Lampiran 1. Surat Identifikasi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Pusat Penelitian dan Pengembangan Biologi-Bogor. 60
Lampiran 2. Gambar tumbuhan buni dan daun buni Gambar A. Pohon buni Gambar B. Tampak depan daun buni Gambar C. Tampak belakang daun buni 61
Lampiran 3. Perhitungan kadar karakterisasi simplisia 1. Penetapan kadar air I. Berat Simplisia : 5,0054 gram Volume air I Volume air II : 0,9 ml : 1,3 ml % Kadar air : 1,3 0,9 5,0054 II. Berat simplisia : 5,0083 gram xx 100% = 7,99% Volume air I Volume air II : 1,3 ml : 1,6 ml % Kadar air : 1,6 1,3 5,0083 III. Berat simplisia : 5,0014 gram xx 100% = 5,99% Volume air I Volume air II : 1,6 ml : 2,0 ml % Kadar air : 2,0 1,6 5,0014 xx 100% = 7,99% % Kadar rata-rata : (7,99 + 5,99 + 7,99)% 3 = 7,32% 2. Penetapan kadar sari larut dalam etanol I. Berat simplisia : 4,9852 gram Berat sari : 0,4496 gram % Kadar sari : 0,4496 4,9852 xx 100 20 xx 100% = 45,09% II. Berat simplisia : 4,9936 gram Berat sari : 0,5286 gram 62
Lampiran 3. (Lanjutan) % Kadar sari : 0,5286 4,9936 xx 100 20 xx 100% = 52,92% III. Berat simplisia Berat sari : 5,0053 gram : 0,6017 gram % Kadar sari : 0,6017 5,0053 % Kadar rata-rata : 3. Penetapan kadar sari larut dalam air xx 100 20 (45,09 + 52,92 + 60,10)% I. Berat simplisia : 5,0341 gram 3 xx 100% = 60,10% = 52,70% Berat sari : 0,2684 gram % Kadar sari : 0,2684 5,0341 xx 100 20 II. Berat simplisia : 5,0163 gram xx 100% = 26,65% Berat sari : 0,2062 gram % Kadar sari : 0,2062 5,0163 xx 100 20 xx 100% = 20,55% III. Berat simplisia Berat sari : 5,0047 gram : 0,2258 gram % Kadar sari : 0,2258 5,0047 % Kadar rata-rata : 4. Penetapan kadar abu total xx 100 20 xx 100% = 22,55% (26,65 + 20,55 + 22,55)% I. Berat simplisia : 2,0693 gram 3 = 23,25% Berat abu : 0,1453 gram % Kadar abu total : 0,1453 xx 100% = 7,02% 2,0693 Lampiran 3. (Lanjutan) 63
II. Berat simplisia : 2,0254 gram Berat abu : 0,1385 gram % Kadar abu total : 0,1385 xx 100% = 6,83% 2,0254 III. Berat simplisia Berat abu : 2,0105 gram : 0,1351 gram % Kadar abu total : 0,1351 xx 100% = 6,71% 2,0105 % Kadar rata-rata : (7,02 + 6,83 + 6,71)% 5. Penetapan kadar abu tidak larut asam I. Berat simplisia : 2,0693 gram 3 = 6,86% Berat abu : 0,0198 gram % Kadar abu total : 0,0198 xx 100% = 0,96% 2,0693 II. Berat simplisia : 2,0254 gram Berat abu : 0,0195 gram % Kadar abu total : 0,0195 xx 100% = 0,96% 2,0254 III. Berat simplisia Berat abu : 2,0105 gram : 0,0181 gram % Kadar abu total : 0,0181 xx 100% = 0,90% 2,0105 % Kadar rata-rata : (0,96 + 0,96 + 0,90)% 3 = 0,94% 64
Lampiran 4. Bagan kerja penelitian sssss Simplisia daun buni (Antidesma bunius (L). Spreng) Dimaserasi dengan pelarut n-heksana selama 5 hari Disaring Ampas Dimaserasi dengan n-heksana selama 2 hari Disaring Maserat I Ampas Maserat II Diuapkan dengan penguap vakum putar pada suhu ± 40 C Ekstrak kental n-heksana Bagan pembuatan ekstak n-heksana daun buni 65
Lampiran 4. (lanjutan) Ekstrak n-heksan daun buni Di KLT Di KLT preparatif FG : FG I : n-heksana : etilasetat n-heksana : etil asetat (70:30) (90:10), (80:20), (70:30), FD : Silika gel 60 GF254 dan (60:40) FG II : benzene : etilasetat Kromatogram (80:20), (70:30) Kromatogram FD : Silika gel 60 GF254 Yang positif dengan LB memberikan warna merah ungu dikerok nodanya Dielusi dengan pelarut metanol Filtrat Residu Direkristalisasi Isolat triterpenoid/steroid Isolat murni Di-KLT 1 arah dengan: FG I : n-heksana : etilasetat (70:30) Di-KLT 2 arah dengan : FG I : n-heksana : etil asetat (70:30) FG II : benzena : etilasetat (90:10) Dikarakterisasi dengan spektrootometer UV dan IR Hasil spektrum Keterangan : FG : Fase gerak ; FD : fase diam Bagan isolasi ekstrak n-heksana daun buni 66
Lampiran 5. Gambar kromatogram ekstrak n-heksana daun buni dengan fese gerak n-heksana:etilasetat dengan beberapa perbandingan u mu mu hmd mu BP ht hmd hmd mmd hmd TP (90:10) (80:20) (70:30) (60:40) Keterangan : Fase gerak = n-heksan : etilasetat ; Fase diam = Silika gel 60 GF254 TP = titik penotolan ; BP = batas pengembang u = ungu = hijau biru mmd = merah muda hmd = hijau muda mu= merah ungu ht = hijau tua 67
Lampiran 7. Gambar kromatogram ekstrak n-heksana daun buni dengan fase gerak benzena : etilasetat dengan beberapa perbandingan h mu --BP ht mu hmd hmd hmd (80:20) --TP (70:30) Keterangan : Fase gerak = n-heksan : etilasetat ; Fase diam = Silika gel 60 GF254 TP = titik penotolan ; BP = batas pengembang u = ungu = hijau biru mmd = merah muda hmd = hijau muda mu= merah ungu ht = hijau tua 68
Lampiran 7. Gambar kromatografi preparatif ekstrak n-heksan daun buni Keterangan: Fase diam: plat pra lapis silika gel GF 254, jarak rambat 18cm, penampang bercak: Liebermann-Burchard 69
Lampiran 8. Gambar kromatogram KLT 1 arah --- BP --- TP A B Keterangan : Fase diam : plat pra lapis silika gel GF 254 Fase gerak :n-heksana : etilasetat (70:30) Rf = 0,90 70
Lampiran 9. Gambar KLT 2 arah Keterangan : Fase diam: plat pra lapis silika gel GF 254, jarak rambat 8cm, penampang bercak: Liebermann-Burchard, um: ungu merah, fase gerak I (n-heksana-etilasetat (70:30)), fase gerak II (benzenaetilasetat (90:10)), bp 1 I: batas penotolan I, bp 1 II: batas penotolan II, bp 2 I: batas pengembangan I, bp 2 II: batas pengembangan II. 71
Lampiran 10. Gambar alat yang digunakan untuk karakterisasi isolat murni Spektrofotometer Ultraviolet Spektrofotometer Inframerah 72
Lampiran 11. Gambar spektrum senyawa triterpenoid / steroid dengan menggunakan spektrofotometri ultraviolet 73
Lampiran 12. Gambar spektrum senyawa triterpenoid / steroid dengan menggunakan spektrofotometer inframerah Tabel hasil analisis spektrofotometer inframerah isolat hasil isolasi : No. Bilangan gelombang (cm -1 ) Ikatan kimia/gugus fungsi 1. 3425,58 -OH 2. 2920,23 -C-H alifatis 3. 1570,06 -C=C 4. 1415,75 -CH 2 5.. 1114,86 -C-O 74