BAB VI ASESMEN ATAS PEMAHAMAN DAN INQUIRY

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Proses pembelajaran dengan model pembelajaran berbasis praktikum,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

II. KERANGKA TEORETIS. Metode didefinisikan sebagai cara yang digunakan guru dalam menjalankan

PENGEMBANGAN MODEL PENILAIAN BERBASIS KOMPETENSI (PBK) PADA MATEMATIKA MATERI KESEBANGUNAN UNTUK SISWA SMP. Oleh: Endah Budi Rahaju UNESA

II. TINJAUAN PUSTAKA. untuk dapat belajar dengan mudah, menyenangkan, dan dapat mencapai tujuan

I. PENDAHULUAN. Pemerintah menetapkan tiga arah pengembangan pendidikan dalam rangka

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarakan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan : Hasil belajar siswa SMA Negeri 2 Serui Kabupaten Kepulauan Yapen,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mencoba menjawab tingkat pemahaman siswa dalam

Parsaoran Siahaan Fisika FPMIPA UPI-Bandung ASESMEN OTENTIK

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI KONSEP WARNA MELALUI METODE PROYEK. Sri Endah Cahyaningsih

BAB II KAJIAN TEORI. E. Kajian Teori. 1. Kemampuan Pemecahan Masalah. Sebagian besar ahli pendidikan matematika menyatakan bahwa masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam proses pembelajaran, guru perlu menimbulkan aktivitas siswa dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. digunakan dalam penelitian mengenai penerapan asesmen kinerja untuk

II. TINJAUAN PUSTAKA. Learning Cycle (LC) adalah suatu model pembelajaran yang berpusat pada

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Laharja Ridwan Mustofa, 2013

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN. disarankan adalah penelitian tindakan. Dari namanya itu sendiri sudah. bukanlah kepentingan guru) (Arikunto, 2012:2).

BAB I PENDAHULUAN. dalam melaksanakan keterampilan menulis dan hasil dari produk menulis itu.

PENGEMBANGAN PENILAIAN AUTENTIK GUNA MENGUKUR PENGETAHUAN DAN KREATIVITAS DALAM PEMBELAJARAN FISIKA PADA PESERTA DIDIK SMA NEGERI 6 PURWOREJO

PENGEMBANGAN PENILAIAN PORTOFOLIO

BAB II KAJIAN TEORI. Robert Karplus. Learning cycle merupakan rangkaian dari tahap-tahap kegiatan

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD Inpres Simoro Dalam Pembelajaran IPS Dengan Menggunakan Media Gambar

I. PENDAHULUAN. siswa yang meliputi keterampilan berpikir generik sains, kegiatan

QUANTUM, Jurnal Inovasi Pendidikan Sains, Vol.5, No.1, April 2014, hlm

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE TIGA PADA PEMBELAJARAN SAINS SMP. Universitas Darussalam Ambon. Diterima ; Terbit

Oleh: Dwi Atmini NIP

APAKAH KUESIONER? Kuesioner : Daftar pertanyaan yang tersusun dengan baik yang digunakan untuk alat pengumpulan data melalui survei.

Siklus Belajar 5/12/2015. Siklus Belajar. Afid Burhanuddin. Mahasiswa dapat memahami siklus belajar. Indikator

Keyakinan kepada Tuhan Yang Maha Esa Mengembangkan pengetahuan dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Mengembangkan rasa ingin tahu dan sifat

PENILAIAN PEMBELAJARAN IPA. Heru Kuswanto

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA. lingkungan tersebut mengalami perubahan, sehingga fungsi intelektual semakin

Ramona Safitri, M. Arifuddin Jamal, dan Abdul Salam M. Program Studi Pendidikan Fisika FKIP UNLAM Banjarmasin

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENILAIAN HASIL BELAJAR. YANI KUSMARNI Dan TARUNASENA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif kualitatif. Metode deskriptif kualitatif yaitu metode penelitian yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Eka Kartikawati,2013

Pedekatan Pembelajaran*** Menyimak buku teks tentang. SWT dan tugas-tugasnya Menyimpulkan hasil menyimak tentang Malaikatmalaikat

BAB III METODE PENELITIAN

Daftar Isi KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah...

BAB I PENDAHULUAN. pesat terutama dalam bidang telekomunikasi dan informasi. Sebagai akibat dari

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Eksperimen dalam Pembelajaran IPA di Kelas V SDN Meselesek

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI GAYA MAGNET MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

RUBRIK PENILAIAN. Nama kelompok/ Penilaian Individu Peserta Memuaskan Baik Cukup Kurang cukup 1

X f fx Jumlah Nilai rata-rata 61 Keterangan :

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tests of Normality

Pencarian Bilangan Pecahan

Tenaga peneliti terlatih. Sampel dipilih yg representatif. Kontrol variabel secara ketat. Perlu pengujian validitas dan reliabilitas

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. belajar. Pada prinsipnya belajar adalah berbuat, tidak ada belajar jika tidak

BAB III METODE PENELITIAN. kelas merupakan penelitian yang berbasis kelas, maka masalah-masalah yang diteliti

BAB III METODE PENELITIAN

Penilaian Proses dan Hasil Belajar

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X-3 SMAN 2 Kalianda semester

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR UNTUK PENDIDIKAN TINGGI PAU-PPAI, UNIVERSITAS TERBUKA 2008

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang seacara harfiah berarti

Intel Teach Program Assessing Projects

INKUIRI DAN INVESTIGASI IPA

AUTHENTIC ASSESSMENT DALAM PEMBELAJARAN BAHASA DI SEKOLAH DASAR BERBASIS KARAKTER KEPEDULIAN DAN KERJA KERAS

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupannya, tiap individu senantiasa menghadapi masalah, dalam

BAB I PENDAHULUAN. terlepas dari perkembangan dan kualitas pendidikannya. Perkembangan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggambarkan apa adanya tentang suatu variabel, gejala atau keadaan (Arikunto,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah AgusPrasetyo, 2015

Inisiasi III ASESMEN PEMBELJARAN SD

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 92 B. TUJUAN 92 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 92 D. UNSUR YANG TERLIBAT 93 E. REFERENSI 93 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 93

BAB I PENDAHULUAN. keaktifan siswa. Bahan uji publik Kurikulum 2013 menjelaskan standar penilaian

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

SIKLUS BELAJAR. Melibat kan. Eksplor asi. Evaluasi. Penjela san. Perluas an. Pembelajaran. Siklus Belajar. Afid Burhanuddin, M.Pd.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Tabel 1 Pedoman Observasi Perencanaan Pembelajaran menggunakan Pendekatan Saintifik dalam Kurikulum 2013 di Kelas II SDN I Yukum Jaya

Kelompok Tes Uraian. Gronlund & Linn (1990) mengelompokkan tes uraian dalam dua kelompok yaitu : 1. Tes Uraian Terbuka (Extended Response Question)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

II. LANDASAN TEORI. Pembelajaran inkuiri terbimbing (Guided Inquiry) yaitu suatu metode. bimbingan atau petunjuk cukup luas kepada siswa.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Gorontalo Utara yang berjumlah 20 orang siswa, terhadap materi perubahan

1 R u b r i k P e n i l a i a n

DAFTAR ISI. HALAMAN SAMPUL... i HALAMAN JUDUL... ii. HALAMAN PERSETUJUAN... iii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN... iv MOTTO DAN PERSEMBAHAN...

Transkripsi:

BAB VI ASESMEN ATAS PEMAHAMAN DAN INQUIRY A. Penilaian formatif dan sumatif Sebagai guru yang baik, cerdas dan terkemuka seharusnya guru memikirkan bagaimana dia mengajarkan materi pada muridnya, dan bagaimana siswa dapat melakukan proses pembelajaran yang diberikan guru. Dalam hal ini guru dapat menggunakan penilaian formatif dan sumatif untuk menilai seberapa jauh kemampuan guru dalam memberikan materi dan siswa dalam menerima materi pelajaran yang diberikan. Penilaian formatif disebut juga dengan penilaian proses, yaitu penilaian yang terjadi selama pembelajaran berlangsung. Penilaian formatif ini berperan sebagai digunakan untuk mengetahui sejauh mana rencana pembelajaran yang kita buat terimplementasikan. Penilaian formatif mewakili dari sebuah pertanyaan apakah siswa mengerjakan sesuatu yang memang diinginkan guru untuk dikerjakan? dan apakah siswa mengkonstruksi pemahaman dan membangun konsep sebagaimana yang ditargetkan oleh guru? Apabila siswa berada pada kondisi tersebut maka guru dapat melanjutkan pelajaran selanjutnya, namun jika umpan balik dari penilaian menunjukkan bahwa siswa tidak pada kondisi yang diharapkan, maka belum terlambat bagi guru untuk merevisi dan melakukan penyesuaian proses pembelajaran. Dengan demikian penilaian formatif menunjukkan tingkat kesesuaian apa yang dilakukan guru dengan apa yang dilalakukan siswa. Penilaian sumatif terjadi setelah pelajaran berlangsung. Penilaian ini menjawab pertanyaan, Apa yang sudah dipelajari murid? Apakah mereka telah belajar apa yang aku ajarkan? Penilaian ini merupakan suatu puncak aktifitas para siswa untuk menunjukkan pemahaman mereka menyangkut keterampilan atau isi materi yang guru ajarkan. Penilaian sumatif pada umumnya digunakan untuk proses penempatan, meranking, akuntabilitas, dan memberi informasi kepada orang tua, serta guru yang akan mengajarnya kelak mengenai performans siswa. B. Performance assesment dan penilaian autentik

Performance assesment dan penilaian autentik mempunyai makna yang sama. Penilaian performance adalah ukuran penilaian yang berdasarkan pada tugas autentik seperti aktifitas, latihan, atau masalah-masalah yang mengharuskan siswa menunjukkan apa yang dapat mereka lakukan. Penilaian autentik menyajikan tantangan dunia nyata kepada siswa yang membuat mereka mengaplikasikan keterampilan dan pengetahuan yang relevan untuk menghadapi tantangan tersebut. Dalam tulisan ini, penilaian autentik ditinjau sebagai salah satu penilaian performance. C. Strategi penilaian. Penilaian performance Inkuiri adalah komponen terpenting dalam proses pembelajaran. Inquiry melibatkan pengembangan model deskriptif, model penjelasan, dan model eksperimen dengan menggunakan keterampilan-keterampilan seperti bertanya, perencanaan, rancangan, dan pengolahan eksperimen, menganalisis dan menginterpretasi data, serta membuat kesimpulan. Murid-murid mungkin dapat mengerjakan semua bagian ini dengan sendiri. Di sini, guru harus mampu menilai sejauh mana siswa mampu melakukan keterampilan-keterampilan proses dalam inquiry. Inquiry merupakan sebuah proses. Oleh karena itu, penilaian yang dilakukan akan membutuhukan waktu yang panjang. Waktu terbaik dalam melakukan penilaian adalah saat anak-anak melakukan penyelidikan. Penilaian performance didasarkan pada pengamatan kita pada anak-anak saat mereka menunjukkan kemampuan mereka dalam memecahkan masalah. Anak-anak biasa dinilai menggunakan rubrik. Kita mengumpulkan data tentang siswa saat mereka melakukan penyelidikan hingga menyimpulkan melalui pengamatan langsung terhadap perilaku, buku catatan, lembar kerja, laporan percobaan, atau produk seperti poster, skenario bermain peran, atau rekaman visual. Contoh penilaian performance. Topik: cahaya dan tanaman Engagement: Apa yang akan terjadi pada tanaman Bu Fathimah yang diletakkan di dalam ruangan tanpa cahaya matahari dan di dekat jendela yang terkena cahaya matahari.

Exploration: Aku akan memberi masing-masing kelompok dua tanaman. Kalian memiliki waktu dua minggu untuk mencari tahu apa yang terjadi jika tanaman diletakkan di ruangan yang tidak terkena cahaya matahari. Ikut petunjuk di bawah ini:. Buatlah sebuah prediksi yang bisa kamu uji. 2. Jelaskan bagaimana kamu akan mengetes prediksimu. 3. Lakukan tes yang kamu rencanaka. 4. Amati tanaman kamu setiap hari dan catat (rekam) pengamatanmu di buku catatan menggunakan tulisan dan gambar. 5. Di akhir tes, kemukakan hasil yang kamu peroleh. Explanation: Para siswa akan menjelaskan apakah bukti yang mereka temukan mendukung prediksi mereka ataukah tidak. Pedoman penskoran: Tabel. Pedoman penskoran. Performance Kriteria Skor maksimal Skor murid Prediksi Prediksi yang dikemukan dapat diuji Pengujian prediksi perlakuan kontrol Mengidentikasi aspek yang teramati (warna, berat,...) Pengamatan harian Membuat catatan tiap hari Menggunakan katakata untuk menggambarkan aspek-aspek yang teramati. Hasil pengamatan

akurat. Hasil Hasil percobaan sesuai dengan pengamatan. Penjelasan Siswa mengemukakan bahwa cahaya dibutuhkan oleh tanaman untuk hidup. Skor total. 0 2. Portofolio Portofolio adalah kumpulan hasil kerja terbaik seseorang yang terorganisir. Walaupun setiap bagian portofolio bisa dinilai kriteria tertentu menurut tujuan pembelajaran tiap unit, tetapi secara keseluruhan portofolio dapat digunakan menggambarkan kemajuan anak. Contoh hasil karya yang disimpan dalam portofolio:. Hasil pengamatan dan laporang percobaan. 2. Gambar, diagram, dan grafik, yang merupakan rekaman data hasil aktifitas hands-on dan aktivitas yang terfokus pada penemuan. 3. Surat pernyataan terimakasih kepada nara sumber yang hadir ke kelas. 4. Produk yang berupa media seperti pekerjaan siswa yang berbentuk audio, video, dan bentuk digital. 3. Buku catatan Buku catatan yang dimiliki anak dapat diisi berbagai hal terkait dengan proses pembelajaran, seperti prosedur yang dilalui untuk penyelidikan, data, hasil penyelidikan, pertanyaan-pertanyaan mereka, prediksi-prediksi, refleksi-refleksi, dan ekspresi perasaan mereka tentang sains. Selain itu, hal lain yang tidak kalah penting adalah buku catatan menjadi alat rekam bagi konsep-konsep baru yang mereka peroleh atau yang ingin mereka pelajari. Berikut ini beberapa saran ketika kita hendak menilai menggunakan buku catatan siswa:

. Di awal tahum, minta anak untuk memiliki buku catatan khusus mata pelajaran sains. 2. Dorong anak untuk mendesain sampul untuk buku catatan mereka. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah mendiskusikan tema utama mata pelajaran yang nantinya akan digunakan sebagai gambar sampul buku. 3. Dorong anak untuk menulis di buku mereka setiap hari mata pelajaran sains diajarkan. 4. Luangkan waktu untuk mendiskusikan berbagai hal yang mereka catat dalam buku. 2. Peta konsep Peta konsep adalah sebuah diagram yang menunjukkan kumpulan pengetahuan melalui mengidentifikasi konsep dasar dan topik; dan menunjukkan bagaimana hubungan antara keduanya. Peta tersebut dibuat menggunakan dua simbol:. Bongkol (node) sebuah kurva tertutup (biasanya berbentuk lingkaran atau oval) yang berisi kata atau frase yang menunjukkan isi pengetahuan. 2. Link sebuah garis berbentuk panah yang digunakan untuk menghubungkan bongkolbongkol. Dengan mempelajari peta konsep yang dibuat anak, anda dapat menilai kesungguhan belajar anak. Selain itu, anda juga dapat melihat kemampuan anak dalam memandang kumpulan pengetahuan yang diperoleh secara menyeluruh. Anak juga akan memperoleh materi yang lebih konkret karena pengetahuan yang mereka pelajari tidak sepotong-sepotong. 3. Rubrik dan skor panduan Rubrik sangat bermanfaat untuk menilai proses yang dilakukan siswa. Kita mengenal dua macam rubrik: analitik dan holistik. Rubrik analitik memperinci unjuk kerja yang ditunjukkan siswa untuk setiap kriteria. Rubrik ini menyediakan rincian yang terkait dengan unjuk kerja siswa. Rubrik holistik menyediakan penilaian secara umum berdasarkan seluruh kriteria sekaligus. Contoh keduanya dipaparkan di bawah ini. Rubrik analitik: Performance Kriteria Skor maksimal Skor murid Prediksi Prediksi yang dikemukan dapat

Pengujian prediksi diuji perlakuan kontrol Mengidentikasi aspek yang teramati (warna, berat,...) Pengamatan harian Membuat catatan tiap hari Menggunakan katakata untuk menggambarkan aspek-aspek yang teramati. Hasil akurat. pengamatan Hasil Hasil percobaan sesuai dengan pengamatan. Penjelasan Siswa mengemukakan bahwa cahaya dibutuhkan oleh tanaman untuk hidup. Skor total. 0 Rubrik analitik kontinum: Prediksi Kriteria Memenuhi kriteria ( 3 poin) Dinyatakan dengan jelas, dapat diuji Cukup (2 poin) Perlu perbaikan ( poin) Dinyatakan dengan kurang jelas, dapat diuji Sukar untuk dikenal sebagai prediksi

Pengujian prediksi Menunjukkan model eksperimental: secara jelas mengimplikasikan adanya perlakukan, menunjukkan eksperimen terkontrol, variabel kontrol, adanya identifikasi variabel (warna, tinggi,...) perlakuan, Menunjukkan adanya kesadaran untuk mengontrol eksperimen tetapi tidak jelas dalam menunjukkan tiap variabel dan kurang teramati Tidak menunjukkan adanya model eksperimen Pengamatan harian Menunjukkan buktibukti model deskriptif, memaparkan unsurunsur yang terkandung, aturan interaksi, dan latar belakang keruangan; Menunjukkan isian harian yang komprehensif, menggunakan gambar untuk mendeskipsikan hasil pengamatan, pengamatan yang dilakukan akurat. Menunjukkan pengamatan harian, melakukan pengamatan secara umum, kadang didukung dengan gambar, cukup menunjukkan bukti model deskriptif. Tidak melakukan pengisian setiap hari, kurang menunjukkan bukti adanya model deskripsi. Hasil Hasil sesuai dengan pengamatan. Hasil kurang menunjukkan inkonsistensi dengan pengamatan. Hasil tidak konsisten dengan pengamatan Penjelasan Model eksplanatori berdasarkan model deskriptif Sebagian model eksplanatori tidak sesuai dengan model deskriptif Model eksplanatori tidak sesuai dengan model deskriptif Siswa menghubungkan bahwa cahaya dibutuhkan tanaman untuk hidup Siswa menghubungkan secara umum antara cahaya dengan tumbuhnya tanaman tanpa memberikan model sebab-akibat Siswa tidak menunjukkan adanya hubungan antara tumbuhnya tanaman dengan adanya cahaya

Skor total. 5 Rubrik holistik: tidak mendaftar tingkat-tingkat yang spesifik atas unjuk kerja tiap kriteria. Hanya menyediakan penilaian secara umum berdasarkan kriteria secara menyeluruh. Sesuai dengan kriteria: Membuat prediksi yang jelas dan dapat di uji. Mendesain eksperimen dengan control dan variabel yang sesuai. Rekaman data dan hasil pengamatan yang dilakukan setiap hari dilaporkan dengan akurat dan informatif. Hasil konsisten dengan pengamatan. Penjelasan konsisten dengan pengamatan. Cukup: Prediksi jelas tapi tidak dapat diuji. Desain eksperimen hampir semuanya terkontrol dan variabel. Pengamatan cukup konsisten dan deskriptif. Sebagian besar hasil konsisten dengan pengamatan. Terdapat penjelasan hubungan cahaya dengan pertumbuhan tanaman. Butuh perbaikan: Prediksi tidak memenuhi syarat sebagai prediksi. Kurang menunjukkan desain eksperimen yang baik. Menunjukan model deskriptif minimal. Sebagian besar hasil tidak konsisten dengan pengamatan. Tidak terdapat penjelasan hubungan cahaya dengan pertumbuhan tanaman.