BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia membaca adalah melihat serta memahami isi dari apa yang tertulis (dengan melisankan atau hanya dalam hati) 1. Dengan demikian, pengetahuan yang ada dalam bacaan dapat diterima oleh pembaca. Tidak hanya itu, pembaca dapat berimajinasi melalui membaca. Membaca juga mampu meningkatkan kemampuan berkomunikasi dan berbahasa, kemampuan mendengarkan, kemampuan mengingat, dan mendorong kreativitas. Membacakan buku cerita anak yang diperankan oleh tokoh tokoh binatang, mampu membangun imajinasi anak. Jika anak-anak disuguhkan dengan buku cerita anak yang beragam dan bergambar, dapat mendorong anak-anak untuk mendapatkan minat membaca dari usia dini. Dalam Tugas Akhir ini, penulis menerjemahkan buku cerita anak yang berjudul Borupii Monogatari Bab 2. Buku ini adalah karangan Nasuda Jun. Dalam buku Borupii Monogatari terdapat 18 bab dan 1 epilog. Buku tersebut menceritakan tokoh Boku 2 yang bertemu dengan para kurcaci. Alasan Bab 2 ini dipilih karena pada bab ini diceritakan awal mula tokoh Boku bertemu dengan kurcaci sehingga membuat cerita pada bab 2 ini menarik. 1 Kamus Besar Bahasa Jepang Online. <http://kbbi.web.id/baca>. Diakses pada 15 Februari 2017 2 Aku dalam Bahasa Jepang 1
2 Penulis berharap dengan menerjemahkan buku cerita anak ini akan menambah wawasan pembaca. Dalam menerjemahkan bacaan Borupii Monogatari, penulis menggunakan metode penerjemahan komunikatif. Penggunaan metode tersebut bertujuan agar hasil terjemahan dapat dengan mudah dipahami oleh pembaca sasaran. Tujuan penulis menerjemahkan buku Borupii Monogatari Bab 2 agar terjemahan ini dapat digemari para pembaca. 1.2. Pokok Bahasan Pokok bahasan dari Tugas Akhir ini adalah penerjemahan buku Borupii Monogatari Bab 2 dengan menggunakan metode penerjemahan komunikatif, agar cerita yang ada di dalam buku ini dapat dimengerti oleh pembaca. 1.3. Tujuan Penulisan Adapun tujuan dari penulisan Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut; 1. Menghasilkan teks terjemahan buku Borupii Monogatari Bab 2 dari Bahasa Jepang ke dalam Bahasa Indonesia. 2. Menerapkan ilmu yang sudah dipelajari selama menjadi mahasiswa Diploma III Program Studi Bahasa Jepang Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada. 3. Menyajikan terjemahan bahasa Indonesia yang dapat dimengerti oleh pembaca. 4. Menambah hasil karya terjemahan bahasa Jepang-Indonesia.
3 1.4. Metode Penerjemahan Dalam menerjemahkan Tugas Akhir ini, penulis memilih salah satu metode yang sesuai untuk siapa dan untuk apa penerjemahan dilakukan. Menurut Newmark dalam buku yang berjudul A textbook of Translation (via Dwi Siwi, 2016:3) mengemukakan 8 metode penerjemahan yang dapat dipilih. 8 metode itu terdiri dari: penerjemahan kata demi kata, penerjemahan harfiah, penerjemahan setia, penerjemahan semantis, penerjemahan adaptasi, penerjemahan bebas, penerjemahan idiomatis, dan penerjemahan komunikatif. Dari beberapa metode penerjemahan yang disebutkan di atas, penulis memilih metode penerjemahan komunikatif, agar penulis bisa menghasilkan terjemahan yang dapat dipahami oleh pembaca. Metode penerjemahan komunikatif merupakan metode yang diakui oleh Newmark karena hasil dari metode tersebut lebih mudah dipahami oleh pembaca. 1.5. Langkah-Langkah Penerjemahan Dalam buku yang berjudul A Story of Translation Theory karya Dr. Ronald H. Bathgate (via Dwi Siwi, 2016:3-5) mengungkapkan tujuh langkah dari proses penerjemahan, yaitu: 1. Tunning (Penjajakan) yaitu, menjajaki bahan yang akan diterjemahkan dalam hal makna dan gaya. 2. Analysis (Penguraian) yaitu, menguraikan setiap kalimat yang terdapat dalam bahasa sumber menjadi satuan-satuan berupa kata atau frase, untuk menentukan hubungan sintaksis dari unsur kalimat tersebut.
4 3. Understanding (Pemahaman) yaitu, memahami bagaimana isi yang terkandung dalam cerita tersebut dengan menangkap gagasan utama tiap paragraf (alinea) dan ide-ide pendukung dan gaya pengembangannya, serta menangkap hubungan gagasan satu sama lain dalam tiap paragraf dan antar paragraf. Selain itu perlu menguasai bidang ilmu pengetahuan yang akan diterjemahkan harus sebagaimana yang telah ditulis oleh pengarang. 4. Terminology (Peristilahan). Mencari padanan istilah-istilah, ungkapan-ungkapan dari bahasa sumber ke dalam bahasa sasaran yang tepat, cermat, dan selaras. 5. Restructuring (Perakitan). Menerjemahkan secara tepat makna dan gaya bahasa sumber agar susunan kalimat bahasa sasaran selaras dengan bahasa sumber. 6. Checking (Pengecekan). Memeriksa kembali kesalahan-kesalahan dalam penulisan kata dan pemakaian tanda baca. Selain itu bertanya kepada orang lain untuk mengecek dan menyarankan perubahanperubahan. Memperbaiki susunan-susunan kalimat untuk menghasilkan kalimat yang lebih efektif. 7. Discussion (Pembicaraan). Mendiskusikan hasil terjemahan, baik dengan menyangkut isi maupun menyangkut bahasanya kepada orang lain yang dianggap lebih mengerti tentang bahasa sumber maupun bahasa sasaran.
5 Langkah-langkah yang digunakan untuk menerjemahkan buku Borupii Monogatari Bab 2 ini yang pertama, membaca dan menganalisis teks yang akan diterjemahkan. Kedua, menguraikan perkalimat teks yang akan diterjemahkan. Ketiga, menerjemahkan teks yang telah diuraikan dengan mencari padanan kata yang sesuai dengan bahasa sasaran tanpa mengubah makna dari bahasa sumber. Keempat, memeriksa dan mendiskusikan hasil terjemahan dengan orang yang dianggap lebih mengerti dengan bahasa sumber dan bahasa sasaran. Terakhir, menyusun hasil terjemahan yang sudah didiskusikan dalam bentuk paragraf agar mudah dipahami. 1.6. Sistematika Penulisan Tugas Akhir ini berisi 3 bab. Bab 1 berisi latar belakang, pokok bahasan, tujuan penulisan, metode penerjemahan, langkah-langkah penerjemahan, dan sistematika penulisan. Bab 2 berisi terjemahan perkalimat dan hasil terjemahan utuh dalam Bahasa Indonesia. Bab 3 berisi penutup.