ANALISIS ANTRIAN TELLER BANK MANDIRI KANTOR CABANG BEKASI JUANDA Nama NPM Jurusan Pembimbing : Rika Rahmadian : 1A213774 : MANAJEMEN : Irwandaru Dananjaya, SE., MM
LATAR BELAKANG BANK PELAYANAN TELLER METODE ANTRIAN
RUMUSAN MASALAH Rumusan dari masalah ini adalah antrian yang terjadi dalam pelayanan nasabah pada Bank Mandiri kantor cabang Bekasi Juanda. Pertanyaan dari masalah ini adalah : 1. Berapa jumlah teller dan loket yang optimal untuk memberikan pelayanan pada nasabah Bank Mandiri kantor cabang Bekasi Juanda? 2. Bagaimana tingkat kegunaan pelayanan nasabah Bank Mandiri kantor cabang Bekasi Juanda?
BATASAN MASALAH Pada bagian penulisan ini, penulis juga membatasi masalah pada perhitungan jumlah loket yang optimal untuk diterapkan pada Bank Mandiri kantor cabang Bekasi Juanda dengan menmggunakan Metode Multi Channel Single Phase dengan data pada bulan Februari 2015, tanpa memperhitungkan aspek keuangan.
Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penulisan ilmiah ini adalah : 1. Untuk mengetahui jumlah teller dan loket yang optimal untuk memberikan pelayanan pada nasabah Bank Mandiri kantor cabang Bekasi Juanda. 2. Untuk mengetahui tingkat kegunaan pelayanan bagi semua loket Bank Mandiri kantor cabang Bekasi Juanda.
Metode Penelitian Alat analisis yang digunakan adalah analisis kuantitatif yaitu metode Multi Channel Single Phase. Multi Channel Single Phase adalah metode yang digunakan untuk dua atau lebih fasilitas pelayanan yang dialiri oleh antrian tunggal. Adapun rumus yang digunakan untuk menghitung data yang sudah diperoleh adalah sebagai berikut : 1. Tingkat Kegunaan Pelayanan (P) 2. Probabilitas tidak ada nasabah dalam sistem (Po) 3. Jumlah rata-rata nasabah menunggu dalam antrian (nq) 4. Jumlah rata-rata nasabah dalam sistem (nt) 5. Waktu rata-rata nasabah dalam antrian (tq) 6. Waktu rata-rata nasabah dalam sistem (tt) 7. Probabilitas waktu menunggu nasabah dalam antrian (Pw)
HASIL PENELITIAN Pada mingu ke-1 dengan mengoperasikan 3 teller maka didapatkan tingkat kegunaan pelayanan sebesar 81,8%. Dengan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa pada minggu ke-1 pelayanannya sudah maksimal dengan waktu menganggur karyawan sebesar 18,2% dari perhitungan (100%-81,8%) selama 7 jam beroperasi. Sedangkan hasil yang didapat untuk probabilitas tidak adanya nasabah dalam sistem adalah 4,99%. Kemudian untuk hasil dari jumlah rata-rata nasabah menunggu dalam antrian sebanyak 3 nasabah. Selanjutnya hasil dari jumlah ratarata nasabah dalam sistem sebanyak 5 nasabah. Berikutnya hasil dari waktu rata-rata dalam antrian selama 8,184 menit, berarti waktu menunggu nasabah antrian masih dapat dikatakan wajar karena <15 menit. Selanjutnya hasil dari waktu rata-rata dalam sistem selama 13,452 menit, berarti waktu menunggu nasabah dalam sistem tersebut wajar karena <15 menit. Kemudian yang terakhir hasil dari probabilitas waktu menunggu dalam antrian sebesar 67,71%.
Pada mingu ke-2 dengan mengoperasikan 3 teller maka didapatkan tingkat kegunaan pelayanan sebesar 74,46%. Dengan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa pada minggu ke-2 pelayanannya cukup maksimal dengan waktu menganggur karyawan sebesar 25,54% dari perhitungan (100%- 74,46%) selama 7 jam beroperasi. Sedangkan hasil yang didapat untuk probabilitas tidak adanya nasabah dalam sistem adalah 8,13%. Kemudian untuk hasil dari jumlah rata-rata nasabah menunggu dalam antrian sebanyak 2 nasabah. Selanjutnya hasil dari jumlah rata-rata nasabah dalam sistem sebanyak 4 nasabah. Berikutnya hasil dari waktu rata-rata dalam antrian selama 5,08 menit, berarti waktu menunggu nasabah dalam antrian dikatakan bagus karena <5 menit. Selanjutnya hasil dari waktu rata-rata dalam sistem selama 11,02 menit, berarti waktu menunggu nasabah dalam sistem tersebut wajar karena <15 menit. Kemudian yang terakhir hasil dari probabilitas waktu menunggu dalam antrian sebesar 59%.
Pada mingu ke-3 dengan mengoperasikan 3 teller maka didapatkan tingkat kegunaan pelayanan sebesar 87,4%. Dengan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa pada minggu ke-3 pelayanannya sudah maksimal dengan waktu menganggur karyawan sebesar 12,6% dari perhitungan (100%-87,4%) selama 7 jam beroperasi. Sedangkan hasil yang didapat untuk probabilitas tidak adanya nasabah dalam sistem adalah 3,23%. Kemudian untuk hasil dari jumlah rata-rata nasabah menunggu dalam antrian sebanyak 5 nasabah. Selanjutnya hasil dari jumlah ratarata nasabah dalam sistem sebanyak 8 nasabah. Berikutnya hasil dari waktu rata-rata dalam antrian selama 19,39 menit, berarti waktu menunggu nasabah dalam antrian dapat dikatakan terlalu lama karena >15 menit. Selanjutnya hasil dari waktu rata-rata dalam sistem selama 25,39 menit, berarti waktu menunggu nasabah dalam sistem dapat dikatakan terlalu lama karena >15 menit. Kemudian yang terakhir hasil dari probabilitas waktu menunggu dalam antrian sebesar 77%.
Pada mingu ke-4 dengan mengoperasikan 3 teller maka didapatkan tingkat kegunaan pelayanan sebesar 94,1%. Dengan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa pada minggu ke-4 pelayanannya sudah maksimal dengan waktu menganggur karyawan sebesar 5,9% dari perhitungan (100%-28,25%) selama 7 jam beroperasi. Sedangkan hasil yang didapat untuk probabilitas tidak adanya nasabah dalam sistem adalah 1,38%. Kemudian untuk hasil dari jumlah rata-rata nasabah menunggu dalam antrian sebanyak 14 nasabah. Selanjutnya hasil dari jumlah rata-rata nasabah dalam sistem sebanyak 17 nasabah. Berikutnya hasil dari waktu rata-rata dalam antrian selama 30,492 menit, berarti waktu menunggu nasabah dalam antrian masih dapat dikatakan teralu lamakarena >15 menit. Selanjutnya hasil dari waktu rata-rata dalam sistem selama 36,492 menit, berarti waktu menunggu nasabah dalam sistem dapat dikatakan terlalu lama karena >15 menit. Kemudian yang terakhir hasil dari probabilitas waktu menunggu dalam antrian sebesar 88,87%.
Kesimpulan Berdasarkan hasil pembahasan pada tiap minggunya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Maka tingkat pelayanan dan tingkat kegunaan yang sudah optimal hanya pada miggu ke-1, dan ke-2. Karena panjang dan lama waktu mengantri nasabah di dalam antrian dan sistem masih dapat dilayani oleh teller dengan cepat. Sehingga biaya yang harus dikeluarkan oleh Bank Mandiri kantor cabang Bekasi Juanda dan nasabah tidak terlalu banyak. 2. Sedangkan pada minggu ke3 dan ke-4 tingkat penggunaan pelayanannya sudah mencapai 94,1%, namun masih banyak nasabah yang mengantri panjang, baik dalam antrian maupun dalam sistem. Sehingga pelayanan teller Bank Mandiri kantor cabang Bekasi Juanda akan kewalahan dalam memberikan pelayanan kepada nasabahnya jika hanya menggunnakan 3 teller saja pada minggu ke-3 dan ke-4.
SARAN Keterbatasan Penelitian pada bulan februari ini mungkin masih memerlukan pengembangan lagi agar hasilnya dapat lebih valid dan dapat membantu para peneliti lainnya untuk mengambil keputusan yang lebih tepat.