TEKNIK MENULIS BERITA YANG BAIK Muhamad Husni Mubarok, S.Pd., M.IKom
Pada hari Selasa, 1 September 2015, Lembaga OKI melalui Seksi Bidang IKO menyelenggarakan Seminar IKI yang bertempat di Ruang Auditorium KIO Jakarta.
Lembaga XXXXX menyelenggarakan SeminarXXXXX Selasa 1 September 2015 di Ruang Auditorium XXXX Jakarta. Lembaga XXXXX menyelenggarakan SeminarXXXXX di Ruang Auditorium XXXX Jakarta Selasa 1 September 2015.
Penyuntingan dilakukan pada dua segi: Kalimat -- dibuat lebih efektif, efisien, sesuai dengan kaidah bahasa jurnalistik (esp. hemat kata), dengan memotong (cutting) kata "pada hari" dan "yang bertempat". Pembaca sudah paham, Selasa itu nama hari, dan Auditorium itu nama tempat. Jadi, gak usah lagi dikasih "pada hari" dan "yang bertempat". Susunan unsur berita 5W1H --unsur waktu (when) di depan dipindahkan ke tengah atau ke belakang dan mengedepankan unsur subjek/pelaku (who).
FORMULA 5W1H : PIRAMIDA TERBALIK Secara "teknis", menulis berita itu melaporkan peristiwa dengan menyusun unsur atau elemen berita yang terangkum dalam istilah 5W+1H: Who - Pelaku, subjek. Siapa? Siapa yang melakukan? Siapa yang mengadakan? Siapa yang terlibat? Biasanya nama orang atau lembaga. What - Peristiwa. Apa? Melakukan apa? Mengadakan apa? Ngomong apa? Menyelenggarakan apa? Where - Tempat. Di mana diadakannya? Di mana terjadinya? Di mana lokasinya? When - Waktu. Kapan? Hari apa tanggal berapa? Iraha? Berpa lama? Why - Tujuan, latar belakang peristiwa. Kenapa? Untuk apa? Apa tujuannya? Mengapa terjadi? Kenapa diadakan? Kenapa ngomong begitu? How - Detail peristiwa. Bagaimana ceritanya? Bagaimana kejadiannya? Prosesnya? Ada apa saja?
RUMUS SAKTI Lazimnya, unsur WHO atau WHAT merupakan unsur terpenting sehingga dikedepankan. Who did What, When, Where, Why, How. SIAPA melakukan APA, kapan, di mana, kenapa, bagaimana? Manchester United menang 3-2 atas Southampton dalam pertandingan Liga Inggris Minggu (20/9/2015) di St. Mary's Stadium.
Piramida Terbalik adalah sebuah konsep, formula, struktur, atau pola penulisan berita, yaitu informasi yang paling menarik dan penting ditempatkan di bagian awal naskah, isi, atau tubuh berita (news body). Dengan demikian, wartawan langsung menyampaikan informasi terpenting di alinea (paragraf) pertama alias lead (teras).
Dengan pola Piramida Terbalik, pembaca segera tahu apa inti berita atau wartawan segera memberi tahu isi pokok berita yang ditulisnya. Presiden (WHO) memimpin rapat kabinet (WHAT) kemarin (WHEN) di Istana Negara (WHERE) untuk membahas Ujian Nasional (WHY).
BEBERAPA CONTOH LEAD (TERAS) Ratusan buruh (WHO) berunjuk rasa di depan Gedung Sate Bandung Minggu (10/11/2013) guna menuntut kenaikan upah. Aksi unjuk rasa (WHAT) digelar ratusan buruh di depan Gedung Sate Bandung Minggu (10/11/2013) guna menuntut kenaikan upah. Minggu (10/11/2013) (WHEN) ratusan buruh berunjuk rasa di depan Gedung Sate Bandung guna menuntut kenaikan upah. (Lead Seperti Ini Jarang Digunakan) Di Depan Gedung Sate Bandung (WHERE) ratusan buruh berunjuk rasa Minggu (10/11/2013) guna menuntut kenaikan upah. (Lead Seperti Ini Jarang Digunakan) Menuntut kenaikan upah (WHY), ratusan buruh berunjuk rasa di depan Gedung Sate Bandung Minggu (10/11/2013). Dijaga ketat polisi (HOW), ratusan buruh berunjuk rasa di depan Gedung Sate Bandung Minggu (10/11/2013) guna menuntut kenaikan upah.
Tips Menulis Berita
MEMBUAT JUDUL BERITA YANG BAIK Judul berita (news head/headline) yang baik berupa kalimat, minimal terdiri dari Subjek dan Predikat. Kemenkes kirim dokter kejiwaan untuk gempa Aceh Ribuan masyarakat meriahkan Maudu Adaka ri Gowa Astra berikan apresiasi pada guru inovator Oknum polisi Riau terlibat sindikat narkoba internasional Wagub NTB ajak masyarakat introspeksi diri Nasabah tak bisa tarik tunai BNI dari lima negara Delapan jiwa kehilangan rumah karena hangus terbakar
LEAD 1. Teras berita yaitu alinea pertama sebuah berita hendaknya ringkas. Maksimal 35 kata. 2. Teras berita hendaknya ditulis dalam satu atau dua kalimat saja. 3. Hindari memulai teras berita dengan unsur berita when (kapan) atau where (di mana), kecuali keduanya merupakan unsur terpenting. Kebanyakan teras berita dimulai dengan unsur who (siapa) dan what (apa). 4. Hindari mengawali teras berita dengan there (ada) atau this (ini). 5. Dalam teras berita tentang peristiwa yang akan terjadi, unsur waktu, hari (tanggal), dan tempat biasanya ditempatkan di akhir paragraf. 6. Dalam teras berita tentang peristiwa yang sudah lalu, hari (tanggal) kejadian biasanya muncul sebelum atau sesudah kata kerja (verb). Kadang-kadang hari (tanggal) ditulis di akhir awal kalimat pertama atau paragraf, jika teras beritanya hanya satu kalimat. 7. Gunakan teras kutipan dan pertanyaan secara hemat (kadang-kadang saja).
ISI (BODY) 1. Hilangkan kata bahwa bila memungkinkan. 2. Untuk berita past event (peristiwa yang sudah terjadi), tulis Jumat, BUKAN Jumat lalu. Untuk future event (peristiwa yang akan terjadi), tulis Jumat, BUKAN Jumat depan atau Jumat mendatang. 3. Hilangkan kata-kata seperti ketika ditanya dan menyimpulkan. Ini transisi yang lemah. Langsung laporkan/tuliskan saja yang dikatakan narasumber. 4. Selalu periksa (double-check) ejaan nama. Jangan salah menulis nama! 5. Periksa angka. 6. Pastikan kata hanya ditempatkan dengan benar dalam sebuah kalimat. Penulisan kata hanya bisa mengubah makna kalimat. 7. Tulis. Tulis ulang. Revisi. Tulis ulang. Revisi. Edit. Revisi. Edit. Edit. Jangan langsung publikasi atau kirim ke editor setelah selesai menulis berita. 8. Baca naskah berita dengan keras untuk menangkap konstruksi kalimat yang tidak logis.