PENGARUH METODE PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT TERHADAP KEMAMPUAN MENYIMAK PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS III SDN SETIADARMA 01 KECAMATAN TAMBUN SELATAN KABUPATEN BEKASI Yudi Budianti* Dwi Kustianingsih* yudibudianti24@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini di latarbelakangi oleh kemampuan menyimak siswa kelas III di SDN Setiadarma 01 yang terlihat kurang dalam memahami isi cerita, sulit untuk mengemukakan kembali isi cerita, serta cenderung pasif dan kurang memperhatikan pada saat pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pembelajaran Cooperative Script terhadap kemampuan menyimak. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen kuasi dengan nonequivalent(pretest and posttest) Control-Group Design. Pengumpulan data dalam penelitian ini berupa tes. Sampel penelitian ini berjumlah 38 siswa. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata pretest untuk kelas eksperimen adalah 51,71 dan posttest 79,34. Hasil dari analisis dalam eksperimen ini dengan analisis perhitungan independent sample t-test yang diperoleh nilai sebesar 4.721. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran Cooperative Scriptdapat berpengaruh terhadap kemampuan menyimak di SDN Setiadarma 01 Kecamatan Tambun Selatan Kabupaten Bekasi. Kata Kunci : Metode Pembelajaran Cooperative Script, Kemampuan Menyimak siswa I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komunikasi digunakan sebagai penyalur pesan, ide, gagasan, serta sebagai alat berinteraksi dalam menyamakan persepsi untuk mencapai berbagai tujuan tertentu. Pendidikan dan komunikasi memiliki kaitan yang sangat erat, segala sesuatu yang berkaitan dengan pendidikan tidak akan dapat berjalan tanpa adanya komunikasi. Untuk dapat mewujudkan itu semua tidak lepas pula dari peran bahasa, karena bahasa merupakan alat komunikasi yang dipergunakan oleh manusia untuk berinteraksi sosial, bahasa juga merupakan bentuk komunikasi dimana pikiran dan perasaan seseorang dapat disimbolkan agar dapat 70
menyampaikan sebuah arti kepada orang lain. Mengingat pentingnya bahasa maka seseorang harus mempelajari bahasa dengan baik. Keterampilan berbahasa seseorang dapat dilatih melalui pembelajaran bahasa indonesia. Pembelajaran Bahasa Indonesia yang diberikan kepada para siswa meliputi empat aspek yaitu menyimak, berbicara, membaca dan menulis. menurut (Banker, 1981;Hargie, 1987) dalam Ngalimun, Alfulaila, (2014:117) menyatakan bahwa hampir 53% dari waktu yang digunakan pelajar digunakan untuk menyimak, 17% untuk membaca, 16% untuk berbicara dan 14% untuk menulis. Dari data tersebut dapat terlihat bahwa betapa banyak waktu yang di butuhkan untuk menyimak. Maka dari itu kemampuan menyimak dapat mempengaruhi berhasil atau tidaknya siswa dalam menyerap suatu pembelajaran. Karena hampir seluruh guru yang mengajar, tak terkecuali Bahasa Indonesia, selalu memberikan penjelasan materi pelajaran kepada siswa melalui proses lisan. Untuk dapat memahami penjelasan guru, siswa harus menyimak dengan baik. Jika tidak, siswa kurang dapat menyerap pembelajaran secara maksimal. Pembelajaran menyimak telah diberikan guru kepada siswa kelas III Sekolah Dasar Setiadarma 01, namun gambaran yang ada menunjukan bahwa secara klasikal hasilnya masih rendah atau dibawah kriteria ketuntasan minimal. Hal ini dapat di lihat dari hasil nilai kemampuan menyimak siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia yang mencapai nilai>kkm hanya sebanyak 61 siswa atau 40%, sedangkan siswa yang mencapai nilai<kkm sebanyak 91 siswa atau 60% dari 152 siswa. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan, faktor penyebab rendahnya kemampuan menyimak yaitu dikarenakan dalam menyampaikan sebuah materi guru melakukan proses pembelajaran dengan strategi pembelajaran yang monoton yaitu konvensional. Sehingga hal ini dapat menyebabkan pembelajaran Bahasa Indonesia menjadi tidak berkesan dan menyenangkan, selain itu siswa juga kurang berperan aktif pada saat proses pembelajaran. Banyak siswa yang tidak menyimak ketika guru sedang membahas materi pelajaran. Siswa juga cenderung kurang berkonsentrasi dalam menyimak, terutama pada siswa kelas rendah yang tingkat konsentrasinya tidak dapat bertahan lama. Atas dasar kenyataan lapangan dan hasil observasi yang telah dilakukan oleh peneliti, maka perlu diterapkan sebuah pembelajaran yang dapat berpengaruh terhadap kemampuan menyimak dan hasil belajar siswa yakni dengan 71
Cooperative Script (skrip kooperatif). Dalam penerapannya guru menyesuaikan dengan kondisi kebutuhan siswa, sehingga guru diharapkan mampu menyampaikan materi dengan tepat tanpa mengakibatkan siswa mengalami kejenuhan. B. Rumusan masalah Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana hasil kemampuan menyimak dengan Cooperative Script pada siswa kelas III SDN Setiadarma 01? 2. Bagaimana hasil kemampuan menyimak dengan tidak Cooperative Script pada siswa kelas IIISDN Setiadarma 01? 3. Apakah pembelajaran Cooperative Script berpengaruh terhadap kemampuan menyimak pada siswa kelas III SDN Setiadarma 01? C. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui hasil kemampuan menyimak dengan Cooperative Script pada siswa kelas III SDN Setiadarma 01. 2. Untuk mengetahui hasil kemampuan menyimak dengan tidak Cooperative Script pada siswa kelas III SDN Setiadarma 01. 3. Untuk mengetahui pengaruh hasil kemampuan menyimak dengan Cooperative Script pada mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas III SDN Setiadarma 01. II. LANDASAN TEORITIS A. Metode Cooperative Script 1. Pengertian Metode Cooperative Script Menurut Suprijono (2009:126) pembelajaran cooperative script (skrip kooperatif) merupakan belajar dimana siswa bekerja berpasangan dan bergantian secara lisan mengikhtisarkan bagian-bagian dari materi yang dipelajari. Menurut Kurniasih (2012:78) cooperative script adalah Metode dimana siswa bekerja berpasangan dan secara lisan menjelaskan bagian-bagian dari materi yang dipelajari. 2. Langkah-langkah Cooperative Script Menurut Hamid (2011:220) langkah-langkahnya adalah sebagai berikut: a. Guru membagi siswa untuk berpasangan. b. Guru membagikan wacana/materi kepada setiap siswa untuk dibaca, kemudian membuat kesimpulan atau ringkasan terhadap materi tersebut. c. Guru dan siswa menetapkan siapa yang pertama berperan sebagai pembicara dan siapa yang berperan sebagai pendengar. 72
d. Pembicara membacakan kesimpulan atau ringkasannya selengkap mungkin. e. Sedangkan, siswa yang menjadi pendengar menyimak, mengoreksi, atau menunjukkan ide-ide pokok f. Pasangan tersebut kemudian bertukar peran, yang semula menjadi pembicara ditukar menjadi pendengar, kemudian melakukan hal yang sama seperti langkah sebelumnya. g. Setelah selesai, siswa bersamasama guru merumuskan kesimpulan dari materi yang telah dibahas bersama tersebut. h. Penutup. B. Menyimak 1. Definisi Menyimak Menurut (Russel & Russell, 1959; Anderson, 1972) dalam Tarigan, (2008:30) menyimak bermakna mendengarkan dengan penuh pemahaman dan perhatian serta apresiasi. Menurut Mulyati (2013:2.3) menyimak merupakan suatu kegiatan berbahasa yang sangat penting karena melalui menyimak kita dapat memperoleh informasi untuk menambah wawasan pengetahuan dan pengalaman tentang kehidupan. 2. Indikator Menyimak Menurut Anderson dalam Tarigan (2008:173) indikator menyimak adalah sebagai berikut: 1. Berpartisipasi dalam kegiatan menyimak III. 2. Memberi perhatian kepada apa yang disimak 3. Berpikir sama dengan apa yang disimak 4. Memilih ide pokok dalam simakan 5. Mengingat butir-butir penting dalam isi simakan 6. Menceritakan kembali apa yang disimak METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di SDN Setiadarma 01 yang berada di wilayah Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi. Desain dalam penelitian eksperimen ini adalah Quasi Experimental Design (eksperimen semu) dengan non-equivalent (pretest and posttest)control-group design. Subyek penelitian dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Penelitian ini terdiri dari tiga tahapan, yaitu: 1. Tahap Persiapan Observasi ke sekolah Menentukan masalah penelitian Menetapkan pokok bahasan yang akan digunakan dalam penelitian Membuat instrumen Melakukan izin untuk penelitian Menentukan populasi dan sampel Menentukan kelas eksperimen dan kelas kontrol Menentukan waktu penelitian 73
2. Tahap Pelaksanaan Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan bahan ajar RPP dan instrumen penelitian dibimbing dengan dosen pembimbing Melakukan uji ahli instrumen penelitian Memberikan tes awal (pretest) kepada kelas eksperimen dan kelas kontrol Pemberian treatment terhadap kelas eksperimen dengan Cooperative Script, sedangkan untuk kelas kontrol tanpa Cooperative Script Melakukan tes akhir (posttest) pada kelas eksperimen dan kelas kontrol 3. Tahap Akhir Mengumpulkan data dari masing-masing kelas Mengolah dan menganalisis hasil data yang diperoleh berupa pretest dan posttest IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Kemampuan Menyimak dengan Metode Pembelajaran Cooperative Script Kemampuan menyimak yang diajarkan dengan pembelajaran Cooperative Script yaitu pada kelas eksperimen. Diperoleh nilai ratarata pretest adalah 51,71 dan nilai rata-rata posttest adalah 79,34. Jadi, dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan antara pretest dan posttest kelas eksperimen dengan pembelajaran Cooperative Script. Selain di lihat dari hasil nilai yang di peroleh dari kelas eksperimen, juga dapat di perkuat oleh nilai rata-rata kelas kontrol yang mengalami peningkatan namun tidak setinggi peningkatan yang terjadi pada kelas eksperimen. 2. Kemampuan Menyimak dengan tidak Metode Pembelajaran Cooperative Script (Metode Ceramah) Proses pembelajaran pada kelas kontrol siswa tidak diberikan perlakuan.diperoleh nilai rata-rata pretest 53,29 dan nilai rata-rata posttest 68,94. Jadi dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan antara pretest dan posttest kelas kontrol dengan pembelajaran ceramah. 3. Pengaruh Kemampuan Menyimak dengan Menggunakan Metode Cooperative Script Hasil pengujian hipotesis uji-tdengan SPSS versi 16.0. dapat diketahui t hitung > t tabel (4.721> 1,992 ) pada taraf signifikasi ɑ = 0.05. Oleh karena itu t hitung > t tabel maka H 0 ditolak dan H 1 diterima dan diketahui rata-rata hasil posttest pada kelas eksperimen yaitu 79,34 dan kelas kontrol yaitu 68,94 yang artinya terdapat perbedaan antara nilai posttest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Dimana nilai 74
rata-rata posttest pada kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan nilai ratarata posttest pada kelas kontrol. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan menyimak dengan pembelajaran Cooperative Script lebih tinggi daripada dengan tidak pembelajaran Cooperative Script. V. KESIMPULAN Dapat disimpulkan bahwa pembelajaran Cooperative Scriptberpengaruh yang signifikan terhadap kemampuan menyimak siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di kelas III SDN Setiadarma 01. Hal ini dapat dilihat dari hasil nilai rata-rata pretest dan posttest pada kelas eksperimen. Nilai rata-rata pada pretest yaitu 51,71dan mengalami peningkatan pada nilai rata-rata posttest menjadi 79,34. Dengan taraf signifikansi 5%, nilai t hitung t tabel (14,250 2,026). Artinya, terdapat pengaruh positif penggunaan pembelajaran Cooperative Scriptterhadap kemampuan menyimak siswa. Di perkuat dengan hasil nilai rata-rata pretest dan posttest pada kelas kontrol yang tidak setinggi pada kelas eksperimen, hasil nilai ratarata pretest pada kelas kontrol yaitu 53,29 dan nilai rata-rata posttest yaitu 68,94. Selain itu di perkuat pula dengan hasil uji-t berdasarkan nilai rata-rata posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol menunjukkan bahwa nilai t hitung > t tabel yaitu (4.721> 1,992) dengan taraf signifikansi 5%. Artinya, ada perbedaan kemampuan menyimak siswa pada mata pelajaran bahasa indonesia di kelas III SDN Setiadarma 01 yang signifikan antara kelas yang pembelajaran Cooperative Scriptdengan kelas yang tanpa pembelajaran Cooperative Script. Dengan itu, H 0 ditolak dan H 1 diterima. Maka, kemampuan menyimak pada kelas eksperimen lebih tinggi dibanding dengan kemampuan menyimak kelas kontrol pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. *Yudi Budianti adalah Dosen Universitas Islam "45" Bekasi *Dwi Kustianingsih adalah Mahasiswa Universitas Islam "45" Bekasi 75
DAFTAR PUSTAKA Hamid, Sholeh. 2011. Metode Edutainment. Yogyakarta: DIVA Press. Ngalimun & Alfulaila, N. 2014. Pembelajaran Keterampilan Berbahasa Indonesia. Yogyakarta: Aswaja Pressindo. Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Belajar. Tarigan, H.G. 2008. Menyimak Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa Bandung. 76