BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Setelah dilakukan analisis data dan pembahasa, maka dapat diambil kesimpulan sebagi berikut : 1. Berdasarkan pengambilan data dan analisis yang sudah dilakukan dengan metode PCI pada ruas Jalan Turi Sleman,Sleman D.I Yogyakarta dengan STA 28+800 sampai dengan 33+800 atau sepanjang 5 kilometer yang dibagi kedalam 50 segmen dengan panjang masing-masing segmen 100meter. Didapatkan 381 kerusakan dengan persentase kerusakan terbesar adalah kerusakan retak kulit buaya dengan nilai 23,36%, Retak pinggir 18,11%, retak memanjang atau retak melintang 17,32%, rusak tambalan 17,32%, retak kotak kotak 10,24%, kerusakan lubang 4,72%, pengausan agregat 4,20 %, kerusakan amblas 1,57%, kerusakan pinggir jalan turun vertikal 1,57%, kerusakan kegemukan 0,79%, kerusakan cekungan 0,52%, dan persentase kerusakan terkecil adalah kerusakan sungkur dengan nilai 0,26%. 2. Dari hasil nilai PCI masing-masing segmen, dapat diketaui nilai PCI keseluruhan yaitu sebesar 43%, beradasarkan klasifikasi dengan menggunakan metode Pavement Condition Index (PCI) kulitas ruas Jalan Turi Sleman, Sleman, D.I Yogyakarta masuk pada kategori sedang (fair). Dari 50 segemen yang dilakukan analisis, segmen yang memiliki nilai PCI tertinggi berada pada STA 31+600 s/d 31+700 dengan nilai PCI 88% yang masuk pada kategori sempurna (excellent) dan nilai PCI terendah terdapat pada STA 32+000 s/d 32+100 dengan nilai PCI 12% yang dikategorikan sangat buruk (very poor). 3. Setelah dilakukan analisis pada seluruh segmen, ditemukan 12 jenis kerusakan pada ruas Jalan Turi Sleman, Sleman D.I Yogyakarta, oleh karena itu perbaikan yang disarankan adalah : 1. P1 Penebaran pasir (Sanding) 83
84 a. Kegemukan aspal pada perkerasan jalan a. Bersihkan daerah tersebut dengan Air Compressor. b. Taburkan pasir kasar pada daerah yangakan diperbaiki (ketebalan >10mm). c. Padatkan dengan Babby Roller. 2. P2 Pengaspalan (Local Sealing) Jenis Kerusakan : a. Retak garis atau retak memanjang/melintang untuk retak halus (<2mm) dan jarak antara retakan renggang. b. Retak rambut a. Bersihkan bagian yang akan ditangani sampai permukaaan jalan bersih dan kering. b. Beri tanda pada daerah yang akan ditangani dengan bentuk persegi dengan cat atau kapur. c. Semprotkan aspal emulsi sebanyak 1,5 kg/m 2 pada bagian yang sudah diberi tanda sehingga merata. d. Tebarkan pasir kasar atau agregat halus, dan ratakan hingga menutup seluruh daerah yang ditangani. e. Bila digunakan agregat halus, padatkan dengan pemadat ringan. 3. P3 Melapis Retakan (Cracking sealing) Jenis Kerusakan : a. Retak garis memanjang atau melintang jalan untuk retak halus <2mm dan jarak antar retakan rapat.
85 a. Berishkan bagian yang akan diperbaiki hingga bersih dan kering. b. Beri tanda pada daerah yang akan diperbaiki dengan cat atau kapur. c. Buat campuran aspal emulsi dengan pasir, perbandingan campuran: 1) Pasir : 20liter 2) Aspal emulsi : 6 liter Aduk campuran tersebut hingga merata. d. Tebar dan ratakan campuran tersebut pada seluruh daerah yang sudah diberi tanda. 4. P4 Mengisi Retakan (Cracking Filling) a. Retak garis atau retak memanjang dengan lebar retakan >2mm a. Berishkan bagian yang akan diperbaiki hingga bersih dan kering. b. Beri tanda pada daerah yang akan diperbaiki dengan cat atau kapur. c. Isi retakan dengan aspal minyak panas. d. Tutup retakan yang sudah diisi aspal dengan pasir kasar. 5. P5 penambalan Lubang (Patching) a. Lubang dengan kedalaman >20mm. b. Rutak kulit buaya >2mm. c. Alur dengan kondisi cukup parah. d. Retak pinggir.
86 e. Keriting dengan kondisi sudah parah. f. Mengembang jembul dengan kondisi parah. g. Amblas dengan kedalaman >50mm. a. Beri tanda pada daerah yang akan diperbaiki dengan cat atau kapur.tanda tersebut harus mencakup daerah yang memiliki perkerasan baik. b. gali lapisan jalan pada daerah yang sidah diberi tanda persegi, hingga mencapai lapisan yang padat. c. Tepi galian harus tegak, daasar galian harus rata dan mendatar. d. Padatkan dasar galian. e. Isi lubang dengan bahan pengganti, yaitu : 1) Bahan lapis pondasi agrefat. 2) Atau campuran aspal dingin. f. Padatkan lapis demi lapis. Pada lapis terakhir, lebihkan tebal bahan pengganti sehingga diperoleh permukaan akhir yang padat dan rata dengan permukaan jalan. g. lakukan laburan aspal setempat diatas lapisan terakhir. 6. P6 Perataan (Levelling) a. Alur dengan kondisi ringan. b. Keriting dengan kondisi ringan. c. Lubang dengan kedalaman <20mm d. Mengembang jembul dengan kondisi ringan. e. Amblas dengan kedalaman <50mm. a. Berishkan bagian yang akan diperbaiki hingga bersih dan kering. b. Beri tanda pada daerah yang akan diperbaiki dengan cat atau kapur. c. Siapkan campuran aspal dingin (Cold Mix)
87 d. Semprotkan lapis perekat(tack coat) dengan takaran 0,5 km/m 2. e. Tebarkan campuran aspal dingin pada daerah yang sudah ditandai. Ratakan dan lebihkan ketebalan hamparan hingga kira-kira 1/3 dalam cekungan. f. Padatkan dengan mesin penggilas hingga rata. 4. Dari analisis yang sudah dilakukan, Jalan Turi Sleman, Sleman, D.I Yogyakarta memiliki nilai PCI tertinggi pada STA 31+600 s/d 31+700 dengan nilai 88% yang termasuk dalam kategori sempurna (excellent) dengan waktu tempuh kendaraan rata-rata semua kendaraan yaitu 9,2 detik atau dikonversi menjadi 11 m/detik atau 39,5 km/jam. Sedangkan segmen yang mampunyai nilai PCI terendah berada pada STA 32+000 s/d 32+100 dengan nilai PCI 12% yang termasuk dalam kategori sangat buruk (very poor) dengan waktu tempuh rata-rata semua jenis kendaraan 9,9 detik atau dikonversi menjadi 10,2 m/detik atau 36,6 km/jam. Perbedaan kecepatan yang terjadi diantara kedua segmen ini sangat kecil, dengan perbedaan sebesar 0,7 detik atau 0,8 m/detik atau 2,9 km/jam. 5. Perbedaan kecepatan yang terjadi sangat kecil, hal ini disebabkan oleh beberapa hal yang mempengaruhi kecepatan kendaraan yaitu lokasi penelitian dengan kondisi sempurna berada dekat dengan persimpangan jalan dan perumahan yang menyebabkan banyak kendaraan keluar masuk jalan, sehingga kendaraan yang melintas harus mengurangi kecepatan kendaraan. Sementara pada jalan dengan kondisi sangat buruk berada di areal persawahan, sehingga tidak ada kendaraan yang keluar masuk ke jalan dan kendaraan tidak mengurangi kecepatan saat melintas. B. Saran Setelah dilakukan analisis, pembahasan dan penarikan kesimpulan, maka penulis memberikan beberapa saran untuk penelitian selanjutnya dan pihak-pihak
88 yang berhubungan dan berkepentingan dengan ruas jalan yang diteliti, antara lain sebagai berikut : 1. Sebaiknya dilakukan perbaikan dan perawatan secara berkala pada ruas jalan yang diteliti, untuk meningkatkan keselamatan dan kenyamanan pengguna jalan 2. Perlu dilakukan analisis baik menggunakan metode PCI ataupun menggunakan Metode Bina Marga untuk mengetahui kondisi perkerasan jalan. 3. Untuk penelitian selanjutnya, disarankan untuk pengambilan sampel kendaraan diperbanyak guna meningkatkan keakuratan data. Serta dilakukan penelitian dengan membandingkan analisis menggunakan metode PCI dan Bina Marga guna menambah referensi untuk penelitian selanjutnya.