Lampiran 1. Hasil Identifikasi Tumbuhan

Transkripsi

1 Lampiran 1. Hasil Identifikasi Tumbuhan

2 Lampiran 2. Tanaman Ingul (Toona sinensis (Juss.) M. Roem)

3 Lampiran 3. Serbuk Simplisia Kulit Batang Ingul (Toona sinensis (Juss.) M. Roem)

4 Lampiran 4. Perhitungan Penetapan Karakteristik Simplisia Perhitungan Penetapan Kadar Air Simplisia % Kadar air = Volume air (ml ) Berat sampel (g) x 100 % 1. Berat sampel : 5,0029 g Volume air :0,1649 ml % Kadar air : 0,1649 x 100 % = 4,1220 % 5, Berat sampel : 5,0917 g Volume air :0,2105 ml % Kadar air : 0,2105 x 100 % = 4,1350 % 5, Berat sampel : 5,0802 g Volume air :0,2052 ml % Kadar air : 0,2052 x 100 % = 4,0400 % 5,0802 % Kadar air rata-rata = 4,1220+4,1350+4, = 4,0990 %

5 Lampiran 4. (Lanjutan) Perhitungan Penetapan Kadar Sari yang Larut dalam Air % Kadar sari larut dalam air = Berat sari x 100 x 100 % Berat simplisia Berat simplisia : 5,1000 g Berat sari : 0,1794 g % Kadar sari larut dalam air = 0,1794 x 100 x 100 % = 17,5910 % 5, Berat simplisia : 5,0000 g Berat sari : 0,1775 g % Kadar sari larut dalam air = 0,1775 x 100 x 100 % = 17,7515 % 5, Berat simplisia : 5,0122 g Berat sari : 0,1685 g % Kadar sari larut dalam air = 0,1685 x 100 x 100 % = 16,8137 % 5, % Kadar sari larut dalam air rata-rata = 17, , , = 17,3854 %

6 Lampiran 4. (Lanjutan) Perhitungan Penetapan Kadar Sari yang Larut dalam Etanol % Kadar sari larut dalam air = Berat sari x 100 x 100 % Berat simplisia Berat simplisia : 5,0050 g Berat sari : 0,1524 g % Kadar sari larut dalam air = 0,1524 x 100 x 100 % = 15,2217 % 5, Berat simplisia : 5,1001 g Berat sari : 0,1571 g % Kadar sari larut dalam air = 0,1571 x 100 x 100 % = 15,3902 % 5, Berat simplisia : 5,0370 g Berat sari : 0,1889 g % Kadar sari larut dalam air = 0,1889 x 100 x 100 % = 18,7534 % 5, % Kadar sari larut dalam air rata-rata = 12, , , = 15,4551 %

7 Lampiran 4. (Lanjutan) Perhitungan Penetapan Kadar Abu Total % Kadar abu total = Berat abu Berat simplisia x 100 % 1. Berat simplisia : 2,2221 g Berat abu : 0,1266 g % Kadar abu total = 0,1266 x 100 % = 5,7000 % 2, Berat simplisia : 2,0981 g Berat abu : 0,1206 g % Kadar abu total = 0,1206 x 100 % = 5,7509 % 2, Berat simplisia : 2,1772 g Berat abu : 0,1282 g % Kadar abu total = 0,1282 x 100 % = 5,8918 % 2,1772 % Kadar abu total rata-rata = 5,7000+5,7509+5, = 5,7809 %

8 Lampiran 4. (Lanjutan) Perhitungan Penetapan Kadar Abu yang Tidak Larut dalam Asam % Kadar abu tidak larut dalam asam = Berat abu Berat ssimplisia x 100 % 1. Berat simplisia : 2,2221 g Berat abu : 0,0293 g % Kadar abu total = 0,0293 x 100 % = 1,3227 % 2, Berat simplisia : 2,0981 g Berat abu : 0,0280 g % Kadar abu total = 0,0280 x 100 % = 1,3369 % 2, Berat simplisia : 2,1772 g Berat abu : 0,0305 g % Kadar abu total = 0,0305 x 100 % = 1,4024 % 2,1772 % Kadar abu total rata-rata = 1,3227+1, , = 1,3540 %

9 Lampiran 5. Bagan Pembuatan Ekstrak Kulit Batang Ingul (Toona sinensis (Juss.) M. Roem) 400 gram Serbuk simplisia dimasukkan dalam perkolator dialiri dengan etanol 80% hingga perkolat tidak memberi reaksi dengan uji senyawa golongan flavonoida biasanya warna perkolat hampir sama dengan pelarut Perkolat di tampung perkolat yang diperoleh dirotary evaporator Perkolat kental Pelarut diuapkan dipenangas air difreeze dryer Ekstrak kering

10 Lampiran 6. Bagan Pembuatan Ekstrak Cair-Cair dari Ekstrak Kulit Batang Ingul (Toona sinensis (Juss.) M. Roem) 5 gram ekstrak kering dilarutkan dalam 18 ml etanol 96 % ditambahkan 9 ml akuades dimasukkan ke dalam corong pisah ditambahkan 36 ml n-heksana dipartisi sebanyak 3 kali sisa Ekstrak n-heksana dilanjutkan partisi dengan etilasetat 36 ml sebanyak 3 kali sisa Ekstrak etilasetat Ekstrak etanol

11 Lampiran 7. Hasil Kromatografi Kertas (KKt) Kromatogram Ekstrak n-heksana Menggunakan Fase Gerak HCl 1% Sebelum disemprot UV 366 nm Uap NH 3 Uap NH 3 / AlCl 3 5% AlCl 3 5% / FeCl 3 1%

12 Lampiran 7. (Lanjutan) Kromatogram Ekstrak Etilasetat Menggunakan Fase Gerak HCl 1% Sebelum disemprot UV 366 nm Uap NH 3 Uap NH 3 / AlCl 3 5% AlCl 3 5% / FeCl 3 1%

13 Lampiran 7. (Lanjutan) Kromatogram Ekstrak Etanol Menggunakan Fase Gerak HCl 1% Sebelum disemprot UV 366 nm Uap NH 3 Uap NH 3 / AlCl 3 5% AlCl 3 5% / FeCl 3 1%

14 Lampiran 7. (Lanjutan) Kromatogram Ekstrak n-heksana Menggunakan Fase Gerak BAA Sebelum disemprot UV 366 nm Uap NH 3 Uap NH 3 / AlCl 3 5% AlCl 3 5% / FeCl 3 1%

15 Lampiran 7. (Lanjutan) Kromatogram Ekstrak Etilasetat Menggunakan Fase Gerak BAA Sebelum disemprot UV 366 nm Uap NH 3 Uap NH 3 / AlCl 3 5% AlCl 3 5% / FeCl 3 1%

16 Lampiran 7. (Lanjutan) Kromatogram Ekstrak Etanol Menggunakan Fase Gerak BAA Sebelum disemprot UV 366 nm Uap NH 3 Uap NH 3 / AlCl 3 5% AlCl 3 5% / FeCl 3 1%

17 Lampiran 7. (Lanjutan) Kromatogram Ekstrak n-heksana Menggunakan Fase Gerak Forestal Sebelum disemprot UV 366 nm Uap NH 3 Uap NH 3 / AlCl 3 5% AlCl 3 5% / FeCl 3 1%

18 Lampiran 7. (Lanjutan) Kromatogram Ekstrak Etilasetat Menggunakan Fase Gerak Forestal Sebelum disemprot UV 366 nm Uap NH 3 Uap NH 3 / AlCl 3 5% AlCl 3 5% / FeCl 3 1%

19 Lampiran 7. (Lanjutan) Kromatogram Ekstrak Etanol Menggunakan Fase Gerak Forestal Sebelum disemprot UV 366 nm Uap NH 3 Uap NH 3 / AlCl 3 5% AlCl 3 5% / FeCl 3 1%

20 Lampiran 7. (Lanjutan) Kromatogram Ekstrak n-heksana Menggunakan Fase Gerak HCl 5% Sebelum disemprot UV 366 nm Uap NH 3 Uap NH 3 / AlCl 3 5% AlCl 3 5% / FeCl 3 1%

21 Lampiran 7. (Lanjutan) Kromatogram Ekstrak Etilasetat Menggunakan Fase Gerak HCl 5% Sebelum disemprot UV 366 nm Uap NH 3 Uap NH 3 / AlCl 3 5% AlCl 3 5% / FeCl 3 1%

22 Lampiran 7. (Lanjutan) Kromatogram Ekstrak Etanol Menggunakan Fase Gerak HCl 5% Sebelum disemprot UV 366 nm Uap NH 3 Uap NH 3 / AlCl 3 5% AlCl 3 5% / FeCl 3 1%

23 Lampiran 7. (Lanjutan) Kromatogram Ekstrak n-heksana Menggunakan Fase Gerak Asam Asetat 50% Sebelum disemprot UV 366 nm Uap NH 3 Uap NH 3 / AlCl 3 5% AlCl 3 5% / FeCl 3 1% Lampiran 7. (Lanjutan)

24 Kromatogram Ekstrak Etilasetat Menggunakan Fase Gerak Asam Asetat 50% Sebelum disemprot UV 366 nm Uap NH 3 Uap NH 3 / AlCl 3 5% AlCl 3 5% / FeCl 3 1%

25 Lampiran 7. (Lanjutan) Kromatogram Ekstrak Etanol Menggunakan Fase Gerak Asam Asetat 50% Sebelum disemprot UV 366 nm Uap NH 3 Uap NH 3 / AlCl 3 5% AlCl 3 5% / FeCl 3 1%

26 Lampiran 8. Hasil Kromatografi Kertas (KKt) Preparatif Kromatogram Ekstrak Etilasetat Menggunakan Fase Gerak BAA Pita IV, Rf=0,7 Pita III, Rf=0,6 Pita II, Rf=0,45 Pita I, Rf=0,25

27 Lampiran 9. Hasil Kromatografi Kertas (KKt) Dua Arah Kromatogram KKt Dua Arah Pita III GBP I I A II GBP II Keterangan : A I II GBP I GBP II Fase gerak I = Titik penotolan = Arah pengembangan pertama = Arah pengembangan kedua = Garis batas pengembangan pertama = Garis batas pengembangan kedua = BAA Fase gerak II = Forestal Harga Rf I = 0,6 Harga Rf II = 0,35

28 Lampiran 9. (Lanjutan) Kromatogram KKt Dua Arah Pita III GBP I I A II GBP II Keterangan : A I II GBP I GBP II Fase gerak I = Titik penotolan = Arah pengembangan pertama = Arah pengembangan kedua = Garis batas pengembangan pertama = Garis batas pengembangan kedua = BAA Fase gerak II = Asam asetat 50 % Harga Rf I = 0,6 Harga Rf II = 0,25

29 Lampiran 9. (Lanjutan) Kromatogram KKt Dua Arah Pita IV GBP I I A II GBP II Keterangan : A I II GBP I GBP II Fase gerak I = Titik penotolan = Arah pengembangan pertama = Arah pengembangan kedua = Garis batas pengembangan pertama = Garis batas pengembangan kedua = BAA Fase gerak II = Forestal Harga Rf I = 0,7 Harga Rf II = 0,45

30 Lampiran 9. (Lanjutan) Kromatogram KKt Dua Arah Pita IV GBP I I A II GBP II Keterangan : A I II GBP I GBP II Fase gerak I = Titik penotolan = Arah pengembangan pertama = Arah pengembangan kedua = Garis batas pengembangan pertama = Garis batas pengembangan kedua = BAA Fase gerak II = Asam asetat 50 % Harga Rf I = 0,7 Harga Rf II = 0,3

31 Lampiran 10. Hasil Spektrum UV-Vis Isolat Pita III dalam Metanol

32 Lampiran 10. (Lanjutan) Isolat Pita IV dalam Metanol

33 Lampiran 10. (Lanjutan) Isolat Pita IV dalam Metanol dan Natrium Hidroksida 1 2 Keterangan : 1 = Spektrum dalam metanol 2 = Spektrum dalam metanol dan natrium hidroksida

34 Lampiran 10. (Lanjutan) Isolat Pita IV dalam Metanol dan Natrium Hidroksida Setelah 5 Menit Keterangan : 1 = Spektrum dalam metanol 2 = Spektrum dalam metanol dan natrium hidroksida 3 = Spektrum dalam metanol dan natrium hidroksida setelah 5 menit

35 Lampiran 10. (Lanjutan) Isolat Pita IV dalam Metanol dan Natrium Asetat 1 2 Keterangan : 1 = Spektrum dalam metanol 2 = Spektrum dalam metanol dan natrium asetat

36 Lampiran 10. (Lanjutan) Isolat Pita IV dalam Metanol dan Natrium Asetat dalam Asam Borat 1 2 Keterangan : 1 = Spektrum dalam metanol 2 = Spektrum dalam metanol dan natrium asetat dalam asam borat

37 Lampiran 10. (Lanjutan) Isolat Pita IV dalam Metanol dan Aluminium Klorida 1 2 Keterangan : 1 = Spektrum dalam metanol 2 = Spektrum dalam metanol dan aluminium klorida

38 Lampiran 10. (Lanjutan) Isolat Pita IV dalam Metanol dan Aluminium Klorida dalam Asam Klorida 1 2 Keterangan : 1 = Spektrum dalam metanol 2 = Spektrum dalam metanol dan aluminium klorida dalam asam klorida

39 Lampiran 11. Spektrum Fourier Transform Infra Red (FTIR) Isolat Pita IV