BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Pembangunan ekonomi saat ini sedang dibangun oleh pemerintah, karena pembangunan ekonomi merupakan bagian dari pembangunan nasional. Pembangunan ekonomi merupakan upaya pemerintah untuk meningkatkan taraf hidup dan kemakmuran bagi masyarakatnya. Pelaku pembangunan ekonomi bisa berupa perseorangan, badan hukum maupun pemerintah. Melaksanakan pembangunan ekonomi memang sangat memerlukan dana yang besar. Oleh sebab itu perbankan sebagai instansi yang menghimpun dana yang besar berperan besar dalam pembangunan ekonomi. Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki jumlah penduduk yang cukup besar tidak luput dari pengamatan pemerintah. Berikut gambaran jumlah penduduk di DIY berdasarkan Badan Pusat Statistika Daerah Istimewa Yogyakarta. Jumlah Penduduk Kabupaten/Kota di DIY (Jiwa) 1200000 1000000 800000 600000 400000 200000 0 2015 2014 2013 2012 2011 Sumber: Badan Pusat Statistika Provinsi DIY Gambar 1.1 : Jumlah Penduduk di DIY 1
DIY merupakan provinsi yang memiliki 4 kabupaten dan 1 kota yang memiliki jumlah penduduk lebih dari 3,5 juta jiwa. Jumlah penduduk terbesar provinsi ini berada di kabupaten sleman. Pada tahun 2011 jumlah penduduknya mencapai 1.116.184 jiwa dan pada tahun 2015 jumlah penduduknya mencapai 1.167.481 jiwa. Kenaikan terbesar penduduk di kabupaten sleman ini terjadi pada tahun 2011 sampai 2012 dengan jumlah kenaikan mencapai 12.759 jiwa. Apabila dilihat dari persentase kenaikan jumlah penduduknya, pada tahun 2011 sampai 2012 kenaikannya mencapai 1,14 persen. Pada tahun 2012 sampai 2013 kenaikannya mencapai 1,13 persen, pada tahun 2013 sampai 2014 kenaikannya mencapai 1,12 persen, dan pada tahun 2014 sampai 2015 kenaikannya mencapai 1,12 persen. Dengan banyaknya jumlah penduduk ini diikuti pula peningkatan kredit yang dilakukan oleh masyarakatnya. Kredit yang dilakukan masyarakat tersebut berdampak pada peningkatan taraf hidup masyarakatnya dan juga meningkatkan pembangunan ekonomi diindonesia. Menurut Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 tentang Perbankan, yang dimaksud dengan bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Kredit salah satu fasilitas perbankan yang dapat digunakan sebagai sarana untuk meminjam dana untuk kepentingan tertentu. Undang-Undang No. 10 tahun 1998 juga menyatakan bahwa kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat di persamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan 2
pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga. (UU No. 10 tahun 1998) Tabel 1.1 : Posisi Kredit UMKM pada Bank Umum (Miliar Rupiah) Lapangan Usaha 2012 r 2013 2014 2015 Pertanian, Peternakan, Kehutanan, dan Perikanan 43.609 51.912 58.658 65.530,35 Pertambangan dan Penggalian 5.427 4.753 4.763 4.838,44 Industri Pengolahan 59.500 60.084 67.558 76.517,61 Listrik, Gas, dan Air Bersih 1.474 1.750 2.187 2.079,39 Konstruksi 30.594 38.780 40.614 43.245,59 Perdagangan, Hotel, dan Restoran 262.584 341.354 376.342 422.012,7 Pengangkutan dan Komunikasi 20.219 23.882 24.033 25.487,89 Keuangan, Real Estat, dan Jasa Perusahaan 40.465 46.003 48.665 51.857,8 Jasa-Jasa 62.524 40.449 48.900 48.230,37 Sumber: Badan Pusat Statistika Republik Indonesia Tabel diatas menunjukan jumlah kredit di Indonesia dari berbagai lapangan usaha. Salah satu kredit terbanyak berasal dari perdagangan, hotel, dan restoran, dapat dilihat pula setiap tahunnya kredit dibidang perdagangan, hotel, dan restoran semakin naik. Pada tahun 2012 kredit mencapai 262.584 Miliar Rupiah sampai dengan tahun 2015 kredit perdagangan, hotel, dan restoran mencapai 422.012,7 Miliar Rupiah. Kenaikan kredit tertinggi terjadi tahun 2012 sampai 2013 yang mencapai 78.770 Miliar Rupiah atau mengalami kenaikan mencapai 30 persen dari tahun sebelumnya. Jika dibandingkan dengan tahun 2013 sampai 2014 yang hanya mengalami kenaikan sebanyak 10 persen dan pada tahun 2014 sampai 2015 yang hanyak naik sebanyak 12 persen. Sehubungan dengan semakin banyaknya permintaan dan pembiayaan properti dengan cara perkreditan yang dapat menimbulkan resiko. Kerugian pada bank apabila debitur tidak dapat mengembalikan dana yang dipinjam. Agunan 3
adalah jaminan tambahan yang diserahkan debitur kepada bank dalam rangka pemberian fasilitas kredit atau pembiayaan berdasarkan prinsip syariah, jaminan di butuhkan untuk berjaga-jaga apabila debitur tidak dapat mengembalikan pinjamannya. (UU No. 10 tahun 1998) Rumusan Masalah Penilaian properti sederhana, salah satunya ruko seringkali mengalami kemahalan atau dibawah harga yang seharusnya. Hal ini dikarenakan belum adanya nilai ruko dikomplek Ruko Damai Blok 3 di Jalan Damai tersebut. Pertanyaan Penulisan Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah tersebut, maka pertanyaan penulisan dirumuskan sebagai berikut. Berapa nilai Ruko Damai Blok 3 di Jalan Damai Kelurahan Sariharjo Kecamatan Ngaglik Kabupaten Sleman Yogyakarta untuk Tujuan Penjaminan Utang. Maksud dan Tujuan Penilaian Maksud dan Tujuan dari penulisan ini yaitu untuk menentukan Nilai Pasar ruko yang beralamat di Jalan Damai Blok 3 Kelurahan Sariharjo Kecamatan Ngaglik Kabupaten Sleman Yogyakarta untuk tujuan Penjaminan Utang. Manfaat Penilaian Penulisan Tugas Akhir tentang penilaian ruko damai blok 3 dijalan Damai Kelurahan Sariharjo Kecamatan Ngaglik Kabupaten Sleman Yogyakarta ini diharapkan memberikan manfaat antara lain : 1. Mendapatkan Nilai Pasar Ruko di Jalan Damai Blok 3 Kelurahan Sariharjo Kecamatan Ngaglik Kabupaten Sleman Yogyakarta 4
2. Mengetahui proses penilaian ruko untuk tujuan penjaminan utang. Kerangka Penulisan Sumber: SPI & KEPI 2015 Gambar 1.2 : Kerangka Penulisan Tugas Akhir Penulisan Tugas Akhir ini dilatarbelakangi oleh semakin banyaknya permintaan kredit dari masyarakat. Bank membutuhkan jaminan agar dapat memberikan kredit kepada masyarakat. Salah satu aset yang sering diagunkan oleh masyarakat adalah ruko, sehingga penilaian ruko untuk tujuan penjaminan 5
utang sangat dibutuhkan saat-saat ini. Rumusan masalah yang terjadi adalah karena masih belum pastinya nilai ruko untuk jaminan utang. Sehingga tujuan dari penulisan Tugas Akhir ini untuk menentukan Nilai Pasar dari ruko untuk tujuan penjaminan utang. Pengumpulan data pada Tugas Akhir ini dilakukan dengan cara inspeksi lapangan, wawancara dengan narasumber, dan studi pustaka. Dan datadata yang perlu dikumpulkan dibagi menjadi dua yaitu data umum dan data khusus. Data umum berisi tentang lokasional dan ekonomi dimana untuk melihat keadaan lokasi sekitar dan keadaan lokasi ekonomi dari objek penilaian. Data khusus berisi tentang data properti objek penilaian dan data properti pembanding. Alat analisis yang digunakan dalam penulisan Tugas Akhir ini adalah pendekatan pasar dan pendekatan biaya. Pendekatan pasar dan pendekatan biaya sama-sama menghasilkan indikasi Nilai Pasar Kemudian indikasi Nilai Pasar dari masingmasing pendekatan tersebut perlu dilakukan rekonsiliasi agar diperoleh nilai akhir berupa Nilai Pasar. Sistematika Penulisan Penulisan Tugas Akhir ini terdiri dari 4 BAB. BAB I Pendahuluan mencakup uraian mengenai latar belakang, rumusan masalah, tujuan, manfaat penulisan, kerangka penulisan, serta sistematika penulisan. BAB II Gambaran umum mencakup uraian keaslian penulisan, landasan teori dan kajian pustaka yang mendukung topik. BAB III Analisis dan Pembahasan objek penulisan. BAB IV Kesimpulan dan Saran yang merupakan bab terakhir dari penulisan Tugas Akhir ini. 6