PROFIL KEPRIBADIAN PESERTA DIDIK DI SMP SEMEN PADANG JURNAL. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (STRATA 1)

dokumen-dokumen yang mirip
PROFIL KEPRIBADIAN REMAJA YANG PUTUS SEKOLAH DI KELURAHAN BUNGO PASANG TABING PADANG Oleh:

PROFIL PENYESUAIAN DIRI PESERTA DIDIK DALAM BELAJAR DI ASRAMA PUTRA SMAN 1 LUBUK SIKAPING KABUPATEN PASAMAN

FAKTOR PENYEBAB KURANG LANCARNYA REMAJA AWAL DALAM MELAKSANAKAN TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN DI SMP NEGERI 25 PADANG JURNAL

PROFIL KONTROL DIRI PESERTA DIDIK DALAM BELAJAR DI KELAS XI SMA NEGERI 1 RAMBATAN KABUPATEN TANAH DATAR. Oleh: Resci Nova Linda*)

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HARGA DIRI PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 10 PADANG JURNAL ESA JUNITA NPM

PROFIL PENYESUAIAN DIRI REMAJA YANG PUTUS SEKOLAH DENGAN TEMAN SEBAYA DI KAMPUNG KAYU GADANG KECAMATAN SUTERA KABUPATEN PESISIR SELATAN JURNAL

MASALAH BELAJAR PESERTA DIDIK YANG TIDAK TINGGAL DENGAN ORANG TUA (Suatu Kajian di SMA Negeri I Rao Kabupaten Pasaman) E-JURNAL

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HUBUNGAN SOSIAL PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 10 PADANG JURNAL

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYESUAIAN DIRI PESERTA DIDIK ARTIKEL

PROFIL HUBUNGAN SOSIAL PESERTA DIDIK DALAM BELAJAR DI SMK NEGERI 1 SIJUNJUNG

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PENYESUAIAN DIRI PESERTA DIDIK DI SMA N 16 PADANG JURNAL

REGULASI DIRI BELAJAR PESERTA DIDIK DI KELAS XI SMA NEGERI 2 SIJUNJUNG

PROFIL PENCAPAIAN TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN SOSIAL PESERTA DIDIK KELAS XI SMA NEGERI 1 RAO KECAMATAN RAO INDUK KABUPATEN PASAMAN TIMUR E-JURNAL

Keyword: Reinforcement, Learning BK, Information Service

PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MEWUJUDKAN KEPERCAYAAN DIRI PESERTA DIDIK DI KELAS VII SMP NEGERI 27PADANG JURNAL PENELITIAN

PROFIL BENTUK KOMUNIKASI PESERTA DIDIK DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI KELAS X SMA NEGERI 1 KINALI KABUPATEN PASAMAN BARAT ABSTRACT

PROFIL PENYESUAIAN DIRI PESERTA DIDIK TINGGAL KELAS DI SMK NEGERI 5 PADANG. (Studi Deskriptif Kuantitatif di Kelas XI SMK Negeri 5 Padang) Oleh:

GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMA DIAN ANDALAS PADANG JURNAL

PERANAN GURU BK DALAM MEMBENTUK KONSEP DIRI (SELF CONCEPT) PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 11 PADANG. Oleh: Fitri Yumilda * Fitria Kasih ** Nofrita **

The Counselor Role in Developing the Talents of Students Through the Placement Services in the Fields SMP 27 By:

PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MENINGKATKAN DISIPLIN BELAJAR PESERTA DIDIK DI KELAS VIII SMP NEGERI 1 SUTERA JURNAL

USAHA GURU BK UNTUK MEMBANTU MEMENUHI KEBUTUHAN SOSIAL REMAJA DALAM BELAJAR DI SMP N 2 PULAU PUNJUNG KABUPATEN DHARMASRAYA. Oleh: Fauziah Latif *)

KOMUNIKASI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DENGAN TEMAN SEBAYA DI SMK NEGERI 4 PADANG By:

CAPAIAN TUGAS PERKEMBANGAN SOSIAL SISWA DENGAN KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PROGRAM PELAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

PROFIL PERHATIAN ORANG TUA KEPADA PESERTA DIDIK YANG MEMPUNYAI KESULITAN BELAJAR DI KELAS X SMA NEGERI I KINALI KABUPATEN PASAMAN BARAT ABSTRACT

PROFIL PENYESUAIAN DIRI PADA PERUBAHAN FISIK PESERTA DIDIK DI KELAS VIII SMP N 4 BATANG ANAI KABUPATEN PADANG PARIAMAN JURNAL

PENGARUH PERILAKU TEMAN SEBAYA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 01 RANAH BATAHAN KABUPATEN PASAMAN BARAT

FAKTOR PENYEBAB PESERTA DIDIK TERLIBAT TAWURAN ANTAR PELAJAR DI SMK NEGERI 1 PADANG. Oleh : Rahayu Yulmianti. Gusneli

PROFIL PERILAKU SOSIAL REMAJA DI RT 02 / RW 04 KELURAHAN LAMBUNG BUKIT KECAMATAN PAUH KOTA PADANG JURNAL

PERAN ORANG TUA DALAM MEMBANTU ARAH PILIHAN KARIR ANAK DI KELAS IX SMP NEGERI 2 LEMBAH GUMANTI KABUPATEN SOLOK JURNAL

PENYESUAIAN DIRI PESERTA DIDIK PINDAHAN DALAM BELAJAR DI MTs TI BATANG KABUNG PADANG. Oleh: Hermina Mirawati*) Asmaiwaty Arief**)) Yusnetti**))

PROFIL KOMUNIKASI GURU DAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK (Studi Pada Peserta Didik Kelas XI SMA N 2 Koto Baru Kab. Dharmasraya) ARTIKEL

Oleh : Novita Sari. Fitria Kasih Rahma wira Nita. Mahasiswa Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera Barat

MASALAH BELAJAR PESERTA DIDIK TINGGAL KELAS DAN PROGRAM LAYANAN OLEH GURU BK (Studi di SMP MUHAMMADIYAH 6 PADANG) JURNAL RANI ETA PUTRI NPM:

DAMPAK POLA PERLAKUAN ORANG TUA PADA PERILAKU REMAJA DI RW 02 KELURAHAN KOTO LUA KECAMATAN PAUH KOTA PADANG

PEMBERIAN PENGUATAN OLEH GURU PEMBIMBING TERHADAP PESERTA DIDIK DALAM LAYANAN INFORMASI DI SMP NEGERI 26 PADANG. Oleh : Ismi Auldra Efendi*

MODEL PENGEMBANGAN RASA TANGGUNG JAWAB PESERTA DIDIK DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI KELAS XI DAN XII MAN 2 SOLOK SELATAN

PROFIL KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA PESERTA DIDIK DI KELAS XI SMA NEGERI 3 KOTA SOLOK ABSTRACT

STUDI TENTANG PROFIL KETERAMPILAN BELAJAR PESERTA DIDIK DI SMA NEGERI 1 PAINAN JURNAL

PROFIL INTERAKSI SOSIAL PESERTA DIDIK DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI KELAS X SMA NEGERI 4 PADANG JURNAL ULFI SAPUTRA NPM:

UPAYA GURU PEMBIMBING DAN GURU MATA PELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR PESERTA DIDIK DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SMP PERTIWI 2 PADANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang diberikan kepadanya (Mangkunegara 2009, h.67).

USAHA GURU PEMBIMBING MENGATASI MASALAH HUBUNGAN SOSIAL PESERTA DIDIK DALAM BELAJAR DI SMP N 4 SUTERA Oleh : Khairaty

PROFIL TINGKAH LAKU AGRESI PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 31 PADANG JURNAL

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Devi Eryanti, 2013

FAKTOR LINGKUNGAN YANG MEMPENGARUHI KEMATANGAN EMOSI REMAJA DALAM INTERAKSI SOSIAL KELAS XI DI SMA PGRI I PADANG JURNAL

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN KONTROL DIRI PESERTA DIDIK DI KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH 6 PADANG JURNAL FIRDILA ARIESTA NPM:

FAKTOR PENGHAMBAT PELAKSANAAN EVALUASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING OLEH GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMA NEGERI KOTA PADANG.

TINGKAT KEMAMPUAN ASERTIF PESERTA DIDIK DI SMA NEGERI 1 IX KOTO KABUPATEN DHARMASRAYA ABSTRACT

PERAN GURU BK DALAM MEMBANTU PESERTA DIDIK YANG MENGALAMI PERILAKU MENYIMPANG DI SMP NEGERI 2 BAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN.

BAB I PENDAHULUAN. minat, sikap, perilaku, maupun dalam hal emosi. Tingkat perubahan dalam sikap

MASALAH-MASALAH PESERTA DIDIK PINDAH SEKOLAH KE SMA ADABIAH PADANG. Oleh: Sefriani. Fitria Kasih Yusnetti ABSTRACT

KARAKTERISTIK KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL CINTA 2 KODI KARYA ASMA NADIA

PELAKSANAAN LAYANAN PENGUASAAN KONTEN OLEH GURU BK DALAM MENINGKATKAN KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA DIDIK DI KELAS X SMKN 2 PAYAKUMBUH By:

KECAMATAN SEMBILAN KOTO KABUPATEN DHARMASRAYA JURNAL DESPI LONAWATI NPM:

Faktor Penyebab Kecemasan Peserta Didik dalam Menghadapi Ujian Nasional di SMP Negeri 1 Sasak Ranah Pasisie Kabupaten Pasaman Barat.

PEMENUHAN KEBUTUHAN PENGHARGAAN PADA MASA REMAJA (Studi terhadap Peserta Didik di Kelas X SMA Negeri 1 Kinali Pasaman Barat) ARTIKEL ILMIAH

UPAYA GURU BK DALAM MEMPERBAIKI CARA BELAJAR PESERTA DIDIK MELALUI LAYANAN PENGUASAAN KONTEN DI SMP NEGERI 18 PADANG ARTIKEL

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EMOSI PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 26 PADANG ARTIKEL E JURNAL ZILVIANDA LUSIANA NIM

PENGARUH PERKEMBANGAN SOSIAL TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK (STUDI DESKRIPTIF KUANTITATIF) DI SMP N 1 PASAMAN KABUPATEN PASAMAN BARAT ABSTRACT

PROFIL SELF- MANAGEMENT

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan

INTERAKSI SOSIAL PESERTA DIDIK BERPRESTASI DALAM BELAJAR DI SMP NEGERI 4 PAYAKUMBUH JURNAL MARISA NANDA

PROFIL PERKEMBANGAN SOSIAL SISWA TERISOLASI DALAM MEMBINA HUBUNGAN SOSIAL KELAS XI SMA NEGERI 12 PADANG. Oleh: Yulia Ningsih Lovita

JURNAL PENELITIAN. Oleh : SOTRIADI NPM:

TINGKAT KONFORMITAS MAHASISWA BIMBINGAN DAN KONSELING STKIP PGRI SUMATERA BARAT. Oleh: Yelni Susri. Fitria Kasih Weni Yulastri ABSTRACT

PERANAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR PESERTA DIDIK YANG MEMPEROLEH HASIL BELAJAR RENDAH

PROFIL KONSEP DIRI PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 18 PADANG ABSTRACT

FAKTOR PENYEBAB PESERTA DIDIK LUPA TERHADAP MATERI PELAJARAN YANG TELAH DIAJARKAN OLEH GURU DI SMA KARTIKA I-5 PADANG Oleh: ABSTRACT

PENGARUH KONDISI FISIK DAN PSIKOLOGIS PADA MASA PUBERTAS TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS VIII DI MTsN PARAK LAWAS PADANG. Oleh.

FAKTOR PENYEBAB KEJENUHAN BELAJAR PESERTA DIDIK dan UPAYA GURU BK dalam MENGATASINYA (Studi terhadap Peserta Didik di Kelas VII SMP N 33 Padang) Oleh:

PERBEDAAN GAYA BELAJAR SISWA KELAS UNGGUL DENGAN KELAS REGULER DI SMP N 12 PADANG. Oleh: ABSTRACK

KESIAPAN PESERTA DIDIK DALAM MENGHADAPI UJIAN NASIONAL DI SMP NEGERI 31 PADANG ARTIKEL

POLA PERLAKUAN ORANG TUA DAN DAMPAKNYA PADA PERILAKU ANAK USIA DINI DI KELURAHAN PISANG KECAMATAN PAUH KOTA PADANG JURNAL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Berbicara tentang siswa sangat menarik karena siswa berada dalam kategori

PROFIL GAYA BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS X DI SMA ADABIAH 2 PADANG JURNAL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dasar perilaku perkembangan sikap dan nilai kehidupan dari keluarga. Salah

PROFIL KEHARMONISAN ORANG YANG MENIKAH DI USIA DINI DI KECAMATAN AIR DIKIT KABUPATEN MUKOMUKO JURNAL

BAB I PENDAHULUAN. memfungsikan secara maksimal fungsi fisik maupun psikisnya. pergolakan dalam dalam jiwanya untuk mencari jati diri.

Keyword: Self Confidence

EMOSI NEGATIF SISWA KELAS XI SMAN 1 SUNGAI LIMAU

PENGARUH KOMUNIKASI TERHADAP ETIKA PERGAULAN PESERTA DIDIK DI KELAS XI SMA NEGERI 1 BASA AMPEK BALAI PESISIR SELATAN ABSTRACT

PROFIL KECEMASAN PESERTA DIDIK DALAM MERENCANAKAN ARAH KARIR PADA KELAS X DI SMA NEGERI 4 PADANG ARTIKEL E JURNAL DORA VISIA NPM:

FITRI YENTI NPM:

PROFIL PERILAKU BULLYING PESERTA DIDIK DI SEKOLAH (Studi Terhadap Siswa Kelas VIII SMP N 1 Panti Kabupaten Pasaman) ABSTRACT

PROFIL AKTIVITAS BELAJAR PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 2 LEMBAH GUMANTI KABUPATEN SOLOK ABSTRACT

PELAKSANAAN DIAGNOSIS KESULITAN BELAJAR DAN PENGAJARAN REMEDIAL OLEH GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN

PERAN GURU DAN ORANGTUA DALAM MENGEMBANGKAN KREATIVITAS ANAK USIA DINI DI TK HARAPAN AYAH BUNDA KALUMBUK PADANG ARTIKEL FITRIA ELVINA NPM:

MASALAH-MASALAH INTERAKSI SOSIAL SISWA DENGAN TEMAN SEBAYA DI SEKOLAH

PERBEDAAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK JURUSAN IPA DENGAN JURUSAN IPS DI SMA NEGERI 1 PULAU PUNJUNG KABUPATEN DHARMASRAYA OLEH:

HUBUNGAN KEMATANGAN EMOSI DENGAN KEMAMPUAN BERSOSIALISASI PESERTA DIDIK DI SMKN 4 PADANG

KERJASAMA GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK DI SMA NEGERI 1 TALAMAU KABUPATEN PASAMAN BARAT E JURNAL

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah mahluk sosial yang memiliki kemampuan untuk menyesuaikan tingkah

PERSEPSI PESERTA DIDIK TENTANG LAYANAN PENGUSAAN KONTEN DI KELAS VIII SMP NEGERI 7 PADANG

PELAKSANAAN LAYANAN PENEMPATAN DAN PENYALURAN DALAM PENGEMBANGAN DIRI PESERTA DIDIK OLEH GURU BK

PERKEMBANGAN JIWA KEBERAGAMAAN DAN PEMBINAAN ORANG TUA PADA REMAJA DI KAMPUNG PADANG LAWEH KECAMATAN SUTERA KABUPATEN PESISIR SELATAN ABSTRACT

UPAYA GURU BK DALAM MENGEMBANGKAN HUBUNGAN SOSIAL PESERTA DIDIK DIKLAT DI SMA NEGERI 5 PADANG Oleh:

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK DI KELAS VIII SMP NEGERI 23 PADANG Oleh:

Pelaksanaan Layanan Penempatan dan Penyaluran dalam Program Peminatan di Kelas X SMA Negeri 2 Sijunjung Kabupaten Sijunjung

PENGARUH KONSEP DIRI TERHADAP KOMUNIKASI INTERPERSONAL PESERTA DIDIK KELAS VIII DI SMP NEGERI 3 LUBUK SIKAPING ABSTRACT

Transkripsi:

PROFIL KEPRIBADIAN PESERTA DIDIK DI SMP SEMEN PADANG JURNAL Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (STRATA 1) APRIYUS WENDRA NPM: 10060054 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG 2014

PROFIL KEPRIBADIAN PESERTA DIDIK DI SMP SEMEN PADANG Oleh: Apriyus Wendra* Indra Ibrahim** Ahmad Zaini** *Mahasiswa **Dosen Pembimbing Mahasiswa Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACT Learners who have a healthy personality can adapt well to the environment so as to fulfill the needs with the demands (norms) environment, not all students are able to show a healthy personality, among them there are also displays an unhealthy personality. This study aims to determine the characteristics of a healthy personality profile of students in junior Semen Padang. This research is descriptive quantitative. The study population was all students of SMP Semen Padang. The sampling technique is stratified random sampling, samples are taken from 84 students who are at different grade levels. The source of data is the primary data. The instrument used was a questionnaire, while the data used for the analysis of the percentage formula. Results of research conducted on the personality profile in junior Semen Padang, can generally be categorized as healthy. These results indicate that the majority of learners in junior Semen Padang has a healthy personality. Based on the research results suggested: (1) Learners, could further enhance the display of healthy personality, so it can adapt to the environment so as to fulfill the needs with the demands (norms) environment. (2) Teachers BK, as an input to develop BK service program that fits the needs of learners, especially in providing services related to personality BK. (3) Researchers further, be used as guidelines for research related to personality issues. Keyword: personality profile, personality and personality learners. PENDAHULUAN Perkembangan kepribadian remaja merupakan hasil hubungan dan pengaruh timbal balik secara terus menerus antara pribadi dengan lingkungannya. Lingkungan sosial bagi kelompok remaja merupakan sumber inspirasi yang dapat memberikan kekuatan fisik maupun kesehatan mental yang dapat mencegah timbulnya gangguan perkembangan kepribadian. Sebaliknya lingkungan sosial yang tidak sehat, dapat pula menimbulkan gangguan dalam kesejahteraan mentalnya. Pendidik diharapkan dapat mengatasi berbagai kesulitan remaja sehingga perkembangan kepribadiannya dapat berlangsung dengan baik. Menurut Pikunas (Yusuf, 2009:200) kepribadian merupakan sistem yang dinamis dari sifat, sikap dan kebiasaan yang menghasilkan tingkat konsistensi respons individu yang beragam. Sifat-sifat kepribadian mencerminkan perkembangan fisik, seksual, emosional, sosial, kognitif dan nilai-nilai. Sedangkan menurut Sjarkawi (2008:11) kepribadian adalah ciri atau karakteristik atau gaya atau sifat khas dari diri seseorang yang bersumber dari bentukan-bentukan yang diterima dari lingkungannya, misalnya keluarga pada masa kecil dan juga bawaan seseorang sejak lahir. Salah satu kata kunci dari definisi kepribadian menurut Schneiders (Yusuf, 2009:130) adalah Penyesuaian. Menurut Makmum (Yusuf, 2009:127) kepribadian diartikan sebagai kualitas perilaku individu yang tampak dalam melakukan penyesuaian dirinya terhadap lingkungan secara unik.

Keunikan penyesuaian tersebut sangat berkaitan dengan aspek-aspek kepribadian itu sendiri, yaitu meliputi hal-hal berikut: 1. Karakter, yaitu konsekuen tidaknya dalam mematuhi etika perilaku, konsisten atau teguh tidaknya dalam memegang pendirian atau pendapat. 2. Temperamen, yaitu disposisi reaktif seseorang atau cepat/lambatnya mereaksi terhadap ransangan-ransangan yang datang dari lingkungan. 3. Sikap, sambutan terhadap objek (orang, benda, peristiwa, norma dan sebagainya) yang bersikap positif, negatif atau ambivalen (ragu-ragu). 4. Stabilitas emosional, yaitu kadar kestabilan reaksi emosional terhadap ransangan dari lingkungan. Seperti: mudah tidaknya tersinggung, marah, sedih atau putus asa. 5. Responsibilitas (tanggung jawab), kesiapan untuk menerima resiko dari tindakan atau perbuatan yang dilakukan. 6. Sosiabilitas, yaitu disposisi pribadi yang berkaitan dengan hubungan interpersonal. Disposisi ini seperti tampak dalam sifat pribadi yang tertutup atau terbuka dan kemampuan berkomunikasi dengan orang lain. Berdasarkan kutipan di atas dapat disimpulkan bahwa kepribadian individu adalah sejumlah ciri-ciri dan sifat-sifatnya sebagai perseorangan maupun cara-cara semuanya ini berpadu menjadi kesatuan yang utuh yang diaplikasikan oleh remaja ke dalam keseluruhan cara hidupnya dalam penyesuaian diri terhadap lingkungan yang tampak dalam pola-pola tingkah lakunya yang dapat diukur oleh standar-standar masyarakat di mana dia hidup. Masa remaja menurut Yusuf (2009:101) merupakan saat berkembangnya jati diri. Perkembangan ini merupakan modal dasar bagi remaja dalam perkembangannya menuju masa dewasa. Selanjutnya pendapat ini diperkuat oleh Erikson (Yusuf, 2009:71) remaja merupakan masa berkembangnya identity. Erikson mengingatkan bahwa kegagalan remaja untuk mengisi dan menuntaskan tugas ini akan berdampak tidak baik bagi perkembangan dirinya. Aspek-aspek perkembangan remaja menurut Yusuf (2009:101) meliputi: fisik, intelligensi (kecerdasan), emosi, bahasa, sosial, kepribadian, moral dan kesadaran beragama. Jadi masa remaja adalah masa dimana seorang remaja mencari identitas diri yang meninggalkan masa kanak-kanak dan memasuki masa remaja. Usaha pencarian identitas diri oleh remaja banyak dilakukan dengan menunjukkan perilaku coba-coba, perilaku imitasi dan identifikasi. Tindakan untuk menemukan identitas diri yang dilakukan oleh remaja karena ingin diakui keberadaannya dalam lingkungannya sehingga remaja melakukan berbagai cara untuk menunjukkan eksistensinya. Ketika remaja gagal menemukan identitas dirinya, maka remaja akan mengalami krisis identitas, merasa tidak mampu untuk memilih dan mengarahkan dirinya dengan baik, bagaikan kapal yang kehilangan kompas. Dampaknya mereka mungkin akan mengembangkan perilaku menyimpang, menutup diri, menampilkan kepribadian yang kurang baik seperti: tidak percaya diri, tidak disiplin, suka memberi alasan palsu, tidak bertanggung jawab atau bahkan remaja melakukan kriminalitas. Mungkin saja akan membentuk sistem kepribadian yang bukan menggambarkan keadaan remaja yang sebenarnya, sehingga mengalami hambatan dalam menyesuaikan diri terhadap lingkungan. Reaksi-reaksi dan ekspresi emosional yang masih labil dan belum terkendali pada masa remaja dapat berdampak pada kehidupan pribadi maupun sosialnya. Remaja menjadi sering merasa tertekan atau justru menjadi orang yang berperilaku agresif. Pertengkaran dan perkelahian seringkali terjadi akibat dari ketidakstabilan emosinya. Remaja dapat dipandang telah memiliki jati diri yang matang apabila sudah memiliki pemahaman dan kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan diri sendiri, nilai-nilai agama dan kehidupan sosial baik di lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. Pada masa remaja awal anak laki-laki dan perempuan sudah mengetahui perbedaan diantara yang baik dan yang buruk dan mereka sudah mulai menilai sifat-sifatnya sesuai dengan sifat teman-temannya. Sifat ini akan menyadarkan anak laki-laki dan perempuan terhadap pentingnya kepribadian dalam kehidupan sosial dan karenanya mereka akan menempuh cara untuk

memperbaiki kepribadiannya lewat baca buku, haus motivasi dan ingin mendapatkan arahan dari orang lain. Pengalaman remaja sejak kecil yang penuh konflik dan kurang mendapat bimbingan keagamaan akan berdampak kurang baik bagi perkembangan remaja. Remaja cenderung akan mengalami kegagalan dalam mengikuti program sekolah dan cenderung memiliki sifat pribadi tidak jujur, tidak disiplin, tidak percaya diri, suka memberi alasan-alasan untuk menutupi kelemahannya dan meremehkan normanorma yang berlaku di masyarakat. Sebaliknya pengalaman yang menyenangkan akan mempengaruhi sifat-sifat pribadi yang taat hukum dan tidak melampaui batas. Jadi remaja dalam menyesuaikan diri terhadap lingkungan ternyata tidak semuanya mampu menampilkan kepribadian yang sehat, normal atau yang secara wajar, diantara mereka ada juga yang menampilkan kepribadian yang tidak Berdasarkan pengamatan peneliti selama melakukan Praktek Pengalaman Lapangan Bimbingan dan Konseling (PPLBK) Sekolah yang peneliti laksanakan pada tanggal 12 Agustus sampai 14 Desember 2013 di SMP Semen Padang terlihat bahwa peserta didik ada yang menampilkan kepribadian yang sehat seperti: peserta didik yang datang ke sekolah tepat waktu, peserta didik yang mempunyai kepercayaan diri yang tinggi jika diminta tampil di depan kelas atau di depan umum, peserta didik yang mempunyai rasa bertanggung jawab dalam dirinya sehingga melaksanakan kewajibannya dengan sungguh-sungguh, jika mengalami kegagalan misalnya dalam ujian, dia tidak mencari kambing hitam untuk disalahkan, peserta didik yang bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan sehingga mudah bergaul dengan orang lain, peserta didik yang bisa merasakan apa yang dirasakan orang lain, peserta didik yang menepati janjinya sehingga dipercaya oleh teman-temannya. Adapun peserta didik yang terlihat menampilkan kepribadian yang tidak sehat seperti: peserta didik tidak mengatur jadwal belajarnya dengan baik, peserta didik yang datang terlambat ke sekolah karena kurang tertanam jiwa disiplin dalam dirinya, peserta didik yang sering berbohong untuk menutupi kesalahannya, peserta didik yang tidak percaya diri jika diminta oleh guru untuk tampil di depan kelas, peserta didik yang kurang mandiri dalam belajar seperti mengharapkan bantuan dari orang lain, peserta didik yang kurang gigih dalam belajar seperti mengerjakan tugas yang diberikan guru, peserta didik yang tidak yakin terhadap kemampuan yang dimilikinya, peserta didik yang kurang tertanam rasa bertanggung jawab dalam dirinya, peserta didik yang kurang bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan sehingga sulit bergaul dengan teman sebaya dan ada juga peserta didik yang tidak bisa mengontrol emosinya dengan baik seperti jika ditegur guru, dia langsung melawan dan membangkang. Berdasarkan permasalahan yang dikemukakan di atas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang Profil Kepribadian Peserta Didik di SMP Semen Padang. Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan di atas maka identifikasi masalah penelitian ini adalah adanya peserta didik yang tidak disiplin, tidak percaya diri, kurang mandiri, tidak jujur untuk menutupi kelemahannya, kurang gigih dalam belajar, tidak yakin terhadap kemampuannya, kurang tertanam rasa bertanggung jawab dalam dirinya, kurang bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan dan tidak bisa mengontrol emosinya dengan baik. Batasan masalah penelitian ini adalah profil karakteristik kepribadian yang sehat peserta didik di SMP Semen Padang. Rumuskan masalah penelitian ini adalah Bagaimana profil kepribadian peserta didik di SMP Semen Padang?. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui profil karakteristik kepribadian yang sehat peserta didik di SMP Semen Padang. Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi: 1. Peserta Didik. Sebagai bahan masukan untuk menjadi pribadi yang baik sehingga dapat menyesuaikan diri terhadap lingkungan dan menemukan identitas atau jati dirinya. 2. Guru BK. Dapat dijadikan sebagai bahan masukan dalam merumuskan program bimbingan dan konseling untuk

membantu peserta didik dalam mengembangkan kepribadiannya dengan baik. 3. Kepala Sekolah. Hasil penelitian dapat dijadikan masukan untuk meningkatkan penyelenggaraan pendidikan dan juga sebagai bahan masukan bagi kepala sekolah untuk mencapai tugas perkembangan kepribadian secara optimal kepada peserta didik. 4. Peneliti. Menambah wawasan dan pengetahuan dalam melaksanakan penelitian dan mengetahui manfaat yang diperoleh peserta didik tentang pentingnya memiliki kepribadian yang 5. Pimpinan Program Studi Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera Barat. Bahan masukan dalam rangka meningkatkan program perkuliahan untuk menyiapkan tenaga-tenaga guru pembimbing di sekolah yang profesional khususnya dalam membentuk kepribadian peserta didik di sekolah. 6. Peneliti Selanjutnya. Sebagai dasar dan landasan penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan masalah kepribadian. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Menurut Lehmann ( A. Muri Yusuf, 2005:83) penelitian deskriptif adalah salah satu jenis penelitian yang bertujuan mendeskripsikan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat populasi tertentu, atau mengambarkan fenomena secara detail. Adapun populasi dalam penelitian ini sebanyak 516 orang peserta didik. Teknik pengambilan sampel adalah stratified random sampling. Menurut Yusuf (2007:198) stratified random sampling merupakan suatu prosedur atau cara dalam menentukan sampel dengan membagi populasi atas beberapa strata sehingga setiap strata menjadi homogen dan tidak tumpang tindih dengan kelompok lain. Sumber data penelitian ini adalah data primer, data yang langsung diperoleh dari sumber data pertama yaitu peserta didik di SMP Semen Padang. Alat pengumpul data adalah angket. Selanjutnya pengolahan data dilakukan dengan menggunakan rumus persentase yang dikemukakan oleh Sudijono (2010:43) dengan rumus: P= 100 Keterangan: P : Persentase f : Frekuensi n : Jumlah skor item (total) 100 : Jumlah angka mutlak HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian menunjukkan bahwa profil kepribadian peserta didik di SMP Semen Padang. Dilihat secara umum dapat diketahui bahwa dari 84 orang responden, terdapat 14 orang responden berada pada tingkat klasifikasi 81%-100% dengan kategori sangat sehat, jika dipersenkan 16,67%, pada tingkat klasifikasi 61%-80% dengan kategori sehat terdapat 70 orang responden, jika dipersenkan 83,33%, pada kategori cukup sehat, kurang sehat dan tidak sehat tidak ada. Berdasarkan hasil penelitian tentang profil kepribadian peserta didik di SMP Semen Padang tergolong ke dalam kategori Data mengenai profil kepribadian peserta didik dilihat dari karakteristik kepribadian yang sehat dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Data mengenai profil kepribadian peserta mampu menilai diri secara realistik tergolong ke dalam 2. Data mengenai profil kepribadian peserta mampu menilai situasi secara realistik tergolong ke dalam 3. Data mengenai profil kepribadian peserta mampu menilai prestasi yang diperoleh secara realistik tergolong ke dalam 4. Data mengenai profil kepribadian peserta menerima tanggung jawab tergolong ke dalam 5. Data mengenai profil kepribadian peserta

kemandirian tergolong ke dalam kategori 6. Data mengenai profil kepribadian peserta dapat mengontrol emosi tergolong ke dalam 7. Data mengenai profil kepribadian peserta berorientasi tujuan tergolong ke dalam 8. Data mengenai profil kepribadian peserta berorientasi keluar tergolong ke dalam 9. Data mengenai profil kepribadian peserta penerimaan sosial tergolong ke dalam 10. Data mengenai profil kepribadian peserta memiliki filsafat hidup tergolong ke dalam 11. Data mengenai profil kepribadian peserta berbahagia tergolong ke dalam kategori Hal ini sesuai dengan pendapat Hurlock (Yusuf, 2009:130) bahwa penyesuaian yang sehat atau kepribadian yang sehat (healthy personality) ditandai dengan karakteristik sebagai berikut: 1. Mampu menilai diri secara realistik. Individu yang kepribadiannya sehat mampu menilai dirinya sebagaimana apa adanya, baik kelebihan maupun kelemahannya yang menyangkut fisik (postur tubuh, wajah, keutuhan dan kesehatan) dan kemampuan (kecerdasan dan keterampilan). 2. Mampu menilai situasi secara realistik. Individu dapat menghadapi situasi atau kondisi kehidupan yang dialaminya secara realistik dan mau menerimanya secara wajar. Dia tidak mengharapkan kondisi kehidupan itu sebagai suatu yang harus sempurna. 3. Mampu menilai prestasi yang diperoleh secara realistik. Individu dapat menilai prestasinya (keberhasilan yang diperolehnya) secara realistik dan mereaksinya secara rasional. Dia tidak menjadi sombong, angkuh atau mengalami superiority complex, apabila memperoleh prestasi yang tinggi atau kesuksesan dalam hidupnya. Apabila mengalami kegagalan, dia tidak mereaksinya dengan frustasi, tetapi dengan sikap optimistik (penuh harapan). 4. Menerima tanggung jawab. Individu yang sehat adalah individu yang bertanggung jawab. Dia mempunyai keyakinan terhadap kemampuannya untuk mengatasi masalah-masalah kehidupan yang dihadapinya. 5. Kemandirian. Individu memiliki sikap mandiri dalam cara berpikir dan bertindak, mampu mengambil keputusan, mengarahkan dan mengembangkan diri serta menyesuaikan diri dengan norma yang berlaku di lingkungannya. 6. Dapat mengontrol emosi. Individu merasa nyaman dengan emosinya. Dia dapat menghadapi situasi frustasi, depresi atau stress secara positif dan konstruktif, tidak destruktif (merusak). 7. Berorientasi tujuan. Setiap orang mempunyai tujuan yang ingin dicapainya. Namun, dalam merumuskan tujuan itu ada yang realistik dan ada yang tidak realistik. Individu yang sehat kepribadiannya dapat merumuskan tujuannya berdasarkan pertimbangan secara matang (rasional), tidak atas dasar paksaan dari luar. Dia berupaya untuk mencapai tujuan tersebut dengan cara mengembangkan kepribadian (wawasan) dan keterampilan. 8. Berorientasi keluar. Individu yang sehat memiliki orientasi keluar. Dia bersikap respek, empati terhadap orang lain mempunyai kepedulian terhadap situasi atau masalah-masalah lingkungannya dan bersifat fleksibel dalam berpikirnya. Menurut Leonard (Yusuf, 2011:31) mengemukakan sifat-sifat individu yang berorientasi keluar yaitu: 1). Menghargai dan menilai orang lain seperti dirinya sendiri; 2). Merasa nyaman dan terbuka terhadap orang lain; 3). Tidak membiarkan dirinya dimanfaatkan untuk menjadi korban orang lain dan tidak mengorbankan orang lain karena kekecewaan dirinya. 9. Penerimaan sosial. Individu dinilai positif oleh orang lain, mau berpartisipasi aktif

dalam kegiatan sosial dan memiliki sikap bersahabat dalam berhubungan dengan orang lain. 10. Memiliki filsafat hidup. Dia mengarahkan hidupnya berdasarkan filsafat hidup yang berakar dari keyakinan agama. 11. Berbahagia. Individu yang sehat, situasi kehidupannya diwarnai kebahagiaan. Kebahagiaan itu didukung oleh faktorfaktor pencapaian prestasi, penerimaan dari orang lain dan perasaan dicintai atau disayangi orang lain. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan tentang profil kepribadian peserta didik di SMP Semen Padang yang telah dipaparkan pada pembahasan penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa profil kepribadian peserta didik di SMP Semen Padang berada pada kategori sehat sebanyak 83,33% dari responden. Hasil ini menunjukkan bahwa banyak peserta didik yang mempunyai kepribadian yang Hal ini disebabkan oleh peserta didik menampilkan karakteristik kepribadian yang sehat dalam penyesuaian diri terhadap lingkungan yang ditandai dengan karakteristik mampu menilai diri secara realistik, mampu menilai situasi secara realistik, mampu menilai prestasi yang diperoleh secara realistik, menerima tanggung jawab, kemandirian, dapat mengontrol emosi, berorientasi tujuan, berorientasi keluar, penerimaan sosial, memiliki filsafat hidup dan berbahagia. SARAN Berdasarkan hasil penelitian maka peneliti mengemukakan beberapa saran bagi: 1. Peserta didik, agar lebih mampu meningkatkan dalam menampilkan kepribadian yang sehat, sehingga dapat menyesuaikan diri terhadap lingkungan sehingga terpenuhi kebutuhan dengan tuntutan (norma) lingkungan. 2. Orang Tua, agar lebih dapat membimbing dan membentuk kepribadian si anak sehingga tercapai tugas perkembangannya. 3. Guru BK, sebagai masukan untuk menyusun program pelayanan BK yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik khususnya dalam memberikan layanan BK yang menyangkut kepribadian. 4. Kepala Sekolah, sebagai masukan untuk meningkatkan penyelenggaraan pendidikan dan bahan masukan untuk mencapai tugas perkembangan kepribadian secara optimal kepada peserta didik. 5. Peneliti, untuk bisa menjadi bahan masukan dan menambah wawasan tentang permasalahan yang dialami oleh peserta didik yang menyangkut kepribadian. 6. Pimpinan Program Studi Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera Barat, sebagai masukan dalam rangka meningkatkan program perkuliahan untuk menyiapkan tenaga-tenaga guru pembimbing di sekolah yang profesional khususnya dalam membentuk kepribadian yang sehat peserta didik di sekolah. 7. Peneliti selanjutnya, dijadikan pedoman bagi penelitian yang berkaitan dengan masalah kepribadian. KEPUSTAKAAN Sjarkawi. 2008. Pembentukan Kepribadian Anak. Jakarta: PT Bumi Aksara Sudijono, Anas. 2010. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Yusuf, A. Muri. 2005. Metodologi Penelitian Dasar-dasar Penyelidikan Ilmiah. Padang: UNP Press Yusuf. A. Muri. 2007. Metodologi Penelitian Dasar-dasar Penyelidikan Ilmiah. Padang: UNP Press Yusuf, Syamsu. 2009. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung: PT Remaja Rosdakarya