BAB III METODOLOGI PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi.

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap objek yang diteliti. Secara ontologi aliran ini bersifat critical realism yang

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1980an. Pemikirannya dinamai post-positivisme. Paham ini menentang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. metode Deskriptif yaitu memberikan gambaran dari suatu gejala sosial tertentu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Peneliti menguraikan paradigma sebagai berikut:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Whitney, metode deskriptif adalah pencarian fakta dengan interpretasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. deskriptif menurut Drs. Mardalis bertujuan untuk Mendeskripsikan, mencatat,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. interpretatif. Sesuai dengan pendapat Van Wynsberghe dan Khan paradigma

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. fenomena, gejala, fakta, atau informasi sosial. Menurut Bogdan dan Taylor yaitu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menjelaskan fenomena dengan sedalam-dalamnya melalui pengumpulan data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini tipe yang digunakan adalah tipe penelitian deskriptifkualitatif,

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III BAB III.METODOLOGI PENELITIAN. Denzin dan Lincoln mendefinisikan penelitian kualitatif adalah multimetode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan paradigma post-positivism.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian deskriptif data yang dikumpulkan adalah berupa kata-kata, gambar, dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hakikatnya merupakan upaya untuk menemukan kebenaran atau untuk lebih

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Didalam menjawab pertanyaan yang terdapat pada permasalahan, penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. apa yang seharusnya dikemukakan, dan kaidah-kaidah apa yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Metode Penelitian Pendekatan kualitatif ialah pendekatan yang di dalam usulan penelitian, proses, hipotesis, turun ke lapangan, analisa data da

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam skripsi ini, penulis menggunakan tipe penelitian deskriptif. Tipe

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Konstruktivis yang dirasa cocok untuk menggambarkan dan menggali

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN. Metodologi yang dipakai dalam penelitian kali ini merupakan metodologi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sebelum memulai penelitian, peneliti harus memilih dan menetapkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pendekatan kualitatif. Penelitian bersifat deskriptif karena penelitian ini hanya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kualitatif. Penelitian deskriptif pada umumnya dilakukan dengan tujuan utama

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. normatif, menunjukan kepada praktisinya apa yang harus

BAB III METODE PENELITIAN. Priskwila Sejahtera (PAS) yang terletak di Jln. Swasembada Timur XXII,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sifat atau tipe penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. manusia, suatu objek,suatu sistem kondisi, suatu sistem pemikiran atau suatu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menjelaskan hubungan, tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi. 1

BAB III METODE PENELITIAN. yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis maupun lisan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Lexy J. Moleong (2005), 1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. deskriptif kualitatif, bahwa penelitian ini hanya terbatas pada usaha

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian pada hakikatnya merupakan suatu upaya untuk menemukan

BAB III METOLOGI PENELITIAN. bersifat deskriptif, yakni penelitian yang memberikan gambaran atau. untuk membina hubungan baik dengan pelanggan.

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (bagian dan hubungannya) atau bagaimana bagian-bagian berfungsi (perilaku

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bermaksud memberikan gambaran suatu gejala sosial tertentu, sudah ada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. praktisinya. Paradigma menunjukkan pada mereka apa yang penting, absah, eksistensial atau epistemologis yang panjang.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

konstruktifis (seperti makna jamak) dari pengalaman individual, makna

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. George Ritzer mendefinisikan paradigma sebagai subject matter (substansi)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. deskriptif kualitatif. Menurut Kirk dan Miller (1986) dalam buku karangan Lexy

B A B III METODE PENELITIAN. penelitian yang dipakai adalah studi kasus. Menurut Bogdan dan Biklen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain secara

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. PT MNC (Media Nusantara Citra) adalah sebuah perusahaan yang bergerak

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mengenai dunia alam ataupun dunia sosial. memprioritaskan pada gambaran kejadian-kejadian yang berlangsung pada

BAB III METODE PENELITIAN. mengemukakan secara teknis tentang metode-metode yang digunakan dalam penelitian.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti akan meneliti bagaimana model bisnis yang diguanakan oleh TalkFusion

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pertanyaan who dalam menggali informasi yang dibutuhkan. 1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. research). dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif. Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. proses penelitian. Sedangkan penelitian itu sendiri diartikan sebagai upaya dalam

BAB III METODE PENELITIAN. tenaga kerja wanita (TKW) ini dilaksanakan di desa Citembong,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti kondisi obyek yang alamiah

Transkripsi:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitian menurut Soerjono Soekanto 41 Penelitian merupakan kegiatan ilmiah yang berkaitan dengan analisis dan konstruksi yang dilakukan secara metodologis,sistematis dan konsisten. Moleong 42 menyatakan penelitian deskriptif adalah penelitian sebagai prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan,melukiskan keadaan objek penelitian pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana adanya. Ruslan 43 menyatakan Penelitian deskriptif adalah penelitian yang digunakan untuk menggambarkan tentang karakteristik atau ciri-ciri individu situasi atau kelompok tertentu. Sedangkan menurut M.Nazir metode deskriptif adalah sebagai suatu metode dalam peneliti status kelompok manusia suatu sistem penelitian ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang Menurut Kriyantono 44 pendekatan penelitian ada 4, yaitu: a. Eksploratif bertujuan untuk menggali data, tanpa mengoprasionalisasi konsep atau menguji konsep pada realitas yang diteliti. 41 Rosady ruslan. Metodologi penelitian public relation dan komunikasi. Jakarta: PT. raja grafindo persada.2010 hal 24 42 Ibid 43 Ibid 44 Kriyantono, Rachmat. Teknik praktisi Riset komunikasi. Jakarta: Kencana. 2010 hal 69 30

31 b. Deskriptif bertujuan untuk membuat deskripsi secara sistematis, faktual dan akurat tentang fakta-fakta dan sifat populasi atau objek tertentu. c. Eksplanatif menghubungkan atau mencari sebab akibat antara dua atau lebih konsep yang akan diteliti. d. Evaluatif bertujuan untuk mengkaji efektifitas atau keberhasilan suatu program Sifat dari Penelitian ini adalah deskriptif yaitu dalam penelitian deskriptif untuk menggambarkan dan menyajikan fakta secara sistematik dengan keadaan obyek sebenarnya tentang bagaimana strategi Public Relations PT.JNE dalam meningkatkan pelayanan melaui program (Pesanan Oleh-oleh Nusantara). 3.2 Metode Penelitian Menurut Kriyantono 45 Kualitatif adalah penelitian yang menjelaskan fenomena yang sebagai diharapkan untuk dialami pada masa akan datang; memverifikasi, mengubah, dan memperluas informasi yang diperoleh dari manusia maupun bukan manusia (triangulasi); dan memverifikasi, mengubah dan memperluas konstruksi yang dikembangkan oleh penelitian sebagai pengecekan anggota. Menurut Bodgan and Taylor dalam Ruslan 46 Pendekatan kualitatif diharapkan mampu menghasilkan suatu uraian mendalam tentang ucapan, tulisan, dan tingkah laku yang dapat diamati dari suatu individu, kelompok, masyarakat, organisasi tertentu yang dikaji dari sudut pandang yang utuh, kompherensif dan holistic. Dimana dalam penelitian ini Pendekatan kualitatif diharapkan mampu menghasilkan suatu uraian mendalam tentang ucapan, tulisan, dan tingkah laku 45 Ibid 56 46 Ruslan, Rosady. Metode Penelitian. Public Relations & Komunikasi/ Rosady Ruslan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. 2010 hal 215

32 yang dapat diamati dari suatu individu, kelompok, masyarakat, organisasi tertentu yang dikaji dari sudut pandang yang utuh, kompherensif dan holistic dan penelitian kualitatif adalah penelitian yang dilakukan untuk meneliti dan mengetahui objek dengan gejala yang dialami melalui pengumpulan data. Dari pengertian di atas, dapat digunakan deskriptif karena penulis ingin mengetahui strategi apa yang dilakukan oleh Public Relations dan mengapa strategi program PESONA yang akan dilakukan. Dalam penelitian ini penulis mempergunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Metode kualitatif yang digunakan adalah studi kasus, menurut Robert K Yin studi kasus merupakan strategi dari pertanyaan penelitian yang berkenaan dengan How atau Why ( Bagaimana dan Mengapa ). Hal ini dikarenakan peneliti hanya mempunyai sedikit peluang untuk mengontrol peristiwa- peristiwa yang akan diselidiki, dan bilamana fokus penelitiannya terletak pada fenomena kontemporer (masa kini) didalam konteks kehidupan nyata. 3.3 Subyek penelitian Subyek dalam penelitian ini adalah Manager Public Relations PT.JNE Jakarta, sedangkan obyek penelitiannya adalah strategi yang dijalankan oleh Manager Public Relations PT.JNE dalam meningkatkan pelayanan melalui program (Pesanan Oleh-oleh Nusantara). Peneliti memilih Key Informan dalam penelitian ini adalah ibu Riska Dewi, karena beliau sebagai Manager Public Relations yang bertanggung jawab atas ide dalam strategi layanan PESONA. Dan

33 beliau yang akan menjelaskan dan menjawab pertanyaan dari peneliti dan dibantu oleh informan dalam penelitian ini yaitu: 1. Ibu Riska dewi selaku Manager Public Relations bertanggung jawab atas membantu peluncuran produk baru PT.JNE, mempengaruhi kelompok sasaran tertentu, membantu head of corporate communication untuk mencapai objektif yang ditentukan, lebih berfokus pada karyawan dan delegasi pekerjaan dan memberikan gambaran besar dan strategi. Public Relation Manager memiliki wewenang untuk membela produk yang sedang masalah publik, mengkoordinasi, mengalokasi dan mengatur karyawan, memulai, mengawasi dan mengatur aktifitas dalam departmen corporate communication. 2. Public Relations officer Bapak Yanto dan Ibu Atiek akan menjelaskan apakah strategi ini sudah berjalan sesuai prosedur. Sebagai juru bicara dari kelompok masyarakat, menunjang kegiatan departemen lain dalam perusahaan seperti bagian operational, keuangan personalia, pelaksanaan program demi tujuan bersama. 3. Bapak Dudi Spv Product development Product development manager memiliki wewenang mengakses terhadap hasil dari evaluasi pasar yang dihasilkan departemen Service Excellence, mengusulkan dan mengarahkan proyek pengembangan produk baru. 4. Ibu Dessy yaitu pelanggan dari program PESONA yang akan menjelaskan apa kelebihan dan kekurangan program PESONA selama menggunakan layanan Program ini.

34 5. Bpk. Anggi sebagai Kurir dari PT. JNE yang mengantarkan kiriman untuk kepelanggan. 6. Ibu Rina bagian Marketing mempunyai wewenang Sales and marketing director memiliki wewenang dalam hal menentukan kebijakan dan objektif dalam divisi Sales and Marketing, mengkoordinasi, mengalokasi dan mengatur karyawan, merepresentasikan suara divisi Sales and Marketing dalam perusahaan maupun ke pihak di luar perusahaan, memulai, mengawasi dan mengatur aktifitas dalam divisi Sales and Marketing. 3.4 Teknik Pengumpulan Data Metode pengumpulan data digunakan dalam penelitian ini adalah dalam penulisan, hanya menggunakan 4 metode pengumpulan data yang diantaranya ialah observasi, wawancara, kepustakaan dan dokumentasi. 3.6.1 Data Primer a. Wawancara Menurut Berger dalam Kriyantono 47 Wawancara adalah percakapan antara periset seseorang yang berharap mendapatkan informasi dan informan seseorang yang diasumsikan mempunyai informasi penting tentang suatu objek. Menurut Bungin dalam Ardianto 48 Wawancara adalah sebuah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara Tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dan responden atau orang yang diwawancarai dengan atau tanpa menggunakan pedoman wawancara. 47 Kriyantono, Rachmat. Teknik praktisi Riset komunikasi. Jakarta: Kencana. 2010 hal 100 48 Ardianto, Elvinaro. Metode Penelitian Untuk Public Relations. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. 2010 hal 163

35 Informan Wawancara dilakukan kepada dua narasumber yaitu Key Informan dan Menurut Ruslan 49 Key Informan adalah Orang utama yang merupakan kunci diharapkan menjadi nara sumber atau informan kunci dalam suatu penelitian. Menurut Moleong 50 Informan adalah orang yang dimanfaatkan untuk member informasi tentang situasi kondisi latar penelitian. Menurut Kriyantono 51 Informan adalah Seorang atau anggota kelompok yang diriset yang diharapkan mempunyai informasi penting. b. Observasi Menurut Indriyanto dan Supomo dalam Ruslan 52 Observasi adalah Proses pencatatan subjek pola (orang), objek (benda-benda) ataupun kejadian yang sistematik tanpa adanya pernyataan atau komunikasi dengan individu-individu yang diteliti. Observasi menurut Moleong dalam Ruslan 53 Observasi adalah Metode pengumpulan data yang dilakukan peneliti untuk mengamati atau mencatat suatu peristiwa dengan menyaksikan langsung, dan biasanya peneliti dapat sebagai partisipan atau observer dalam menyaksikan atau mengamati suatu objek peristiwa yang akan ditelitinya. Observasi ada dua macam menurut Kriyantono 54 yaitu Observasi partisipan dan non partisipan. Observasi partisipan adalah Metode observasi dimana periset juga berfungsi sebagai partisipan, ikut serta dalam kegiatan yang dilakukan kelompok yang diriset apakah kehadirannya diketahui atau tidak. Observasi non partisipan merupakan metode observasi dimana periset hanya bertindak mengobservasi tanpa 49 Ruslan, Rosady. Metode Penelitian. Public Relations & Komunikasi/ Rosady Ruslan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. 2010 hal 289 50 Moleong, Lexy. Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. 2010 hal 32 51 Kriyantono, Rachmat. Teknik praktisi Riset komunikasi. Jakarta: Kencana. 2010 hal 99 52 Ruslan, Rosady. Metode Penelitian. Public Relations & Komunikasi/ Rosady Ruslan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. 2010 hal 34 53 Ibid. 221 54 Kriyantono, Rachmat. Teknik praktisi Riset komunikasi. Jakarta: Kencana. 2010 hal 110

36 harus terjun melakukan aktivitas seperti yang dilakukan kelompok yang diriset baik kehadirannya diketahui atau tidak. Observasi langsung menurut Ruslan 55 adalah Teknik observasi yang dilakukan oleh peneliti dengan tanpa bantuan peralatan mekanik tertentu, sedangkan observasi tidak langsung adalah Cara pengumpulan data yang dilakukan melalui pengamatan dan pencetakan gejala-gejala yang tampak diobjek penelitian yang pelaksanaannya tidak langsung ditempat pada saat peristiwa, keadaan atau situasi itu terjadi. Observasi yang dilakukan dalam penulisan Tugas akhir ini adalah observasi langsung. Menurut Kriyantono 56 Informan adalah Seorang atau anggota kelompok yang diriset yang diharapkan mempunyai informasi penting. 3.6.2 Data Sekunder a. Kepustakaan Menurut Saukah dan Waseso dalam Ardianto 57 kepustakaan adalah sebuah pencarian data atau informasi melalui perpustakaan, dalam tinjuan pustaka memuat 2 hal pokok yaitu dskripsi (variable) yang diteliti dan kesimpulan kajian pustaka, bahan-bahan tinjauan pustaka dapat diangkat dari berbagai sumber, seperti jurnal penelitian, buku teks, makalah, laporan seminar dan diskusi ilmiah. Menurut Nasution dalam Ardianto 58 (2010:43) kepustakaan adalah penelitian yang memerlukan bahan yang bersumber dari perpustakaan bahan ini meliputi majalah, buku, pamphlet dan bahan dokumenter lainnya. Sumber perpustakaan untuk mengetahui apakah topik penelitian kita telah diselidiki orang lain sebelumnya sehingga penelitian kita bukan merupakan duplikasi. 55 Ruslan, Rosady. Metode Penelitian. Public Relations & Komunikasi/ Rosady Ruslan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. 2010 hal 294 56 Kriyantono, Rachmat. Teknik praktisi Riset komunikasi. Jakarta: Kencana. 2010 hal 99 57 Ardianto, Elvinaro. Metode Penelitian Untuk Public Relations. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. 2010 hal 41 58 Ardianto, Elvinaro. Metode Penelitian Untuk Public Relations. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. 2010 hal 43

37 Dalam hal ini, pemahaman perpustakaan biasanya merupakan sumber utama dari kepustakaan. b. Dokumentasi Menurut Kriyantono 59 bahwa dokumentasi adalah instrument pengumpulan data yang sering digunakan dalam berbagai metode pengumpulan data. Menurut Bungin dalam Ardianto 60 metode dokumentasi adalah salah satu teknik pengumpulan data yang digunakan dalam metodologi peneliti social untuk menelusuri data historis, sebagian besar data yang tersedia berbentuk surat, catatan harian, kenang-kenangan, dan laporan. Sedangkan menurut Ruslan 61 Dokumentasi adalah kegiatan menghimpun, mengolah, menyeleksi, dan menganalisis kemudian mengevaluasi seluruh data, informasi dan dokumen tentang suatu kegiatan, peristiwa atau pekerjaan tertentu yang dipublikasikan baik melalui media elektronik maupun cetak dan kemudian disimpan secara teratur dan sistematis. Dari pengertian tersebut, maka penulisan dokumentasi ini merupakan kegiatan yang menghimpun, menyusun, dan menyebarluaskan tentang segala macam jenis aktivitas dari kehidupan manusia. Dalam hal ini penulisan yang digunakan dalam dokumentasi berupa gambar atau foto yang berkaitan dengan strategi Public Relations dalam meningkatkan pelayanan perusahaan. 59 Kriyantono, Rachmat. Teknik praktisi Riset komunikasi. Jakarta: Kencana. 2010 hal 120 60 Ardianto, Elvinaro. Metode Penelitian Untuk Public Relations. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. 2010 hal 167 61 Ruslan, Rosady. Metode Penelitian. Public Relations & Komunikasi/ Rosady Ruslan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. 2010 hal 228

38 Metode ini digunakan untuk mendapatkan data, catatan, gambar, atau foto yang berkaitan dengan strategi Public Relations melalui program PESONA (pesanan oleh-oleh nusantara) dalam meningkatkan pelayanan perusahaan. 3.5 Definisi konsep Konsep dalam penelitian ini adalah mengenai strategi yaitu: 1. Strategi Public Relations yang dimaksud dalam penelitian ini adalah cara yang dilakukan perusahaaan sebagai alat fundamental yang direncanakan untuk mencapai tujuan perusahaan dengan mengembangkan keunggulan bersaing yang berkesinambungan melalui strategi-strategi baru yang inovatif dan berbeda dan strategi yang dilakukan melalui 4 tahap langkah kerja Public Relations A.Mendefinikan Problem B. Perencanaan dan Pemrograman C. Mengambil tindakan dan berkomunikasi 1. Problem, Perhatian, atau Peluang Apa yang sedang terjadi saat ini? 2. Analisis Situasi (Internal dan Eksternal) Apa kekuatan positif dan negatif yang sedang beroperasi? Siapa yang terlibat dan/atau dipengaruhi? Bagaimana mereka terlibat dan/atau dipengaruhi? 3. Tujuan Program Apa solusi yang diharapkan? 4. Publik Sasaran Siapa-dalam lingkungan internal dan eksternal-yang harus direspons, dijangkau, dan dipengaruhi oleh program? 5. Sasaran Apa yang harus dicapai pada setiap publik untuk mencapai tujuan program? 6. Strategi Aksi Perubahan apa yang dilakukan untuk mendapatkan hasil sebagaimana dinyatakan dalam sasaran program? 7. Strategi Komunikasi Apa isi pesan yang harus disampaikan untuk mencapai hasil sebagaimana dinyatakan dalam sasaran program? 8. Rencana Implementasi Program, Siapa yang akan bertanggung jawab untuk mengimplementasikan setiap tindakan dan taktik komunikasi?

39 D.Mengevaluasi program 9. Rencana evaluasi Bagaimana hasil yang disebutkan dalam tujuan dan sasaran program akan diukur? 10. Umpan Balik dan Penyesuaian Program Bagaimana hasil evaluasi akan dilaporkan ke manajer program dan dipakai untuk membuat perubahan program? Dalam hal ini JNE menggunakan strategi Public Relations di mix dengan strategi bisnis diferensiasi kompetitif dengan harapan perusahaan akan lebih maju dan berkembang melalui program PESONA yaitu Pesanan Oleh-Oleh Nusantara. 3.6. Fokus penelitian Perusahaan yang sedang berkembang maupun yang baru berkembang selalu berusaha memberikan inovasi terbaru dan sebesar apapun perusahaan itu tidak menjamin perusahaan itu akan bertahan. Maka dari itu perusahaan membutuhkan strategi yang tepat, unik dan kreatif untuk dapat mendukung keunggulan produk atau jasa, pemasaran dan kesinambungan tumbuh kembangnya perusahaan. Fokus penelitian ini adalah pada gambaran terkait proses Manajemen strategi Public Relations menurut Ruslan 62 yaitu: 1. Mendefinisikan problem/ peluang. Langkah pertama ini mencakup penyelidikan dan memantau pengetahuan, opini, sikap dan perilaku pihak- pihak yang terkait dengan dipengaruhi oleh tindakan dan 62 Ruslan, Rosady. Metode Penelitian. Public Relations & Komunikasi/ Rosady Ruslan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. 2010 hal

40 kebijakan organisasi. pada dasarnya ini adalah fungsi inteligen organisasi. Fungsi ini menyediakan dasar untuk semua langkah dalam proses pemecahan problem dengan menentukan Apa yang sedang terjadi saat ini dan apa yang dilakukan Public Relations PT.JNE dalam mendefiniskan peluang yaitu dengan melihat begitu banyaknya competitor JNE harus bias memberikan suatu strategi yang berbeda dengan perusahaan ekspedisi lainnya dan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat pada saat ini. 2. Perencanaan dan pemrograman. Informasi yang dikumpulkan dalam langkah pertama digunakan untuk membuat keputusan tentang program public, strategi, tujuan tindakan dan komunikasi taktik dan sasaran. Langkah ini akan mempertimbangkan temuan dari langkah dalam membuat kebijakan dan program organisasi. Langkah kedua ini akan menjawab pertanyaan Berdasarkan apa kita tahu tentang situasi, dan apa yang harus kita lakukan atau apa yang harus kita ubah dan apa yang harus kita katakan dan apa yang akan dilakukan Public Relations PT.JNE dalam menentukan perencanaan program terbaru yaitu PESONA? Dalam program PESONA Public Relations bekerjasama dengan beberapa divisi yang terkait yaitu business development, product development dan marketing. Public Relations disini mempunyai fungsi sebagai fasilitator komunikasi dalam Program PESONA jadi apa tujuan program PESONA ini dibuat untuk jangka

41 panjangnya lalu sasarannya adalah para pecinta kuliner bik stakeholder internal dan eksternal. 3. Mengambil tindakan dan berkomunikasi. Langkah ketiga adalah mengimplementasikan program aksi dan komunikasi yang didesain untuk mencapai tujuan program. Pertanyaan dalam langkah ini adalah Siapa yang harus melakukan dan menyampaikannya, dan kapan, dimana, dan bagaimana caranya Public Relations PT. JNE bisa mengimplementasikan program PESONA ini dilakukan lewat media informasi karena memang disini Public Relations melakukan media monitoring, media relations dan iklan dan program terbaru. 4. Mengevaluasi Program Strategi. Langkah terakhir dalam proses ini adalah melakukan penilaian atas persiapan, implementasi, dan hasil dari program. Penyesuaian akan dilakukan sembari program diimplementasikan, dan didasarkan pada evaluasi atas umpan balik tentang bagaimana program itu berhasil atau tidak. Program akan dilanjutkan atau dihentikan setelah menjawab pertanyaan Bagaimana keadaan PT JNE sekarang atau seberapa baik langkah yang telah Public Relations PT.JNE lakukan dalam program layanan terbaru yaitu PESONA (Pesanan Oleh-oleh Nusantara) ini bisa dilihat dari grafik penjualan PESONA setiap tahunnya selalu menigkat. Jadi bisa dilihat bahwa masyarakat atau pelanggan sangat antusias dengan adanya program terbaru ini.

42 3.7. Tekhnik Analisis Data Metode analisa data menurut kriyantono 63 Merupakan kegiatan analisis tehadap data yang berhasil dikumpulkan oleh periset, melalui perangkat metodologi tertentu. Menurut Kriyantono 64 adalah Di mana proses risetnya berawal dari suatu observasi atau gejala, maka fungsi teorinya adalah membuat generalisasigeneralisasi yang abstrak melalui proses induksi Teknis analisis data dalam penelitian kualitatif terbagi menjadi 3 tahapan, hal ini dikemukan oleh Miles dan Hubermen 65. Adapun 3 tahan analisis data tersebut adalah sebagai berikut : 1. Tahap Reduksi a. Meringkas data kontak langsung dengan orang, kejadian dan situasi di lokasi penelitian. b. Pengkodean. c. Pembuatan catatan objektif. d. Membuat catatan reflektif. e. Membuat catatan marginal. f. Penyimpanan data. g. Pembuatan memo. h. Analisis antarlokasi. i. Pembuatan ringkasan sementara antar lokasi. 2. Tahap Penyajian a. Mendeskripsikan konteks dalam penelitian. b. Cheklist matriks. 63 Kriyantono, Rachmat. Teknik praktisi Riset komunikasi. Jakarta: Kencana. 2010 hal 86 64 Kriyantono, Rachmat. Teknik praktisi Riset komunikasi. Jakarta: Kencana. 2010 65 Miles M.B and Huberman. Qualitative Data Analysis. London : Sage Publication. 1984 hal 29

43 c. Mendeskripsikan perkembangan antar waktu. d. Matriks tata peran e. Matriks konsep terklaster. f. Matriks efek dan pengaruh. g. Matriks dinamika lokasi. h. Daftar kejadian. 3 Tahap Evaluasi/Penarikan kesimpulan Kesimpulan hasil penelitian diambil dari hasil reduksi dan penyajian data adalah merupakan kesimpulan sementara. Kesimpulan sementara ini masih dapat berubah jika ditemukan bukti-bukti kuat lainnya pada saat proses verifikasi data di lapangan. Jadi verifikasi data dilakukan dengan cara peneliti terjun kembali ke lapangan untuk mengumpulkan data kembali yang dimungkinkan akan memperoleh buktibukti kuat lainnya. 3.8. Tekhnik Pemeriksaan Keabsahan Data Peneliti menggunakan triangulasi sebagai teknik untuk mengecek keabsahan data. Dimana menurut Moleong 66, triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain dalam membandingkan hasil wawancara terhadap objek penelitian. Menurut Nasution 67 triangulasi dapat dilakukan dengan menggunakan teknik yang berbeda yaitu wawancara, observasi dan dokumen. 66 Lexy J Moleong. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : Remaja Rosda Karya. 2003 hal 330 67 S, Nasution. Metode Reseach Penelitian Ilmiah. Jakarta : Bumi Aksara. 2003 hal 115

44 Denzin dalam Moleong 68 membedakan empat macam triangulasi diantaranya dengan memanfaatkan penggunaan sumber, metode, penyidik dan teori. Pada penelitian ini, dari keempat macam triangulasi tersebut, peneliti hanya menggunakan teknik pemeriksaan dengan memanfaatkan sumber dari data dan wawancara. Triangulasi data yang digunakan adalah triangulasi data dengan sumber dari data dan wawancara artinya membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif. Adapun untuk mencapai kepercayaan itu, maka ditempuh langkah sebagai berikut : 1. Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara. 2. Membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa yang dikatakan secara pribadi. 3. Membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi penelitian dengan apa yang dikatakannya sepanjang waktu. 4. Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat dan pandangan masyarakat dari berbagai kelas. 5. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan. 68 Ibid. 333