PENGGUNAAN MEDIA NERACA BILANGAN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP OPERASI PERKALIAN DAN PEMBAGIAN

dokumen-dokumen yang mirip
PENGGUNAAN MODEL REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN

PENGGUNAAN MEDIA NERACA BILANGAN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP OPERASI PERKALIAN DAN PEMBAGIAN PADA SISWA KELAS II SD NEGERI SETONO NO

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE ROTATING TRIO EXCHANGE (RTE) DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYATAKAN LAMBANG BILANGAN ROMAWI

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP LEMBAGA PEMERINTAHAN PUSAT MELALUI MODEL SCRAMBLE PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING LEARNING (PSL) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH BANGUN DATAR PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP STRUKTUR BUMI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PECAHAN CAMPURAN PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP KEGIATAN JUAL BELI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN VAK (VISUAL, AUDITORY, KINESTHETIC)

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG BILANGAN BULAT MELALUI PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION

Kata Kunci: kemampuan menghitung, pembagian, batang cuisenaire. 1) Mahasiswa PGSD FKIP UNS. 2),3),4) Dosen PGSD FKIP UNS 1

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY (TSTS)

PENGGUNAAN MEDIA KIT IPA UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA

UPAYA MENINGKATKAN PENERAPAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL THE POWER OF TWO

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN BULAT MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN BULAT MENGGUNAKAN MEDIA PAPAN BERPASANGAN

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA

PENERAPAN MODEL MEANS ENDS ANALYSIS (MEA) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITAMATA PELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) BERBASIS EKSPERIMEN PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN PECAHAN MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE ROTATING TRIO EXCHANGE (RTE)

PENGGUNAAN MEDIA KIT IPA UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA MAGNET

Kata kunci: metode Storytelling, keterampilan menyimak, dongeng. 1) Mahasiswa Program Studi PGSD FKIP UNS 2,3) Dosen Program Studi PGSD FKIP UNS

PENGGUNAAN MEDIA BENDA MANIPULATIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PENJUMLAHAN BILANGAN PECAHAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DENGAN MEDIA VIDEO UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA

MEDIA PAPAN FLANEL JUMLAH KURANG BILANGAN BULAT (JURANG BILBUL) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENJUMLAHKAN DAN MENGURANGKAN BILANGAN BULAT

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH BERBANTUAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ACCELERATED INSTRUCTION (TAI) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PECAHAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN

PENGGUNAAN MEDIA BENDA KONKRIT BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PROSES PEMBENTUKAN TANAH DENGAN MODEL KOOPERATIF TIPE SNOWBALL DRILLING

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN ISI BACAAN

PENERAPAN MODEL TGT UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DAUR AIR

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMPULKAN MELALUI PENERAPAN SCIENTIFIC APPROACH PADA MATA PELAJARAN IPA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMPULKAN MELALUI

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGKLASIFIKASI PESAWAT SEDERHANA MELALUI PENERAPAN SCIENTIFIC APPROACH

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERCERITA MELALUI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PAIRED STORYTELLING

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE SURVEY, QUESTION, READ, RECITE, AND REVIEW (SQ3R)

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SCIENCE, ENVIRONMENT, TECHNOLOGY, AND SOCIETY (SETS)

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG MELALUI MODEL LEARNING CYCLE (PEMBELAJARAN BERSIKLUS) PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP ENERGI PANAS MELALUI PENERAPAN MODEL PROJECT-BASED LEARNING (PjBL)

1) Mahasiswa Prodi PGSD FKIP UNS 2), 3), Dosen Prodi PGSD FKIP UNS

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK MELALUI PENERPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL)

PENGGUNAAN MEDIA KIT BERBASIS SEQIP UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA MELALUI METODE TEAM QUIZ PADA SISWA KELAS V SDN KEMETUL SEMARANG TAHUN AJARAN 2012/2013

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONNECTING, ORGANIZING, REFLECTING, EXTENDING

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA PECAHAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) PADA SISWA SEKOLAH DASAR.

PENERAPAN TEKNIK LEARNING CELL UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MENGENAL SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP LEMBAGA-LEMBAGA PEMERINTAHAN TINGKAT PUSAT MELALUI METODE MIND MAPPING

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA MELALUI REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME) DENGAN PENDEKATAN SCIENTIFIC

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING (SFE) PADA SISWA SEKOLAH DASAR

Keywords: Scientific, Concrete Media, Mathematics

PENGGUNAAN MEDIA DAKON TERPADU UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PERKALIAN SEBAGAI PENJUMLAHAN BERULANG

Uni Harnika 1), Chumdari 2), Hasan Mahfud 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Selamet Riyadi 449 Surakarta 1)

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PERGERAKAN NASIONAL

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE EVERYONE IS A TEACHER HERE UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP IPS MATERI PENJAJAHAN BELANDA.

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA PECAHAN DENGAN METODE PROBLEM SOLVING LEARNING (PSL)

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP DAUR AIR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SCIENCE, ENVIRONMENT, TECHNOLOGY, AND SOCIATY (SETS)

MEDIA KOMIK UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN

PENERAPAN METODE TALKING STICK DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MASA PENJAJAHAN JEPANG DI INDONESIA

PENINGKATAN KEMAMPUAN OPERASI HITUNG PERKALIAN DENGAN METODE KUMON PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA

3

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERBANDINGAN SKALA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS- ACHIEVMENT DIVISIONS (STAD)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INSIDE OUTSIDE CIRCLE UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KEGIATAN EKONOMI MASYARAKAT

PENGGUNAAN MEDIA KOMIK UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN PADA SISWA KELAS IV SDN I MENDAK DELANGGU KLATEN TAHUN PELAJARAN 2012/2013

MODEL KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOTITION

MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PERKEMBANGAN TEKNOLOGI PRODUKSI, KOMUNIKASI, DAN TRANSPORTASI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP MASALAH SOSIAL MELALUI STRATEGI LEARNING CELL

PENERAPAN TEKNIK SCRAMBLE UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS AKSARA JAWA SISWA KELAS III

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE CIRC

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BANGUN RUANG MENGGUNAKAN MEDIA EDUTAINMENT

SKRIPSI. Oleh: EVY NURYANI K FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AKSARA JAWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PENJUMLAHAN DALAM MATEMATIKA MELALUI METODE NUMBER SENSE

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI MODEL KOOPERATIF METODE TALKING STICK

PENGGUNAAN MEDIA VIDEO UNTUK MENINGKATKAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING

Peningkatan Keterampilan Motorik Halus Melalui Metode Demonstrasi dengan Corrugated Paper Pada Anak Kelompok B RA Permata Hati Jebres Surakarta

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT)

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN PECAHAN MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE COURSE REVIEW HORAY

PENERAPAN MODEL THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP UANG PADA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG JENIS- JENIS TANAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) BERBASIS EKSPERIMEN

PENGGUNAAN MEDIA REALITA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP JASA DAN PERANAN TOKOH-TOKOH KEMERDEKAAN

PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DENGAN MEDIA MUATAN DALAM PENINGKATAN

PENGGUNAAN MEDIA KARTU BILANGAN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN ROMAWI PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SUMBER DAYA ALAM MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGAPRESIASI CERITA PENDEK

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI TEKNIK EXAMPLES NON EXAMPLES

Kata Kunci: keterampilan berbicara, model Problem Based Learning (PBL). 1) Mahasiswa Prodi PGSD FKIP UNS 2,3) Dosen Prodi PGSD FKIP UNS

PENINGKATAN PEMAHAMAN PENGGOLONGAN BENDA MELALUI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PAIR CHECKS UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN ROMAWI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE ROTATING TRIO EXCHANGE (RTE)

PENGGUNAAN MULTIMEDIA DAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN MELALUI PENERAPAN MODEL EXPERIENTIAL LEARNING

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIME TOKEN ARENDS BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SUMBER DAYA ALAM

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE CONCEPT SENTENCE

Transkripsi:

PENGGUNAAN MEDIA NERACA BILANGAN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP OPERASI PERKALIAN DAN PEMBAGIAN Ratih Dewi Puspitasari 1), Usada 2), Siti Istiyati 3), Siti Kamsiyati 4) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Slamed Riyadi 449 Surakarta e-mail:dewi.ratih22@ymail.com Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan pemahaman konsep operasi perkalian dan pembagian dengan menggunakan media neraca bilangan. Bentuk penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) sebanyak dua siklus. Subjek penelitian ini adalah guru dan peserta didik kelas II SD Negeri Setono No.95 Surakarta tahun ajaran 2015/2016 yang berjumlah 33 peserta didik. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes, observasi, wawancara dan dokumentasi. Uji validitas menggunakan validitas isi. Teknik analisis data yang digunakan adalah model analisis interaktif (Milles dan Huberman). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemahaman meningkat, hal itu terlihat dari nilai setiap siklus yaitu nilai rata-rata sebelum tindakan (prasiklus) 55,75, pada siklus 1 nilai rata-rata menjadi 77 dan pada siklus 2 meningkat menjadi 86,97. Sebelum dilaksanakan tindakan (prasiklus), peserta didik yang memperoleh nilai di atas KKM (75) sebanyak 9 peserta didik (27,27%), siklus 1 yang tuntas sebanyak 25 peserta didik (75,76%), dan pada siklus 2 yang tuntas sebanyak 30 peserta didik (90,91%). Berdasarkan data tersebut, dapat disimpulkan bahwa penggunaan media neraca bilangan dapat meningkatkan pemahaman pada peserta didik kelas II SD Negeri Setono No.95 Surakarta tahun ajaran 2015/2016. Abstract:The purpose of this research is to improve concept understanding of multiplication and division by applying number balance media. The type of this research is classroom action research (CAR), it consist of 2 cycles. The subject of this research are the teacher and the second grade students of Setono 95 Elementary school in Academic Year of 2015/2016, which consist of 33 students. The data collecting techniques are test, observation, interview and documentation. The data validity is examined by using content validity. The data analysis technique is interactive analytic model (Milles & Huberman). The result of this research cycle, the average grade before the action (pre-cycle) was 55,75, in the first cycle the average grade increased to 77 and in the second cycle the average grade increased to 86,97. Before the action was held (pre-cycle), the students who acquired passing grade (75) were 9 students (27,27%), in the first cycle the studentswho passed were 25 students (75,76%), and in the second cycle the number of students who acquired passing grade increase to 30 students (90,91%). Based on the data, it can be concluded that the application of number balance media can improve the concep understanding of multiplication and division on the second grade students of Setono 95 Elementary School at Academic Years of 2015/2016. Kata kunci: Media neraca bilangan, Pemahaman konsep, Operasi perkalian dan pembagian Matematika dalam dunia pendidikan di Indonesia telah dimasukkan dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) sejak usia dini. Matematika adalah salah satu mata pelajaran yang berisi materi tentang kemampuan dasar menghitung bagi siswa. Lebih dari itu, manfaat lain dari mempelajari pelajaran matematika adalah siswa diharapkan memiliki pemahaman dalam konsep operasi perhitungan, berpikir logis, dan sistematis.dalam pembelajaran matematika di SD, siswa harus mampu menemukan sendiri berbagai pengetahuan yang diperlukannya saat proses belajar mengajar dilakukan. Proses pembelajaran harus melibatkan anak didik pada kegiatan belajar secara aktif 1) Mahasiswa Prodi PGSD FKIP UNS 2,3,4) Dosen Prodi PGSD FKIP UNS

daripada hanya sekedar menghafal. Menurut Dienes (dalam Aisyah, dkk, 2008:2-8) bahwa tiap-tiap konsep atau prinsip dalam matematika yang disajikan dalam bentuk yang konkret akan mudah dipahami dengan baik. Berdasarkan observasi dan wawancara pra tindakan yang dilakukan dengan guru kelas II SD Negeri Setono No. 95, mata pelajaran matematika menjadi pelajaran yang paling sulit dikuasai oleh peserta. Dalam hal ini adalah materi perkalian dan pembagian. Dilihat dari kenyataan pada siswa kelas II SD Negeri Setono No. 95 adalah penguasaan perkalian dan pembagian pada yang masih rendah. Hal tersebut dibuktikan dengan nilai perkalian dan pembagian yang hasilnya masih banyak berada dibawah nilai ketuntasan 75 berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)SD Kelas II 2015. Dari 33 peserta didik, hanya 9 atau 27,27% peserta didik yang memenuhi KKM, sementara itu 24 atau 72,73% peserta didik belum mampu mencapai KKM. Terdapat beberapa alasan yang menjadi penyebab rendahnya angka ketuntasan pembelajaran perkalian dan pembagian tersebut antara lain pembelajaran masih bersifat konvensional atau tidak inovatif, kurang menekankan pada pemahaman konsep melainkan lebih mengarah pada menghafalkan. Pembelajaran belum menggunakan media dalam memulai belajar matematika dan mengandalkan buku cetak maupun sekedar papan tulis di kelas, hal tersebut yang membuat siswa kesulitan memahaminya dan pembelajaran yang berlangsung masih dirasa siswa belum menarik. Sepanjang pengamatan penelitian pembelajaran belum bermakna dan ada kecenderungan tidak terdapat kesungguhan dan kegembiraan belajar, tidak terjadi penyerapan materi ajar secara baik dan benar. Sementara itu operasi perkalian dan pembagian merupakan materi yang penting dan berkelanjutan untuk materi selanjutnya. Berdasarkan uraian masalah diatas maka diperlukan suatu alternatif pemecahan masalah, diantaranya adalah dengan membuat salah satu jenis media yang berupa alat peraga pembelajaran matematika yang akan digunakan dalam pembelajaran materi perkalian dan pembagian siswa kelas II. Alat peraga menurut Asyhar (2012:12) adalah media yang digunakan untuk membantu siswa mempermudah memahami suatu materi dimana memiliki ciri, bentuk atau konsep materi ajar untukmemperagakan materi tersebut. Penggunaan alat peraga sangat dibutuhkan terutama untuk menjelaskan konsep atau materi yang abstrak. Media yang berupa alat peraga yang digunakan untuk meningkatkan pemahaman konsep operasi perkalian dan pembagian dalam penelitian ini adalah media neraca bilangan. Media neraca bilangan merupakan alat peraga matematika yang beru-pa seperangkat benda yang dibuat, di-rancang dan disusun, terdiri dari ba-tang cuisenaire sebagai lengan neraca, anak timbangan / neraca, tiang dan ka-ki. Media ini dibuat dan dikembangkan berdasarkan konsep dimana batang di sebelah kiri dan kanan jarum kese-imbangan memiliki panjang dan berat yang sama sehingga jarum menunjuk ke titik setimbang. Jarak jarum kese-timbangan ke kiri dan kesebelah kanan adalah sama panjang. Media neraca bilangan digunakan untuk membantu menanamkan

konsep penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian. Kamsiyati (2012:29) Timbangan bilangan dapat digunakan untuk memperagakan konsep pengerjaan hitung dalam bilangan asli, seperti pemahaman penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian. Cara menggunakan media neraca bilangan untuk memperagakan operasi perkalian dan adalah sebagai berikut: 1. Operasi perkalian Misalkan kita akan memperagakan 2 x 4 = 4 + 4 = 8 a. Kaitkan dua buah bandul monyet pada angka 4 di daerah lengan berwarna ungu; b. Setelah mengaitkan 2 bandul tersebut, maka neraca akan berat ke daerah berwarna ungu; c. Lalu buatlah neraca tersebut seimbang. Untuk menyeimbangkan- nya kaitkan satu buah bandul pa- da angka di daerah berwarna ungu; d. Dan ternyata neraca itu seimbang jika pada derah berwarna ungu dikaitkan sebuah bandul di angka 8, maka angka 8 itu menunjukkan hasil dari perkalian 2 x 4; 2. Operasi Pembagian Misalkan kita akan mempera-gakan 14 : 7 = 14 7-7 = 0. a. Kaitkan bandul pada angka 10 dan 4 di daerah berwarna ungu; b. Kemudian kaitkan sebuah bandul di daerah berwarna hijau pada angka 7; c. Lalu buatlah neraca tersebut seimbang.untuk menyeimbangkannya kaitkan satu buah bandul pada angkayang sama di daerah berwarna hijau. d. Dan ternyata neraca itu seimbang jika bandul tersebut dikaitkan pada angka 7 sebanyak 2 kali, maka banyaknya bandul pada daerah hijau menunjukkan hasil pembagian 7 dari 14. METODE Penelitian ini dilaksanakan di SD Setono No.95 Surakarta pada kelas II tahun ajaran 2015/2016. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2015/2016 selama 5 bulan, yaitu mulai bulan Desember 2015 sampai dengan bulan April 2016.Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) atau PTK dengan model siklus. Subjek penelitian ini adalah guru dan siswa kelas II yang berjumlah 33 siswa yang terdiri dari 11 putri dan 22 Putra. Sumber data penelitian ini adalah sumber data primer dan sekunder. Hal yang termasuk sumber data primer adalah nilai tes pemahaman konsep peserta didik. Yang termasuk sumber data sekunder adalah dokumentasi, pengamatan dan wawancara. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data yaitu tes, observasi, wawancara dan dokumentasi. Validitas data yang digunakan adalah validitas isi. Data yang diperoleh dari penelitian ini dianalisis dengan menggunakan model interaktif Milles dan Huberman dalam Iskandar (2009:75) yang mencakup langkah-langkah, sebagai berikut: (1) reduksi data, (2) display/ penyajian data; dan, (3) mengambil kesimpulan lalu diverifikasi. HASIL Sebelum melakukan tindakan, peneliti melakukan kegiatan observasi

dan melakukan tes pra tindakan. Hasil tes pra tindakan dapat dilihat pada tabel 1. Sebagai berikut: Tabel 1. Distribusi Frekuensi Sebelum Tindakan No Nilai Median F Persentase 1 20-29 24,5 4 9,09% 2 30-39 34,5 2 6,06% 3 40-49 44,5 7 24,24% 4 50-59 54,5 3 9,09% 5 60-69 64,5 6 18,18% 6 70-79 74,5 2 6,06% 7 80-89 84,5 9 27,27% Nilai rata-rata Kelas = 55,75 Ketuntasan Klasikal = 27,27% Nilai Tertinggi = 80 Nilai Terendah = 20 Berdasarkan data di atas, sebagian besar siswa belum mencapai kriteria ketuntasan minimal yang telah ditetapkan yaitu 75. Dari 33 siswa, hanya 9 siswa yang nilainya memenuhi KKM atau hanya 27,27%. Nilai terendah adaah 20 dan nilai tertinggi adalah 80. Pada siklus 1 nilai pemahaman mengalami peningkatan. Hasil selengkapnya nilai pemahaman konsep operasi perkalian dan pembagian siklus 1 dapat dilihat pada tabel 2 sebagai berikut: Tabel 2. Dsitribusi Frekuensi Nilai Siklus 1 No Nilai Median F Persentase 1 52,5-60,5 56,5 4 12,12% 2 61,5-69,5 65,5 4 12,12% 3 70,5-78,5 74,5 6 18,18% 4 79,5-87,5 83,5 14 42,42% 5 88,5-96,5 92,5 4 12,12% 6 97,5-105,5 101,5 1 3,03% Nilai rata-rata Kelas = 77 Ketuntasan Klasikal = 75,76% Nilai Tertinggi = 100 Nilai Terendah = 52,5 Pada siklus 1 ada 25 siswa yang mencapai nilai KKM atau 75,76% dan ada 8 siswa yang belum berhasil mencapai KKM (24,24%). Nilai terendah 52,5 dan nilai tertinggi 100. Sehingga dapat dikatakan indikator kinerja belum tercapai, dan dilanjutkan siklus 2. Pada siklus 2 nilai pemahaman menunjukkan adanya peningkatan. Hasil selengkapnya dapat dilihat pada tabel 3 sebagai berikut: Tabel 3. Distribusi Frekuensi Nilai Siklus 2 No Nilai Media F Persentase 1 58,5-65,5 62 1 3,03% 2 66,5-73,5 70 2 6,06% 3 74,5-81,5 78 7 21,21% 4 82,5-89,5 86 6 18,18% 5 90,5-97,5 94 14 42,42% 6 98,5-105,5 102 3 9,09% Nilai rata-rata Kelas = 86,97 Ketuntasan Klasikal = 90,91% Nilai Tertinggi = 100 Nilai Terendah = 58,5 Berdasarkan data nilai pada tabel 3 dapat diketahui bahwa nilai rata-rata kelas untuk tes siklus 2 adalah 86,97. Nilai terendah yang diperoleh siswa pada siklus 1 adalah 58,5 dari skala 100. Nilai tertinggi yang diperoleh siswa pada siklus 1 adalah 100 dari skala 100. Siswa yang mendapat nilai dibawah KKM ada 3 siswa atau sekitar 9,1 % dari 33 siswa di kelas II. Siswa yang berhasil mendapat nilai sama dengan atau melebihi batas KKM ada 30 siswa di kelas. PEMBAHASAN Berdasarkan hasil pengamatan dan analisis data yang diperoleh, dapat dikatakan bahwa penerapan media neraca bilangan dapat meningkatkan pemahaman konsep operasi perkalian dan pembagian.

Data perbandingan nilai pemahaman konsep siswa sebelum tindakan, siklus 1 dan siklus 2 dapat dilihat pada tabel 4 sebagai berikut: Tabel 4. Perbandingan Hasil Tes Pemahaman Konsep Prasiklus, Siklus 1 dan Siklus 2 No Keterangan 1 Nilai Terendah 2 Nilai Tertinggi 3 Nilai ratarata 4 Ketuntasan Klasikal (%) Prasiklus Siklus Siklus 1 2 20 52,5 58,5 80 100 100 55,75 77 86,97 27,27 75,76 90,91 Berdasarkan tabel 4dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: (1) Nilai terendah yang diperoleh siswa pada tes prasiklus adalah 20, meningkat pada siklus 1 dengan nilai 52,5 kemudian meningkat lagi pada siklus 2 dengan nilai 58,5, (2) Nilai tertinggi yang diperoleh siswa pada tes prasiklus adalah 80, nilai meningkat pada siklus 1 dan 2 dengan nilai 100, (3) Nilai rata-rata kelas pada tes pra siklus adaah 55,75, meningkat pada siklus 1 dengan nilai 77, kemudian meningkat lagi pada siklus 2 dengan nilai 90,91, (4) Ketercapaian peningkatan nilai pemahaman pada tes pra siklus 27,27%, meningkat di siklus 1 sebesar 75,76% kemudian meningkat lagi pada siklus 2 dengan nilai 90,91%. Pemahaman konsep operasi perkalian dan pembagian dapat meningkat dikarenakan media neraca bilangan merupakan media yang berupa alat peraga yang mampu menyampaikan pembelajaran dengan mudah dan membantu memanipulasi objek abstrak menjadi konkret.asyhar berpendapat (2012:18) media dapat dikatakan suatu komponen yang sangat penting yang dapat digunakan sebagai alternatif strategi yang efektif untuk membantu ketercapaian tujuan pembelajaran. Ruseffendi (1992:139) Pemakaian alat peraga sebagai media dalam pengajaran matematika dapat pula dikaitkan dengan salah satu atau beberapa tujuan berikut ini: (1) Pembentukan konsep, (2) Pemahaman konsep, (3) Latihan dan penguatan, (4) Melayani perbedaan individu, termasuk anak yang lemah dan anak yang berbakat (5) Pengukuran, media dipakai sebagai alat ukur, (6) Pengamatan dan penemuan sendiri, media sebagai objek penelitian maupun sebagai alat untuk meneliti, (7) Pemecahan masalah, (8) Mengundang berpikir, (9) Mengundang untuk berdiskusi, (10) Mengundang berpartisipasi aktif. Meskipun berhasil mencapai indikator kinerja, masih terdapat 3 siswa (9,09%) yang belum tuntas nilai-nya. Hal tersebut dikarenakan sebagai berikut: Siswa dengan NIS 2534 yang berjenis kelamin perempuan. Siswa ini kurang cepat dalam menangkap informasi yang diberikan oleh guru atau dapat dikatakan lamban belajar. Siswa terlihat kesulitan menangkap apa yang disampaikan gurunya, sehingga daya tangkapnya kurang cepat dibandingkan siswa yang lain. Hal ini mengakibatkan siswa tersebut tidak mencapai ketuntasan (KKM). Siswa dengan NIS 2550 dengan jenis kelamin laki-laki. Siswa ini sering tidak memperhatikan saat guru menerangkan, sering berbicara dan mengganggu temannya. Dalam mengerjakan

tugas terkesan seenaknya sendiri tanpa memperhatikan perintah guru sehingga siswa ini tidak dapat mencapai ketuntasan (KKM). Siswa dengan NIS 2557 dengan jenis kelamin laki-laki. Siswa ini kesulitan dalam kemampuan memperhatikan guru dan kurang dapat mengendalikan diri untuk tidak mengganggu temannya.hal ini menyebabkan siswa tidak dapat mencapai ketuntasan (KKM). Ketiga siswa yang telah diuraikan diatas tidak tuntas dalam pemahaman. Namun, melalui penggunaan neraca bilangan pada tindakan siklus 1 dan 2 mampu meningkatkan nilai pemahaman konsep operasi perkalian dan pembagian dari siswa tersebut. Peneliti mengembalikan 3 siswa yang belum mencapai KKM tersebut sepenuhnya kepada wali kelas. Peneliti mengharapkan guru untuk lebih memberikan perhatian dan pengawasan kepada anak tersebut. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan dalam 2 siklus dengan penggunaan media neraca bilangan pada siswa kelas II SD Negeri Setono No. 95 tahun ajaran 2015/2016 dalam kegiatan pembelajaran matematika pokok bahasan operasi perkalian dan pembagian, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: Nilai rata-rata pemahaman konsep operasi perkalian dan pembagian pada saat prasiklus sebesar 55,75, pada siklus 1 meningkat menjadi 77 dan pada siklus 2 meningkat lagi menjadi 86,97. Sedangkan persentase ketuntasan siswa menurut Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 75, pada saat prasiklus siswa yang tuntas adalah 9 siswa (27,27%) dari jumlah keseluruhan siswa 33 siswa. Pada siklus 1 persentase ketuntasan menunjukkan peningkatan menjadi 75,76% yaitu jumlah siswa yang tuntas adalah 25 siswa dari jumlah keseluruhan 33 siswa. Pada siklus 2 persentase ketuntasan kembali meningkat menjadi 90,91 yaitu jumlah siswa yang tuntas adalah 30 dari jumlah keseluruhan 33 siswa. Maka ketercapaian pemahaman pada siswa kelas II SD Negeri Setono No.95tahun ajaran 2015/2016 telah mencapai bahkan melebihi indikator kinerja yang ditetapkan, yaitu sebesar 85%. Secara keseluruhan dapat dibuktikan hipotesis dari penelitian ini bahwa penggunaan media neraca bilangan dapat meningkatkan pemahaman pada siswa kelas II SD Negeri Setono No.95 tahun ajaran 2015/2016. DAFTAR PUSTAKA Aisyah, N, dkk.(2008). Pengembangan Pembelajaran Matematika SD. Jakarta: Depdiknas Asyhar, R. (2012). Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran. Jakarta:Referensi Jakarta Iskandar. (2009). Penelitian Tindakan Kelas.Ciputat: Gaung Persada (GP) Press Kamsiyati.(2012).Pembelajaran Matematika 1.Surakarta: Sebelas Maret University Press. Ruseffendi.(1992). Materi Pokok Pendidikan Matematika 3.Jakarta: Depdikbud Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan.