CREATIVE THINKING. Merancang Produksi Program Acara TV : News. Drs. Moh. Hafizni, M.I.Kom. Modul ke: Fakultas FIKOM. Program Studi Penyiaran

Transkripsi

1 CREATIVE THINKING Modul ke: Merancang Produksi Program Acara TV : News Fakultas FIKOM Drs. Moh. Hafizni, M.I.Kom. Program Studi Penyiaran

2 Peliputan Atau Reportase Peliputan atau reportase: merupakan rangkaian praproduksi dalam produksi news gathering (sebuah sajian paket berita reguler yang disajikan dalam waktu tertentu dan bersifat up to date).

3 Perbedaan Membuat dan Mengkreasikan Berita Membuat berita adalah reportase di lapangan tentang hal-hal yang sudah ditentukan lebih dahulu, seperti liputan undangan, Press Conference atau liputan terencana lainnya. Istilah lain reportase model ini adalah liputan yang sudah direncanakan. Mengkreasikan/ menciptakan berita adalah reportase di lapangan tentang hal-hal yang tak terduga atau belum direncanakan lebih dahulu, seperti bencana alam, kecelakaan lalu lintas, dll.

4 Membuat Berita? Wartawan kurang kreatif, yakni hanya menunggu press release (siaran pers) dari instansi pemerintah atau instansi lain. Dari press release inilah, si wartawan membuat berita atas nama dirinya. Tanpa keluar kantor pun, wartawan bisa membuat berita. Cara ini tidak membuat wartawan terpacu untuk menciptakan berita-berita menarik.

5 Ada juga wartawan yang membuat berita dengan menterjemahkan berita dari kantor berita asing/ internet. Cara ini lebih baik, karena melatih kebiasaan menterjemahkan ke dalam bahasa indonesia. Keuntungan lain; terkadang saat tes masuk stasiun televisi, pelamar diminta menonton tayangan dari kantor berita asing dan melakukan rewriting ke dalam bahasa indonesia. Masuk kategori membuat berita. Bukan menciptakan berita.

6 Perpaduan Membuat Dan Menciptakan Berita 1. Mengambil bahan berita dari beberapa sumber dan meramunya menjadi sebuah berita baru. 2. Mengambil dari beberapa referensi berita yang ada untuk kemudian membuat berita baru dengan sudut pandang (angle)yangberbeda. 3. Mengambil dari berbagai referensi lain yang sesuai untuk menciptakan sebuah berita baru yang jauh lebih bernuansa.

7 Dua Jenis Peliputan 1. Peliputan Tak Terencana 2. Peliputan Terencana Teknik Peliputan/ Reportase Tak Terencana Sama Dengan Mencipta Berita. Mengandalkan Fakta Dan Peristiwa Yang Hari Itu Terjadi. Dalam Peliputan Tak Terencana, Unsur-unsur 5w+1h (Apa, Siapa, Di Mana, Mengapa, Kapan Dan Bagaimana) Harus Langsung Terjawab Pada Saat Peliputan.

8 Kaidah-kaidah Berita Sebuah Berita Harus Memenuhi Unsur 5 W & 1 H : What (Apa Yang Terjadi). Who (Siapa Yang Menjadi Bahan Berita). Where (Dimana Peristiwa Itu Terjadi). When (Kapan Peristiwa Itu Terjadi). Why (Mengapa Hal Itu Terjadi). How (Bagaimana Jalannya Peristiwa Itu).

9 Soehoet (2003:59) memberi singkatan dalam bahasa Indonesia: ASDAMBA. A = apa, S = siapa, D = dimana, A = apabila/kapan, M = mengapa dan Ba = bagaimana Berita dikatakan lengkap jika keenam unsur 5 W dan 1 H atau ASDAMBA terpenuhi. Menurut Soehoet (2003) berita dapat juga hanya berisi empat unsur yakni apa, siapa, di mana dan kapan. Keempat unsur (apa, siapa, di mana dan kapan) inilah yang paling ingin diketahui pembaca,pendengar dan atau penonton berita televisi.

10 Formula Lain: ABC SS + S 1. Accuracy (Ketepatan): tepat dan benar dalam penulisan nama sumber berita, nama lokasi kejadian atau jumlah/ angka. 2. Brevity (Ringkas): tulis berita berupa poin-poin penting saja tetap mencakup semuanya. 3. Clarity (Kejelasan): kejelasan tentang inti informasi yang disampaikan, baik jumlah, waktu dan tempat. Tujuannya agar berita mudah dipahami. 4. Sincerity (Jujur): berita yang disampaikan harus jujur dan sesuai fakta. 5. Simplicity (Sederhana): kalimat tidak berberlit-belit (disusun secara to the point). 6. Security (Dampak Keamanan di Masyarakat): Dalam penyiaran berita perlu dipertimbangkan, apakah berita itu dapat mengakibatkan memburuknya keamanan di masyarakat. Persyaratan tambahan ini dicetuskan Menteri Penerangan, Ali Murtopo.

11 PERTIMBANGAN LAIN: 1. Check and Recheck: Perlu dilakukan agar tidak terjadi kesalahan dalam pemberitaan. 2. Balancing (Keseimbangan): Pertimbangkan unsur-unsur keseimbangan antar-pihak yang terkait dalam berita, dengan cara mendapatkan informasi dari pihak terkait secara seimbang. 3. Cover Both Sides: Apa yang ditulis dalam naskah berita berdasarkan informasi dari dua pihak atau pihak-pihak terkait.

12 Peliputan/ Reportase Terencana Jenis liputan ini lebih mudah, tetap penuh tantangan. Karena sudah terduga dan terencana, fakta, peristiwa dan data dapat diperoleh lebih lengkap dan akurat. Peliputan jenis ini dapat melibatkan analisis reporter serta latar belakang di balik sebuah peristiwa secara lebih terperinci.

13 Peliputan/ Reportase Terencana Peliputan Terencana bisa berkembang menjadi beberapa siaran news seperti: 1. Siaran langsung (live) 2. Talk show 3. Debat publik 4. Feature 5. Investigasi 6. Soft news.

14 data yang dimanfaatkan Dalam Peliputan Dalam melakukan peliputan terencana, ada beberapa data yang dapat dimanfaatkan: 1. Dokumen berupa buku, kliping, laporan, dll. 2. Narasumber: saksi, korban, pelaku, pengamat, pejabat, dll. 3. Internet, dll.

15 Teknik Reporter Stand Up STAND UP Seorang reporter langsung melaporkan suatu kejadian peristiwa atau kondisi objek berita langsung dari tempat. Tidak selamnya seorang reporter mampu stand up di hadapan kamera. Biasanya demam kamera dan perasaan grogi akan menyelimuti para reporter yang baru terjun di lapangan. Reporter harus mamp menguasai perasaan, suara, dan hal psikis lainnya berkaitan dengan pristiwa atau kondisi saat dia melaporkan. Dengan kata lain mental set seorang reporter pada saat stand up harus prima, terutama daya improvisasinya.

16 Stand Up Seorang Reporter Stand Up seorang reporter dibedakan menjadi 4 (empat) (Jurnalistik Televisi. Askurifai Baksin, 2006): 1. Reportase On the Spot and on the Screen. 2. Reportase On the Spot but off the Screen. 3. Reportase Off the spot and on the Screen. 4. Reportase Off the Spot but Off the Screen.

17 Alasan Stand Up 1. Memuaskan pemirsa 2. Memperlihatkan Faktualitas (kejadian yang sesungguhnya) 3. Mengejar aktualitas (up to date) 4. Memperlihatkan How To 5. Bukti otentik 6. Mendekatkan diri secara psikologi

18 Terima Kasih Drs. Moh. Hafizni, M.I.Kom