BAB IV IMPLEMENTASI DAN HASIL PENGUJIAN 4.1 Implementasi Implementasi adalah suatu pelaksanaan atau penerapan perancangan aplikasi yang disusun secara matang dan terperinci. Biasanya dilakukan implementasi setelah perencanaaan dianggap baik. Pada tahap ini terdiri dari dua perbandingan QoS HTB dan Simple Queue yaitu spesifikasi kebutuhan sistem yang meliputi perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software), dan implementasi sistem aplikasi WinBox sebagai pendukung yang meliputi proses analisis desain dan hal-hal yang berhubungan dengan implementasi dan pengujian. 4.1.1 Spesifikasi Kebutuhan Sistem Spesifikasi kebutuhan sistem yang dibuat atau dirancang dan dapat dipergunakan adalah sebagai berikut: 1. Perangkat Keras (Hardware) : a. Routerboard Mikrotik RB750 b. Kabel UTP c. LAN Tester d. RJ 45 e. Tang Krimping f. Prosessor Intel Core TM i5-2410m CPU@ 2.30 GHz g. RAM 6 GB h. 640 GB HDD 2. Perangkat Lunak (Software) a. Microsoft Windows 7 42
43 b. WinBox 2.2.13 4.2 Pengumpulan Bahan dan Proses Pengujian Pengumpulan bahan yang berupa internet, aplikasi berbasis GUI adalah Winbox, Metode Simple Queue, Metode HTB, diperoleh dengan cara membaca materi dan dari sumber-sumber lainnya yang dibutuhkan untuk analisis. 4.2.1 Internet Internet digunakan untuk mengakses bandwith dan sebagai pembanding metode QoS pembelajaran dalam analisis. Pembagian Bandwidth yang merata pada setiap client. Koneksi internet menjadi lancar dan stabil. Manajemen Bandwidth dapat memudahkan admistrator dalam memantau internet menjadi lancar dan stabil. akses internet pada setiap client dengan menggunakan Mikrotik RouterOS Gambar 4.1 Ping Speedtest 4.2.2 Aplikasi GUI yaitu Winbox
44 Winbox adalah sebuah aplikasi berbasis GUI yang dapat digunakan untuk melakukan hubungan ke mesin mikrotik. Gambar dibawah ini adalah bagianbagian dari aplikasi winbox. Aplikasi ini adalah aplikasi yang digunakan untuk melakukan remote terhadap mesin mikrotik. Jadi jika tidak ada koneksi ke mesin mikrotik maka aplikasi ini tidak dapat dijalankan. Gambar 4.2 Aplikasi GUI yaitu Winbox Gambar 4.3 Penamaan identity
45 Gambar 4.4 Hasil dari penamaan identity 4.2.3 Setting IP Address IP address digunakan dan apa saja yang harus kita ketahui agar segala sesuatunya berjalan sesuai harapan umumnya kita bias memperoleh IP ddress dengan berlangganan Internet ke ISP, jadi diberi ip 4 PC masing-masing. Gambar 4.5 Local Area Connection
46 Gambar 4.6 Penamaan IP Address 4.2.4 Metode Simple Queue Simple queue dimana semua paket akan diurutkan terlebih dahulu sehingga harus melewati setiap queue yang ada sebelum paket menuju komputer yang dituju, pada queue tree semua paket melewati trafik secara bersamaan tanpa harus diurutkan terlebih dahulu, oleh karena itu simple queue menghasilkan delay yang lebih lama. Simple queue mengatur aliran paket data secara bidirectional (dua arah) baik unduh maupun unggah, sedangkan queue tree hanya mengatur aliran data secara directional (satuarah) sehingga dapat menambah queue untuk interface (unduh atau unggah) secara terpisah.
47 Gambar 4.7 Queue List Gambar 4.8 Queue List Setelah di tambah
48 Gambar 4.9 Queue List double click Gambar 4.10 Queue List tambah dengan nama PC1
49 Gambar 4.11 Queue List di double click target address Gambar 4.12 Queue List keseluruhan yang sudah di tambah 4.2.5 Hierarchical Token Bucket Implementasi QoS (Quality of Services) di Mikrotik banyak bergantung pada sistem HTB (Hierarchical Token Bucket). HTB memungkinkan kita membuat queue menjadi lebih terstruktur, dengan melakukan pengelompokanpengelompokan bertingkat. Yang banyak tidak disadari adalah, jika kita tidak mengimplementasikan HTB pada Queue (baik Simple Queue maupun Queue Tree), ternyata ada beberapa parameter yang tidak bekerja seperti yang kita
50 inginkan.beberapa parameter yang tidak bekerja adalah priority, dan dual limitation. Gambar 4.13 Queue Tree tambah Gambar 4.14 Queue Tree Penamaan Download
51 Gambar 4.15 Queue Tree Packet Download PC1 Gambar 4.16 Queue Tree Penamaan Upload Gambar 4.17 Queue Tree Packet Upload PC1
52 Gambar 4.18 Firewall Mangle Gambar 4.19 Firewall Mangle yang sudah di tambah
53 Gambar 4.20 Mangle Rule General prerouting PC1 Gambar 4.21 Mangle Rule Action prerouting PC1
54 Gambar 4.22 Mangle Rule General Forward PC1 Gambar 4.23 Mangle Rule Action Forward PC1 Gambar 4.24 Firewall NAT
55 Gambar 4.25 Firewall NAT General Gambar 4.26 Firewall NAT Action
56 Gambar 4.27 Address List Gambar 4.28 New Address List
57 Gambar 4.29 New Address List LAN Gambar 4.30 New Address List WAN
58 Gambar 4.31 New Route Gambar 4.32 New Route Gateway
59 Gambar 4.33 Hasil dari gambar 4.31 4.3 Hasil Perbandingan Pengujian perbandingan antara metode Simple Queue dan metode HTB sebagai proses akhir dari Analisis Quality of Service Menggunakan Metode Hierarchical Token Bucket Terhadap Bandwidth. Dengan melakukan pengujian maka akan diketahui perbandingan QoS sesuai kebutuhan yang diinginkan. Gambar 4.34 Simple Queue belum ada proses
60 Gambar 4.35 Simple Queue sudah ada proses download Gambar 4.36 Tes Download dengan aplikasi software IDM
61 Gambar 4.37 Grafik Trafik Simple Queue Gambar 4.38 Data Statistics Simple Queue
62 Gambar 4.39 Tes Download IDM Dengan Metode HTB Gambar 4.40 Statistics HTB
63 Tabel.41 Hasil Tes Download Perbandingan QoS Simple Queue dan QoS HTB Kelebihan Dari Metode HTB sudah terlihat dari table danimplementasi QoS (Quality of Services) di Mikrotik banyak bergantung pada sistem HTB (Hierarchical Token Bucket). HTB memungkinkan kita membuat queue menjadi lebih terstruktur, dengan melakukan pengelompokan-pengelompokan bertingkat. Yang banyak tidak disadari adalah, jika kita tidak mengimplementasikan HTB pada Queue (baik Simple Queue maupun Queue Tree Tabel.42 Hasil Tes Jitter
64 Gambar. 4.41 Grafik Hasil Tes Jitter table.43 Tabel.4.3 Data Rate
65 \ Gambar. 4.42 Grafik Hasil Tes.tabel 4.4 Data Rate Tabel 4.4 Hasil Tes Packet Loss