Tindak Tutur Tidak Langsung Literal dalam Drama ichi Rittoru No Namida

dokumen-dokumen yang mirip
ABSTRAK. Kata Kunci : tindak tutur tidak langsung literal, perubahan fungsi kalimat, deklaratif, imperatif, interogatif

PROGRAM TAHUNAN. Kompetensi Dasar Materi Pokok Alokasi Waktu. Salam. Mengucapkan salam : おはようございます こんにちは こんばんは. Mengucapkan salam ketika berpisah :

3. Dimasa mendatang, saya bermaksud menjadi pelukis terkenal. ~ つもりです. 4. Sekarang, pertandingan baseball dapat ditonton di televisi.

ANALISIS PENGGUNAAN STRATEGI PENOLAKAN TIDAK LANGSUNG DALAM BAHASA JEPANG OLEH MAHASISWA BAHASA JEPANG STBA YAPARI ABA BANDUNG

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN PERCAKAPAN BAGI PENGAJAR BAHASA JEPANG

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2006/2007

BAB I PENDAHULUAN. maksud hati yang tersembunyi (Grice, 1975) Grice (1975:41-47) dalam bukunya Logic and Conversation menyatakan

BAB 1 PENDAHULUAN. sosial tidak dapat hidup tanpa adanya komunikasi dengan sesama. seseorang dengan status sosial dan budaya dalam masyarakat itu

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sistem informasi dan sistem komunikasi. Dengan

Bab 2. Landasan Teori. perubahan dan dengan sendirinya dapat menjadi predikat. Contoh : 歩く 倒れる 話す.

BAB 1 PENDAHULUAN. membutuhkan mitra tutur. Melalui bahasa, pikiran, perasaan, dan keinginan

BAB IV KESIMPULAN. Penulis berkesimpulan bahwa di dalam penerjemahan kata tanya doko dan

ANALISIS PEMAKAIAN PARTIKEL ~NI DAN ~DE DALAM BAHASA JEPANG (Studi kasus pada Mahasiswa Semester III)

Bab 2. Landasan Teori. Dalam KBBI, definisi dari tanda baca adalah tan da n 1 yang menjadi alamat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB IV PENGGUNAAN DIALEK OSAKA PADA KOMIK YOZAKURA QUARTET JILID KE-1 KARYA YASUDA SUZUHITO

BAB II SOFTWERE JLOOK UP. Softwere kamus Jlook up adalah softwere kamus Jepang yang cukup

MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG

TEMA 5 JADWAL PELAJARAN じかんわり

membahas dari penggunaan dan arti tiga kata kerja tersebut,...ok,...he,.,he,.,he,.,.

SILABUS. Kegiatan Pembelajaran

Bab 2. Landasan Teori. dasar analisis yang akan diuraikan pada bab selanjutnya.

(Asari-chan buku no: 28, halaman: 40) あさり ガンバレ! bersemangat. Berusaha Asari! Pada situasi di atas, penggunaan katakana ada pada kata ガンバレ.

PENERAPAN STUDENT CENTERED LEARNING PADA MATA KULIAH DOKKAI SEMESTER 5 Riri Hendriati Fakultas Sastra / Jurusan Sastra Jepang.

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG JOSHI

PDF created with FinePrint pdffactory trial version YUK BELAJAR NIHONGO

BAB I PENDAHULUAN. ajektiva (keiyoushi), nomina (meishi), pronomina (rentaishi), adverbia (fukushi), interjeksi

BAB 4 KESIMPULAN. Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. para anggota kelompok sosial untuk bekerja sama, berkomunikasi, dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengertian bahasa dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989) adalah sistem

BAB 3 ANALISIS DATA. instrumen. Dan kemudian akan dilanjutkan dengan pemaparan hasil jawaban setiap soal

Bab 1. Pendahuluan. drama seri ini bahkan membuat sebagian orang yang menontonnya dapat tertawa,

BAB II LANDASAN TEORI

Bab 1. Pendahuluan. Manusia sebagai makhluk hidup sangat memerlukan komunikasi. Menurut Trenholm

BAB I PENDAHULUAN. dapat menyampaikan informasi yang ingin disampaikan kepada orang. salah satunya adalah mempelajari bahasa Asing.

DAYA ILOKUSI TINDAK TUTUR DIREKTIF LANGSUNG DALAM CERITA ANAK OSHIIRE NO BOUKEN KARYA FURUTA TARUHI DAN TABATA SEIICHI NASKAH JURNAL

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap bahasa mempunyai keunikannya masing-masing. Baik dari segi penulisan,

Keyword : Speech Act, Refusal,Keigo

Bab 2. Landasan Teori. Istilah sintaksis dalam bahasa Jepang disebut dengan togoron 続語論 atau

Pergi kemana? どこへ行きますか

BAB I PENDAHULUAN. Dedi Sutedi, bahasa adalah alat pengungkap pikiran maupun perasaan. Melalui

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. 1 Silakan lihat lampiran 1.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. responden, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: mitra tutur, ungkapan yang digunakan responden disesuaikan dengan

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG PARTIKEL GURAI DAN GORO. Menurut Drs. Sugihartono ( 2001:178 ), joshi adalah jenis kata yang tidak

BAB II RAGAM KESANTUNAN MEMOHON BAHASA JEPANG DAN KURIKULUM B. RAGAM KESANTUNAN DALAM MEMOHON BAHASA JEPANG

Bab 2. Landasan Teori. Dalam penelitian Analisis Fungsi Kata Doumo dalam Komik Detektif Conan seri

BAB I PENDAHULUAN. Partikel sering digunakan dalam ragam lisan maupun tulisan. Penggunaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Meirina Andreany, 2014

Bab 2. Tinjauan Pustaka

BAB 1 PENDAHULUAN. dipelajari sebagai ilmu dasar bagi ilmu-ilmu lain seperti kesusastraan, filologi,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB IV ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA. pemahaman mahasiswa terhadap Kotowari Hyōgen. Proses pengumpulan data

ビナ ヌサンタラ大学日本語科三年生にみられる ~ てある と ~ ておく という動詞の使用能力の分析

ABSTRACT. Keywords: refusal speech acts, pragmatics, language politeness I.PENDAHULUAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah tatacara bagaimana suatu penelitian dilaksanakan. (method =

BAB I PENDAHULUAN. mengidentifikasikan diri (KBBI, 2001: 85). Sehingga dapat dikatakan bahwa

Hasil Technical Meeting Lomba Benron Umum Nihongo no Hi 2018

SILABUS PERKULIAHAN CHUKYU BUNPO I (JP 201) SEMESTER 3 /TINGKAT II

BAB I PENDAHULUAN. secara lisan maupun tertulis. Dalam komunikasi secara lisan, makna yang

untuk menyampaikan maksud. Frase dalam bahasa Jepang disebut dengan 句 salah satu bentuk ungkapan dalam bahasa Jepang. Ungkapan dilihat dari segi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. orang lain, manusia akan melakukan sebuah komunikasi. Saat berkomunikasi

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer (tidak tetap) yang

ANALISIS KESALAHAN BAHASA JEPANG DILIHAT DARI LATAR BELAKANG CARA PEMEROLEHAN BAHASANYA. Oleh: Juju Juangsih, M.Pd

Bab 2. Landasan Teori. Mengenai definisi kelas kata Jepang (hinshi) Noda (1991 : 38) mengatakan :

BAB I PENDAHULUAN. lengkap (Chaer, 2007:240). Menurut Widjono (2005:141) kalimat merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Untuk berkomunikasi, masyarakat sebagai makhluk sosial membutuhkan

BAB 3 PENGGUNAAN KATA HAI DALAM KOMIK KOBO-CHAN

Bab 3. Analisis Data. Sebagaimana yang telah diceritakan secara singkat mengenai dongeng Urashima

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN PRONOMINA DEMONSTRATIVA SISWA KELAS XII BAHASA TAHUN AJARAN 2013/2014 DI SMA NEGERI 1 BATU SKRIPSI

BAB 2 TINJAUAN LITERATUR. 2.1 Aspek Dalam Bahasa Jepang Berdasarkan Konsep Ken Machida

BAB V KESIMPULAN. 5.1 Simpulan

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. tteyuuka~, yabai~, mecha~, sugoi~, maji~, dan zenzen~ semuanya

LAMPIRAN Data kalimat yang menggunakan aisatsu hyougen

BAB I PENDAHULUAN. Di era informasi ini media massa semakin berkembang. Jumlah informasi

ENJO KOUSAI SEBAGAI SALAH SATU BENTUK PENYIMPANGAN REMAJA DI JEPANG SKRIPSI DIAJUKAN SEBAGAI SALAH SATU PRASYARAT MENDAPAT GELAR SARJANA SASTRA

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat berupa pikiran, gagasan, maksud, perasaan, maupun emosi. bahasa harus dimulai dari pengkajian tindak tutur.

1. Identitas a. Nama Mata Pelajaran : BAHASA JEPANG PEMINATAN b. Semester : Genap c. KompetensiDasar : 3.5 dan 4.5

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sosial masyarakat yang digunakan di berbagai negara sangat beragam.

Bab 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. speaks), dengan siapa (with whom), dimana (where), kapan (when), dan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Aizuchi sering digunakan ketika terjadi interaksi komunikasi,apabila seorang penutur

Berapa Harganya? いくらですか

Bab 3. Analisis Data. remaja yang dilakukan oleh dua tokoh dalam drama Hanmaa Sesshon. Tokoh

BAB I PEDAHULUAN. ujar (speech situations) yang meliputi unsur-unsur penyapa dan yang disapa,

BAB I PENDAHULUAN. Manusia menggunakan bahasa sebagai alat untuk berkomunikasi. Untuk

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Bab 3. Analisis Data. Analisis tersebut akan penulis jabarkan menjadi dua sub bab, yakni analisis

BAB I PENDAHULUAN. Belajar bahasa lain mungkin menjadi penting dalam aktivitas intelektual manusia

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) : X MIA 6 (kelas Eksperimen)

Bab 4. Simpulan dan Saran. Pada bab ini penulis akan memberikan Simpulan dari hasil analisis mengenai makna

BAB I PENDAHULUAN. ide, atau perasaan tersebut dapat secara harfiah atau metaforis, secara langsung atau tidak

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Darma Persada

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam suatu bahasa terdapat bermacam macam jenis kata, di antaranya,

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Alat komunikasi paling sederhana dan bersifat universal yang

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah perilaku mengekspresikan, menyampaikan, dan

SOAL PRE TEST. A. Pilihlah jawaban yang tepat untuk melengkapi kalimat di bawah ini! は に を ) やすみですか

ANALISIS KARAKTER DAN KONFLIK TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BOCCHAN KARYA NATSUME SOUSEKI. Mei Ambar Sari*

Transkripsi:

Tindak Tutur Tidak Langsung Literal dalam Drama ichi Rittoru No Namida Ni Made Devi Sucita 1*, Ni Luh Kade Yuliani Giri 1, I Made Budiana 3 [123] Program Studi Sastra Jepang Fakultas Ilmu Budaya 1 [email: madedevi36@gmail.com] 2 [email: giri222000@yahoo.com] 3 [email: budihybrid@gmail.com] *Corresponding Author Abstract This research dealt withliteral IndirectSpeech Act in Ichi Rittoru No Namida Drama by Masanori Murakami. The objective of research is to know theliteral indirect speech act which has an alteration on sentences function and sentences purpose. This research uses the speech act theory by Austin (1962) and literal indirect speech act theory by Parker (1986). The results of this research show that Ichi Rittoru No Namida Drama has three kinds speech wich has the alteration in sentence function such as the alteration from interogative sentence into declarative sentence, the alteration from declarative sentence into imperative sentence, and the alteration from interogative into imperative sentence. The purposes of using literal indirect speech act in Ichi Rittoru No Namida Drama consist of six function namely giving sugestion, giving command, giving advise, giving refusel, notify, and giving complaint. Key Words : Literal Indirect Speech, Sentence Alteration Function, Declarative, Imperative, Interogative. 1. Latar Belakang Tindak tutur merupakan sebuah tuturan atau ujaran dalam suatu peristiwa tutur yang memiliki kekuatan (Austin,1962:561). Pada dasarnya pada saat seseorang mengatakan sesuatu, dia juga melakukan sesuatu. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa tindak tutur merupakan suatu ujaran yang mengandung tindakan dengan mempertimbangkan aspek situasi tutur dan berada dalam peristiwa tutur serta memahami konteks tuturan dalam proses komunikasi Tindak tutur diklasifikasikan menjadi delapan jenis, yaitu tindak tutur langsung, tindak tutur tidak langsung, tindak tutur literal, tindak tutur tidak literal, tindak tutur langsung literal, tindak tutur tidak langsung literal, tindak tutur langsung tidak literal, dan tindak tutur tidak langsung tidak literal. Dari sekian jenis tindak tutur tersebut, penelitian ini mengkaji mengenai tindak tutur tidak langsung literal. Tindak tutur tidak langsung literal merupakan tindak tutur 108

yang diungkapkan dengan modus kalimat yang tidak sesuai dengan maksud pengutaraannya, namun makna kata-kata yang menyusunnya sesuai dengan apa yang dimaksudkan oleh penutur (Wijana, 1996:34-36). Masyarakat Jepang sejak dahulu kala menghindari untuk berkata secara langsung atau berterus terang tentang hal-hal yang baik maupun yang buruk (Yasuo, 1998: 209). Masyarakat Jepang memilih menggunakan bahasa yang tepat dan benar untuk menyampaikan maksud mereka. Hal ini bertujuan untuk menjaga perasaan mitra tutur agar tidak menimbulkan kesalahpahaman. Oleh karena itu masyarakat Jepang cenderung menggunakan tindak tutur tidak langsung literal ketika berkomunikasi. Penggunaan tindak tutur tidak langsung literal dapat dilihat salah satunya dalam sebuah drama Jepang yang berjudul Ichi Rittoru no Namida karya Murakami yang ditayangkan di Fuji Televisi Jepang pada tahun 2005. Drama tersebut dipilih sebagai objek kajian karena drama ini dapat merefleksikan dengan baik gambaran tentang penggunaan tindak tutur tidak langsung literal yang tidak menggunakan modus kalimat sesuai dengan fungsinya. Selain itu terdapat berbagai tujuan penggunaan tindak tutur tidak langsung literal. 2. Pokok Permasalahan Berdasarkan latarbelakang yang telah dipaparkan diatas, masalah yang dibahas dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut. 1. Bagaimanakah perubahan fungsi kalimat tindak tutur tidak langsung literal yang terdapat dalam drama Ichi Rittoru no Namida karya Murakami? 2. Bagaimanakah tujuan penggunaan tindak tutur tidak langsung literal yang terdapat dalam drama Ichi Rittoru no Namida karya Murakami? 3. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan mengenai kajian pragmatik, yaitu tindak tutur tidak langsung literal. Secara khusus tujuan penelitian ini yaitu memahami perubahan fungsi kalimat dan tujuan penggunaan tindak tutur tidak langsung literal dalam drama Ichi Rittoru No Namida karya Murakami. 4. Metode Penelitian Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah metode simak dan 109

teknik catat (Mahsun, 2013:92). Pada tahap analisis data, digunakan metode padan dengan pendekatan pragmatik dan teknik pilah unsur penentu (Sudaryanto, 1993:21-29). Selanjutnya, pada tahap penyajian hasil analisis data menggunakan metode informal (Sudaryanto, 1993:145) serta ditunjang dengan teknik deduktif (Keraf, 1982:57). Teori yang digunakan untuk memecahkan masalah adalah teori tindak tutur ilokusi Austin (1962) dan teori tindak tutur tidak langsung literal Parker (1986). 5. Hasil dan Pembahasan Dalam drama Ichi Rittoru No Namida karya Murakami ditemukan tiga perubahan fungsi kalimat serta enam tujuan penggunaan tindak tutur tidak langsung literal. 5.1 Perubahan Fungsi Kalimat Interogatif Menjadi Fungsi Kalimat Deklaratif Dalam drama Ichi Rittoru No Namida karya Murakami ini penggunaan kalimat interogatif tidak digunakan sesuai dengan fungsi atau modus kalimatnya. Selain itu, tujuan penggunaan dari tindak tutur tidak langsung literal yang ditemukan pada perubahan fungsi kalimat ini yaitu, menolak, memberitahukan, mengeluh serta memberikan saran. Berikut di paparkan salah satu data mengenai perubahan fungsi kalimat interogatif menjadi fungsi kalimat deklaratif dengan tujuan memberitahukan. (1) 亜湖 : えっ? またやせての? 亜也 : そうみたい 亜湖 : どんなダイエットしてんのよ? 亜也 : してないよ 亜湖 : うそ 亜也 : ほんと 亜湖 : 何にもしてないのにやせるなんて変な病気なんじゃないのか? 亜也 : えっ? (1 リットルの涙, 2005:41) Ako : Ee? Mata yasete no? Aya : Sou mitai. Ako : Donna daiettoshiten no yo? Aya : Shite nai yo. Ako : Un. Aya : Honto. Ako : Nanni mo shite nai noni yaseru nante henna byouki nan ja nai no ka? Aya : Eh? (Ichi Rittoru No Namida, 2005:41) Ako : Berat badan mu turun lagi? Aya : Kayaknya seperti itu. Ako : Diet apa yang sedang kamu lakukan? Aya : Aku tidak melakukan diet lho. Ako : Bohong Aya : Benar. 110

Ako : Padahal kamu tidak melakukan apa-apa tetapi kamu tetap kehilangan berat badan, bukankah ini semacam penyakit yang aneh? Aya : Eh? (One Litre Of Tears, 2005:41) Data (1) merupakan tuturan Aya dengan adik perempuannya yang bernama Ako di dalam kamar tidur mereka.tuturan Aya dengan Ako terjadi dalam situasi ketika Aya meminta bantuan untuk memasukkan benang pada Ako, kemudian Ako memperhatikan Aya dan agak terkejut melihat tubuh Aya yang semakin kurus. Tuturan Ako yaitu, 何にもしてないの にやせるなんて変な病気なんじゃな いのか? Nanni mo shite nai noni yaseru nante henna byouki nan ja nai no ka? yang berarti Padahal kamu tidak melakukan apa-apa tetapi kamu tetap kehilangan berat badan, bukankah ini semacam penyakit yang aneh? merupakan tindak tutur tidak langsung literal. Dalam tuturannya Ako menggunakan kalimat interogatif, kalimat interogatif dapat dilihat dari tuturan Ako yang diakhiri dengan bentuk じゃないのか dimana partikel の dan か berfungsi sebagai penanda kalimat tanya (Yone, 2000:65). Dilihat dari situasi dimana Ako melihat tubuh Aya yang semakin kurus, maka tuturan Ako bukan hanya berfungsi untuk menanyakan penyakit yang diderita Aya. Tuturan Ako juga berfungsi untuk memberitahukan Aya, bahwa menurut Ako penyakit yang diderita Aya merupakan penyakit yang aneh dan berbahaya. Tuturan tersebut ditanggapi oleh Aya dengan tuturan えっ? yang menandakan Aya merasa terkejut atas tuturan yang dituturkan oleh Ako tersebut. Tuturan Ako memberikan efek kepada mitra tuturnya yaitu Aya, sehingga membuat Aya mulai mencari lebih banyak informasi mengenai penyakit dan cara untuk menyembuhkan penyakit yang dideritanya tersebut. Dapat disimpulkan bahwa tuturan pada data (1) merupakan tuturan tidak langsung litreral yang modus kalimatnya mengalami perubahan fungsi dari kalimat interogatif menjadi kalimat deklaratif. Kalimat interogatif yang fungsinya untuk menanyakan sesuatu berubah menjadi fungsi kalimat deklaratif yang digunakan dengan tujuan untuk 111

memberitahukan suatu informasi kepada mitra tutur. 5.2 Perubahan Fungsi Kalimat Deklaratif Menjadi Fungsi Kalimat Imperatif Dalam drama Ichi Rittoru No Namida karya Murakami ini penggunaan kalimat deklaratif tidak digunakan sesuai dengan fungsi atau modus kalimatnya. Selain itu, tujuan penggunaan dari tindak tutur tidak langsung literal yang ditemukan pada perubahan fungsi kalimat ini yaitu, menyuruh, menolak, dan mengeluh. Berikut di paparkan salah satu data mengenai perubahan fungsi kalimat deklaratif menjadi fungsi kalimat imperatif dengan tujuan menyuruh. (2) 理加 : パパ! 瑞生 : うん? もうすぐ終わるからね 待ってね 理加 : 真っ黒くろすけ 瑞生 : えっ? あっ おっ!! ちょっちょっと!! おいっ!! (1 リットルの涙, 2005:63) Rika : Papa! Mizuo :Un? Mousugu owarukarane, mattene. Rika : Makkuro kurosuke. Mizuo : Ee? Aa, aa!! Chochotto!!aa,oii!! (Ichi Rittoru No Namida, 2005:63) Rika Mizuo Rika : Ayah! : Ia? Sudah hampir selesai, tunggu ya. : Sudah berubah menjadi hitam. Mizuo : Apa? Aa, Sebentar. (One Litre Of Tears, 2005:63) Data (2) merupakan tuturan antara Rika yang baru berusia 7 tahun dengan ayahnya yaitu Mizuo di rumahnya. Rika melihat ikan yang sedang dipanggang Mizuo telah gosong. Mizuo sedang asik membersihkan mesin pembuat tahu sehingga ia lupa untuk mengangkat ikan yang sedang dipanggang tersebut. Kemudian Rika memberitahu Mizuo kalau ikan yang sedang dipanggangnya sudah berubah warna menjadi hitam. Setelah Mizuo merndengar pernyataan Rika, Mizuo pun menjadi panik dan langsung lari kedapur untuk mengangkat ikan yang telah gosong tersebut. Tuturan Rika pada data (2) yaitu, 真 っ黒くろすけ Makkuro kurosuke yang berarti Sudah berubah menjadi hitam, merupakan kalimat tidak langsung literal. Dalam kalimat tersebut tidak muncul penanda kalimat tanya maupun perintah, sehingga kalimat tersebut merupakan kalimat pernyataan (deklaratif) yang berfungsi untuk 112

menyatakan atau menginformasikan sesuatu kepada mitra tutur. Namun bila dilihat dari situasi dimana Rika yang masih berusia 7 tahun melihat ikan sudah gosong dan Rika belum bisa mengangkat ikan tersebut sendirian. Maka pernyataan Rika tersebut bukan hanya berfungsi untuk menginformasikan bahwa ikannya sudah gosong, melainkan juga mengandung maksud untuk menyuruh agar Mizuo segera mengangkat ikan tersebut. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tuturan pada data (2) merupakan tuturan tidak langsung litreral yang modus kalimatnya mengalami perubahan fungsi dari kalimat deklaratif menjadi fungsi kalimat imperatif. Kalimat deklaratif yang seharusnya digunakan untuk menginformasikan atau menyatakan sesuatu, namun berubah fungsi menjadi kalimat imperatif yang digunakan dengan tujuan untuk menyuruh mitra tutur melakukan sesuatu. Tuturan Rika memberikan efek kepada mitra tuturnya yaitu Mizuo agar segera pergi ke dapur untuk mengangkat ikan yang sudah gosong tersebut. 5.3 Perubahan Fungsi Kalimat Interogatif Menjadi Fungsi Kalimat Imperatif Dalam drama Ichi Rittoru No Namida karya Murakami ini penggunaan kalimat interogatif tidak digunakan sesuai dengan fungsi atau modus kalimatnya. Selain itu, tujuan penggunaan dari tindak tutur tidak langsung literal yang ditemukan pada perubahan fungsi kalimat ini yaitu, menyuruh, menolak, dan mengeluh. Berikut di paparkan salah satu data mengenai perubahan fungsi kalimat interogatif menjadi fungsi kalimat imperatif dengan tujuan menasihati. (3) 弘樹 : まあ気にすんなって 瑞生 : うん えっ 気にすんな? お前それが親父に向かって言う言葉かお前? 弘樹 : ごめんね (1 リットルの涙, 2005:98) Hiroki : Maa kinisunatte. Mizuo : Un, ee, ki ni sunna omae sore ga oyaji ni mukatte iu kotoba ga omae? Hiroki : Gomen ne. (Ichi Rittoru No Namida, 2005:98) Hiroki : Jadi jangan khawatir tentang itu. Mizuo : Iya. Eh! Jangan 113

khawatir apa begitu caramu berbicara dengan ayahmu?. Hiroki : Maaf ya. (One Litre Of Tears, 2005:98) Data (3) merupakan tuturan antara Hiroki dengan ayahnya yaitu Mizuo diruang keluarga. Hiroki disuruh membeli sepatu yang baru oleh ibunya karena sepatu Hiroki sudah robek. Namun ayahnya yaitu Mizuo menentang hal tersebut, karena Mizuo menganggap sepatu yang dimiliki Hiroki masih bagus. Mendengar hal tersebut Hiroki merasa kesal terhadap ayahnya, lalu Hiroki mengatakan agar ayahnya tidak khawatir tentang sepatunya dengan nada suara kesal. Mendengar ucapan Hiroki, Mizuo langsung memarahi Hiroki. Tuturan Mizuo yaitu, うん えっ 気にすん な? お前それが親父に向かって言 う言葉かお前? Un. Ee, ki ni sunna?omae sore ga oyaji ni mukatte iu kotoba ga omae? yang berarti iya. Eh! Jangan khawatir? Apa begitu caramu berbicara dengan ayahmu? merupakan tindak tutur tidak langsung literal. Dalam tuturannya Mizuo menggunakan kalimat interogatif dengan tujuan untuk menasihati Hiroki agar berbicara sopan terhadap orang tua. Tuturan menasihati dapat dilihat dari kalimat お前それが親父に向かっ て言う言葉かお前? omae sore ga oyaji ni mukatte iu kotoba ga omae? yang berarti Apa begitu caramu berbicara dengan ayahmu?. Secara tidak langsung tuturan yang dituturkan oleh Mizuo kepada Hiroki menunjukkan bahwa Mizuno ingin menasihati agar ia dapat menjadi anak yang baik dan berbakti kepada orangtua, karena sebagai seorang anak tidak baik apabila berbicara tidak sopan terhadap orang tua. Mendengar tuturan Ayahnya, Hiroki segera meminta maaf kepada ayahnya yaitu Mizuo dengan mengujarkan ごめんね gomen ne yang berarti Maaf ya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tuturan pada data (3) merupakan tindak tutur tidak langsung literal yang modus kalimatnya mengalami perubahan fungsi dari kalimat interogatif menjadi kalimat imperatif. Kalimat interogatif yang seharusnya berfungsi untuk menanyakan sesuatu berubah fungsi menjadi kalimat imperatif yang digunakan dengan tujuan untuk menasihati mitra tutur agar berbicara sopan kepada orang tua. 114

6. Simpulan Berdasarkan hasil analisis mengenai tindak tutur tidak langsung literal dalam drama Ichi Rittoru no Namida karya Murakami, terdapat tiga jenis perubahan fungsi kalimat. Pertama, perubahan fungsi kalimat interogatif menjadi fungsi kalimat deklaratif. Kedua, perubahan fungsi kalimat deklaratif menjadi fungsi kalimat imperatif. Ketiga, perubahan fungsi kalimat interogatif menjadi fungsi kalimat imperatif. Dilihat dari segi perubahan fungsi kalimatnya, tindak tutur tidak langsung literal dalam drama Ichi Rittoru no Namida karya Murakami lebih dominan mengalami perubahan fungsi kalimat interogatif menjadi fungsi kalimat deklaratif. Hal tersebut dikarenakan penutur ingin mitra tuturnya menyadari atau memahami sendiri maksud dari mitra tutur, hal ini bertujuan untuk menjaga perasaan mitra tutur agar tidak menimbulkan kesalahpahaman. Dari hasil analisis tujuan penggunaan tindak tutur tidak langsung literal, terdapat enam tujuan penggunaan tindak tutur tidak langsung literal. Dalam tindak tutur direktif tuturan memiliki tujuan untuk memberikan saran, menyuruh, dan menasihati. Dalam tindak tutur Asertif terdapat empat tuturan memiliki tujuan penggunaan untuk menolak, memberitahukan dan mengeluh. Tujuan penggunaan tindak tutur tidak langsung literal dalam penelitian ini lebih dominan digunakan untuk menyuruh mitra tutur melakukan sesuatu hal. Hal tersebut dikarenakan penutur tidak ingin secara langsung menyuruh mitra tuturnya agar mitra tutur tidak merasa tersinggung. Oleh karena itu penutur memilih menggunakan tindak tutur tidak langsung literal dengan tujuan penggunaan untuk menyuruh mitra tutur. Tujuan penggunaan tindak tutur tidak langsung literal tidak dapat diketahui hanya dengan melihat tuturan yang terdapat dalam naskah drama, namun terlebih dahulu harus diketahui konteks, jenis, dan siapa penutur serta mitra tuturnya. 7. Daftar Pustaka Austin, J.L.1962.How To Do Thing With Words.New York: Oxford University Press. Keraf, Gorys.1982. Argumentasi Dan Narasi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Mahsun.2013. MetodePenelitian Bahasa:TahapanStrategi, Metode, dan Tekniknya.Jakarta: RajawaliPers Murakami. 2005. Ichi Rittoru no 115

Namida. Diakses dari website http://dramaview.blog112.fc2.com/ blog-entry-379.html?sppada tanggal 15 Maret 2016. Parker, Frank. 1986. Linguistics for Non-Linguist. London: Taylor & Francis,Ltd. Sudaryanto.1993. Metode dan AnekaTeknikAnalisisBahasaYogya karta:duta Wacana University Press. Wijana, I Dewa Putu.1996.DasardasarPragmatik.Yogyakarta: Andi. Yasuo,Yoshida. 1998. あたらしい日本 語 BahasaJepang Modern. Jakarta:Erlangga. Yone, Tanaka. 2000. Minna No Nihongo I. Jepang: 3A Corporation 116