digilib.uns.ac.id BAB III METODE PENELITIAN Penelitian merupakan suatu penyelidikan yang sistematis untuk meningkatkan sejumlah pengetahuan, selain itu juga merupakan suatu usaha yang sistemastis dan terorganisasi untuk menyelidiki masalah tertentu yang memerlukan jawaban. Suatu penelitian diharuskan memiliki landasan paradigma yang yang menekankan keyakinan serta didukung oleh beragam teori yang mendukung penelitian tersebut, oleh karena itu dibutuhkan adanya sebuah metode penelitian yang relevan. Dengan adanya metode maka akan sangat membantu peneliti untuk menemukan jawaban dari suatu masalah yang di teliti. Metodologi pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk memperoleh data dengan kegunanan dan tujuan tertentu yang menghasilkan kebenaran yang obyektif sehingga hasil dari suatu penelitian bisa dipertanggungjawabkan. A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat penelitian merupakan tempat dimana peneliti mengumpulkan data yang diperlukan untuk memecahkan masalah yang diteliti. Penelitian ini mengambil lokasi di Kabupaten Sukoharjo lebih khusus lagi di Sekolah Menengah Atas Negeri se Kabupaten Sukoharjo. Kabupaten Sukoharjo sendiri merupakan satu dari sedikit kabupaten yang ada di Indonesia yang telah menerapkan kebijakan pendidikan gratis. Yang lebih menarik lagi untuk melakukan penelitian di Kabupaten Sukoharjo dikarenakan Kabupaten Sukoharjo merupakan Kabupaten yang kecil dengan Pendapatan Asli Daerah yang kecil pula. Akan tetapi mampu menerapkan kebijakan pendidikan gratis yang membutuhkan banyak pembiayaan. Adapun yang menjadikan alasan peneliti memillih lokasi penelitian di SMA Negeri se Kabupaten Sukoharjo adalah sebagai berikut : a. Kabupaten Sukoharjo merupakan satu dari sedikit kabupaten yang ada di Indonesia yang telah menerapkan commit to user kebijakan pendidikan gratis dimana 47
digilib.uns.ac.id 48 kebijakan tersebut sudah diterapkan di SMA Negeri se Kabupaten Sukoharjo. b. Pada Sekolah Menengah Atas Negeri se Kabupaten Sukoharjo tersedia data yang diperlukan peneliti. c. Pada Instansi yang diteliti belum pernah dilaksanakan penelitian dengan topik dan permasalahan yang sama. 2. Waktu Penelitian Waktu penelitian merupakan rangkaian aktivitas dan alokasi waktu yang dibutuhkan peneliti dalam melakukan penelitian. Penelitian dilakukan dalam jangka waktu 8 bulan terhitung dari September 2014 hingga April 2015. Adapun kegiatan yang dilakukan peneliti dalam jangka waktu tersebut meliputi kegiatan observasi, pengurusan izin, pengumpulan data, analisis dan penulisan laporan (jadwal penelitian terlampir). B. Pendekatan dan Jenis Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian deskriptif kualitatif. Pendekatan penelitian deskriptif kualitatif merupakan pendekatan yang memerlukan pemahaman yang mendalam dan menyeluruh berhubungan dengan objek yang diteliti guna menjawab permasalahan untuk mendapatkan data-data kemudian dianalisis dan mendapatkan kesimpulan penelitian dalam situasi serta kondisi tertentu. Sehingga dalam penelitian ini diperlukan kemampuan untuk menggali informasi yang sedalam-dalamnya namun tetap dalam konteks permasalahan yang diteliti. Hal ini sesuai dengan pernyataan Mardalis (2002: 24) yang mengungkapkan Penelitian deskriptif bertujuan untuk mendeskripsikan apa yang saat ini berlaku, di dalamnya terdapat upaya mendeskripsikan, mencatat, analisis, dan menginterprestasikan kondisikondisi saat ini terjadi. Menurut Moleong (2011: 6) Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami commit fenomena to user tentang apa yang dialami oleh
digilib.uns.ac.id 49 subjek penelitian misalnya: perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lainlain, secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian deskriptif kualitatif untuk memahami fenomena-fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian. 2. Jenis Penelitian Tujuan utama penelitian kualitatif adalah untuk memahami fenomena atau gejala sosial dengan lebih menitik beratkan pada gambaran yang lengkap tentang fenomena yang dikaji daripada memerincinya menjadi variabel-variabel yang saling terkait. Harapannya ialah diperoleh pemahaman yang mendalam tentang fenomena untuk selanjutnya dihasilkan sebuah teori. Karena tujuannya berbeda dengan penelitian kuantitatif, maka prosedur perolehan data dan jenis penelitian kualitatif juga berbeda. Menurut Iskandar (2008: 204-209), jenis-jenis pendekatan penelitian kualitatif dibedakan menjadi enam, yaitu : a. Penelitian fenomenologi, yaitu penelitian yang berorientasi untuk memahami, menggali, dan menafsirkan arti dari peristiwa-peristiwa, fenomena-fenomena dan hubungan dengan orang-orang yang biasa dalam situasi tertentu. b. Penelitian historis (sejarah) yaitu penelitian terhadap kejadiankejadian masa lampau dengan menggunakan analisis logis atau sering disebut sebagai pola penelitian bersejarah. c. Studi kasus (Case Study), yaitu penelitian dengan bertujuan untuk mengembangkan metode kerja paling efisien, maknanya peneliti mengadakan telaah secara mendalam tentang suatu kasus. d. Penelitian Etnografi (Budaya), yaitu metode penelitian yang banyak dilakukan dalam antropologi terutama yang berhubungan dengan setting budaya. e. Penelitian Grounded Theory, yaitu prosedur penelitian kualitatif yang sistematis, dimana peneliti satu teori menerangkan konsep, proses, tindakan, atau interaksi mengenai suatu topik pada level konseptual yang luas. commit to user
digilib.uns.ac.id 50 f. Penelitian tindakan (Action Reseacrh), yaitu refleksi antara teori dengan praktek sehingga aplikasi dengan hasil pemelitian. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian studi kasus (case study) dikarenakan dalam penelitian ini peneliti hanya ingin mengkaji suatu kasus tentang implementasi kebijakan pendidkan gratis di SMA Negeri se Kabupaten Sukoharjo. C. Data dan Sumber Data 1. Data Data yang digunakan dalam penelitian ini dapat dikelompokkan manjadi 2 (dua) jenis yaitu: a. Data Primer Data primer merupakan data yang diperoleh secara langsung dari sumber pertama yangmana merupakan orang-orang yang dipandang mengetahui masalah yang akan dikaji dan bersedia memberi data atau informasi yang diperlukan seperti dalam bentuk wawancara langsung. Terkait dengan problematika penelitian, maka data primer diperoleh dari orang-orang yang berada dalam lingkungan Sekolah Menengah Atas Negeri yang dalam hal ini diwakili oleh Kepala Sekolah, Bendahara BOS, Guru, Siswa, Pembina Ekstrakurikuler, atau Orangtua Siswa. b. Data sekunder Data sekunder merupakan data yang digunakan untuk mendukung dan melengkapi data primer yang berhubungan dengan masalah penelitian yang meliputi dokumen, laporan, arsip, peraturan-peraturan, dokumendokumen administratif, keputusan dan ketetapan resmi yang berkaitan dengan pendidikan gratis. 2. Sumber Data Salah satu pertimbangan dalam memilih masalah penelitian adalah ketersediaan sumber data. Yang dimaksud sumber data dalam penelitian adalah obyek dari mana data commit dapat to user diperoleh. Ketepatan memilih dan
digilib.uns.ac.id 51 menentukan jenis sumber data akan menentukan kekayaan data yang diperoleh. Lofland yang dikutip Moleong (2011: 157) mengemukakan bahwa: Sumber data utama dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata dan tindakan selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain sebagainya. Sedangkan menurut Sutopo (2006: 56), Dalam penelitian kualitatif, sumber datanya dapat berupa manusia, pertanyaan dan tingkah laku, dokumen atau arsip atau benda lain. Adapun sumber data yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Informan Pada penelitian kualitatif posisisi narasumber sangat penting, bukan sekedar memberi respon, melainkan juga sebagai pemilik informasi. Karena itu, ia disebut informan (orang yang memberikan informasi, sumber informasi, sumber data) atau disebut juga subyek yang diteliti. Karena ia juga aktor atau pelaku yang ikut melakukan berhasil tidaknya penelitian berdasarkan informasi yang diberikan. Informan yang dipilih dalam penelitian ini yaitu : 1) Kepala Sekolah 2) Bendahara BOS 3) Guru 4) Siswa 5) Pembina Ekstrakulikuler 6) Orangtua/wali siswa b. Tempat dan Peristiwa Tempat dan peristiwa tidak dapat terlepas dari kegiatan penelitian, baik yang berupa wawancara maupun observasi. Tempat dan peristiwa dapat digunakan sebagai sumber informasi karena dalam pengamatan harus ada kesesuaian dengan konteks dan situasi yang melibatkan pelaku, tempat, dan aktivitas. Menurut Sutopo (2006: 52), Informasi mengenai kondisi dari lokasi peristiwa atau aktivitas yang dilakukan bisa digali lewat sumber lokasinya baik yang merupakan commit tempat to user maupun lingkungannya. Tempat
digilib.uns.ac.id 52 yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan data adalah Sekolah Menengah Atas Negeri se Kabupaten Sukoharjo yakni SMAN 1 Weru, SMAN 1 Tawangasari, SMAN 1 Bulu, SMAN 1 Nguter, SMAN 1 Sukoharjo, SMAN 1 Mojolaban, SMAN 1 Polokarto, SMAN 1 Kartasura, SMAN 2 Sukoharjo, serta SMAN 3 Sukoharjo dimana pada instansiinstansi tersebut telah diterapkan kebijakan pendidikan gratis. c. Dokumen dan Arsip Dokumen merupakan bahan tertulis atau benda yang berkaitan dengan suatu peristiwa atau aktivitas tertentu. Ia bisa merupakan rekaman atau dokumen tertulis seperti arsip data base surat surat rekaman gambar benda-benda peninggalan yang berkaitan dengan suatu peristiwa. Dalam hal ini dokumen yang digunakan peneliti merupakan dokumen, laporan, arsip, peraturan-peraturan, dokumen-dokumen administratif, keputusan dan ketetapan resmi yang bekaitan dengan pendidikan gratis. D. Teknik Pengambilan Sampel (Cuplikan) Teknik pengambilan sampel merupakan cara untuk menentukan sampel yang digunakan dalam penelitian. Menurut Iskandar (2008: 69) Sampel adalah sebagian dari populasi yang diambil secara representatif atau mewakili populasi yang bersangkutan atau bagian kecil yang diamati. Sedangkan menurut Sutopo (2002: 55), Sampel adalah suatu bentuk khusus atau proses bagi pemusatan atau pemilihan dalam penelitian yang mengarah pada seleksi. Dalam penelitian ini, peneliti tidak menentukan jumlah sampel melainkan hanya menentukan informan untuk diwawancarai guna memperoleh informasi mengenai masalah yang diteliti. Cara untuk mendapatkan sampel inilah yang disebut dengan teknik pengambilan sampel. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Menurut Sugiono (2012: 53), Purposive sampling adalah tekinik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu. Pengambilan sampel secara purposive didasarkan pada suatu pertimbangan tertentu yang dibuat oleh peneliti commit sendiri, to berdasarkan user ciri atau sifat-sifat populasi
digilib.uns.ac.id 53 yang sudah diketahui sebelumnya. Pelaksanaan pengambilan sampel secara purposive ini antara lain sebagai berikut: Mula-mula peneliti mengidentifikasi semua karakteristik populasi misalnya dengan mengadakan studi pendahuluan atau dengan mempelajari berbagai hal yang berhubungan dengan populasi. Kemudian peneliti menetapkan berdasarkan pertimbangannya sebagian dari anggota populasi menjadi sampel penelitian, sehingga teknik pengambilan sampel secara purposive ini didasarkan pada pertimbangan pribadi peneliti sendiri. Teknik ini sangat cocok untuk mengadakan studi kasus (Case study), dimana banyak aspek dari kasus tunggal yang representatif untuk diamati dan dianalisis. Penelitian ini menggunakan sampel populasi dari Kepala Sekolah, Bendahara BOS, guru, siswa, pembina ekstrakurikuler, atau orangtua siswa yang diambil dari SMA Negeri se Kabupaten Sukoharjo dimana jumlah SMA Negeri se Kabupaten Sukoharjo sendiri berjumlah 10 sekolah. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara memilih orang-orang yang memiliki data dan menguasai masalah dalam permasalahan yang diteliti secara mendalam (Key Informan). Selain menggunakan teknik purposive sampling, guna menggali data secara lengkap dan mendalam, peneliti juga menggunakan teknik bola salju (snowball sampling). Cara pengambilan sampel dengan teknik ini dilakukan secara berantai, makin lama sampel menjadi semakin besar, seperti bola salju yang menuruni lereng gunung. Hal ini diakibatkan kenyataan bahwa populasinya sangat spesifik, sehingga sulit sekali mengumpulkan sampelnya. Pada tingkat operasionalnya melalui teknik sampling ini, responden yang relevan di interview, diminta untuk menyebutkan responden lainnya sampai diperoleh sampel sebesar yang diinginkan peneliti, dengan spesifikasi/spesialisasi yang sama karena biasanya mereka saling mengenal. E. Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data merupakan salah satu kunci terpenting dalam keberhasilan suatu penelitian. Suatu penelitian membutuhkan data yang valid dan reliabel untuk memecahkan commit masalah to user secara tuntas dalam pelaksanaan
digilib.uns.ac.id 54 penelitian. Pengumpulan data diperlukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan dari penelitian. Untuk mendapatkan data yang valid dan reliabel, maka peneliti menggunakan teknik pengumpulan data dengan cara teknik observasi, wawancara dan analisis dokumen. Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut: 1. Observasi Observasi dapat diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian. Moleong (2011: 175) berpendapat bahwa Pengamatan memungkinkan peneliti merasakan apa yang dirasakan dan dihayati oleh subjek, sehingga memungkinkan peneliti menjadi sumber data pengamatan, memungkinkan pembentukan pengetahuan yang diketahui bersama, baik dari pihaknya maupun dari pihak subjek. Dengan melakukan pengamatan dan pencatatan pada objek diharapkan dapat diperoleh data-data dari banyak gejala yang hanya dapat diselidiki dengan observasi, sehingga hasilnya lebih akurat dan sulit dibantah. Hal ini dikarenakan kadang banyak objek yang hanya bersedia diambil datanya hanya dengan observasi, misalnya terlalu sibuk dan kurang waktu untuk diwawancarai. Selain itu dalam prosesnya mungkin terjadi banyak kejadian yang dipandang kecil yang tidak dapat ditangkap oleh alat pengumpul data yang lain, yang ternyata sangat menentukan hasil penelitian. 2. Wawancara Sumber data yang penting dalam penelitian kualitatif adalah manusia dalam posisi sebagai narasumber atau informan untuk memeperoleh informasi. Wawancara merupakan salah satu metode pengumpulan data untuk memperoleh data dan informasi dari narasumber secara lisan. Proses wawancara dilakukan dengan cara tatap muka secara langsung dengan narasumber. Moleong (2011: 186) berpendapat Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan ini dilakukan oleh dua pihak, commit to user
digilib.uns.ac.id 55 yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai (interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu. Wawancara dilakukan agar peneliti memperoleh informasi secara langsung dari narasumber yang terpilih sehingga informasi yang diperoleh dapat dipercaya. Data yang terkumpul dari wawancara merupakan data utama bagi penentuan data yang diperoleh dari pengamatan atau observasi, sekaligus data-data lain yang diperlukan untuk mendukung penjelasan tentang permasalahan dalam penelitian ini. 3. Analisis Dokumen Analisis dokumen merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan cara menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis, gambar maupun dokumen elektronik. Dokumen yang telah dikumpulkan kemudian dianalisis (diurai), lalu dibandingkan dan akhirnya dipadukan (sintesis) membentuk satu hasil kajian yang sistematis, padu dan utuh. Dokumen yang diperlukan dalam penelitian ini diperoleh dari dokumen yang terdapat pada SMA Negeri se-kabupaten Sukoharjo dan dokumen lainnya yang relevan. Dokumen pada Sekolah Menengah Atas Negeri antara lain dokumen mengenai keadaan umum sekolah, data siswa, data guru, sarana dan prasarana, data tentang kegiatan-kegiatan di SMA, serta data penunjang lainnya. Dengan adanya dokumen-dokumen tersebut diharapkan data yang terkumpul menjadi benar-benar valid bagi penelitian Implementasi Kebijakan Pendidikan Gratis di SMA Negeri se Kabupaten Sukoharjo Tahun Ajaran 2013/2014 ini. F. Uji Validitas Data Suatu penelitian membutuhkan data yang benar-benar valid agar hasil dari penelitian bisa dipertanggungjawabkan. Data yang diperoleh dari penelitian harus diusahakan keabsahan dan kebenarannya. Seorang peneliti harus bisa memilih dan menemukan cara-cara commit yang to tepat user untuk mengembangkan validitas
digilib.uns.ac.id 56 data yang diperolehnya. Menurut Sutopo (2002: 78) Validitas data merupakan jaminan bagi kemantapan simpulan dan tafsir makna sebagai hasil penelitian. Jadi untuk menjamin keabsahan dan kebenaran dalam hasil penelitian diperlukan data yang benar-benar valid dan bisa dipertanggungjawabkan. Dalam penelitian kualitatif terdapat beberapa cara untuk mengembangkan validitas. Untuk menjamin validitas data, penelitian ini menggunakan teknik triangulasi dimana menurut Moleong (2004: 330), Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Triangulasi merupakan cara yang paling umum digunakan bagi peningkatan validitas dengan melakukan pengecekan atau pembandingan dengan sesuatu di luar data tersebut. Patton seperti yang dikutip H.B. Sutopo (2002: 78) membedakan 4 macam teknik triangulasi sebagai cara untuk meningkatkan validitas data dalam penelitian kualitatif, yaitu: a. Triangulasi Sumber yaitu pengumpulan data sejenis dengan menggunakan berbagai sumber data yang berbeda. b. Triangulasi Metode yaitu pengumpulan data sejenis tetapi dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang berbeda. c. Triangulasi Teori yaitu melakukan penelitian tentang topik yang sama dan datanya dianalisis dengan menggunakan persperktif teori yang berbeda. d. Triangulasi Peneliti yaitu pengumpulan data yang semacam dilakukan oleh beberapa peneliti. Untuk mencapai validitas dalam penelitian ini, jenis triangulasi yang digunakan adalah jenis triangulasi sumber, yaitu peneliti menggunakan beberapa narasumber yang berbeda untuk mengumpulkan data atau informasi yang sejenis, sehingga informasi yang diperoleh dari narasumber yang satu dapat dibandingkan dengan informasi yang diperoleh dari narasumber lainnya. Selain itu peneliti juga menggunakan triangulasi metode dengan cara mengumpulkan data sejenis dengan menggunakan teknik yang berbeda yakni observasi, wawancara, dan analisis dokumen. Hal ini dilakukan agar data yang terkumpul dapat dibandingkan dan dapat diperoleh kesimpulan sehingga data lebih valid. commit to user
digilib.uns.ac.id 57 G. Analisis Data Data penelitian kualitatif diperoleh dengan berbagai cara dan berbagai sumber. Teknik pengumpulan data yang digunakan juga bervariasi dan dilakukan secara kontinyu hingga diperoleh data yang benar-benar valid. Data yang telah berhasil dikumpulkan berikutnya dianalis untuk memperoleh arti dan makna yang berguna dalam pemecahan masalah penelitian. Menurut Lexy J. Moleong (2011: 280) Analisis data adalah proses pengorganisasian dan mengurutkan data kedalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar yang sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data. Teknis analisis data yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah model analisis interaktif. Menurut Miles dan Huberman dalam Sutopo, (2002: 96) terdapat tiga komponen analisis data yaitu reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan/verifikasi. Untuk lebih jelasnya dapat dijabarkan sebagai berikut: 1. Reduksi Data Dalam reduksi data, data yang diperoleh dari lapangan disusun dalam bentuk uraian atau laporan. Laporan yang tersusun perlu untuk direduksi, dipilah dan dirangkum sehingga didapatkan hal yang pokok, penting, serta ditemukan pola-pola/kategori tertentu. Sutopo (2002: 92) berpendapat Reduksi data adalah bagian dari proses analisis yang mempertegas, memperpendek, membuat fokus, membuang hal-hal yang tidak penting, dan mengatur data sedemikian rupa sehingga simpulan penelitian dapat dilakukan. Jadi laporan yang berasal dari lapangan sebagai bahan mentah direduksi, disingkatkan, dipadatkan, disusun dengan lebih sistematis, ditonjolkan pokok-pokok yang penting, sehingga membantu dalam membuat simpulan penelitian. 2. Sajian Data Pada tahap ini, data yang telah direduksi, dipilah dan disisihkan menurut kelompok/kategori data commit tertentu. to user Data disusun sesuai dengan kategori
digilib.uns.ac.id 58 yang sejenis untuk ditampilkan selaras dengan permasalahan yang dihadapi. Dalam sajian data juga ditampilkan kesimpulan sementara yang diperoleh pada saat reduksi data. Penyajian data/data display ditujukan supaya data dari hasil reduksi dapat terorganisirkan, tersusun dalam pola hubungan sehingga makin mudah dipahami dan membantu dalam merencanakan kerja penelitian selanjutnya. Pada langkah ini peneliti berusaha menyusun data yang relevan agar menjadi informasi yang dapat disimpulkan dan memiliki makna tertentu. Prosesnya dapat dilakukan dengan cara menampilkan data lalu membuat hubungan antar fenomena untuk memaknai apa yang sebenarnya terjadi dan apa yang perlu ditindaklanjuti untuk mencapai tujuan dari penelitian. Penyajian data yang baik merupakan langkah yang penting untuk tercapainya analisis kualitatif yang handal dan valid. 3. Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi Pada tahap awal, kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara dan akan berubah bila ditemukan bukti-bukti kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Proses untuk mendapatkan bukti-bukti inilah yang disebut sebagai verifikasi data. Apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal didukung oleh bukti-bukti yang kuat dalam hal ini konsisten dengan kondisi yang ditemukan pada saat peneliti kembali ke lapangan, maka bisa diartikan bahwa kesimpulan yang diperoleh merupakan kesimpulan yang kredibel. Sedangkan bila kesimpulan awal dalam prosesnya ditemukan tidak konsisten maka peneliti harus mencari terus berupaya sehingga tercapai kesimpulan yang konsisten. Hal ini dilakukan agar penarikan kesimpulan dari penelitian secara keseluruhan benar-benar kredibel dan bisa dipertanggungjawabkan. Proses analisis data interaktif dari ketiga tahap diatas dapat digambarkan dengan skema dibawah: commit to user
digilib.uns.ac.id 59 Pengumpulan Data Reduksi Data Sajian Data Penarikan Kesimpulan/Verifikasi Gambar 2.1 Skema Model Analisis Interaktif Data, Sutopo (2002: 96) Setelah peneliti berhasil mengumpulkan data dilapangan maka peneliti segera melakukan reduksi dan penyajian data. Pada tahap ini dapat dibuat kesimpulan awal yang masih bersifat sementara dan dapat berubah. Kesimpulan awal yang telah dibuat diverifikasi agar diperoleh kesimpulan yang kredibel sehingga memantapkan hasil penelitian. H. Prosedur Penelitian Prosedur penelitian adalah suatu susunan atau tahapan yang teratur dari kegiatan penelitian yang berhubungan satu sama lainnya dari awal sampai akhir penelitian agar memudahkan tercapainya tujuan dari penelitian. Dalam penelitian ini peneliti harus menempuh beberapa prosedur untuk memecahkan masalah dan mencapai tujuan penelitian. Adapun prosedur yang harus ditempuh dalam penelitian ini adalah: 1. Tahap Pra Lapangan Pada tahap ini peneliti merencanakan sesuatu yang berhubungan dengan penelitian. Dimulai dengan mengajukan masalah, menentukan lokasi penelitian, membuat proposal penelitian, mengurus perijinan, serta menyiapkan perlengkapan penelitian lainnya. commit to user
digilib.uns.ac.id 60 2. Tahap Penelitian Lapangan Pada tahap penelitian lapangan ini peneliti mengumpulkan dan menggali data-data yang ada dilapangan dan kemudian data-data tersebut dianalisis secara mendalam. Peneliti terjun langsung ke lokasi penelitian untuk memperoleh data dan informasi yang diperlukan dalam penelitian. 3. Tahap Analisis Data Pada tahap ini data yang telah terkumpul di lapangan dianalisis guna mengetahui pokok-pokok bahasan yang relevan dengan masalah yang diteliti. Data yang terkumpul dianalisi secara mendalam sehingga diperoleh data yang benar valid dan dapat dipertanggungjawabkan untuk memecahkan masalah dalam penelitian. 4. Tahap Penulisan Laporan Setelah data dianalisis dan dinyatakan benar-benar valid serta bisa dipertanggungjawabkan, maka langkah selanjutnya adalah menarik kesimpulan dari data-data tersebut. Pada tahap ini, hasil dari penelitian yang dilakukan disusun dalam bentuk laporan skripsi. Semua kegiatan yang berhubungan dengan penelitian dan hasil yang tercapai ditulis dan dilaporkan kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Laporan yang sudah tersusun dengan lengkap kemudian digandakan sesuai dengan kebutuhan. commit to user