau membaca begitu, lalu kelas satu tidak naik ke kelas dua, di kelas duapun tidak naik ke kelas tiga lalu sama bapak kepala sekolahnya itu disarankan ke SLB lalu saya periksakan ke Wonogiri Peneliti : kemana itu Ibu? R4 : ke khusus anak itu mas, lalau di sana anu ya diajari begitu itu, ya hanya gambar ini sama ini berbeda atau tidak, lalu kan anak saya tidak bisa, kemudia bu Dokternya bilang ini anu lambat belajar saya sarankan sekolahkan saja di SLB nanti kalau di SD umum stress nantinya. Lalu setelah itu saya langsung menyekolahkannya ke situ (SLB), lalu disana ya sama saja disuruh membaca tidak mau hanya itu, kalau menulis bisa huruf-huruf itu bisa taoi kok membacanya tidak bisa begitu lho sampai saya terapikan ke Batu, katanya jiwanya ini belakang ini lemah, kalau di dekati bu guru itu malah tidak mau mengerjakan malah diam saja, malah melamun begitu, lha bagaimana biar cepat bisa, samapai saya suwuk-suwukkan (terapi perdukungan Jawa) supaya bisa berani. Supaya mau belajar rajin, saya sampai heran mas. Peneliti : itu seperti ke dukun begitu ibu? R4 : iya itu ke dukun jawa begitu, saya sampai ke Wonogiri ya saya juga bilang kalau sekolahnya tidak mau menulis, tidak mau membaca bagaimana, sampai saya ya anu samapai Kulakan, kalau di Lalung itu begini anak U sudah dibawa sejak lahir, dari kecil sejak di dalam rahim sudah terlihat bekasnya. Lalau kalau nakalnya itu tobat mas, bapaknya saja sampai heran begitu, kalau bapaknya telpon pasti tanya sudah belajar ya saya jawab haiyah hakok belajar orang diajari aja nangis terus, bapaknya malah bilang gimana aku ini pengen punya anak pintar. Ya saya jawab, lha mau gimana lagi ya kan sudah di kasih seperti itu. Selama ini memang dinya tidak suka sama buku sama pensil lha bagaimana supayanya dia mau belajar, walaupun yang mengajari siapapun ya dia ndak mau, diajari tantenya saja sampai heran dia tidak mau sudah diam saja sudah dibilang tobat itu anak, tapi kalau ucapannya orang tua itu Gatikan itu mas. Peneliti : maksudnya gatikan? 76

R4 : orang tua bilang apa begitu tidak lupa, ingat terus, tapi kok kalau soal sekolahan itu kok lupa ya heran saya. Peneliti : perasaanya waktu tau anak U seperti ini bagaimana perasaanya bapak dan ibu? R4 : tidak tahu tahunya ya sekolah itu, waktu kecilnya itu tidak papa, ya sehat selalu tidak tahu kalau begitu akhirnya, tahunya awal di SD itu tahu kalau selalu jadi penakut lalu tidak mau mengerjakan seperti itu,terus disarankan ke SLB sama kepala sekolahnya, disuruh pindah seperti itu lha ketinggalan palajaran saja, tidak mau nulis tidak mau anu, ya tahunya hanya seperti itu, sewaktu bayi ya tidak sakit-sakitan, tidak anu, ya sehat sebenarnya, apa ya dibawa weton (penganggalan jawa) juga ya, itu wetonnya sabtu pahing, kalau itu sudah nakal ya nakalnya terus, kalau diam, ya diamnya terus, sabtu pahing itu, angan-angannya untuk dia sendiri. Peneliti : ada tidak ibu, perubahan-perubahan yang terjadi dalam keluarga selama mengetahui anak U seperti ini, perubahan sikap dari kakanya, ayahnya atau perubahan sikap dari ibu sendiri ada tidak ibu? R4 :Tidak ada. Peneliti : berarti sama saja ya, R4 : iya sama saja, malah kalau ada orang main itu semuanya di keluarkan, jadi seperti orang pasaran sambil teriak-teriak malahan Peneliti : kalau setiap pagi di anatarkan tidak ibu? R4 : iya lha bagaimana, apa sudah berani, kalau di bis suruh cepet masuk kalau banyak orang malah tidak mau, tidak berani, itu-itu tidak tahu ya kenapa. Peneliti : apa saja usaha yang selama ini ddilakukan untuk mendukung anak U, kan anak U seperti ini, kan tadi ada itu ke dukun dan sebagainya adalagi tidak ibu usahanya yang lain? R4 : tidak hanya ke dukun dan terapis sama diperiksakan ke Wonogiri. Peneliti : kalau soal pendidikan atau informasi yang diberikan keluarga untuk anak U, itu ada ibu? Apa diajari menyapum apa mengepel ada tidak buk? 77

R4 : lha kalau mau tidak disuruh itu ya maunya bersih-bersih, saja lha walaupun bersih-bersih ya malah membuat kotor itu malahan, kalau menyapu iya terus, kalau liat ada roti dikeroyok semut ya langsung disapu kotorannya diwadahi cikrak Peneliti : memang sudah dari kecil punya sifat supel? R4 : tak sapunya ya bu, sapu aja ya saya bilang begitu, tapi kalau mainan air lalu malah masuk ke dalam rumah ya saya marahi, malah bikin kotor saja, kalau nyuci piring kalau dibiarkan ya bisa yang penting bukan barang yang gampang pecah, kalau mangkokmangkok yang tidak gampang pecah ya saya biarkan dia melakukannya. Lha kalau yang gampang pecah ya saya bilang jangan kan bikin pecah. Peneliti : kalau saat ini ada tidak ibu perlakuan khusus yang diberikan khusus untuk anak U, apa ya biasa saja seperti kakaknya. R4 : maksudnya bagaimana? Peneliti : maksudnya itu kan ini anak ibu yang kecil seperti ini, apakah untuk dia ada perlakuan khususnya atau tidak. R4 : tidak mas, Peneliti : ya sama saja ya ibu, R4 : ya sama saja Peneliti : kalau selamai ini ibu, hambatannya keluarga mendukung anak U apa? R4 : mendukung yang seperti apa? Peneliti : maksudnya ada masalah tidak ibu. R4 : tidak mas, Peneliti : ya hanya seperti itu ibu pengalamannya. R4 : Iya kalau menyuruh tidak mau tadi ya mengamuk, semua barang di buang, sandal, alat menggoreng itu di buangi, dulu punya saya juga og, mengamuk saya tinggal ke sawah, pulang-pulang sandal saya disembunyikan didalam pawon(kompor orang jawa masa lalu), alat untuk menggoreng dibuang dari sawah itu semuanya sudah diobrak-abrik. Peneliti : terus masalahnya lagi apa? 78

R4 : ya jajannya kuat itu, tidak bisa direm, sebenarnya disekolahkan sudah jajan habis tiga ribu empat ribu terus di rumah kan ada cilok terus saya bilang udah ndak punya uang begitu ya mengamuk itu, semuanya dibuang begitu, bukunya sendiri saja ya diobrak-abrik kalau tidak cepet dikasih, sebenarnya lima ratus begitu ya mau sebenarnya kalau dikasih, itu jajannya luar biasa kuat. Tanggal 17 Mei 2013 Peneliti : ibu saya meminta gambaran sejak awal pertama kali tau bahwa anak U seperti itu sampai saat ini itu bagaimana perasaanya keluarga? R4 : Lha kalau baoaknya kan tidak mengurus dia sejak kecil pergi bekerja terus, kalau perasaan saya ya sedih ya, orang sekolah kok tidak bisa,kok tidak begini gitu lho sama temen-temennya, kadang sedih ya dihilangkan saja begitu. Peneliti : tapi ya istilahnya anda masih mau ya mengantarkan ke sekolah begitu. R4 : iya kalau tidak diantarkan apa sudah berani, ya setiap ha\ri, setiap hari mengantarkan terus. 79

Lampiran 2 Tema 1 : Kulakukan Segalanya Untuk Dia Yang Kucintai Responden Bahasa Asli Bahasa Indonesia Makna Sub tema 1 R1 nggih mpun nggih kulo betha teng pundi-pundi niku, pun alternatif pun urut mpun noponopo niku, saking dereng saget ngomong mboten saget mlampah, nggih sampun teng pundi-pundi pokoke tiyang sanjang teng pundi-pundi nggih kulo turuti ngoten niku patang taun nembe melampah niku Ya sudah, sudah saya bawa kemana-mana itu, sudah alternatif sudah pijat syaraf, gara-gara tidak biasa berbicara dan berjalan, ya sudah kemana-mana, pokoknya orang bilang kemana ya saya turuti begitu, empat tahun baru bisa berjalan itu. Kubawa kemanapun untuk menyembuhkannya Kubawa kemanapun untuk menyembuhkan nya. R2 nggih kulo upayakne to nggih kon ngurutke mriko nggih kulo urutne, niku isone mlaku kalih omong niku bareng bareng niku kulo urutne teng pasar jumapolo pak sartono namine nek sak niki taksih nopo mboten, terus mriko ping telu nek mboten ping Ya sudah saya upayakan to, disuruh memijatkan syaraf kesana ya saya pijatkan, itu biasanya berjalan sama berbicara bersamaan setelah saya pijatkan ke pasar Jumapolo Pak Sartono namanya, kalau sekarang apakah masih atau tidak beliau, lalu saya Ku apapun dirinya upayakan untuk 80

sekawan kesana tiga atau empat kali saya kesana. R4 teng khusus anak niku lhe mas, gek teng mriko anu nggih diwarai ngoten niku nggih namung iki gambar iki kalih niki bedo nopo mboten, ngoten gek lak mboten saget, gek bu doktere anu, niki anu lambat ngoten anu mang sekolahne teng SLB, mangke nek teng SD stres ngoten gek langsung anu kulo sekolahne mriku (SLB), gek teng mriku nggih podo mawon, ken moco mboten purun guran ngoten lho nak nulis nggih saget huruf-huruf niku nggih saget ning kok mocone mboten iso ngoten lhe ngasi kulo terapikne teng Batu, tirose jiwane niki wingking mriki lemah nek dicedaki bu guru ngoten malah mboten purun nggarap mandar mendel mawon mandar njenggruk ngoten, lha pripun Ke khusus anak itu mas, terus disana di ajari begitu, hanya gambar ini dengan gambar yang ini beda atau tidak, begitu lalu kan tidak bisa, lalu ibu dokternya anu, ini terlambat belajar begitu anu anda diminta untuk menyekolahkannya ke SLB, nanti kalau di SD bisa stres begitu, terus saya langsung sekolahkan kesana (SLB), terus sesampainya disana ya sama saja, disuruh membaca tidak mau cuma begitu lho kalau menulis ya bisa huruf-huruf itu ya bisa tapi kok membacanya tidak bisa begitu lho sampai saya terapikan ke Batu (nama kecamatan di Wonogiri) katanya disini belakang sini lemah, kalau di dekati oleh bu guru begitu malah tidak mau mengerjakan malah diam saja, malah melihat kebawah begitu, lha bagaimana supaya Berbagai terapi ku kunjungi untuk membuatnya sembuh 81

supaya ne gek saget ngoten. Ngantos kulo suwuk-suwukne supayane ngen kendel, supayane purun sinau sregep ngoten, kulo ngasi nggumun mas cepat bisa begitu sampai saya suwuk (salah satu prosesi perdukunan jawa) supayanya berani supaya mau belajar rajin begitu saya sampai heran mas. Responden Bahasa Asli Bahasa Indonesia Makna Sub tema 2 R1 nggih nek nyuwun-nyuwun niku sak dek sak nyet niku-niku, nek mboten sak niki nggih mbenjing, nek dereng ditumbaske nggih dereng, dereng meneh, nggih kados nyuwun niki wau (binder), nggih niki wau mandap pasar, pasar ngadirojo tumbas binder niku wau. Ya, kalau minta sesuatu itu harus, kalau tidak hari ini ya besuk kalau belum dibelikan ya belum diam, ya seperti minta ini (binder) ya ini tadi turun pasar, pasar Ngadirojo beli binder Harus kupenuhi semua yang dia minta.. Harus kupenuhi semua yang dia inginkan R2 jajane niku pokoke ora kenek dipenging, kalih nek nyuwun niku lho mas, nek nyuwun kudu harus ada. Jajannya itu pokoknya tidak bisa dicegah, sama kalau minta ya harus ada. Harus kusediakan semua yang dia minta R4 enggih nek ngengken mboten purun niku wau ngamuk, Iya kalau menyuruh tidak mau tadi ya mengamuk, semua barang di Tak bisa ku hentikan 82

ndengo-ndengo di guwaki, sandal irus ngoten niku, guwaki kala emben nggen kulo enggih og, ngamuk tak tinggal teng ngalas, mulih sandal kulo di delikne teng pawon, sutil erokerok diguwak, mulih king ngalas niku ndengo-ndengo pun diorakarik. enggih jajane kuat niku, mboten saget di rem, sire wonten sekolahan kan mpun telas tigang ewu sekawan ewu, terus enten ngomah kan enek cilok terus sanjangan uwis ora enek duit nggih ngamuk niku nggihan, demgo-dengo guwaki ngoten, bukune dewe men nggih di orak arik nek ra ndang di kei, dine gangsal atus ngoten nggih purun jane nek di kei, niku jajane tobat tenan kuat. buang, sandal, alat menggoreng itu di buangi, dulu punya saya juga og, mengamuk saya tinggal ke sawah, pulang-pulang sandal saya disembunyikan didalam pawon(kompor orang jawa masa lalu), alat untuk menggoreng dibuang dari sawah itu semuanya sudah diobrak-abrik. ya jajannya kuat itu, tidak bisa direm, sebenarnya disekolahkan sudah jajan habis tiga ribu empat ribu terus di rumah kan ada cilok terus saya bilang udah ndak punya uang begitu ya mengamuk itu, semuanya dibuang begitu, bukunya sendiri saja ya diobrakabrik kalau tidak cepet dikasih, sebenarnya lima ratus begitu ya mau sebenarnya kalau dikasih, itu jajannya luar biasa kuat. keinginannya yang besar 83

Tema 2 : Kutak Tahu Apa Yang Terjadi Dengan Dirinya Responden Bahasa Asli Bahasa Indonesia Makna Sub tema 1 R3 mboten ngertos sak estu mas mboten ngertos, perasaane kok diuyak wonten SLB ngoten niku mung ngoten mas, mosok anak kulo di dokokne wonten SLB namung ngoten, soale wonten SD niku lha kok wedi ngoten lhe mas, nek kalih konco-konco niku mpun wonten ngisor piyambak pandingane, niki wonten SLB rumonggo pinter dewe rumongso iso kondo dewe mulakne niku wonten SLB rodo menthel ngoten enggih, gek enten nggen mobil niku cah SMEA STM niku ngantek nggumun lhe mas, mentel niku wonten montor gek niku horo gek njing mben kepripun cah ngoten niku, menthel eram Tidak tau mas, perasaannya kok disuruh ke SLB begitu, masak anak saya di taruh di SLB Cuma begitu soalnya di SD itu lha kok takut begitu lho mas, kalau sama temantemannya itu sudah dibawah sendiri, ini di SLB mengganggap dirinya pintar sendiri, mengganggap dirinya bisa berbicara sendiri, makanya itu di SLB agak centil begitu, terus kalau di mobil (angkutan umum) itu anak SMEA STM itu sampai heran mas, centil itu dalam angkutan umum itu, coba besok bagaimana anak seperti itu centil banget padahal belum pinter saya bilang begitu,sebenarnya sudah dapat berbicara dieja sendiri sudah bisa, iya pokoknya saya ya ini bu sri itu Apa yang terjadi dengan dia selama ini? Kenyataan yang terlambat 84

pathah rung pinter kulo ngoten, jane nek niki mpun saget ngomong diejo dewe mpun saget, enggih pokoke kulo nggih niki bu Sri niku alhamdulilah sing nyekel bu sri niku rodo sae, dek mben bu wahyu gek sak niki di ganti bu sri melih, bu sri semin pokoh mriki nggih sae nggih niku. alhamdulilah yang pegang itu agak baik, dulu kan dipegang bu wahyu terus sekarang diganti ibu sri lagi, bu sri semin pokoh sini ya bagus itu. R4 mboten ngertos, ngertose nggih sekolah mboten anu niku alitalite niku nggih mboten noponopo, nggih sehat mawon mboten nggagas nek ngoten niku, ngertose teng SDne niku lho ngertos kados ngoten niku weden gek mboten purun nggarap ngoten niku, terus disarane teng SLB teng kepala sekolahe ken pindahne ngoten lha ketinggalan pelajaran mawon, mboten purun nulis mboten purun anu ngertose tidak tahu, tahunya itu ya sekolah tidak bisa anu begitu, kecilnya itu ya tidak papa mas, ya sehat terus tidak tahu kalau seperti itu, tahunya di SD itu lho tahu kalau seperti itu, penakut terus tidak mau mengerjakan begitu, lalau disarankan ke SLB sama kepala sekolahnya disuruh pindah begitu lha ketinggalan pelajaran terus, tidak mau menulis tidak mau anu tahunya, ya seperti itu bayinya ya tidak sakit-sakitan, tidak kenapakenaoa ya sehat sebenarnya, apa Ku tak tahu masalah yang dia alami selama ini 85

nggih ngoten niku bayine nggih anu mboten loro-loronen mboten anu nggih etes dine ngoten niku nopo nggih digowo weton bereng niku, niku wetone setu pahing, nek niku lekas nakal nggih nakal nek mendel nggih mendel setu pahing niku, angen-angene dimek dewe. ya di bawa weton (penganggalan jawa) juga itu wetonnya sabtu pahing (hari dalam jawa seperti kliwon dan sebagainya) kalau itu nakal ya nakal kalau diam ya diam sabtu pahing itu, itu anganangannya diambil sendiri Responden Bahasa Asli Bahasa Indonesia Makna Sub tema 2 R1 sami mawon mas. Sama saja mas Sama Perlakuan yang sama R3 mboten, mboten mas malah Tidak, tidak mas malah lebih Tidak ada yang luwih angel mbakyune niku susah mbaknya itu, mbaknya itu berbeda mbakyune niku men yah ngeten saja jam segini belum mau bekerja niki dereng purun nyambut samapai SMEA, ya sukurlah ini gawe ngantek SMEA ndelalah niki alhamdulilah mpun saget alhamdulilah sudah bisa ke jakarta sudah bisa, apa mas mandiri teng jakarta cepling mpun saget begitu, mbaknya tidak pernah nopo mas maksudte mandiri bekerja dirumah samapai sekolah ngoten, mbake mboten tau SMEA itu ndak mau, ya nyambut gawe nggriyo mbake kat sekolah SMEA niku blas nek alhamdulilah lulus SMEA langsung bisa istilahnya berdagang sedikit, niku ndilalah, lulus SMEA sama jadi tukang cuci nyetrika 86

langsung plung saget istilahe noko setitik, kalih nopo mas buruh nyuci nggosok nggene tiyang, gek bojone plafon. ditempat orang, lalu suaminya jadi tukang pasang plafon R4 Mboten enggih sami mawon Tidak ya sama saja Tidak ada yang berbeda Responden Bahasa Asli Bahasa Indonesia Makna Sub tema 3 R1 nggih nopo-nopo isah-isah nopo adus piyambak mpun saget, nggangge klambi piyambak nggih mpun saget niku sakniki. Ya apapun, nyuci piring, apa mandi sendiri sudah bisa, memakai baju sendiri juga sudah bisa sekarang. sudah bisa semua pekerjaan Tidak ada yang harus kuajarkan R2 mboten niku, saget piyambak nyapu nggih mpun resik niku, gek niki wau agek enjing wau gek sorene dereng niku nyapu. Tidak, bisa sendiri nyapu juga bersih itu, terus anu ini tadi pagi sudah terus sorenya belum nyapu. Bisa melakukannya secara mandiri 87

R4 lha nak purun mboten diken niku nggih karepe resik-resik mawon lha ajengo resik-resik nggih ngregeti niku mandaran, nak nyapu nggih, nek ngeten terus di rubung semut ngoten wedine nggih disapu diadahi cikrak ngoten nggihan. lha kalau mau tidak usah disuruh itu juga maunya bersih-bersih terus lha kalau mau bersih-bersih ya malah bikin kotor, kalau nyapu ya, liat ini terus dikerubutin semut begitu kotorannya ya disapu langsung di taruh di cikrak Bisa dan mau melakukan apapun sendiri 88

Tema 3 : Gejolak Dalam Dada Responden Bahasa Asli Bahasa Indonesia Makna Sub tema 1 R2 nggihh sedih, kalian pegel, jengkel. Ya sedih, pegel sama jengkel mas Sakit hati Stres R4 lha nek bapakekan mboten nyipati (momong sejak kecil) kesah mawon, nek perasaane kulo nggih sedih nggih, wong kok sekolah mboten saget, kok mboten ngaten ngoten kalih rencang-rencange, kadang nggih sedih ngoten lha dipupus ngoten. Lha kalau bapaknya kan tidak mengurus dia sejak kecil pergi bekerja terus, kalau perasaan saya ya sedih ya, orang sekolah kok tidak bisa,kok tidak begini gitu lho sama temen-temennya, kadang sedih ya dihilangkan saja begitu. Sedih 89

Lampiran 3 Lembar Persetujuan Anda diundang untuk berpartisipasi dalam penelitian yang berjudul "Dukungan Keluarga Pada Anak Dengan Retardasi Mental Ringan Dan Sedang (Sebuah Studi Fenomenologi)" di bawah pengawasan Ns. Natalia R. Yulianti., M. A. N dan Krismi D. Ambarwati., M.Psi. Berikut ini adalah poin-poin penting dari penelitian yang akan dijelaskan kepada Anda oleh peneliti. Dengan menandatangani formulir persetujuan, Anda menjamin bahwa poinpoin ini telah dijelaskan dengan baik dan Anda memahaminya. 1. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi pengalaman anggota keluarga mengenai dukungan mereka kepada anak dengan retardasi mental ringan dan sedang di Kecamatan Ngadirojo, Kabupaten Wonogiri. 2. Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh data dasar tentang pengalaman anggota keluarga dalam mendukung anak retardasi mental. 3. Dukungan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah : a) Dukungan emosional: dicontohkan seperti pemberian semangat, pemberian cinta dan kasih sayang. b) Dukungan penilaian: dapat diartikan seperti pemberian penghargaan, memberikan umpan balik dalam komunikasi. c) Dukungan instrumental: dicontohkan sebagai pemberian barang dan jasa d) Dukungan informasi: dapat dicontohkan dengan pemberian pendidikan dan pengetahuan baik melalui tulisan, lisan maupun media yang ada. 4. Penelitian ini akan dilakukan dengan wawancara mendalam tentang pengalaman anggota keluarga dalam mendukung anak retardasi mental. Partisipan yang akan dilibatkan adalah anggota keluarga yang tinggal satu rumah dengan anak retardasi mental ringan dan sedang. Wawancara akan direkam dengan menggunakan alat perekam. Seluruh rekaman dan informasi tentang Anda dan partisipasi Anda dalam penelitian ini akan dijaga kerahasiaannya dan akan digunakan semata-mata untuk tujuan penelitian ini. 90

5. Partisipasi Anda dalam penelitian ini adalah sepenuhnya sukarela dan Anda dapat mundur sewaktu-waktu untuk alasan apapun. 6. Jika Anda memiliki pertanyaan mengenai penelitian ini, Anda dapat mengajukan pertanyaan kapan saja. Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi 085640138980. 7. Jika Anda memiliki pertanyaan tentang hak-hak Anda sebagai Partisipan penelitian ini, Anda dapat menghubungi Dewan Etika Penelitian, Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga, Indonesia. Telepon: 0298-321212. Saya bersedia meberikan persetujuan untuk kondisi di atas. Tanda Tangan: ) (tanggal/bulan/tahun): Partisipan Saksi Saksi Persetujuan didapatkan oleh : Wisnu Wardhana Saya menyatakan persetujuan sebagai berikut : Nama dan Tanda Tangan a) Semua properti intelektual milik Wisnu Wardhana, Natalia R. Yulianti, Krismi D. Ambarwati. b) Tidak ada konflik kepentingan dengan lembaga-lembaga lain yang timbul dari penelitian ini. Tanda Tangan : 91

Lampiran 4 92

93