BAB I PENDAHULUAN. tersebar luas di dunia (Maas, 1998; Spencer, 1978). Penyakit ini disebabkan oleh

dokumen-dokumen yang mirip
disukai masyarakat luas karena memiliki nilai ekonomi yang tinggi dalam kondisi aseptik secara in vitro (Yusnita, 2010). Pengembangan anggrek

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Alexopoulus dan Mims (1979), klasifikasi jamur C. cassiicola. : Corynespora cassiicola (Berk. & Curt.) Wei.

(Gambar 1 Gejala serangan Oidium heveae pada pembibitan karet)

PENYAKIT-PENYAKIT PENTING PADA TANAMAN HUTAN RAKYAT DAN ALTERNATIF PENGENDALIANNYA

PENDAHULUAN Latar Belakang

KONSEP, DIAGNOSIS, DAN KLASIFIKASI PENYAKIT TANAMAN

I. PENDAHULUAN. Kentang (Solanum tuberosum L.) adalah tanaman pangan utama keempat dunia setelah

TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 1 : Pengamatan mikroskopis S. rolfsii Sumber :

BAB I PENDAHULUAN. merupakan sumber protein, lemak, vitamin, mineral, dan serat yang paling baik

TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi jamur Corynespora cassiicola menurut Alexopolus dan Mims. : Corynespora cassiicola (Berk. & Curt.

dan kehilangan kemampuan untuk berproduksi tinggi. Penyebaran dan tingkat serangan penyakit tergantung pada kondisi lingkungan seperti temperatur dan

I. PENDAHULUAN. Tanaman jagung merupakan salah satu jenis tanaman pangan biji-bijian dari

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Taksonomi Tanaman Karet Sistem klasifikasi, kedudukan tanaman karet sebagai berikut :

TINJAUAN LITERATUR. Klasifikasi jamur Corynespora cassiicola menurut Alexopolus dan Mims. : Corynespora cassiicola (Berk. & Curt.

TINJAUAN PUSTAKA. Syarat Tumbuh

PEMELIHARAAN TANAMAN JAGUNG DARI PENYAKIT BULE

TINJAUAN PUSTAKA. merata sepanjang tahun. Curah hujan (CH) untuk pertanaman pepaya berkisar

TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Morfologi Cabai

I. PENDAHULUAN PG : Ganies R.A. dkk.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Jagung manis(zea mays var saccarata) merupakan tanaman pangan yang. bahan baku industri gula jagung (Bakhri, 2007).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Berikut adalah taksonomi pengisap polong kedelai (EOL, 2014):

TINJAUAN PUSTAKA. Adapun klasifikasi Colletotrichum gloeosporioides Penz. Sacc. menurut. : Colletotrichum gloeosporioides Penz. Sacc.

STUDI BUDIDAYA DAN PENGELOLAAN PENYAKIT TANAMAN STROBERI (Fragaria xananassa Dutch.) DI PT. KUSUMA AGROWISATA, KOTA BATU JAWA TIMUR

melakukan inokulasi langsung pada buah pepaya selanjutnya mengamati karakter yang berhubungan dengan ketahanan, diantaranya masa inkubasi, diameter

BAB I PENDAHULUAN. selebihnya tumbuh di pulau Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Papua, dan pulau

TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kedelai berbentuk perdu dengan tinggi lebih kurang cm.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kacang tunggak (Vigna unguiculata (L.)) merupakan salah satu anggota dari

BAB I PENDAHULUAN. mengandalkan hidupnya dan bermata pencaharian dari hutan (Pratiwi, 2010 :

TINJAUAN PUSTAKA. Jamur penyebab penyakit pada tanaman krisan

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Kelapa Sawit

BAB I PENDAHULUAN. beras, jagung dan gandum (Samadi, 1997). Mengacu pada program pemerintah akan

Akibat Patik Setitik, Rusaklah Penghasilan Petani

II. TINJAUAN PUSTAKA. Patogen serangga adalah mikroorganisme infeksius yang membuat luka atau

PELAKSANAAN PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kacang Bogor berasal dari benua Afrika, daerah penyebarannya mencapai

DAFTAR GAMBAR. optimal, dan yang tidak dipupuk

HASIL DAN PEMBAHASAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench) termasuk famili Graminae

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi tanaman mentimun ( Cucumis sativus L.) (Cahyono, 2006) dalam tata nama tumbuhan, diklasifikasikan kedalam :

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Agrios (1996), penyakit bercak coklat sempit diklasifikasikan

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Agrios (1996) taksonomi penyakit busuk pangkal batang

HASIL DAN PEMBAHASAN

TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman jarak pagar berupa perdu dengan tinggi 1 7 m, daun tanaman

II TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi tanaman kakao menurut Tjitrosoepomo (1988) dalam Bajeng, 2012

II. TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. Pisang raja bulu (Musa paradisiaca L var. sapientum) merupakan salah

TINJAUAN PUSTAKA. Penyakit Eucalyptus spp. Ada beberapa penyakit penting yang sering menyerang tanaman. Eucalyptus spp.

KULIAH 2. ILMU PENYAKIT TUMBUHAN DASAR

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Klasifikasi dan Deskripsi Tanaman Cabai Merah (Capsicum annuum L.)

BAB I PENDAHULUAN. yang tersebar di wilayah tropis dan subtropis. Dalam skala internasional, pisang

VI. PEMBAHASAN 6.1. Identifikasi Sumber-sumber Risiko

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga BAB I PENDAHULUAN

BUDIDAYA DAN PEMELIHARAAN TANAMAN STROBERI

Mengenal Penyakit Busuk Batang Vanili. Oleh : Umiati

Oleh: SUTOPO Hp

II. TINJAUAN PUSTAKA. Ordo: Polypetales, Famili: Leguminosea (Papilionaceae), Genus:

TINJAUAN PUSTAKA. Kingdom: Plantae, Divisio: Spermatophyta, Subdivisio: Angiospermae, Class:

II. TINJAUAN PUSTAKA. daun-daun kecil. Kacang tanah kaya dengan lemak, protein, zat besi, vitamin E

CARA TUMBUHAN MEMPERTAHANKAN DIRI DARI SERANGAN PATOGEN. Mofit Eko Poerwanto

BAB I PENDAHULUAN. jumlah spesies jamur patogen tanaman telah mencapai lebih dari

Pengendalian Penyakit pada Tanaman Jagung Oleh : Ratnawati

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Kondisi Umum Tempat Pengambilan Sampel Pengambilan sampel Colletotrichum dilakukan di lahan cabai merah Kecamatan Selo

II. TINJAUAN PUSTAKA. Cabai (Capsicum annum L.) berasal dari Mexico. Sebelum abad ke-15 lebih

Hama Patogen Gulma (tumbuhan pengganggu)

TINJAUAN PUSTAKA Tanaman Wijen secara Umum

II. TINJAUAN PUSTAKA. Jagung manis termasuk dalam golongan famili graminae dengan nama latin Zea

PENDAHULUAN. ternyata dari tahun ke tahun kemampuannya tidak sama. Rata-rata

I. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max [L]. Merrill) merupakan salah satu komoditas pangan

MENGIDENTIFIKASI DAN MENGENDALIKAN PENYAKIT BLAST ( POTONG LEHER ) PADA TANAMAN PADI

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kacang panjang diklasifikasikan sebagai berikut :

II. TINJAUAN PUSTAKA. Saat ini Indonesia menjadi negara produsen kopi keempat terbesar dunia setelah

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tomat merupakan salah satu tanaman hortikultura yang penting di dunia.

PENGARUH PENYIMPANAN DAN FREKUENSI INOKULASI SUSPENSI KONIDIA Peronosclerospora philippinensis TERHADAP INFEKSI PENYAKIT BULAI PADA JAGUNG

ILMU PENYAKIT TUMBUHAN

BAB IX PEMBAHASAN UMUM

III. PROSES TERJADINYA PENYAKIT TUMBUHAN

Ambang Ekonomi. Dr. Akhmad Rizali. Strategi pengendalian hama: keuntungan dan resiko Resiko aplikasi pestisida

I. PENDAHULUAN. tanaman jagung di Indonesia mencapai lebih dari 3,8 juta hektar, sementara produksi

PENYAKIT TANAMAN TEMBAKAU VIRGINIA

INHERITANCE OF RESISTANCE TO POWDERY MILDEW (Podosphaera xanthii (Castag.) Braun et Shishkoff) IN MELON (Cucumis melo L.)

II. PLASMA NUTFAH. Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 3

METODE MAGANG. Tempat dan Waktu

TINJAUAN PUSTAKA. Stadium ini ditemukan pada daun daun tua yang sedang membusuk. Jamur ini

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 10. HAMA DAN PENYAKIT TANAMANlatihan soal 10.2

II. TINJAUAN PUSTAKA. spesies. Klasifikasi tanaman ubikayu adalah sebagai berikut:

1. PENDAHULUAN. Kedelai merupakan tanaman asli daratan Cina dan telah dibudidayakan sejak 2500

TINJAUAN LITERATUR. Klasifikasi penyakit C. gloeosporioides (Penz.) Sacc menurut

PEMBAHASAN. Posisi PPKS sebagai Sumber Benih di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Stroberi (Fragaria sp.) merupakan salah satu komoditas buah-buahan yang

P R O S I D I N G ISSN: X SEMNAS BIODIVERSITAS Mei 2015 Vol.4 No.3 Hal:

Lampiran 2. Daftar Sidik Ragam Tinggi Tanaman 2 MST

V. GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Cabai merupakan tanaman semusim berbentuk perdu tegak, batang berkayu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Penyakit antraknosa pada tanaman cabai disebabkan oleh tiga spesies cendawan

BAB I PENDAHULUAN. yang kini mulai ditanam di beberapa daerah dataran tinggi di Indonesia.

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Klasifikasi dan Deskripsi Tanaman Cabai Rawit (Capsicum frutescensl.)

I. PENDAHULUAN. Jagung (Zea mays L.) merupakan tanaman serealia sumber karbohidrat kedua

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Powdery mildew merupakan salah satu nama penyakit pada tanaman yang tersebar luas di dunia (Maas, 1998; Spencer, 1978). Penyakit ini disebabkan oleh infeksi jamur powdery mildew (jamur embun tepung). Secara taksonomi, jamur ini berasal dari famili Erysiphaceae yang terdiri dari ± 25 genus. Ada 8 genus yang menyebabkan penyakit powdery mildew, yaitu Cystotheca, Erysiphe, Oidium, Golovinomyces, Neoerysiphe, Podosphaera, Sawadaea, dan Sphaerotheca (Ale- Agha et al., 2008). Gejala awal penyakit powdery mildew yang ditunjukkan oleh masingmasing genus jamur powdery mildew hampir sama, yaitu ditandai dengan bercak putih seperti bubuk tepung (konidia) yang menyebar dan menempel pada permukaan abaksial dan adaksial daun tanaman. Semakin lama, penyebaran konidia akan semakin meluas dan menebal membentuk miselium sampai menutupi permukaan daun. Kerapatan miselium yang menutupi permukaan daun menyebabkan daun menggulung kearah adaksial, warna daun mengalami perubahan menjadi coklat dan daun akan mengering (Peres dan Mertely, 2004). Hal tersebut dapat menurunkan aktivitas fotosintesis yang memicu terjadinya nekrosis dan defoliasi daun (Maas, 1998). Jamur powdery mildew tidak hanya menginfeksi daun, tetapi juga batang, tangkai daun, stolon, bunga, dan buah, tetapi paling banyak ditemukan di daun dibandingkan dengan organ tumbuhan lainnya (Maas, 1998). Jamur powdery 1

2 mildew bersifat obligat parasit, yaitu jamur yang tidak dapat hidup tanpa adanya inang (Nelson et al., 1996; Maas, 1998). Inang jamur powdery mildew bermacammacam, mulai dari gulma (misalnya Bromus, Urtica, Veronica, Verbena, dan Valerianella), tanaman hias (misalnya Acer, Aster, Begonia, Chrysanthenum, Cotinus, dan Dahlia) sampai tanaman bernilai ekonomis (misalnya Brassica, Cucumis, Cucurbita, Cyclonia, Cyphomandra, dan Fragaria). Jamur powdery mildew bersifat spesifik, yaitu spesies dari jamur powdery mildew hidup pada tanaman inang khusus, spesies tertentu hanya dapat menginfeksi dan memanfaatkan tanaman inang pada rentang sempit atau hanya pada spesies tanaman inang tertentu saja (Braun et al., 2000; Hirata et al., 2003; Cunnington et al., 2001). Salah satu contohnya adalah jamur powdery mildew pada tanaman stroberi. Jamur powdery mildew yang sering ditemukan di tanaman stroberi berasal dari genus Podosphaera (Jarmolica dan Bankina, 2009), yaitu spesies Podosphaera aphanis (Maas, 1998; Spencer, 1978) dan Podosphaera macularis (Gadoury et al., 2007). Kedua spesies yang ditemukan pada tanaman stroberi ini juga dapat ditemukan pada tanaman lain, tetapi P. aphanis atau P. macularis yang ditemukan di tanaman stroberi tidak dapat menginfeksi tanaman lain walaupun jenisnya sama dan sebaliknya. Pada stroberi, infeksi jamur powdery mildew dapat menurunkan produktivitas tanaman tersebut dalam menghasilkan buah. Padahal, buah stroberi merupakan buah yang bernilai ekonomis tinggi dan permintaan pasar pun tinggi terhadap buah tersebut (Choi et al., 2015).

3 Berbagai macam usaha telah dilakukan petani untuk mengatasi infeksi jamur powdery mildew, mulai dari penyiraman permukaan daun yang terinfeksi jamur powdery mildew, pembakaran tanaman stroberi yang terinfeksi, penggunaan fungisida, penanaman bibit dari biji dan kultur jaringan, penanaman berbagai varietas stroberi sampai dengan persilangan antar varietas. Namun, jamur powdery mildew mempunyai sistem pertahanan terhadap lingkungan yang ekstrim, tingkat patogenisitas terhadap setiap varietas stroberi saat menyerang tanaman stroberi dan sensitivitas terhadap fungisida yang tidak sama. Selain itu, setiap varietas tanaman stroberi mempunyai gen-gen ketahanan dan sifat genetik yang berbeda yang dapat mempengaruhi cepat lambatnya pertumbuhan jamur powdery mildew (McCreight, 2006). Penelitian tentang identifikasi jamur powdery mildew pada tanaman stroberi telah banyak dilakukan di luar negeri, salah satunya dilakukan oleh Jarmolica dan Bankina (2009) yang meneliti tentang jamur powdery mildew pada tanaman stroberi di Latvia yang ditanam di lahan. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa agen penyebab penyakit powdery mildew berasal dari genus Podosphaera. Sejauh ini belum ada yang mengidentifikasi jamur powdery mildew pada tanaman stroberi di Indonesia, padahal stroberi merupakan salah satu komoditas buah-buahan yang penting dalam menunjang kemajuan ekonomi masyarakat. Berdasarkan uraian diatas, tujuan dari dilakukannya penelitian ini adalah mengidentifikasi jamur powdery mildew pada tanaman stroberi untuk mendapatkan isolat yang nantinya dapat diketahui tingkat patogenisitasnya. Selain

4 itu, juga dapat diketahui tingkat resistensi varietas stroberi terhadap infeksi jamur powdery mildew. Harapannya, setelah penelitian ini selesai dapat dilanjutkan ke penelitian selanjutnya mengenai cara penanganan yang tepat untuk mencegah berkembangnya penyakit powdery mildew sesuai dengan tingkat patogenisitasnya. B. Rumusan Masalah Merujuk pada latar belakang di atas, maka permasalahan dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. Jamur jenis apa saja yang menyebabkan penyakit powdery mildew pada tanaman stroberi berdasarkan karakter morfologinya? 2. Jamur powdery mildew jenis apa yang memiliki tingkat patogenisitas paling tinggi terhadap tanaman stroberi? 3. Varietas stroberi apa yang resisten terhadap infeksi jamur powdery mildew? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka dapat dituliskan beberapa tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian ini, yaitu : 1. Mengidentifikasi jenis-jenis jamur yang menyebabkan penyakit powdery mildew pada tanaman stroberi berdasarkan karakter morfologinya 2. Mengidentifikasi jenis jamur powdery mildew yang mempunyai patogenisitas tinggi terhadap tanaman stroberi 3. Mengidentifikasi varietas stroberi yang resisten terhadap infeksi jamur powdery mildew

5 D. Manfaat Penelitian Diharapkan dengan tercapainya tujuan tersebut akan memberikan manfaat sebagai berikut : 1. Memberikan informasi tentang jenis-jenis jamur yang menyebabkan penyakit powdery mildew berdasarkan karakter morfologinya 2. Memberikan informasi tentang jenis jamur powdery mildew yang memiliki tingkat patogenisitas paling tinggi terhadap tanaman stroberi 3. Memberikan informasi tentang varietas stroberi yang resisten terhadap infeksi jamur powdery mildew E. Ruang Lingkup Penelitian Adanya banyak faktor yang mempengaruhi penelitian ini, maka peneliti memandang perlu untuk membuat ruang lingkup penelitian yang berisi batasanbatasan penelitian agar masalah dalam penelitian tidak meluas, yaitu : 1. Ada 10 varietas yang digunakan untuk uji patogenisitas dan resistensi pada penelitian ini. Kesepuluh varietas tersebut adalah Brastagi, Californica, Rosalinda, Sweetcharlie, Festival, Earlybrite, Dorit, Osogrande, Deep rose, dan Stroberi hitam. 2. Pengambilan sampel powdery mildew dilakukan di Balitjestro-Batu, Bumiaji- Batu, dan Bayuroto-Magelang. Pengambilan sampel tanaman stroberi dilakukan di Balitjestro-Batu dan Bumiaji-Batu.