KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN POLITEKNIK KEUANGAN NEGARA STAN

dokumen-dokumen yang mirip
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN POLITEKNIK KEUANGAN NEGARA STAN

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN POLITEKNIK KEUANGAN NEGARA STAN

CONTOH SOAL DAN JAWABAN REKONSILIASI FISKAL

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

III/$ 2 0 A A KREDIT PAJAK DALAM NEGERI N P W P : NAMA WAJIB PAJAK : PERIODE PEMBUKUAN : s.d.

EVALUASI ATAS PAJAK PENGHASILAN PASAL 25 PADA PT SNI. Dalam rangka pemanfaatan Undang undang Perpajakan secara optimal untuk

SPT TAHUNAN SEBELUM MENGISI BACA DAHULU BUKU PETUNJUK PENGISIAN ISI DENGAN HURUF CETAK/DIKETIK DENGAN TINTA HITAM BERI TANDA "X" PADA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

SPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK BADAN

BAB IV PEMBAHASAN. Penjelasan mengenai akun akun dalam laporan keuangan PT Mitra Wisata Permata

SPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN WP BADAN 1771

BAB IV PEMBAHASAN. Peraturan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang bertujuan untuk menyajikan

UU 10/1994, PERUBAHAN ATAS UNDANG UNDANG NOMOR 7 TAHUN 1983 TENTANG PAJAK PENGHASILAN SEBAGAIMANA TELAH DIUBAH DENGAN UNDANG UNDANG NOMOR 7 TAHUN 1991

BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN. perusahaan perlu mendapat perhatian khusus dalam penetapan kebijakan baik

MODUL V REKONSILIASI FISKAL

RINGKASAN REKONSILIASI FISKAL

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Perencanaan Pajak (Tax Planning) Pada PT. Yusonda

NOMOR :. TANGGAL : MULAI TAHUN PAJAK :

BAB IV. EVALUASI PERHITUNGAN PPh BADAN PADA MPT. EVALUASI PERHITUNGAN PPh BADAN PADA MPT

LAMPIRAN - I. SPT TAHUNAN PPh WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI

SPT TAHUNAN PPH WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI

SPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK BADAN

Mentoring Perpajakan 1. PT ABC memiliki rincian aset tetap pada tahun 2014 sebagai berikut: Biaya Perolehan

SPT TAHUNAN PPh WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI

SPA MENTORING. Kamis, 24 Maret 2016 Pajak (UTS) By: Stella Hie

BAB II KAJIAN PUSTAKA tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan adalah. badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang dengan tidak

SPT TAHUNAN PPh WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI

SPT TAHUNAN PPh WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI

SPT TAHUNAN PPh WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI

bambang kesit, 2010 halaman 1 dari 10 perpajakan, prodi akuntansi-feuii MODUL : TEKNIK REKONSILIASI FISKAL UNTUK MENGHITUNG PPh Badan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Perencanaan Pajak Penghasilan Dalam Rangka Meminimalkan Beban

PAJAK PERUSAHAAN Pajak penghasilan perusahaan Pajak pihak ketiga PPN dan PPnBM Pajak Lain-lain 2

I. UMUM II. PASAL DEMI PASAL. Pasal 1. Cukup jelas. Pasal 2

BAB III PENYEBAB BEDA AKUNTANSI PAJAK DAN KOMERSIAL

BAB IV PEMBAHASAN. komersial, namun untuk menjadi dasar pelaporan SPT Tahunan, PT. Dipta Adimulia

BAB IV EVALUASI PAJAK PENGHASILAN PASAL 25 PADA PT TGS

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN I PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-26/PJ/2013 TENTANG

SPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK BADAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

MATERI PENYULUHAN PAJAK DI SMKN PENGASIH KULON PROGO

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

SPT TAHUNAN PPh WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Kewajiban Perpajakan PT.Klinik Sejahtera PT.Klinik Sejahtera adalah salah satu klien dari KKP Adiyanto Consultant

LAMPIRAN KHUSUS SPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK BADAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2008 TENTANG PERUBAHAN KEEMPAT ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 7 TAHUN 1983 TENTANG PAJAK PENGHASILAN

SPT TAHUNAN PPh WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI 2 0

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

Rekonsiliasi LK Komersial ke LK Fiskal

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2008 TENTANG PERUBAHAN KEEMPAT ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 7 TAHUN 1983 TENTANG PAJAK PENGHASILAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2008 TENTANG PERUBAHAN KEEMPAT ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 7 TAHUN 1983 TENTANG PAJAK PENGHASILAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2008 TENTANG PERUBAHAN KEEMPAT ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 7 TAHUN 1983 TENTANG PAJAK PENGHASILAN

SPT TAHUNAN PPh WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI

Oleh Iwan Sidharta, MM.

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 1994 TENTANG

BAB IV PEMBAHASAN. Evaluasi Pendapatan dan Beban pada Laporan Laba Rugi PT MMS

Penghasilan dari usaha di luar profesi dokter *) Penghasilan sehubungan dengan pekerjaan

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB II TELAAH PUSTAKA Pengertian Penghasilan menurut Akuntansi dan Pajak. Penghasilan menurut SAK No. 23 meliputi pendapatan (revenue)

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Penerapan Perencanaan Pajak Penghasilan Pada PT Multi Indocitra Tbk

RUGI LABA BIAYA FISKAL

DATA IDENTITAS WAJIB PAJAK DATA IDENTITAS WAJIB PAJAK

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 1994 TENTANG

BAB IV REKONSILIASI KEUANGAN FISKAL UNTUK MENGHITUNG PAJAK. TERUTANG PADA PT. KERAMIKA INDONESIA ASSOSIASI. Tbk

BAB IV PEMBAHASAN. Dalam rangka pemanfaatan Undang-Undang Perpajakan secara optimal untuk

SPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI

BAB II KAJIAN PUSTAKA. menurut Rochmat Soemitro, seperti yang dikutip Waluyo (2008:3)

4. PPh TERUTANG (Pilih salah satu sesuai dengan kriteria Wajib Pajak. Untuk lebih jelasnya, lihat Buku Petunjuk Pengisian SPT) 10a. 10b.

SPT TAHUNAN PPh WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI 2 0 6

SPT TAHUNAN PPh WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI 6

BIAYA. Oleh Iwan Sidharta, MM.

LANGKAH-LANGKAH PENGERJAAN KASUS PENGISIAN SPT dengan e-spt 1770 Th. 2010

MINGGU KE LIMA PPH PASAL 23, 26, DAN 25 PAJAK PENGHASILAN PASAL 23

BAB IV PEMBAHASAN. maksud agar perkembangan usaha pada akhir periode tertentu dapat diketahui.

BAB 2 LANDASAN TEORI

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) PROGRAM STUDI AKUNTANSI

a. Peredaran kegiatan usaha dan/atau penerimaan bruto dari pekerjaan bebas harus dicatat secara teratur dan kronologis menurut urutan waktu.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Laporan Keuangan Fiskal Sebagai Dasar Penghitungan Penghasilan

BIAYA YG TIDAK BOLEH DIKURANGKAN DARI PENGHASILAN BRUTO WP DALAM NEGERI WP BUT PASAL 9

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2008 TENTANG PERUBAHAN KEEMPAT ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 7 TAHUN 1983 TENTANG PAJAK PENGHASILAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

PAJAK PENGHASILAN (PPh)

BAB II KAJIAN PUSTAKA. pajak. Pajak adalah suatu kewajiban kenegaraan dan pengapdiaan peran aktif

BAB II TINJAUAN TEORITIS. merupakan hal yang paling penting dalam meningkatkan pembangunan nasional dan

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN POLITEKNIK KEUANGAN NEGARA STAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang

BAB IV PEMBAHASAN. IV.I Analisis Rekonsiliasi Laporan Laba Rugi Pada PT.NRI

BAB. 1V MANAJEMEN PAJAK SEBAGAI UPAYA UNTUK MEMINIMALKAN BEBAN PAJAK PENGHASILAN PADA PERUSAHAAN PI

BAB II KAJIAN PUSTAKA. atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang - Undang dengan

Penghasilan Lainnya Bulan... Tahun... Biaya (Rp) Jumlah Bruto (Rp) (1) (2) (3) (4) (5) (6)

IKATAN AKUNTANSI INDONESIA LATIHAN AKUNTANSI PERPAJAKAN Oleh : Purno Murtopo, S.E., M.Si.

SISTEMATIKA. Konsep Rekonsiliasi. Rincian Item Rekonsiliasi. Kasus dan Ilustrasi

HAKIKAT REKONSILIASI. Perbedaan timbul terkait pengakuan pendapatan dan beban di laporan laba rugi.

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1 Analisis Biaya Pada Laporan Laba Rugi PT. DS. Pada prinsipnya terdapat perbedaan pengakuan penghasilan dan beban antara

PAJAK PENGHASILAN UMUM DAN NORMA PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. untuk Tahun 2008, 2009, dan 2010 atas laporan keuangan, Surat Pemberitahuan (SPT)

Penghitungan PPh Akhir Tahun

Kunci Jawaban Siklus Akuntansi_LKS Akuntansi Kota Tangerang Tahun 2014

Transkripsi:

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN POLITEKNIK KEUANGAN NEGARA STAN JALAN BINTARO UTAMA SEKTOR V BINTARO JAYA, TANGERANG SELATAN 15222 TELEPON (021) 7361654-58; FAKSIMILE (021) 7361653; SITUS www.stan.ac.id UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS) GANJIL TAHUN AKADEMIK 2015/2016 PROGRAM STUDI DIPLOMA I PAJAK Mata Kuliah : Pajak Penghasilan Tingkat/Semester : I/1 Hari/Tanggal : Rabu, 24 Februari 2016 Waktu : 08.00 10.30 (150 MENIT) Sifat : (Tutup Buku / Buka Buku) Naskah Soal : (Dikembalikan / Tidak) Petunjuk: Tidak boleh membuka buku, catatan dan sejenisnya; Boleh menggunakan kalkulator tetapi dilarang menggunakan ponsel (HP), tablet, dan sejenisnya; Tulisan yang susah dibaca berisiko penilaian yang tidak akurat; Nilai akhir semester sebanyak-banyaknya 40 diberikan kepada mahasiswa yang terbukti bekerjasama dengan mahasiswa lainnya; Jawaban ditulis pada kertas lembar jawaban yang disediakan dan soal ujian dikumpulkan bersama lembar jawaban A. Pilihan Ganda (40%) Pilihlah Jawaban Yang Paling Tepat 1. Undang-Undang Pajak Penghasilan yang berlaku saat ini adalah. a. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 Tentang Pajak Penghasilan b. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 Tentang Perubahan Pajak Penghasilan c. Undang-undang Nomor 7 Tahun 1983 Tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 36 Tahun 2008 d. Undang-undang Nomor 7 Tahun 1983 Tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 42 Tahun 2008 2. Dividen yang dikenakan pajak bersifat final adalah. a. dividen yang diberikan oleh suatu Perseroan Terbatas kepada Koperasi b. dividen yang diterima oleh Orang Pribadi dari suatu Perseroan Terbatas c. dividen yang diterima oleh Wajib Pajak Luar Negeri d. Dividen yang diterima oleh suatu Perseroan Terbatas dari Perseroan Terbatas Lainnya dengan kepemilikan saham lebih dari 25% 3. Pengeluaran yang untuk kegiatan usaha yang mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun, pembebanannya secara fiskal adalah. a. melalui penyusutan atau amortisasi b. dibebankan sekaligus apabila terkait dengan kegiatan usaha secara langsung c. merupakan beban untuk tahun berikutnya d. tidak dapat dibebankan untuk tahun yang bersangkutan 4. Berikut ini adalah pemajakan atas suatu keluarga yang dapat dilakukan penghitungan kewajibannya secara terpisah, kecuali... a. dikehendaki secara tertulis oleh suami b. dikehendaki secara tertulis oleh isteri c. dikehendaki secara tertulis oleh suami dan isteri d. berdasarkan putusan dari Pengadilan Page 1 of 8

5. PT Patenam bergerak dalam bidang usaha perdagangan onderdil motor. Laporan laba rugi untuk tahun 2014 adalah sebagai berikut: Peredaran Usaha Rp 8.250.000.000,00 Harga Pokok Penjualan Rp 6.800.000.000.00 Laba Bruto Usaha Rp 1.450.000.000,00 Biaya terkait dengan kegiatan usaha Rp 1.020.000.000,00 Laba Neto Usaha Rp 430.000.000,00 Dalam Tahun 2013, peredaran bruto yang diterima oleh PT Patenam adalah sebesar Rp4.550.000.000,00. PPh terutang PT Patenam untuk tahun pajak 2014 adalah sebesar. a. Rp4.300.000,00 b. Rp82.500.000,00 c. Rp107.500.000,00 d. Rp63.750.000,00 6. Terkait soal nomor 5 di atas, untuk tahun 2015, Laporan Laba Rugi dari PT Patenam adalah sebagai berikut: Peredaran Usaha Rp 4.500.000.000,00 Harga Pokok Penjualan Rp 3.650.000.000,00 Laba Bruto Usaha Rp 850.000.000,00 Biaya terkait dengan kegiatan usaha Rp 580.000.000,00 Laba Neto Usaha Rp 270.000.000,00 PPh Terutang PT Patenam untuk tahun 2015 adalah sebesar... a. Rp2.700.000,00 b. Rp45.000.000,00 c. Rp67.500.000,00 d. Rp33.750.000,00 7. Fika Candra sebagai isteri dari Ahmad Faiz bekerja sebagai karyawati di suatu perusahaan yang tidak ada hubungan pekerjaan dengan suaminya. Setiap tahun Ahmad Faiz membayarkan asuransi kesehatan untuk isterinya. Pada saat Fika Candra sakit, Fika Candra akan menerima penggantian dari perusahaan asuransi atas biaya pengobatannya yang ditransfer langsung ke rekening Fika Candra Atas penghasilan yang diterima dari perusahaan asuransi merupakan. a. objek pajak yang bersifat umum bagi Fika Candra b. objek pajak yang bersifat umum bagi suaminya c. objek pajak yang bersifat khusus bagi Fika Candra apabila ada perjanjian pemisahan harta d. bukan objek pajak 8. Dalam rangka regenerasi barang produksinya, PT Senopati menjual sebuah mesin lama kepada PT Pamungkas dengan harga jual Rp75 Juta. Nilai buku fiskal mesin tersebut adalah Rp60 juta, sedangkan harga pasarnya sebesar Rp100 juta. Apabila antara PT Senopati dan PT Pamungkas tidak terdapat hubungan istimewa, sehubungan dengan penjualan tersebut manakah di antara pernyataan di bawah ini yang paling benar? a. PT Senopati mendapatkan laba fiskal sebesar Rp15 juta dan PT Pamungkas mendapatkan laba fiskal sebesar Rp25 juta. b. PT Senopati mendapatkan laba fiskal sebesar Rp15 juta sedangkan PT Pamungkas tidak mendapatkan laba fiskal. c. PT Senopati mendapatkan laba fiskal sebesar Rp40 juta dan PT Pamungkas mendapatkan laba fiskal sebesar Rp25 juta. d. PT Senopati mendapatkan laba fiskal sebesar Rp40 juta sedangkan PT Pamungkas tidak mendapatkan laba fiskal. 9. Apabila antara PT Senopati dan PT Pamungkas terdapat hubungan istimewa, sehubungan dengan penjualan tersebut manakah di antara pernyataan di bawah ini yang paling benar? a. PT Senopati mendapatkan laba fiskal sebesar Rp15 juta dan PT Pamungkas mendapatkan laba fiskal sebesar Rp25 juta. Page 2 of 8

b. PT Senopati mendapatkan laba fiskal sebesar Rp15 juta sedangkan PT Pamungkas tidak mendapatkan laba fiskal. c. PT Senopati mendapatkan laba fiskal sebesar Rp40 juta dan PT Pamungkas mendapatkan laba fiskal sebesar Rp25 juta. d. PT Senopati mendapatkan laba fiskal sebesar Rp40 juta sedangkan PT Pamungkas tidak mendapatkan laba fiskal. 10. Hubungan istimewa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 ayat (4) Undang-Undang PPh dapat disebabkan oleh. a. hubungan kepemilikan atau penyertaan modal b. dua perusahaan yang melakukan kegiatan usaha yang sama c. perusahaan yang melakukan kegiatan usaha di lokasi yang berdekatan d. hubungan antara perusahaan yang tergabung dalam suatu asosiasi 11. Sehubungan dengan efisiensi produksi yang dilakukan, PT Gajah Mada menukar mesin yang dimiliki dengan dengan nilai buku fiskal Rp12 juta dan harga pasar Rp20 juta. Mesin tersebut ditukar dengan mesin milik PT Hayam Wuruk dengan nilai buku fiskal Rp 15 juta dan harga pasar Rp20 juta. Atas transaksi tersebut, manakah di antara pernyataan di bawah ini yang paling benar? a. Baik PT Gajah Mada dan PT Hayam Wuruk tidak memperoleh laba fiskal. b. PT Gajah Mada memperoleh laba fiskal sebesar Rp8 juta dan PT Hayam Wuruk memperoleh laba fiskal sebesar Rp5 juta. c. PT Gajah Mada memperoleh laba fiskal sebesar Rp3 juta sedangkan PT Hayam Wuruk mengalami rugi fiskal sebesar Rp3 juta. d. PT Gajah Mada memperoleh laba fiskal sebesar Rp3 juta sedangkan PT Hayam Wuruk tidak memperoleh laba fiskal. 12. Perlakuan penyusutan fiskal terhadap telepon selular milik perusahaan yang dipegang oleh karyawan adalah. a. tidak dapat dibebankan b. dapat dibebankan seluruhnya c. dapat dibebankan sebesar 50% d. pembebanannya tergantung jenis dan merk telepon selular tersebut 13. Trio Handoko menyampaikan SPT Tahunan PPh Orang Pribadi Tahun Pajak 2014 pada tanggal 25 Februari 2015. Dengan demikian angsuran PPh Pasal 25 untuk masa pajak Februari 2015 adalah. a. sebesar rata-rata angsuran PPh Pasal 25 Tahun 2014 b. sebesar angsuran PPh Pasal 25 masa pajak Desember 2014 c. sesuai dengan perhitungan dalam SPT Tahunan 2015 d. sesuai dengan perhitungan dalam SPT Tahunan 2014 14. Yang termasuk sebagai sebagai biaya promosi yang boleh diakui sebagai biaya untuk penghitungan PPh adalah. a. biaya periklanan di media elektronik, media cetak, dan/atau media lainnya b. karangan bunga untuk pernikahan anak direksi dari perusahaan customer c. sumbangan untuk acara perlombaan HUT kemerdekaan Republik Indonesia d. biaya pembuatan seragam untuk digunakan oleh karyawan 15. Dari pengeluaran berikut yang tidak boleh dijadikan sebagai pengurang dalam menghitung penghasilan kena pajak adalah. a. Pajak Reklame b. Pajak Bumi dan Bangunan c. Pajak Masukan yang tidak dapat dikreditkan d. Pajak Penghasilan Pasal 23 16. Dari sumbangan berikut yang tidak boleh dikurangkan dari penghasilan bruto adalah sumbangan kepada. a. yayasan yatim piatu b. lembaga pendidikan Page 3 of 8

c. lembaga penelitian d. lembaga pembinaan olahraga 17. Salah satu jenis penghasilan yang bersifat final adalah. a. penghasilan sebagai wasit dalam babak final pertandingan sepak bola b. bea siswa yang diterima karena mencapai babak final acara cerdas cermat c. hadiah perlombaan d. hadiah undian 18. Pada tanggal 2 Juli 2015 Tuan Thrisky menjual sebidang tanah seharga Rp 250 juta. Tanah tersebut dibeli oleh Tuan Thrisky pada tahun 2006 dengan harga Rp 150 juta. Penghasilan dari penjualan tanah tersebut merupakan. a. bukan objek pajak b. keuntungan atas penjualan merupakan objek pajak c. Objek pajak dengan tarif umum d. Objek pajak bersifat final 19. Tuan Aznel merupakan pemilik rumah indekos untuk mahasiswa PKN STAN. Dalam Tahun 2015 penghasilan yang diterima adalah sebagai berikut: Hasil penerimaan rumah indekos Rp 150.000.000,00 Biaya perawatan rumah Rp 25.000.000,00 Hasil penerimaan bersih Rp 125.000.000,00 Gaji penunggu kost Rp 30.000.000,00 Uang yang diterima Rp 95.000.000,00 PPh yang terutang atas penghasilan tersebut sebesar. a. Rp9.500.000,00 bersifat final b. Rp9.500.000,00 bersifat tidak final c. Rp15 juta bersifat final d. Rp15 juta bersifat tidak final 20. Dalam tahun 2015 CV Puspa Jaya menerima dividen dari PT Stan Pajak yang merupakan anak perusahaan dengan kepemilikan saham sebesar 30%. Dividen yang diterima oleh CV Puspa Indah tersebut merupakan. a. penghasilan yang dikenakan PPh bersifat final b. penghasilan yang dikenakan PPh dengan tarif umum c. penghasilan yang dikenakan PPh dengan tarif khusus d. penghasilan yang bukan objek pajak B. ESSAY (Bobot 60%) Kerjakanlah seluruh soal di bawah ini sesuai dengan instruksi! 1. Pada 8 Juli 2013 PT Depresia membeli 5 buah telepon genggam untuk keperluan usaha. Salah satu nya seharga 15 Juta digunakan oleh Direksi Pemasaran dan sisanya masing-masing seharga 2 juta untuk karyawan bagian pemasaran. a. Hitung Biaya penyusutan (garis lurus) atas kedua telepon genggam tersebut yang dapat dibebankan secara fiskal untuk tahun 2013 dan 2014! b. Hitunglah Nilai Buku Fiskal untuk semua telepon genggam tersebut pada akhir 2013 dan 2014! c. Apabila pada 4 Januari 2015 Telepon milik direksi dijual seharga Rp 8 juta, hitunglah laba (rugi) fiskalnya! (Bobot 10%) 2. PT Dua Empat, bergerak dalam bidang industri alat musik di Jakarta dalam tahun pajak 2015 menerima dan memperoleh Penghasilan sebagai berikut: a. Penghasilan neto dalam negeri Rp4.600.000.000,00 dengan peredaran bruto Rp60 miliar. b. Laba usaha cabang di Singapura dalam tahun pajak 2014 dan 2015 masing-masing sebesar Rp400 juta dan Rp500 juta. Pajak yang terutang di Singapura masing-masing sebesar Rp80 juta dan Rp100 juta. Page 4 of 8

c. Kerugian usaha di Vietnam dalam tahun 2015 sebesar Rp 450 juta; d. Dividen atas pemilikan saham pada Musician, Sdn Bhd. di Malaysia: - tahun 2014 sebesar Rp120 juta (setelah pajak) yang dibayarkan tahun 2015 - tahun 2015 sebesar Rp160 juta (setelah pajak) yang berdasarkan RUPS pada bulan Februari 2016 akan dibayarkan pada April 2016 Saham Musician, Sdn Bhd diperdagangkan di bursa efek Malaysia. Tarif Pajak atas dividen tersebut adalah 20%, dividen yang dibagikan setelah pajak e. Penghasilan bunga dari pinjaman kepada Manila, Corp di Filipina (sebelum dipotong pajak) yang diterima tahun 2015 sebesar Rp 300 juta, dan penghasilan bunga kwartal IV tahun 2014 sebesar Rp 50 juta baru akan diterima bulan Februari 2016. Pajak yang terutang di Filipina atas penghasilan tersebut adalah 30% Berdasarkan informasi di atas: a. Hitunglah PPh terutang Tahun 2015 atas PT Dua Empat! b. Hitunglah PPh Pasal 24 yang dapat dikreditkan untuk tahun 2015! (Bobot 15%) 3. Data PT Tiga Satu untuk tahun pajak 2015 adalah sebagai berikut: Peredaran Bruto Rp 12.000.000.000,00 Penghasilan Kena Pajak Rp 865.200.000,00 Sedangkan peredaran bruto untuk tahun 2014 adalah sebesar Rp 8.750.000.000,00 Hitunglah PPh Terutang PT Tiga Satu untuk Tahun Pajak 2015! (Bobot 10%) 4. Berikut Laporan Laba Rugi PT Puspa Indah Untuk Tahun Pajak 2015 No. Uraian Jumlah (Rp) 1. Penjualan a. Penjualan Kotor 116.800.000.000 b. Retur Penjualan 2.400.000.000 Penjualan Bersih 114.400.000.000 2. Harga Pokok Penjualan a. Persediaan Awal 28.000.000.000 b. Pembelian 108.223.000.000 Barang Tersedia 136.223.000.000 c. Persediaan Akhir 30.000.000.000 Harga Pokok Penjualan 106.223.000.000 Penghasilan Bruto 8.177.000.000 3. Biaya Pemasaran Gaji Bagian Pemasaran 1.250.200.000 Promosi 825.600.000 Transportasi 650.000.000 Penyusutan kendaraan 260.000.000 Biaya Lainnya 32.600.000 Jumlah Biaya Pemasaran 3.018.400.000 4. Biaya Administrasi dan Umum a. Gaji Bagian Administrasi dan Umum 840.000.000 b. Cadangan Piutang tak Tertagih 200.000.000 Page 5 of 8

c. Penyusutan 56.000.000 d. Pemeliharaan & Perbaikan 426.500.000 e. Makan dan Minum karyawan 75.000.000 f. Biaya Lainnya 327.500.000 Jumlah Biaya Administrasi dan Umum 1.925.000.000 Jumlah Beban Usaha (3+4) 4.943.400.000 Laba Neto Usaha 3.233.600.000 5. Penghasilan (Beban) dari Luar Usaha a. Penghasilan Bunga Deposito 500.000.000 b. Laba selisih kurs 55.000.000 c. Keuntungan Penjualan Aktiva 40.000.000 d. Dividen dari PT Pasti Indah (Kepemilikan Saham 15%) 200.000.000 e. Dividen dari PT Puspa Selalu (Kepemilikan Saham 30%) 84.500.000 f. Kerugian Cabang Perusahaan di Luar Negeri (250.000.000) Jumlah Penghasilan (Beban) dari Luar Usaha 629.500.000 6. Laba Bersih sebelum Pajak 3.863.100.000 Kredit Pajak a. PPh Pasal 22 45.000.000 b. PPh Pasal 23 (Dividen) 30.000.000 c. PPh Pasal 4 ayat (2) Bunga Deposito 100.000.000 d. PPh Pasal 25 Informasi Tambahan: a. Pembelian masih memperhitungkan retur pembelian sebesar Rp1.288.000.000,00 b. Biaya Penyusutan Kendaraan pada Biaya Pemasaran yang dapat dibebankan secara fiskal adalah sebesar Rp260.000.000,00 c. Di dalam Biaya Promosi pada Biaya Penjualan termasuk karangan bunga atas pernikahan anak Direksi dari customer sebesar Rp1.600.000,00 d. Di dalam Biaya Pemeliharaan dan Perbaikan pada Biaya Administrasi dan Umum termasuk perbaikan rumah pribadi Direksi sebesar Rp26.500.000,00 e. Di dalam Biaya Lainnya pada Biaya Administrasi dan Umum termasuk sumbangan untuk kegiatan social sebesar Rp2.500.000,00 f. SPT Tahunan PPh Badan disampaikan pada tanggal 28 April 2016 g. Angsuran PPh Pasal 25 yang telah dibayar selama Tahun 2015 adalah sebagai berikut: Januari s.d. Maret @ Rp30.000.000,00 April s.d. Desember @ Rp35.000.000,00 Berdasarkan informasi di atas, hitunglah: a. Penghasilan Kena Pajak untuk Tahun Pajak 2015! b. PPh Terutang Untuk Tahun Pajak 2015! c. PPh yang Kurang (Lebih) Dibayar untuk Tahun Pajak 2015! e. Angsuran PPh Pasal 25 untuk Masa Pajak Januari s.d Maret 2015 dan April s.d. Desember 2015! (Bobot 25%) Page 6 of 8

Lembar Rekonsiliasi Fiskal Soal Nomor 4 PT Puspa Indah Tahun Pajak 2015 No. Uraian Jumlah (Rp) 1. Penjualan a. Penjualan Kotor 116.800.000.000 b. Retur Penjualan 2.400.000.000 Penjualan Bersih 114.400.000.000 2. Harga Pokok Penjualan a. Persediaan Awal 28.000.000.000 b. Pembelian 108.223.000.000 Barang Tersedia 136.223.000.000 c. Persediaan Akhir 30.000.000.000 Harga Pokok Penjualan 106.223.000.000 Penghasilan Bruto 8.177.000.000 3. Biaya Pemasaran Gaji Bagian Pemasaran 1.250.200.000 Promosi 825.600.000 Transportasi 650.000.000 Penyusutan kendaraan 260.000.000 Biaya Lainnya 32.600.000 Jumlah Biaya Pemasaran 3.018.400.000 4. Biaya Administrasi dan Umum a. Gaji Bagian Administrasi dan Umum 840.000.000 b. Cadangan Piutang tak Tertagih 200.000.000 c. Penyusutan 56.000.000 d. Pemeliharaan & Perbaikan 426.500.000 e. Makan dan Minum karyawan 75.000.000 f. Biaya Lainnya 327.500.000 Jumlah Biaya Administrasi dan Umum 1.925.000.000 Jumlah Beban Usaha (3+4) 4.943.400.000 Laba Neto Usaha 3.233.600.000 Page 7 of 8

5. Penghasilan (Beban) dari Luar Usaha a. Penghasilan Bunga Deposito 500.000.000 b. Laba selisih kurs 55.000.000 c. Keuntungan Penjualan Aktiva 40.000.000 d. Dividen dari PT Pasti Indah (Kepemilikan Saham 15%) e. Dividen dari PT Puspa Selalu (Kepemilikan Saham 30%) 200.000.000 84.500.000 f. Kerugian Cabang di Luar Negeri (250.000.000) Jumlah Penghasilan (Beban) dari Luar Usaha 629.500.000 6. Laba Bersih sebelum Pajak 3.863.100.000 -o0o- Page 8 of 8