BAB V KONSEP PERANCANGAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V KONSEP PERANCANGAN. Gaya dari perancangan interior Museum permainan tradisional Jakarta ini mengarah pada gaya

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN Gaya dan Tema Perancangan Hotel Santika di Rest Area Semarang

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN DAN HASIL DESAIN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Kebutuhan : Kekinian, penataannya simetris, dapat diartikan bercampur dengan gaya lain sebelumnya

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN DESAIN

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN DAN HASIL DESAIN

BAB IV SINTESA PEMBAHASAN. yang diusung dalam sebuah konsep desain Hotel Mulia adalah luxurious

BAB IV KONSEP PERANCANGAN. Bagan 4.1 Kerangka Berpikir Konsep

BAB IV TINJAUAN KHUSUS

BAB 4 HASIL & PEMBAHASAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Taman

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV KONSEP STYLE DESAIN INTERIOR

Gambar 5.2 Mind Mapping Perawat dan Pengunjung Gambar 5.3 Mind Mapping Site dan Bangunan 1

BAB III PERMASALAHAN & DATA SURVEY PEMBANDING

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN

KONSEP MAKRO & KONSEP MIKRO

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB III STUDI LAPANGAN

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

A. IDE GAGASAN PERANCANGAN

STUDI PUSTAKA PSIKOLOGI WARNA

BAB IV KONSEP DAN PENERAPAN PADA PRODUK TEKSTIL

BAB IV KONSEP DESAIN. Konsep utama dari pool dan lounge yang akan dibuat adalah FUN atau menyenangkan



BAB 4. Analisis dan Bahasan

Konsep dasar perancangan pada Sekolah Pembelajaran Terpadu ini terbentuk. dari sebuah pendekatan dari arsitektur prilaku yaitu dengan cara menganalisa

BAB IV KONSEP PERANCANGAN INTERIOR

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. sebagai denah khusus dengan tujuan pendalaman lebih pada kedua bidang

KONSEP PERANCANGAN INTERIOR RUANG TIDUR UTAMA

Bab 4 KONSEP PERANCANGAN INTERIOR

Bab IV. Konsep Perancangan

BAB IV KONSEP PERANCANGAN. aktivitas dan kegiatan yang bergerak di bidang fashion muslimah dan. optimalitas dalam mendukung perkembangan dunia

BAB 4 KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB III PERANCANGAN RUMAH SAKIT ANAK DI BANDUNG

BAB V SIMPULAN DAN SARAN


Putih Abu Hitam Coklat

BAB IV KONSEP PERENCANAAN DESAIN

Gambar 5. 1 Citra ruang 1 Gambar 5. 2 Citra ruang 2 2. Lounge Lounge merupakan salah satu area dimana pengunjung dapat bersantai dan bersosialisasi de

Konsep Lantai. Studio Balet. Area Lobby. Perpustakaan. Tugas Akhir. Perancangan Interior Sekolah Balet di Surabaya dengan Nuansa Fairy

Alamat : Jl. Boulevard Bukit Gading Raya, Jakarta, Kota Jakarta Utara.

Gambar V.1 Aplikasi Ide (Sumber : Penulis)

KISI-KISI PEDOMAN WAWANCARA

INTERIOR LAYANAN PERPUSTAKAAN ANAK (Studi Kasus: Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur)

BAB V KONSEP PERANCANGAN

Desain Interior SMP Negeri untuk membentuk Karakter Disiplin Siswa

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V PENUTUP. Gambar V.1 Aplikasi Ide (Sumber : Penulis) commit to user

BAB III KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB III KAJIAN LAPANGAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Beberapa simpulan dari hasil perancangan ini adalah:

Daftar Isi. Judul Kata Pengantar. Daftar Foto

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

8 Macam Nuansa Warna Interior Minimalis

ELEMEN PEMBENTUK RUANG INTERIOR

ESTETIKA BENTUK SEBAGAI PENDEKATAN SEMIOTIKA PADA PENELITIAN ARSITEKTUR

BAB IV KONSEP PERENCANAAN INTERIOR

BAB V. PENGOLAHAN INTERIOR DENAH KHUSUS

BAB.IV. KONSEP DESAIN. IV.1 Tema Perancangan Tema Perancangan Proyek medical spa ini adalah, Refreshing, Relaxing and Theurapetic,

Konsep BAB V KONSEP. 5.1 Kerangka Konsep. 5.2 Konsep Young Dynamic

PERANCANGAN RUANG DALAM

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB III TINJAUAN KHUSUS PEMBANGUNAN INTERIOR MALL DAN HOTEL THE EDGE BANDUNG CIMAHI BANDUNG

Perancangan Interior Gedung Singapore International School dengan Konsep Learning by Playing

KONSEP TUGAS AKHIR REDESAIN RESTORAN ITALIA PRONTO DENGAN KONSEP ITALIA KONTEMPORER

Desain Interior Restoran Seafood Layar Bukit Mas dengan Konsep Modern Country di Surabaya

BAB V KONSEP DAN EKSEKUSI DESAIN

BAB III TINJAUAN DAN ANALISA DATA SURVEY

Zona lainnya menjadi zona nista-madya dan utama-madya.

BAB. IV KONSEP PERANCANGAN

BAB III STUDI LAPANGAN

BAB IV KONSEP DESAIN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GALERI SENI LUKIS MODERN DI YOGYAKARTA

Desain Interior Kantor PT. Insastama dengan Konsep Industrial Modern

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

KAJIAN PENATAAN RUANG DALAM KELAS DI TAMAN KANAK KANAK ISLAM TUGASKU


Bab 4 KONSEP PERENCANAAN DESAIN

METODE DESAIN. 3.1 Metode Pengumpulan Data

BAB IV KONSEP PERENCANAAN INTERIOR

Transkripsi:

BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1. Penerapan Tema Pada Perancangan Untuk bioskop mini ini prioritas utama adalah ruang menonton dan area menunggu, baik dari segi ukuran maupun bentuk. Ruangan yang selapang mungkin, akan tetapi dirancang untuk skala fisik semua usia. Setiap ruang dirancang dengan mempertimbangkan perilaku pengguna ruangan. Misalnya, pada tinggi badan saat berdiri maupun saat duduk, terdapat pandangan yang nyaman. Ruangan yang disediakan adalah ruangan buatan tetapi nyaman untuk pengguna ruangan. Cahaya buatan yang digunakan dibuat senyaman mungkin untuk pengguna ruangan, sehingga menjadi sangat menyenangkan, terang tapi tidak silau. Aplikasi modern adalah penggunaan bentuk - bentuk dari furniture yang digunakan. Begitu pula dengan finishing elemen - elemen interior yang lain, digunakan juga bahan - bahan yang modern. Namun, layaknya bioskop mini ruangan - ruangan pada bioskop ini juga memiliki tema elegan dengan tidak melupakan unsur budaya Sunda sehingga dapat melestarikan budaya, tetapi tidak melupakan inti dari mendesain ruangan yaitu membuat pengguna merasa nyaman dan menyenangkan dalam ruangan tersebut. Tema elegan ini dihadirkan dalam permainan warna dan bentuk yang dinamis, material - material yang digunakan merupakan material yang aman. 5.2. Konsep Gaya, Tema, Citra/Image Ruang CITRA WARNA MODERN Simple dan Bersih Putih, Hitam, dan Merah ELEGAN Hangat Kuning, Oren, Merah, Coklat, dan Hitam CULTURE (Batik Cirebon) Segar dan Sejuk Hijau, Biru, dan Ungu 111

MATERIAL BENTUK MODERN HPL dan Taco Kotak ELEGAN Parquet dan Karpet Lingkaran CULTURE (Batik Cirebon) Keramik dan Granit Oval Tabel 5.1. Konsep Gaya, Tema, Citra/Image Ruang CITRA ROMANTIS Hangat, Gembira dan Bergairah FAMILY Hangat, Gembira dan Damai WARNA Kuning, Oren, dan Merah Kuning, Oren, Merah, Coklat, dan Hijau MATERIAL BENTUK ROMANTIS Parquet dan Karpet Lingkaran FAMILY Parquet dan Karpet Lingkaran Tabel 5.2. Konsep Gaya, Tema, Citra/Image Ruang WARNA IMAGE Modern Elegan Culture. Bioskop Mini TUNTUTAN RUANG Bebas, aman, rangsangan, nyaman, hangat, segar, sejuk, simple, dan bersih. Merah, kayu natural (coklat), pastel, hitam, putih, hijau, biru. (warna - warna pastel dan sedikit kontras warna dengan mengaplikasikan warna terang) Tabel 5.3. Konsep Gaya, Tema, Citra/Image Ruang (Warna) 112

BENTUK DINAMIS Komposisi bentuk garis, lingkaran, oval, kotak. ERGONOMIS Nyaman saat digunakan, sesuai dengan ukuran tubuh (anak - anak, remaja dan dewasa), tidak kaku, material sesuai dengan kebutuhan ergonomi. Tabel 5.4. Konsep Gaya, Tema, Citra/Image Ruang (Bentuk) 5.3. Gaya Dan Tema Perancangan Gaya dari perancangan interior Bioskop Mini ini mengarah pada gaya Modern. Pemilihan gaya modern didasarkan pada: Fungsionalisme, menampilkan bentuk harus mempunyai fungsi (form follow function). Pragmatisme, menampilkan kepraktisan dalam konstruksi, bahan, warna, dan fungsi. Universitalisme, menampilkan suatu ukuran kebenaran dan keindahan ukuran- ukuran yang ada di masyarakat modern barat (Internasional Style). Formalisme, menampilkan bentuk sesederhana mungkin dan warna pastel. Form Follow Fuction, setiap bentuk harus ada fungsi dan tujuannya (fungsional dan rasional). Simplicity. Membuang ornament. Less is more. Tema perancangan yang dipilih dalam perancangan interior bioskop Mini ini adalah Elegan. Elegan memiliki arti mewah, hangat, elok, luwes, natural, simple, maskulin, feminim, dan halus. Tema perancangan yang dipilih dalam perancangan interior Bioskop Mini ini adalah Megamendung. Pemilihan tema didasari atas tujuan perancangan yaitu: Memasukkan unsur budaya di dalam perancangan inteior. 113

Berdasarkan tujuan perencanaan tersebut, diperlukan beberapa pemecahan masalah yang terkandung dalam tema Megamendung, penjabarannya sebagai berikut: Dampak unsur budaya pada ruangan. Berdasarkan penjabaran pemacahan masalah, maka disimpulkan pada sebuah konsep desain yaitu Megamendung. Yang dimaksudkan Megamendung adalah perancangan dengan konsep budaya. Romantis adalah istilah yang menggambarkan perasaan hangat, gembira dan bergairah. Family adalah istilah yang menandakan kalau satu keluarga, yang menggambarkan suatu perasaan hangat, gembira, dan damai. 5.4. Karakter Dan Suasana Interior Karakter interior yang ingin ditampilkan adalah karakter - karakter yang dibutuhkan untuk dapat menuangkan unsur - unsur tema perancangan di atas kedalam sebuah perencanaan desain interior. Karakter interior yang dimaksud adalah karakter interior yang mengandung unsur kebudayaan. Karakter - karakter ini dapat mewakili sebuah Perancangan Interior Bioskop Mini dengan tema Modern Elegan Culture. Suasana interior secara keseluruhan yang ingin dicapai adalah suasana yang hangat, serta aman dan nyaman untuk pengguna. Dengan memberikan variasi warna dan bentuk serta bahan yang sesuai dengan fungsi. 5.5. Pola Penataan Ruang Pola penataan ruang pada Bioskop mini ini menggunakan pola sirkulasi horizontal yang memusat, dimana penataan ruang tersebut terpusat pada counter tiket dan counter makanan yang menjadikan sebagai fasilitas utama. Peletakan tata ruang diterapkan sesuai dengan fungsi dan sifat area. Pada perancangan terdapat 4 zoning area, yaitu area public, semi public, private dan service. Dari setiap area memiliki karakter ruang yang berbeda. 114

5.6. Bentuk Perancangan Dengan menghindarkan bentuk - bentuk sulit dan menjadikannya sederhana pada ruang dan furniture agar aktivitas lebih mudah. Pasangan memiliki kesukaan pada sesuatu yang romantis, dan keluarga memiliki kesukaan pada sesuatu yang kekeluargaan. Dengan menghadirkan satu dari kesukaan mereka akan mempermudah untuk beradaptasi dengan lingkungan baru. Bentuk yang dipakai dan memiliki efek psikologi yang sesuai dengan kebutuhan, yaitu: Lingkaran Lingkaran merupakan bentuk yang menandakan sifat terpusat, tenang, membentuk suasana yang teratur dan bersih. Hal ini sangat sesuai dengan sifat pasangan dan kekeluargaan. Dengan bentuk lingkaran ditambahkan dengan warna yang mengandung konsentrasi. Oval Oval merupakan bentuk yang memiliki suasana yang segar dan sejuk. Dengan bentuk oval ditambahkan dengan warna yang mengandung konsentrasi. Kotak Bentuk ini merupakan bentuk yang paling mudah disesuaikan dengan kebutuhan manusia. Persegi merupakan bentuk yang kokoh, aman, nyaman, dan seimbang. Dimana bentuk ini mencirikan keseimbangan, keterbukaan, dan kekuatan. 115

5.7. Warna Yang Akan Digunakan PENGGUNA RUANG PASANGAN KELUARGA AKTIF AKTIF MERAH COKLAT PASTEL HITAM PUTIH BIRU Bagan 5.1. Warna Berdasarkan Kebutuhan Alasan saya memilih warna - warna ini karena warna merah dan coklat memiliki kesan hangat pada ruangan, hijau dan biru memiliki kesan segar dan sejuk pada ruangan, hitam, putih dan pastel digunakan pada ruangan untuk memiliki kesan natural dan netral. Merah : Cinta, Kuat, Berani, Positif, Agresif, Aktif, Merangsang. Coklat : Hangat, Tenang, Alami, Bersahabat, Kebersamaan, Sentosa, Rendah Hati. Pastel : Memberi kesan lembut ringan dan menyenangkan. Hitam : Netral, Fleksible, Kuat, Maskulin, Elegan, Tegas. (Sebagai aksen) Putih : Senang, Harapan, Murni, Lugu, Bersih, Spiritual, Pemaaf, Cinta, Terang. Biru : Damai, Setia, Konservatif, Pasif Terhormat, Depresi, Lembut, Menahan Diri, Ikhlas. (Sebagai aksen) Efek warna secara psikologis bisa berpengaruh pada pikiran, emosi, dan keseimbangan mental. Untuk memenuhi rasa bebas dalam ruang, memerlukan suasana ruang yang fleksibel, tidak terlalu padat dan didukung dengan warna pastel dan netral, karena skema warna ini adalah yang paling fleksibel. 116

Memenuhi kebutuhan akan rasa aman dalam ruang memerlukan suasana ruang yang tidak menakutkan dan menegangkan, dalam arti warna - warna yang digunakan secara psikologis tidak menakutkan, menekan, seperti penggunaan warna gelap. Oleh karena itu penggunaan warna pastel dan netral lebih banyak digunakan. Akan tetapi untuk mendukung warna ruangan supaya tidak monoton digunakan warna - warna yang lain sebagai aksen untuk memperkuat karakter dari ruangan tersebut dan juga sebagai penghias ruangan. 5.8. Finishing Interior Lantai Penggunaan finishing lantai pada interior Bioskop Mini ini adalah: NO RUANG JENIS LANTAI WARNA UKURAN 1 Entrance Granit Crem 60 x 60 cm 2 Area menunggu Granit Crem 60 x 60 cm 3 Kafe Keramik Putih 60 x 60 cm 4 Toko buku, DVD, dan Keramik Putih 60 x 60 cm aksesoris 5 Game center Keramik Putih 60 x 60 cm 6 Ruang menonton Karpet Merah Custom 7 Ruang direktur, manajer Granit Putih 60 x 60 cm administrasi, manajer operasional, data input/output, administrasi dan akunting, operator 8 Counter tiket dan counter Granit Crem 60 x 60 cm makanan 9 Toilet Keramik Putih 60 x 60 cm 10 Storage Keramik Putih 60 x 60 cm 11 Area informasi Granit Crem 60 x 60 cm Tabel 5.5. Finishing Interior (Lantai) 117

Alasan saya memilih material lantai keramik dan granit karena mencerminkan citra ruang yang segar dan sejuk, sedangkan lantai karpet karena mencerminkan citra ruang yang hangat. Saya memilih warna putih, coklat, crem dan merah karena putih adalah warna natural, sedangkan coklat, crem dan merah memberi kesan ruang yang hangat. Dinding Penggunaan finishing dinding pada interior Bioskop Mini ini adalah: NO RUANG BAHAN DINDING WARNA 1 Entrance board 12mm fin. Cat tembok ex. Dulux 2 Area menunggu board 12mm fin. Cat tembok ex. Dulux 3 Kafe board 12mm fin. Cat tembok ex. Dulux 4 Toko buku, DVD, dan Bata plesteran fin. Cat tembok ex. aksesoris Dulux 5 Game center Bata plesteran fin. Cat tembok ex. Dulux 6 Ruang menonton board 12mm fin. cat tembok ex. Dulux 7 Ruang direktur, manajer Bata plesteran fin. Cat tembok ex. administrasi, manajer Dulux operasional, data input/output, administrasi dan akunting, operator 8 Counter tiket dan counter Bata plesteran fin. Cat tembok ex. makanan Dulux 9 Toilet Bata plesteran fin. Cat tembok ex. Dulux 10 Storage Bata plesteran fin. Cat tembok ex. Dulux Putih Crem Hitam Putih Crem Putih Crem Crem Putih Putih 118

11 Area informasi Bata plesteran fin. Cat tembok ex. Dulux Crem Tabel 5.6. Finishing Interior (Dinding) Alasan saya memilih material gypsum karena gypsum dapat menyerap suara. Sedangkan saya memilih warna putih dan crem, karena putih adalah warna natural dan crem memberi kesan ruang yang hangat. Plafond Finishing plafond pada interior Bioskop Mini ini adalah: NO RUANG BAHAN PLAFOND WARNA 1 Entrance Coklat 2 Area menunggu Coklat 3 Kafe Crem 4 Toko buku, DVD, dan Putih aksesoris 5 Game center board 12mm fin. Cat Crem 6 Ruang menonton tembok ex. Dulux Coklat 7 Ruang direktur, manajer Crem administrasi, manajer operasional, data input/output, administrasi dan akunting, operator 8 Counter tiket dan counter makanan Colat board 9mm fin. Cat 9 Toilet Putih tembok ex. Dulux 10 Storage Putih 11 Area informasi Coklat Tabel 5.7. Finishing Interior (Plafond) 119

Alasan saya memilih material gypsum karena gypsum dapat menyerap suara. Saya memilih warna putih, coklat dan crem, karena putih adalah warna natural, sedangkan coklat dan crem memberi kesan ruang hangat. Element Interior INTERIOR NO RUANG LANTAI DINDING PLAFON 1 Entrance Granit (Coklat) 2 Area menunggu Granit (Coklat) 3 Kafe Keramik (Hitam) 4 Toko buku, DVD, dan aksesoris Keramik Cat 5 Game center Keramik Cat 6 Ruang menonton Karpet (Merah) (Coklat) 7 Ruang direktur, manajer administrasi, Granit Cat manajer operasional, data input/output, administrasi dan akunting, operator 8 Counter tiket dan counter makanan Granit Cat (Coklat) 9 Toilet Keramik Cat 10 Storage Keramik Cat 11 Area informasi Granit Cat (Coklat) Tabel 5.8. Element Interior 120

Element Furniture NO RUANG FURNITURE (Bahan) 1 Entrance - 2 Area menunggu Sofa (Kulit berwarna Crem) Meja (HPL berwarna Coklat) 3 Kafe Sofa (Kulit berwarna Coklat) Meja (HPL berwarna Crem) 4 Toko buku, DVD, dan aksesoris Rak (HPL berwarna Crem) 5 Game center Sofa (Kulit berwarna Coklat) 6 Ruang menonton Sofa Double (Kulit berwarna Biru) 7 Ruang direktur, manajer administrasi, manajer operasional, data input/output, administrasi dan akunting, operator Kursi (Ateja berwarna Hitam) Meja (HPL berwarna Coklat) Rak (HPL berwarna Coklat) Sofa (Kulit berwarna Hitam) 8 Counter tiket dan counter makanan Kursi (Ateja berwarna Hitam) Meja (HPL berwarna Hitam) 9 Toilet Kloset (Porcelen) 10 Storage Loker (Stainless steel) 11 Area informasi Kursi (Ateja berwarna Hitam) Meja (HPL berwarna Hitam) Tabel 5.9. Element Furniture 5.9. Sistem Utilitas a. Tata Cahaya PENCAHAYAAN KLASIFIKASI PENERAPAN RUANG WARNA Sumber cahaya Pencahayaan alami Beberapa area Pencahayaan buatan Semua area Jenis lampu LED Semua area Biru Down Light Semua area Putih Tabel 5.10. Sistem Utilitas (Tata Cahaya) 121

b. Tata Udara/Penghawaan 1. Alami media jendela 2. Buatan, AC Split c. Tata Suara Untuk meredam suara yang ditimbulkan oleh ruang menonton bioskop Mini ini maka: Mengurangi penggunaan material yang memantulkan suara Di ruang menonton memerlukan akustik yang baik, yaitu dengan memakai bahan kedap suara dengan penggunaan karpet pada lantai dan untuk sedikit meredam suara alternatif bahan yang digunakan adalah dinding dan plafond GRC board. d. Plumbing & Sanitasi Air Bersih Penyediaan air bersih didapat dari PAM yang ditampung di reservior yang kemudian didistribusikan ke suluruh area Bioskop Mini ini. Air Kotor Air kotor yang berasal dari air hujan, dapur, cuci dibuang/dialirkan, kemudian diproses dalam water treatment untuk selanjutnya dibuang kesaluran kota atau didaur ulang. e. Sistem Pencegahan Kebakaran Pencegahan kebakaran dalam Bioskop Mini ini diupayakan dengan menggunakan springler, selain itu disediakan alat tabung pemadam kebakaran (extiguisher). APAR diletakkan di setiap ruang dan sirkulasi, APAR yang digunakan berisi serbuk kering CO 2 dengan berat 20kg dipasang 1,5m dari permukaan lantai. 122

5.10. Schedule Furniture Dan Skema Bahan NO RUANG SPESIFIKASI KETERANGAN 1 Entrance - - 2 Area menunggu Sofa Balok, busa fin. kulit Meja Balok, multiplek fin. HPL 3 Kafe Sofa Balok, busa fin. kulit 4 Toko buku, DVD, dan aksesoris Meja Balok, multiplek fin. HPL Rak Multiplek fin. HPL 5 Game center Sofa Balok, busa fin. Kulit 6 Ruang menonton Sofa double Balok, busa fin. Kulit 123

7 Ruang direktur, manajer administrasi, manajer operasional, data input/output, administrasi dan akunting, operator Kursi Manufacture, besi, busa, ateja biru Meja Balok, multiplek fin. HPL Rak Multiplek HPL fin. 8 Counter tiket dan counter makanan Sofa Balok, busa fin. Kulit Kursi Manufacture, besi, busa, ateja biru 124

Meja Balok, multiplek fin. HPL 9 Toilet Kloset Porcelen 10 Storage Loker Stainless steel 11 Area informasi, kasir kafe & kasir DVD Kursi Manufacture, besi, busa, ateja biru Meja Balok, multiplek fin. HPL Tabel 5.11. Schedule Furniture Dan Skema Bahan 125

5.11. Contoh Image Gambar 5.1. Contoh Bioskop (Sumber : fauzanfadli.wordpress.com) Gambar 5.2. Contoh Kafe (Sumber : desainrumahkeren.com) 126

127

128

129