BAB VII. Hasil yang diperoleh dari proses perencanaan. maupun sub sistem dari proyek perumahan Bumi. Sejahtera ini merupakan sesuatu yang diharapkan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. (Perusahaan Umum Pembangunan Perumahan Nasional) pada proyek pembangunan

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

TUGAS AKHIR. Diajukan oleh : MINANUR ROHMAN NPM :

BAB II LANDASAN TEORI. berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya. Sistem informasi dapat

BAB V ANALISA HASIL. kritis, artinya aktivitas tersebut merupakan aktivitas non kritis.

BAB 1 PENDAHULUAN. dunia konstruksi semakin cepat dan pesat. Dalam pekerjaan sebuah proyek

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Proyek adalah suatu urutan kegiatan dan peristiwa yang dirancang

BAB 1 PENDAHULUAN. waktu penyelesaian proyek bisa dipercepat dari kurun waktu normal dengan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil evaluasi yang telah dibahas pada bab sebelumnya maka

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada Proyek Pemasangan 3 (tiga) unit Lift Barang di

BAB I PENDAHULUAN. Medan sebagai salah satu kota besar di Indonesia terus meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

PERENCANAAN PROYEK. Gentisya Tri Mardiani, M.Kom MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pekerjaan proyek konstruksi, waktu (time) adalah salah satu

BAB III LANDASAN TEORI. A. Manajemen Proyek

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

STUDI KELAYAKAN INVESTASI PERUMAHAN GREEN SEMANGGI MANGROVE SURABAYA DITINJAU DARI ASPEK FINANSIAL

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... LEMBAR PENGESAHAN... LEMBAR PERNYATAAN... INTISARI... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL...

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

Manajemen Proyek Minggu 2

EVALUASI TERHADAP PENERAPAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PROSEDUR PENERIMAAN DAN PENGELUARAN BARANG (Studi Kasus pada Aini Swalayan di Surabaya) SKRIPSI

Analisa Antisipasi Keterlambatan Durasi Proyek Pembangunan Gedung 2 (dua) Lantai Bank CNB Pusat Surabaya BAB I PENDAHULUAN

DAFTAR ISI. Halaman Judul... i. Lembar Pengesahan... ii. Motto... iii. Halaman Persembahan... iv. Kata Pengantar... v. Daftar Isi...

Sejarah : Henry L. Gantt ( 9 ) menciptakan Bar Chart untuk mengontrol kegiatan dalam proyek, namun tidak menjelaskan urutan kegiatannya Booz, Allen da

Manajemen Operasi. Modul Final Semester MODUL PERKULIAHAN. Tatap Kode MK Disusun Oleh Muka 10 MK Andre M. Lubis, ST, MBA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

TUGAS AKHIR ANALISA PENJADWALAN WAKTU PROYEK C0NTRUCTION CIVIL FOUNDATION ALFA MART DENGAN METODE CRITICAL PATH METHOD (CPM)

Proyek PENGANTAR MANAJEMEN PROYEK 22/09/2007. Beberapa proyek besar sudah dimulai ribuan tahun yll, Ditentukan oleh beberapa kriteria :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I T S INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA. Biodata Penulis TRI WAHYU NUR WIJAYANTO

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. (Perusahaan Umum Pembangunan Perumahan Nasional) pada proyek pembangunan

Fungsi Organisasi dalam Manajemen Proyek

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. perusahaan selain manajemen sumber daya manusia, manajemen pemasaran dan

BAB I PENDAHULUAN. teknik sipil mengalami kemajuan, baik ditinjau dari segi mutu, bahan, struktur

3.11. Program Microsoft Project BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi Penelitian Tahap dan Prosedur Penelitian

PERTUKARAN WAKTU DAN BIAYA PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG SENI DAN BUDAYA (EX. GEDUNG MITRA) KOTA SURABAYA

BAB III LANDASAN TEORI. baik investasi kecil maupun besar dalam skala proyek memerlukan suatu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Kata kunci: perbandingan biaya, penambahan tenaga kerja, jam kerja (kerja lembur), time cost trade off

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (resource) yang ada. Yang dimaksud dengan sumber daya (resource) di sini

STUDI OPTIMASI WAKTU DAN BIAYA DENGAN METODE TIME COST TRADE OFF PADA PROYEK KONSTRUKSI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan jasa konstruksi saat ini di Indonesia sudah mulai berkembang

PENGARUH SKALA OPERASI DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP KINERJA OPERASI PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) SKRIPSI

Tujuan Instruksional khusus

DESAIN SISTEM AKUNTANSI

BAB I PENDAHULUAN. Jasa konstruksi adalah layanan jasa konsultansi perencanaan pekerjaan

BAB II LANDASAN TEORI. tidak dapat dimanfaatkan sesuai dengan rencana, sehingga menyebabkan beberapa

kegiatan proyek merupakan suam mekanisme manajemen yang didasarkan atas

Jurnal Sipil Statik Vol.3 No.2, Februari 2015 ( ) ISSN:

Kata kunci: optimum, percepatan, lembur, least cost analysis.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III METODOLOGI START PERSIAPAN - - TELAAH PERMASALAHAN - - INVENTARISASI KEB. DATA PENGUMPULAN DATA AWAL PENGOLAHAN DATA ANALISA DATA & EVALUASI

pengelolaannya menjadi semakin kompleks dan rumit. Perencanaan dan pengendalian proyek yang efektif dan efisien semakin penting dan dibutuhkan untuk

Konferensi Nasional Teknik Sipil 3 (KoNTekS 3) Jakarta, 6 7 Mei 2009

BAB 1 PENDAHULUAN. Utama untuk berkembang pesat dalam pembangunan dan kualitas suatu proyek

BAB III LANDASAN TEORI. A. Manajemen Proyek

PERENCANAAN WILAYAH. GG 425

BAB II STUDI PUSTAKA

APLIKASI MICROSOFT PROJECT DALAM PENGENDALIAN WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN PROYEK

ANALISIS FINANSIAL PADA PROYEK ROYAL GARDEN RESIDENCE NUSA DUA TUGAS AKHIR

Analisa Time Cost-Trade Off Pada Pembangunan Perluasan Rumah Sakit Petrokimia Gresik

BAB I PENDAHULUAN. pada beberapa pilihan yang harus dipilihnya dan laporan keuangan dapat menjadi

BAB III LANDASAN TEORI. A. Manajemen Proyek

ANALISA PEMAMPATAN WAKTU TERHADAP BIAYA PADA PEMBANGUNAN JEMBATAN KALI SURABAYA STA s/d STA DI MOJOKERTO

BAB III LANDASAN TEORI

MANAJEMEN SUMBER DAYA MATERIAL

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB II LANDASAN TEORI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai Peranan Pengendalian

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

MEMPERCEPAT WAKTU PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI DENGAN PENAMBAHAN JAM KERJA (LEMBUR)

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI PELITA BANGSA Jln. Inspeksi Kalimalang Tegal Danas Cikarang Kab. Bekasi

PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN JADWAL DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM MICROSOFT PROJECT 2010 (Studi Kasus: Proyek PT. Trakindo Utama)

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

TINJAUAN PERENCANAAN WAKTU DAN BIAYA PADA PROYEK KANTOR BKD KABUPATEN BONE BOLANGO

ANALISA HUBUNGAN WAKTU DAN BIAYA BANGUNAN BAWAH JEMBATAN PAGERLUYUNG PROYEK JALAN TOL SURABAYA MOJOKERTO STA

PROJECT PLANNING AND CONTROLLING GEDUNG RUSUNAWA UNIVERSITAS INDONESIA DENGAN MS.PROJECT

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Hariadi Dwi Rachmawanto, 2013

Time Chart of Project

BAB V PENUTUP. penelitian. Simpulan dan saran dibuat berdasarkan hasil penelitian dan. pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya.

BAB I PENDAHULUAN. memuaskan bagi pihak kontraktor dan owner. Keberhasilan suatu kontruksi pasti

OPTIMASI JADWAL PELAKSANAAN PROYEK JEMBATAN BETON BERTULANG TUKAD UNDA, KLUNGKUNG

ALPR. Adipandang Yudono, S.Si, MURP. Perencanaan Wilayah Dan Kota Universitas Brawijaya

MANAJEMEN PROYEK. Oleh: Herawati Fiosar T / Armawin Mus / Muliati /

BAB 5 PERENCANAAN WAKTU

PENERAPAN METODE PERT DAN CPM PADA SUATU JARINGAN KERJA (NETWORK) SERTA MENGOPTIMALKAN WAKTU PENYELESAIAN PROYEK

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. titik awal dan titik akhir serta hasil tertentu. Proyek biasanya bersifat lintas fungsi

I. PENDAHULUAN. mempengaruhi biaya dan waktu, dalam pelaksanaan suatu proyek. Salah satu

MANAJEMEN PROYEK BERBASIS EFISIENSI WAKTU PELAKSANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG POLRES KABUPATEN PROBOLINGGO

BAB I PENDAHULUAN. Bahkan untuk keluar dari krisis ekonomi ini, sektor riil harus selalu digerakan

B A B I P E N D A H U L U A N

Transkripsi:

BAB VII KESI MPULAN DAN SARAN Hasil yang diperoleh dari proses perencanaan maupun sub sistem dari proyek perumahan Bumi Sejahtera ini merupakan sesuatu yang diharapkan diterapkan. Pada akhir penulisan tugas akhir ini, mencoba untuk membuat suatu kesimpulan dan saran sistem Tengger dapat penulis untuk menerapkan perencanaan yang telah dibuat. 7.1. Kesimpulan Berdasarkan analisa dan perencanaan yang dilakukan dalam bab V dan bab VI, dapat disimpulkan antara lain sebagai berikut 1. Perencanaan mutlak diperlukan untuk melaksanakan suatu usaha bagi organisasi maupun badan-badan usaha untuk dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan serta hendak dicapainya. 2. Pada saat ini usaha pengadaan perumahan sedang menggejala, karena kebutuhan akan perumahan yang bersih, sehat, dan layak sedang meningkat. Sehingga badan usaha yang bergerak di bidang 'real estate' ini 124

125 semakin banyak. Oleh karenanya untuk tetap dapat bertahan dan berkembang, badan usaha ini harus membuat suatu perencanaan yang sistematik dan matang tentang sistem maupun sub sistem dalam proyek. 3. Untuk mendapatkan perencanaan yang mengena harus didukung dengan adanya data yang terpercaya, mulai dari elemen-elemen terkecil seperti volume pekerjaan, jumlah satuan pekerja, dan sebagainya. 4. Untuk mendapatkan perencanaan yang baik, perlu untuk meninjau sistem secara global sebelum memulai untuk menganalisa permasalahan yang lebih rinci. 5. Langkah awal dalam meninjau sistem secara global adalah pembentukan struktur pekerjaan terperinci (WBS) dan peta pertanggungjawaban proyek (LCR) yang merupakan dasar untuk pembentukan struktur organisasi, jaringan kerja dan penjadwalan proyek serta laporan kemajuan proyek. 6. Kegiatan yang dibahas lebih terinci dalam tugas akhir ini adalah kegiatan ko~struksi I pembangunan perumahan. Hal ini disebabkan karena kegiatan ini dapat direncanakan dan dikendalikan secara teknis, juga pada kegiatan ini melibatkan tenaga kerja dalam jumlah yang banyak serta biaya yang relatif besar.

126 7. Pengendalian biaya dan tenaga kerja yang dipergunakan untuk pelaksanaan konstruksi I pembangunan perumahan ini adalah dengan melakukan crash program, yaitu dengan kerja lembur selama 2 jam (pada kondisi normal pekerja bekerja selama 8 jam, sedangkan dengan kerja lembur ini pekerja akan bekerja selama 10 jam) pada aktivitasaktivitas di lintasan kritis. 8. Kerja lembur dilakukan dengan tujuan untuk tidak menambah jumlah tenaga kerja, karena hal ini memungkinkan untuk ditentang oleh serikat pekerja karena adanya ketidakcocokan dengan pekerja lain, sehingga dapat mengurangi motivasi di samping pengaturannya juga menjadi lebih sulit. Dengan kerja lembur akan dapat menguntungkan pihak pekerja dan juga pihak developer yang bersangkutan. 9. Pada kondisi normal keseluruhan pelaksanaan proyek Bumi Tengger ini adalah 21 bulan, sedangkan pada kondisi dipercepat adalah 20 bulan (lebih cepat 38 hari). 10. Keuntungan bersih sebelum dikurangi pajak dari proyek pada kondisi normal adalah Rp 512.968.000,00. Sedangkan keuntungan bersih sebelum pajak dari proyek pada kondisi dipercepat adalah Rp 514.213.335,00. Berdasarkan analisa di atas, maka pelaksanaan proyek pada kondisi dipercepat adalah pilihan terbaik, karena

127 memiliki keuntungan baik dari segi waktu maupun biaya. Berdasarkan perhitungan IRR pun diperoleh bahwa IRR pada kondisi dipercepat adalah sebesar 85,98% lebih besar dibandingkan pada kondisi normal yaitu 83,5%. Ini berarti bahwa secara keseluruhan pelaksanaan proyek dengan crash program lebih menguntungkan daripada pelaksanaan proyek pada kondisi normal. 11. Secara umum pelaksanaan proyek Bumi Tengger Sejahtera ini layak untuk dilaksanakan karena bila dibandingkan dengan MARR adalah sebagai berikut - Untuk IRR dengan perioda bulan a tau per bulan. MARR - 1,925 % IRR normal = 5,158 % IRR crash = 5,30647 % IRR crash > IRR normal >> MARR - Untuk IRR per tahun MARR = ( 1 + 0.01925 )12-1 - 0,2571 - = 25,71 % IRR normal - 83,5 % IRR crash = 85,98 % IRR crash > IRR normal >> MARR 12. Keseluruhan alternatif perencanaan ini merupakan suatu alat yang dapat dipergunakan oleh manajer untuk

128 pertimbangan-pertimbangan dalam pengambilan keputusan. Dengan demikian keputusan tentang perencanaan yang akan dilaksanakan tergantung pada pihak manajer. 7.2. Saran Adapun saran-saran yang diberikan dalam penulisan tugas akhir ini antara lain adalah 1. Pada mulanya, untuk perencanaan proyek secara global sebaiknya digunakan sistem manajemen proyek klasik sehingga struktur organisasi yang dibentuk sesuai dengan struktur pekerjaan terperinci (WBS). Selanjutnya untuk pengembangan proyek dipergunakan sistem manajemen proyek tingkat tinggi, agar proyek dapat berkembang lebih pesat dan maju. 2. Perlu untuk membuat satuan standar volume dan pekerja untuk setiap aktivitas dalam kegiatan konstruksi perumahan agar dapat mendukung secara kuantitatif dari perencanaan yang dibuat. 3. Perlu dilakukan pengendalian dan monitoring yang kontinu untuk semua kegiatan dalam pelaksanaan proyek perumahan, sehingga apabila ada hambatan ataupun kesulitan dapat segera diatasi dan dicarikan jalan keluarnya.

129 4. Pada pelaksanaan proyek dengan dipercepat, maka kegiatan proyek akan dipersingkat sekitar 1 bulan. Oleh karenanya divisi pemasaran harus lebih berperan pemasaran perumahan, sehingga untuk melaksanakan dalam crash program ini manajer juga harus mengecek dan mempertimbangkan basil kerja dan saran-saran dari 5. divisi pemasaran. Untuk tetap dapat bertahan dan bersaing developer lain, kualitas bangunan harus dengan tetap dipertahankan walaupun pelaksanaan program dikerjakan pada kondisi normal, dipercepat, ataupun saat proyek mengalami kemunduran dari jadwal yang telah direncanakan. 6. Dengan adanya tabel aliran pemasukan dan pengeluaran dana diharapkan dana yang digunakan untuk pelaksanaan proyek senantiasa tersedia, sehingga kebutuhankebutuhan yang diperlukan pada saat dibutuhkan selalau ada. Dengan kata lain perencanaan kebutuhan bahan bangunan, material dan peralatan disesuaikan dengan aliran dana serta jadwal pelaksanaan pembangunan proyek sehingga pelaksanaan pembangunan proyek dapat berjalan lancar.

130 7. Penerimaan uang muka pada aliran pemasukan dana ditentukan secara merata, namun pada kenyataannya mungkin tidak persis merata demikian. Hal ini akan berpengaruh terhadap IRR yang dihasilkan. Oleh karena itu diperlukan faktor pengaman dalam menentukan MARR. 8. Manajer proyek sebaiknya senantiasa melihat perkembangan prosedur dan strategi pelaksanaan proyek pengadaan perumahan ini, untuk dapat menentukan perencanaan tentang tipe perumahan yang diminati serta prosedur perijinan dan peraturan-peraturan yang saat itu berlaku dalam bisnis perumahan ini.