BAB II METODOLOGI PENELITIAN 2.1 Bentuk Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Menurut Usman (2009:4) penelitian dengan menggunakan metode deskriptif bermaksud membuat penyandaraan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi tertentu. Berdasarkan pengertian di atas, maka penelitian ini adalah penelitian yang diarahkan untuk memberikan gejala-gejala, fakta-fakta, atau kejadiankejadian secara sistematis dan akurat mengenai sifat-sifat populasi serta menganalisa kebenarannya berdasarkan data yang diperoleh. 2.2 Lokasi Penelitian Penelitian ini di lakukan di MLM Tianshi PT Singa Langit Utama Medan, Jln.Multatuli, Blok E, No.30 Komplek Multatuli Indah, Medan 20151 Tel: 0062 61 4539491, Fax: 0062 614530525. 2.3 Informan Penelitian Sesuai dengan penjelasan diatas, bentuk penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Kendarso (Usman 2009:56) menjelaskan bahwa penelitian kualitatif tidak dimaksudkan untuk membuat generalisasi dari hasil penelitian yang dilakukan sehingga subjek yang telah tercermin dalam fokus penelitian ditentukan secara sengaja. Oleh karena itu, pada penelitian kualitatif ini tidak dikenal adanya populasi dan sampel. Subjek penelitian yang telah tercermin dalam fokus
penelitian tidak ditentukan secara sengaja. Subjek penelitian menjadi informan yang akan memberikan berbagai informasi yang diperlukan selama proses penelitian. Informan penelitian ini meliputi tiga macam yaitu: (Suyanto, 2005:171) 1. Informan kunci (key informan), yaitu mengetahui dan memiliki berbagai informasi pokok yang diperlukan dalam penelitian, 2. Informan utama, yaitu mereka yang terlibat secara langsung dalam interaksi sosial yang diteliti, 3. Informan tambahan, yaitu mereka yang dapat memberikan informasi walaupun tidak langsung terlibat dalam interaksi sosial yang sedang diteliti. Berdasarkan uraian diatas maka penelitian menentukan informan dengan menggunakan teknik purposive sampling yaitu: penentuan informan tidak didasarkan atas strata, kedudukan, pedoman atau wilayah tetapi didasarkan adanya tujuan tertentu yang tetap berhubungan dengan permasalahan penelitian yang terdiri atas: 1. Yang menjadi informan kunci (Key Informan) yaitu kepala PT Singa Langit Utama Medan. 2. Informan Utama meliputi para distributor MLM Tianshi Kota Medan. 3. Informan tambahan, yaitu karyawan di PT Singa Langit Utama Medan dan calon distributor MLM Tianshi. 2.4 Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data dilakukan dengan mencari data mengumpulkan data berupa teknik pengumpulan data primer dan teknik pengumpulan data sekunder. 1. Teknik Pengumpulan Data Primer Teknik pengumpulan data primer yaitu teknik pengumpulan data yang langsung diperoleh dari lapangan atau lokasi penelitian, teknik ini dapat dilakukan dengan cara: a. Wawancara : Tanya jawab antara pewawancara dengan yang diwawancara untuk meminta keterangan atau pendapat mengenai suatu hal. Menurut Moleong (2007:186) wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara yang mengajukan pertanyaan (interviewer) dan pewawancara yang memeberikan jawaban atas pertanyaan (interviewee). b. Observasi : Observasi atau pengamatan merupakan salah satu teknik penelitian yang sangat penting karena peneliti dapat menggambarkan situasi yang terjadi pada tempat yang diteliti. 2. Teknik Pengumpulan Data Sekunder Teknik Pengumpulan Data Sekunder adalah Teknik pengumpulan data sekunder adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui pengumpulan kepustakaan yang dapat mendukung data primer. Teknik pengumpulan data sekunder dapat dilakukan dengan menggunakan instrument sebagai berikut
a. Studi Kepustakaan : yaitu pengumpulan data yang diperoleh dari bukubuku, literature, internet dan sumber-sumber lain yang memiliki kaitan dengan penelitian ini b. Studi Dokumentasi : teknik pengumpulan data dengan menggunakan catatan atau dokumen yang ada dilokasi penelitian atau sumber-sumber lain yang terkait dengan objek penelitian. (Bungin.2007:116-117) 2.5 Teknik Analisa Data Teknik analisa yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa matrik SWOT pada tataran makro, baik pada lingkungan internal maupun eksternal dimana sub dinas kebudayaan dan pariwisata terikut dalam analisis karena kedudukan dan peran yang dimaikan oleh sub dinas kebudayaan dan pariwisata dalam promosi objek wisata di Kabupaten Solok. Teknik akan dilakukan untuk memetakan isu atau faktor strategis adalah analisis SWOT (Strength Weakness Opportunity Threat Analysisi), sehingga dapat diketahui struktur serta tingkat strategis dari faktor-faktor tersebut. Melalui analisis SWOT maka dapat diketahui isu atau faktor-faktor strategis yang perlu dikembangkan dimasa yang akan datang untuk promosi objek wisata. Teknik analisis SWOT merupakan tahap awal upya menemukan isu strategis yang nantinya berkaitan dengan penemuan strategi promosi dalam pengembangan sektor kepariwisataan di Kabupaten Solok. Diagram matrik SWOT dapat digambarkan sebagai berikut :
Tabel I Matrik SWOT KEKUATAN (S) Identifikasi Kekuatan PELUANG (O) STRATEGI (SO) Identifikasi Menggunakan Kekuatan Kesempatan untuk menangkap Kesempatan ANCAMAN (T) STRATEGI (ST) Identifikasi Menggunakan Kekuatan untuk menghindari Sumber : Wahyudi,Sri Agustinus (1996 : 105) KELEMAHAN (W) Identifikasi Kelemahan STRATEGI (WO) Mengatasi Kelemahan dengan mengambil Kesempatan STRATEGI (WT) Meminimalkan Kelemahan dengan Menghindari Beberapa strategi yang diperoleh dari teknik analisis SWOT ini sebagai berikut : 1. Strategi SO (Strength Opportunity) : memperoleh keuntungan dari peluang yang tersedia di lingkungan eksternal. 2. Strategi WO (Weakness Opportunity) memperbaiki kelemahan internal dengan memanfaatkan peluang dari lingkungan eksternal. 3. Strategi ST (Strength Threat) menggunakan kekuatan yang dimiliki untuk menghindari ancaman yang datang dari lingkungan eksternal. 4. Strategi WT (Weakness Threat) memperkecil kelemahan internal dan menghindari ancaman yang datang dari eksternal. Isu strategis berdasarkan pengertiannya adalah konflik satu jenis atau lainya. Konflik bisa terjadi pada aras tujuan, cara, prinsipil, lokasi, waktu dan kelompokkelompok yang memperoleh keuntungan atau mengalami kerugian akibat dampak atau hasil dari pemecahan isu tersebut. Untuk memunculkan dan memecahkan masalah isu secara efektif, institusi atau organisasi harus
dipersiapkan untuk menghadapi kemungkinan akan terjadinya konflik yang biasanya tidak dapat di hindari.(bryson, 1999:65) 2.6 Kerangka Analisis Untuk mempermudah penyajian data dan pemahaman mengenai isi dari analisa aplikasi manajemen strategis dalam memotivasi para distributor untuk meningkatkan kinerjanya, maka berikut ini akan disajikan kerangka berfikir dari keseluruhan analisis yang akan dilakukan dalam kerangka penelitian ini. Kerangka berfikir yang di gunakan sebagai berikut :
Gambar 1 Kerangka Berfikir MANDAT Pola dasar motivasi yang diberikan oleh PT Singa Langit Utama Medan untuk meningkatkan kinerja anggota VISI Terwujudnya pemberian pelayanan yang baik terhadap customer MISI Menciptakan lingkungan kerja yang baik dengan para customer. Kekuatan Kelemahan Lingkungan Eksternal Lingkungan Eksternal Peluang ANALISIS ( MATRIK ) SWOT Temuan Isu atau Faktor Strategis STRATEGI MOTIVASI DALAM MENINGKATKAN KINERJA ANGGOTA ORGANISASI