BAB I PENDAHULUAN. Pusat Komunitas Fotografi di Denpasar

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Laporan Seminar Tugas Akhir 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan Fasilitas Wisata Air di Blahkiuh 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

Sekolah Fotografi di Denpasar

BAB I PENDAHULUAN. Nur Muladica Gedung Fotografi di kota Semarang

BAB I PENDAHULUAN. Seminar Tugas Akhir

BAB I PENDAHULUAN. yang perlu dipelajari, baik secara formal maupun nonformal/otodidak), benda angkasa. Penemuan lain, ilmu informasi dan komunikasi,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. City Hotel di Denpasar

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perancangan

Sekolah Fotografi di Denpasar

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PUSAT FOTOGRAFI TERPADU DI MEDAN 1

BAB III METODE PERANCANGAN. Dalam metode perancangan ini, berisi tentang kajian penelitian-penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. JUDUL Judul Studio Tugas Akhir yang di ambil adalah Bandung Photography Center

BAB I PENDAHULUAN. Restoran aneka bali boga di Denpasar

BAB I PENDAHULUAN. Pusat Seni Fotografi Semarang. Ilham Abi Pradiptha Andreas Feininger, Photographer,

BAB III METODE PERANCANGAN. Metode yang digunakan dalam perancangan Sentral Wisata Kerajinan

BAB I PENDAHULUAN. Redesain Mandala Wisata Samuantiga 1

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang.

GALERI FOTOGRAFI DI SEMARANG PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR HIGH TECH

KATA PENGANTAR Restoran dan Bar Klub Motor Klasik di Badung

KATA PENGANTAR. ii Denpasar Aquatic Centre

BAB III METODE PERANCANGAN

PUSAT FOTOGRAFI DI SEMARANG

Windrayana Raditya, I Wyn ( ) Seminar Tugas Akhir KBA (Alur Desain) BAB PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Redesain Pasar Umum Sukawati. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

SEMINAR TUGAS AKHIR 2015 BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Landasan Konseptual Perancangan Tugas Akhir

BAB I PENDAHULUAN. Pusat Produksi & Distribusi Majalah Bog-bog

Denpasar Tourism and Cultural Information Center BAB I PENDAHULUAN

BAB III METODE PERANCANGAN. kualitatif, karena penelitian ini bertujuan membuat deskripsi, gambaran atau

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 3 METODE PERANCANGAN. berisi sebuah paparan deskriptif mengenai langkah-langkah dalam proses

Halaman Judul... i Abstrak... ii Kata Pengantar... iii Daftar Isi... iv Daftar Gambar... viii Daftar Tabel... x Daftar Diagram...

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

ABSTRAK. Kata Kunci: pendidikan, Pasraman, pengetahuan, agama Hindu

BAB I PENDAHULUAN. Museum Transportasi Darat di Bali 1

BAB III METODE PERANCANGAN. sebuah proses perancangan, metode ini dibutuhkan untuk memudahkan perancang

BAB 3 METODE PERANCANGAN. metode perancangan yang digunakan adalah metode deskriptif analisis. Metode

Seminar Tugas Akhir KBA BAB I PENDAHULUAN

BAB III METODELOGI PERANCANGAN. Dalam Perancangan Hotel Resort Wisata Organik ini terdapat kerangka

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri pariwisata di Indonesia kian meningkat pesat setiap

BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB III METODE PERANCANGAN. di Kota Malang dibutuhkan suatu metode yang merupakan penjelas tentang

BAB I PENDAHULUAN. baru, maka keberadaan seni dan budaya dari masa ke masa juga mengalami

W, 2015 #INSTAMOMENT KARYA CIPTA FOTOGRAFI MENGGUNAKAN MEDIA SMARTPHONE ANDROID DENGAN APLIKASI INSTAGRAM

BAB III METODE PERANCANGAN. perancangan ialah merupakan metode dalam sebuah perancangan. Yang hal ini bisa

BAB I PENDAHULUAN PENGEMBANGAN UNIVERSITAS DHYANA PURA DI BADUNG 1

BAB III METODE PERANCANGAN. perancangan merupakan paparan deskriptif mengenai langkah-langkah di dalam

BAB 3 METODE PERANCANGAN. data dari sumber literatur hingga survey langsung obyek-obyek komparasi untuk

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN

SOLO FINE ART SPACE BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 3 METODE PERANCANGAN. Metode perancangan yang digunakan dalam perancangan Convention and

BAB I PENDAHULUAN. Seni atau art berasal dari kata dalam bahasa latin yaitu ars, yang memiliki arti

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

UNIVERSITAS DIPONEGORO GEDUNG FOTOGRAFI DI KOTA SEMARANG TUGAS AKHIR NUR MULADICA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN/PROGRAM STUDI ARSITEKTUR

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

FASILITAS KOMUNITAS KOMIK INDONESIA BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Redesain Gedung Kesenian Gde Manik Singaraja 1

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang mempunyai prioritas penting saat ini.

BAB III METODE PERANCANGAN. permasalahan terkait dengan objek rancangan. Setelah itu akan dirangkum dalam

BAB III METODE PERANCANGAN. kualitatif. Dimana dalam melakukan analisisnya, yaitu dengan menggunakan konteks

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. manusia baik individu maupun kelompok. Setiap saat manusia berpikir, bertindak

BAB III METODE PERANCANGAN. pengumpulan data, analisis, dan proses sintesis atau konsep perancangan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menjadi bebas tanpa hambatan tarif maupun non-tarif. Dari total. penduduk Indonesia. Indonesia dengan SDM dan SDA nya

GALERI FOTOGRAFI TERPADU DI SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang belum terlalu terpublikasi. dari potensi wisata alamnya, Indonesia jauh lebih unggul dibandingkan

KOMPLEK GALERI SENI LUKIS di DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Perancangan

BAB I PENDAHULUAN. Balai Kota Denpasar di Lumintang 1

BAB III METODE PERANCANGAN. dengan objek perancangan. Kerangka rancangan yang digunakan dalam proses

DAFTAR ISI. 1.1 Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Metode Perancangan Sistematika Penulisan...

BAB I PENDAHULUAN. dan lain sebagainya. Perkembangan kamera mulai dari kamera manual sampai digital

BAB III METODE PERANCANGAN. Metode perancangan ini banyak penelitian yang dilakukan, baik

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii DAFTAR GAMBAR... v DAFTAR TABEL...viii

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Projek Gagasan awal. Projek akhir arsitektur berjudul Pusat Rekreasi dan Interaksi

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan untuk fasilitas-fasilitas pendukungnya. menginap dalam jangka waktu pendek.

Galeri Fotografi Pelukis Cahaya yang Berlanggam Modern Kontemporer dengan Sentuhan Budaya Lombok. Ni Made Dristianti Megarini

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini perkembangan pecinta fotografi di Indonesia mengalami kemajuan yang sangat signifikan karena perkembangan fotografi mengalami banyak perubahan fungsi. Awalnya fotografi identik dengan kamera tetapi saat ini fotografi bisa dilakukan dengan menggunakan smartphone. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Fotografi merupakan proses atau metode untuk menghasilkan gambar atau foto dari suatu obyek dengan merekam pantulan cahaya yang mengenai obyek tersebut pada media yang peka cahaya. fotografi di jaman sekarang sangat menarik untuk dipelajari dan didalami, jadi kemajuan seni fotografi di Indonesia mulai merambah ke semua pulau di Indonesia, salah satunya di Bali. Bali merupakan salah satu pulau yang memiliki banyak tempat wisata dan alam yang sangat menarik, jadi tidak salah kalau perkembangan fotografi di Bali beberapa tahun ini nampak luar biasa. Sebagai 1

gambaran, pada tahun 80an di bali hanya ada 1 klub foto kemudian pada awal tahun 2010 perkembangan jumlah komunitas di bali menjadi 10 komunitas. Sejarah awalnya perjalanan fotografi di Bali dari dulu hingga sekarang dimulai dari era Hindia-Belanda. Pada tahun 80an fotografi di Bali belum mengalami perkembangan berarti, Salah satu catatan penting yaitu sekitar tahun 1912 seorang Dokter Jerman Gregor Krause yang bekerja untuk pemerintah kolonial Belanda mendokumentasikan objek-objek tentang Bali yang kemudiaan diterbitkan dalam sebuah buku pada tahun 1920 yang bertujuan untuk mempromosikan Pulau Bali di kancah internasional. sekitar tahun 1950 fotografi juga berfungsi untuk kepentingan media cetak di Bali untuk memberikan beritaberita yang sedang terjadi di Bali. Pada tahun 1982 beberapa fotografer yang ada di Bali mulai membentuk sebuah wadah berkumpul yang disebut Perhimpunan Fotografer Bali (PFB). Komunitas ini resmi terbentuk pada tahun 1984, perhimpunan Fotografer Bali ini berdiri di bawah naungan Federasi Perkumpulan Seni foto Indonesia (FPSI) dengan kegiatan pameran foto yang diselenggarakan setiap tahun. Karya foto yang dipamerkan masih mengusung tema keindahan alam, budaya dan kegiatan manusia di Bali. Sekarang perkembangan fotografi dilihat dari tanda-tanda kearah perubahan, ini terlihat dengan semakin baiknya arus informasi dan terselenggaranya even fotografi yang makin variatif. Agar tetap berjalan pada rel yang dinginkan maka kedepannya perlu mendapat perhatiaan seperti menjaga kegiatan fotografi seperti pameran foto, diskusi, seminar, workshop dan lomba foto yang dilaksanakan secara konsisten, kerjasama dan mensinergikan berbagai kegiatan fotografi di Bali, dan yang terakhir menjaga nilai budaya lokal sebagai nilai lebih membentuk karakter fotografi Bali. Perkumpulan fotografi merupakan tempat bagi para pecinta fotografi untuk melakukan tukar pendapat, saling berbagi ilmu dan sekaligus bisa menambah teman. Bali khusunya di Denpasar sudah banyak terbentuk komunitas perkumpulan fotografi, mulai dari perkumpulan fotografi orang dewasa hingga remaja. Perkumpulan fotografi ini sering mengadakan kegiatan seperti hunting foto bareng, membuat sebuah exhibition setiap bulan, bersosialisai tentang masalah fotografi, mengadakan lomba foto pada waktu tertentu, tetapi beberapa 2

kegiatan ini semua belum memiliki tempat yang layak untuk diadakan karena di Bali belum memiliki tempat yang khusus untuk melakukan kegiatan yang berbau tentang fotografi, padahal di jaman sekarang fotografi memiliki peranan yang penting bagi kemajuan pariwisata di Bali. Jadi dengan adanya komunitas ini maka perkembangan fotografi di Bali menjadi maju dan berkembang. Untuk mewadahi kegiatan yang dilakukan oleh komunitas ini maka diperlukannya sebuah agar komunitas fotografi di bali memiliki wadah untuk berkumpul, saling bertukar ilmu, dan bisa melakukan kegiatan yang membutuhkan tempat yang layak untuk melakukan kegiatan tersebut. Hingga saat ini komunitas di Bali tidak memiliki tempat perkumpulan yang cocok untuk melakukan Sharing ilmu, tempat berkumpul dan melakukan kegiatan yang berhubungan dengan fotografi. Maka dengan adanya ini diharapkan nantinya bisa menciptakan sebuah karya seni fotografi yang menarik dan bisa dilombakan ke luar bali maupun ke luar negeri. Jadi Pusat Komunitas Fotografi ini sangatlah dibutuhkan bagi komunitas fotografi di bali. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, terdapat beberapa permasalahan yang dapat diangkat, antara lain sebagai berikut : a) Bagaimana cara membuat desain bangunan yang berkesan menarik dan unik untuk menarik minat pengunjung? b) Bagaimana cara menciptakan suasana yang cocok untuk Pusat Komunitas Fotografi ini agar pengunjung bisa merasakan suasana yang berbau fotografi? c) Bagaiamana penerapan fotografi terhadap desain bangunan? d) Bagaimana menempatkan fasilitas yang membutuhkan ketenangan agar sesuai dengan persyaratan ruangnya? 1.3 Tujuan Penulisan Tujuan dari penulisan laporan ini sebagai acuan mendesai sebuah Pusat Komunitas Fotografi di Denpasar adalah sebagai berikut : a) Menjabarkan pengertian dan spesifikasi dari Pusat Komunitas Fotografi. 3

b) Menciptakan sebuah desain dan tampilan yang unik untuk menarik minat fotografer dan pengunjung. Nantinya Pusat komunitas fotografi ini akan dilengkapi dengan fasilitas yang mendukung untuk kegiatan di Pusat Komunitas Fotografi ini. c) Menentukan fasilitas utama, pendukung dan penunjang yang nantinya akan diterapkan pada Pusat komunitas Fotografi tersebut. Fasilitas tersebut nantinya akan mendukung dari kegiatan yanga ada di Pusat Komunitas Fotografi. d) Menentukan konsep yang sesuai untuk mendisain sebuah Pusat Komunitas Fotografi agar menciptakan suasan yang nyaman pada Pusat Komunitas Fotografi tersebut. 1.4 Metode Perancangan Metode yang digunakan dalam penulisan Pusat Komunitas Fotografi di Bali ini menggunakan metode perancangan lima langkah yang dikemukakan oleh Snyder dan Catanese (1984:225). Adapun penjabaran lima langkah proses perancangan yaitu permulaan, persiapan, pembuatan usulan, evaluasi dan tindakan. Berikut adalah penjelasan lima langkah proses perancangan tersebut, namun dalam proses penulisan Seminar Tugas Akhir ini hanya digunakan tiga langkah dari proses perancangan lima langkah yang dipaparkan oleh Snyder dan Catanase. Metode yang digunakan yaitu permulaan, persiapan, dan pembuatan usulan. a) Permulaan Permulaan merupakan tahap awal dari sebuah perancangan yang meliputi kegiatan perumusan masalah dan penjabaran masalah yang terjadi dalam perancangan Pusat Komunitas Fotografi di Bali. Perumusan ini dilakukan dengan cara mengidentifikasi latar belakang mengapa judul dari proyek ini perlu diadakan dan kemudian dilakukan perumusan terhadap kendala atau permasalahan yang muncul. b) Persiapan Persiapan merupakan proses penyusunan program yang memiliki beberapa tahap, seperti pengumpulan, menganalisis informasi secara sistematik tentang permasalahan dan penyusunan konsep suatu desain mengenai perancangan 4

Pusat Komunitas Fotografi di Bali. Adapun jenis-jenis data yang digunakan, yaitu: a. Data Primer Pengumpulan data-data yang dikumpulkan dan diperoleh langsung dari sumbernya. Data primer ini diperoleh dari: i. Observasi dan dokumentasi yaitu teknik pengumpulan data yang melalui pengamatan langsung terhadap gejala, peristiwa dan kondisi aktual dari masa sekarang pada restoran dan bar. Observasi dilakukan pada tapak terpilih untuk rancangan restoran dan bar serta pada studi objek sejenis. Studi banding dilakukan pada Mata Photography, Photo Studio Pose, Kesato & Co Photo Studio, Papyrus Photo Studio dan Lingkara Photoart Community dengan maksud dan tujuan untuk mendapatkan gambaran mengenai studio foto, organisasi ruang, manajemen pengelolaan, dan permasalahan yang menjadi kendala. ii. Wawancara yaitu pengumpulan data melalui tanya jawab dengan pihakpihak terkait untuk mendapatkan data tentang ukuran studio foto, ruang cetak, ruang editing dan ruang makeup. Adapun wawancara yang dilakukan adalah dengan beberapa pihak yaitu Bapak Anis Raharja,S.Sn,M.Sn. Selaku Dosen Jurusan Fotografi di ISI Denpasar, Bapak Anom Manik Agung, S.Sn, A.FPSI. selaku Ketua dari Perhimpunan Fotografer Bali, Bapak dr. IBP Andi Sucirta, A.FPSI, EFIAP selaku Penasehat dari Perhimpunan Fotografer Bali, I Made Bayu Pramana,S.Sn,M.Sn. Selaku pemilik Lingkar Art Space dan Dosen Jurusan Fotografi di ISI Denpasar dan Yan Palapa selaku founder Lingkara Photoart Community. b. Data Sekunder Data-data yang dikumpulkan oleh pihak lain. Data sekunder ini digunakan sebagai pertimbangan saat melakukan perancangan. Data-data sekunder diperoleh melalui studi literatur yaitu dengan mencari sumber yang dapat mendukung data tentang restoran dan bar melalui buku-buku, majalah, media internet, standar ruang, dan sebagainya. 5

Kemudian dari kedua data tersebut dianalis, sehingga dapat ditarik kesimpulan mengenai pengertian, sasaran, dan tujuan proyek ini. Dengan demikian pemecahan masalah mengenai kebutuhan ruang baik dari segi kualitas maupun kuantitas yang diperlukan dalam fasilitas ini melalui studi pemrograman fungsional, performansi, dan arsitektural, dapat diketahui untuk kemudian dirumuskan ke konsep disain perancangan. c) Pembuatan Usulan Tahap menyampaikan gagasan yang bertujuan untuk memecahkan permasalahan yang telah dianalisis sebelumnya. Tahap ini sering juga disebut sintesis, yaitu memadukan serangkaian pertimbangan-pertimbangan dari konteks sosial, konteks ekonomi, konteks fisik, program, kondisi tapak, teknologi baru estetika dan nilai-nilai dari perancangannya. Nantinya gagasangagasan ini dapat berupa penyajian-penyajian yang menyatukan sejumlah pokok pembahasan dalam bentuk fisik. d) Evaluasi Evaluasi adalah tahap mengevaluasi gagasan-gagasan yang sudah dihasilkan oleh para perancang pada tahap pembuatan usulan tersebut. Evaluasi gagasangagasan tersebut meliputi pembandingan pemecahan-pemecahan rancangan yang diusulkan dengan kriteria yang dikembangkan pada tahap penyusunan program fungsional, performansi, dan arsitektural. e) Tindakan Tindakan adalah tahap dari proses perancangan meliputi berbagai aktivitas yang dihubungkan dengan persiapan dan pelaksanaan sebuah proyek, seperti penyiapan dokumen pelaksanaan dan bertindak sebagai hubungan antar pemilik dan pelaksana atau kontraktor. 6