PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI DAN TINGKAT INFLASI TERHADAP JUMLAH PENGANGGURAN DI PROVINSI ACEH

dokumen-dokumen yang mirip
DAFTAR LAMPIRAN. Data Variabel Pertumbuhan Ekonomi Atas Dasar Harga Berlaku. Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Barat Tahun

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

DAFTAR LAMPIRAN. Kriteria Sampel Nama Provinsi

Nama : Nurlita NPM : Pembimbing : Rini Tesniwati,SE.,MM

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank

BAB IV HASIL PENELITIAN

Analisis Pengaruh Kualitas Produk Dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Pada Rumah Makan Ayam Bakar Kia-Kila

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

DAFTAR LAMPIRAN. Data Variabel Pertumbuhan Ekonomi Atas Dasar Harga Berlaku. Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Tengah Tahun

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

CHAIRUNNISA NURSANI

ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, BI RATE DAN RETURN ON ASSETS (ROA) TERHADAP PEMBERIAN KREDIT PADA BANK BUMN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Statistik Deskriptif menjelaskan karakteristik dari masing-masing

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV PENGUJIAN. Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat tingkat kevalidan atau

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Cahaya Fajrin R Pembimbing : Dr.Syntha Noviyana, SE., MMSI

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, DAN HARGA EMAS TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN ( Studi Kasus di BEI Periode )

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Textile dan Otomotif yang terdaftar di BEI periode tahun

PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN DENGAN METODE EARLY WARNING SYSTEM

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. teori yang menjadi dasar dan data yang diperoleh dari Badan

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Objek penelitian ini adalah perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Hasil Statistik Deskriptif. Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui bahwa dengan jumlah

: Shintia Indah Permatasari Npm : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Dr. Izzati Amperaningrum, SE., MM.

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. statistik Kolmogorov- Smirnov (uji K-S). Dasar untuk pengambilan

LAMPIRAN HASIL PERHITUNGAN DATA PERUSAHAAN. EVA (Rp) EVA (Rp) EVA (Rp)

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH LABA BERSIH, ARUS KAS OPERASI, ARUS KAS INVESTASI DAN ARUS KAS PENDANAAN TERHADAP DIVIDEN KAS PADA PERUSAHAAN FARMASI DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. terlebih dahulu untuk mendapatkan hasil yang akurat. Berdasarkan statistik deskriptif diperoleh hasil sebagai berikut :

BAB IV HASIL PENELITIAN. penelitian ini rasio likuiditas yang digunakan adalah Current Ratio (CR)

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Dengan rasio aktivitas, kita dapat mengetahui tingkat persediaan,

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. estimasi yang terbaik, terlebih dahulu data sekunder tersebut harus dilakukan

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

: Niken Kurniawati NPM :

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum.

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP PRODUKTIVITAS PADA SEKTOR MANUFAKTUR DI INDONESIA

PENGARUH FAKTOR - FAKTOR FUNDAMENTAL SAHAM PT. UNILEVER INDONESIA, TBK TAHUN : Faishal Febrian NPM :

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. periode dan dipilih dengan cara purposive sampling artinya metode

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Nama : Nurmala Ekatami NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Bambang Darmadi, SE., MM.

: Suriana Juniarti NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Dr. Sugiharti Binastuti

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA SAHAM SEKTOR PROPERTY DAN REAL ESTATE YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. atau populasi dan untuk mengetahui nilai rata-rata (mean), minimum, Tabel 4.1. Hasil Uji Statistik Deskriptif

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN

BAB IV PEMBAHASAN. Berdasarkan data olahan SPSS yang meliputi audit delay, ukuran

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1. Analisis Descriptive Statistics. N Minimum Maximum Mean LDR 45 40,22 108,42 75, ,76969

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL UJI REGRESI PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TERHADAP CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY. Descriptive Statistics

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh GCG dan Manajemen Risiko

ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, INFLASI DAN BI RATE TERHADAP PENYALURAN KREDIT PADA 10 BANK UMUM TERBESAR DI INDONESIA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

ANALISIS PENGARUH FLUKTUASI KURS USD DAN INFLASI TERHADAP JAKARTA ISLAMIC INDEX DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. variabel terikat adalah sebagai berikut : Hasil statistik deskriptif pada tabel 4.1 menunjukkan :

Angkatan/Stambuk : 2007 : Departemen Manajemen, Fakultas ekonomi, Universitas Sumatera Utara

Disusun oleh : Nama : Lonella Dwita NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Dr. Widyatmini, SE., MM.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. mudah dipahami dan diinterprestasikan. Pengujian ini bertujuan untuk

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dari tiga variabel independen yaitu Dana Pihak Ketiga (DPK), Non Performing

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. digunakan untuk mengetahui deskripsi suatu data, analisis ini digunakan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

LAMPIRAN. 1. Data Bank Umum Syariah. Sukuk Ritel (dalam jutaan) Ukuran Perusahaan DPK. Bagi Hasil (dalam jutaan) Suku Bunga.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. saham pada perusahaan food and beverages di BEI periode Pengambilan. Tabel 4.1. Kriteria Sampel Penelitian

BAB IV HASIL ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian

minimum, nilai rata-rata (mean) serta standar deviasi (α) dari masing-masing variabel.

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB IV. Tabel 4.1. dan Pendapatan Bagi Hasil. Descriptive Statistics. Pembiayaan_Mudharabah E6 4.59E E E9

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. tertinggi, standar deviasi, varian, modus, dan sebagainya.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI DAN TINGKAT INFLASI TERHADAP JUMLAH PENGANGGURAN DI PROVINSI ACEH HOVONLY APRISTA SIMBOLON Email: ivosimbolon@gmail.com Mahasiswa Program Pascasajana, Universitas Negeri Medan ABSTRAK Pengangguran di suatu daerah dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya pertumbuhan ekonomi dan tingkat inflasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pertumbuhan ekonomi dan tingkat inflasi terhadap jumlah pengangguran di Provinsi Aceh. Jenis data dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa time series dari tahun 2000-2014. Data yang diperoleh dari Produk Domestik Bruto dan Laju Inflasi sebagai variabel independen dan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) sebagai variabel dependen. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi berganda, uji-t, f-test dan koefisien determinasi. Hasil uji parsial menunjukkan bahwa Pertumbuhan Ekonomi dan tingkat inflasi memiliki pengaruh positif tidak signifikan terhadap Jumlah pengangguran di Provinsi Aceh. Semakin besar pertumbuhan ekonomi dan semakin rendah tingkat inflasi maka semakin kecil jumlah pengangguan di Provinsi Aceh. Karena itu pemerintah Provinsi Aceh dipandang perlu membuka kesempatan kerja bagi masyarakat guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Kata Kunci : Produk Domestik Bruto, Laju Inflasi, Pengangguran Terubuka, Regresi PENDAHULUAN Pembangunan ekonomi telah dilakukan oleh pemerintah sebagai upaya mewujudkan masyarakat sejahtera, adil, dan makmur baik materil maupun spiritual. Upaya-upaya yang dilakukan pemerintah belum mendapatkan hasil maksimal, masih banyak persoalan yang perlu diselesaikan oleh pemerintah seperti pengangguran dan masalah-masalah sosial lainnya (Sudradjad, 1999:1). Permasalahan sosial bukan hanya menjadi masalah individual ata kelompok masyarakat, tetapi permasalahan Negara yang menjadi tanggung jawab bersama untuk dapat diselesaikan dengan baik dan berkelanjutan. Permasalahan sosial yang dihadapi oleh sesuatu Negara atau wilayah tidak terlepas dari arah pembangunan ekonomi yang dilakukan oleh segenap warga Negara (Sudradjad, 1999:1). Pembangunan ekonomi pada suatu negara dapat dilihat dari beberapa indikator perekonomian Salah satu di antaranya adalah melalui tingkat pengangguran. Besarnya tingkat pengangguran dapat menunjukkan kondisi suatu negara, apakah perekonomiannya berkembang atau mengalami kemunduran. Selain itu dengan tingkat pengangguran, dapat diketahui pula adanya ketimpangan atau kesenjangan distribusi pendapatan yang diterima masyarakat. Provinsi Aceh yaitu kota Banda Aceh sudah terkenal di penjuru dunia dengan keindahan objek wisatanya yang menjadikan Kota Banda Aceh sebagai tujuan wisata dunia yang digemari, apalagi ditambah dengan museum-museum sejarah yang perlu diketahui. Sektor pariwisata yang terus berkembang, tidak membuat masalah pengangguran mudah di atasi, dan pengangguran masih menjadi masalah yang cukup serius yang menjadi pekerjaan rumah bagi segenap 1

pemerintah daerah, baik pemerintah provinsi maupun bagi pemerintah kabupaten/kota. Di Provinsi Aceh tahun 2007-2015. Secara rata-rata, jumlah pengangguran terendah di Provinsi Aceh terjadi pada tahun 2011 dengan tingkat pengangguran 7,43% dan tertinggi pada tahun 2015 yaitu mencapai 9.93%. Dari Tabel 1 dapat dilihat bahwa jumlah pengangguran di seleruh kabupaten/kota sangat berfluktuasi. Keadaan fluktuatif tersebut merupakan cerminan bahwa pengangguran bukanlah masalah yang mudah untuk dapat diatasi oleh pemerintah yang ada. Tabel 1. Jumlah Pengangguran di Seluruh Kabupaten/Kota di Provinsi Aceh Tahun 2007-2015 Tingkat Pengangguran Terbuka (Persen) Wilayah 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 ACEH 9.84 9.56 8.71 8.37 7.43 9.1 10.3 9.02 9.93 SIMEULUE 8.45 8.63 12.42 12.25 7.36 8 6.42 5.57 8.51 ACEH SINGKIL 10.86 10.22 7.81 9.31 7.67 8.96 11.07 6.08 7.03 ACEH SELATAN 8 8.83 9.83 11.34 6.41 7.21 7.95 9.49 10.01 ACEH TENGGARA 9.45 9.59 11.53 9.9 7.69 13.04 16.82 9.51 9.79 ACEH TIMUR 12.9 11.73 6.7 6.13 7.97 7.26 11.42 10.61 13.89 ACEH TENGAH 3.87 4.91 4.31 2.55 6.1 2.22 2.42 3.32 3.13 ACEH BARAT 8.39 7.23 4.63 3.52 6.39 6.21 7.42 5.86 6.77 ACEH BESAR 12.99 12.05 13.54 11.6 7.93 13.15 13.15 10.53 6.81 PIDIE 7.21 7.87 6.78 7.56 6.92 7.19 8.88 11.73 10.25 BIREUEN 7.7 7.53 9.05 7.32 7.65 9.97 9.57 9.02 11.02 ACEH UTARA 13.35 14.02 11 12.78 8.68 15.47 17.97 13.58 17.05 ACEH BARAT DAYA 5.24 5.54 7.21 6.14 6.83 11.97 10.3 6.79 11.66 GAYO LUES 5.63 4.33 6.56 4.72 6.93 2.97 1.2 0.37 2.24 ACEH TAMIANG 12.15 11.17 9.9 8.03 6.71 9.19 10.49 9.75 14.03 NAGAN RAYA 6.85 5.03 4.84 3.94 7.13 7.63 7.77 3.69 3.97 ACEH JAYA 13.58 10.39 6.39 7.78 6.29 5.9 9.68 9.48 4.91 BENER MERIAH 4.83 3.4 2.57 2.25 5.19 1.41 0.63 0.74 1.04 PIDIE JAYA - 8.48 5.16 5.81 7.95 8.52 12.82 8.16 9.18 BANDA ACEH 7.91 11.43 9.78 11.56 8.52 7.17 9.02 10.24 12 SABANG 9.68 11.38 11.66 10.02 6.06 9.53 12.5 7.48 7.62 LANGSA 12.12 11.28 14.74 12.95 7.61 8.79 11.74 9.89 8.55 LHOKSEUMAWE 18.71 14.35 13.26 11.83 7.63 10.88 7.46 11.23 13.06 SUBULUSSALAM - 12.22 4.34 4.28 8.18 8.25 9.85 8.55 8.24 Sumber: BPS Provinsi Aceh Masalah pengangguran memang sangat kompleks untuk dibahas dengan merupakan isu penting, karena dapat dikaitkan dengan beberapa-beberapa indicator yang mempengaruhinya. Adapun indicator-indikator ekonomi yang mempengaruhi tingkat pengangguran seperti 2

pertumbuhan ekonomi dan tingkat inflasi. Menurut Sukirno (2004:331), apabila pertumbuhan ekonominya mengalami kenaikan, diharapkan akan berpengaruh pada penurunan jumlah pengangguran, hal ini diikuti dengan tingkat upah. Jika tingkat upah naik akan berpengaruh pada penurunan jumlah pengangguran pula, sedangkan tingkat inflasi yang tinggi akan berpengaruh pada kenaikan jumlah pengangguran. Berkaitan dengan hal tersebut maka penulis memilih judul Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Tingkat Inflasi terhadap Jumlah Pengangguran di Provinsi Aceh. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di Provinsi Aceh. Populasi penelitian ini adalah Pertumbuhan Ekonomi, Tingkat Inflasi dan jumlah pengangguran di Provinsi Aceh. Sedangkan sampel yang digunakan adalah produk domestic bruto, laju inflasi dan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Provinsi Aceh tahun 2000 sampai 2014. Variabel yang digunakan yaitu variabel dependen dan independen. Variabel independen dalam penelitian ini ada dua variabel yaitu produk domestic bruto (X1) dan laju inflasi (X2). Sedangkan variabel dependen dalam penelitian ini adalah tingkat pengangguran terbuka (Y). Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data sekunder dengan bentuk time series dari tahun 2000 sampai 2014. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik dokumentasi, yaitu peneliti melakukan pengumpulan data sekunder diakses dari BPS Aceh. Selain itu penulis juga melakukan studi pustaka yaitu dari data-data penelitian terdahulu, jurnal-jurnal, buku-buku maupun literature lainnya yang berkaitan dengan topic yang dijadikan penelitian utntuk tambahan data. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dan analisis regresi linier berganda. Analisis deskriptif bertujuan untuk menjelaskan keadaan pertumbuhan ekonomi, tingkat inflasi dan pengangguran di provinsi Aceh. Analisis regresi liner berganda digunakan untuk menghitung besarnya pengaruh variable pertumbuhan ekonomi, tingkat inflasi terhadap jumlah pengangguran di Provinsi Aceh dengan menggunakan bantuan program statistic SPSS versi 22. Langkah-langkah analisis regresi linier berganda yaitu melakukan uji asumsi klasik, diantaranya uji normalitas, dan uji multikolinearitas. Setelah uji asumsi klasik selanjutnya dilakukan uji hipotesis terdiri dari uji T, uji F, dan koefisien determinasi (R 2 ). Hipotesis Penelitian Berdasarkan latar belakang penelitian, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah : H1= Produk Domestik bruto berpengaruh signifikan terhadap jumlah pengangguran di provinsi Aceh H2= Tingkat Inflasi berpengaruh signifikan terhadap jumlah pengangguran di Provinsi Aceh 3

HASIL DAN PEMBAHASAN Uji Asumsi Klasik Uji asumsi klasik dilakukan untuk mengetahui apakah model regresi menunjukkan hubungan signifikan dan respensentatif. a. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah model regresi, variable independen dan variable dependen berdistribusi normal atau tidak. Uji ini dilakukan dengan Kolmogorof Smirnov. Asumsi normalitas dapat dipenuhi apabila nilai Sig > 0,05. N Normal Parameters a,b Most Extreme Differences Test Statistic Tabel 2. One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual Mean Std. Deviation Absolute Positive Negative Asymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. 15.0000000 1.60178887 Terlihat dari tabel C.1.1 pada tabel One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test,diketahui besarnya nilai asymp. Sig (2-tailed) sebesar 0,177. Seperti yang sudah dijelaskan di atas jika sig > 0,05 maka data penelitian adalah berdistribusi normal. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sig = 0,177 > 0,05, maka data ini berdistribusi normal b. Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel. Uji multikolinearitas dalam penelitian ini dilakukan dengan melihat Tolerance dan nilai Variance Inflating Faktor (VIF). Apabila nilai tolerance > 0,10 atau VIF <10 maka disimpulkan tidak terjadi multikolinearitas..185.151 -.185.185.177 c Model Table 3. Hasil Uji Multikolinearitas Collinearity Statistics B Tolerance VIF 4

1 (Constant) 8.027 PDB.026.826 1.211 Tingkat Inflasi.119.826 1.211 a. Dependent Variable: Jumlah Pengangguran Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat Tolerance untuk variable Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 0,826, Laju inflasi sebesar 0,826. Sedangkan VIF Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 1,211, dan laju Inflasi sebesar 1,211. Maka dapat disimpulkan bahwa model regresi dalam penelitian ini bebas dari masalah multikolinearitas. Analisis Regresi Linear Berganda Berdasarkan hasil dari pengolahan data dengan analisis regresi linear berganda dengan menggunakan SPSS 22, di peroleh persamaan regresi linear berganda sebagai berikut: Jumlah Penduduk Miskin = 8.027 + 0.026PDB + 0,119Tingkat Inflasi Dari persamaan regresi linear berganda di atas, dapat dijelaskan sebagai berikut: Koefisien regresi untuk variabel PDB (X1) sebesar 0,26, hal ini mengandung arti pertumbuhan penduduk memiliki pengaruh positif terhadap jumlah pengangguran. Setiap satu kenaikan variabel pertumbuhan ekonomi, maka variabel pengangguran akan turun sebesar 0,26 dengan asumsi variabel lainnya tetap. Koefisien regresi variabel laju inflasi (X2) sebesar 0,119 yang mengandung arti bahwa tingkat inflasi memiliki pengaruh positif terhadap jumlah penganguran. Setiap satu kenaikan variabel tingkat inflasi maka variabel pengangguran akan naik sebesar 0,119 dengan asumsi variabel lainnya tetap. Uji Hipotesis a. Uji Parsial (Uji T) Uji T digunakan untuk mengetahui signifikansi pengaruh variabel independen terhadap variabel independent. Hasil Uji T dapat dilihat pada table di bawah ini: Tabel 4. Hasil Koefisien Uji T Standardized Unstandardized Coefficients Coefficients B Std. Error Beta t Sig. 1(Constant) 8.027.749 10.711.000 PDB.026.064.115.412.688 Tingkat Inflasi.119.064.516 1.852.089 a. Dependent Variable: Jumlah Pengangguran Uji signifikansi masing-masing variabel pada table di atas, di uraikan sebagai berikut: H 1 dalam penelitian ini yaitu Produk Domestik Bruto (PDB) berpengaruh tidak signifikan terhadap jumlah pengangguran. Dari tabel di atas Produk Domestik Bruto (PDB) memiliki nilai signifikansi 0,688 > 0,05. Maka kesimpulannya H 1 ditolak dan H 0 diterima. 5

Hal ini berarti Pertumbuhan ekonomi memiliki pengaruh positif tidak signifikan terhadap pengangguran. H 2 dalam penelitian ini yaitu tingkat inflasi berpengaruh tidak signifikan terhadap pengangguran. Dari tabel di atas pada tingkat inflasi memiliki nilai signifikansi sebesar 0,89 > 0,05. Maka kesimpulannya H 1 ditolak dan H 0 diterima. Hal ini berarti tingkat inflasi memiliki pengaruh positif tidak signifikan terhadap pengangguran. b. Uji Srimultan (Uji F) Uji F digunakan untuk melihat pengaruh dari variabel independen secara simultan terhadap variabel dependen. Hasil uji F dapat dilihat pada tabel sebagai berikut : Tabel 5. Hasil Uji Hipotesis dengan Uji F Sum of Model Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 10.736 2 5.368 1.793.208 b Residual 35.920 12 2.993 Total 46.657 14 a. Dependent Variable: Jumlah Pengangguran b. Predictors: (Constant), Tingkat Inflasi, PDB Dari tabel diperoleh nilai signifikansi 0,208 > 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel Pertumbuhan Ekonomi dan Tingkat Inflasi secara srimultan berpengaruh tidak signifikan terhadap variabel pengangguran. c. Koefisien Determinasi (R 2 ) Koefisien determinasi digunakan untuk mengukur seberapa besar kemampuan dari variabel independen dalam menerangkan variabel dependen. Nilai koefisien determinasi (R 2 ) dapat dilihat dari tabel berikut ini: Tabel 6. Nilai Koefisien Determinasi Adjusted R Std. Error of Model R R Square Square the Estimate 1.480 a.230.102 1.730 a. Predictors: (Constant), Tingkat Inflasi, PDB b. Dependent Variable: Jumlah Pengangguran Berdasarkan tabel diatas nilai R Square yang dihasilkan sebesar 0,230 atau 23% dimana hai ini menunjukkan bahwa besarnya pengaruh yang diberikan oleh variabel Pertumbuhan ekonomi dan tingkat inflasi adalah sebesar 23% sedangkan sisanya sebesar 77% dipengaruhi oleh factor-faktor lain yang tidak dibahas dalam penelitian ini. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis linear berganda dalam penelitian ini, diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 6

1. Pertumbuhan ekonomi dan tingkat inflasi secara bersama-sama berpengaruh tidak signifikan terhadap jumlah pengangguran di Provinsi Aceh. 2. Pertumbuhan ekonomi dan tingkat inflasi secara parsial ( uji-t ) berpengaruh positif tidak signifikan terhadap jumlah pengangguran di Provinsi Aceh. 3. Jika dilihat pada nilai R Square pertumbuhan ekonomi dan tingkat inflasi di Provinsi Aceh memiliki pengaruh sebesar 23% di Provinsi Aceh dan sisanya di pengaruhi oleh factor lain. Saran 1. Pemerintah Provinsi Aceh beserta pemerintah Kabupaten/Kota sebaiknya meningkatkan sinergitas dalam meningkatkan pembangunan di nseluruh wilyah Aceh sehingga pertumbuhan ekonomi dapat merata di seluruh Kabupaten/Kota di Provinsi Aceh. 2. Tingkat Inflasi harus dinamis, dimana pemerintah perlu menargetkan, mengawasi, dan mengontrol tingkat harga di pasar nasional. DAFTAR PUSTAKA Todaro, Michael P, Stephen C. Smith, 2011, Pembangunan Ekonomi, Edisi Kesebelas, Erlangga Jakarta Mankiw, N.Gregory, 2007. Teori Makroekonomi. Edisi Keenam, Erlangga. Jakarta Nopirin, Ph.D, 1987. Ekonomi Moneter Buku II. Edisi Pertama, BPFE Yogyakarta. Yogyakarta BPS Aceh, 2014, Badan Pusat Statistik di Aceh. Aceh Bappeda Aceh. Badan Pemereintahan Daerah Aceh. Ni Komang Sopianti dan A.A Ketut Ayuningsing. Jurnal Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, tingkat Inflasi dan Upah Minimum Terhadap jumlah Pegangguran di Bali naniestbae.blogspot.co.id/teori-inflasi dan-pengangguran-ibu nove.html http://id.wikepediaorg/wiki/pertumbuhan ekonomi 7