BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek penelitian Sejarah Resto Rumah Soto Padang Gambar 1. 1 Logo Resto Rumah Soto Padang

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS MODEL BISNIS KANVAS RESTO RUMAH SOTO PADANG DI BUKITTINGGI ANALYSIS OF BUSINESS MODEL CANVAS AT RESTO RUMAH SOTO PADANG IN BUKITTINGGI

BAB I PENDAHULUAN. Republika.co.id, Jakarta)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI

I. PENDAHULUAN. Di Indonesia, industri kreatif dibagi menjadi 15 subsektor, diantaranya: mode,

BAB I PENDAHULUAN. Hongkong, dan Australia. Selama periode Januari-November 2012, data

2015 STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS RUMAH MAKAN PADA SAUNG KATINEUNG RASA PUNCLUT MELALUI ANALISIS SWOT

UKDW BAB I. Pendahuluan Latar Belakang Masalah. Dunia bisnis retail saat ini mengalami persaingan yang sangat ketat, dimana

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Logo Fruitea Holic Sumber: Data Internal Fruitea Holic

BAB I PENDAHULUAN. keamanan rumah. Namun, sebagai makhluk hidup, anjing memerlukan

Menyusun Model Bisnis dengan Puzzle (1/2)

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan industri jasa restoran di Indonesia saat ini bisa dikatakan

2016 STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA RUMAH MAKAN SAUNG POJOK DADAHA KOTA TASIKMALAYA

BAB 1 PENDAHULUAN. di Indonesia saat ini adalah cafe. Pada tahun 2016 ini banyak bisnis cafe

I. PENDAHULUAN. Jenis Wisatawan Domestik Asing Jumlah Domestik Asing Jumlah Domestik Asing

MENGENAL BUSSINESS MODEL CANVAS (BMC) DALAM DUNIA START UP

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan mereka. Ada beberapa cara untuk menjaga kesehatan salah satunya adalah

BAB II OBJEK PENELITIAN. A. Perkembangan Industri Kuliner di Yogyakarta. dibanding tahun sebelumnya (Hermawan,2013).

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kecenderungan manusia yang selalu tidak puas itulah yang membuat sebuah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Rumah makan GeTol berdiri sejak tanggal 2 april dengan diprakarsai oleh Ibu Merita. Nama rumah makan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ina Kristiani, 2013

BAB 1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Gambar I.1 Indeks Beberapa Konsumsi Kelompok Barang/Jasa Triwulan III-2015 (BPS Jawa Barat, 2015)

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. adalah sektor perdagangan, hotel dan restoran. Sektor ini memegang peranan yang

BAB I PENDAHULUAN. Tabel I.1 Jumlah Unit Usaha di Indonesia Tahun (unit) (unit) 99,99 2. Usaha Besar (unit) (orang) (orang)

BAB I PENDAHULUAN. Seperti halnya pada skala nasional, pertumbuhan ekonomi provinsi DI. Yogyakarta juga mengalami pertumbuhan positif.

BAB I PENDAHULUAN. tesis, ruang lingkup, tujuan dan manfaat dari penulisan tesis serta sistematika

BAB V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. GAMBAR 1.1 Ganesha Mocktail Cafe Bandung Sumber: Dokumen Ganesha Mocktail Cafe, 2017.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Umum Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Observasi Profil Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin pesat dan persaingan pasar semakin. Apabila perusahaan sudah menetapkan strategi pemasarannya khususnya

BAB I PENDAHULUAN. tarik wisatawan domestik maupun asing. Selain itu Jakarta juga sebagai kota

BAB I PENDAHULUAN. bentuk kebutuhan sandang. Kehidupan sehari hari manusia tidaklah pernah terlepas

BAB I PENDAHULUAN. produknya. Promosi yang merupakan langkah dari perusahaan dalam

BAB I PENDAHULUAN. semakin bertambah pula aneka ragam kebutuhan barang dan jasa untuk memenuhi

Jumlah Restoran dan Kafe

BAB I PENDAHULUAN. dikunjungi serta memiliki fasilitas yang memadai untuk bersantai bersama

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri jasa sangatlah pesat di negara-negara maju begitu pula,

BAB I PENDAHULUAN. Membicarakan komunikasi dalam pemasaran berarti membicarakan. bagaimana pengaruh komunikasi dalam pemasaran dan bagaimana

BAB I PENDAHULUAN. faktor yang sangat penting dalam bidang dagang atau apapun untuk memperkuat

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pariwisata merupakan usaha yang pada umumnya menjanjikan

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. adalah makluk sosial dimanapun mereka berada saling membutuhkan satu

BAB 1 PENDAHULUAN Gambaran Umum Objek Penelitian Gambaran Umum Keramat Bey Berry

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata di Indonesia mempunyai cakupan yang sangat luas, mulai dari tempat wisata

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1. 1 Statistik Kunjungan Wisatawan Mancanegara Di Indonesia Tahun

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

PENGEMBANGAN BISNIS PADA DEPOT DAHLIA MENGGUNAKAN BUSINESS MODEL CANVAS

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Jenis Usaha, Nama, Sejarah Perusahaan dan Lokasi Perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Kebudayaan di masyarakat akan mempengaruhi pengetahuan yang

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan akan memiliki lebih banyak konsumen. Namun ada beberapa hal yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat krisis ekonomi berlangsung di Indonesia, UKM merupakan sektor

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Destiana, 2015

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Fenomena persaingan yang ada telah membuat para pengusaha

BAB I PENDAHULUAN. Kepariwisataan di Indonesia telah tumbuh dan berkembang menjadi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profile Perusahaan

V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

I. PENDAHULUAN. Pangan yang memiliki protein hewani antara lain daging, telur, susu, ikan dan

(Diferentiated Marketing)

PERENCANAAN USAHA MODEL CANVAS

BAB I PENDAHULUAN. perhatian yang seksama dan dicermati semua pihak tak terkecuali oleh perusahaan,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Observasi

BAB I PENDAHULUAN TABEL 1.1 JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN MANCANEGARA DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. dimiliki kota ini, kota perjuangan, kota kebudayaan, kota pelajar, kota pariwisata dan

BAB I PENDAHULUAN. I.I Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN

BAB V PENUTUP. Penelitian ini merupakan upaya penulis dalam menggambarkan kanvas

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pariwisata merupakan usaha yang pada umumnya sangat

I PENDAHULUAN. Tabel 1. Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha Tahun 2009

BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Perkembangan bisnis di Indonesia secara umum telah mengalami

BAB I PENDAHULUAN. sampai besar seperti cafe, rumah makan maupun restoran. Jawa Barat

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perlu mencermati perilaku konsumen dan faktor-faktor yang mempengaruhi

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi menjanjikan suatu peluang dan tantangan bisnis baru bagi

a home base to excellence Mata Kuliah : Rancangan Bisnis (Kewirausahaan Lanjut) Kode : LSE 304 Review BMC Pertemuan - 1

BAB I PENDAHULUAN. bidang ekonomi yang semakin membuka peluang pengusaha untuk turut

PROPOSAL Kedai Goyang lidah PasundanPeluang Bisnis

BAB III BUSINESS MODEL CANVAS

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan atau pelaku bisnis adalah mempertahankan pelanggannya. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. perkembangannya semakin meningkat. Pengembangan ini terus dilakukan karena

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewan Perjalanan dan Wisata Dunia (World Travel and Tourism Council) angka

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. an dan di pelopori PT. MNC Sky Vision yang meluncurkan produknya yaitu indovision. Seiring

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek penelitian 1.1.1 Sejarah Resto Rumah Soto Padang Resto Rumah Soto Padang merupakan sebuah restoran dengan menu khas soto yang berdiri pada 20 November 2013 di kota Bukittinggi. Resto Rumah Soto Padang terletak di jantung kota Bukittinggi tepatnya di Jalan Sudirman No. 4E. Didirikan oleh Ibu Nenny Febridal, untuk dapat mengangkat citra dan level masakan tradisional Indonesia, serta menyajikan masakan yang berkualitas dari segi rasa serta memberikan manfaat bagi konsumennya. Resto Rumah Soto Padang dikelola secara langsung oleh pemiliknya Nenny Febridal, dan dibantu oleh beberapa karyawan. Proses memilih bahan baku sampai pada proses pengolahan ditangani oleh pemilik restoran ini. Resto Rumah Soto Padang memilih menggunakan bahan-bahan yang segar dan berkualitas baik untuk menjaga kualitas serta cita rasa masakan yang mereka sajikan. Resto Rumah Soto Padang menjadikan daging sebagai salah satu bahan utama pilihan. Menu-menu yang ditawarkan di Resto Rumah Soto Padang berbahan dasar daging sapi, namun sebagai pilihan bagi konsumen yang tidak terlalu menyukai olahan daging sapi, Resto Rumah Soto Padang ini menyediakan daging ayam. Gambar 1. 1 Logo Resto Rumah Soto Padang Sumber : Resto Rumah Soto padang, tahun 2016 1

1.1.2 Menu-Menu Resto Rumah Soto Padang 1. Soto Daging 2. Soto Dendeng 3. Soto Paru 4. Soto Rendang 5. Soto ayam 6. Sup Buntut 7. Aneka Jus Buah 8. Aneka Minuman Sup Buntut Soto Ayam Soto Daging Gambar 1. 2 Menu Unggulan Resto Rumah Soto Padang Sumber : Resto Rumah Soto padang, tahun 2016 2

1.2 Latar Belakang Penelitian Industri pariwisata tidak dapat lepas dari industri makanan karena seperti yang dikutip dari koran sindo (Sumber: http://www.koran-sindo.com diakses pada 22 September 2016) kuliner menjadi magnet penting bagi dunia pariwisata. Industri makanan merupakan industri yang menjanjikan, karena makanan merupakan kebutuhan pokok manusia untuk keberlangsungan hidupnya. Restoran waralaba merupakan restoran dengan menggunakan konsep waralaba yaitu perikatan dimana salah satu pihak diberikan hak memanfaatkan dan atau menggunakan Hak Intelektual (HAKI) atau pertemuan dari ciri khas usaha yang dimiliki pihak lain dengan suatu imbalan berdasarkan persyaratan yang ditetapkan oleh pihak lain tersebut dalam rangka penyediaan dan atau penjualan barang dan jasa (Sumber: Peraturan Pemerintah No16/1997 diakses pada 22 September 2016). Melihat pesatnya pertumbuhan bisnis makanan dari fenomena yang ada membuat para pebisnis dipaksa untuk melakukan inovasi dan perubahan demi keberlangsungan bisnisnya. Pengusaha sangat bergantung pada konsumen atau pelanggan, pemilik restoran maupun kafe berlomba lomba mencari tahu dan memenuhi keinginan pelanggan. Seiring dengan adanya perkembangan jaman, bisnis makanan sudah sangat berkembang pesat. Pada awalnya pemilik restoran hanya berfokus pada rasa, harga, dan menu makanannya, namun sekarang permintaan konsumen sangatlah beragam bukan hanya pada rasa, harga, dan menu makanan tapi tempat, fasilitas, keramahan karyawan, bahkan penampilan makanan juga memiliki nilai tersendiri bagi konsumen. Selain perubahan fokus dari pemilik restoran, pelanggan juga mengalami perubahan. Tujuan utama para pelanggan pergi ke restoran sudah bukan untuk makan tapi ingin duduk santai sambil berbincang dengan temannya, foto, dan lain lain. Karena adanya permintaan konsumen yang semakin beragam dan untuk keberlangsungan usahanya pemilik usaha perlu mengevaluasi model bisnisnya agar dapat sesuai dengan perkembangan yang terjadi. Seiring berkembangnya bisnis kuliner di Indonesia khususnya Kota Bukittinggi. Kota Bukittinggi merupakan salah satu pusat Pariwisata di daerah Sumatera Barat yang di kenal dengan Jam Gadang sebagai icon kota 3

Bukittinggi. Bukittinggi merupakan salah satu kota tujuan pariwisata wisatawan domestik maupun mancanegara. 140,000 120,000 100,000 80,000 60,000 40,000 20,000 0 2011 2012 2013 2014 2015 Mancanegara Domestik Gambar 1. 3 Jumlah Wisatawan Di Kota Bukittinggi Sumber : BPS Walikota Bukittinggi,2016 Dari gambar 1.3 dapat dilihat jumlah wisatawan mancanegara maupun wisatawan domestik yang datang ke kota bukittinggi meningkat setiap tahunnya. Dengan dipicu oleh jumlah wisatawan yang tinggi, industri makanan tumbuh subur di kota Bukittinggi. Bukittinggi memiliki kuliner yang beragam mulai dari tradisional hingga yang modern.banyak menu dan konsep unik yang tercipta di kota pariwisata ini. Kuliner soto bukanlah jenis kuliner baru yang hadir di kota Bukittinggi. Soto merupakan salah satu kuliner daerah yang berkembang dari dulu hingga saat ini. Hanya saja tampilan yang dijual oleh para pebisnis soto dapat dibilang cukup standar dan biasanya hanya dijual pada pagi hari untuk sarapan pagi. Melihat peluang yang cukup baik, pemilik Resto Rumah Soto Padang berinisiatif untuk menciptakan resto yang menyediakan olahan soto dari daging sapi dan ayam mengusung konsep family gathering. Jam operasional pun dibuka mulai pagi pukul 08.00 WIB hingga malam hari pukul 22.00 WIB. Resto Rumah Soto Padang merupakan satu-satunya resto di kota Bukittinggi yang benar-benar menyajikan menu utamanya berupa soto dengan berbagai olahan daging sapi dan ayam sesuai dengan nama yang diangkat yaitu Resto Rumah Soto Padang. Resto ini pada awalnya hanya menyediakan 15 meja tamu. Melihat semakin meningkatnya jumlah wisatawan terutama di saat hari 4

libur, maka pemilik berinisiatif untuk menambah jumah meja dan memperluas resto ke bagian depan dan belakang resto. Melalui wawancara peneliti dengan pemilik resto, dengan perluasan dan renovasi tampilan resto, maka terjadi beberapa perubahan yang cukup signifikan terutama pada pendapatan, pada biaya operasional, alur proses bisnis dan segmen konsumen restoran. Berdasarkan survey pendahuluan dengan menggunakan peta empati pelanggan terhadap narasumber Resto Rumah Soto Padang, dapat dianalisis beberapa kaitan nilai yang terdapat pada Resto Rumah Soto Padang yang meliputi, Pertama segmen pelanggan dimana Resto Rumah Soto Padang menyajikan makanan berupa soto yang memiliki ciri khas dikota Bukittinggi. Kedua, melalui saluran pelanggan mengharapkan adanya Resto Rumah Soto Padang di berbagai area di Kota Bukittinggi. Ketiga, hubungan pelanggan yang dibangun melalui diskon yang diberikan oleh Resto Rumah Soto Padang bagi agen-agen travel yang bekerjasama dengan Resto Rumah Soto Padang. Keempat, aktifitas kunci yang dilakukan oleh Resto Rumah Soto Padang melalui pelayanan. Kelima, Resto Rumah Soto Padang melakukan kemitraan dengan beberapa supplier bahan baku untuk menunjang aktivitas Resto Rumah Soto Padang. Dan yang keenam sumber daya utama (manusia) yang dimiliki oleh Resto Rumah Soto Padang berupa pelayanan yang ramah, menyediakan koki yang professional dibidangnya, letak lokasi yang strategis di tengah kota Bukittinggi yang menjadi akses wisata dikota tersebut, serta atmosfir resto yang homey membuat pelanggan yang datang menjadi betah di Resto Rumah Soto Padang. Namun dalam pengoperasian bisnis tentunya banyak kendala yang dihadapi, seperti pemasaran yang kurang efektif yang saat ini masih dibilang sederhana. Kemudian variasi menu yang belum maksimal, serta kesulitan bagi para calon pelanggan yang ingin menikmati soto di Resto Rumah Soto Padang di tempat yang berbeda. Berdasarkan hasil analisis peta empati pelanggan di atas, maka pada penelitian ini digambarkan, dijelaskan dan dianalisis secara rinci mengenai model bisnis Resto Rumah Soto Padang menggunakan model bisnis kanvas yang meliputi sembilan elemen penting dalam sebuah kegiatan bisnis meliputi nilai proposisi, segmen pelanggan, saluran, hubungan dengan pelanggan, aktivitas kunci, kemitraan, sumber daya utama, arus pendapatan dan struktur 5

biaya dalam menciptakan, memberikan dan menangkap nilai. Model bisnis kanvas merupakan sebuah model bisnis yang menggambarkan dasar pemikiran tentang bagaimana organisasi menciptakan, memberikan, dan menangkap nilai dengan menggunakan sembilan blok (Osterwalder & Pigneur, 2012:14). Menurut Bonazzi & Zilber (2014) tidak seperti model bisnis lainnya yang telah ada, model bisnis kanvas dipertimbangkan sebagai model yang paling lengkap pada teori model bisnis, menempatkan, pada detail, hubungan antara keseluruhan komponen internal dan eksternal organisasi, dan memperlihatkan bagaimana hal tersebut saling berhubungan untuk menciptakan dan menangkap value (nilai) yang diberikan perusahaan. Berdasarkan survey pendahuluan, dapat digambarkan model bisnis saat ini berdasarkan Business Model Canvas yaitu key partnership meliputi suppliersupplier utama berupa supplier daging sapi, supplier beras, dan supplier kebutuhan pokok. Kemudian pada key activities yaitu kegiatan produksi hingga penjualan, value propositions dengan menawarkan harga yang terjangkau hingga rasa makanan dan minuman yang khas. Customer relationship yang dibangun melalui penjualan langsung hingga beragam paket makanan, customer segment yang menjangkau anak-anak hingga dewasa mulai dari kalangan bawah hingga atas, key resource berupa sumber daya manusia yang berpengalaman di bidangnya dan desain fisik ruangan. Selanjutnya Resto Rumah Soto Padang membangun channel secara offline. Cost stucture yang ada bermacam-macam mulai dari biaya tetap hingga biaya variabel yang dikeluarkan setiap harinya. Untuk revenue streams Resto Rumah Soto Padang masih bergantung pada penjualan produk. Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka peneliti memilih judul penelitian Analisis Business Model Canvas Resto Rumah Soto Padang di Bukittinggi 1.3 Perumusan Masalah Berdasarkan penjelasan yang telah dipaparkan dalam latar belakang penelitian, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana Business Model Canvas Resto Rumah Soto Padang di Bukittinggi. 6

1.4 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji Business Model Canvas yang dimiliki oleh Resto Rumah Soto Padang di Bukittinggi. 1.5 Kegunaan Penelitian Kegunaan dari penelitian ini dibagi menjadi dua bagian utama oleh penulis sebagai berikut : 1. Kegunaan Praktis Diharapkan hasil dari penelitian ini dapat dijadikan bahan pertimbangan dan masukan dalam pelaksanaan Business Model Canvas yang dimiliki oleh Resto Rumah Soto Padang di Bukittinggi. Sekaligus penelitian ini dapat dijadikan referensi bagi peneliti selanjutnya. 2. Kegunaan Teoritis Diharapkan penelitian ini dapat menerapkan ilmu yang diperoleh selama perkuliahan, khususnya ilmu entrepreneurship dan juga menambah wawasan implementasi Business Model Canvas dalam menganalisis suatu bisnis di perusahaan. 1.6 Sistematika Penulisan Dalam penelitian ini, sitematika penulisannya dibagi menjadi lima bab, yang akan diuraikan sebagai berikut: BAB I Pendahuluan Bab ini memuat pengantar bagi peneliti seperti gambaran umum objek penelitian, latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penelitian. BAB II Tinjauan Pustaka Sesuai dengan judul penelitian yaitu Analisis Business Model Canvas Resto Rumah Soto Padang di Bukittinggi, pada Bab II ini akan dipaparkan tentang landasan-landasan teori model bisnis kanvas yang menjadi dasar pemikiran dalam 7

mencari pembuktian dan solusi yang tepat untuk hipotesis yang akan diajukan. Sebagai acuan akan diuraikan pula tinjauan pustaka penelitian, penelitian terdahulu, kerangka pemikiran dan ruang lingkup penelitian. BAB III Metode Penelitian Penjelasan di metode penelitian berisi tentang jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini. Dijabarkan pula tentang tahapan penelitian, situasi sosial dan narasumber yang digunakan, metode pengumpulan data. Akan dibahas pula teknik analisis data yang digunakan untuk mengolah data-data yang sudah berhasil dikumpulkan dari narasumber. BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan Pada bab ini akan dijelaskan mengenai hasil dan pembahasan dari penelitian mengenai sembilan blok bangunan yang dimiliki oleh Resto Rumah Soto Padang di Bukittinggi saat ini atau sering disebut Business Model Canvas. Penggambaran model bisnis didapatkan setelah peneliti melakukan observasi, wawancara dan telaah dokumen terhadap Resto Rumah Soto Padang di Bukittinggi. Bab ini juga akan menjelaskan hubungan antara kesembilan blok model bisnis yang dimiliki Resto Rumah Soto Padang di Bukittinggi. BAB V Penutup Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab IV maka akan dibuat kesimpulan pada penelitian ini. Di samping itu juga akan disampaikan saran-saran yang mungkin berguna bagi Resto Rumah Soto Padang di Bukittinggi dan peneliti selanjutnya. 8