MAKALAH MENGENAI MODIFIKASI DARI BUKU THE SYSTEMS APPROACH TO EDUCATION KARANGAN HENRY LEHMANN

dokumen-dokumen yang mirip
Outline 0 PENDAHULUAN 0 TAHAPAN PENGEMBANGAN MODEL 0 SISTEM ASUMSI 0 PENDEKATAN SISTEM

PANDUAN KOMPETISI INOVASI PELAYANAN PUBLIK KABUPATEN SITUBONDO TAHUN 2017

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi arus globalisasi sumber daya manusia memegang peranan yang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal penting dalam aspek kehidupan manusia.

IV. KARYA ILMIAH DAN TEKNOLOGI PRAKTIKAL

MENGEMBANGKAN KOMPETENSI GURU MELALUI LESSON STUDY

PERTEMUAN XIII-XVI V. KARYA ILMIAH DAN PARAGRAF DALAM PENULISAN KARYA ILMIAH Kemampuan akhir yang diharapkan: Mahasiswa akan mampu: Hardskill: 1.a.

MENUMBUHKEMBANGKAN DAN MENGELOLA KREATIVITAS PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Era persaingan global menuntut pendidikan yang berkualitas. Pendidikan

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

Aplikasi Pengetahuan

ESENSI PENGETAHUAN TRANSFER PENGETAHUAN. Penerapan Pengetahuan (Application of Knowledge) 12/05/2014

BAB I PENDAHULUAN. 1 Monitoring dan Evaluasi dalam Program Pemberdayaan

Berdasarkan Peraturan Menpan dan RB No. 30/2014 Tentang Pedoman Inovasi Pelayanan Publik, serta Kebutuhan Inovasi LAN

BAB II KAJIAN TEORITIS. mencapai tujuan yang telah ditetapkan. (Atmodiwiryo,2000:5). Selanjutnya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bab III tesis ini bertujuan menjelaskan metode dan prosedur atau tahapan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu unsur dalam. manusia (human development index) yang dikembangkan oleh United Nations

HIBAH PENGAJARAN (Teaching Grant)

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan memiliki peranan penting dalam mengembangkan dan. mencapai sasaran-sasaran dari perusahaan tersebut.

Mengembangkan Kompetensi Guru Melalui Lesson Study

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahu

PENELITIAN TINDAKAN KELAS (CLASSROOM ACTION RESEARCH)

I. PENDAHULUAN. Kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) telah membawa. perubahan pesat dalam kehidupan manusia. Pekerjaan yang dikerjakan oleh

PEMBELAJARAN INKUIRI BERBANTUAN MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN KERJA ILMIAH MAHASISWA NON EKSAKTA

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Kreativitas merupakan suatu hal yang kurang diperhatikan dalam

PENDEKATAN SISTIM MANAJEMEN MUTU BAGI ORGANISASI

FENOMENA MANAJEMEN SISTEM PENDIDIKAN DI INDONESIA DALAM PERSPEKTIF SDM (SUMBER DAYA MANUSIA) 1 Oleh: Dra. Sri Mulyani 2

PERANAN TEKNOLOGI PEMBELAJARAN DALAM PEMECAHAN MASALAH-MASALAH STRATEGI PEMBELAJARAN *) Oleh: Anik Ghufron **)

Bahan Kajian. (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1 Mahasiswa dapat mengidentifikasi dan memahami konsepsi dasar pengembangan bisnis dengan benar

1. Kurikulum Subjek Akademis 2. Kurikulum Humanistik 3. Kurikulum Rekonstruksi Sosial 4. Kurikulum Teknologis

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA

I. PENDAHULUAN. Pada era global yang ditandai dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan

TUJUAN. ilmiah. pendekatan atau metode penyelesaian masalah secara umum. setiap pendekatan. stefanus. (c)

Teknik Pembuatan Proposal (Penelitian)

Kesenjangan: Faktor Utama Penyebab Kegagalan Proyek E-Government

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mariah Ulfah, 2014

SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN SAINS

PEMILIHAN KONTRAKTOR PERBAIKAN ROTOR DI PEMBANGKIT LISTRIK PT XYZ DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DAN GOAL PROGRAMMING

oleh Septia Sugiarsih, M.Pd. Disampaikan dalam Seminar Penelitian di SD Negeri Gedongkiwo Sabtu, 23 Juli 2011

Sehingga peneliti diharapkan mampu mengantisipasi kesenjangankesenjangan tersebut. Masalah yang perlu dijawab melalui penelitian cukup

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Khidmatul Mamluah, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Permasalahan produktivitas yang dihadapi oleh Bangsa Indonesia pada saat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Penelitian

PROPOSAL INNOVATION AWARD Analisis Kepuasan Akademik Mahasiswa Universitas Bina Nusantara dengan Metode Cluster

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PANDUAN PENGABDIAN MASYARAKAT

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, mulai dari (kurikulum tahun 1994) yang menggunakan cara belajar

PENELITIAN TINDAKAN KELAS

TATA CARA DAN SYARAT PENDAFTARAN. 2. Bersedia menghadiri rangkaian acara ICN 2015 pada tanggal Mei 2015.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Salah satu dari tujuan pendidikan nasional seperti ada pada UU Nomor

KNOWLEDGE MANAGEMENT. Penerapan Pengetahuan (Application of Knowledge) Rani Puspita D, M.Kom

MENGENAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN. Sisca Rahmadonna *) lain. Secara teorititis maupun profesional, teknologi pembelajaran menggarap tentang bagaimana

TOR PROGRAM PPM PENGEMBANGAN WILAYAH LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT TAHUN 2015

SISTEM MONITORING DAN PEMANAS MESIN GENSET TOKO BERBASIS MIKRO CONTROLER

Drs. Asep Herry Hernawan, M.Pd. KURTEK FIP - UPI BEBERAPA CATATAN TENTANG KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Upaya pembangunan pendidikan di Indonesia dilaksanakan dalam berbagai

MEKANISME PENYELENGGARAAN DIKLAT NON-GELAR PROJECT ASSESSMENT

BAB I PENDAHULUAN. sampai dengan Sekolah Menengah Atas (SMA). Matematika perlu. diberikan kepada semua siswa mulai dari sekolah dasar untuk

BAB II LANDASAN TEORI

INOVASI PELAYANAN PUBLIK. Lamongan, 7 Juni 2017 BIRO ORGANISASI SETDA PROV. JAWA TIMUR

Brainstorming Digunakan oleh arsitek yang memerlukan ide-ide kreatif untuk memecahkan permasalahan dalam rentang waktu yang sangat ketat, cepat dan

MAKALAH SIMPOSIUM GURU 2015

JUDUL UNIT : Melakukan Komunikasi Di Tempat Kerja

BAB III. MATRIKS IDENTIFIKASI RENCANA TINDAK LANJUT

PERSEPSI MAHASISWA TENTANG IMPLEMENTASI NILAI-NILAI KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENERAPAN FORMATIVE SUMMATIVE EVALUATION MODEL DALAM PENELITIAN TINDAKAN

BAB IV KONSTRUKSI TES BAHASA

Tantangan Inovasi Ketahanan Banjir. Latar Belakang

MITOS: Kerangka Kerja Pengukuran Kesenjangan Antara Kondisi Existing dan Desain Proyek E-Government

DESAIN PENGEMBANGAN MODEL PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK BERBASIS MASALAH TERHADAP KETERAMPILAN SCIENTIFIC INQUIRY DAN KOGNISI MAHASISWA

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS KURIKULUM DAN MODEL PEMBELAJARAN GEOGRAFI PERTEMUAN PERTAMA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PERTANYAAN YANG SERING DIAJUKAN (FAQ) AKSELERATOR PEMBANGUNAN TENAGA KERJA YANG INKLUSIF USAID INDONESIA

PENINGKATAN MUTU DAN BENCHMARKING PERGURUAN TINGGI

BAB I PENDAHULUAN. dirinya dalam suatu suasana belajar yang menyenangkan dan sesuai dengan

Kata Kunci : Aplikasi E-Learning, ISO , Model Kualitas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pemanfaatan teknologi informasi (TI) saat ini tidak dapat diabaikan, karena

PENGEMBANGAN SUMBERDAYA MANUSIA. Sumberdaya manusia merupakan investasi yang. sangat penting dalam suatu organisasi.

UJI COBA MODEL (VALIDASI)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

STUDENT CENTER LEARNING. OLEH : LISA TRINA ARLYM, SST., M.Keb

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Dewasa ini perkembangan perekonomian di Indonesia telah

KKN Terintegrasi Multisektoral BUKU PANDUAN KKN STAIN KUDUS TAHUN 2018

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan atau Kurikulum Hal ini menunjukkan bahwa kurikulum

Studi Kelayakan Proses Perangkat Lunak

PENGARUH IMPLEMENTASI INOVASI PENDIDIKAN DAN KOMPETENSI GURU TERHADAP PRODUKTIVITAS SEKOLAH (Studi pada SMP di Kabupaten Ciamis)

PENINGKATAN MANAJEMEN ADMINISTRASI DATA DAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN PADA PUSAT KE- GIATAN BELAJAR MASYARAKAT DI KABUPATEN BANGKALAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Ai Mintarsih, 2013

BAB II KAJIAN TEORITIK

BAB 1 PENDAHULUAN. Minat investasi semakin hari semakin meningkat. Hal in disebabkan oleh

BAB I PENDAHULUAN. dan potensi yang ada untuk pembentukan kepribadian yang utuh, memiliki rasa

Definisi Teknologi Pendidikan

Transkripsi:

MAKALAH MENGENAI MODIFIKASI DARI BUKU THE SYSTEMS APPROACH TO EDUCATION KARANGAN HENRY LEHMANN I. PENDAHULUAN Makalah yang berjudul Modifikasi ini adalah merupakan laporan bab dari buku yang berjudul : The System Approach To Education karangan Henry Lehmann. Buku ini merupakan hasil presentasi yaitu : Special Presentation Conveyed In The International Seminar On Educational Innovation And Technology di Manila tahun 1990. Buku ini berisi tentang langkah-langkah pendekatan system dalam pengembangan inovasi pendidikan. Sistim pendekatan ini tidak menghasilkan suatu jawaban yang terakhir melainkan menyediakan suatu proses yang rapih untuk mengembangakan suatu solusi, suatu proses terstruktur yang memperkecil pendapat yang terbentuk sebelumnya dan memperbesar kenyataan yang diperoleh untuk tiba pada suatu jawaban yang benar. Sepanjang tahun 1987 suatu kelompok yang mewakili pemerintah, masyarakat dalam bidang pendidikan dan industri mengadakan pertemuan untuk mendorong dilanjutkannya komunikasi gagasan baru, pengembangan dan teknik yang berperan untuk kemajuan kualitas dan efisiensi pendidikan dan pelatihan negaranegara. Proyek ini dinamai proyek Aristotle, yaitu tinjauan ulang dan informasi symposium tentang teknologi pelatihan,pelajaran dan pendidikan. Dari sepuluh kelompok tugas yang aktif selama tahun 1987, salah satu adalah yang menekuni kepada aplikasi yang eksklusif dari pendekatan system kepada permasalahan pendidikan. Yang ditekuni kelompok tugas pada tahun pertama adalah menganalisa mengenai pendekatan system Materi dari buku ini adalah ringkasan pendekatan yang dikembangkan oleh keseluruhan kelompok tugas dan menghadirkan materi yang diperkenalkan sebagai pendekatan system kepada panel pendidikan pada symposium pertama dari proyek Aristotle yang dilaksanakan di Washington, D. C. pada bulan

desember tanggal 6 dan tanggal 7 tahun 1987 dan diterbitkan oleh Innotech Publication vol,20 No. 05 Manila Februari 1990. Pendekatan system adalah bukan hal yang baru. Dimasa lalu kita menyebutnya Methode Ilmiah dan itu adalah langkah langkah yang logis dalam pendekatan kepada pemecahan masalah yang selalu kita gumakan meskipun tanpa disadari kami melakukan banyak langkah. Walaupun demikian adalah surprising bagaimana sering masalah utama adalah dipecahkan atau dicoba untuk dipecahkan dengan menemukan solusi pada suatu analisa yang sistimatis mengenai masalah dan solusi alternatif. Pendekatan system yang dikembangkan oleh Proyek Aristotle ini adalah meliputi delapan langkah yaitu : 1. Merumuskan masalah yaitu masalah pendidikan ( problem ) 2. Menetapkan tujuan ( objectives ) 3. Mengidentifikasi kendala kendala ( constraints ) 4. Mengidentifikasi pemecahana masalah (alternatives ) 5. Melakukan pemilihan pemecahan masalah yang terbaik (selection ) 6. Uji coba terhadap hasil pilihan pemecahan masalah yang terbaik ( (implementation ) 7 Penilaian terhadap hasil implementasi ( evaluation ) 8 Melakukan perubahan (modification ) II. ISI BUKU Dari langkah- langkah yang dikemukakan dalam pendekatan system ini, modifikasi adalah merupakan langkah yang paling akhir Untuk sampai kepada bahasan modifikasi terlebih dahulu akan diuraikan mengenai tahapa-tahap sebelumnya.

1. Merumuskan masalah ( problem ) Langkah pertama yang dilakukan adalah merumuskan masalah, yakni masalah yang nyata dalam bidang kependidikan yang berkaitan dengan peserta didik atau lulusan. Timbulnya masalah ini karena adanya kesenjangan antara harapan dan kenyataan yang ada di lapangan. Ciri-ciri sebuah masalah adalah bahwa masalah itu harus spesifik Keberadaannya harus didukung oleh misalnya dokumen resmi atau hasila penelitian Permasalahan dalam bidang pendidikan ini dapat meliputi permasalahan yang berkaitan dengan pemerataan pendidikan, mutu/ efektivitas pendidikan, efisiensi pendidikan serta permasalah yang berkaitan dengan masalah relevansi. 2. Merumuskan tujuan (Objectives) Dalam langkah iin kita merumuskan tujuan yang harus dicapai sehubungan dengan permasalah diatas. Merumuskan tujuan merupakan langkah yang penting dalam mengembangkan suatu program pendidikan. Karena dengan adanya tujuan kita mempunyai pegangan dalam penyelenggaraan pendidikan. Dengan adanya tujuan ini kita dapat mengetahui sejauh mana program pendidikan telah tercapai. Demikian juga dengan adanya tujuan ini maka langkah-langkah berikutnya adalah selalu dirancang untuk memenuhi maksud tujuan yang hendak dicapai. Masalah dan tujuan masih dalam satu domain, seperti dua sisi dari mata uang yang sama. 3. Mengidentifikasi kendala-kendala ( constraints ) Langkah ketiga ialah mengidentifikasi kendala-kendala yang mungkin dihadapi dalam pencapaian tujuan program pendidikan. Dalam mengidentifikasi berbagai kendala dapat diawali dari kendala-kendala yang bersifat umum sampai kepada yang khusus.. Mengidentifikasi kendala-kendala adalah sangat penting dilakukan karena bagaimanapun setiap pengembangan suatu program pendidikan pasti selalu mempunyai kendala-kendala.

4. Mengidentifikasi alternatif pemecahan masalah ( alternatives ) Langkah keempat adalah mengidentifikasi atau melakukan pendataan alternatif pemecahan masalah terhadap kendala yang dihadapi dalam pengembangan program pendidikan Kita membuat daftar alternatif dari pemecahan masalah. Pemilihan alternatif pemecahan ini pada awalnya mungkin saja tidak disetujui Dalam mengidentifikasi masalah ini hendaknya ditinjau dari berbagai segi jadi lebih dari satu. Cari ide-ide yang berspektrum luas. Dengan banyaknya alternatif pemecahan masalah yang diidentifikasi maka memungkinkan untuk melakukan pilihan sesuai dengan jenis kendala yang dihadapi. 5. Melakukan pilihan pemecahan masalah ( selection ) Langkah yang kelima adalah melakukan pilihan yang terbaik dari sejumlah alternatif yang dikemukakan yang telah diidentifikasi sebelumnya. Dalam menyeleksi Dalam menyeleksi dari alternatif yang ada harus diperhatikan halhal seperti criteria dari pembabatan sebab kalau tidak, akan banyak penseleksian. Demikian juga mengenai teknik penseleksian termasuk penghitungannya. Cara pengolahannya bisa melalui komputer yaitu secara kuantitatif tetapi juga dapat secara kualitatif ataupun dengan gabungan semua cara. 6.Melakukan uji coba terhadap hasil pilihan pemecahan masalah (Implementation) Langkah ini adalah pengimplementasian terhadap hasil yang diperoleh dalam melakukan pilihan pemecahan ( selection ) Pengimplementasian atau uji coba ini bisa dilakukan pada lingkungan.terbatas ataupun secara keseluruhan.apabila pada percobaan ini tidak berhasil, coba dan coba lagi, terus pada waktu yang lebih tepat untuk mencapai hasil yang diharapkan. Implementasi disini dapat dikatakan sebagai first adoption, melaksanakan program dengan pasti, jjadi tidak mengambil pilihan lain

7..Melakukan penilaian terhadap hasil implementasi ( evaluation } Langkah ketujuh ialah melakukan evaluasi terhadap hasil implementasi. Hasil kegiatan evaluasi ini bisa dijadikan masukan terhadap perbaikan pendidikan. Ini bisa dalam bentuk pengajarannya, peralatannya, kekuatan dan kelemahannya ataupun programnya. 8. Melakukan perubahan (modification ) Kegiatan modifikasi ini adalah merupakan langkah terakhir dalam pendekatan system, setelah melalui langkah-langkah sebelumnya. Melakukan modifikasi merupakan langkah yang penting pula, terutama terhadap hal-hal yang masih kurang. Untuk lebih lengkapa uraian mengenai modifikasi in akan disampaikan pada bab tersendiri, sehubungan dengan judul makalah ini. MODIFIKASI Seperti sudah disebutkan diatas bahwa modifikasi ini merupakan langkah yang penting pula, terutama terhadap hal-hal yang masih kurang. Misalnya, apakah rumusan tujuannya yang masih belum jelas dan sebagainya. Modifikasi ini merupakan kegiatan yang terakhir setelah melalui langkah-langkah sebelumnya. Kegiatan ini merupakan kegiatan yang berkelanjutan yakni dilakukan secara terus menerus sampai tujuan yang diharapkan tercapai. Bahkan hasil modifikasi setelah dilaksanakan kembali sesuai dengan hasil evaluasinya ternyata mungkin saja masih terdapat kekurangan, maka perlu dilakukan modifikasi kemballi. Sifat alami dari ketidak puasan terhadap tujuan yang hendak dicapai menghendaki adanya upaya mempelajari kekurangan tersebut untuk kemudian dibuat perubahan-perubahan. Perubahan ini harus dibuat dalam bentuk solusi atau pemecahan terhadap kekurangan tersebut, dan apabila perubahan ini telah dibuat, perubahan ini haruslah diujikan kembali untuk terus dievaluasi kembali. Dan proses ini berlanjut sampai sasaran atau tujuan tercapai pada tingkat yang diinginkan. Mungkin saja proses ini tidak pernah berhenti,

dan tidak mengganggu manusia untuk melanjutkan mengejar kesempurnaan yang kemungkinan besar tidak akan pernah menjangkau itu. Modifikasi dalam konteks ini didefinisikan sebagai proses dalam melakukan perubahan yang direncanakan, terhadap hasil evaluasi yang didasari atas ketidak sempurnaan didalam memenuhi tujuan yang telah ditetapkan.. Pedoman untuk langkah-langkah dalam memodifikasi ini adalah sebagai berikut : a. Menguji ketidak sesuaian antara tujuan yang ditetapkan dengan hasil evaluasi yang diperoleh. Dari capaian sisitem penyelenggaraan kepada penentuan kemungkinan penyebab ketidak sempurnaan. b. Menganalisa keseluruhan sistim untuk memastikan atau mengetahui dengan pasti perbaikan yang paling baik yang dapat dibuat. c. Mengembangkan rencana yang tertentu untuk perbaikan d. Mengadakan perbaikan sebelum dan selama putaran system yang berikutnya. e. Setelah perubahan dilakukan dan di ujicoba lagi, lakukan evaluasi baru dan lanjutkan putaran ini hingga tujuan tertentu tercapai, Setelah diadakan modifikasi terhadap kekurangan, maka tiba pada langkah menyebarkan program pendidikan di sekolah secara menyeluruh yang disebut proses diseminasi IV. PEMBAHASAN Pendekatan sisitim ini merupakan langkah-langkah yang merupakan lanjutan dari langkah sebelumnya jadi merupakan suatu proses. Oleh karenanya dalam pembahasan juga tidak dapat dilakukan secara terpisah Pendekatan system yang dilakukan melalui sejumlah langkah yang sistimatis ini adalah merupakan kegiatan yang sangat diperlukan. dalam suatu rencana pengembangan. Langkah-langkah ini dapat saja diterapkan pada kegiatan kegiata lain, dalam rangka ingin memperoleh hasil yang diharapkan yang sesuai dengan tujuan

Langkah langkah ini penting dilakukan oleh para pengembang, karena sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan kebutuhan peserta didik, sehingga hasil yang diperoleh didasarkan atas kebutuhan tersebut. Setiap langkah dilaksanakan melalui prosedur -prosedur tertentu dengan melibatkan berbagai pihak, hingga pada akhirnya sampai kepada langkah memodifikasi kekurangan kekurangan yang diperoleh dari hasil evaluasi. Jadi melaksanakan sisitim ini haruslah secara utuh, langkah- langkah dilaksanakan sesuai dengan urutan tahapannya, sebab apabila tidak menuruti tahapan tersebut maka hasil yang diperolehpun tidak sempurna. Misalnya dari urutan langkah-langkah tersebut pada akhirnya tidak melakukan modifikasi, sementara dari hasil evaluasi ternyata banyak kekurangan kekurangan dan memerlukan perbaikan atau modifikasi maka kegiatan tersebut tidak ada gunanya. Modifikasi penting karena dengan mengadakan modifikasi maka kekurangan kekurangan dapat diperbaiki sehingga program yang dibuat akan menjadi lebih sempurna. Perbaikan dilakukan setelah diuji cobakan dilapangan, untuk kemudian dilakukan evaluasi. Melalui evaluasi ini kemudian diadakan penilaian, sehingga hasil evaluasi akan sesuai dengan kebutuhan kebutuhan yang ada di mayarakat, sehingga modifikasinya pun tentu dengan memperhatikan kebutuhan di lapangan. Dengan demikian masalah yang diungkapkan pada awal langkah ini, melalui pendekatan system akan benar-benar dapat dipecahkan V. KESIMPULAN 1. Model pendekatan system ini sangat berguna sekali, karena pemecahan masalah dengan cara langkah-langkah ini akan diperoleh hasil yang mendekati kepada tujuan yang ingin dicapai. 2. Modifikasi sebagai salah satu langkah dari model pendekatan sisitim ini juga merupakan bagian yang penting, karena dengan adanya modifikasi ini perbaikan perbaikan dilakukan sesuai dengan kebutuhan lapangan.

3. Memperhatikan rangkaian langkah-langkah pendekatan system ini. tampaklah bahwa untuk mengadakan suatu pengembangan program tidaklah mudah karena memerlukan pemikiran, waktu, tenaga, biaya dan sarana yang memadai. Walaupun demikian apabila menginginkan program yang berhasil guna kita harus mengikuti langkah-langkah diatas, agar program yang dihasilkan dapat memenuhi harapan, kebutuhan mayarakat, khususnya peserta didik