BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Treatment Cerita 1. Sore hari di sebuah rumah 2. Seorang Ibu bersama seorang kakek tua memasuki rumah (pindahan) 3. Nyamuk mengintai dari jauh 4. Si Ibu beres beres rumah baru 5. Si kakek sedang duduk santai sambil nonton tv 6. Si anak datang 7. Malam Menjelang 8. Nyamuk nyamuk beterbangan keluar dari markas melewati rawa rawa katak menuju ke segala penjuru rumah, namun hanya bertemu dengan si Ibu dan si Kakek 9. Semua penghuni kamar sedang sibuk dengan kegiatan masing masing Nyamuk nyamuk mulai beraksi, terbang menuju target 10. Nyamuk A memberikan perintah pada pasukan nyamuknya untuk berpencar 12. Kelompok nyamuk A mengarah ke kamar Ibu dipersenjatai thermal google, disusul dengan kelompok nyamuk B yang dipersenjatai dengan stealth mode 13. Kelompok nyamuk C, D dan E mengarah ke kamar kakek tua dengan menggunakan peringan tubuh dan sayap tanpa suara, serta dengan kecepatan super 14. Puas mempermainkan buruannya dan mendapatkan darah, para nyamuk kembali ke markas, namun mereka melewatkan satu kamar, kamar si Anak. 15. Keesokan harinya, kakek tua dibawa ke rumah sakit, si Ibu menyusul, tinggallah si anak di rumah sendirian 16. Sedang main game, para nyamuk datang seperti biasa untuk berburu darah tanpa mengetahui bahwa tidak ada siapapun di rumah kecuali si anak. 17. Para nyamuk menghadapi si Anak yang ternyata adalah seorang yang bertangan super cepat. 18. Persediaan tenaga untuk alat-alat mereka kian lama kian menipis 19. Sesaat sebelum mereka menyerah, nyamuk D dan E secara tidak sengajak memaparkan kelemahan si anak. Ternyata dia adalah seorang yang teledor dan 47
48 membiarkan barang barang berserakan begitu saja, termasuk gunting yang sangat tajam. 20. Para nyamuk, dengan kerja sama tim memancing si Anak baru untuk menghantam meja tempat diletakkannya gunting tersebut berulang ulang. 21. Gunting terjatuh, darah berceceran. Para nyamuk menghisap darah tersebut dan membawanya pulang ke markas mereka. 22. Credit Title 4.2 Naskah Ext. Rumah [Suara katak bersahut sahutan] Sore hari Si Ibu dan si kakek tua baru saja sampai di rumah baru mereka Barang-barang mereka sudah terlebih dahulu diantarkan ke sana Seekor nyamuk mengintai dari jauh Int. Ruang keluarga Si Ibu mengangkat barang-barang yang ada ke tempatnya masing-masing Int. Kamar Si kakek sedang duduk santai sambil menonton televisi Si anak datang. Malam menjelang Para nyamuk beterbangan menuju ke rumah melewati rawa rawa katak Zoom in ke arah para nyamuk Nyamuk A memberikan aba aba kepada pasukannya untuk berpencar Para nyamuk berpencar Kelompok nyamuk A dan B menuju ke arah kamar si Ibu Kelompok nyamuk C, D dan E ke kamar si kakek Mereka mengerahkan pasukan mereka untuk mengintai gerak gerik mangsa Si Ibu berjalan menuju kamar si Kakek untuk memberikan makan dan minum Kemudian ia berjalan kembali ke kamarnya
49 Melihat begitu banyak barang yang perlu dirapikan, si Ibu merasa malas dan lelah Kelompok nyamuk B menyerang, si Ibu berusaha menepuk nyamuk tersebut namun gagal. Nyamuk B menghilang dan kemudian si Ibu kehilangan jejak. Merasa begitu lelah si Ibu pun akhirnya tidur Nyamuk C pun mulai menyerang si Kakek Penghisapan darah dilakukan. Setelah menghisap cukup darah, para nyamuk bersiap untuk kembali ke markas Kelompok nyamuk D dan E masih dengan asiknya mempermainkan si kakek, walaupun agak tertinggal dengan kelompok nyamuk lainnya, mereka tetap berhasil menyusul dan kemudian bergegas pulang ke markas. Sebelum kembali ke markas, nyamuk D dan E menyadari bahwa mereka melewatkan satu kamar, kamar si Anak Keesokan paginya Ambulans datang membawa kakek tua ke rumah sakit Si Ibu menyusul Tinggalah si Anak sendirian di rumah itu Malam harinya Para nyamuk datang seperti biasa untuk melakukan perburuan darah Para nyamuk mengecek semua ruangan yang ternyata telah kosong Si Anak baru sedang main game Kamarnya berantakan, di atas mejanya terdapat barang-barang termasuk gunting tajam Close up shot Tangan si anak baru di atas keyboard dan mouse yang sangat cepat Para nyamuk berhadapan dengan si anak Karena tidak memiliki persiapan, mereka melakukan perburuan darah seperti biasanya tanpa mengetahui bahwa yang dihadapi mereka adalah orang yang bertangan super cepat. Para nyamuk memulai penyerangan.
50 Satu kelompok gagal. Mereka terkejut dengan kecepatan tangan si anak Para nyamuk tidak mempunyai pilihan lain kecuali mengambil darahnya atau mati di tangan para katak. Mereka berusaha sekuat tenaga untuk mengambil darah Semakin lama mereka berusaha menyerang, makin banyak pula pasukan yang berguguran. Tenaga darah yang mereka siapkan semakin menipis untuk menghidupkan alat. Nyamuk D dan E dengan santainya masih bermain main di atas meja si penghuni baru Si anak baru memukul mukul meja berulang ulang berusaha untuk membunuh nyamuk D dan E Meja bergetar, gunting bergeser sedikit demi sedikit Nyamuk A melihat peluang tersebut dan meminta timnya untuk kembali berusaha Para nyamuk membuat si anak memukul meja berulang ulang Semakin merasa terganggu, semakin kencang pukulan penghuni baru ke atas meja Gunting pun terlempar dan terjatuh Si anak menghindar Namun kakinya tertusuk gunting dan berdarah Darah berceceran di lantai, penghuni baru lari menjauh (berusaha mengobati luka) Para nyamuk mendapatkan supply darah yang mereka butuhkan untuk menghidupkan alat alat mereka dan disisakan untuk dibawa pulang ke markas TAMAT 4.3 Pipeline Produksi Berdasarkan data yang diperoleh, landasan teori dan analisa data yang telah dipaparkan, strategi yang akan dilakukan oleh penulis untuk menyelesaikan film pendek animasi ini adalah sebagai berikut: a. Tahap Pra Produksi 1. Brainstorming dan Observasi Pengumpulan segala data literatur, visual pendukung dan kata kunci yang dapat menjadi inspirasi dalam pengembangan ide cerita. 2. Naskah
51 Ide yang berupa premise dan sinopsis dijabarkan menjadi treatment urutan alur kisah dan dikembangkan menjadi naskah. 3. Desain Karakter Berdasarkan data yang telah diperoleh, perwatakan dan sifat tokoh diwujudkan menjadi character sheet dan setting environment. 4. Storyboard dan animatic Pengaplikasian rencana layout sinematografi pengambilan gambar sesuai plot serta timing yang sesuai. b. Tahap Produksi 1. Modelling dan visual element production Proses pembuatan karakter, environment, property dan elemen visual yang diperlukan dalam film animasi. 2. Texturing Pemberian warna dan texture pada model 3D karakter, environment dan property sesuai mood yang hendak dicapai dalam film animasi. 3. Rigging Pengaplikasian medium gerak bagi karakter untuk menampilkan gesture dan mimik. 4. Animasi Proses penyimpanan data movement karakter terhadap kamera dengan panduan layout dan timing storyboard dan animatic. 5. Lighting dan rendering Pengaturan arah datang cahaya dan bayangan dalam hasil image sequence. c. Tahap Pasca Produksi 1. Compositing dan Editing Proses pencapaian mood warna dan efek kamera dalam tiap scene. 2. Sound efek Penambahan suara dan ambiens. 3. Final render. Proses penggabungan seluruh scene menjadi satu film utuh.