BAB III METODE KAJIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain- lain.

BAB III METODE PENELITIAN. Kota Batu. Alasan pemilihan lokasi dikarenakan PT. Kusuma Satria Dinasasri

BAB III METODE PENELITIAN. perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain, secara holistik, dan

BAB III METODE PENELITIAN. sejak awal hingga akhir. Pada bagian ini memuat hal-hal yang berkaitan dengan

BAB III METODE PENELITIAN. langkah-langkah yang antara lain : pendekatan penelitan, penentuan objek

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Michael menjelaskan penelitian deskriptif adalah melukiskan secara fakta atau

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini penulis menggunakan tipe penelitian kualitatif. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. ini bermaksud untuk menggambarkan dan menganalisis secara mendalam atas

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di TK Negeri Pembina Kihajar Dewantoro Kecamatan Kota

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN. Metode yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Pemerintah Kota

METODE PENELITIAN. untuk mendeskripsikan apa-apa yang saat ini berlaku. Di dalamnya terdapat upaya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. laporan keuanga di BWI dan untuk mengetahui persepsi nadzir terhadap

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Boyband Korea (Studi pada Komunitas Safel Dance Club ) mengambil. penggemar boyband Korea di Kota Yogyakarta.

BAB III METODE PENELITIAN. menggambarkan apa adanya dari hasil penelitian dan yang ada pada saat

III. METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang penulis gunakan adalah tipe penelitian deskriptif.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian Deskriptif

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang menerangkan cara-cara untuk mengadakan penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. Jumoyo Kecamatan Salam Kabupaten Magelang. Penelitian ini menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN

Moleong (2012: 6) mengemukakan pengertian metode penelitian kualitatif sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN. tersebut didasarkan pada pertimbangan bahwa SPBU di atas adalah SPBU yang

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan data deskriptif, berupa kata-kata atau tulisan dari perilaku orangorang

III. METODE KAJIAN 3.1. Strategi Kajian Batas-Batas Kajian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pemuda Hijau Indonesia) regional Yogyakarta ini menggunakan metode

BAB III METODE PENELITIAN. keberhasilan suatu penelitian. Penelitian ini mengambil lokasi tersebut karena

BAB III METODE PENELITIAN. kriteria pengambilan data yang akan dilakukan. untuk mengumpulkan data-data sekaligus untuk dianalisis lebih

BAB III METODE PENELITIAN

METODE KAJIAN. Proses dan Metode Kajian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang bertujuan untuk menganalisis manfaat pelaksanaan PNPM

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan pendekatan penelitian analisis-kualitatif yaitu penelitian yang temuantemuannya

BAB III METODE PENELITIAN. Trimurti, Kecamatan Srandakan, Kabupaten Bantul. Dusun Puron memiliki

BAB III METODE PENELITIAN. bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek

III. METODOLOGI PENELITIAN. dapat memahami lebih mendalam tentang fenomena-fenomena atau

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Dampak Sosial Relokasi Pasar pada Pedagang burung

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. ditujukan untuk menganalisis secara mendalam dan mendeskripsikan suatu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di tiga buah sekolah menengah pertama

METODOLOGI PENELITIAN

METODE KAJIAN Sifat dan Tipe Kajian Komunitas Lokasi dan Waktu

BAB III METODE PENELITIAN. valid dalam penelitian haruslah berlandaskan keilmuan yaitu rasional, empiris

BAB III METODE PENELITIAN

METODE KAJIAN. Tabel 1. Jadwal Rencana Pelaksanaan Kajian Pengembangan Masyarakat di Kelurahan Campaka Kecamatan Andir Kota Bandung

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. ayam selain itu harapannya juga dapat memperoleh hasil penelitian yang. menyikapi fenomena sabung ayam tersebut.

BAB III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kualitatif. Melalui pendekatan ini dapat menarik suatu ciri atau

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini didesain sebagai penelitian yang bertipe deskriptif, dengan

III. METODE PENELITIAN. 22) metode kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data

BAB 3 METODE PENELITIAN. Pada bab ini dijelaskan mengenai metode yang digunakan dalam

BAB III METODE PENELITIAN. dampak facebook terhadap perubahan pola komunikasi antar pribadi mahasiswa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Oleh karena itu sesuai dengan judul skripsi ini, penulis menggunakan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Pandanan Kecamatan Wonosari Kabupaten Klaten. yaitu bulan Oktober sampai bulan Desember 2012.

III. METODELOGI PENELITIAN. gambaran mengenai peran-peran pemerintah, swasta dan masyarakat dalam

2010; Hussey 2003; Leedy & Ormrod 2005). Penggolongan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

eksistensi tradisi nyadran di Gunung Balak dalam arus globalisasi yang masuk dalam kehidupan masyarakat.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Fenomena Kehidupan Anak Pekerja Ojek Payung di

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Panti Asuhan AR-Rahman dengan

III. METODE PENELITIAN. sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Isaac dan Michael menyebutkan bahwa metode deskriptif bertujuan melukiskan

III. METODE KAJIAN 3.1. Tipe Kajian 3.2. Aras Kajian 3.3. Strategi Kajian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitan yang bertujuan untuk menganalisis inovasi teknologi komunikasi,

BAB III METODE PENELITAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Peneliti berusaha untuk menggambarkan bagaimana proses implementasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. individu, kelompok, lembaga, maupun masyarakat. Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Peneliti

BAB III METODE PENELITIAN. Desa Ketep, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang. Dipilihnya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB. III METODE PENELITIAN. Selama penelitian berlangsung menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Hal

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe penelitian

Gambar 3.1 (1) jalan setapak menuju kampung Cibeo, (2) kondisi rumahrumah di kampung Kadujangkung

BAB III METODE PENELITIAN. rawan terjadi praktek ketidaksetaraan gender dalam kepengurusannya, maka

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain secara

BAB III METODE PENELITIAN. menggambarkan lebih jauh mengenai proses strategi komunikasi

Transkripsi:

BAB III METODE KAJIAN 3.1. Strategi Kajian Kajian ini menitikberatkan pada pengkajian program-program yang ada dalam Corporate Social Responsibility (CSR) yang dilakukan oleh PT. Aqua Golden Mississipi sebagai sarana pemberdayaan masyarakat dalam komunitas Desa Babakan Pari, Kecamatan Cidahu. Metodologi yang digunakan untuk memperoleh gambaran yang komprehensif berkaitan dengan program pengembangan masyarakat dilihat dari jenis penelitiannya yaitu menggunakan kajian terapan deskriptif, bertujuan untuk mengorganisasikan studi kasus yang menjadi alternatif jika proposisi secara praktis tidak ada (Yin : 2002). Menurut Koentjaraningrat dalam Hermawati (2004), Penelitian deskriptif dilakukan sebagai langkah utama untuk penelitian yang lebih mendalam, baik untuk penelitian deskriptif maupun penelitian eksplaratif. Merujuk pada Moh. Nazir (1985), tujuan penelitian deskriptif adalah untuk membuat deskripsi atau gambaran secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki. Penelitian deskriptif mempelajari masalah-masalah dalam masyarakat, serta tata cara yang berlaku dalam masyarakat serta situasi-situasi tertentu, termasuk tentang hubungan, kegiatan-kegiatan, pandangan-pandangan, serta proses-proses yang sedang berlangsung dan pengaruh-pengaruh dari suatu fenomena. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif. Menurut Ambert et. al dalam Hermawati (2004), Pendekatan kualitatif lebih mencari kedalaman daripada keluasan. Selain itu, pendekatan kualitatif berupaya untuk menemukan informasi secara intim dan mendalam mengenai sekelompok manusia. Menurut Sugiyono (2005), Metode penelitian kualitatif tidak menolak angka dan menggunakan teknik statistik untuk penyajian data dan analisis. Statistik disini tidak untuk menguji hipotesis, sehingga tidak ada kata signifikan. Metode penelitan studi kasus digunakan pada kegiatan kajian ini, karena untuk mengungkapkan kenyataan yang ada atau terjadi di lapangan, agar dapat dipahami secara mendalam, sehingga akhirnya diperoleh temuan data yang diperlukan sesuai dengan tujuan penelitian.

28 Merujuk pada Yin (2003), studi kasus dilakukan dengan alasan sebagai berikut : 1. Bentuk pertanyaan penelitian yang digunakan adalah bagaimana atau mengapa. 2. Kontrol penelitian atas peristiwa yang dikaji, tidak ada atau sangat kecil, artinya peneliti tidak dapat memanipulasi peristiwa yang dikaji. 3. Masa kejadian/gejala yang diteliti adalah masa kini dalam konteks kehidupan nyata. Dengan menggunakan strategi-strategi di atas, maka pengkajian terhadap masyarakat yang ada disekitar perusahaan akan lebih mudah dipahami dan akan lebih mendalam sehingga dapat diperoleh suatu kesimpulan yang lebih signifikan. 3.2. Lokasi dan Waktu Kajian Lokasi kajian yang ditetapkan adalah di Komunitas Desa Babakan Pari, Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat. Menurut Iskandar (1993), istilah komunitas juga digunakan untuk menyebutkan dusun dan desa kecil, hal senada dengan pendapat Suparlan dalam Ancok (2005), komuniti adalah pemukiman yang merupakan sebuah satuan kehidupan yang menempati sebuah wilayah yang terbatas luasnya, dapat berupa kampung, atau dusun, desa atau satuan RT atau RW. Pengkaji akan sering mengulang atau saling bergantian mempertukarkan istilah komunitas/komuniti dengan masyarakat atau desa, seperti yang didefinisikan oleh Undang-Undang Nomor 22 tahun 1999 (revisi Undang- Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Otonomi Daerah. Adapun alasan pemilihan lokasi kajian ini adalah sebagai berikut : 1. Desa Babakan Pari memiliki potensi sumberdaya alam yang baik, khususnya sumber mata air yang cukup banyak. 2. Desa Babakan Pari merupakan desa yang dikelilingi oleh empat Perusahaan, 3 perusahaan bergerak dalam bidang kemasan air mineral dan satu perusahaan bergerak dalam bidang pembuatan minuman suplemen, salah satu dari ke empat perusahaan tersebut yaitu PT. Aqua Golden Misissipi. 3. Masalah geografis dan praktis, seperti juga yang diungkapkan oleh Moleong (1998), keterbatasan geografis dan praktis seperti masalah waktu, biaya, tenaga, perlu pula dijadikan pertimbangan dalam penentuan lokasi penelitian. Kegiatan kajian sesi ketiga ini dilakukan dalam waktu lima bulan, yang menjadi bagian dari rangkaian kegiatan sebelumnya yaitu Praktek Lapangan I dan

29 Praktek Lapangan II. Adapun jadual kajian dari awal hingga rencana kajian sesi ketiga ini, sebagai berikut : Tabel 1. Jadwal Kajian Pemberdayaan Masyarakat di Desa Babakan Pari, Kecamatan Cidahu, Tahun 2007 KEGIATAN Praktek Lapangan I (Pemetaan Sosial) Praktek Lapangan II (Analisis Program) Penyusunan Proposal Rencana Kajian Kolokium Revisi Rencana Kajian 2006 2007 Sesi I Sesi II Sesi III Des April Juli Agt Sept Okt Nop Des Kajian Lapangan Penyusunan Laporan Seminar/Ujian 3.3. Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data yaitu dengan cara menggali melalui data primer, data ini di dapatkan dari sumber data (informan) pertama kemudian ditelaah, dibandingkan atau dicocokan dengan data skunder sebagai data tambahan. Lofland dan Lofland yang dikutip Moleong (1998), menjelaskan bahwa sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata, dan tidakan selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain. Sugiyono (2005) menjelaskan, sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data, dan sumber skunder merupakan sumber data yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data. Dalam pengumpulan data, penulis juga menggunakan teknik triangulasi, menurut Sugiyono (2005), triangulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada, ketiga kegiatan tambahan dalam rangka pengumpulan data tersebut adalah :

30 a. Wawancara, adalah percakapan dengan maksud tertentu, menurut Moleong (1998) dan Aribowo (2004) menjelaskan bahwa wawancara adalah bentuk komunikasi antara dua orang, melibatkan seseorang yang ingin memperoleh informasi dari seseorang lainnya, dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan berdasarkan tujuan tertentu. Wawancara yang dilakukan oleh penulis adalah wawancara semiterstruktur, dimana dalam pelaksanaannya lebih bebas jika dibanding wawancara terstruktur. Menurut Sugiyono (2005), wawancara semiterstruktur termasuk dalam kategori wawancara mendalam, yang menjadi sasaran ini adalah para tokoh kunci (key informant). Tokoh kunci adalah mereka yang dinilai memiliki wawasan atau pendapat mengenai pokok masalah yang diteliti, atau tokoh lain yang dianggap kompeten. b. Pengamatan Lapangan, kegiatan ini dilakukan untuk melihat kejadian yang sebenarnya, dengan pengamatan langsung ini, kita bisa mengecek silang dari kebenaran (keakuratan) data yang diambil sebelumnya. Pengamatan langsung dilakukan untuk memperhatikan beberapa rangkaian kejadian yang terjadi dalam satu waktu, lewat pengamatan ini pula dilakukan jika komunikasi tidak memungkinkan digunakan, seperti keterbatasan bahasa tutur informan yang terbatas. c. Studi dokumentasi, menurut Yin (2002), penggunaan dokumen yang paling penting adalah mendukung dan menambah bukti dari sumber-sumber lain. Data ini disebut data kedua, dokumen yang dipelajari tersebut berupa data numerikal dan non-numerikal. d. Diskusi Kelompok Terfokus (Focus Group Discussion), yaitu mengadakan diskusi secara sistematis untuk memahami, memecahkan permasalahan dan merencanakan kegiatan secara partisipatif. Pada diskusi ini, peneliti berperan sebagai fasilitator. Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik purposive sampling. Menurut Sugiyono (2005) bahwa, teknik purposive sampling merupakan teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu, artinya kita mencari data kepada orang yang kita anggap paling tahu tentang informasi yang dibutuhkan. Untuk menentukan informan sebagai sumber informasi dalam kajian ini, diawali dengan meminta data kepada informan kunci yang merupakan tokoh masyarakat sekaligus orang yang dipercaya oleh PT.Aqua Golden Mississipi untuk memfasilitasi setiap program-program CSR

31 yang digulirkan ke masyarakat. Data yang diminta yaitu data orang-orang yang pernah terlibat atau pernah menerima program-program CSR dari PT. Aqua Golden Mississipi. Setelah penulis melakukan wawancara kepada 28 orang informan, penulis nilai sudah mencapai kejenuhan informasi yang penulis terima. Dari 28 informan tersebut, hampir sebagian besar memberikan informasi yang tidak jauh berbeda tentang persepsinya terhadap program-program CSR PT. Aqua Golden Mississipi. Akhirnya untuk melengkapi data informan, penulis putuskan untuk memperoleh data dari 30 orang informan. Data dalam kajian ini meliputi : data variabel karakteristik individu, karakteristik lingkungan terkait dengan program CSR, pengetahuan terhadap program Corporate Social Responsibility dan persepsi terhadap manfaat program CSR. Adapun data-data tersebut dijelaskan dalam tabel 2. Untuk kelengkapan metode, dapat dilihat dalam tabel 3. Tabel 2 Data variabel karakteristik responden, karakteristik lingkungan responden, pengetahuan responden dan persepsi terhadap program Corporate Social Responsibility di Desa Babakan Pari Kecamatan Cidahu, Tahun 2007 Variabel Definisi Parameter Karakteristik individu : - Usia - Pendidikan - Pekerjaan - Tingkat usia - Tingkat pendidikan - Jenis pekerjaan - Tamat SD/TTSD, SLTP, SLTA, PT - Wiraswasta, karyawan swasta, petani, guru dll Karakteristik Lingkungan - Ketersediaan informasi tentang program CSR Ada/tidak informasi tentang program CSR dari perusahaan, baik secara langsung maupun melalui tokoh masyarakat - Ada/tidak - Mengetahui yang menyampaikan informasi atau tidak - Mudah dipahami/tidak

32 Lanjutan Tabel 2 Data variabel karakteristik responden, karakteristik lingkungan responden, pengetahuan responden dan persepsi terhadap program Corporate Social Responsibility di Desa Babakan Pari Kecamatan Cidahu, Tahun 2007 Variabel Definisi Parameter Karakteristik Lingkungan - Keterlibatan dalam program Terlibat atau tidak masyarakat dalam merencanakan dan melaksanakan program, meliputi : - jenis program - sasaran - biaya - waktu - proses - Terlibat/tidak dalam perencanaan dan pelaksanaan program - Mengetahui sasaran program/tidak - Mengetahui besar biaya/tidak - Mengetahui waktu pelaksanaan/tidak - Mengetahui proses perencanaan/tidak Persepsi terhadap manfaat program CSR Bermanfaat atau tidak program CSR terhadap : - Peningkatan akses terhadap sumber : pendidikan, kesehatan, modal, kesempatan berusaha dan bekerja. - Peningkatan kemampuan - Semakin terlibat dalam proses pembangunan - Peningkatan jejaring dalam berusaha - Pelestarian lingkungan Bermanfaat/tidak terhadap peningkatan : - Pendidikan - Sarana pendidikan - Kesehatan - Sarana kesehatan - Kesempatan berusaha - Penyerapan tenaga kerja - Pendapatan - Kemampuan - Partisipasi - Jejaring berusaha - Kualitas dan kuantitas air 3.4. Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis kualitatif, menurut Bogdan dalam Sugiyono (2005), bahwa analisis data kualitatif adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan dan dokumentasi data, dengan cara mengorganisasikan data dalam kategori, menjabarkan kedalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun kedalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami sendiri maupun orang lain.

33 Teknik analisis data yang digunakan melalui tahapan-tahapan, yaitu sebagai berikut : 1. Reduksi data, merupakan proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi data yang diperoleh dari catata-catan lapangan. Reduksi data merupakan bagian dari analisis yang menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu, dan mengorganisasi data dengan cara sedemikian rupa hingga kesimpulankesimpulan akhirnya dapat ditarik dan diidentifikasi. 2. Penyajian data, merupakan sekumpulan informasi tersusun yang memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. 3. Kesimpulan dan Verifikasi, kesimpulan akhir tergantung pada besarnya kumpulan-kumpulan catatan lapangan, pengkodean, penyimpangan dan metode pencarian ulang yang digunakan, kecakapan peneliti dan tuntutan sponsor. Penarikan kesimpulan hanyalah sebagian dari suatu kegiatan dari konfigurasi yang utuh. Pembuktian kembali atau verifikasi dapat dilakukan untuk mencari pembenaran dan persetujuan sehingga validitas dapat tercapai. 3.5. Penyusunan Rancangan Perbaikan Program Rencana aksi program pemberdayaan masyarakat dilaksanakan secara partisipatif, yaitu dengan mengikutsertakan masyarkat secara bersama, mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan sampai dengan evaluasi. Sebelum program dibangun, pengkaji terlebih dahulu menjelaskan hasil temuan kajian untuk mendapatkan kesepakatan dengan komunitas. Selanjutnya setelah mendapatkan kesepakatan dengan komunitas, pengkaji memfasilitasi diskusi kelompok terfokus yang dilakukan oleh anggota masyarakat yang ada disekitar perusahaan. Maksud dan tujuan dilakukannya diskusi kelompok terfokus atau Focus Group Discussion (FGD) adalah mengidentifikasi kembali kebutuhan komunitas berdasarkan analisa keadaan, dengan menggunakan pendekatan Rapid Rural Appraisal (PRA).

34 Tabel 3 Tabel Kelengkapan metode Tujuan Variabel Parameter Sumber Data Instrumen Mengetahui karakteristik masyarakat - Usia - Pendidikan - Pekerjaan - Tk. Usia - Tk. Pendidikan - Jenis Pekerjaan Informan dan masyarakat Wawancara studi dokumenta si Mengetahui persepsi masyarakat thd program CSR Pengetahuan Pengetahuan terhadap program-program CSR, meliputi : - Penumbuhan ekonomi lokal - Pendidikan - Kesehatan - Bimbingan dan Pelatihan - Pelestarian Lingk Informan, perusahaan Wawancara, dan studi dokumenta si Penilaian Penilaian thd manfaat program-program CSR : - Penumbuhan ekonomi lokal, - Pendidikan, - Kesehatan, - Bimbingan dan - Pelatihan, - Pelestarian Lingk Mengetahui harapanharapan masyarakat terhadap program CSR Harapanharapan - Harapan-harapan masyarakat terhadap program CSR Informan Wawancara Dan FGD Menyusun rancangan perbaikan program CSR - Potensi/ Kekuatan - Hambatan/ kelemahan - Ketersediaan SDA, kemampuan SDM dan perusahaan - Keterbatasan SDA, SDM dan perusahaan Masyarakat Tokoh, masyarakat, Aparat Desa, dan perusahaan Wawancara, dan FGD