HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis data Prestasi Manajer (Rosidi, 1999) dilakukan dengan dua metode yaitu Model Struktur Koragam (MSK) dan Metode Kuadrat Terkecil Parsial (MKTP). Hasil analisis kedua metode tersebut akan dibandingkan untuk dilihat pengaruhnya apabila peubah pengamatan tidak menyebar normal ganda dan ukuran contoh relatif kecil (n = 47). Hasil analisis MSK Ringkasan hasil keluaran program LISREL dan pengaruh langsung, tidak langsung dan total serta uji t untuk pengaruh langsung disajikan pada Tabel 1. Goodness of Fit Stafistcs : Chi-Square = 220.99 ; df= 84 ; p-value=0.00 RMSM = 0.188; 90 Percent Conjiidnce Interval for RMRM = (0.16; 0.22 ) GFI= 0.98; AGFI= 0.98 Ketaangan :** = sangat nyata pada a=0.01 (a). (HI+H5)+(H2+&)+(HI+I-L+&) = (0.61 x 0.13)+(0.61x 0.63)+(0.61 x 0.40~ 0.63) = 0.08+0.38+0.15=0.62 (b). @,+I&) = (0.40 x 0.63) = 0.25 Nilai-nilai kesesuaian model (Goodness of Fit) menyatakan bahwa Nilai X2 sebesar 220.99 dengan derajat bebas sebesar 84, serta p-value sebesar 0.00 dan RMSEA sebesar 0.188 (>0.08), menunjukkan keadaan empiris dari data tidak sesuai dengan model yang diajukan. Sedangkan menurut kriteria kesesuaian lainnya yakni, nilai Goodnees of Fit Indeks (GFI) sebesar 0.98 (>0.90) serta nilai AGFI sebesar 0.98 (M.90) menunjukkan
model yang diajukan dapat diterima. Dari uji kesesuaian model analisis MSK memberikan hasil yang berbeda, sehingga secara teoritis model sulit dijelaskan. Keterangan : ** = sangat nyata pda a=0.01 Gambar 1. Koefisien lintas model pada MSK Sementara secara teoritis model seharusnya dapat dijelaskan melalui analisis MSK. Setelah ditelusuri lebih lanjut ternyata peubah pengamatan tidak memenuhi asurnsi menyebar normal ganda (Gambar 2) dan juga banyahya ukuran contoh relatif kecil (n=47) sehingga hasil analisis MSK tidak layak. Pada Gambar 2, terlihat ada dua pencilan yang membuat sebaran peubah pengamatan tidak menyebar normal ganda.
Dengan demikian pernasalahan di atas perlu dicarikan solusinya dengan menerapkan MKTP yang tidak memerlukan asumsi peubah pengamatan menyebar normal ganda dan uhan contoh tidak harus besar. Hasil analisis MKTP Gambar 2. Plot peluang kenormalan Kekuatan model pengukuran diuji dengan validitas kekonvergenan dan validitas diskriminan. Koefisien lintas peubah penjelas (n), composite reliability (p,) dan Average Variance Extracted (AVE) setiap peubah laten, secara rinci disajikan pada Gambar 3. Ada tiga uji validitas kekonvergenan Pertama, nilai koefisien lintas (n) peubah laten semuanya di atas 0.7, artinya reliabilitas setiap peubah penjelas cukup baik. Kedua, nilai pc peubah Iqkn semuanya di atas 0.8, artinya kualitas pengukurannya cukup baik. Ketiga, nilai AVE peubah laten Partisipasi semuanya Q atas 0.5, artinya jumlah keragaman dari peubah penjelas yang diakomodasi oleh peubah laten lebih besar dibandingkan dengan jumlah keragaman yang tidak dapat dijelaskan oleh peubah penjelas.
Uji validitas diskriminan digunakan untuk mengetahui kesesuaian pembeda dari peubah laten. Berdasarkan Tabel 2, semua nilai akar kuadrat AVE lebih besar dibandingkan dengan semua korelasi antar peubah laten, yang menunjukkan validitas disknminannya cukup baik. Tabel 2. Korelasi antar peubah laten Peubah Laten PPA PPA 0.854 KO 0.569 AIPT 0.741 PM 0.747 Keterangan : Diagonal = akar kuadrat AVE, Sub Diagonal = Korelasi antar peubah laten Hipotesis model struktural diuji dengan memeriksa model strukturalnya melalui R2 dan Q~ serta uji t untuk koefisien lintas peubah laten yang disajikan pada Gambar 3. Persamaan Komitmen Organisasi (KO) pada Gambar 3 diperoleh sebagai berikut : KO = 0.569 PPA (20) Dari persamaan (20) diperoleh informasi R2=0.3240 yang artinya keragaman Komitmen Organisasi (KO) dapat dijelaskan oleh keragaman Partisipasi dalam Penyusunan Anggaran (PPA) sebesar 32.40% dan nilai Q~ > 0 yang artinya kekuatan predktif cukup relevan. Uji t untuk koefisien lintas peubah laten Komitmen Organisasi (KO) dan Prestasi Manajer (PPA) adalah nyata pada tingkat a = 0.01 (p < 0.01). Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat partisipasi dalam pengambilan keputusan dalam menyusun anggaran maka akan meningkatkan komitmennya terhadap organisasi. Temuan ini memberikan informasi bahwa untuk meningkatkan komitmen para rnanajer terhadap organisasi salah satu strategi yang perlu dilaksanakan adalah mengembangkan partisipasi manajer dalam penyusunan anggaran yang menjadi tanggung jawabnya. Persamaan Akses Informasi untuk Pelaksanaan Tugas (AIPT) pada Gambar 3 diperoleh sebagai berikut : KO 0.942 0.682 0.677 AIPT 0.842 0.777 PM 0.820
APT = 0.521 KO + 0.386 PPA (21) Dari persamaan (21) diperoleh informasi ~~=0.6494 yang artinya keragaman Akses Informasi untuk Pelaksanaan Tugas (AIPT) &pat dijelaskan oleh keragaman Komitmen Organisasi (KO) dan Partisipasi dalam Penyusunan Anggaran (PPA) sebesar 64.94% dan nilai Q2 > 0 yang artinya kekuatan prediktif cukup relevan. Uji t untuk koefisien lintas peubah laten Komitmen Organisasi (KO) dm Akses Informasi untuk Pelaksanaan Tugas (APT) adalah nyata pada tingkat a = 0.01 (p < 0.01) demikian juga dengan uji t untuk koefisien lintas peubah laten Partisipasi dalam Penyusunan Anggaran (PPA) dan Akses Informasi untuk Pelaksanaan Tugas (AIPT) adalah nyata pada tingkat a = 0.01 (p < 0.01). Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat partisipasi &lam pengambilan keputusan &lam menyusun anggaran dan meninglcatkan komitmennya terhadap organisasi maka akan mengurangi ketimpangan informasi untuk pelaksanaan tugas. Persamaan Prestasi Manajer (PM) pada Gambar 3 diperoleh sebagai berikut : PM = 0.347 PPA + 0.234 KO + 0.360 APT (22) Dari persamaan (22) diperoleh informasi ~~4.6975 yang artinya keragaman Prestasi Manajer (PM) dapat dijelaskan oleh keragaman Partisipasi dalam Penyusunan Anggaran (PPA), Komitmen Organisasi (KO) dan Akses hformasi untuk Pelaksanaan Tugas (AIPT) sebesar 69.75% dan nilai Q2 > 0 yang artinya kekuatan prediktif cukup relevan. Uji t untuk koefisien lintas peubah laten Komitmen Organisasi (KO) dan Prestasi Manajer (PM) adalah nyata pada tingkat a = 0.01 (p < 0.01) demikian juga dengan uji t untuk koefisien lintas peubah laten Partisipasi dalam Penyusunan Anggaran (PPA) dan Prestasi Manajer (PM) adalah nyata pada tingkat a = 0.05 (p < 0.05) serta uji t untuk koefisien lintas peubah laten Akses Informasi untuk Pelaksanaan Tugas (AIPT) dan Prestasi Manajer (PM) adalah
nyata pada tingkat a = 0.01 (p < 0.01). Hal ini menunjukkan bahwa sernakin besar tingkat Partisipasi dalarn Penyusunan Anggaran (PPA), Komitmen Organisasi (KO) yang tinggi dan ketersediaan Akses Informasi untuk Pelaksanaan Tugas (AIPT) yang memadai akan menunjang Prestasi Manajer (PM). Apabila nilai Partisipasi dalam Penyusunan Anggaran (PPA) bertambah satu satuan dan yang lainnya tetap, maka akan meningkatkan presetasi sebesar 0.347 unit, apabila nilai Komitmen Organisasi (KO) bertambah satu satuan dm yang lainnya tetap maka meningkatkan presetasi sebesar 0.234 unit dan apabila nilai Akses Informasi untuk Pelaksanaan Tugas (AIPT) bertambah satu satuan dan yang lainnya tetap maka akan meningkatkan presetasi sebesar 0.360 unit. Penyumbang terbesar pada Prestasi Manajer (PM) adalah Akses Informasi untuk Pelaksanaan Tugas (AIPT). Keteraogan : * = nyata pada a4.05 dan ** = sangat nyata pada a4.01 Gambar 3. Koef~ien lintas model pada MKTP
Tabel 3. Uji koefisien lintas peubah laten pada MKTP Hipotesis Koefisien Lintas HI: Partisipmi (PPA) O Komitmen (KO) HZ: Partisipasi (PPA) O Akses Informasi (AIPT) H3: Partisipasi (PPA) 0 Prestasi (PM) a: Kornitmen (KO) + Akses Informasi (AIPT) H5: Kornitmen (KO) 0 Prestasi (PM) Akses Informasi (AIPT) 0 Prestasi (PM) a: Keterangan : * = nyata pada a4.05 dan ** = sangat nyata pada a4.01 Berdasarkan Tabel 3, uji t untuk koefisien lintas peubah laten hanya Komitmen Organisasi (KO) dan Prestasi Manajer (PM) yang nyata pada tingkat (p < 0.05) selainnya nyata pada tingkat 1% (p < 0.0 1). Pengaruh Total (1) + (2) 0.569 0.521 0.690 0.386 0.473 0.360 (a). (HI+H5)+(Hr,&)+(HI+Hr,&) 30.569 x 0.234)+(0.521x 0.360)+(0.569 x 0 386 x 0.360) = 0.133M. 188M.079=0.400 (0.386x0.360) =0.139 (b). m+&)= Pengaruh Langsung (1) Koef.Lin Nilai-t 0.569 4.47** 0.521 4.61 ** 0.290 3.51** 0.386 3.66** 0.234 2.06* 0.360 2.64** Pengaruh Tidak J.w!!sung (2) ----- -------- 0.400~~) ---- 0.139@) Pengaruh total Partisipasi dalarn Penyusunan Anggaran (PPA) terhadap Prestasi Manajer (PM) diperoleh sebesar 0.690 merupakan sumbangan pengaruh langsung sebesar 0.290 dan pengaruh tidak langsung peubah perantara primer, yaitu dan Komitmen Organisasi (KO) sebesar 0.133, Akses Informasi untuk Pelaksanaan Tugas (AIPT) sebesar 0.188 serta peubah pemntara sekunder, yaitu Akses Infonnasi untuk Pelaksanaan Tugas (AIPT) sebesar 0.079 (a). Pengaruh total Komitmen Organisasi (KO) terhadap Prestasi Manajer (PM) diperoleh sebesar 0.473, juga merupakan sumbangan pengaruh langsung sebesar 0.234 dan penganih tidak langsung dari pengaruh peubah perantara Akses Infonnasi untuk Pelaksanaan Tugas (AIPT) sebesar 0.139 (b). Berdasarkan Tabel 3, diketahui bahwa penganrh tidak langsung dari Partisipasi dalam Penyusunan Anggaran (PPA) terhadap Prestasi Manajer (PM) lebih besar dari pengaruh langsungnya. Hal ini menunjukkan bahwa peubah perantara Komitmen
Organisasi (KO) dan Akses Informasi untuk Pelaksanaan Tugas (AIPT) sangat menunjang Prestasi Manajer (PM). Berdasarkan penelitian yang d~lakukan oleh Rosidi (1999) menerangkan bahwa peubah Partisipasi &lam Penyusunan Anggaran (PPA) mempunyai pengaruh positif yang nyata terhadap Prestasi Manajer (PM). Hal ini menunjukkan bahwa peubah Partisipasi dalam Penyusunan Anggaran (PPA) semakin besar akan meningkatkan prestasinya karena dalam partisipasi terjadi internalisasi tujuan, dan penerimaan tanggung jawab sehingga mendorong mereka berprestasi tinggi. Dengan dimasukanya peubah Komitmen Organisasi (KO) dan Akses Infonnasi untuk Pelaksanaan Tugas (AIPT) sebagai peubah perantara dari peubah Partisipasi dalarn Penyusunan Anggaran (PPA) dan Prestasi Manajer (PM) rnaka dapat menjelaskan kuatnya hubungan antara Partisipasi dalam Penyusunan Anggaran (PPA) dan Prestasi Manajer (PM) disebabkan adanya pengaruh langsung dan tidak langsung yang positif dari Komitmen Organisasi (KO) dan Akses Infomasi untuk Pelaksanaan Tugas (AIPT). Kelemahan penelitian yang dilakukan Rosidi (1999) tidak dapat mendeteksi pengaruh penjelas terhadap peubah laten, ha1 ini disebabkan metode yang digunakan adalah analisis sidik lintas. Tetapi dengan analisis Model Persamaan Struktural (MPS) pada Metode Kuadrat Terkecil Parsial (MKTP) dapat mendeteksi pengaruh peubah penjehs terhadap peubah laten. Berdasarkan Tabel 4 &pat diketahui bahwa semua peubah penjelas mempunyai pengaruh yang nyata terhadap peubah latennya masing-masing. Peubah penjelas X3, (keterlibatan seorang manajer dalam penyusunan anggaran) mempunyai koefisien lintas yang pling besar terhadap peubah laten Partisipasi dalam Penyusunan anggaran (PPA), yang artinya keterlibatan seorang manajer dalam penyusunan
anggaran sebagai pengukur PPA yang paling penting. Sedangkan peubah penjelas X32 (Perusahaan mernpunyai makna pribadi) mempunyai koefisien lintas yang paling besar terhadap peubah laten Komitmen Organisasi (KO), yang artinya seorang manajer yang mempunyai loyalitas yang tingg sebagai pengukur KO yang paling penting. Adapun peubah penjelas X33 (Kemampuan memperoleh informasi stratejik) mempunyai koefisien lintas yang paling besar terhadap peubah laten Akses Informasi Pelaksanaan Tugas (AIPT), yang artinya seorang manajer yang mampu memperoleh infonnasi stratejik merupakan pengukur AIPT yang paling penting. Demikian juga peubah penjelas Yh (Evaluasi) mempunyai koefisien lintas yang paling besar terhadap peubah laten Prestasi Manajer (PM), artinya seorang manajer yang dapat menilai dan mengukur proposal, kinerja yang diamati atau dilaporkan penilaian laporan keuangan, pemeriksa produk merupakan pengukur PM yang paling penting. Tabel 4. Uji koef~ien lintas peubah laten dengan Peubah Penjelas pada MKTP Koefisien antara Peubah Laten dan Peubah Penjelas Koefisien. Lintas Nilai t Partisipasi dalam Penyusunan Anggaran (PPA) 0 x11 0.8599 9.86** 0.7145 6.17** 0 x21 Kornitmen Organisasi (KO) 0 x12 0 x22 0 x32 0.9279 0.9285 0.9697 22.25** 8.74** 30.13** Akses Informasi untuk Pelaksanaan Tugas (APT) 0 X13 0 x21 0.7155 0.8962 6.10** 14.83** Prestasi Manajer (PM) 0 y2 0 y4 0 ys Q y7 0.7959 0.8848 0.8327 0.7604 7.07** 12.54** 9.56** 6.89**