ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA TAHUN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. banyak. Selain itu fungsi bank sebagai lembaga termediasi keuangan (financial

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia perbankan sangat pesat setelah terjadi deregulasi di

PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan adanya krisis ekonomi yang menimpa Indonesia sejak

Oleh: ASRI WIYATI B

BAB 1 PENDAHULUAN. mengenai posisi keuangan, laporan laba rugi untuk menilai perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. (financial intermediary) antara pihak-pihak yang memiliki dana (surplus unit)

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan bank yang berupa penghimpunan dan penyaluran dana dapat

Analisis Penilaian Tingkat Kesehatan Pada PT. Bank Mandiri, Tbk Periode Disusun oleh : Nama : Las Rohana Jurusan : Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. aspek kehidupan di ukur dan ditentukan oleh uang sehingga eksistensi dunia

Abrini A.D Laluas., M. Mangantar., P.A. Mekel. Analisis Kinerja Bank ANALISIS KINERJA BANK BUMN MENGGUNAKAN METODE CAMEL

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI PERTUMBUHAN LABA PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia modern sekarang ini, peranan perbankan dalam memajukan

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi tahun 1997 yang kemudian berkembang menjadi krisis multi

METODE PENELITIAN. Agar penelitian ini dapat dilaksanakan sesuai dengan yang diharapkan, maka perlu

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perbankan adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan bank,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

NASKAH PUBLIKASI. Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Rasio permodalan diukur dengan membandingkan antara rasio Modal

sampai dengan 30 September 2012 adalah sebagai berikut :

Disusun Oleh : DWI LESTARI B

BAB I PENDAHULUAN. suatu badan usaha terus-menerus memperoleh laba, ini berarti kelangsungan hidup

PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN FINANSIAL BANK DENGAN MENGGUNAKAN RASIO CAMEL PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK PERIODE TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. dikenal dengan istilah di dunia perbankan adalah kegiatan funding (Kasmir, 2008:

PENGARUH NON PERFORMING LOAN (NPL) DAN LIKUIDITAS TERHADAP PROFITABILITAS PADA PT BANK RAKYAT INDONESIA, TBK YANG TERCATAT DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE CAMEL PADA PD. BPR BANK KLATEN

PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP TINGKAT KINERJA PADA BANK PEMBANGUNAN DAERAH. Universitas Gunadarma. Mulatsih

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PENGARUH RISIKO KREDIT, RISIKO LIKUIDITAS, DAN PERMODALAN TERHADAP PROFITABILITAS PERBANKAN

BAB I PENDAHULUAN. keuangan (financial intermediary) antara pihak-pihak yang memiliki dana

AGUS MAULANA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 5 PENUTUP. Rasio-rasio yang digunakan dalam penelitian ini adalah CAR (Capital Adequacy

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. yang ditetapkan dan struktur permodalan yang lemah dan sebagainya.

BAB IV ANALISIS DATA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan memegang peranan penting bagi pembangunan ekonomi

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAMEL PADA PT BANK MANDIRI SYARIAH (PERIODE )

BAB 1 PENDAHULUAN. aman dan percaya untuk menanamkan investasi atau dananya di bank.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. keemasan yang puncaknya ditandai dengan keberhasilan beberapa bank besar

Analisis Kinerja Keuangan Bank Untuk Mengetahui tingkat Kesehatan Bank (Studi Kasus PT.BNI (Persero), Tbk.

BAB 1 PENDAHULUAN. potensi dapat bermanfaat untuk pertumbuhan ekonomi, perlu disalurkan. kegiatan yang produktif. (AnggrainiPutri,2011)

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan bank, mencakup

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Yuliani, 2007) (Dendawijaya,2006:120).

ABSTRAK. vii. Universitas Kristen Maranatha

PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RENTABILITAS (ROA) PADA PT BPR DI KABUPATEN SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. adalah dalam hal penentuan harga, baik harga jual maupun harga beli. Bank

Muhammad Faisal Bahri* Progam Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berpengaruh pada seluruh aspek di dalamnya. Dapat dikatakan bahwa

ANALISIS CAMEL SEBAGAI PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN PERBANKAN KONVENSIONAL YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE

Disusun Oleh: NURUL FAJRINA B

ABSTRACT. Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODE PENELITIAN. Sampel bank umum syariah yang digunakan dalam penelitian ini adalah Bank Syariah Mandiri

II. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian dan Peran Bank

BAB 5 PENUTUP. normal. Berdasarkan uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas,

BAB I PENDAHULUAN. dengan perusahaan yang menjual produk yang berbentuk jasa. Perbankan. dana, disamping menyediakan jasa-jasa keuangan lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Keuangan perusahaan merupakan pilar yang sangat penting untuk kemajuan

Sri Pujiyanti Dr. Ir. E. Susi Suhendra, MS Universitas Gunadarma

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Undang-Undang Nomor 7 tahun 1992 tentang perbankan. sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998

BAB I PENDAHULUAN. CAR (Capital Adequacy Ratio) adalah Rasio yang memperlihatkan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu data yang telah

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan bank syariah di Indonesia menunjukan arah

DINAMIKA EKONOMI Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol.8 No.1 Maret 2015

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. penting bagi para pengguna laporan keuangan dalam pengambilan keputusan.

BAB I PENDAHULUAN. berkaitan erat dengan sector keuangan. Banyak sekali lembaga-lembaga keuangan

BAB I PENDAHULUAN. terjadi perkembangan yang sangat pesat dari tahun-tahun sebelumnya. Hal

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan akan ketersediaan pendanaan atau biaya. Sektor perbankan memiliki

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Pengaruh Komponen CAMELS Terhadap Return on Equity (ROE) Pada Sektor Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode SKRIPSI

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

ABSTRAK ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK BUMN DAN BANK SWASTA NASIONAL DI INDONESIA. Oleh SYAPUTRI NOVIYANI

BAB I PENDAHULUAN. besar atau paling tidak sama dengan return (imbalan) yang dikehendaki

BAB VI KESIMPULAN & SARAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

Hani Maulida Khoirunnisa 1, Rodhiyah 2, Saryadi 3

BAB I PENDAHULUAN. kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan/atau bentuk-bentuk lainnya dalam

ANALISIS KESEHATAN BANK MANDIRI DAN BANK BCADENGAN METODE RGEC TAHUN Dwi Rahayu Suhendro Anita Wijayanti

BAB I PENDAHULUAN. dalam kegiatan ekonomi. Karena perbankan mempunyai fungsi utama sebagai

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE CAMEL PADA BANK MUAMALAT INDONESIA, BANK SYARIAH MANDIRI, DAN BNI SYARIAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. intermediary) antara pihak yang mempunyai dana (surplus unit) dengan pihak

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam pembangunan nasional yang berfungsi sebagai financial. pihak-pihak yang memerlukan dana (Mahardian, 2008).

TINGKAT PERPUTARAN KAS, PERTUMBUHAN KREDIT, RASIO BOPO DAN PERTUMBUHAN JUMLAH NASABAH KREDIT PADA PROFITABILITAS PT. BPR PEDUNGAN DENPASAR

BAB I PENDAHULUAN. pembengkakan nilai dan pembayaran hutang luar negeri, melonjaknya non performing

BAB III METODE PENELITIAN. (2010:27) metode kuantitatif sesuai dengan namanya banyak dituntut

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan melalui tahap pengumpulan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, kinerja (performance) dapat

ANALISIS PENGARUH NON PERFORMING LOAN (NPL) DAN LOAN TO DEPOSIT RATIO (LDR) TERHADAP PROFITABILITAS PADA PT. BANK SYARIAH MANDIRI Periode ( )

BAB I PENDAHULUAN. (financial intermediary) antara pihak-pihak yang memiliki dana (surplus unit) dengan

Transkripsi:

ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA TAHUN 2010-2014 NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemenn Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta Disusun Oleh : BUNGA PUTRI KUSUMASTUTI NIM : B100 120 008 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS PROGRAM STUDI MANAJEMEN UNIVERSITAS MUHAMADIYAH SURAKARTA 2016

HALAMAN PERSETUJUAN ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA TAHUN 2010-2014 PUBLIKASI ILMIAH Oleh: BUNGA PUTRI KUSUMASTUTI NIM : B100 120 008 Telah di periksa dan disetujui untuk diuji oleh : Dosen Pembimbing Sri Murwanti, SE, MM NIK. 647 i

HALAMAN PENGESAHAN ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA TAHUN 2010-2014 OLEH BUNGA PUTRI KUSUMASTUTI NIM : B100 120 008 Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta Pada Hari Sabtu, 13 Agustus 2016 dan dinyatakan telah memenuhi syarat Dewan Penguji: 1. Sri Murwanti, SE, MM (...) (Ketua Dewan Penguji) 2. Drs. Agus Muqorrobin, MM (...) (Anggota 1 Dewan Penguji) 3. Drs. Ma ruf, MM (...) (Anggota II Dewan Penguji) Dekan Dr. H. Triyono, S.E., M.Si NIK. 131 602 913 ii

PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam naskah publikasi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka. Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya diatas, maka akan saya pertanggungjawabkan sepenuhnya. Surakarta, 13 Agustus 2016 Penulis Bunga Putri Kusumastuti B100 120 008 iii

ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA TAHUN 2010-2014 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh CAR, PPAP, NPM, BOPO dan LDR terhadap ROA. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 6 perusahaan dengan data 30. Alat analisis yang digunakan Uji asumsi Klasik, regresi linier berganda, uji t, uji F dan koefisien determinan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada secara parsial variabel Capital Adequacy Ratio (CAR), Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif (PPAP), Net Profit Margin (NPM), dan Loan to Deposit Ratio (LDR) berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap Return On Asset (ROA). Sedangkan pada Biaya Operasional/Pendapatan Operasional (BOPO) berpengaruh negatif signifikan terhadap Return On Asset (ROA ). Secara Simultan variabel Capital Adequacy Ratio (CAR), Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif (PPAP), Net Profit Margin (NPM), Biaya Operasional/Pendapatan Operasional (BOPO), dan Loan to Deposit Ratio (LDR) berpengaruh positif signifikan terhadap Return On Asset (ROA). Pada koefisien determinan nilai r square 0,436 dapat diartikan bahwa variabel Capital Adequacy Ratio (CAR), Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif (PPAP), Net Profit Margin (NPM ), Biaya Operasional/Pendapatan Operasional (BOPO), dan Loan to Deposit Ratio (LDR) terhadap Return On Asset sebesar 43,6% dan sisanya masih ada variabel lain sebesar 56,4%. Kata Kunci: Capital Adequacy Ratio (CAR), Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif (PPAP), Net Profit Margin (NPM), Biaya Operasional/Pendapatan Operasional (BOPO), Loan to Deposit Ratio (LDR) dan Return On Asset (ROA). ABSTRACT This study aimed to analyze the effect of CAR, PPAP, NPM, BOPO and LDR to ROA. The sample used in this study amounted to 30. 6 companies with the data analytical tool used classical assumption test, multiple linear regression, t-test, F and determinant coefficient. The results showed that the partial variable Capital Adequacy Ratio (CAR) Allowance, Earning Assets (PPAP), Net Profit Margin (NPM), and Loan to Deposit Ratio (LDR) has positive and not significant to the Return On Asset (ROA), While on Operating Expenses / Operating Income (BOPO) significant negative effect on Return on Assets (ROA). Simultaneous variable Capital Adequacy Ratio (CAR), Allowance for Assets (PPAP), Net Profit Margin (NPM), Operating Expenses / Operating Income (BOPO), and Loan to Deposit Ratio (LDR) significant positive effect on Return On Asset ( ROA). At determinant coefficient r square 0.436 means that the variable Capital Adequacy Ratio (CAR), Allowance for Assets (PPAP), Net Profit Margin (NPM), Operating Expenses / Operating Income (BOPO), and Loan to Deposit Ratio (LDR) on Return on Assets amounted to 43.6% and the rest there are other variables of 56.4%. Keywords : Capital Adequacy Ratio ( CAR ), Allowance for Assets (PPAP ), Net Profit Margin (NPM ), Operating Expenses / Operating Income ( BOPO ), Loan to Deposit Ratio ( LDR ) and Return on Assets ( ROA ). 1

1. PENDAHULUAN Perbankan merupakan elemen penting dalam pembangunan suatu Negara. Hal ini tercermin dalam pengertian perbankan secara teknik yuridis, yaitu sebagai badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan nya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup orang banyak. Selain itu fungsi bank sebagai lembaga termediasi keuangan (financial intermediary institution) tersebut sangat menentukan bagi sukses tidaknya pembangunan Negara. Keberadaan bank sendiri sangat tergantung oleh adanya kepercayaan dari masyarakat. Prinsip kepercayaan menjadi ruh dari kegiatan perbankan (Ummam, 2011:1). fungsi intermidiasi perbankan terus mengalami perbaikan seiring dengan pulihnya kepercayaan masyarakat, permodalan dan kualitas asset, tetapi untuk penyaluran kredit di Indonesia masih tergolong lambat. Berdasarkan laporan perkembangan perbankan dari Bank Indonesia hingga akhir tahun 2007 dikatakan kinerja industry perbankan terus membaik dengan peran intermidiasi yang semakin meningkat dan telah meningkatkan profitabilitas perbankan, meskipun perbandingan antara seluruh jumlah kredit yang diberikan bank dengan dana yang diterima bank yang tercermin dalam loan to deposit ratio belum mencapai 80% sesuai yang ditetapkan Bank Indonesia. Namun perjalanan perbankan Indonesia tak semudah yang kita lihat, apalagi sektor perbankan syariah tentunya. Krisis ekonomi yang melanda di Indonesia sejak pertengahan tahun 1997 dan krisis global tahun 2008 mengakibatkan kesulitan di berbagai sektor antara lain pembengkakan nilai dan pembayaran hutang luar negeri, kesulitan likuiditas dan mengakibatkan seluruh potensi-potensi ekonomi mengalami penurunan dan diambang kebangkrutan. Krisis moneter mengakibatkan banyaknya bank yang mengalami kredit macet. Hal tersebut mempengaruhi iklim investasi pasar modal dibidang perbankan baik secara langsung maupun tidak langsung. Dari sisi perbankan (Harmanta dan Ekananda, 2005:71), krisis tersebut mengakibatkan melambat nya dana pihak ketiga dan berdampak turunnya lending capacity perbankan, sehingga mengurangi kemampuan bank dalam penyaluran kredit. Kondisi lain yang dihadapi perbankan adalah tingginya kredit macet dan timbulnya masalah penurunan permodalan. Langkah strategis yang dapat dilakukan adalah dengan cara memperbaiki kinerja bank. Kinerja yang baik suatu bank diharapkan mampu meraih kembali kepercayaan masyarakat terhadap bank itu sendiri atau sistem perbankan secara keseluruhan, pada 2

posisi lain kinerja bank dapat pula dijadikan sebagai tolak ukur kesehatan bank tersebut. Kinerja (performance) perusahaan merupakan hasil yang dicapai oleh manajemen untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan diantaranya adalah untuk menghasilkan keuntungan atau laba dan meningkatkan nilai perusahaan. Untuk menilai kinerja perusahaan dapat menggunakan analisis laporan keuangan. Berdasarkan laporan keuangan dapat dihitung sejumlah rasio keuangan yang lazim dijadikan dasar penilaian tingkat kesehatan bank. Hasil analisis laporan keuangan akan membantu menginterpretasikan berbagai hubungan kunci serta kecenderungan yang dapat memberikan dasar pertimbangan mengenai potensi keberhasilan perusahaan di masa mendatang (Almilia dan Herdiningtyas, 2005). 1.1 Pengertian Analisa Laporan Keuangan Setiap perusahaan, baik bank maupun nonbank pada suatu waktu (periode tertentu) akan melaporkan kegiatan keuangannya. Informasi tentang proses keuangan perusahaan, kinerja perusahaan, aliran kas, dan informasi lainnya yang berkaitan dengan segala sesuatu tentang keuangan dapat diperoleh dari laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan ringkasan dari suatu proses pencatatan, serta merupakan ringkasan dari transaksi keuangan tersebut disusun dengan maksud untuk menyediakan informasi keuangan mengenai perusahaan kepada pihak-pihak yang brkepentingan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan-keputusan ekonomi. Oleh karena itu, laporan keuangan merupakan sumber informasi utama untuk berbagai pihak yang membutuhkan (Ummam, 2013:332). Kasmir (2012:280) menyatakan b ahwa, laporan keuangan bank menunjukan kondisi keuangan bank secara keseluruhan. Dari laporan ini terlihat kondisi bank yang sesungguhnya, termasuk kekuatan dan kelemahan yang dimiliki. Laporan ini juga menunjukan kinerja manajemen bank selama periode tertentu. Dengan membaca laporan ini, pihak manajemen dapat memperbaiki kelemahan yang ada serta mempertahankan kekuatan yang dimilikinya. 1.2 CAMEL Camel Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor 6/10/PBI/2004 tanggal 12 April 2004 tentang Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum, bank wajib melakukan penilaian tingkat kesehatan bank secara triwulan dan mulai tahun 2012 penilaian sendiri ( selfassessment) dilakukan paling kurang setiap semester untuk posisi akhir Juni dan Desember, apabila terdapat perbedaan hasil penilaian yang dilakukan antara bank itu sendiri dengan yang dilakukan oleh Bank Indonesia maka yang berlaku 3

adalah hasil penilaian yang dilakukan oleh Bank Indonesia (Pandia, 2012:224). Berdasarkan pada PBI No.6/10/PBI/2004 mulai diberlakukan Metode CAMELS yang didasarkan pada Metode CAMEL dengan tambahan unsur penilaian Sensitivity to Market Risk untuk mengantisipasi risiko terhadap pasar. Capital atau modal adalah faktor penting bagi suatu perusahaan dalam rangka pengembangan usaha serta untuk menampung risiko-risiko yang mungkin terjadi. Aset adalah hal yang tidak kalah pentingnya dibandingkan dengan modal, karena aset menopang jalanya usaha bank (Pandia, 2012:225). Penilaian didasarkan kepada kualitas aktiva yang dimiliki bank. Penilaian terhadap faktor kualitas aktiva produktif dapat dinilai dengan rasio Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif (PPAP) yang di bentuk oleh bank terhadap Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif yang wajib dibentuk oleh bank. Management Pendekatan ini mengacu pada pengukuran terhadap Manajemen Umum dan Manajemen Risiko dengan menggunakan Kuisioner, tapi pengukuran menggunakan kuisoner sangat sulit untuk dilakukan karena berhubungan erat dengan kerahasiaan suatu bank atau aspek-aspek intern bank yang tidak sembarangan dipublikasikan. Berdasarkan pada hal tersebut digunakan rasio Net Profit Margin (NPM). Hal ini dikarenakan rasio NPM erat kaitannya dengan aspek-aspek manajemen yang dinilai, baik dalam manajemen umum maupun manajemen risiko, di mana net income dalam aspek manajemen umum mencerminkan pengukuran hasil dari strategi keputusan yang dijalankan dan dalam tekniknya dijabarkan dalam bentuk sistem pencatatan, pengamanan, dan pengawasan dari kegiatan operasional bank dalam upaya memperoleh operating income yang optimal. Sedangkan net income dalam manajemen risiko mencerminkan pengukuran terhadap upaya mengeliminir risiko likuiditas, risiko kredit, risiko operasional, risiko hukum, dan risiko pemilik dari kegiatan operasional bank, untuk memperoleh operating income yang optimal (Rizky, 2012:24). Earning Penilaian didasarkan pada rentabilitas suatu bank yang dilihat kemampuan suatu bank dalam menciptakan laba. Adapun komponen yang dinilai adalah Liquidity Penilaian dilakukan untuk menentukan tingkat likuiditas bank yang didasarkan pada rasio Loan to Deposit Ratio (LDR), yaitu perbandingan antara Kredit terhadap dana yang diterima oleh bank atau Dana Pihak Ketiga (DPK). 2. METODE PENELITIAN Analisis ini digunakan untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen apakah masing-masing variabel independen 4

berhubungan positif atau negatif untuk memprediksi nilai dari variabel dependen apabila nilai variabel independen mengalami kenaikan atau penurunan. Adapun variabel independen yang terdapat dalam penelitian ini antara lain CAR, PPAP, NPM, BOPO dan LDR yang diuji pengaruhnya terhadap variabel dependen kinerja keuangan yang diproksikan oleh ROA. Maka didapatkan rumus persamaan regresi linier berganda sebagai berikut: = + + + + + + Keterangan: Y = Return On Asset (ROA) Α = Koefisien Konstanta = Koefisien Regresi Variabel Independen CAR = Capital Adequecy Ratio PPAP = Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif NPM = Net Profit Margin BOPO = Biaya Operasional / Pendapatan Operasional LDR = Loan to Deposit Ratio 3. PEMBAHASAN 3.1 Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR) Terhadap Return On Asset Hasil ini menggambarkan bahwa pada CAR berpengaruh positif adalah semkin tinggi CAR, semakin tinggi ROA. Tingginya CAR menunjukkan bahwa modal bank semakin besar, sehingga bank lebih leluasa dan memiliki peluang yang cukup besar untuk melakukan ekspansi kredit. Dan tidak signifikan berarti pada variabel ini tidak menjadi saah satu prediksi dalam melihat investasi yang dikeluarkan perusahaa. Tetapi disisi lain tingginya CAR juga dapat menambah kepercayaan masyarakat terhadap bank, karena jaminan dana masyarakat semakin tinggi. Dengan bertambahnya modal bank dan bertambahnya kepercayaan masyarakat terhadap bank, maka bank dapat melakukan ekspansi kredit untuk meningkatkan pendapatan operasionalnya. 3.2 Pengaruh Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif (PPAP) Terhadap Return On Asset Hasil dapat menggambarkan bahwa pada perngaruh positif artinya semakin besar PPAP yang diperoleh maka semakin besar ROA. Pada hasil tidak signifikan dapat diartikan bahwa Pembentukan PPAP yang merupakan salah satu ukuran terhadap besarnya cadanagn kemungkinan tidak tertagihnya (terealisasikannya penempatan dana). 5

Hal tersebut dikarenakan kemungkinan tidak tertagihnya dana yang ditanamkan relative kecil jadi besarnya PPAP tidak berpengaruh terlalu besar terhadap ROA. 3.3 Pengaruh Net Profit Margin (NPM) Terhadap Return On Asset Rasio ini dimaksudkan untuk mengukur kemampuan bank dalam menghasilkan laba bersih (net income) dari kegiatan operasional bank. Semakin besar nilai NPM, maka semakin bagus kinerja bank dari sudut manajemennya, yang akan mempengaruhi kenaikan ROA. Hal tersebut disebabkan karena semakin tinggi NPM suatu bank maka akan semakin tinggi pula laba bersih yang diperoleh bank tersebut. Dan Berpengaruh tidak signifikan artinya NPM bukan menjadi salah satu prediksi yang kuat bagi investor dalam melihat efisiensi perbankan dalam menggunakan asset yang dimiliki. 3.4 Pengaruh Rasio Biaya Operasional (BOPO) Terhadap Return On Asset Hasil ini menggambarkan bahwa semakin besar jumlah biaya operasi (BOPO), semakin rendah ROA. Kondisi ini terjadi disebabkan setiap peningkatan biaya operasi bank yang tidak dibarengi dengan peningkatan pendapatan operasi yang lebih besar akan berakibat berkurangnya laba sebelum pajak. 3.5 Pengaruh Loan to Deposit Ratio (LDR) Terhadap Return On Asset Hasil ini menunjukkan berpengaruh positif artinya bahwa semakin tinggi LDR yang semakin riskan kondisi likuiditas bank, sebalijnbya semakin renda LDR menunjukkan kurannya efektifitas bank dalam menyalurkan kredit. Semakin tinggi LDR maka semaki tinggi dana yang disalurkan ke dana pihak ketiga. Jika rasio LDR bank berada pada standar yang diterpkan oleh Bank Indonesia, maa laba yang diperoleh bank tersebut akan meningkat. Dengan meningkatnya laba, maka ROA juga meningkat. 4. PENUTUP Berdasarkan hasil analisis yang sudah dibuat di Bab IV dapat disimpulkan secara ringkas sebagai berikut: 4.1 Variabel CAR, t hitung sebesar 0,768 dengan sig. 0,450. Nilai ini lebih besar daripada 0,05 dapat diartikan bahwa koefisien variabel Capital Adequacy Ratio (CAR) secara parsial mempunyai pengaruh positif dan tidak signifikan terhadap Return On Asset (ROA). 4.2 Variabel PPAP, t hitung sebesar 1,305 dengan sig. 0,204. Nilai ini lebih besar daripada 0,05, dapat diartikan bahwa koefisien variabel Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif (PPAP) secara parsial mempunyai pengaruh positif dan tidak signifikan terhadap Return On Asset (ROA). 6

4.3 Variabel NPM, t hitung sebesar 0,132 dengan sig. 0,896. Nilai ini lebih besar daripada 0,05 dapat diartikan bahwa koefisien variabel Net Profit Margin (NPM) secara parsial mempunyai pengaruh positif dan tidak signifikan terhadap Return On Asset (ROA). 4.4 Variabel BOPO, t hitung sebesar -3,284 dengan sig. 0,003. Nilai ini lebih besar daripada 0,05 dapat diartikan bahwa koefisien variabel Biaya Operasional (BOPO) secara parsial mempunyai pengaruh negatif dan signifikan terhadap Return On Asset (ROA). 4.5 t hitung sebesar 0,299 dengan sig. 0,767. Nilai ini lebih besar daripada 0,05 maka Ho diterima dapat diartikan bahwa koefisien variabel Loan to Deposit Ratio (LDR) secara parsial mempunyai pengaruh positif dan tidak signifikan terhadap Return On Asset (ROA). 4.6 Nilai F-hitung sebesar 3.707 dengan nilai signifikansi (sig) sebesar 0,013. Oleh karena nilai signifikansi 0,013 < 0,05, maka terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel CAR, NPM, PPAP, BOPO, dan LDR terhadap variabel ROA secara bersama-sama (simultan) atau dapat diartikan bahwa model dalam penelitian ini layak untuk diteliti. 4.7 Nilai r square ( ), yaitu 0,436 atau 43,6%. Hal ini berarti 43,6% variasi ROA yang bisa dijelaskan oleh variasi dari kelima variabel bebas atau independen yaitu Capital Adequacy Ratio (CAR),Penyisihan Penghapusan Aktifa Produktif (PPAP), Net Profit Margin (NPM), Biaya Operasional/Pendapatan Operasional (BOPO), dan Loan to Deposit Ratio (LDR), secara simultan. Sedangkan sisanya sebesar 100% - 43,6% = 66,4% dijelaskan oleh sebab-sebab lain. DAFTAR PUSTAKA Almilia, Luciana Spica dan Herdiningtyas, Winny. 2005. Analisis Rasio Camel Terhadap Prediksi Kondisi Bermasalah Pada Lembaga Perbankan Periode 2000 2002. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Volume 7, No. 2, Hal. 131 147. Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang. Kasmir. 2012. Manajemen Perbankan. Edisi Revisi. PT Raja Grafindo Persada, Jakarta. Pandia, Frianto. 2012. Manajemen Dana dan Kesehatan Bank. PT. Rineka Cipta. Jakarta. Rizky, Melissa. 2012. Analisis Kinerja Keuangan dengan Menggunakan Metode CAMEL Studi Kasus Pada PT. Bank Sulselbar tahun 2008 2010. Skripsi. 7

http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/ 1013/SKRIPSI%20LENGKAP%20MANAJEMEN%20FEB%20%20MELISS A%20RIZKY.pdf?sequence =1Universitas Hasanuddin. Makassar. Diakses tanggal 12 November 2013. Ummam, Khaerul. 2013. Manajemen Perbankan Syariah. Bandung: Pustaka Setia. Ummam, Khotibul. 2011. Legislasi Fikih Ekonomi Dan Penerapannya dalam Produk Syariah di Indonesia. Yogyakarta: BPFE. UGM Yogyakarta 8