BAB I PENDAHULUAN. internasional. Sehingga muncul organisasi yang bernama International

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi mendorong berkembangnya perusahaan-perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. penyajian dan pengungkapan instrumen keuangan harus sesuai dengan standarstandar

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan bisnis dalam skala nasional dan. intemasional, Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) telah mencanangkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. baik organisasi profit maupun non profit untuk menghasilkan informasi yang akan

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya laporan keuangan digunakan oleh perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. akibat dari globalisasi, para pelaku kegiatan bisnis antar negara membutuhkan

BAB 1 PENDAHULUAN. memperoleh pembiayaan suatu investasi atau operasi perusahaan dengan minimal

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa tahun terakhir International Financial Reporting Standards (IFRS)

BAB I bermanfaat bagi pemakainya? IASB (International Accounting Standard Board)

BAB I PENDAHULUAN. menindaklanjuti pertemuan di London tersebut Ikatan Akuntansi Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa tahun terakhir ini, isu globalisasi telah menjadi sebuah fenomena

BAB 1 PENDAHULUAN. berkepentingan (Margaretta dan Soeprianto 2012). Keberhasilan. tingkat kepercayaan investor dalam berinvestasi.

BAB 1 PENDAHULUAN. Adanya efek globalisasi membuat Negara menyelaraskan serta

BAB 1 PENDAHULUAN. keuangan dalam usaha mengharmonisasikan standar-standar akuntansi dan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang disusun oleh Ikatan

BAB I PENDAHULUAN. penting di dalam bidang akuntansi. Melakukan adopsi International Financial

BAB I PENDAHULUAN. keuangan. IFRS ( International Financial Reporting Standard ) adalah standar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Dalam penyajian informasi laporan keuangan dibutuhkan sebuah aturan

BAB I PENDAHULUAN. kalangan profesi yang bergabung dalam sebuah lembaga resmi. Seperti banyak

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Sejak tahun 2010 Indonesia masuk dalam daftar negara yang melakukan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Perusahaan di Indonesia khususnya perusahaan yang sudah go public

BAB I PENDAHULUAN. Konvergensi International Financial Reporting Standards (IFRS) telah. awal lagi dalam menerapkan IFRS yaitu dari tahun 2002.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perbedaan kondisi ekonomi, hukum, sosial, dan politik di berbagai negara,

BAB 1 PENDAHULUAN. teknologi informasi telah mengalami kemajuan yang sangat pesat, serta

BAB I PENDAHULUAN. Telah banyak Negara mengadopsi International Financial Reporting Standars

BAB I PENDAHULUAN. dari pihak ekstern dan pihak intern. Pihak ekstern terdiri dari masyarakat, UKDW

1 Universitas Bhayangkara Jaya

3. Standar Akuntansi Syariah Standar Akuntansi Syariah akan diluncurkan dalam tiga bahasa yaitu bahasa Indonesia, bahasa Inggris dan bahasa Arab.

BAB I PENDAHULUAN. mengenai pasar modal juga, investor dapat dengan mudah masuk ke lantai pasar. kegiatan perusahaan semakin lebih kompleks.

BAB I PENDAHULUAN. multinasional yang membutuhkan Standar Akuntansi Internasional. Dunia bisnis

BAB I PENDAHULUAN. Proses konvergensi International Financial Reporting Standards (IFRS) di

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan standar akuntansi yang berlaku secara internasional sangatlah

BAB I PENDAHULUAN. Para pelaku pasar modal memerlukan informasi untuk membuat keputusan

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi mendorong berkembangnya Negara-negara dalam

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB 1 PENDAHULUAN. dipatuhi. Setiap negara memiliki standar akuntansi yang berbeda-beda dalam

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan laporan keuangan menurut Kerangka Dasar Penyusunan dan

BAB I PENDAHULUAN. International Financial Reporting Standards (IFRS) merupakan standar

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Makin tinggi perdapatan per kapita masyarakat, makin mampu

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan salah satu instrumen yang digunakan oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan adalah sebuah unit kegiatan produksi yang mengolah sumber

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian yang terbuka banyak melibatkan perusahaan dalam suatu rangkaian

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya yang sudah dipercayakan melalui laporan keuangan. Informasi dari

I. PENDAHULUAN. perusahaan dengan para external stakeholder. Menurut PSAK 1 (2009) tujuan dari

BAB 4 PENUTUP 4.1 Kesimpulan

BAB 1 PENDAHULUAN. (PSAK), yang semula mengacu pada United States Generally Accepted

BAB I PENDAHULUAN. International Financial Reporting Standards (IFRS) yang sebelumnya

BAB I PENDAHULUAN. (Statement Membership Obligation), yang mensyaratkan antara lain penggunaan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Selain itu, laporan keuangan yang dibuat oleh perusahaan haruslah memenuhi

BAB 1. Pendahuluan. International Accounting Standard Board (IASB) telah menerbitkan rerangka

BAB 1. Pendahuluan. untuk pengambilan keputusan oleh berbagai macam pihak berkepentingan seperti

BAB I PENDAHULUAN. bagi para pemakai informasi keuangan dalam rangka pengambilan keputusan ekonomi.

BAB 1 PENDAHULUAN. dan hasil kinerja perusahaan. Tujuan akuntansi secara keseluruhan adalah

BAB I PENDAHULUAN. International Accounting Standards Board (IASB) dan International Accounting

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi merupakan proses integrasi internasional yang dapat ditandai

BAB I PENDAHULUAN. pihak-pihak diluar perusahaan. Segala informasi yang menyangkut keadaan

BAB I PENDAHULUAN. rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian serta sistematika penulisan.

BAB I PENDAHULUAN. International Financial Reporting Standard (IFRS) merupakan salah satu standar

BAB1 PENDAHULUAN. Akuntansi merupakan bahasa bisnis (Bloomfield, 2008), akuntansi sebagai

BAB I PENDAHULUAN. informasi yang dapat diperoleh serta seberapa relevan dan andal informasi

BAB I PENDAHULUAN UKDW. keuangan suatu entitas yang akan digunakan oleh stakeholder sebagai salah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA IFRS (International Financial Reporting Standards) oleh International Accounting Standard Board (IASB).

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Akuntansi dikenal sebagai bahasa bisnis. Dalam hal bisnis, terdapat

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap perusahaan yang telah terdaftar di bursa efek Indonesia berkewajiban

Bab I. Pendahuluan. Pada tahun 2010 Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) mengesahkan revisi

BAB I PENDAHULUAN. informasi akuntansi di seluruh dunia (Cascino dan Gassen 2015). Dampak tersebut

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Akuntansi adalah sebuah sistem informasi yang digunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN. mendatang, usaha bisnis investasi akan menjadi sangat diminati dengan tingkat

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai salah satu negara yang terlibat dalam forum G-20 (Group of

BAB 1 PENDAHULUAN. dianggap merupakan salah satu tugas akuntansi yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini International Financial Reporting Standards (IFRS) merupakan isu

BAB I PENDAHULUAN. pemakai lainnya untuk proses pengambilan keputusan. Informasi yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tanggungjawab terhadap konsumsi dan alokasi sumber daya perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. modalnya pada perusahaan mereka. Akuntansi mengalami perkembangan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. dirasakan oleh penduduk dunia. Hal ini dipengaruhi oleh adanya globalisasi.

BAB I PENDAHULUAN. Bagi perusahaan yang sahamnya tercatat di Bursa Efek Indonesia (go public) Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) dan masyarakat umum.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Perusahaan membutuhkan tambahan dana untuk mempertahankan dan

BAB I PENDAHULUAN. perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi

BAB I PENDAHULUAN UKDW. yang digunakan setiap negara berbeda beda. Investor akan menemui

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan laporan keuangan yang relevan dan andal. Standar akuntansi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. International Accounting Standard Board (IASB). Menurut penelitian

BAB I PENDAHULUAN. menyediakan informasi bagi investor dan kreditur, serta calon investor dan

C H A P T E R 1 FINANCIAL REPORTING AND ACCOUNTING STANDARDS (PELAPORAN KEUANGAN DAN STANDAR AKUNTANSI)

BAB I PENDAHULUAN. Nilai relevansi informasi akuntansi (value relevance) mempunyai arti

PENDAHULUAN. dan investasi dari obligasi atau surat hutang yang diterbitkan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. mulai dari model dan standar pelaporan keuangan, relativisme jarak dalam pergerakan

BAB I PENDAHULUAN. Suatu perusahaan didirikan tentunya dengan suatu tujuan tertentu. Tujuan

ANALISIS PERBANDINGAN LAPORAN LABA-RUGI MENGGUNAKAN METODE PSAK DAN IFRS PADA PT.TELEKOMUNIKASI INDONESIA.Tbk

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pendahuluan Transaksi antar negara dan prinsip-prinsip akuntansi yang berbedaan antar negara mengakibatkan adanya kebutuhan akan standar akuntansi yang berlaku internasional. Sehingga muncul organisasi yang bernama International Accounting Standards Board (IASB) yang mengeluarkan International Financial Report Standards (IFRS). Hal ini dinyatakan dalam salah satu Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 16 atas Asset Tetap. Munculnya dan berkembangnya perusahaan multinasional, perkembangan dari pasar keuangan internasional dan perubahan tingkah laku investor, serta faktor-faktor lain, membantu dalam aktivitas ekonomi berbasis internasional. Sebagai hasil dari fenomena ini, pelaporan keuangan telah menyebar lebih jauh dari batas nasional ( Callao, Jarne,&Linez, 2007). Menurut George, Ferguson, dan Spear (2013) Regulator dan pembuat standar mengungkapkan bahwa Internasional Financial Reporting Standard (IFRS) meningkatkan komparabilitas dan kualitas pelaporan keuangan. Adopsi IFRS harus dievaluasi oleh biaya transisi perdagangan dan setiap biaya pelaporan bersifat komparatif dan meningkatkan kualitas pelaporan. Sampai saat ini, penelitian yang paling empiris terhadap IFRS belum secara eksplisit memisahkan biaya bruto dan manfaat adopsi, melainkan difokuskan pada dampak positif kepasar modal dan hasil pelaporan keuangan pra dan pasca transisi dalam menilai manfaatnya. 1

2 Serangkaian standar akuntansi yang baik memungkinkan investor menerima informasi yang sesuai sambil mempertimbangkan biaya implementasi standarstandar tersebut secara masuk akal. Inisiatif saat ini akan pemusatan pada satu rangkaian standar akuntansi global yang baik telah diterima oleh pembuat aturan, penyusun standar, profesi akuntansi, dan masyarakat bisnis dan akademik di seluruh dunia. Pengenalan standar akuntansi internasional terbaru yang mengacu pada IFRS di Indonesia dan dikombinasikan dengan peraturan-peraturan akuntansi atau sering disebut PSAK yang telah diadopsi selama beberapa tahun terakhir, telah membuat akuntansi dan kerangka kerja audit yang baru. Pengadopsian IFRS kedalam PSAK merupakan langkah awal untuk aplikasi umum aturan akuntansi yang menyediakan pengertian secara umum tentang laporan keuangan dengan meningkatkan tingkat pengungkapan atau menghilangkan penyesuaian. Dari sudut pandang empiris, biaya audit mewakili, diamati, dan terukur langsung dari arus kas keluar yang menggabungkan perubahan signifikan dalam peraturan akuntansi. Pemeriksaan dari biaya audit memungkinkan kita untuk menarik wawasan ke dalam efek IFRS pada fungsi audit. Mengingat pentingnya unsur-unsur kelembagaan yang mendasari di tempat IFRS mengadopsi yurisdiksi, auditor cenderung memainkan peran penting dalam membentuk praktek pelaporan masa depan terkait dengan IFRS (George, Ferguso,& Spear, 2013). Adopsi IFRS selain meningkatkan perbandingan dan kualitas dari laporan keuangan, juga dapat meningkatkan daya informasi dari laporan keuangan perusahaan-perusahaan yang telah mengadopsi IFRS. Dengan adanya fakta-fakta

3 diatas memberikan inspirasi perlu diadakannya sebuah penelitian tentang biaya audit. Penelitian ini diberi judul Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Biaya Audit dalam Konvergensi IFRS di Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 1.2 Permasalahan Penelitian Comprix et al. (2012) menemukan bahwa IFRS menyebabkan peralihan yang cukup tinggi dalam hubungan auditor dan kliendi negara-negar adengan perubahan GAAP lebih besar. IFRS yang berdasarkan principles based menjadikan GAAP lokal menjadi lebih fleksibel untuk diterapkan. Perubahanperubahan tersebut membutuhkan persiapan dan usaha yang lebih besar pada auditor untuk menerapkan standar yang baru. Perubahan tersebut mencerminkan dalam fee yang dikeluarkan yang akan diterima oleh auditor. Berdasarkan uraian di atas, maka pertanyaan yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Apakah ukuran perusahaan berpengaruh secara signifikan terhadap biaya audit dalam konvergensi IFRS? 2. Apakah kompleksitas audi tberpengaruh secara signifikan terhadap biaya audit dalam konvergensi IFRS? 3. Apakah auditor client risk sharing berpengaruh secarasignifikan terhadap biaya audit dalam konvergensi IFRS? 4. Apakah jenis KAP berpengaruh secara signifikan terhadap biaya audit dalam konvergensi IFRS?

4 1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian Tujuan peneliti meneliti penelitian ini sebagai berikut: a. Menguji dan menganalisis secara empiris pengaruh ukuran perusahaan terhadap biaya audit dalam konvergensi IFRS b. Menguji dan menganalisis secara empiris pengaruh kompleksitas audit terhadap biaya audit dalam konvergensi IFRS c. Menguji dan menganalisis secara empiris pengaruh auditor client risk sharing terhadap biaya audit dalam konvergensi IFRS d. Menguji dan menganalisis secara empiris pengaruh jenis KAP terhadap biaya audit dalam konvergensi IFRS. Selain tujuan diatas, peneliti juga berharap bahwa penelitian ini dapat member manfaat sebagai berikut: 1.3.2 Manfaat Penelitian Adapun kegunaan penelitian ini antara lain: 1. Bagi Akademis Hasil penelitian ini berharap dapat meberikan literatur-literatur terdahulu, pandangan dan wacana terhadap pengembangan pengauditan khususnya mengenai biaya audit dalam konvergensi IFRS. 2. Bagi Pemerintah Hasil penelitian ini berharap dapat menjadi acuan dan pertimbangan bagi pemerintah atau badan yang berwenang membuat peraturan terkait dengan pengungkapan wajib terhadap biaya audit dalam konvergensi IFRS.

5 3. Bagi Perusahaan Hasil penelitian ini dapat menjadi pertimbangan bagi perusahaan dalam memprediksi biaya audit dalam konvergensi IFRS 4. Bagi Peneliti selanjutnya Hasil penelitian ini dapat dijadikan pedoman dan perbandingan atas penelitianpenelitian lain yang membahas tentang biaya audit dalam konvergensi IFRS 1.4 Sistematika Pembahasan Secara garis besar, penelitian ini dibagi menjadi lima bab, yakni: BAB I PENDAHULUAN Dalam Bab ini, peneliti menjelaskan latar belakang mengapa peneliti memilih judul ini, perumusan masalah dalam penelitian ini, tujuan dan manfaat dari penelitian ini, dan sistematika penulisan dalam menyusun skripsi ini secara keseluruhan. BAB II KERANGKA TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS Bab ini membahas tentang teori teori yang relevan, yang mendasari masalah yang akan diteliti dan penjelasan dari penelitian penelitian sebelumnya, yang berasal dari berbagai sumber penelitian dan perumusan hipotesis. BAB III METODE PENELITIAN Bab ini mendeskripsikan uraian tentang rancangan penelitian, definisi operasional variabel, dan pengukurannya, teknik pengumpulan data, dan ujinormalitas serta metode analisis data.

6 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Bab ini membahas tentang uraian dari hasil pengujian data penelitian yang telah kita pilih dan kumpul. BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN REKOMENDASI Bab ini berisi tentang kesimpulan yang telah diambil penulis, sesuai dengan pembahasan yang telah dibahas dalam bab bab sebelumnya, keterbatasan dari penelitian ini, serta rekomendasi dari penulis untuk penelitian selanjutnya.