Jumlah Penduduk Kabupaten/Kota di DIY (Jiwa)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. sektor tersebut mempunyai andil dalam menambah devisa negara dan

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan pendapatan yang merata. Namun, dalam

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan intensitasnya, kebutuhan manusia dibagi menjadi 3 (tiga) yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan, Bank

BAB I PENDAHULUAN. untuk konsumsi, investasi, atau modal usaha. Dalam pemenuhan kebutuhan itu,

BAB 1 PENDAHULUAN. metropolitan terbesar di provinsi tersebut. Memiliki luas total sekitar 350,54 km².

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhannya seperti modal untuk membangun usaha, untuk. membesarkan usaha, untuk membangun rumah atau untuk mencukupi

BAB I PENDAHULUAN. hasil kerja pemerintah dalam mensejahterakan rakyatnya. Pertumbuhan ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan dan penggerak ekonomi yang fungsinya tidak dapat dipisahkan dari

% yoy. Jan*

aruhi Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengar

Analisa Statistik Uang Beredar (M2) dan Perkembangan Dana, Kredit serta Suku Bunga Perbankan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dalam berbagai kegiatan, berbagai macam kebutuhan selalu

aruhi Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengar

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO

abungan, baik dalam rupiah giro valuta

BAB 1 PENDAHULUAN. bahwa bank sangat penting dalam pembangunan nasional karena fungsi bank

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tabel 1

Perkembangan Uang Beredar (M2)

Analisis Pertumbuhan Ekonomi Kab. Lamandau Tahun 2013 /

BAB I. Pendahuluan. dan makmur dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia. pembangunan di bidang ekonomi. Berbagai usaha dilakukan dalam kegiatan

Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengaruhi

PERTUMBUHAN EKONOMI GORONTALO. PDRB Gorontalo Triwulan I Tahun 2012 Naik 3,84 Persen

Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengaruhi

Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengar. aruhi. Nov. Okt. Grafik 1. Pertumbuhan PDB, Uang Beredar, Dana dan Kredit KOMPONEN UANG BEREDAR

aruhi Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengar

meningkat % (yoy) Feb'15

BAB I PENDAHULUAN. dan sejahtera berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar Negara

aruhi Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Memen

PERTUMBUHAN EKONOMI KEPULAUAN RIAU TRIWULAN I TAHUN 2012

Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengaruhi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

ANALISIS NILAI AGUNAN RUMAH TINGGAL JL. SEMOLOWARU SELATAN XII SURABAYA

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kegiatan pinjam-meminjam uang telah dilakukan sejak lama dalam kehidupan

2017, No khusus terhadap kredit atau pembiayaan bank bagi daerah tertentu di Indonesia yang terkena bencana alam; e. bahwa berdasarkan pertimba

aruhi Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengar Mar Apr'15 % (yoy)

% (yoy) Feb'15 Mar'15*

PERTUMBUHAN EKONOMI KEPULAUAN RIAU TRIWULAN III TAHUN 2010

% (yoy) Oct'15 Nov'15*

PERTUMBUHAN EKONOMI KEPULAUAN RIAU TRIWULAN III TAHUN 2009

PERATURAN DIREKSI LEMBAGA PENGELOLA DANA BERGULIR KOPERASI DAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH NOMOR: 011/PER/LPDB/2011 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Didalam perkembangan dunia yang sangat pesat ini mencakup didalamnya. keuangan dalam pembiayaan pembangunan sangat diperlukan.

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan nasional suatu bangsa mencakup di dalamnya

PERTUMBUHAN EKONOMI KEPULAUAN RIAU TRIWULAN I TAHUN 2011

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN,

GUBERNUR BANK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. antara pihak pemberi pinjaman dan pihak peminjam. Dalam kesehariannya

BAB I PENDAHULUAN. Bank Syariah adalah bank yang beroperasi mengikuti ketentuan-ketentuan

PERTUMBUHAN EKONOMI KEPULAUAN RIAU TRIWULAN III TAHUN 2013

Tabel PDRB Atas Dasar Harga Berlaku dan Atas Dasar Harga Konstan 2000 di Kecamatan Ngadirejo Tahun (Juta Rupiah)

BAB 1 PENDAHULUAN. tercipta masyarakat yang adil dan makmur, sesuai dengan tujuan. menengah yaitu memberikan bantuan kredit. Oleh sebab itu, sangat

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang adil dan makmur secara merata. Salah satu aspek pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. dalam dunia perbankan saat ini menyebabkan banyak bank bank mengeluarkan

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TRIWULAN II- 2014

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Tujuan pembangunan

PERTUMBUHAN EKONOMI KEPULAUAN RIAU TRIWULAN I TAHUN 2010

BAB I PENDAHULUAN. perubahan terencana dan terarah yang mencakup aspek politis, ekonomi, demografi, psikologi, hukum, intelektual maupun teknologi.

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 4/ 11 /PBI/2002 TENTANG PERLAKUAN KHUSUS TERHADAP KREDIT BANK UMUM PASCATRAGEDI BALI GUBERNUR BANK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan perekonomian dan bisnis di dunia sangat ini berlangsung

Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengar. aruhi

PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI TENGAH TRIWULAN II TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. yang mencolok agar anak-anak tertarik untuk mengisinya dengan tabungan

BAB I PENDAHULUAN. penduduknya bermata pencaharian sebagai petani. Mengingat pentingnya

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 5/ 19 /PBI/2003 TENTANG PERLAKUAN KHUSUS TERHADAP KREDIT ATAU PEMBIAYAAN BANK PERKREDITAN RAKYAT PASCA TRAGEDI BALI

PERTUMBUHAN EKONOMI KEPULAUAN RIAU TRIWULAN III 2014

BAB IV GAMBARAN UMUM. Posisi Daerah Istimewa Yogyakarta yang terletak antara

BAB I PENDAHULAN. dikatakan sebagai jantung perekonomian negara. Kegiatan ekonomi suatu negara

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TRIWULAN I- 2013

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas dan kuantitas barang / jasa yang dihasilkan.

M E T A D A T A INFORMASI DASAR. 2 Penyelenggara Statistik : Departemen Statistik Bank Indonesia 3 Alamat : Jl. M.H. Thamrin No.

PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi di Indonesia merupakan salah satu sarana untuk

RENCANA PEMBERIAN KREDIT KEPADA DEBITUR INTI 1)

PERTUMBUHAN EKONOMI KEPULAUAN RIAU TRIWULAN I TAHUN 2014

Produk Domestik Regional Bruto

Pemerintah Kabupaten Bantul. Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Akhir TA 2007 Kabupaten Bantul

BAB I PENDAHULUAN. disertai oleh kebutuhan manusia yang semakin meningkat,sehingga. Nasional merupakan salah satu upaya untuk mewujudkan kesejahteraan

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana yang telah kita ketahui sebelumnya, krisis ekonomi pernah

I. PENDAHULUAN. membiayai usaha yang dijalankan. Peran bank bagi perkembangan dunia usaha. permodalan dan pengembangan usaha masyarakat.

PERTUMBUHAN EKONOMI PADANG LAWAS TAHUN 2012

PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI TENGAH TRIWULAN II 2013

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TENGAH

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan kredit bisa dikatakan bukan hal asing dalam masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan pembangunan nasional adalah mewujudkan masyarakat adil dan

BAB I PENDAHULUAN. adalah untuk kepentingan seluruh rakyat Indonesia. Untuk mewujudkan hal

PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PERLUASAN KREDIT USAHA RAKYAT DENPASAR, 20 APRIL 2011

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan operasional perusahaan. Perusahaan memperoleh dana dari dalam

L A M P I R A N. Kantor Bank Indonesia Ambon 1 PERTUMBUHAN TAHUNAN (Y.O.Y) PDRB SEKTORAL

BAB I PENDAHULUAN. Bank sebagai salah satu badan usaha keuangan merupakan lembaga perantara

BAB I PENDAHULUAN. menghubungkan pihak-pihak yang memiliki dana dengan pihak-pihak yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BPS PROVINSI SULAWESI SELATAN

I. PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi yang merupakan bagian dari pembangunan nasional

BAB I PENDAHULUAN. bagi perusahaan, baik yang baru berdiri maupun yang sudah

PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI TENGAH

PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI TENGAH TRIWULAN I TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. (UMKM) dalam pertumbuhan perekonomian suatu negara sangat penting. Ketika

BAB I PENDAHULUAN. dalam masalah pembiayaan semakin beragam pula produk bank yang di tawarkan,

PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN NGADA PERTUMBUHAN EKONOMI TAHUN 2012 MENCAPAI 5,61 PERSEN

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Pembangunan ekonomi saat ini sedang dibangun oleh pemerintah, karena pembangunan ekonomi merupakan bagian dari pembangunan nasional. Pembangunan ekonomi merupakan upaya pemerintah untuk meningkatkan taraf hidup dan kemakmuran bagi masyarakatnya. Pelaku pembangunan ekonomi bisa berupa perseorangan, badan hukum maupun pemerintah. Melaksanakan pembangunan ekonomi memang sangat memerlukan dana yang besar. Oleh sebab itu perbankan sebagai instansi yang menghimpun dana yang besar berperan besar dalam pembangunan ekonomi. Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki jumlah penduduk yang cukup besar tidak luput dari pengamatan pemerintah. Berikut gambaran jumlah penduduk di DIY berdasarkan Badan Pusat Statistika Daerah Istimewa Yogyakarta. Jumlah Penduduk Kabupaten/Kota di DIY (Jiwa) 1200000 1000000 800000 600000 400000 200000 0 2015 2014 2013 2012 2011 Sumber: Badan Pusat Statistika Provinsi DIY Gambar 1.1 : Jumlah Penduduk di DIY 1

DIY merupakan provinsi yang memiliki 4 kabupaten dan 1 kota yang memiliki jumlah penduduk lebih dari 3,5 juta jiwa. Jumlah penduduk terbesar provinsi ini berada di kabupaten sleman. Pada tahun 2011 jumlah penduduknya mencapai 1.116.184 jiwa dan pada tahun 2015 jumlah penduduknya mencapai 1.167.481 jiwa. Kenaikan terbesar penduduk di kabupaten sleman ini terjadi pada tahun 2011 sampai 2012 dengan jumlah kenaikan mencapai 12.759 jiwa. Apabila dilihat dari persentase kenaikan jumlah penduduknya, pada tahun 2011 sampai 2012 kenaikannya mencapai 1,14 persen. Pada tahun 2012 sampai 2013 kenaikannya mencapai 1,13 persen, pada tahun 2013 sampai 2014 kenaikannya mencapai 1,12 persen, dan pada tahun 2014 sampai 2015 kenaikannya mencapai 1,12 persen. Dengan banyaknya jumlah penduduk ini diikuti pula peningkatan kredit yang dilakukan oleh masyarakatnya. Kredit yang dilakukan masyarakat tersebut berdampak pada peningkatan taraf hidup masyarakatnya dan juga meningkatkan pembangunan ekonomi diindonesia. Menurut Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 tentang Perbankan, yang dimaksud dengan bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Kredit salah satu fasilitas perbankan yang dapat digunakan sebagai sarana untuk meminjam dana untuk kepentingan tertentu. Undang-Undang No. 10 tahun 1998 juga menyatakan bahwa kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat di persamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan 2

pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga. (UU No. 10 tahun 1998) Tabel 1.1 : Posisi Kredit UMKM pada Bank Umum (Miliar Rupiah) Lapangan Usaha 2012 r 2013 2014 2015 Pertanian, Peternakan, Kehutanan, dan Perikanan 43.609 51.912 58.658 65.530,35 Pertambangan dan Penggalian 5.427 4.753 4.763 4.838,44 Industri Pengolahan 59.500 60.084 67.558 76.517,61 Listrik, Gas, dan Air Bersih 1.474 1.750 2.187 2.079,39 Konstruksi 30.594 38.780 40.614 43.245,59 Perdagangan, Hotel, dan Restoran 262.584 341.354 376.342 422.012,7 Pengangkutan dan Komunikasi 20.219 23.882 24.033 25.487,89 Keuangan, Real Estat, dan Jasa Perusahaan 40.465 46.003 48.665 51.857,8 Jasa-Jasa 62.524 40.449 48.900 48.230,37 Sumber: Badan Pusat Statistika Republik Indonesia Tabel diatas menunjukan jumlah kredit di Indonesia dari berbagai lapangan usaha. Salah satu kredit terbanyak berasal dari perdagangan, hotel, dan restoran, dapat dilihat pula setiap tahunnya kredit dibidang perdagangan, hotel, dan restoran semakin naik. Pada tahun 2012 kredit mencapai 262.584 Miliar Rupiah sampai dengan tahun 2015 kredit perdagangan, hotel, dan restoran mencapai 422.012,7 Miliar Rupiah. Kenaikan kredit tertinggi terjadi tahun 2012 sampai 2013 yang mencapai 78.770 Miliar Rupiah atau mengalami kenaikan mencapai 30 persen dari tahun sebelumnya. Jika dibandingkan dengan tahun 2013 sampai 2014 yang hanya mengalami kenaikan sebanyak 10 persen dan pada tahun 2014 sampai 2015 yang hanyak naik sebanyak 12 persen. Sehubungan dengan semakin banyaknya permintaan dan pembiayaan properti dengan cara perkreditan yang dapat menimbulkan resiko. Kerugian pada bank apabila debitur tidak dapat mengembalikan dana yang dipinjam. Agunan 3

adalah jaminan tambahan yang diserahkan debitur kepada bank dalam rangka pemberian fasilitas kredit atau pembiayaan berdasarkan prinsip syariah, jaminan di butuhkan untuk berjaga-jaga apabila debitur tidak dapat mengembalikan pinjamannya. (UU No. 10 tahun 1998) Rumusan Masalah Penilaian properti sederhana, salah satunya ruko seringkali mengalami kemahalan atau dibawah harga yang seharusnya. Hal ini dikarenakan belum adanya nilai ruko dikomplek Ruko Damai Blok 3 di Jalan Damai tersebut. Pertanyaan Penulisan Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah tersebut, maka pertanyaan penulisan dirumuskan sebagai berikut. Berapa nilai Ruko Damai Blok 3 di Jalan Damai Kelurahan Sariharjo Kecamatan Ngaglik Kabupaten Sleman Yogyakarta untuk Tujuan Penjaminan Utang. Maksud dan Tujuan Penilaian Maksud dan Tujuan dari penulisan ini yaitu untuk menentukan Nilai Pasar ruko yang beralamat di Jalan Damai Blok 3 Kelurahan Sariharjo Kecamatan Ngaglik Kabupaten Sleman Yogyakarta untuk tujuan Penjaminan Utang. Manfaat Penilaian Penulisan Tugas Akhir tentang penilaian ruko damai blok 3 dijalan Damai Kelurahan Sariharjo Kecamatan Ngaglik Kabupaten Sleman Yogyakarta ini diharapkan memberikan manfaat antara lain : 1. Mendapatkan Nilai Pasar Ruko di Jalan Damai Blok 3 Kelurahan Sariharjo Kecamatan Ngaglik Kabupaten Sleman Yogyakarta 4

2. Mengetahui proses penilaian ruko untuk tujuan penjaminan utang. Kerangka Penulisan Sumber: SPI & KEPI 2015 Gambar 1.2 : Kerangka Penulisan Tugas Akhir Penulisan Tugas Akhir ini dilatarbelakangi oleh semakin banyaknya permintaan kredit dari masyarakat. Bank membutuhkan jaminan agar dapat memberikan kredit kepada masyarakat. Salah satu aset yang sering diagunkan oleh masyarakat adalah ruko, sehingga penilaian ruko untuk tujuan penjaminan 5

utang sangat dibutuhkan saat-saat ini. Rumusan masalah yang terjadi adalah karena masih belum pastinya nilai ruko untuk jaminan utang. Sehingga tujuan dari penulisan Tugas Akhir ini untuk menentukan Nilai Pasar dari ruko untuk tujuan penjaminan utang. Pengumpulan data pada Tugas Akhir ini dilakukan dengan cara inspeksi lapangan, wawancara dengan narasumber, dan studi pustaka. Dan datadata yang perlu dikumpulkan dibagi menjadi dua yaitu data umum dan data khusus. Data umum berisi tentang lokasional dan ekonomi dimana untuk melihat keadaan lokasi sekitar dan keadaan lokasi ekonomi dari objek penilaian. Data khusus berisi tentang data properti objek penilaian dan data properti pembanding. Alat analisis yang digunakan dalam penulisan Tugas Akhir ini adalah pendekatan pasar dan pendekatan biaya. Pendekatan pasar dan pendekatan biaya sama-sama menghasilkan indikasi Nilai Pasar Kemudian indikasi Nilai Pasar dari masingmasing pendekatan tersebut perlu dilakukan rekonsiliasi agar diperoleh nilai akhir berupa Nilai Pasar. Sistematika Penulisan Penulisan Tugas Akhir ini terdiri dari 4 BAB. BAB I Pendahuluan mencakup uraian mengenai latar belakang, rumusan masalah, tujuan, manfaat penulisan, kerangka penulisan, serta sistematika penulisan. BAB II Gambaran umum mencakup uraian keaslian penulisan, landasan teori dan kajian pustaka yang mendukung topik. BAB III Analisis dan Pembahasan objek penulisan. BAB IV Kesimpulan dan Saran yang merupakan bab terakhir dari penulisan Tugas Akhir ini. 6