anak membaca? nak-anak

dokumen-dokumen yang mirip
Aku, Sekolah, dan Cita-citaku

We see, we observe, we investigate, we conclude, we solve

Aduh 15 menit lagi masuk nih, gimana donk? Jalanan macet segala lagi, kenapa sih setiap hari jalanan macet kaya gini? Kayanya hari ini bakalan jadi

Dalam sehari, dia menghancurkan semua harapanku. Dalam sehari, dia membuatku menangis. Dalam sehari, dia menjadi mimpi terburukku

.satu. yang selalu mengirim surat

Ingatan lo ternyata payah ya. Ini gue Rio. Inget nggak? Rio... Rio yang mana ya? Ok deh, gue maklum kalo lo lupa. Ini gue Rio, senior lo di Univ

yang putih. Cukuplah menutupi kulit Bayu yang sedikit hitam. Karena saking pemalunya, jangankan untuk minta nomor hp Fivin, ngajak kenalan aja Bayu

Sambutan dan Dialog Presiden RI - Peresmian Pasar Rakyat Doyo Baru, Jayapura, 30 April 2016 Sabtu, 30 April 2016

Lihat Ma, Dengar Ma! Copyright Murtiyarini.

Gambar tersebut adalah sebuah hati, ditengah-tengahnya terdapat sebuah gedung dan disamping kiri gambar tersebut ada angka satu besar sekali.

vioooooo, udah jam 6 lewat, kamu mau sekolah apa gak sih jerit mama dari dapur ketika mendapati sarapan yang disiapkannya masih rapi di meja makan.

GURU. Anak-anak, hari ini kita kedatangan murid baru. Ayo silahkan perkenalkan diri.

CATATAN OBSERVASI. 27 Maret Maret 2017

ANALISIS MARKET RESEARCH UNEJ

BAB IV HASIL PENELITIAN

LAMPIRAN II VERBATIM DAN FIELD NOTE RESPONDEN IC

Mungkin banyak yang berpikir, Ah kalo cuma kenalan doang, gue juga bisa.

Sang Pangeran. Kinanti 1

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA PENELITIAN. Tabel 4.1 Jadwal Waktu dan Kegiatan Penelitian

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR DEPARTEMEN PEDAGOGIK FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Mengasah Kemampuan Berbahasa. di Usia 2-4 tahun SERI BACAAN ORANG TUA

Enaknya Bukuku

BAB IV HASIL PENELITIAN

Selesai mandi, istri keluar kamar mandi. Tubuhnya ditutupi handuk. Sambil mengeringkan rambut menggunakan handuk, istri berjalan menuju meja rias.

This is the beginning of everything

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PADA ANAK

LEMBAR PENJELASAN PENELITIAN. : Ketepatan Ibu Menangani Demam Pada Anak

MENUJU SHOLAT KHUSYUK BAGIAN PERTAMA (dari 5 episode) 18 Februari 2010 jam 16:21

A. SAJIAN DATA. 1. Respon Guru Jika Murid Tidak Mengerti Materi Pembelajaran

Ayah pergi. Baek. Alhamdulillah. Baru kami membicarakanmu. Umur panjang. [ketawa] Saya telepon barusan dari Pak Agus. Orang Lampung itu.

SEKENARIO BIMBINGAN DAN KONSELING KELUARGA

SAHABAT PERTAMA. Hari Senin pagi, Lisha masih mandi. Padahal seharusnya ia sudah berangkat sekolah.

Karya Asli YW. Tukar Pikiran

Sepanjang jalan tiada henti bercerita dan tertawa, aku menghitung bintang-bintang dan tak terasa sudah sampai di tempat mie ayam rica-ricanya Pasti

Naskah Manajemen Complain dan Customer Care

Chapter 1. Baik, selagi kalian mencatat, saya absen.

23 April 2013 Introduction

"BOLA DAN CINTA" TRI ISTANTO S1TI-07

KISAH DUA SAUDARA ADANG SUTEJA HADIYANTO TRUE STORY

Seluruh tips cinta ini diambil dari kisah sukses para pria idaman wanita yang sudah

Ayo, kumpul anak-anak! Priiiiit!

'hufft, aku cape selalu disakitin sama cowo yang aku sayang.' kata icha sambil menghela nafas. tanpa dia sadari air matanya menetes.

Kamu Sangat Penting Buat Saya

Rumah Ketua RT : (tok tok tok.) Assalamuallaikum.. permisi : Waallaikum salam eeeh perawat Evita.. apa kabar?

Ayo, kumpul anak-anak! Priiiiit!

Kak Rya = Batak Admin service

Cila Aulia. Altocumulus. Aulia Publishing

Keindahan Seni Pendatang Baru

KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR

MENUJU SHOLAT KHUSYUK BAGIAN KEDUA (dari 5 episode) 19 Februari 2010 jam 17:03

Tema Parenting : (Mengasah Kemampuan Berbahasa) SERI BACAAN ORANG TUA TANDA PERKEMBANGAN ANAK USIA 2 4 TAHUN

KISI-KISI PENGALAMAN IBU PRIMI MELAHIRKAN YANG DILAKUKAN INDUKSI PERTAMA KALI

Indonesian Background Speakers Transcript

Lampiran 1. Kisi-kisi Pre Test Menulis Kalimat Sederhana Siswa Kelas II A SD Negeri Sinduadi 1 Mlati. 2. Menulis kembali kalimat. dan tanda titik.

Sambutan Presiden RI pd Penganugerahan Pemenang Wira Usaha Muda Mandiri, di JCC, tgl 12 Mar 2015 Kamis, 12 Maret 2015

BAB I PENDAHULUAN. dan individu yang telah lulus dari perguruan tinggi disebut sebagai Sarjana

Pedoman Wawancara Siswi Sebagai Informan Tambahan Nama : Kelas : Pertanyaan 1. Menurut Adik penting tidak rasa percaya diri saat berpidato? Alasannya?

Tema 1. Keluarga yang Rukun

Panduan Poster Ilmiah dan Presentasi Poster 1

APPENDICES. Pewawancara:Selamat sore bu, bisakah saya mewawancarai Ibu untuk skripsi saya?

P : Saya Camilla kak dari Komunikasi USU, mau mewawancarai kakak untuk skripsi kak.

Bab 7 Memilih dan Belajar Bahasa

mati cepet-cepet. Aku sih pengin ngerasain jadi kakekkakek. Nah kalo gitu, nanti pas aku jadi kakek berarti kamu yang jadi neneknya dong? Kan namanya

Faktor yang paling sering terjadi yaitu bangkrut yaa pada perusahaan, kita mensurveynya kurang tepat, karakter nasabah yang susah,

2 Cinta 1 Hati. Secangkir Cokelat Panas. Muhammad Hafiz A.T. Penerbit

"Maafin gue Na, hari ini gue banyak melakukan kesalahan sendiri" Tutur Towi yang mengimbangi langkah Leana.

Standar Kompetensi 1. Memahami bunyi bahasa, perintah, dan dongeng yang dilisankan.

Semalam Aldi kurang tidur. Hujan deras ditambah. Rahasia Gudang Tua

Hai Cindy selamat ya sudah jadi anak SMU Suara yang sudah tak asing lagi baginya.

Disusun oleh Lusi Nurfaridah

Mungkin mereka tidak akan menemuiku, ujarku dalam hati.

Transkrip Wawancara. Informan 1. : Nilam Rahmadani. Tempat, Tanggal Lahir : Medan, 18 Februari : Jl. Tj. Balai, Gg. Bersama Sunggal Kanan Medan

BAB III SAJIAN DAN ANALISIS DATA. memperoleh data dari hasil wawancara dengan informan tentang pola komunikasi

cintaku padamu nggak akan luntur oleh gemuruh pasang sapuan gelombang, terjangan

Pengalamanku dalam Angkot

Mempersiapkan Diri Sebelum Berkomunikasi Dengan Anak (Tamat)

Cara Jitu Menjawab Pertanyaan Anak

Kerjakan dengan singkat dan jelas!

Dongeng Manajemen: Logika Berpikir, Beda Dengan Logika Bahasa

[Fanfic] Sebuah gambar aneh menarik perhatianmu. Gambar itu jelek, tapi memiliki sesuatu yang membuatmu penasaran. Cast : Kalian yang membaca~

Ih! Ngagetin aja! Untung ga jantungan gue! aku berjalan meninggalkan parkiran. Lagian siang-siang bolong kaya gini ngelamun dia mentertawakanku.

PERANCANGAN FILM KARTUN

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan ini khususnya dalam melatih kemampuan verbal, kuantitatif, berpikir

Transkip Wawancara Station Manager dan Program Director 92.9 FM Solo Radio. Oleh : Maria Delsa Visianica

Naskah Film Pendek. Sahabat Karib

Hasil Wawancara Dengan Informan Formal

BAB II. 1. Pasangan WE dan ET (Mahasiswa perantauan asal Riau)

BAB 1. Duluan ajaa..nanti aku nyusul jawab Panji dengan suara lantangnya

KOMUNIKASI EFEKTIF KELUARGA

Ooo ternyata sungai besarnya pun ada tujuh, aku tahu cuma Thames aja, pikirku dalam hati.

BAB IV DESKRPSI DAN ANALISIS DATA. sebelumnya, maka untuk menjawab pertanyaan penelitian tersebut dilakukan

ART OF THE TRIOMPE. Oleh: Dwi Wulandari

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

KARENA KASIH Sebuah fragmen berdasarkan perumpamaan Anak Yang Hilang

HASIL WAWANCARA. Pertanyaan Jawaban Koding Keterangan

DATA FOTO. Foto Pasangan Pertama Fanny Tionghoa Kristen dan Rizky Jawa Islam. Foto Pasangan Kedua Dana Jawa Islam dan Anggi Tionghoa Kristen

Pada suatu hari saat aku duduk di bangku sudut sekolah, tiba-tiba seseorang menepuk pundakku dari belakang.

Bimo, Ra, Kenapa lagi sama calon lakimu itu duhai Syaqilaku sayang? godaku. Ojo ngenyeklah. Hahaha. Iya, iya. Bimo kenapa? Tadi aku nggak sengaja

PEDOMAN WAWANCARA. 3. Pernahkah anda melakukan usaha untuk menggugurkan kandungan? tua/pasangan/orang-orang terdekat anda?

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. perumahan Graha Kuncara Eksekutif blok AB-1 Kelurahan Kemiri, Kecamatan

Transkripsi:

<Pengantar untuk CD Interaktif, produksi Akal Interaktif, Bandung; oleh MIF Baihaqi, 23 Juni 2006> Bagaimana bayi dan anak nak-anak anak membaca? Hah?! Apa iya bayi bisa membaca? Bisa lho... tapi nggak langsung membaca huruf. Dia pertama-tama membaca wajah yang dekat dan paling sering menggendongnya. Nah, itu tandanya dia lagi ngamati wajah Lalu dia juga membaca benda-benda yang ada di dekat boks tidurnya. Agak gedhe setelah itu, bayi mengamati bentuk barang yang dipegangnya. Lama-lama dia juga mengamati gambar yang nempel di barang-barang. Wuiii... seru ya... Bayi ternyata suka mengamati gambar di selimut dia, gambar di kardus bubur SUN, gambar di piring makanannya, foto bapak-ibu yang ada di pigura, atau gambar kalender yang nempel di dinding. Padahal dia belum ngerti apa yang dia lihat itu. 1

Setelah agak gedhe lagi, anak-anak tampak senang dan tambah sering mengamati gambar-gambar. Jadi... anak pada awalnya membaca bentuk dan gambar-gambar. Bagaimana anak nak-anak anak membaca tulisan? Jika anak masih kecil udah bisa membaca, apa dia pinter? Eei... tunggu dulu, belum tentu. Anak-anak pada awalnya mendengar omongan bapak-ibunya. Dia juga mendengar bunyi-bunyi dari radio atau tivi. Nah... karena sering ngedenger ini dan itu... lalu otaknya berisi suara-suara. Bahasa kerennya, ingatannya berisi gitu lho. Karena banyak suara dan banyak kata-kata yang masuk di otak, ya... otaknya jadi penuh dong. Penuh apa? Penuh bunyi-bunyi yang mengandung makna. Oh ya... biasanya anak kalo masih bayi, mulutnya baru bisa nangis dan mengunyah bubur. Nangis dan ngunyah itu sebenarnya penting untuk melatih organ mulut supaya lentur. 2

Kalau dia tambah gedhe, otot-otot mulutnya akan siap mengucapkan s-e-s-u-at-u... Apa sesuatu yang mau dia ucapkan? Ya... apa aja yang pernah dia dengar dan udah tersimpan di otak tadi. Nah, gitu. Jadi, kalau masih anak-anak tapi udah bisa ngebaca, sebenarnya dia baru meniru. Belum tentu lo dia bisa mengenali huruf yang dia baca. Bagaimana mengajarkan membaca embaca-permulaan pada anak nak-anak? anak? Karena anak sudah lebih dulu mengenal bentuk (dan belum mengenal huruf), maka untuk mengajarkan membaca... perbanyaklah gambar-gambar. Dari mana gambar diperoleh? Ya, yang ada di rumah dulu. Misalnya: gambar di kaleng Khongguan, gambar di kalender, gambar di sampul majalah. Wah, pokoknya gambar apa aja yang ada di ruang tamu kita. Begitu anak melihat gambar, dia akan mengingat apa yang sudah pernah dilihatnya. Nah, dia lalu mengingat namanya. Kalau dia pernah tahu, dia akan menyebut namanya. Kalau dia belum pernah tahu, dia akan diem aja. Apa ya...? apa ya...? 3

Makanya, setelah anak ditunjukkan gambar, sebaiknya bapak-ibu segera ngucapin apa nama gambar itu. Supaya anak menerima informasinya dua. Yang satu, berupa gambar Satunya lagi, berupa bunyi atau suara nama gambar itu. Dengan cara begitu, mudah-mudahan adik-adik bisa cepat belajar membaca. Gampang kan...? Bagaimana memilih pilihan kata? Tadi kan anak-anak udah banyak melihat gambar. Dia juga udah banyak mendengar nama-nama barang yang udah diucapin bapak ibu. Nah, berarti isi ingatan anak berisi: - gambar-gambar yang pernah dilihatnya - suara-suara yang pernah didengarnya - nama-nama barang yang pernah diterangkan kepadanya Maka, kalau mau ngajarin membaca, sebaiknya dipilih tulisan-tulisan yang maknanya sudah dia kenal dulu. 4

Misalnya: m a m a p a p a s u s u n a s i Dengan cara begitu, anak tidak sulit mengenali huruf /m/, /a/, /m/, /a/ karena dia memang sudah dekat dengan mama-nya dan sering mendengar bunyi m..a..m..a.. Atau dia tidak sulit mengenali huruf /s/, /u/, /s/, /u/ karena dia sering mendengar perkataan s..u..s..u.. Tapi ingat, untuk mengajarkan kata-kata dan membaca tulisan ini... jangan langsung banyak. Dikit... dikit... aja. Biar anak mudah mengingatnya dan mudah pula membaca ulang. Karena, kata ahli otak, kemampuan memori seseorang yang lagi belajar, hanya bisa menyimpan kurang lebih 7 chunk plus/minus 2. Jadi: Kalau rata-rata anak, sekali menghafal sesuatu, ia bisa 7 kata atau 7 istilah. Kalau dia pinter, sekali menghafal sesuatu, ia bisa 9 kata atau 9 istilah. Tapi, kalau dia kurang pinter, sekali menghafal sesuatu, paling-paling hanya bisa 5 kata atau 5 istilah. 5

Bagaimana tahapan membaca jika ditinjau dari perkembangan bahasa? Kalau menurut Pak Clara dan Pak William Stern (itu.. tu.. dua ilmuwan dari Jerman), perkembangan bahasa anak bisa dibagi menjadi empat. Tapi, kalau ibu-ibu ngelihat ada yang tidak sama antara tahapan perkembangan dengan apa yang ada dalam kenyataan, jangan tergesa-gesa protes, ya. Soalnya, menetapkan perkembangan bahasa berdasarkan batas-batas umur, bukanlah masalah yang mudah. Apalagi perkembangan bahasa itu tidak sama, karena sering ada penyimpangan yang nggak selalu pas. Tahap pertama, anak bisa kalimat satu kata ata, ini terjadi dari 1 tahun sd 1 tahun 6 bulan. Kata pertama yang diucapkan anak dimulai dari suara-suara raban seperti yang kita dengan keluar dari mulut seorang bayi. Apaan tuh suara raban? Meraban itu saat bayi melakukan permainan dengan tenggorokan, mulut, dan bibir supaya selaput suara menjadi lebih lembut. Kalau bayi ngeluarin suara ema (maka bunyi e hampir nggak kedengaran) atau memanggil bapak dengan suara pa. Nah, kata-kata pertama itu sebenarnya hanya pernyataan spontan dan hampir nggak ada hubungan dengan proses belajar bicara. 6

Umumnya, pada masa ini, kata-kata yang diucapkan terdiri dari satu kata saja. Tahap kedua, anak bisa memberi nama, ini terjadi dari 1,5 tahun sd 2 tahun. Pada anak ada dorongan untuk mengetahui nama semua benda. Anak menyadari bahwa setiap benda punya nama. Nah, setiap berjalan ke sana ke mari, dia pasti nanya: ini apa? Itu apa? Itu siapa? Wah, biasanya kalau udah gitu, orangtuanya capek deh ngejawabnya. Jadi, anak yang tadinya hanya bisa satu kata, sekarang udah mulai bisa kalimat dua-kata, kemudian kalimat tiga-kata. Tapi kadang-kadang, anak juga mengalami kesukaran bicara, karena pikiran dan perasaannya lebih cepat berkembang daripada bahasanya. Pada saat ini kata yang gampang dibaca atau gampang diucapkan oleh anak adalah kata benda, disusul kata kerja, kemudian kata sifat. Tahap ketiga, anak bisa mengucap kalimat tunggal, ini terjadi dari 2 tahun sd 2,5 tahun. Bahasa dan bentuk kalimat yang dikuasai anak makin baik dan sempurna. Anak mulai bisa menggunakan kalimat tunggal. Dia mulai menggunakan 7

awalan dan akhiran, dia juga mulai bisa menyatakan perbandingan, seperti: mangga lebih besar daripada tomat. Bapak lebih tinggi daripada ibu. Tahap keempat, anak bisa kalimat majemuk, ini terjadi dari 2 tahun sd 4 tahun, dan seterusnya. Anak bisa mengucapkan dan membaca kalimat yang makin panjang dan makin bagus. Ia bisa menyatakan pendapat dengan kalimat majemuk. Kadang ia menggunakan kata perangkai, akhirnya timbullah anak kalimat. Jika anak menanyakan apa sebabnya?, itu bukan bermaksud supaya kita menerangkan sebab-sebab sesuatu kepadanya; tapi dia hanya ingin menyatakan bahwa kejadian itu masih asing baginya, dan ia ingin lebih banyak mengetahui tentang hal itu. Nah, untuk yang terakhir ini (saat anak ingin lebih banyak mengetahui tentang sesuatu hal), maka saat yang tepat bagi orangtua mengajarkan membaca-lanjut pada anak, yaitu membaca pemahaman seperti teks-teks yang agak panjang. Tapi harus disertai sedikit dongeng lho ya. Biar lebih menarik buat anak-anak. 8

Kapan Tepatnya Anak Belajar Membaca? O iya. Kita udah banyak ngobrolin masalah membaca. Tapi kapan ya saat yang paling tepat supaya Bapak-Ibu bisa ngajarin adik kecil bisa membaca. Kalau ngajarinnya terlalu awal, nggak mungkinlah dia bisa. Kalau ngajarinnya sudah agak gedhe, wah udah telat dong. Ternyata... untuk belajar membaca-permulaan itu diperlukan beberapa persyaratan, yaitu: Kalau anak udah bisa mengendalikan organ bicaranya. Ini bisa diketahui kalau dia pernah ngucapin bahasa raban. Kayak begini lho: a...a ta.. a ta.. a ta..., atau er..err..err..err..err... Lalu yang model begini: ma..ma... ma..ma... mam. Kalau anak udah mampu mengeluarkan isi hatinya. Dia punya mau tapi agak sulit mengutarakan. Kalau anak udah menguasai teknik berbicara sekedarnya. Dia ngomong aja, tapi artinya suka nggak nyambung. Dia ngomong aja, tapi ngomong sendiri. Jadi dia belum paham kapan harus bicara dan kapan harus mendengar. 9

Kalau anak udah mengerti bahwa coret-coretan dan gambar itu mempunyai arti dan bunyi tertentu. Coretan garis-garis panjang misalnya, dianggap sebagai jalan. Coretan lingkaran dianggap sebagai buah. Gambar mobil dibunyikan ngeng...ngeng... ngeng... kiri, kiri. Nah, kalau anak kekurangan salah satu dari empat syarat itu, dapat mengurangi kelancaran pengajaran membaca permulaan, sebab dia akan mengalami hambatan. Kecepatan kemampuan membaca setiap anak, unik lho Apakah tiap anak kalau udah bisa membaca, pinternya sama? Belum tentu. Hal ini tergantung kepada bagaimana i-n-t-e-r-a-k-s-i antara dia dengan bapakibunya, antara dia dengan bacaan-bacaan yang disediakan. Kalau bapak ibunya sering berinteraksi dengan anak, sering ngajak ngobrol, maka anak akan sering mendengar suara-suara. Anak itu kemudian terlatih untuk menerka makna suara yang diucapkan orang di sekitarnya. Dia menjadi tahu. Dia menjadi ngerti. Kalau bapak ibunya sering memberi latihan dengan cara membacakan buku, maka anak-anak menjadi sering melihat gambar, melihat bentuk, dan melihat 10

aneka teks. Wah, anak yang dilatih dengan cara begitu, akan mudah bersahabat dengan buku-buku. Jadinya, dia tertarik memegang dan membukabuka buku, dia bakalan muncul minat untuk membaca. Semakin sering anak menatap susunan huruf, maka semakin mudah anak membaca kata. Kalau kata-kata yang dipahami semakin bertambah, maka anak menjadi mudah membaca kalimat. Karena itu, kemampuan membaca anak bisa berbeda-beda tergantung pada beberapa hal, yaitu: Adanya rangsang awal yang sering diterima anak, Interaksi dengan lingkungannya, terutama sering dijak bicara oleh ibubapak, Tersedia buku-buku bacaan (bertema anak-anak lho), Adanya minat dan keinginan berlama-lama dengan buku, Tersedia CD-CD yang menggugah rasa ingin tahu anak untuk membaca, Pendampingan awal dari orangtua, sambil nerangin dan mendongengkan isi buku yang dipegang anak; atau mendampingi anak selagi memainkan CD. 11

Apa sih yang patut dan yang tidak patut diakukan orangtua pada saat anak membaca? Nah, kalau yang ini gampang-gampang susah. Soalnya banyak orangtua yang punya pikiran ingin ngebantu anak, tetapi belum tentu anak merasa enjoy. Ingat lho, apa yang ada dalam pikiran orangtua, nggak selalu sama dengan apa yang ada dalam pikiran anak. Nah, ini ada sedikit tips ringan bagi orangtua: Nggak usahlah memaksakan anak supaya cepet pinter baca. Karena bisatidaknya anak membaca ditentukan oleh tahap perkembangan. Anak itu tidak otomatis bisa baca, maka latihlah dengan sabar mengenali huruf demi huruf. Berikan buku yang bersampul tebal dan kertasnya pun tebal agar tidak mudah dirobek anak. Kalau orangtua suka memegang buku, anak juga tertarik megang buku. Jika anak sudah senang memegang buku, dampingilah dan terangkan secara menyenangkan apa isi buku itu. Kalau kita cukup lama membaca, anak akan melihat betapa orangtuanya mencintai buku. 12

Hindari cerewet, cepetan dong... mama mau masak nich sebab anak-anak nggak mungkin bisa cepet-cepet membaca. Ajak dia sering-sering ke toko buku, biarkan dia memilih buku awal yang memikat hatinya. Tapi kan pengajaran membaca nggak hanya lewat buku, bisa juga melalui CD Interaktif. Gimana dong tipsnya? Wah, untuk yang ini Kak Peni dan crew Akal Interaktif, kayaknya lebih pinter deh. Sekian dulu ya... Salam... 13