Panduan Penyelenggaraan OSCE Pendidikan DIII Keperawatan dan Ners

dokumen-dokumen yang mirip
Standard Operating Procedure. PELAKSANAAN Objective Structured Clinical Examination (OSCE) NASIONAL

Uji Coba Keempat OSCE UKDI

Uji Coba Ketiga OSCE UKDI

Uji Coba Kelima OSCE UKDI

Di unduh dari

PANDUAN. Penyelenggaraan OSCE Keperawatan

PEDOMAN PERSIAPAN DAN PENYELENGGARAAN OBJECTIVE STRUCTURED CLINICAL EXAMINATION (OSCE) UJI KOMPETENSI DOKTER DAN DOKTER GIGI INDONESIA

Proses Pengawasan Uji Kompetensi Tenaga Kesehatan

Evaluasi Uji Coba OSCE UKDI. Forum Dekan AIPKI HPEQ Project Komponen 2 31 Agustus 1 September 2012

LAPORAN WORKSHOP ITEM REVIEW OSCE KEDOKTERAN

Jl. GSSY Ratulangi No. 29, Jakarta Telp (021) , Fax (021) Website : :

Sertifikat Kompetensi diterbitkan oleh Kolegium (Dokter Gigi Indonesia) melalui Uji Kompetensi

PEDOMAN PENGAWAS LKPP UJIAN KEAHLIAN TINGKAT DASAR SERTIFIKASI PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH DIREKTORAT SERTIFIKASI PROFESI LKPP

PANDUAN Pelatihan Penguji dan Pelatih Klien Standar OSCE Pelatihan Penguji dan Pelatih Klien Standar OSCE Keperawatan Keperawatan

LAPORAN WORKSHOP REGIONAL PASIEN STANDAR KEDOKTERAN WILAYAH I KOMPONEN 2 PROYEK HPEQ

PANDUAN PELAKSANAAN UJI KOMPETENSI ULANG BAGI MAHASISWA PROGRAM DIPLOMA III KEBIDANAN, DIPLOMA III KEPERAWATAN DAN PROFESI NERS TAHUN 2013

MONITORING UJI COBA SKALA PENUH CBT-OSCE UKDGI

LAPORAN WORKSHOP REGIONAL ITEM DEVELOPMENT OSCE KEDOKTERAN GIGI WILAYAH BARAT KOMPONEN 2 PROYEK HPEQ

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang. seorang perawat harus memiliki sertifikat kompetensi (DEPKES, 2014).

LAPORAN MONEV WORKSHOP KOORDINATOR OSCE KEDOKTERAN GIGI KOMPONEN 2- PROYEK HPEQ

MANAJEMEN REKAM MEDIS DALAM STANDAR AKREDITASI VERSI 2012

Materi Uji Kompetensi. Endang W. Jakarta,

Contoh Penyusunan PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR (POS) UJIAN PENDIDIKAN KESETARAAN TAHUN PELAJARAN 2016/2017

Komponen 2 HPEQ Project: Standarisasi Lulusan Profesi Kesehatan dengan Ujian Nasional

Kebijakan Dalam Pelaksanaan Dan Persiapan Uji Kompetensi Tahun 2013

Pedoman Asesor LAM-PTKes Indonesia

PEDOMAN PELAKSANAAN UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL (USBN) MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SD, SMP,SMA/ SMK TAHUN PELAJARAN 2010/2011 I.

KEBIJAKAN AKREDITASI DAN UJI KOMPETENSI BIDANG GIZI

2017, No Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 153, Tambahan Lembaran N

LEMBAGA PENGEMBANGAN UJI KOMPETENSI (LPUK)

WORKSHOP PANEL EXPERT UKDGI GELOMBANG 2

PEDOMAN KNAPPP 01:2005. Kata Pengantar

Dokumen yang dibutuhkan 1. Data Cakupan

LAPORAN KEGIATAN TRY OUT COMPUTER BASED TEST (CBT) DAN PAPER BASED TEST (PBT) UJI KOMPETENSI BIDAN INDONESIA KE-1 TAHUN 2012

PROSEDUR OPERASIONAL BAKU (POB) SELEKSI CALON MAHASISWA PROGRAM PPG PRAJABATAN BERSUBSIDI

PANDUAN. Penulisan dan Penelaahan Soal OSCE Keperawatan

Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Pedoman dan Tata Tertib Standard Setting. Di unduh dari Component 2 HPEQ Project 2010 Page 1

Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Nasional

PENGARAHAN SKILLS LAB DAN OSCE MAHASISWA BARU. dr. Ratna Fitri R. Koordinator OSCE

Kolegium Dokter Gigi Indonesia Rencana Pengembangan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian kuantitatif dengan desain quasi eksperimen, dan dengan

Peningkatan Kompetensi Lulusan Pendidikan Tinggi Kesehatan melalui Uji Kompetensi

Komentar dan Rekomendasi

RUMAH SAKIT UMUM AULIA Jl. Raya Utara No. 03 Telp. (0342) , Fax. (0342) Kembangarum - Sutojayan - Blitar

CATATAN MONEV SOSIALISASI HASIL UJI COBA CBT NERS

PENGELOLAAN PASIEN STANDAR. HPEQ Project Komite Bersama Uji Kompetensi Dokter Indonesia

PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA BAB V EVALUASI KEBERHASILAN

Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan

TELAAH KOMPETENSI DIII KEPERAWATAN

PENDIDIKAN AGAMA (ISLAM, KATHOLIK, KRISTEN, HINDU, BUDDHA) SD, SMP,SMA/SMK

Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

KOMITE NASIONAL UJI KOMPETENSI PERAWAT PPNI

KOMPETENSI PERAWAT KLINIK MEDIKAL BEDAH

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI JAWA TENGAH. NOMOR : 05/Kpts/KPU-Prov-012/2012 T E N T A N G

MANUAL KETERAMPILAN KLINIK KEDOKTERAN KOMUNITAS PENGISIAN REKAM MEDIS

PERATURAN INTERNAL STAF MEDIS KLINIK PRATAMA TABITA PENDAHULUAN

LAPORAN WORKSHOP REGIONAL PENGUJI OSCE KEDOKTERAN WILAYAH V KOMPONEN 2 PROYEK HPEQ

BAB I PENDAHULUAN. zaman dan kecanggihan ilmu pengetahuan serta teknologi. Perubahan-perubahan

FORM CHECKLIST KELENGKAPAN REKAM MEDIS RS. SIAGA RAYA- JAKARTA SELATAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

-2- Geofisika Nomor 15 Tahun 2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan

PERATURAN BADAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN NOMOR : 0031/P/BSNP/III/2015 TANGGAL 13 MARET 2015

Menetapkan : PEDOMAN TEKNIS PEMANTAU DAN TATA CARA PEMANTAUAN DALAM PEMILIHAN UMUM GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2013.

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENYELENGGARAAN UJIAN TENGAH SEMESTER & UJIAN AKHIR SEMESTER

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

STANDAR PRAKTIK KEPERAWATAN INDONESIA. Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI)

UJIAN AKHIR SEMESTER April 2011

NOMOR 05 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN TEKNIS PEMUNGUTAN SUARA PEMILIHAN RAYA IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA

Uji Coba Kedua OSCE UKDI

2017, No Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 2. Peraturan Presiden Nomor 6 Tahun 2015 tentang Badan Ekonomi

MONITORING PELAKSANAAN UKDI PERIODE APRIL 2011

Komentar dan Rekomendasi

Standard Operating Procedure. TATA TERTIB PENDIDIKAN PROFESI DOKTER GIGI (Putaran Dalam)

2.1 Tahapan Monev Ringkasan tentang rangkaian kegiatan monev PKM ditunjukkan dalam Tabel 1.

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA MARKAS BESAR SKEMA SERTIFIKASI PETUGAS PENINDAKAN PELANGGARAN LALU LINTAS

LAPORAN WORKSHOP Standard Setting Kedokteran Gigi dan Evauasi Ujicoba Skala Penuh CBT-OSCE

PANDUAN PELAKSANAAN PEMETAAN KOMPETENSI/ UJI KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH DAN PENGAWAS SEKOLAH LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TENGAH

Peraturan Akademik Magister Manajemen

Pengawasan dan Perijinan Tenaga Kesehatan: Peran berbagai stakeholder dengan studi kasus di Yogyakarta Konsultan Regulasi PHP-1, Bank Dunia

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2014 TENTANG

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KARANGANYAR

Blueprint OSCE Keperawatan

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG IZIN PRAKTIK PERAWAT

PERATURAN DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 01/17/PDK/XII/2012 TENTANG KODE ETIK OTORITAS JASA KEUANGAN

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Audit Internal

PERATURAN DIRJEN PENDIDIKAN ISLAM KEMENTERIAN AGAMA NOMOR: DJ.I/814/2010 TENTANG

-Jadwal -Tujuan -Kesediaan? -Jadwal& Cara Ambil Berkas

Direktorat Bina Sertifikasi Profesi - LKPP. Sebagai acuan dalam pelaksanaan ujian yang dilakukan oleh pengawas ujian LKPP.

MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 116,

Tgl. Pembuatan : Disetujui oleh Paraf. Tgl. Revisi : 9 hal

PEDOMAN TEKNIS PEMANTAU DAN TATA CARA PEMANTAUAN PEMILIHAN UMUM BUPATI DAN WAKIL BUPATI TEMANGGUNG TAHUN 2013

STANDARD OPERATING PROSEDUR (SOP) LAYANAN LABORATORIUM ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDOARJO

2017, No profesi harus berlandaskan pada prinsip yang salah satunya merupakan kode etik dan kode perilaku; d. bahwa berdasarkan pertimbangan se

SKEMA SERTIFIKASI PENYIDIK DAN PENYIDIK PEMBANTU TINDAK PIDANA KEJAHATAN ANTAR WILAYAH (12)

PANDUAN PELAKSANAAN UJIAN SEKOLAH/MADRASAH PADA SEKOLAH DASAR/MADRASAH IBTIDAIYAH DAN SEKOLAH LUAR BIASA KABUPATEN DEMAK TAHUN PELAJARAN 2014/2015

MODUL PELATIHAN PELATIH PASIEN STANDAR

Kode Etik, Tata Tertib, Sistem Penghargaan dan Sanksi Tenaga Kependidikann Sekolah Tinggi Manajemen Informatika & Komputer Prabumulih

Transkripsi:

2013 Panduan Penyelenggaraan OSCE Pendidikan DIII Keperawatan dan Ners Buku ini alah buku ke 3 dari 3 buku. Buku1 adalah Blueprint OSCE Perawat dan buku 2 adalah Panduan Penulisan Soal OSCE Perawat. 1/12/2013 HPEQ Komponen 2 Tim OSCE Perawat

PEDOMAN PENYELENGGARAAN OSCE DAFTAR ISI BAB I. OSCE PERAWAT... 3 A. Latar Belakang Uji Kompetensi... 3 B. Pengertian OSCE... 4 C. Landasan Hukum Uji Kompetensi OSCE... 4 D. Tujuan OSCE... 4 BAB II. CETAK BIRU (BLUE PRINT) PENILAIAN... 5 A. Komponen Penilaian... 5 B. Jenis dan jumlah Station... 7 C. Format Penulisan Soal... 8 D. Penyusunan Soal OSCE... 9 BAB III. ORGANISASI PENYELENGGARAAN... 10 A. Panitia Pusat LPUK... 10 B. Koordinator Pusat Penyelenggara OSCE... 10 C. Pengawas Pusat... 10 D. Penguji... 11 E. Klien Standar... 14 F. Peserta Ujian... 16 G. Tenaga Pendukung... 17 BAB 4. PUSAT PENYELENGGARA OSCE... 18 A. Syarat Penyelenggara OSCE... 18 B. Dokumen Penyelenggaraan... 19 C. Mekanisme Penyelenggaraan... 20 BAB V. PENETAPAN KELULUSAN... 21 A. Penentuan Batas Lulus... 21 B. Pengumuman Hasil OSCE... 21 2

BAB I. OSCE PERAWAT A. Latar Belakang Uji Kompetensi Pelayanan kesehatan merupakan salah satu upaya untuk mempertahankan dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal, yang dikerjakan oleh lembaga/ badan dan didukung oleh peran serta aktif masyarakat. Pelayanan kesehatan yang diberikan akan bisa mencapai hasil yang maksimal jika direncanakan secara matang (sesuai renstra bidang kesehatan) sehingga hasil yang didapatkan bisa terukur dengan indikator-indikator yang valid. Terdapat banyak faktor yang menyebabkan hasil pelayanan kesehatan tidak maksimal diantaranya karena masih rendahnya kualitas tenaga kesehatan (termasuk perawat) sebagai pemberi layanan. Kualitas perawat sebagai pemberi layanan kesehatan dipengaruhi berbagai hal, antara lain kualitas proses pembelajaran yang ada. Kualitas pembelajaran yang dilakukan oleh institusi pendidikan keperawatan masih sangat beragam, meskipun telah menggunakan kurikulum inti yang sama. Dampak dari pelaksanaan proses pembelajaran tersebut akan menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan tidak terstandar, hal ini ditunjukkan dengan masih banyaknya keluhan dari stakeholder terhadap kualitas lulusan saat melakukan rekruitmen. Perbedaan kualitas lulusan pada berbagai institusi penyelenggara pendidikan tersebut dapat dilihat pada hasil Try Out Uji Kompetensi Perawat Indonesia dengan perbedaan nilai varian yang sangat besar. Direktorat jenderal pendidikan Tinggi (Dikti) Kemendikbud telah mewajibkan kepada institusi penyelenggara pendidikan keperawatan baik Ners maupun diploma III (AIPNI dan AIPDiKI) agar menerapkan kurikulum berbasis kompetensi (KBK) dengan Kepmendiknas no. 232/U/2000 dan 045/U/2002 tentang penerapan KBK. Pada kenyataannya implementasi KBK ini tergantung pada kemampuan institusi penyelenggara pendidikan, sehingga solusi yang dilakukan tersebut tetap tidak bisa menyelesaikan permasalahan perbedaan dalam proses pemelajaran yang berdampak pada kualitas lulusan yang dihasilkan juga berbeda. Salah satu solusi yang diharapkan bisa menyelesaikan permasalahan tidak seragamnya kualitas lulusan perawat adalah dengan pelaksanaan uji kompetensi secara nasional. Saat ini yang sudah dilakukan adalah uji kompetensi nasional yang mengukur ranah kognitif dengan dua model, yaitu Computer Based Test (CBT) dan Paper Based Test (PBT). Selanjutnya akan dilengkapi dengan uji kompetensi yang mengukur ranah psikomotor dan afektif yaitu dengan uji metode Objective Structured Clinical Examination (OSCE). 3

B. Pengertian OSCE OSCE adalah suatu metode untuk menguji kompetensi klinik secara obyektif dan terstruktur dalam bentuk rotasi station dengan alokasi waktu tertentu. Objektif karena semua mahasiswa diuji dengan ujian yang sama. Terstruktur karena yang diuji keterampilan klinik tertentu dengan menggunakan lembar penilaian yang spesifik. Selama ujian peserta berkeliling melalui beberapa stasiun yang berurutan, dengan masing-masing station terdapat suatu tugas atau soal yang harus dijawab atau didemonstrasikan. Peserta akan diobservasi oleh penguji. Pada beberapa station peserta juga dapat diuji mengenai kemampuan menginterpretasi data atau materi klinik serta menjawab pertanyaan lisan. Setiap station dibuat seperti kondisi klinik yang mendekati situasi nyata. Dalam OSCE, penilaian berdasarkan keputusan yang sifatnya menyeluruh dari berbagai komponen kompetensi. Setiap station mempunyai materi uji yang spesifik. Semua peserta diuji terhadap materi klinik yang sama. Lamanya waktu untuk masingmasing stasiun sudah ditentukan. C. Landasan Hukum Uji Kompetensi OSCE Beberapa aturan yang menjadi dasar pelaksanaan Uji Kompetensi di Indonesia dalam bentuk OSCE adalah sebagai berikut: 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional 2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan 3. Standar Kompetensi Perawat Indonesia (cari nomornya minta pak masfuri) 4. SK Bersama kementrian kesehatan dengan kementrian Pendidikan dan Kebudayaan tentang uji Kompetensi (cari nomornya minta pak masfuri). D. Tujuan OSCE 1. Menyeleksi perawat level professional dan vokasional yang kompeten 2. Menciptakan sistem ujian yang obyektif dan terstandar secara nasional 3. Melengkapi metode ujian kompetensi dari aspek psikomotor dan afektif 4

BAB II. CETAK BIRU (BLUE PRINT) PENILAIAN Blue print OSCE merupakan panduan dalam pelaksanaan ujian termasuk susunan kasus diujikan dengan menggambarkan kemampuan yang diuji secara proporsional. Blue print menentukan keterampilan klinik, keterampilan komunikasi, dan pengetahuan yang diuji dengan memperhatikan kebutuhan dasar manusia, setting, rentang usia, focus kompetensi, serta kasus sehingga peserta diuji secara komprehensif. A. Komponen Penilaian 1. Kompetensi yang dinilai Kompetensi yang dinilai dalam OSCE adalah: (menyesuaikan dengan kelompok 2) a. Komunikasi, edukasi dan konseling Adalah aktifitas hubungan interpersonal antara perawat-klien untuk memperoleh pengalaman belajar bersama untuk memperbaiki tingkah laku. b. Pengkajian Keperawatan Adalah aktifitas pengumpulan data tentang status kesehatan klien secara sistematis, menyeluruh, akurat, singkat dan berkesinambungan. c. Diagnosis dan Perencanaan Adalah aktifitas menganalisis data pengkajian untuk merumuskan masalah atau diagnosa keperawatan dan rencana tindakan untuk mengatasi masalah kesehatan dan meningkatkan kesehatan klien. d. Implementasi Adalah aktifitas mengimplementasikan tindakan yang telah diidentifikasi dalam rencana asuhan keperawatan. Karakteristik implementasi berfokus pada bagaimana suatu tindakan dilakukan. 5

e. Evaluasi Adalah aktifitas mengevaluasi perkembangan kesehatan klien terhadap tindakan dalam pencapaian tujuan, sesuai rencana yang telah ditetapkan dan merevisi data dasar dan perencanaan. f. Perilaku Profesional Berperilaku atau berpenampilan terbaik sesuai kaidah etik,norma, budaya dan standar profesional dalam melakukan aktifitas praktik keperawatan. 2. Kategori Kompetensi Kategori kompetensi menjelaskan perbedaan materi uji antara ners dan diploma III dengan proporsi jumlah station sebagai berikut: Kategori Kompetensi Jumlah Minimal Station DIII Ners Komunikasi, Edukasi, Konseling 2 2 Pengkajian 3 6 Diagnosa dan perencanaan 2 6 Implementasi 9 5 Perilaku professional 9 9 3. Penilaian Umum (Global Rating) Selain penilaian kompetensi, peserta ujian akan dinilai kemampuannya secara umum. Komponen penilaian ini merupakan impresi penguji setelah melihat kemampuan peserta secara keseluruhan apakah peserta mampu menjadi perawat dengan kemampuan yang ada. Kriteria penilaian terdiri dari tidak lulus, borderline, lulus serta superior. Nilai borderline akan menjadi dasar dalam penentuan nilai batas lulus. 6

B. Jenis dan jumlah Station (disesuaikan dg blue print) Terdapat 11 station terdiri dari 9 station materi uji dan 2 station istirahat yang akan dinilai dalam OSCE, yaitu: 1. Oksigenasi Lingkup oksigenasi meliputi pemenuhan kebutuhan oksigenasi untuk membantu klien yang mengalami gangguan pemenuhan oksigen akibat gangguan ventilasi, difusi, perfusi dan transportasi. 2. Sirkulasi Lingkup sirkulasi meliputi pemenuhan kebutuhan sirkulasi untuk membantu klien yang mengalami gangguan pemenuhan sirkulasi akibat gangguan hemodinamik di dalam tubuh (fungsi kardiovaskuler). 3. Cairan dan Elektrolit Lingkup cairan dan elektrolit meliputi pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit untuk membantu klien yang mengalami gangguan pengaturan dan pemenuhan kebutuhan cairan, elektrolit dan keseimbangan asam basa. 4. Nutrisi Lingkup nutrisi meliputi pemenuhan kebutuhan nutrisi mulai dari asupan makanan, pencernaan, penyerapan dan metabolisme. 5. Aman dan Nyaman Lingkup gangguan aman dan nyaman meliputi infeksi, cedera fisik, perilaku kekerasan, ketidakamanan lingkungan, proses pertahanan tubuh (alergi), dan termoregulasi, nyeri, polusi, isolasi sosial. 6. Eliminasi Lingkup eliminasi (urin dan fekal) meliputi proses sekresi dan ekskresi sisa metabolisme tubuh. 7. Aktivitas dan Istirahat Lingkup aktifitas dan istirahat meliputi gangguan mobilisasi fisik, keterbatasan energi, tidur, istirahat dan relaksasi. 7

8. Psikososial Lingkup gangguan Psikososial meliputi peran dan hubungan, serta persepsi diri. gangguan perilaku, koping, emosional, 9. Nilai dan Keyakinan Pada katagori ini, termasuk komunikasi, seksual dan belajar. Lingkup nilai dan keyakinan meliputi spiritual, nilai, keyakinan, pola aktivitas ritual dan latar belakang budaya yang mempengaruhi kesehatan. Lingkup komunikasi meliputi penerapan teknik komunikasi dan gangguan penerimaan, interpretasi, serta ekspresi. Lingkup seksualitas meliputi identitas seksual, fungsi seksual dan reproduksi. Lingkup belajar meliputi pemahaman dan kemampuan mengaplikasikan informasi dan pengetahuan untuk meningkatkan, mempertahankan serta memulihkan status kesehatan. Masing-masing station akan dilaksanakan dalam waktu 20 menit dengan rincian 1 menit membaca soal, 18 menit waktu melakukan tindakan, dan 1 menit untuk pindah station. Template Blueprint OSCE terlampir. C. Format Penulisan Soal Format penulisan soal adalah sebagai berikut: 1. Nomor station 2. Judul stasion 3. Waktu yang dibutuhkan 4. Tujuan station 5. Kompetensi 6. Kategori 7. Instruksi untuk peserta 8. Instruksi untuk penguji 9. Instruksi untuk Klien simulasi 10. Peralatan yang dibutuhkan 11. Penulis 12. Referensi 8

13. Lembar Penilaian (Rubrik) Format lengkap penulisan soal dan lembar penilaian terlampir. D. Penyusunan Soal OSCE Soal OSCE dibuat oleh staf pendidik dan praktisi klinik yang juga merupakan perawat dengan keahlian masing-masing di bidangnya. Proses pembuatan soal dilakukan bersama-sama dalam suatu lokakarya yang diadakan di tingkat nasional. Soal yang dihasilkan dari workshop ini kemudian ditelaah oleh Tim OSCE untuk analisis dan disimpan dalam bentuk draft soal yang selanjutnya ditelaah kembali oleh Tim ahli (panel expert). Selanjutnya soal ini diujicobakan pada pelatihan penguji OSCE dan pelatih Klien Standar (KS). Soal yang baik disimpan dalam bank soal UKPI dan memiliki peluang untuk diujikan pada OSCE UKPI. Setiap soal OSCE harus dibuat sesuai cetak biru penilaian dan format penulisan soal yang disepakati dengan menggunakan formulir yang terstandarisasi serta direview bersama sesuai formulir yang terstandarisasi (terlampir). Station OSCE yang telah dihasilkan disimpan dalam bank soal OSCE dalam bentuk soft copy. 9

BAB III. ORGANISASI PENYELENGGARAAN A. Panitia Pusat LPUK B. Koordinator Pusat Penyelenggara OSCE 1. Persyaratan Koordinator a. Staf pendidik yang ditunjuk oleh institusinya sebagai penanggung jawab OSCE center di institusi b. Pernah menjadi penguji OSCE sesuai standar OSCE nasional c. Memiliki komitmen untuk menyelenggarakan OSCE d. Memahami standar penyelenggaraan OSCE nasional e. Bisa melakukan koordinasi dengan koordinasi OSCE dari institusi lain serta panitia 2. Tugas Koordinator: a. Mengkoordinasikan dan bertanggungung jawab terhadap pelaksanaan OSCE di institusi tempat berlangsungnya ujian b. Mempersiapkan pelaksanaan OSCE sesuai dengan standar yang sudah disiapkan c. Mengawasi pelaksanaan OSCE di institusi penyelenggara d. Mengevaluasi pelaksanaan OSCE di institusi penyelenggara e. Melaporkan pelaksanaan OSCE dalam bentuk berita acara ujian f. Bekerja sama dengan pengawas pusat mengatasi permasalahan yang timbul pada saat pelaksanaan ujian g. Mengembalikan semua berkas ujian yang diterima kepada pengawas pusat h. Satu bulan sebelum penyelenggaraan ujian Koordinator OSCE sudah mengetahui i. jadwal pelaksanaan serta station yang akan diujikan untuk mempersiapkan peralatan yang dibutuhkan j. Bertanggung jawab untuk menjaga kerahasiaan station yang diujikan di OSCE Centernya 3. Hak Koordinator a. Mendapatkan honorarium sesuai ketentuan yang berlaku b. Mendapatkan informasi umpan balik pusat ujian yang dikelolanya c. Mendapatkan sertifikat Koordinator OSCE C. Pengawas Pusat 1. Persyaratan a. Mendapat surat tugas LPUK 10

b. Sudah menjadi penguji dan pelatih OSCE Nasional/Regional c. Telah mengikuti pelatihan pengawas pusat d. Tidak mengawas pada institusi asal 2. Tugas a. Membawa berkas ujian ke OSCE Center dan menyerahkannya kepada Koordinator OSCE b. Mengawasi penyelenggaraan OSCE di OSCE Center sesuai tugas yang diberikan c. Bekerja sama dengan Koordinator OSCE Center untuk memastikan bahwa OSCE berjalan dengan lancar dan adil d. Jika terjadi permasalahan, pengawas pusat mengambil keputusan demi kelancaran penyelenggaraan dan melaporkannya pada berita acara ujian e. Melakukan evaluasi terhadap OSCE Center, penguji, koordinator OSCE Center dengan mengisi formulir umpan balik f. Pengaturan jadwal keberangkatan dan kepulangan pengawas pusat dilakukan oleh LPUK g. Membawa berkas ujian pasca OSCE kembali ke LPUK untuk selanjutnya diproses sesuai ketentuan yang berlaku. 3. Pengawas pusat berhak a. Mendapatkan honorarium sesuai ketentuan yang berlaku b. Mendapatkan lumpsum, transportasi dan akomodasi sesuai ketentuan yang berlaku c. Mendapatkan sertifikat Pengawas Pusat OSCE D. Penguji 1. Persyaratan Penguji a. Perawat dengan pendidikan terakhir minimal S2 dan/atau Perawat spesialis b. Sudah berpengalaman menjadi instruktur keterampilan klinik (pre-klinik atau klinik) minimal 1 tahun dan penguji OSCE di institusinya minimal 3 kali periode masa ujian c. Telah mengikuti pelatihan yang terstandar sebagai penguji OSCE sesuai SOP HPEQ yang dibuktikan dengan sertifikat d. Mematuhi tata tertib dan kode etik penguji OSCE e. Syarat pengalaman (dibuktikan dengan surat tugas dari institusi masing-masing): 1) Instruktur skills lab di institusi masing-masing minimal 1 tahun 2) Penguji OSCE minimal 3x periode masa ujian di institusi masing-masing 2. Kontrak Perlu ada kontrak atau komitmen kontrak Penguji dengan Panitia OSCE Nasional, yang berisi: a. Hak Penguji b. Kewajiban Penguji 11

c. Tata tertib 3. Tata Tertib Penguji a. Datang tepat waktu b. Tidak meninggalkan tempat saat ujian berlangsung c. Tidak boleh menggunakan alat komunikasi apapun saat ujian d. Menjalankan tugas sebagaimana instruksi untuk penguji e. Mengikuti seluruh rangkaian persiapan bersama Core Team OSCE nasional f. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan ujian di station tempat penguji bertugas g. Memberikan feedback pada lembar yang telah dipersiapkan oleh panitia h. Harus hadir pada briefing penguji yang dilakukan satu hari sebelum putaran pertama ujian dilaksanakan i. Harus hadir 1 jam sebelum ujian dimulai untuk standarisasi penguji dan KS 4. Kode Etik Penguji a. Komitmen dan disiplin yang tinggi b. Tidak membocorkan soal c. Tidak membantu atau merugikan peserta d. Bersifat obyektif dan bertanggung jawab e. Menjunjung tinggi nilai-nilai sebagai berikut: 1) Kejujuran 2) Loyalitas 3) Kebajikan 4) Kehormatan 5) Kebenaran 6) Respek 7) Keramahan 8) Integritas 9) Keadilan 10) Kerjasama 5. Kewajiban Penguji Mengikuti instruksi penguji sesuai kebutuhan skenario uji, seperti a. Memberi informasi tambahan (bila ada intruksi dalam soal) b. Mengajukan pertanyaan (bila ada instruksi dalam soal) c. Mengingatkan waktu yang tersisa pada 3-5 menit akhir station d. Mengevaluasi peserta sesuai lembar penilaian e. Mengisi berita acara ujian dan formulir umpan balik OSCE f. Dalam kondisi tertentu, KS tidak melaksanakan tugasnya sesuai instruksi, penguji memberikan intervensi : ralat/revisi informasi g. Dalam situasi peralatan atau fasilitas rusak: penguji langsung meminta peserta 12

menggunakan alat cadangan h. Dalam kondisi tertentu yang tidak terduga, penguji harus melaporkan kepada Koordinator OSCE Center yang kemudian melaporkan kepada pengawas pusat. Keputusan diambil oleh pengawas pusat dan dicantumkan pada berita acara ujian. 6. Hak penguji a. Penguji mendapatkan honorarium sesuai ketentuan yang berlaku b. Penguji luar kota mendapatkan lumksum, transportasi dan akomodasi sesuai ketentuan yang berlaku c. Mendapatkan informasi umpan balik sebagai penguji d. Mendapatkan sertifikat penguji OSCE nasional 7. Tugas dan Peran Penguji a. Sebelum Ujian 1) Menandatangani kontrak 2) Mengikuti persiapan bersama panitia nasional 3) Mengikuti briefing persamaan perseksi mengenai soal/check list 4) Ikut mengecek alat dan bahan bersama koordinator dan penanggung jawab instrument b. Saat Menguji 1) Mengikuti instruksi penguji sesuai kebutuhan skenario uji, seperti: a) Memberi informasi tambahan (jika ada dalam instuksi dalam soal) b) Mengajukan pertanyaan (jika ada dalam instuksi dalam soal) 2) Mengingatkan waktu yang tersisa pada 3-5 menit akhir station 3) Mengevaluasi peserta sesuai lembar penilaian 4) Dalam kondisi tertentu yang tidak terduga (seperti: lampu mati, alat/sp tidak sesuai dengan soal, KS berhalangan, KS tidak hafal skenario, kebakaran/ bencana alam, dan pelanggaran tata tertib ujian oleh peserta), maka penguji melaporkan ke Koordinator Penyelenggara (OSCE Center) untuk kemudian dilaporkan kepada pengawas pusat. Keputusan diambil oleh pengawas pusat dan dicantumkan pada berita acara ujian. 5) Dalam situasi peralatan atau fasilitas rusak, maka penguji langsung meminta peserta menggunakan alat cadangan c. Setelah Ujian Selesai Mengisi berita acara ujian dan formulir umpan balik OSCE 8. Jenis dan jumlah penguji: a. Penguji dari institusi pelaksana OSCE sebanyak 6 orang 13

b. Penguji dari institusi berbeda pada wilayah yang sama sebanyak 2 orang c. Penguji dari institusi berbeda pada wilayah yang berbeda sebanyak 1 orang E. Klien Standar 1. Persyaratan a. Pernyataan tertulis bersedia menjadi klien standart b. Telah mengikuti pelatihan Klien standar c. Usia minimal 21 tahun atau telah menikah d. Jenis kelamin dan kondisi fisik sesuai skenario e. Tidak buta huruf f. Dapat memahami dan menandatangani kontrak dengan institusi penyelenggara OSCE g. Dapat berkomunikasi dua arah h. Mempunyai kemampuan berakting i. Bisa bekerja sama j. Tidak berasal dari profesi kesehatan (dokter, residen, bidan, perawat, atau mahasiswa keperawatan, kedokteran, dan kebidanan) dan atau pegawai institusi pelaksana OSCE k. KS disediakan oleh institusi penyelenggara OSCE yang telah mendapatkan pelatihan KS l. KS mendapatkan kontrak dengan institusi OSCE Center yang mencantumkan: 1) kesediaan menjadi KS 2) kewajiban untuk menjaga kerahasiaan soal 3) bersedia bekerja pada jadwal yang telah ditentukan 4) masa kontrak 5) hak dan kewajiban 6) penghargaan 7) ketentuan jika melanggar kontrak. 8) KS juga menandatangani informed consent. 2. Tata Tertib KS a. Datang tepat waktu (1 jam sebelum ujian dimulai) b. Tidak meninggalkan tempat saat ujian c. Tidak boleh menggunakan alat komunikasi apapun saat ujian d. Menjalankan tugas sebagaimana instruksi e. Memberikan umpan balik pada lembar yang telah dipersiapkan oleh panitia nasional 3. Penggunaan KS a. Kontrak dibuat antara institusi pendidikan penyelenggara ujian dengan KS dalam jangka waktu 1 tahun b. Kontrak dapat dibatalkan jika: - Melanggar tata-tertib 14

- Tidak memenuhi kewajiban dalam kontrak - Kinerja yang buruk dari KS berdasarkan hasil evaluasi kesepakatan kedua belah pihak c. Penyediaan KS menjadi tanggung jawab institusi penyelenggara ujian OSCE d. Setiap OSCE Center harus menyediakan KS sesuai jumlah station dengan 25% cadangan pada setiap pelaksanaan e. Seorang KS dalam setiap pelaksanaan ujian OSCE maksimal memerankan 2 peran f. Dalam satu hari, 1 KS maksimal terlibat dalam 2 putaran ujian (seri) g. Pemeriksaan yang tidak diboleh dilakukan kepada KS Wanita: - Pemeriksaan dada - Pemeriksaan area pelvis (anogetinal, inguinal) - Jika pemeriksaan tersebut diperlukan maka dapat dilakukan pada manekin atau menggunakan keterangan dalam RM. h. Pemeriksaan yang tidak diboleh dilakukan kepada KS Pria: - Pemeriksaan area pelvis (anogetinal, inguinal) - Jika pemeriksaan tersebut diperlukan maka dapat dilakukan pada manekin atau menggunakan keterangan dalam rekam medic i. Pemeriksaan kepada KS harus sesuai dengan norma yang berlaku j. Pada kasus anak menggunakan manekin dan KS hanya digunakan dalam proses alloanamnesis 4. Hak KS a. Mendapatkan Honorarium KS sesuai ketetapan Panitia Nasional : o Pelatihan khusus untuk kasus OSCE Nasional UKPI o pengarahan satu hari sebelum hari pelaksaaan ujian o Pelaksanaan OSCE Nasional UKPI b. Mendapatkan kompensasi biaya perawatan dan pengobatan terhadap penyakit yangtimbul akibat penugasan sebagai KS 5. Kewajiban KS a. Mengikuti Pelatihan Khusus untuk kasus yang akan digunakan dalam OSCE nasional UKPI b. Mengikuti pengarahan satu hari sebelum hari pelaksaaan ujian 6. Pelatihan KS a. Diselenggarakan oleh OSCE Center dengan pelatih yang memiliki sertifikat dari HPEQ b. Mengikuti Pelatihan KS yang sesuai SOP HPEQ dengan pelatih yang bersertifikat c. Pelatih KS di setiap OSCE Center minimal berjumlah 5 orang 15

7. Kode Etik KS a. Bertanggung jawab b. Menjaga norma-norma kesusilaan & kemanusiaan c. Membantu kelancaran proses pendidikan d. Tidak membocorkan soal e. Tidak membantu atau merugikan peserta f. Disiplin dan bertanggung jawab g. Melatih diri sesuai dengan peran yang sudah ditentukan h. Komitmen untuk menjadi KS i. Bersedia memberi dan menerima umpan balik 8. Instruksi KS a. Kejelasan instruksi, khususnya dalam: - Peran yang harus dilakukan - Informasi yang harus dikomunikasikan b. Template mengikuti template soal OSCE c. Dalam kondisi tertentu, KS tidak melaksanakan tugasnya sesuai instruksi, maka penguji dapat memberikan intervensi berupa ralat/revisi informasi F. Peserta Ujian 1. Persyaratan a. Peserta harus melakukan pendaftaran sesuai ketentuan LPUK untuk menjadi peserta ujian pada OSCE Center. Peserta bisa melakukan ujian di OSCE Center lain yang bukan institusi asal b. LPUK akan mengatur lokasi dengan memperhatikan jumlah peserta dan penguji di OSCE Center c. Persyaratan pendaftaran UKPI = persyaratan UKDI/ UKDGI 2. Tata tertib peserta: a. Terdaftar sebagai peserta ujian b. Wajib menjunjung tinggi kejujuran, profesionalisme, dan kemandirian serta tidak melakukan kecurangan dalam bentuk apapun maupun bekerja sama dengan orang lain. c. Datang 1 hari sebelum pelaksanaan untuk mengetahui lokasi dan mengikuti briefing mengenai OSCE. d. Dilarang membawa alat komunikasi elektronik dalam bentuk apa pun. e. Membawa alat tulis (ballpoint). Peralatan lainnya disediakan oleh OSCE Center. f. Wajib datang 1 jam sebelum ujian dimulai, jika hadir terlambat maka tidak diperkenankan mengikuti ujian. g. Wajib membawa kartu peserta ujian dan kartu identitas. 16

h. Mengisi daftar hadir peserta ujian. i. Tidak membawa makanan/minuman ke lokasi OSCE. j. Tidak membawa catatan ke lokasi OSCE. k. Semua barang peserta dititipkan di tempat yang telah disediakan. Panitia OSCE Center tidak bertanggung jawab terhadap kehilangan yang timbul. l. Mengenakan uniform klinik institusi lengkap. m. Menjaga ketertiban, ketenangan dan kelancaran penyelenggaraan OSCE G. Tenaga Pendukung Tenaga pendukung terdiri dari: 1. Laboran 2. sekretariat untuk mengatur administrasi dengan LPUK 3. pengatur waktu (timer) 4. penolong (helper) pada station prosedur tindakan klinik yang membutuhkan penyiapan alat dan sulit dilakukan oleh penguji 5. penjaga kebersihan 6. petugas katering 7. pengumpul hasil 8. petugas keamanan untuk menjaga peralatan yang dibutuhkan petugas listrik cadangan IT lokal Tugasnya adalah: membantu koordinator OSCE Center untuk mendukung penyelenggaraan dan menjamin kelancaran OSCE 17

BAB 4. PUSAT PENYELENGGARA OSCE A. Syarat Penyelenggara OSCE 1. Syarat penyelenggara OSCE: a. Telah memenuhi persyaratan OSCE Center dan dilakukan visitasi oleh LPUK b. Tersedia minimal 11 ruang yang memadai dan terdapat pada satu lantai yang sama. c. Peralatan dan bahan sesuai standar yang ditetapkan oleh pengembang soal beserta cadangannya d. OSCE Center mempersiapkan bahan habis pakai sesuai blue print dan jumlah peserta e. Bersedia menerima peserta dari institusi pendidikan keperawatan lain dengan biaya mengikuti standar nasional f. Menyiapkan panitia penyelenggara lokal dan staf pendukung penyelenggaraan OSCE. g. Memiliki penguji yang memenuhi persyaratan di atas (minimal sesuai jumlah station ditambah cadangan sebanyak 25%) h. Menyediakan KS sesuai standar yang ditetapkan oleh pengembang soal (minimal sesuai jumlah station yang membutuhkan KS ditambah cadangan sebanyak 25%) 2. Kriteria Ketersediaan Station Komponen Persyaratan Ruangan D III Ners 1. Ukuran ruangan 2.5 x 2,5 m 2. Jumlah 11 ruangan 3. Lay out - Satu grup ujian: ruangan harus berada di lantai dan gedung yang sama - Letak station berurutan bila tidak memungkinkan jarak antar station bisa ditempuh dalam waktu 1 menit. 4. Keadaan ruangan - Cahaya cukup terang (80 lux) - Sirkulasi udara baik dan nyaman - Suara antar station tidak terdengar atau mengganggu station sebelahnya 3. Kriteria Ruang Penguji/Administrasi a. Ukuran: 4 x 5 m b. Lokasi: dekat dengan lokasi station c. Fasilitas: minimal meja, kursi, lemari administrasi, komputer, printer 4. Kriteria Ruang Tempat Penitipan Barang a. Ukuran: sesuai jumlah peserta 18

b. Letak: tidak jauh dari lokasi ujian c. Ruangan harus dikunci/selalu dijaga 5. Kriteria Toilet Minimal satu buah untuk masing-masing jenis kelamin di lokasi ujian dengan air dan toilet yang cukup 6. Kriteria ruang karantina a. Ukuran: sesuai jumlah peserta b. Letak tidak jauh dari lokasi ujian dan Teruji tidak bertemu dengan peserta yang akan ujian c. Dalam Ruangan harus dijaga Pengawas d. Tidak boleh ada akses internet 7. Kriteria Ketersediaan Fasilitas a. Bahan habis pakai: tersedia sesuai dengan jumlah peserta ujian dan blue print dan tersedia cadangan (10 % dari jumlah peserta) b. Peralatan/Instrumen: tersedia sesuai dengan skenario dan terstandarisasi. Jumlah minimal 2n (n=grup ujian). Untuk peralatan dengan SP harus steril dengan cadangan 10% dari jumlah peserta c. Manekin/phantom: Tersedia sesuai skenario dan terstandarisasi; jumlah minimal 2n (n=grup ujian) d. Station memiliki peralatan sebagai berikut: 1) Satu buah tempat tidur beserta tangga dengan selimut tipis untuk pemeriksaan Klien 2) Satu buah meja dan 2 buah kursi untuk peserta dan KS (jika ada) 3) Satu buah meja dan kursi untuk penguji 4) Komputer dengan jaringan intranet 5) Alat keperawatan sesuai dengan kasus B. Dokumen Penyelenggaraan 1. Berita acara penyelenggaraan ujian OSCE setiap rotasi ujian 2. Berita acara penyelenggaraan ujian untuk setiap station 3. Daftar hadir penguji, peserta, SP dan petugas lain 4. Soal dan hasil ujian 5. Lembar penilaian peserta setiap station 6. Umpan balik peserta, penguji, KS dan panitia 7. Semua berkas pasca rotasi OSCE disegel kembali dan diserahkan ke pengawas pusat yang dibuktikan dengan berita acara serah terima dokumen 19

C. Mekanisme Penyelenggaraan Mekanisme pelaksanaan ujian adalah sebagai berikut: 1. Panitia pusat mendistribusikan daftar kasus dan keterampilan klinik yang memerlukan peralatan khusus kepada pusat ujian paling lambat 2 minggu sebelum ujian 2. Koordinator OSCE mempersiapkan KS, penguji dan peralatan yang dibutuhkan sesuai kasus 3. Satu hari sebelum ujian dilakukan hal berikut ini: a. Rapat standarisasi penguji dan KS b. Persiapan ruang ujian termasuk petugas yang akan bertugas c. Briefing dengan peserta ujian oleh pengawas pusat d. Pengecekan akhir oleh pengawas pusat e. Pengawas pusat menyerahkan lembar evaluasi peserta 4. Pelaksanaan ujian dalam bentuk perpindahan peserta dari satu station ke station yang lain sesuai waktu (round robin) 5. Jumlah station adalah 11 buah dengan lama waktu 15 menit (waktu efektif 12 menit). 6. Jumlah station istirahat adalah 2 buah yang diletakkan sebelum station 1 dan antara station 6 dan 7. 7. Pengawas pusat dan koordinator wajib melakukan pengawasan terhadap kelancaran ujian dan mengisi Berita Acara Ujian. 8. Setelah ujian selesai, semua berkas evaluasi peserta dibawa kembali oleh pengawas pusat untuk diproses lebih lanjut dan penentuan batas lulus. 9. Hasil evaluasi akan diumumkan oleh panitia pusat ke pusat ujian paling lama 2 minggu setelah pelaksanaan ujian. 20

BAB V. PENETAPAN KELULUSAN A. Penentuan Batas Lulus Penentuan batas lulus dilakukan setelah penyelenggaraan OSCE secara nasional selesai pada periode ujian tertentu. Metode yang digunakan adalah dengan cara Borderline Group Method atau Borderline Regression Method. Metode ini memiliki kredibilitas yang lebih baik. Berikut ini akan dijelaskan mengenai metode tersebut. 1. Setiap peserta dinilai pada masing-masing station dengan menggunakan lembar penilaian (rubrik) sesuai dengan kemampuan peserta yang mengacu pada daftar tilik yang disediakan (actual mark). 2. Pada bagian bawah dari lembar tersebut terdapat global performance yang merupakan persepsi (kesan) umum dari penguji terhadap peserta, mulai anamnesis s/d perilaku profesional) berupa superior, lulus, borderline atau tidak lulus. 3. Data dari setiap station dikompilasi dan dihitung. 4. Dibuat suatu perhitungan persamaan dengan komputerisasi dengan menggunakan hasil dari global performance sebagai variabel bebas (independen) dan hasil dari daftar tilik sebagai variabel tergantung (dependen). 5. Nilai batas lulus adalah perpotongan antara peserta yang borderline dan lulus. 6. Nilai batas lulus ini menunjukkan kemampuan minimum seorang perawat untuk station tersebut. 7. Metode ini sangat tergantung dari kemampuan penguji untuk menjadi penilai yang tepat dalam menentukan penampilan minimal seorang peserta dan juga sangat tergantung pada jumlah peserta yang mengikuti OSCE pada periode tertentu. 8. Kelulusan OSCE melihat kelulusan station dengan penentuan metode di atas. B. Pengumuman Hasil OSCE 1. Pengumuman hasil ujian paling lambat diumumkan 1 bulan setelah pelaksanaan ujian 2. Pengumuman kelulusan bersifat rahasia dalam amplop tertutup, disampaikan melalui pos kilat tercatat ditujukan ke institusi selanjutnya institusi menyerahkan ke peserta ujian. 21