No. 57/10/94/Th. XVIII, 16 Oktober 2017 Perkembangan Ekspor dan Impor Provinsi Papua Bulan September A. PERKEMBANGAN EKSPOR Ekspor Papua pada September 2017 tercatat senilai US$242,37 juta. Ekspor Papua pada September 2017 tercatat senilai US$242,37 juta atau meningkat 76,56 persen dibanding bulan sebelumnya yang sebesar US$137,28 juta. Dilihat dari jenisnya, ekspor Papua terdiri dari barang migas sebesar US$488 dan barang non migas sebesar US$242,37 juta. Ekspor Bijih Tembaga & Konsentrat (HS26) pada September 2017 senilai US$232,40 juta; ekspor Kayu & Barang dari Kayu (HS44) senilai US$9,73 juta; dan ekspor Non Migas Lainnya senilai US$0,23 juta. Pada bulan ini tidak tercatat adanya ekspor golongan Ikan & Hewan Air Lainnya (HS03). Ekspor ke enam negara utama pada September 2017 tercatat senilai US$235,21 juta atau meningkat 83,25 persen dibanding nilainya pada Agustus 2017 yang sebesar US$128,35 juta. Ekspor ke negara lainnya senilai US$7,16 juta atau menurun 19,75 persen dibanding nilainya pada Agustus 2017. 1
1. Ekspor Migas dan Nonmigas Ekspor Papua pada September 2017 tercatat senilai US$242,37 juta atau meningkat sebesar 76,56 persen dibanding bulan sebelumnya yang sebesar US$137,28 juta. Dilihat dari jenisnya, ekspor Papua terdiri dari barang migas sebesar US$488 dan barang non migas sebesar US$242,37 juta. Ekspor terbesar berasal dari Pelabuhan Amamapare yaitu senilai US$232,40 juta atau sebesar 95,89 persen dari total ekspor Papua. Secara kumulatif, total ekspor Papua pada Januari-September 2017 adalah senilai US$1.314,15 juta atau meningkat sebesar 0,44 persen dibandingkan total ekspor Januari-September 2016 yang senilai US$1.308,46 juta. Uraian Tabel 1 Ringkasan Perkembangan Ekspor Provinsi Papua Nilai FOB (Juta US$) % Perubahan % Perubahan Agt Sep Sep thd Total Ekspor 2017 2016 thd Agt 2017 thd 2016 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) Total Ekspor 137,28 242,37 1 308,46 1 314,15 76,56 0,44 100,00 Migas 0,00 0,00 0,00 0,01-2 950,03 0,00 Nonmigas 137,28 242,37 1 308,46 1 314,14 76,56 0,43 100,00 2. Ekspor Menurut Golongan Barang HS 2 Dijit Nilai ekspor golongan Bijih Tembaga & Konsentrat (HS26) tercatat senilai US$232,40 juta atau meningkat 81,06 persen bila dibandingkan nilai ekspor bulan sebelumnya yang senilai US$128,35 juta. Untuk golongan Kayu & Barang dari Kayu (HS44) yang jenis komoditi utamanya berupa kayu lapis, nilai ekspornya bertambah sebesar US$1,03 juta atau naik 11,88 persen. Golongan Non Migas Lainnya juga mengalami peningkatan ekspor sebesar 4,80 persen, dimana tiga komoditi dengan nilai ekspor terbesar adalah rokok (6,78 persen), cat tembok (6,56 persen), dan mie instan (5,46 persen). Pada September 2017 tidak tercatat adanya ekspor golongan Ikan & Hewan Air Lainnya (HS03). Gol Barang (HS) Tabel 2 Nilai Ekspor Provinsi Papua Menurut Golongan HS 2 Dijit Agt 2017 Sep Nilai FOB (Juta US$) 2016 Perubahan thd 2016 thd Total Ekspor (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) Non Migas 137,28 242,37 1 308,46 1 314,14 5,69 100,00 Bijih Tembaga & Konsentrat (HS26) 128,35 232,40 1 237,28 1 233,39-3,89 93,85 Kayu & Barang dari Kayu (HS44) 8,70 9,73 68,36 70,98 2,62 5,40 Ikan & Hewan Air Lainnya (HS03) 0,00 0,00 0,02 0,06 0,04 0,00 Non Migas Lainnya 0,22 0,23 2,79 9,71 6,92 0,74 Migas 0,00 0,00 0,00 0,01 0,01 0,00 Total Ekspor 137,28 242,37 1 308,46 1 314,15 5,70 100,00 2
Nilai kumulatif ekspor golongan Kayu & Barang dari Kayu (HS44), Ikan & Hewan Air Lainnya (HS03), dan Non Migas Lainnya pada periode Januari-September 2017 mengalami peningkatan masing-masing sebesar 3,84 persen (US$2,62 juta), 211,28 persen (US$0,04 juta), dan 247,86 persen (US$6,92 juta). Sementara nilai kumulatif ekspor golongan Bijih Tembaga & Konsentrat (HS26) mengalami penurunan sebesar 0,31 persen (US$3,89 juta). 3. Ekspor Menurut Negara Tujuan Ekspor ke enam negara utama pada September 2017 tercatat senilai US$235,21 juta atau meningkat 83,25 persen dibanding nilainya pada Agustus 2017 yang sebesar US$128,35 juta. Komoditi yang diekspor berupa konsentrat tembaga dan kayu lapis. Ekspor ke negara lainnya senilai US$7,16 juta atau turun 19,75 persen dibanding nilainya pada Agustus 2017. Negara lainnya yang menjadi tujuan ekspor terbesar adalah Arab Saudi dengan nilai ekspor mencapai US$3,32 juta, dimana komoditi yang diekspor adalah berupa kayu lapis. Tabel 3 Nilai Ekspor Provinsi Papua Menurut Negara Tujuan Nilai FOB (Juta US$) Negara Tujuan Agt Sep thd Total Ekspor 2017 2016 (1) (2) (3) (4) (5) (6) Spanyol 0,00 0,00 54,22 0,00 0,00 Jepang 22,22 112,62 261,49 305,68 23,26 Filipina 43,76 67,20 205,32 193,63 14,73 Korea Selatan 22,25 2,81 153,63 111,28 8,47 India 0,00 52,58 296,44 400,23 30,46 Tiongkok 40,12 0,00 276,38 241,46 18,37 Total 6 Negara Utama 128,35 235,21 1 247,47 1 252,28 95,29 Lainnya 8,92 7,16 60,98 61,87 4,71 Total Ekspor 137,28 242,37 1 308,46 1 314,15 100,00 Secara kumulatif, ekspor Papua ke enam negara utama dan negara lainnya pada periode Januari-September 2017 meningkat masing-masing sebesar 0,39 persen dan 1,45 persen bila dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Ekspor ke enam negara utama memberikan andil 95,29 persen terhadap total ekspor Papua pada Januari-September 2017. Gambar 1 Perbandingan Nilai Ekspor Menurut Negara Tujuan (dalam Juta US$) Provinsi Papua, Januari-September 2016/ 2016 400,23 54,22 261,49 305,68 205,32 193,63 153,63 111,28 296,44 276,38 241,46 60,98 61,87 0,00 Spanyol Jepang Filipina Korea Selatan India Tiongkok Lainnya 3
B. PERKEMBANGAN IMPOR Impor Papua pada September 2017 tercatat senilai US$31,03 juta. Impor Papua pada September 2017 tercatat senilai US$31,03 juta atau menurun 21,18 persen bila dibandingkan dengan impor pada Agustus 2017 yang senilai US$39,36 juta. Neraca perdagangan Papua pada September 2017 mengalami surplus sebesar US$211,35 juta. Impor 10 golongan non migas utama pada September 2017 tercatat senilai US$11,79 juta atau menurun 58,75 persen bila dibandingkan Agustus 2017 yang sebesar US$28,59 juta. Impor dari tujuh negara utama pada September 2017 tercatat sebesar US$19,61 juta atau turun 10,16 persen. Tiga negara pemasok barang terbesar ke Papua pada September 2017 adalah Australia dengan impor senilai US$10,96 juta (35,34 persen), diikuti Malaysia US$8,67 juta (27,94 persen), dan Singapura US$8,46 juta (27,26 persen). 1. Impor Migas dan Nonmigas Impor Papua pada September 2017 tercatat senilai US$31,03 juta yang terdiri dari impor migas senilai US$15,62 juta dan impor nonmigas senilai US$15,41 juta. Dibandingkan Agustus 2017, nilai impor Papua mengalami penurunan sebesar 21,18 persen yang dipengaruhi oleh menurunnya nilai impor nonmigas sebesar 51,28 persen (turun US$16,22 juta). Komoditi migas seluruhnya berupa bahan bakar kendaraan bermesin diesel. Sedangkan komoditi nonmigas yang memiliki nilai impor terbesar adalah pesawat udara yang senilai US$2,63 juta atau 17,09 persen dari total nilai impor komoditi nonmigas. Uraian Tabel 4 Ringkasan Perkembangan Impor Provinsi Papua Nilai CIF (Juta US$) % Perubahan % Perubahan Agt Sep Sep thd Total Impor 2017 2016 thd Agt 2017 thd 2016 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) Total Impor 39,36 31,03 523,50 334,12-21,18-36,18 100,00 Migas 7,74 15,62 90,19 94,13 101,77 4,37 28,17 Nonmigas 31,62 15,41 433,32 239,99-51,28-44,61 71,83 Total impor kumulatif Papua pada periode Januari-September 2017 adalah senilai US$334,12 juta atau menurun 36,18 persen bila dibandingkan total impor kumulatif pada periode Januari-September 2016 yang senilai US$523,50 juta. Neraca perdagangan Papua pada September 2017 mengalami surplus sebesar US$211,35 juta. Secara kumulatif, neraca perdagangan Papua pada Januari-September 2017 mengalami surplus sebesar US$980,03 juta. 4
2. Impor Menurut Golongan Barang HS 2 Dijit Impor 10 golongan nonmigas utama pada September 2017 tercatat senilai US$11,79 juta atau menurun 58,75 persen bila dibandingkan Agustus 2017 yang sebesar US$28,59 juta. Golongan barang yang secara persentase mengalami penurunan nilai impor terbesar adalah golongan Mesin/peralatan listrik (HS85) sebesar 93,95 persen (US$13,81 juta), Karet dan barang dari karet (HS40) sebesar 83,85 persen (US$1,68 juta), dan Plastik dan barang dari plastik (HS39) sebesar 49,86 persen (US$0,12 juta). Berbeda dengan nilai impor golongan nonmigas lainnya yang mengalami peningkatan sebesar 18,98 persen atau bertambah senilai US$0,58 juta. Tabel 5 Nilai Impor Provinsi Papua Menurut Golongan HS 2 Dijit Nilai CIF (Juta US$) Gol Barang (HS) Agt 2017 Sep 2016 thd Total Impor (1) (2) (3) (4) (5) (6) Migas 7,74 15,62 90,19 94,13 28,17 10 Golongan Nonmigas Utama 28,59 11,79 380,92 209,31 62,64 Mesin-mesin/Pesawat Mekanik (HS84) 5,70 5,07 160,29 76,60 22,93 Plastik dan barang dari plastik (HS39) 0,25 0,12 7,49 3,33 1,00 Barang-barang dari besi dan baja (HS73) 4,41 4,16 83,99 38,92 11,65 Kendaraan dan bagiannya (HS87) 1,22 0,85 30,32 18,91 5,66 Mesin/peralatan listrik (HS85) 14,70 0,89 47,12 55,30 16,55 Berbagai produk kimia (HS38) 0,01 0,02 8,13 3,82 1,14 Karet dan barang dari karet (HS40) 2,00 0,32 28,02 7,43 2,22 Perkakas (HS82) 0,18 0,27 7,50 1,07 0,32 Alat Optik, Fotografi, dan Alat Kesehatan (HS90) 0,12 0,08 7,90 3,92 1,17 Bahan kimia logam (HS28) 0,00 0,00 0,16 0,01 0,00 Total Migas dan 10 Nonmigas Utama 36,33 27,41 471,11 303,44 90,82 Nonmigas Lainnya 3,04 3,61 52,40 30,68 9,18 Total Impor 39,36 31,03 523,50 334,12 100,00 Secara kumulatif, total nilai impor 10 golongan nonmigas utama pada periode Januari- September 2017 mengalami penurunan sebesar 45,05 persen, yaitu dari US$380,92 juta menjadi US$209,31 juta. Penurunan tersebut didorong oleh turunnya nilai impor golongan Mesinmesin/Pesawat Mekanik (HS84) sebesar US$83,69 juta (52,21 persen). Begitu pula dengan total nilai impor kumulatif golongan nonmigas lainnya yang juga mengalami penurunan sebesar 41,44 persen atau lebih rendah US$21,71 juta. Impor 10 golongan non migas utama memberikan andil 62,64 persen terhadap total impor kumulatif Januari-September 2017. 3. Impor Menurut Negara Asal Nilai impor dari tujuh negara utama pada September 2017 tercatat hanya sebesar US$19,61 juta atau menurun 10,16 persen dibandingkan nilainya pada Agustus 2017 yang sebesar US$21,82 juta, dimana impor hanya berasal dari negara Singapura, Amerika Serikat, dan Australia. Impor dari negara lainnya juga mengalami penurunan sebesar 34,90 persen. Tiga negara pemasok barang terbesar ke Papua pada September 2017 adalah Australia dengan impor senilai US$10,96 juta (35,34 persen), diikuti Malaysia US$8,67 juta (27,94 persen), dan Singapura US$8,46 juta (27,26 persen). 5
Tabel 6 Nilai Impor Provinsi Papua Menurut Negara Asal Nilai CIF (Juta US$) Negara Asal Agt 2017 Sep 2016 thd Total Impor (1) (2) (3) (4) (5) (6) Singapura 8,70 8,46 79,10 70,33 21,05 Jepang 1,75 0,00 20,35 5,69 1,70 Tiongkok 0,01 0,00 6,55 2,35 0,70 Amerika Serikat 1,24 0,18 110,69 22,71 6,80 Kanada 0,00 0,00 16,34 4,76 1,43 Australia 10,12 10,96 181,32 123,22 36,88 Jerman 0,00 0,00 8,32 1,64 0,49 Total 7 Negara Utama 21,82 19,61 422,66 230,71 69,05 Lainnya 17,54 11,42 100,85 103,41 30,95 Total Impor 39,36 31,03 523,50 334,12 100,00 Total nilai impor kumulatif dari tujuh negara utama pada periode Januari-September 2017 adalah sebesar US$230,71 juta atau lebih rendah 45,41 persen bila dibandingkan dengan nilainya pada Januari-September 2016 yang sebesar US$422,66 juta. Total nilai impor kumulatif dari negara lainnya pada periode Januari-September 2017 menga lami peningkatan sebesar 2,55 persen bila dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya, yaitu dari US$100,85 juta menjadi US$103,41 juta. Gambar 2 Perbandingan Nilai Impor Menurut Negara Asal (dalam Juta US$) Provinsi Papua, Januari-September 2016/ Jan- Sep 2016 Jan- Sep 181,32 110,69 123,22 100,85 103,41 79,10 70,33 20,35 5,69 6,55 2,35 22,71 16,34 4,76 8,32 1,64 Singapura Jepang Tiongkok USA Kanada Australia Jerman Lainnya Diterbitkan oleh: Badan Pusat Statistik Provinsi Papua Jl. Dr. Sam Ratulangi Dok II Jayapura 99112 Telp. (0967) 534519, 533028 (Hunting), Fax.(0967) 536490 Bambang Wahyu Ponco Aji, SST, M.Si Kepala Bidang Statistik Distribusi E-mail: poncoaji@bps.go.id Website: http://papua.bps.go.id Konten Berita Resmi Statistik dilindungi oleh Undang-Undang, hak cipta melekat pada Badan Pusat Statistik. Dilarang mengumumkan, mendistribusikan, mengomunikasikan, dan/atau menggandakan sebagian atau seluruh isi tulisan ini untuk tujuan komersial tanpa izin tertulis dari Badan Pusat Statistik. 6