III. METODE KAJIAN 3.1. Tipe Kajian 3.2. Aras Kajian 3.3. Strategi Kajian
|
|
- Dewi Hadiman
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 34 III. METODE KAJIAN 3.1. Tipe Kajian Kajian ini menggunakan tindak eksplanatif. Tindak eksplanatif adalah suatu kajian yang menggali informasi dengan mengamati interaksi dalam masyarakat. Interaksi yang dimaksud adalah hubungan antara masyarakat sebagai anggota dan pengurus atau pengelola organisasi UAB Tirta Kencana. Subyek kajian adalah organisasi UAB Tirta Kencana, sedang unit analisis adalah pengurus dan masyarakat sebagai anggota Aras Kajian Kajian ini menggunakan aras mikro dengan pendekatan subyektif, yaitu memahami realitas sosial termasuk di dalamnya adalah hubungan interaksi komunitas dalam upaya memenuhi kebutuhan air masyarakat miskin Strategi Kajian Strategi kajian menggunakan logical framework analysis. Adapun alasan penggunaan metode ini disebabkan karena kajian yang akan diambil adalah kajian aksi yang mengharapkan suatu respon dalam bentuk pembuatan rancangan kegiatan guna memecahkan masalah yang ada. Di samping itu, penggunaan analisis logical framework adalah untuk mempermudah menganalisis masalah, tujuan hingga penyusunan suatu program. Adapun tahapan-tahapan logical framework analysis menurut Sumardjo dan Saharuddin (2006) adalah sebagai berikut: 1. Melaksanakan analisis masalah berasal dari informasi masyarakat. 2. Melaksanakan analisis tujuan berdasarkan perumusan hasil analisis permasalahan. 3. Membuat matrik alternatif kegiatan atas dasar analisis tujuan dan merumuskan analisis strategi guna penguatan organisasi UAB Tirta Kencana. 4. Menyusun analisis pihak terkait berdasarkan hasil identifikasi. 5. Menyusun rencana kegiatan penguatan organisasi.
2 Lokasi Kajian dan Waktu Pelaksanaan Lokasi Kajian Kajian ini dilakukan di wilayah kampung Jetisharjo, Kelurahan Cokrodiningratan, Yogyakarta. Pemilihan lokasi kajian berdasar pertimbangan sebagai berikut: 1. Secara geografis kampung Jetisharjo berada di tengah perkotaan Yogyakarta, di bantaran sungai Code. Kondisi topografi bantaran sungai relatif terjal. Wilayah yang strategis secara ekonomi telah menarik banyak pendatang dari berbagai lapisan, untuk bertempat tinggal di sini. Wilayah ini menjadi semakin padat dan menghadapi masalah penyediaan air bersih. Dengan usaha dan kesepakatan bersama, masyarakat membentuk usaha pengelolaan air bersih secara mandiri, yang hingga saat ini masih berlangsung. 2. Sumber air bersih yang ada di wilayah ini belum dimanfaatkan dan dikelola secara optimal, untuk kepentingan seluruh warga masyarakat. 3. Organisasi UAB Tirta Kencana yang ada mempunyai prospek perkembangan apabila dilaksanakan secara optimal. 4. Muncul kekhawatiran akan keberlangsungan UAB Tirta Kencana disebabkan karena keterbatasan masyarakat berpenghasilan rendah dalam menanggung beban biaya operasional dan pemeliharaan serta pengembalian modal investasi Waktu Pelaksanaan Kajian Kajian dilaksanakan secara bertahap. Pengambilan data awal dilakukan melalui praktek lapangan I (pemetaan sosial) pada tanggal 2 sampai dengan 11 Januari 2007 dan praktek lapangan II (evaluasi program) pada tanggal 16 April 2007 sampai dengan 16 Mei Penyusunan proposal dilaksanakan 27 Juni sampai dengan 26 Juli 2007, dilanjutkan dengan seminar kolokium pada akhir 3 Agustus Pengambilan data kajian dan penyusunan program dilaksanakan pada awal hingga akhir bulan November Jadwal selengkapnya dapat diketahui pada Tabel 1 berikut:
3 36 Tabel 1 Jadwal Pelaksanaan Kajian Jenis kegiatan 1. Pemetaan sosial 2. Evaluasi program 3. Kajian PM 4. Analisis data 6. Penulisan laporan 7. Seminar & Ujian Tahun 2007 Tahun Metode Pengumpulan Data Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam kajian ini meliputi : 1. Studi dokumen, yaitu memperlajari data yang bersumber dari dokumen UAB Tirta Kencana dan dokumen Kelurahan. Studi dokumen ini meliputi data tentang administrasi, aset, program pengembangan keswadayaan masyarakat di Kelurahan, Dinas Pekerjaan Umum, PDAM, Perguruan Tinggi. 2. Pengamatan berperan serta yaitu melakukan pengamatan untuk mengumpulkan data dan berinteraksi sosial dengan subyek kajian dalam lingkungan subyek kajian. Pengamatan dilakukan untuk mengetahui aktivitas pengurus dan anggota mencakup: ketrampilan pengurus dalam memberikan pelayanan, interaksi antara pengurus dan pihak-pihak yang terlibat dalam UAB Tirta Kencana. 3. Wawancara mendalam, yaitu mengumpulkan data dengan temu muka antara peneliti dengan responden maupun informan dalam suasana kesetaraan, keakraban untuk memahami pandangan hidupnya, pengetahuan yang dimilik, pengalaman, motivasi, sikap dan perilakunya dalam mengelola lembaga. 4. Diskusi kelompok terfokus (focus group discussion) yaitu mengadakan diskusi secara sistimatis dengan melibatkan penasehat, pengurus, anggota, aparat
4 37 kalurahan, dalam rangka meningkatkan pelayanannya. Pada diskusi ini, peneliti berperan sebagai fasilitator dan bekerjasama dengan orang yang mampu untuk membantu sebagai penulis Jenis dan Sumber Data Jenis dan sumber data dalam kajian meliputi data primer dan data sekunder. Data primer berasal dari responden dan informan. Responden terdiri dari pengurus dan anggota organisasi UAB Tirta Kencana. Yang menjadi kasus kajian adalah: pengurus organisasi dan masyarakat sebagai anggota. Jumlah kasus kajian sebanyak 10 informan. Cara penentuan kasus kajian berdasarkan purposive random sampling mengingat informasi yang ingin diperoleh adalah berkaitan dengan usaha pengelolaan air yang dapat diperoleh berasal dari seseorang yang bertanggungjawab, mengetahui atau berhubungan dengan UAB Tirta Kencana. Tehnik yang dipakai adalah snowball sampling Data Kajian Data yang terkumpul dalam kajian ini meliputi: 1. Permasalahan dalam UAB Tirta Kencana yang mencakup: a. Belum optimalnya kinerja lembaga, kemampuan pengelola, peningkatan kinerja lembaga dalam meningkatkan pelayanan pada anggota serta dalam pengembangan masyarakat. b. Kekawatiran akan keberlangsungan UAB Tirta Kencana, karena beban operasional yang harus ditanggung sedangkan masyarakat memiliki keterbatasan untuk menanggung beban tersebut. c. Sumber daya air yang ada belum dimanfaatkan secara optimal, dalam mencukupi kebutuhan seluruh warga masyarakat 2. Peluang pengelolaan kemandirian UAB Tirta Kencana, mencakup: a. Peluang pengembangan kapasitas pengurus, yang meliputi motivasi, pengetahuan dan ketrampilan dalam administrasi dan manajemen. b. Peluang pengembangan aset, yaitu sumber daya air, pengelolaan, dan perkembangannya.
5 38 c. Peluang pengembangan mitra usaha, yang meliputi pihak-pihak yang menjadi mitra dan bentuk -bentuk kemitraan yang dapat mendukung pengembangan UAB Tirta Kencana. d. Peluang pengembangan masyarakat, meliputi partisipasi dalam penyusunan rencana, pelaksanaan pelayanan, pengawasan, dan evaluasi kegiatan UAB Tirta Kencana. e. Peluang peningkatan pelayanan, dari aspek kuantitas yang meliputi peningkatan jumlah anggota/pelanggan, dan dari aspek kualitas terus diusahakan kualitas air bebas dari kuman. 3. Dukungan dari pihak luar, yaitu program-program pemerintah dari tingkat kota, provinsi, dinas pekerjaan umum, perusahaan daerah air minum (PDAM), perguruan tinggi yang dapat diimplementasikan dalam usaha pengembangan UAB Tirta Kencana. 4. Strategi penguatan kelembagaan pengelolaan air untuk keberlanjutan pelayanan air bersih, yang diharapkan dapat mempertemukan semua pihak yang berkepentingan dalam kelembagaan pelayanan usaha air. Tehnik pengumpulan data disajikan dalam Tabel 2 di bawah ini. Tabel 2. Tujuan, Jenis, Sumber dan Teknik Pengumpulan Data Tujuan Jenis Data Sumber Data Mendeskripsikan organisasi UAB Tirta Kencana Mendeskripsikan operasionalisasi dan pemanfaatan sarana prasarana Data primer Data sekunder Dokumen tirta kencana meliputi: - Struktur organisasi -Tugas dan tanggung jawab pengurus -Tugas dan tanggung jawab petugas teknis Data primer: - modal awal (uang, material, tenaga) - asal bantuan - bentuk/jenis bantuan Data sekuder: Dokumen UAB Tirta Kencana meliputi: - Pemasukan retribusi/bln - Pengeluaran rutin/bln Pengurus TK -Pengurus TK - Tokoh masykt. - Pelanggan - Perintis - Pengurus Teknik Pengumpulan Data - wawancara - pengamatan - studi dokumunetsi Wawancara mendalam - Studi dokumunetsi
6 39 Mendeskripsikan pengelolaan UAB Tirta kencana Menyusun program penguatan UAB Tirta Kencana yang melibatkan stakeholder untuk menjadi kegiatan yang berkelanjutan - Pengeluaran tidak rutin - Pihak luar pernah memberikan bantuan - Jenis bantuan yang diberikan Data primer : Perencanaan, meliputi: - Proses sosialisasi program, - Sarat menjadi anggota, pelaksanaan, meliputi: - Pemilihan ketua - Syarat menjadi ketua Dokumen UAB Tirta kencana : - Proses sosilasi program - TK.kehadiran anggt dl.pertem - Sarat menjadi anggota Pelaksanaan: - Pemilihan ketua - Pengelolaan hsl.iuran anggta - Tk.kehadiran anggt.dl.pertman - Keaktifan anggt.dl.pertemuan - Ketaatan anggt. dl.pertemuan - Tnggpn.anggt.thp.lap.pengrs - Byk.sedkitnya anggota - Byk,sedikitnya peraturan Data sekunder : - evaluasi - kegiatan pelaporan - jaringan - kegiatan pengorgnisasian Data primer: - permasalahan UAB TK - pihak-pihak terkait atau stakeholders - Aspirasi anggota, masyarakat - Pengurus - Pelanggan - Tokoh masy. - Pengurus TK - Pengurus TK - Anggota - Tokoh masy. - Wawancara mendalam - Studi dokumtsi Studi dokumtsi - Diskusi kelpk/ FGD - Wawancara dg. tokohtokoh masy Analisis dan Pelaporan Sebelum melakukan analisis dan pelaporan terdapat beberapa tahapan yang perlu dilakukan guna memperoleh gambaran serta informasi lengkap tentang profil organisasi UAB Tirta Kencana, operasionalisasi dan pemanfaatan sarana prasarana, pengelolaan, program-program yang dilakukan dalam penguatan kelembagaan, serta permasalahan apa yang dihadapi oleh masyarakat berkaitan dengan penyediaan air bersih. Semua informasi yang diperlukan diperoleh secara langsung melalui focus group discussion, wawancara dengan pengurus atau pengelola dan masyarakat sebagai anggota atau pelanggan. Kesemua aktifitas tersebut direkam baik dalam bentuk catatan hasil wawancara,
7 40 dokumentasi berupa photo maupun rekaman pembicaraan. Konfirmasi atas kebenaran informasi dilakukan juga dengan melakukan wawancara terhadap pihak-pihak dan instansi terkait, pemerintah daerah setempat, ataupun dengan mempelajari dan memperbandingkan informasi dengan dokumentasi yang ada. Kumpulan dari semua informasi baik data primer maupun sekunder menjadi bahan analisis. Hasil pengumpulan informasi tersebut selanjutnya diuraikan dan diuji kebenaran maupun relevansinya dengan teori-teori yang telah diajukan. Dalam hal ini artinya penganalisaan atas kesesuaian kondisi empiris dan teoritis dilakukan secara sistematis dan berdasarkan argumen-argumen yang dibuat sebelumnya. Dari analisis tersebut akan diperoleh suatu penjelasan secara rinci tentang organisasi UAB Tirta Kencana apakah sesuai dengan argumentasi atau adakah penyimpangan dan permasalahan yang dijumpai yang muncul dari hasil kajian tersebut. Dengan kata lain, setelah melakukan analisis data yang dikaitkan dengan teori maupun kondisi riel setempat, dapat ditarik suatu kesimpulan mengenai subyek kajian. Selanjutnya, temuan-temuan baru dari hasil analisis dan permasalahan yang dihadapi dengan ditemukan hasil tersebut, membuahkan suatu bentuk saran ataupun rekomendasi, yang mana semua itu dipakai sebagai landasan pembuatan suatu rancangan penyusunan program sebagai satu solusi bagi permasalahan maupun saran dan rekomendasi bagi penguatan kelembagaan UAB Tirta Kencana (Gambar 6). Tahapan kegiatan yang dilakukan itu semua dituangkan dalam bentuk laporan akhir Rancangan Penyusunan Program Dari pemahaman tentang kondisi yang ada, maka guna perbaikan dan peningkatan serta kesinambungan dari organisasi UAB Tirta Kencana, perlu disusun suatu rancangan program. Rancangan program dibuat bersama-sama dengan melibatkan semua unsur masyarakat. Pendekatan partisipatif dilakukan terhadap masyarakat untuk menggali pengetahuan tentang potensi-potensi yang dimiliki, kebutuhan-kebutuhan yang dirasa mendesak, permasalahan yang dihadapi, serta menentukan prioritas permasalahan yang perlu segera diatasi. Dengan mengetahui dan memahami potensi, kebutuhan, permasalahan, dan
8 41 prioritas penanganan, maka disusunlah program yang mendukung bagi penguatan kelembagaan. Program diperoleh dari hasil diskusi kelompok dengan pihak terkait (stakeholders), seperti: pengurus UAB Tirta Kencana, anggota atau pelanggan, tokoh masyarakat, pengurus RT/RW, serta aparat pemerintah terkait. Dalam diskusi dibahas mengenai hasil analisa terdahulu, kemudian secara bersama-sama menyusun program penguatan kelembagaan.
VIII. PENYUSUNAN PROGRAM PENGUATAN KELEMBAGAAN UAB TIRTA KENCANA
92 VIII. PENYUSUNAN PROGRAM PENGUATAN KELEMBAGAAN UAB TIRTA KENCANA 8.1. Identifikasi Potensi, Masalah dan Kebutuhan Masyarakat 8.1.1. Identifikasi Potensi Potensi masyarakat adalah segala sesuatu yang
Lebih terperinciPENGUATAN KELEMBAGAAN PENGELOLAAN AIR UNTUK KEBERLANJUTAN PELAYANAN AIR BERSIH
1 PENGUATAN KELEMBAGAAN PENGELOLAAN AIR UNTUK KEBERLANJUTAN PELAYANAN AIR BERSIH (Studi Di Kampung Jetisharjo, Kelurahan Cokrodiningratan, Kecamatan Jetis, Kota Yogyakarta Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta)
Lebih terperinciBAB III METODE KAJIAN
BAB III METODE KAJIAN 3.1. Metode dan Strategi Kajian Metode kajian adalah kualitatif dalam bentuk studi kasus instrumental, yaitu studi yang memperlakukan kasus sebagai instrumen untuk masalah tertentu.
Lebih terperinciMETODE KAJIAN. Tipe Dan Aras Kajian. Tipe Kajian
METODE KAJIAN Tipe Dan Aras Kajian Tipe Kajian Tipe kajian dalam kajian ini adalah tipe evaluasi sumatif. Evaluasi sumatif yaitu menentukan efektivitas tindakan dan intervensi manusia (program, kebijakan,
Lebih terperinciMETODE KAJIAN. Tipe Kajian
METODE KAJIAN Tipe Kajian Tipe kajian dalam rancangan ini adalah Evaluasi sumatif yaitu menentukan efektivitas tindakan dan intervensi manusia (program, kebijakan, dan lain-lain); penilaian dan perumusan
Lebih terperinciMETODE KAJIAN Sifat dan Tipe Kajian Komunitas Lokasi dan Waktu
METODE KAJIAN Sifat dan Tipe Kajian Komunitas Rancangan penelitian yang dilakukan dalam melakukan kajian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut Moleong (2005) penelitian kualitatif adalah penelitian
Lebih terperinciMETODOLOGI Pendekatan dan Strategi Kajian Tipe Kajian
METODOLOGI Pendekatan dan Strategi Kajian Kajian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan strategi studi kasus. Studi kasus merupakan pilihan yang relevan untuk mengkaji suatu komunitas, karena karakter
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI KAJIAN
BAB III METODOLOGI KAJIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Dalam menjalankan upaya penanggulangan kemiskinan di wilayah kerjanya, maka Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) membutuhkan suatu kerangka pelaksanaan program
Lebih terperinciIII. METODOLOGI Lokasi dan Waktu Kajian Lapangan
III. METODOLOGI 3.1. Metode Kajian Metode yang digunakan dalam kajian ini adalah metode kualitatif 3). Penggunaan pendekatan ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran secara lengkap dan mendetail tentang
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
30 METODOLOGI PENELITIAN Metode Kajian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan pilihan strategi studi kasus. Menurut Moleong (2005), penelitian kualitatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk
Lebih terperinciMETODOLOGI KAJIAN Lokasi dan Waktu Kajian
III. METODOLOGI KAJIAN 3.1. Lokasi dan Waktu Kajian Kajian Lapangan dilaksanakan di Desa Mambalan Kecamatan Gunungsari Kabupaten Lombok Barat Propinsi NTB, yang dimulai sejak Praktek Lapangan I (dilaksanakan
Lebih terperinciMETODE KAJIAN Lokasi dan Waktu Kajian
III. METODE KAJIAN 3.1. Tipe Kajian Tipe kajian yang digunakan dalam kajian ini adalah tipologi Kajian Deskripsi. Menurut Sitorus dan Agusta (2004) kajian deskripsi merupakan kajian yang mendokumentasikan
Lebih terperinciMETODE KAJIAN. Tabel 1. Jadwal Rencana Pelaksanaan Kajian Pengembangan Masyarakat di Kelurahan Campaka Kecamatan Andir Kota Bandung
METODE KAJIAN Kajian pengembangan masyarakat ini dilaksanakan di kelurahan Campaka kecamatan Andir kota Bandung dengan pertimbangan Kelurahan Campaka merupakan kelurahan yang telah tersentuh program-program
Lebih terperinciIII. METODE KAJIAN 3.1. Strategi Kajian Batas-Batas Kajian
III. METODE KAJIAN 3.1. Strategi Kajian 3.1.1. Batas-Batas Kajian Kajian pengembangan aktifitas usaha kecil ini adalah dengan memberdayakan kekuatan sumber daya lokal sebagai potensi dalam proses pengembangan
Lebih terperinciMETODE KAJIAN. Proses dan Metode Kajian
23 METODE KAJIAN Proses dan Metode Kajian Tahap Proses Kajian. Kegiatan Kajian dilaksanakan melalui tiga tahap. Tahap pertama, Praktek Lapangan I dilaksanakan di Gampong Telaga Tujuh pada tanggal 26 Desember
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
21 III. METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan dan Strategi Kajian Batas-batas kajian atau penelitian menurut Spradly (dalam Sugiyono, 2005) terdiri dari yang paling kecil, yaitu situasi sosial (single social
Lebih terperinciBAB III PENDEKATAN LAPANG
21 BAB III PENDEKATAN LAPANG 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Kampung Sinar Resmi, Desa Sinar Resmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Propinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi penelitian
Lebih terperinciRANCANGAN PROGRAM RENCANA AKSI PENGEMBANGAN KBU PKBM MITRA MANDIRI
RANCANGAN PROGRAM RENCANA AKSI PENGEMBANGAN KBU PKBM MITRA MANDIRI Dalam rangka mendapatkan strategi pengembangan KBU PKBM Mitra Mandiri dalam upaya pemberdayaan masyarakat, sebagaimana tujuan dari kajian
Lebih terperinci(3) Penulis mempunyai pengalaman yang cukup dalam mengenal wilayah serta
BAB III METODOLOGI 3.1. Metode Kajian ivieiode kajian yang digullakan adaiah kajian komuniias ekspianasi, yaiiu pencarian pengetahuan dan pemahaman yang benar tentang berbagai aspek... C'nc:-i"::)l v...,...,
Lebih terperinciPROCEEDING KEGIATAN PENYELENGGARAN FOCUS GROUP DISCUSSION (FGD 2) RPKPP KABUPATEN JOMBANG
PROCEEDING KEGIATAN PENYELENGGARAN FOCUS GROUP DISCUSSION (FGD 2) RPKPP KABUPATEN JOMBANG 1. PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kegiatan Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP) merupakan
Lebih terperinciIII. METODE KAJIAN. 3.1 Batas Kajian
34 III. METODE KAJIAN 3.1 Batas Kajian Karena keterbatasan waktu dan dana maka penulis membatasi kajian ini pada satu yaitu RT 02 RW 07 Kelurahan Benua Melayu Laut Kecamatan Pontianak Selatan yang mewakili
Lebih terperinciPROCEEDING KEGIATAN PENYELENGGARAN PRA FOCUS GROUP DISCUSSION (PRA FGD 3) RPKPP KABUPATEN JOMBANG
PROCEEDING KEGIATAN PENYELENGGARAN PRA FOCUS GROUP DISCUSSION (PRA FGD 3) RPKPP KABUPATEN JOMBANG 1. PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kegiatan Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP) merupakan
Lebih terperinciBAB III METODE KAJIAN
BAB III METODE KAJIAN 3.1. Strategi Kajian Kajian ini menitikberatkan pada pengkajian program-program yang ada dalam Corporate Social Responsibility (CSR) yang dilakukan oleh PT. Aqua Golden Mississipi
Lebih terperinciPROGRAM PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN PENGELOLAAN HUTAN BERBASIS MASYARAKAT (PHBM)
PROGRAM PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN PENGELOLAAN HUTAN BERBASIS MASYARAKAT (PHBM) Proses Penyusunan Rencana Program Pelaksanaan Program Pengelolaan Hutan Berbasis Masyarakat (PHBM) di tingkat Desa Tonjong
Lebih terperinciPROGRAM DALAM MENGATASI KETIMPANGAN TINGKAT PERKEMBANGAN KUBE
PROGRAM DALAM MENGATASI KETIMPANGAN TINGKAT PERKEMBANGAN KUBE Analisis Masalah Pendekatan kelompok melalui pengembangan KUBE mempunyai makna strategis dalam pemberdayaan masyarakat miskin. Melalui KUBE,
Lebih terperinciPROCEEDING KEGIATAN PENYELENGGARAN FOCUS GROUP DISCUSSION (FGD 3) RPKPP KABUPATEN JOMBANG
PROCEEDING KEGIATAN PENYELENGGARAN FOCUS GROUP DISCUSSION (FGD 3) RPKPP KABUPATEN JOMBANG 1. PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kegiatan Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP) merupakan
Lebih terperinciIII. METODE KAJIAN Metode dan Strategi Kajian
III. METODE KAJIAN 3.1. Metode dan Strategi Kajian Untuk menghasilkan penelitian yang sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai yaitu menjawab permasalahan, maka metodologi yang penulis gunakan yaitu dengan
Lebih terperinciPROCEEDING KEGIATAN PENYELENGGARAN PRA FOCUS GROUP DISCUSSION (PRA FGD 2) RPKPP KABUPATEN JOMBANG
PROCEEDING KEGIATAN PENYELENGGARAN PRA FOCUS GROUP DISCUSSION (PRA FGD 2) RPKPP KABUPATEN JOMBANG 1. PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kegiatan Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP) merupakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. realitas subyektif yang dianut oleh objek penelitian, dalam hal ini adalah Jaringan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Disain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan mempertimbangkan : 1) realitas subyektif yang dianut oleh objek penelitian, dalam hal ini adalah Jaringan
Lebih terperinciIII METODE PENELITIAN
29 III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di lokasi pencadangan pembangunan HTR di Kawasan Hutan Produksi Terusan Sialang yang secara administratif terletak di Kecamatan
Lebih terperinciBUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN
SALINAN BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PATI, Menimbang : bahwa untuk
Lebih terperinciBAB III METODE KAJIAN
BAB III METODE KAJIAN 3.1. Lokasi Penelitian Lokasi dari penelitian ini adalah pada Kelurahan Rejosari Kecamatan Tenayan Raya Kota Pekanbaru. Kecamatan Tenayan Raya Kota Pekanbaru merupakan kecamatan yang
Lebih terperinciMETODOLOGI KAJIAN Tempat dan Waktu Kajian Lokasi penelitian
METODOLOGI KAJIAN 3.1. Tempat dan Waktu Kajian 3. 1.1. Lokasi penelitian Lokasi penelitian yang dipilih adalah Gampong Keude Simpang Jalan Kecamatan Seunuddon Kabupaten Aceh Utara (lihat lampiran 1). Komunitas
Lebih terperinciVII. RANCANGAN PROGRAM PENGUATAN KAPASITAS LMDH DAN PENINGKATAN EFEKTIVITAS PHBM
VII. RANCANGAN PROGRAM PENGUATAN KAPASITAS DAN PENINGKATAN EFEKTIVITAS PHBM 107 7.1 Latar Belakang Rancangan Program Guna menjawab permasalahan pokok kajian ini yaitu bagaimana strategi yang dapat menguatkan
Lebih terperinciTAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I
TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I SUMBER DAYA AIR. Air Minum. Penyediaan. Sistem. (Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 345 Tahun 2015) PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Pengantar
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pengantar Pembaharuan tata kelola pemerintahan, termasuk yang berlangsung di daerah telah membawa perubahan dalam berbagai dimensi, baik struktural maupun kultural. Dalam hal penyelenggaraan
Lebih terperinciBAB III PROSEDUR PENELITIAN. kewilayahan dalam penelitian ini merujuk desain penelitian deskriptifkualitatif,
BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. METODE PENELITIAN Metode untuk penyusunan perencanaan partisipatif berbasis kewilayahan dalam penelitian ini merujuk desain penelitian deskriptifkualitatif, yaitu suatu metode
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pembangunan bidang sanitasi di berbagai daerah selama ini belum menjadi prioritas, sehingga perhatian dan alokasi pendanaan pun cenderung kurang memadai. Disamping
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Balangan
STRATEGI SANITASI KABUPATEN (SSK) I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sanitasi sesungguhnya masih menjadi isu strategis di Indonesia. Tidak hanya di tingkat masyarakat, namun juga pada sisi para pengambil
Lebih terperinciIII. METODOLOGI KAJIAN
III. METODOLOGI KAJIAN 36 3.1 Metode Kajian Metode kajian yang digunakan merupakan metode kajian komunitas eksplanasi, yaitu proses pencarian pengetahuan dan pemahaman yang benar tentang berbagai aspek
Lebih terperinciIII. METODOLOGI KAJIAN
21 III. METODOLOGI KAJIAN 3.1. Kerangka Pemikiran. Peran humas dalam memberikan informasi kepada masyarakat tentunya memerlukan strategi yang mengacu kepada prinsip masyarakat. Artinya respons masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Salah satu target MDGS adalah mengurangi separuh penduduk pada tahun 2015 yang tidak memiliki akses air minum yang sehat serta penanganan sanitasi dasar. Sehubungan
Lebih terperinciBUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 737 TAHUN 2012 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 737 TAHUN 2012 TENTANG PROSEDUR ASISTENSI RENCANA KERJA SEKOLAH (RKS), RENCANA KERJA TAHUNAN SEKOLAH (RKTS) DAN RENCANA KERJA ANGGARAN SEKOLAH (RKAS) DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Lokasi Penelitian
METODE PENELITIAN Penelitian ini akan memberikan gambaran secara menyeluruh dan mendalam terhadap fenomena strategi nafkah rumah tangga miskin dan pilihan strategi nafkah yang akan dijalankannya. Penelitian
Lebih terperinciACUAN PELAKSANAAN KOMUNITAS BELAJAR PERKOTAAN (KBP) PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA
ACUAN PELAKSANAAN KOMUNITAS BELAJAR PERKOTAAN (KBP) PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA PENGANTAR Acuan pelaksanaan Komunitas Belajar Perkotaan (KBP) bagi aparat pemerintah kabupaten/kota ini dimaksudkan untuk dapat
Lebih terperinciBAB III PENDEKATAN LAPANGAN
25 BAB III PENDEKATAN LAPANGAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilakukan di Kampung Saporkren, Distrik Waigeo Selatan, Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua Barat (lampiran satu). Penentuan lokasi penelitian
Lebih terperinciMETODOLOGI KAJIAN. Metode dan Strategi Kajian
METODOLOGI KAJIAN Metode dan Strategi Kajian Metode kajian yang digunakan dalam kajian pengembangan ini adalah metode penelitian kualitatif dalam bentuk studi kasus. Menurut Stake (1994) dan Yin (1996):
Lebih terperinciBAB III METODE KAJIAN
BAB III METODE KAJIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Pembangunan daerah semestinya dilaksanakan secara terpadu, baik dari aspek ekonomi, sosial, lingkungan, budaya dan hukum yang berdasarkan kekhasan dan potensi
Lebih terperinciIII. METODOLOGI KAJIAN
III. METODOLOGI KAJIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Keberlanjutan dari sebuah program pemberdayaan masyarakat dimulai dari proses perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi yang melibatkan masyarakat secara partisipatif.
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
14 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan pada tanggal 10 Desember 2015 sampai 03 Maret 2016, bertempat di Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar.
Lebih terperinciPenyediaan Air Minum Berbasis Masyarakat (PAM BM) 1. Pedoman umum
Pd T-05-2005-C Penyediaan Air Minum Berbasis Masyarakat (P BM) 1. Pedoman umum 1 Ruang lingkup Pedoman ini meliputi ketentuan umum dalam penyelenggaraan, kelembagaan, pembiayaan, pembangunan prasarana
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN AKSI PARTISIPATIF. Participatory Action Research (PAR). Metodologi tersebut dilakukan dengan
BAB III METODE PENELITIAN AKSI PARTISIPATIF A. Pendekatan Penelitian untuk Pemberdayaan Metode yang dipakai untuk pendampingan ini adalah metodologi Participatory Action Research (PAR). Metodologi tersebut
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
22 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif (survey). Pendekatan kualitatif menekankan pada proses-proses
Lebih terperinciVII. RANCANGAN PROGRAM PEMBERDAYAAN KOMUNITAS MISKIN
VII. RANCANGAN PROGRAM PEMBERDAYAAN KOMUNITAS MISKIN 7.1. Latar Belakang Rancangan Program Kemiskinan di Desa Mambalan merupakan kemiskinan yang lebih disebabkan oleh faktor struktural daripada faktor
Lebih terperinciBAB III. METODE PENELITIAN
69 A. Bentuk dan Strategi BAB III. METODE PENELITIAN ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Penggunaan studi kasus memiliki beberapa keuntungan, yaitu (Mulyana, 2012): pertama,
Lebih terperinciV. PERAN PEMANGKU KEPENTINGAN DALAM PENGELOLAAN KEBERSIHAN LINGKUNGAN BERKELANJUTAN KOTA BANDAR LAMPUNG. Abstrak
V. PERAN PEMANGKU KEPENTINGAN DALAM PENGELOLAAN KEBERSIHAN LINGKUNGAN BERKELANJUTAN KOTA BANDAR LAMPUNG Abstrak Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mengkaji peran perguruan tinggi, badan usaha/pihak
Lebih terperinciIII. METODOLOGI KAJIAN
28 III. METODOLOGI KAJIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Berdasarkan dari tinjauan pustaka pada bab terdahulu, dapat dibuat suatu kerangka pikir yang berupa hipotesa pengarah dalam melakukan kajian ini, hipotesis
Lebih terperinciLAPORAN AKHIR PKM-M. Oleh:
LAPORAN AKHIR PKM-M COMMUNITY BASED RESOURCE MANAGEMENT : REVITALISASI PENGELOLAAN SUMBER MATA AIR UNTUK MENINGKATAN KEMANDIRIAN MASYARAKAT DESA CIHIDEUNG UDIK, KECAMATAN CIAMPEA, KABUPATEN BOGOR Oleh:
Lebih terperinciANALISIS KEBERHASILAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN KUMUH DI KOTA GORONTALO
ANALISIS KEBERHASILAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN KUMUH DI KOTA GORONTALO Beby. S.D. Banteng Pusat Kajian dan Pengembangan Wilayah Fakultas Teknik Universitas Negeri
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif yang digunakan untuk memetakan dan menganalisis kontruksi kemiskinan di Kampung Padajaya dan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. model kecakapan hidup terintegrasi dengan nilai-nilai budaya lokal dalam
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Pada dasarnya penelitian ini dilakukan bertujuan untuk menemukan model kecakapan hidup terintegrasi dengan nilai-nilai budaya lokal dalam meningkatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) Grobogan 1-1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sanitasi sebagai salah satu aspek pembangunan memiliki fungsi penting dalam menunjang tingkat kesejahteraan masyarakat, karena berkaitan dengan kesehatan, pola hidup,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. evaluasi pelaksanaan pada Tahun yang menggunakan pendekatan
BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Studi ini merupakan kategori studi evaluatif program dengan tahapan evaluasi pelaksanaan pada Tahun 2010-2013 yang menggunakan pendekatan kualitatif. Subyek
Lebih terperinciBAB 4 STRATEGI SEKTOR SANITASI KABUPATEN GUNUNGKIDUL
BAB 4 STRATEGI SEKTOR SANITASI KABUPATEN GUNUNGKIDUL 4.1 SASARAN DAN ARAHAN PENAHAPAN PENCAPAIAN Sasaran Sektor Sanitasi yang hendak dicapai oleh Kabupaten Gunungkidul adalah sebagai berikut : - Meningkatkan
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN. (Lembaran Resmi Kabupaten Sleman) Nomor: 2 Tahun 2014 Seri E BUPATI SLEMAN PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN (Lembaran Resmi Kabupaten Sleman) Nomor: 2 Tahun 2014 Seri E BUPATI SLEMAN PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian akan dilaksanakan di 3 kecamatan di Kabupaten Kepulauan Anambas
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian akan dilaksanakan di 3 kecamatan di Kabupaten Kepulauan Anambas Propinsi Kepulauan Riau untuk mata pelajaran Ujian Nasional (UN) dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Tema Memajukan Desa Demulih melalui Gerakan Indonesia Melayani, Gerakan Indonesia Bersih dan Gerakan Indonesia Tertib.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tema Memajukan Desa Demulih melalui Gerakan Indonesia Melayani, Gerakan Indonesia Bersih dan Gerakan Indonesia Tertib. 1.2 Lokasi Kegiatan Desa Demulih, Kecamatan Susut, Kabupaten
Lebih terperinciKESIMPULAN DAN REKOMENDASI
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Kesimpulan Kekuatan yang dimiliki oleh kelompok pengrajin tenun ikat tradisional di desa Hambapraing, sehingga dapat bertahan sampai sekarang adalah, kekompakan kelompok, suasana
Lebih terperinciSTRATEGI DAN PERENCANAAN PROGRAM BERDASARKAN ANALISIS HARVARD DAN PEMBERDAYAAN LONGWE
77 STRATEGI DAN PERENCANAAN PROGRAM BERDASARKAN ANALISIS HARVARD DAN PEMBERDAYAAN LONGWE Alat yang digunakan untuk menganalisis permasalahan adalah analisis Pemberdayaan Longwe dengan menggunakan kelima
Lebih terperinciTujuan, jenis dan cara pengumpulan data, metode analisis, dan output yang diharapkan. Jenis dan Cara Pengumpulan Data
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian berada pada kawasan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) IV (Persero) Propinsi Sumatera Utara. PTPN IV bergerak di bidang usaha perkebunan dengan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini meneliti tentang fenomena perilaku menyimpang di kalangan pelajar SMA Negeri 8 Surakarta, dengan mengambil lokasi
Lebih terperinci3 METODOLOGI PENELITIAN
1) Miskin sekali: Apabila tingkat pendapatan per kapita per tahun lebih rendah 75% dari total pengeluaran 9 bahan pokok 2) Miskin: Apabila tingkat pendapatan per kapita per tahun berkisar antara 75-125%
Lebih terperinciLATAR BELAKANG PENGEMBANGAN KOMUNITAS
LATAR BELAKANG PENGEMBANGAN KOMUNITAS Pada kegiatan Praktek Lapangan 2 yang telah dilakukan di Desa Tonjong, penulis telah mengevaluasi program atau proyek pengembangan masyarakat/ komunitas yang ada di
Lebih terperinciVI. STRATEGI PENYEMPURNAAN PEMANFAATAN DANA PINJAMAN BERGULIR P2KP
VI. STRATEGI PENYEMPURNAAN PEMANFAATAN DANA PINJAMAN BERGULIR P2KP 6.1 Prioritas Aspek yang Berperan dalam Penyempurnaan Pemanfaatan Dana Pinjaman Bergulir P2KP Berdasarkan hasil pengamatan dan analisis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Program dan kegiatan Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) diharapkan dapat memberikan pengaruh terhadap kesehatan, meningkatkan produktifitas dan meningkatkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
PENDEKATAN PENELITIAN TAHAPAN PENELITIAN METODE PENGUMPULAN DATA METODE ANALISA VARIABEL PENELITIAN METODE SAMPLING BAB III METODE PENELITIAN 10 PENDEKATAN PENELITIAN Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan
Lebih terperinciSTRATEGI SANITASI KOTA KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota (SSK) Kabupaten Kepulauan Meranti adalah pembangunan sanitasi yang ditetapkan untuk memecahkan permasalahan sanitasi seperti yang tertera
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dikemukakan pada bab sebelumnya yaitu mengevaluasi pelaksanaan program
39 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini dilakukan berdasarkan permasalahan yang sudah dikemukakan pada bab sebelumnya yaitu mengevaluasi pelaksanaan program pengembangan Desa
Lebih terperinci1.1. Latar Belakang Perlunya Pembaruan Kebijakan Pembangunan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan
I. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Perlunya Pembaruan Kebijakan Pembangunan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan Beberapa hal yang mendasari perlunya pembaruan kebijakan pembangunan air minum dan penyehatan
Lebih terperinciBAB VI MENUJU DESA TANGGUH BENCANA MELALUI PEMBENTUKAN KOMUNITAS TARUNA SIAGA BENCANA
BAB VI MENUJU DESA TANGGUH BENCANA MELALUI PEMBENTUKAN KOMUNITAS TARUNA SIAGA BENCANA A. Proses Awal Pengorganisasian 1. Asessment Dalam tahap awal ini kita harus datang ke tengah-tengah masyarakat dengan
Lebih terperinci3 METODOLOGI PENELITIAN
3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pendekatan Konsep yang diajukan dalam penelitian ini adalah konsep pengelolaan wilayah pesisir terpadu secara partisipatif dengan melibatkan seluruh stakeholders yang
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di kawasan Industri Cilegon yang meliputi Anyer (perbatasan kota Cilegon-Kabupaten Serang), Merak, dan Cilegon, yang
Lebih terperinciSTRATEGI SANITASI KABUPATEN TANA TORAJA BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kepedulian masyarakat dan pemerintah terhadap penyehatan lingkungan dalam mendukung kualitas lingkungan perlu ditingkatkan. Ketidaktahuan dan pemahaman masyarakat
Lebih terperinciBAB IV TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
BAB IV TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Badan Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Blitar Tujuan dan sasaran adalah tahap perumusan sasaran strategis yang menunjukkan
Lebih terperinciGambar 4 Peta Lokasi Penelitian.
BAB III METODA PENELITIAN 3.. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai bulan Agustus 20. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Luwu, di 7 (tujuh) kecamatan yaitu
Lebih terperinciBAB VII PERENCANAAN STRATEGI PEMBERDAYAAN BKM DALAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN.
BAB VII PERENCANAAN STRATEGI PEMBERDAYAAN BKM DALAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN. Fungsi BKM pada program penanggulangan kemiskinan di Kelurahan Pakembaran perlu ditingkatkan, sehingga dalam pemberdayaan
Lebih terperinciModel Pengembangan Ekonomi Kerakyatan
Model Pengembangan Ekonomi Kerakyatan Model Pengembangan Ekonomi Kerakyatan Pendekatan Kultural Pendekatan Struktural Model Pendekatan Pengembangan Ekonomi Kerakyatan 1. Pendekatan Kultural adalah program
Lebih terperinciHALAMAN PENGESAHAN PERNYATAAN KATA PENGANTAR...
DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN PERNYATAAN KATA PENGANTAR... i INTISARI... iii ABSTRACT... iv DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... x DAFTAR GAMBAR... xi BAB 1 PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan
Lebih terperinciPERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM MANAJEMEN PEMBANGUNAN PARTISIPATIF KOTA KEDIRI
W A L I K O T A K E D I R I PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM MANAJEMEN PEMBANGUNAN PARTISIPATIF KOTA KEDIRI Menimbang WALIKOTA KEDIRI, : a. bahwa pelaksanaan pembangunan merupakan
Lebih terperinciSIDANG UJIAN TUGAS AKHIR
SIDANG UJIAN TUGAS AKHIR PENINGKATAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PERBAIKAN LINGKUNGAN FISIK PERMUKIMAN (STUDI KASUS : KECAMATAN RUNGKUT) Disusun Oleh: Jeffrey Arrahman Prilaksono 3608 100 077 Dosen Pembimbing:
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN. PAR ini adalah kepanjangan dari Participatory Action Research. Pendekatan PAR
BAB III METODE PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN A. Pendekatan Penelitian dan Pemberdayaan Dalam penelitian skripsi menggunakan pendeketan PAR. Dimana definisi PAR ini adalah kepanjangan dari Participatory Action
Lebih terperinciVII. STRATEGI DAN PROGRAM PENGUATAN KAPASITAS KELOMPOK MANTAN TENAGA KERJA WANITA DI DESA CIBAREGBEG
48 VII. STRATEGI DAN PROGRAM PENGUATAN KAPASITAS KELOMPOK MANTAN TENAGA KERJA WANITA DI DESA CIBAREGBEG Berdasarkan data baik masalah maupun potensi yang dimiliki oleh kelompok, maka disusun strategi program
Lebih terperinciTINJAUAN PROGRAM PEMBANGUNAN PRASARANA DAN SARANA DESA POLA IMBAL SWADAYA
TINJAUAN PROGRAM PEMBANGUNAN PRASARANA DAN SARANA DESA POLA IMBAL SWADAYA Deskripsi Kegiatan. Menurut Pemerintah Kabupaten Bogor pembangunan merupakan suatu proses perubahan untuk menuju ke arah yang lebih
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Dari keseluruhan proses analisis dan pembahasan untuk merumuskan arahan penataan lingkungan permukiman kumuh di Wilayah Kecamatan Semampir melalui pendekatan
Lebih terperinciWALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR
SALINAN WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 41 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PROGRAM REHABILITASI SOSIAL DAERAH KUMUH KOTA SURABAYA DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciBAB IX RANCANGAN PROGRAM PENGUATAN KARANG TARUNA MELALUI PROGRAM KUBE/ UEP DALAM UPAYA MEMBERDAYAKAN GENERASI MUDA
91 BAB IX RANCANGAN PROGRAM PENGUATAN KARANG TARUNA MELALUI PROGRAM KUBE/ UEP DALAM UPAYA MEMBERDAYAKAN GENERASI MUDA Kegiatan KT dalam mengatasi permasalahan generasi muda dilaksanakan melalui kegiatan
Lebih terperinciBAB VIII STRATEGI DAN PERENCANAAN PROGRAM
BAB VIII STRATEGI DAN PERENCANAAN PROGRAM Strategi dan perencanaan program disusun berdasarkan permasalahanpermasalahan yang muncul pada dan potensi yang dimiliki oleh. Program disusun oleh berdasarkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Dalam penelitian ini digunakan pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif adalah suatu metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. yang menerangkan cara-cara untuk mengadakan penelitian.
44 BAB III METODE PENELITIAN Dalam sebuah penelitian, metode merupakan suatu hal yang sangat penting karena dengan metode yang baik dan benar akan memungkinkan tercapainya suatu tujuan penelitian, disamping
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN MADIUN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hampir 30% penduduk Indonesia masih buang air besar sembarangan (BABS), baik langsung maupun tidak langsung 18,1% diantaranya di perkotaan. Genangan di permukiman dan
Lebih terperinci