Acuan Kegiatan Mengenal Problem Struktural dan Metode Partisipatoris Masyarakat Sipil Melalui Program Live- In

dokumen-dokumen yang mirip
KERANGKA ACUAN COACHING FASILITATOR : PEMBANGUNAN BKM P2KP II TAHAP 1

BAB III METODE PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN. PAR ini adalah kepanjangan dari Participatory Action Research. Pendekatan PAR

Study On Community-Organized Social Activities In PNPM Mandiri

TERMS OF REFERENCE DREAM MAKER

Rencana Strategis Organisasi Penelitian Studi Internasional Malang (OPSIM)

MODUL 11: PRAKTIK TERBAIK UNTUK DESAIN PROYEK. USAID Adapt Asia-Pacific

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. memiliki sejarah tersendiri, salah satunya keresahan akan keadaan LSM yang mementingkan

Australia Awards Indonesia

KAJIAN KURIKULUM PELATIHAN FASILITATOR KELURAHAN

BAB III METODE PENELITIAN AKSI PARTISIPATIF. Participatory Action Research (PAR). Metodologi tersebut dilakukan dengan

Latar Belakang. Kerangka Acuan AKSI KITA: Pembaharu Muda Anti Korupsi Pendamping Sebaya (Peer Mentor)

Kerangka Acuan Kegiatan (KAK) PELATIHAN DASAR BAGI KONSULTAN REPLIKASI PROGRAM REPLIKASI P2KP KHUSUS BALI Di Kab. Jembrana & Kab.

KERANGKA ACUAN PELATIHAN DASAR P2KP BAGI KONSULTAN PELAKSANA DAERAH DAN FASILITATOR REPLIKASI PROGRAM P2KP

Advokasi Kebijakan Publik. Divisi Investigasi dan Publikasi Indonesia Corruption Watch

BAB III SOLUSI BISNIS

Pendidikan Alternatif bagi Pekerja Rumah Tangga (Sekolah Wawasan)

Komite Advokasi Nasional & Daerah

Partisipasi dalam Mempengaruhi Kebijakan Desa. Novita Anggraeni

MEMAKNAI ULANG PARTISIPASI POLITIK WARGA: TAHU, MAMPU, AWASI PUSAT KAJIAN POLITIK FISIP UNIVERSITAS INDONESIA 28 JANUARI 2015

Secara umum, perencanaan sosial dimaksudkan untuk:

SILABUS INTENSIVE COURSE IN PEACE RESEARCH (ICPR) Pusat Studi Agama dan Demokrasi (PUSAD) Yayasan Wakaf Paramadina Jakarta

PERAN PUSAT KARIR DALAM MENYIAPKAN KARIR MAHASISWA. Oleh: Prof. Dr. Ir. Nuni Gofar, M.S. (Kepala UPT Pusat Pengembangan Karakter dan Karir Unsri)

SKEMA DAN KETENTUAN PENELITIAN (SKP) BAGI GURU BESAR FAKULTAS ILMU BUDAYA, UNIVERSITAS GADJAH MADA

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2004 tentang Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri (Lembaran N

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM BADAN PERWAKILAN MAHASISWA Gedung Pusgiwa FMIPA UI Depok

PANDUAN PROGRAM TRANSFER KREDIT BELMAWA

SOSIALIASI BANTUAN PENGABDIAN DOSEN KEPADA MASYARAKAT

MODUL PEMANTAUAN DISUSUN OLEH

Refleksi Forum Jatinangor (Catatan warga Pegiat di ForJat)

Kerangka Kerja PRA dalam Program Pengembangan Masyarakat

PEDOMAN PELAKSANAAN DAN PEMBINAAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI PUSKESMAS ABCD BAB I PENDAHULUAN

VISI MISI BAKAL CALON REKTOR UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO MASA JABATAN TEMA MERETAS KESETARAAN DAN KEBERSAMAAN UNTUK MENGEMBANGKAN UNG

LAPORAN MONITORING DAN EVALUASI INTERNAL TENGAH TAHUN 2011 PROGRAM HIBAH KOMPETISI PENINGKATAN KUALITAS PENDIDIKAN DOKTER (PHK PKPD)

Profil Lulusan Program Studi Sosiologi FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS UDAYANA LAPORAN

PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN TINGKAT III

Program Kewirausahaan Mahasiswa. Indonesia (PKMI) 2017

KOPI DARAT Kongkow Pendidikan: Diskusi Ahli dan Tukar Pendapat 13 Mei 2015

Sulatri, Trik Kelompok Masyarakat Sipil Tetap Eksis Mewarnai Kebijakan

KERANGKA ACUAN PELATIHAN PENGUATAN SUBSTANSI P2KP DAN REPLIKASI PROGRAM P2KP

Kerangka Acuan AKSI KITA: Pembaharu Muda Anti Korupsi Pendamping Sebaya (Peer Support)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

LAPORAN PENDAHULUAN KAJIAN PENDANAAN BIDANG KERJASAMA PEMBANGUNAN INTERNASIONAL

KKN Terintegrasi Multisektoral BUKU PANDUAN KKN STAIN KUDUS TAHUN 2018

KETETAPAN BADAN PERWAKILAN MAHASISWA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS INDONESIA No.: 10/TAP/BPM FMIPA UI/IV/13.

Brief Note. Edisi 19, Mobilisasi Sosial Sebagai Mekanisme Mengatasi Kemiskinan

BAB II METODOLOGI PENDAMPINGAN. Menurut Yoland Wadworth sebagaimana di kutip Agus Afandi, PAR

PROGRAM HIBAH KOMPETISI INTERNAL KULIAH KERJA NYATA

POLA PENGEMBANGAN DUAL SYSTEM PADA SMK DI JAWA TIMUR SISWA SMK KOMPETEN

GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG PELAYANAN BAGI LANJUT USIA

Reviu 10 Buku Pengarusutamaan Gender (PUG) bidang Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. produksi dari laboring menjadi manufacturing dalam arti tenaga kerja manusia

Penanggungjawab : Koordinator Tim Pelaksana

Merayakan Praktik Pancasila di Tingkat Lokal

BAB IV GAMBARAN UMUM. : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Lampung. : Manajemen Pelayanan Pendidikan

PETA KURIKULUM PROGRAM MAGISTER SOSIOLOGI FISIP UNIVERSITAS ANDALAS

ROADMAP PENELITIAN KOMUNITAS BIDANG ILMU MANAJEMEN DAN REKAYASA KONSTRUKSI TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. tantangan yang lebih terbuka, sehingga sangat dibutuhkan kehadiran setiap

PANDUAN PROGRAM TRANSFER KREDIT LUAR NEGERI BELMAWA

Diskusi Post event Feedback G20 Summit. INFID, 3 Oktober 2013

RENCANA KONSEP KADERISASI MAHASISWA TEKNIK METALURGI 2009

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

KERANGKA AKSI NASIONAL PENCIPTAAN LAPANGAN KERJA

MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG

PEMBERDAYAAN KELUARGA DI DESA ARJASARI KABUPATEN BANDUNG

Manual Mutu Pengabdian

PENGHARGAAN ADIUPAYA PURITAMA KELOMPOK INDIVIDU/ORGANISASI TAHUN 2009

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

Australia Awards Indonesia. Paket Aplikasi Studi Singkat

Komentar dan Rekomendasi

LAPORAN CAPACITY BUILDING KESIAPSIAGAAN BENCANA BERBASIS SEKOLAH 7 11 SEPTEMBER 2009

UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2009 TENTANG KEPEMUDAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RENCANA STRATEGIS FREEDOM OF INFORMATION NETWORK INDONESIA (FOINI)

RENCANA INDUK PENGABDIAN MASYARAKAT (RIPKM) PROGRAM STUDI ILMU GIZI FAKULTAS KEDOKTERAN TAHUN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PANDUAN UMUM PROSES REKRUTMEN TENAGA PENDAMPING IMPLEMENTASI UNDANG-UNDANG DESA

PROSES PELAKSANAAN MANAGEMENT TRAINEE (MT) PADA PT. TRAKINDO UTAMA JAKARTA

BAB 3 ANALISA SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

Apakah Australia Awards Scholarships? Australia Awards di Indonesia. Australia Awards Indonesia

ROADMAP PENELITIAN KOMUNITAS BIDANG ILMU MANAJEMEN DAN REKAYASA KONSTRUKSI TAHUN

SPESIFIKASI PROGRAM STUDI SOSIOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN SOSIOLOGI UNIVERSITAS UDAYANA

Kesehatan Mental dan Dukungan Psikososial

BAB III METODOLOGI PENELITIAN AKSI PARTISIPATIF. PAR sendiri memiliki kepanjangan participatory action research. PAR

MENUMBUHKAN JIWA KEWIRAUSAHAAN. BNP2TKI TKI dantki purna. Kamaruddin Hasan Fisip Unimal HP

Bab 9: PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN. Hak cipta 2005 South-Western. Semua hak dilindungi undangundang.

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61 TAHUN 2013 TENTANG KESEHATAN MATRA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Tentang Djarum Beasiswa Plus

Pelatihan Fasilitator Pengelolaan Konflik Sumberdaya Hutan

VII. PERUMUSAN STRATEGI DAN PROGRAM PROMOSI KESEHATAN DI DESA JEBED SELATAN

WALIKOTA MAKASSAR PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN WALIKOTA MAKASSAR NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG KEPEMUDAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DESKRIPSI SWOT SETIAP KOMPONEN

PENYELENGGARAAN ORIENTASI CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL BAB I PENDAHULUAN

Contracting Out Pelayanan Kesehatan. Ignatius Praptoraharjo

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

STANDAR SUASANA AKADEMIK SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI MULTI MEDIA

PANDUAN BANTUAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT TAHUN ANGGARAN 2017

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Gubernur Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta

BUPATI ALOR PERATURAN BUPATI ALOR NOMOR 19 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN PENGELOLA KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN DAERAH

Motivator KIA. Buku Saku. Edisi 1, September Motivator KIA 1

Transkripsi:

Acuan Kegiatan Mengenal Problem Struktural dan Metode Partisipatoris Masyarakat Sipil Melalui Program Live- In Latar Belakang Desain ini disusun untuk memfasilitasi kebutuhan Youth Program 2012 terhadap pengenalan problem- problem struktural dan metode partisipatoris di komunitas masyarakat sipil di 4 daerah: Batang, Garut, Majalengka dan Makasar. Sebagai organisasi non pemerintah (ORNOP), salah satu misi Transparency International Indonesia adalah mendorong dan memperkuat gerakan sosial untuk melawan korupsi. Gerakan sosial yang berakar pada komunitas- komunitas masyarakat sipil menjadi salah satu rujukan untuk melakukan perubahan sosial. Komunitas ini mencakup komunitas masyarakat basis, akademisi, sektor privat dan lain- lain, termasuk satuan individu yang berkehendak maju dan progresif. Anak muda sebagai agen perubahan diyakini sangat mampu untuk memberikan kontribusi dalam skema gerakan sosial di masyarakat. Melalui metode turun ke lapangan para agen perubahan ini ditantang untuk hidup bersama komunitas yang berbeda dari lingkungan sehari- hari. Interaksi sosial yang terjadi saat hidup bersama diharapkan mampu membangkitkan kesadaran kritis anak muda untuk melakukan perubahan sosial dengan perspektif yang lebih kuat dan berpihak masyarakat. Tujuan Tujuan dari program live- in adalah: Penyadaran akan adanya ketimpangan struktural Pemetaan masalah dan potensi v.3.0 - Program Live In Youth Dept TII 2012 1

Pemecahan melalui pendekatan: pengorganisiran, mobilisasi, lobby, advokasi dsb Output Kegiatan Adanya kepedulian dan empati para agen terhadap persoalan- persoalan sosial di komunitas masyarakat Adanya Laporan hasil live in, dalam bentuk daily journal. Ke depannya, dengan suntingan akan dibuat menjadi buku. Adanya program- program baik jangka pendek, menengah maupun jangka panjang yang operasional dan dapat diterapkan di masyarakat sebagai tindak lanjut live in. Pelaksana & Peserta Program Program ini didisain oleh Youth Department Transparency International, ditujukan khusus bagi anggota komunitas anak muda yang tertarik mendalami gerakan anti korupsi. Desain Desain program Live- in berisi antara lain: Ø Sasaran Program Program live- in menyasar pada upaya peningkatan kesadaran kritis anak muda akan adanya ketimpangan struktural melalui turun lapangan dan melakukan pengamatan langsung terhadap problem yang dihadapi oleh komunitas masyarakat. Melalui interaksi sosial yang intensif diharapkan anak muda mampu memetakan permasalahan dan potensi penyelesaiannya. Dengan pilihan tahapan seperti: pengorganisasian di forum- forum masyarakat setempat dan kegiatan advokasi bersama masyarakat. Ø Mentoring dan pendampingan Sebagai upaya mendalami laboratorium sosial, para agen tidak dibiarkan sendirian saat live- in berlangsung. Peran mentor sangat penting dalam memberikan motivasi, transfer knowledge, dan membantu analisis sosial. Proses mentoring dilakukan dalam dua layer, yakni: v.3.0 - Program Live In Youth Dept TII 2012 2

Mentor lapangan yang bertugas untuk mendampingi aktifitas sehari- hari para agen ketika berada di komunitas, membuka jaringan komunikasi dan interaksi sosial di lapangan serta juga bisa berbagi pengalaman dalam mengorganisir komunitas. Mentor ini ditunjuk dari mitra lokal, LSM lokal, jaringan masyarakat sipil di lapangan Mentor utama yang bertugas memberikan gambaran kegiatan, membantu melakukan analisis dan melakukan evaluasi program live- in kepada para agen. Mentor utama adalah pengampu program youth di Seknas TII. Ø Tahapan program Live- in 1. Seleksi; dengan melakukan proses seleksi tertutup, anak muda dari berbagai program yang diselenggarkan organisasi jaringan TI Indonesia di Jakarta akan dipilih untuk mengikuti program ini. Seleksi hanya akan menunjuk 8 orang sebagai starter 2. Pembekalan; sebelum diterjunkan ke lapangan para agen yang terpilih akan di training dengan masa karantina training selama 5 hari. Pembekalan ini juga akan diisi dengan materi- materi seperti: Paradigma berpikir yang akan dipakai di lapangan, 3 Bersama, Ansos, SWOT, Fasilitating theory and method, etc 3. Deployment / Live- in; dengan durasi 1-2 bulan para agen yang telah memperoleh pembekalan akan diterjunkan di 4 daerah program. Dengan tugas; melakukan pemetaan masalah dan potensi, mengorganisir komunitas melalui diskusi- diskusi dan pertemuan- pertemuan warga yang terencana, membuat laporan harian, dll 4. Monitoring; selama program live- in berlangsung dilakukan juga monitoring oleh mentor utama, dimana para mentor utama tersebut juga turun ke lapangan dalam durasi seminggu untuk melihat secara nyata tugas- tugas harian dari para agen. Dalam monitoring ini para mentor juga bisa memberikan motivasi dan mencarikan solusi jika ada kendala yang dihadapi oleh para agen. 5. Debriefing dan Reporting; usai durasi live- in, para agen dikumpulkan kembali untuk membuat testimony, self evaluation dan mengumpulkan semua tulisan laporan harian sehingga diharapkan mampu disusun menjadi sebuah jurnal laporan sebagai bagian dari lesson learnt untuk program live- in. 6. Pasca program; setelah program selesai, maka para agen menjadi alumni live- in. Tidak berhenti disini, para alumni harus masih mempunyai tanggung jawab untuk mengembangkan/mereplikasi program pengorganisiran ini pada v.3.0 - Program Live In Youth Dept TII 2012 3

Ø Kriteria lingkup kehidupan sehari- hari. Selain itu para alumni juga berkewajiban memberikan sharing knowledge untuk para agen setelahnya yang juga tertarik dengan program ini. v Kesediaan dari calon agen (kontrak) v Pengalaman organiasasi (bukan representasi organ intra dan extra kampus) v Skill: organizing, writing, social analysis, inter- personal communication Ø Assessment lokasi dan kesiapan basis Penilaian lokasi diperlukan untuk memberi gambaran peta geo- sosial- politik- ekonomi komunitas yang hendak ditinggali. Selain itu assessment juga menjadi faktor penentu kesiapan basis dalam menerima para agen untuk hidup bersama, belajar bersama dan menyelesaikan masalah secara bersama pula. Ø Lokasi dan sektor Ø Garut: sektor komunitas pendidikan Ø Makasar: komunitas miskin kota Ø Batang; petani Ø Akomodasi dan Tunjangan Setiap peserta akan mendapatkan tunjangan berupa: - Transportasi lewat darat untuk pulang dan pergi ke lokasi live- in (kecuali Makassar, lewat udara) - Uang saku Rp 500.000,- untuk keperluan pribadi - Tempat tinggal - Asuransi jiwa dan kesehatan Ø Durasi Pelaksanaan Pembekalan akan dilakukan selama 4-5 hari, 2 minggu sebelum pemberangkatan live in di minggu ke- 4 bulan Juli. Durasi live- in selama 1 bulan, dapat diperpanjang dengan penilaian lebih lanjut dari penanggung jawab program. v.3.0 - Program Live In Youth Dept TII 2012 4

MAY JUNE JULY AUGUST SEPTEMBER YOUTH LIVE- IN PROGRAM Concepting and Pre- Assessment Program Assessment Lokasi dan kesiapan basis Selection for Agent Pembekalan (Training untuk Agent) Deployment/Live- in (1 Month Designed) Monitoring by TII Team (1 week per city) Debriefing and Reporting Journal making post- deployment Evaluation Meeeting for the program Ø Kualifikasi (Agen dan Mentor) a. Agen adalah: Ø Peserta yang terseleksi Ø Bersedia mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir, Ø Mampu beradaptasi dengan lingkungan dan kondisi. b. Mentor adalah: Ø Mereka yang mampu memfasilitasi proses transfer teori, nilai dan skill, dengan cara yang ramah, mudah dipahami dan komunikatif, Ø Bersedia mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir. v.3.0 - Program Live In Youth Dept TII 2012 5

ALUR PROGRAM 1. Pra Kegiatan: Ø Persiapan strategi termasuk penyusunan TOR, Ø Persiapan teknis, termasuk materi, assessment tempat, waktu & alat yang dibutuhkan. Ø Penyiapan posko. 2. Kegiatan: Ø Dipusatkan di lapangan. Ø Didahului dengan training singkat, dilanjutkan dengan uji coba metodologi, Ø Ada review trend and change. Ø Laporan harian 3. Akhir Kegiatan: Ø Debriefing dan reporting Ø Sharing knowledge Ø Involve dg program Catatan langkah 1: Penyusunan TOR, persispan teknis dan assessment awal dilakukan oleh tim Youth bersama dengan host atau mitra lokal. Catatan langkah 2: Kegiatan akan difokuskan di setidaknya 4 daerah, termasuk penginapan & akomodasi. Dengan membangunkontak intensif dengan host/mitra lokal 4. Pasca Kegiatan: Ø Pasca kegiatan, diharapkan ada pertemuan bersama untuk mengevaluasi apa pengaruh pasca Live In dan apa harapan (berangkat dari respon) partisipan. Ø Publikasi kumpulan laporan harian terseleksi Ada program Bersama lintas sektor: Akademisi, Masyarakat, Kelompok Profesional & ORNOP. 5. Harapan Kedepan Program live-in bisa direplikasi menjadi kegiatan rutinan TII dan dipakai juga oleh lembaga lain sehingga mampu memberikan kontribusi bagi gerakan sosial v.3.0 - Program Live In Youth Dept TII 2012 6