BAB III METODOLOGI PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini populasi yang akan diteliti adalah perusahaan-perusahaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. Pada umumnya perusahaan yang go public memanfaatkan keberadaan pasar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB III METODE PENELITIAN. Data yang dikumpulkan dari penelitian ini adalah data sekunder yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian untuk skripsi ini berlangsung pada Maret 2016 s.d selesai yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. adalah laporan keuangan perusahaan. Laporan keuangan perusahaan yang

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA JAKARTA

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. penelitian yang ingin dicapai sehingga penulis dapat memperoleh hasil

Bab 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. kebangkrutan itu sendiri. Menurut Marcelinda et al. (2014), perusahaan bisa

Analisis Penggunaan Metode Altman Z-score untuk Mengetahui Potensi Kebangkrutan pada PT Mayora Indah,Tbk Periode

Nama : Putri Wulan Sari Kosnadi NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing: Rini Dwiastutiningsih.,SE.,MMSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Laporan keuangan yang diterbitkan oleh perusahaan merupakan salah satu

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. sumber topik untuk penelitian. Adapun objek Penelitian yang akan diuji dalam

METODE PENELITIAN. diolah, dianalisis, dan diproses berdasarkan teori yang relevan sehingga diperoleh

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan ekonomi global mengalami perubahan yang

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian di situs resmi BI ( dan situs resmi masing-masing

ANALISIS PREDIKSI KEBANGKRUTAN DENGAN METODE ALTMAN Z-SCORE PADA PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR, TBK. Nama NPM Jurusan Pembimbing

BAB III METODE PENELITIAN. diskriptif, yaitu penelitian dengan menganalisis data-data yang diperoleh langsung

dengan pada saat ekonomi dalam keadaan normal. Hal ini diakibatkan oleh rupiah terhadap mata uang asing dan kenaikan suku bunga kredit.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kesulitan keuangan untuk memenuhi kewajiban-kewajibannya artinya perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. akan terjadi. Masalah keuangan yang dihadapi oleh sebuah perusahaan apabila

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penulis akan melakukan penelitian terhadap PT. Mobile-8 Telecom Tbk

ANALISIS POTENSI KEBANGKRUTAN PADA PT KEDAUNG INDAH CAN TBK DENGAN MENGGUNAKAN METODE ALTMAN Z-SCORE KARINA MULIAWATI S 3EB

JUDUL: ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI DISKRIMINATOR UNTUK MEMPREDIKSI FINANCIAL DISTRESS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS KEBANGKRUTAN PADA PT. KIMIA FARMA Tbk DENGAN METODE ALTMAN UNTUK PERIODE TAHUN : DINO FAJAR C.R.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sebelumnya dengan fokus terletak pada penjelasan hubungan antar variabel. Jadi

BAB 1 PENDAHULUAN. Krisis multidimensi yang terjadi di Asia pada tahun 1997, dimana nilai

BAB IV PEMBAHASAN. kewajiban lancar. Rasio ini menunjukkan sampai sejauh mana tagihan-tagihan jangka

ANALISIS PENGGUNAAN Z- SCORE UNTUK MEMPREDIKSI POTENSI KEBANGKRUTAN PADA PT PYRIDAM FARMA, TBK PERIODE

ANALISIS POTENSI KEBANGKRUTAN PADA PT INDOSAT TBK PERIODE DENGAN METODE ALTMAN Z-SCORE

BAB I PENDAHULUAN. semakin majunya perekonomian serta teknologi saat ini, ditambah dengan

ANALISA POTENSI KEBANGKRUTAN PT HERO SUPERMARKET Tbk DENGAN MENGGUNAKAN METODE ALTMAN PERIODE

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Munculnya globalisasi perekonomian yang merupakan suatu proses kegiatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ABSTRACT. Keywords : financial distress, bankruptcy, bankruptcy prediction model, the Z - Score

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III DESAIN PENELITIAN. manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dalam penelitian ini, peneliti

BAB III METODE PENELITIAN. PT Bursa Efek Indonesia ( IDX Statistics Book, Indonesian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS POTENSI KEBANGKRUTAN SEBAGAI PARAMETER KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PT SMARTFREN TELECOM, TBK NAMA : RIZKY AMANDA PUTRI NPM :

BAB III METODE PENELITIAN. mengenai analisis kebangkrutan menggunakan metode Multiple Discriminant

BAB III METODE PENELITIAN. tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun Pemilihan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan (Laba) yang optimal serta pengendalian yang seksama yang berkaitan

BAB II TINJAUAN TEORITIS. a. Pengertian Laporan Keuangan. mempunyai arti yang sangat penting terutama bagi pihak-pihak yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. 2 variabel atau lebih dengan mencari pengaruh variabel independen terhadap

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan bentuk dari penelitian kuantitatif, definisi

BAB I PENDAHULUAN. tujuan lainnya (Gitosudarmo, 2002:5). Perusahan harus terus memperoleh laba agar

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi adalah seluruh kelompok individu dan kejadian-kejadian yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS KESEHATAN KEUANGAN PT. PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE BERDASARKAN METODE RISK BASED CAPITAL DAN Z-SCORE PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan baik perusahaan besar maupun perusahaan kecil.

PENGARUH RASIO-RASIO DALAM MODEL ALTMAN Z SCORE TERHADAP HARGA SAHAM (Studi pada Perusahaan Perbankan yang Go Public di Bursa Efek Indonesia)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kondisi keuangan perusahaan. Pada mulanya laporan keuangan hanya dijadikan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. Pada awal bulan Juli tahun 1997 merupakan suatu peristiwa yang membawa

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. ditarik beberapa kesimpulan antara lain sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai industri yang berkembang pesat dan memiliki kegiatan usaha yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Krisis global telah menyebabkan kegiatan dunia usaha di Indonesia

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN. Data penelitian yang meliputi laporan keuangan yang telah dipublikasi yang

deskriptif, yaitu penelitian dengan menggunakan data-data yang diperoleh langsung pada laporan keuangan di ICMD Bursa Efek Jakarta, kemudian

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan uraian-uraian teori, hasil penelitian, dan analisis baik secara

BAB I PENDAHULUAN. atau sekelompok orang atau badan lain yang kegiatannya adalah

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan Analisis Laporan Keuangan pada PT. Pupuk Kalimantan

ANALISIS PREDIKSI KEBANGKRUTAN USAHA PADA KSP.MADANI NTB

BAB I PENDAHULUAN. seperti beban bunga dan hutang lancar. Kebangkrutan telah digunakan sebagai istilah

BAB III METODE PENELITIAN. selama 3 tahun dari tahun Perusahaan manufaktur dipilih dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. antara lain Taufik (2006) melakukan penelitian yang berjudul Pengaruh Pendekatan

Evaluasi Kinerja Keuangan

BAB 1 PENDAHULUAN. sengit antara perusahaan. Banyak inovasi-inovasi baru yang ditemukan agar

BAB II LANDASAN TEORI. A. Kebangkrutan. 1. Pengertian Kebangkrutan. Kebangkrutan atau kepailitan adalah biasanya diartikan sebagai

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

III. METODE PENELITIAN. publikasi Bursa Efek Indonesia dan sumber-sumber lain yang terkait dengan

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan lembaga keuangan yang memiliki peran penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. memiliki banyak kebutuhan, terutama yang berkaitan dengan dana. Dana

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Objek dari penelitian dalam skripsi ini adalah seluruh perusahaan go public yang

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan krisis ekonomi global yang melanda dunia, banyak masalah dan

Transkripsi:

23 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi penelitian adalah perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia. Populasi sasaran adalah perusahaan sektor tekstil dan garmen yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dari populasi yang ada akan diambil sejumlah tertentu sebagai anggota sampelnya yaitu perusahaan yang mempublikasikan laporan keuangannya pada tahun 2009-2010, perusahaan yang dijadikan sampel terbagi menjadi dua kelompok yaitu perusahaan financial distress dan perusahaan sehat. Teknik sampel yang digunakan dalam penelitian adalah metode purpossive sampling. Yaitu sampel ditarik sejumlah tertentu dari populasi emiten dengan menggunakan pertimbangan atau kriteria tertentu (Sugiyono, 1999 dalam Luciana & Winny Herdyningtyas, 2003). B. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan oleh penulis adalah metode penelitian kausal, yang merupakan tipe penelitian dengan karakteristik masalah berupa pengaruh antara satu atau lebih variabel (variabel independen) terhadap variabel tertentu (variabel dependen).

24 C. Definisi Operasional Variabel Dalam penyusunan skripsi ini istilah-istilah yang sering digunakan: 1. Manajemen keuangan adalah fungsi, tugas dan tanggung jawab seorang finansial manager yang harus mengambil keputusan dalam tiga fungsi utamanya yaitu: investment decision, financing decision dan dividend policy decision. 2. Financial distress adalah tahap kondisi keuangan yang terjadi sebelum terjadinya kebangkrutan ataupun likuidasi. 3. Kebangkrutan biasanya diartikan sebagai kegagalan perusahaan dalam menjalankan operasi perusahaan untuk menghasilkan laba. Kebangkrutan juga sering disebut likuidasi perusahaan atau penutupan perusahaan atau insolvabilitas. D. Variabel dan Pengukuran 1. Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kondisi financial distress suatu perusahaan yang merupakan variabel kategori, 0 untuk perusahaan yang sehat dan 1 untuk perusahaan yang financial distress. 2. Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah rasio keuangan Altman yaitu : a. Variabel Working Capital to Total Assets (WC/TA) Variabel ini merupakan rasio keuangan yang merupakan ukuran relatif nilai bersih dari asset lancar terhadap jumlah capital perusahaan

25 keseluruhan. Rasio ini menggambarkan tingkat likuiditas suatu perusahaan. Secara sederhana dapat diartikan sebagai ukuran kuantitatif dari seberapa cepat perusahaan dapat mengkonversikan asset yang dimilikinya dan proporsinya terhadap total asset perusahaan yang terdiri dari asset lancar dan tetap. Working capital yang merupakan numerator dari rasio adalah hasil dari selisih asset lancar perusahaan dengan kewajiban lancar perusahaan. Dengan demikian working capital dapat diinterpretasikan sebagai kemampuan perusahaan untuk dapat memenuhi kewajiban jangka pendek dari perusahaan pada saat jatuh tempo. WCTA = Aktiva Lancar Kewajiban Lancar Total Asset b. Variable Retained Earnings to Total Assets (RE/TA) Variabel retained earnings yang menjadi salah satu komponen penting dalam rasio keuangan diatas merupakan suatu akun yang menggambarkan jumlah keseluruhan dari pendapatan perusahaan yang diinvestasikan ke dalam perusahaan. Akun ini juga merepresentasikan besarnya surplus yang dihasilkan perusahaan dari kegiatan operasionalnya serta peluang pertumbuhan perusahaan kedepannya. Dengan demikian, secara sederhana dapat diartikan bahwa rasio RE/TA ini merupakan ukuran kumulatif keuntungan yang dihasilkan perusahaan. Rasio ini juga memberikan informasi mengenai usia perusahaan secara implisit. Pada umumnya perusahaan baru

26 memiliki nilai rasio RE/TA yang relatif lebih rendah karena waktu yang digunakannya dalam mengumpulkan laba masih belum terlalu lama. Selain itu, rasio ini juga mengukur leverage perusahaan karena dari nilai rasio dapat pula diketahui proporsi asset dari perusahaan yang dibiayai dengan menggunakan laba yang dihasilkannya sendiri tanpa menggunakan hutang. RETA = Laba Ditahan Total Asset c. Variabel Earning Before Interest and Tax to Total Assets (EBIT/TA) Rasio EBIT/TA yang menjadi variabel independen berikutnya merupakan rasio keuangan yang mengukur produktivitas dari asset perusahaan. EBIT yang menjadi numerator dari rasio adalah keuntungan yang dihasilkan perusahaan dengan mengeluarkan faktor bunga pinjaman dan pajak dari perhitungan. EBIT merupakan ukuran dari pendapatan perusahaan yang dihasilkan dari kegiatan operasional inti perusahaan. Sehingga, nilai dari rasio akan menggambarkan besarnya keuntungan yang asset perusahaan secara keseluruhan. Semakin besar nilai rasio maka tingkat produktivitas asset dalam menghasilkan pendapatan bagi perusahaan semakin meningkat. EBITTA = EBIT Total Asset d. Variabel Market Value of Equity to Total Liabilities (MVE/TL)

27 Rasio keuangan MVE/TL menunjukkan besarnya penurunan nilai dari asset perusahaan yang masih dapat terjadi pada perusahaan sebelum kewajiban perusahaan melebihi nilai asset dari perusahaan baik berupa common stock maupun preferred stock. Sedangkan liabilities merupakan kumulatif dari kewajiban jangka panjang dan kewajiban jangka pendek perusahaan. Semakin besar nilai dari rasio MVE/TL menggambarkan semakin besar batas toleransi penurunan nilai dari asset perusahaan. Artinya perusahaan yang memiliki nilai rasio yang besar relatif lebih aman dibandingkan dengan nilai rasio yang lebih kecil. Hal ini dikarenakan penurunan nilai asset yang sedikit saja pada perusahaan dengan rasio MVE/TL yang rendah akan mengakibatkan nilai wajar asset perusahaan menjadi lebih kecil dari nilai kewajiban perusahaan dan mengakibatkan perusahaan mengalami kebangkrutan. MVETL = EPS x Jumlah Saham yang Beredar Total Liabilities e. Variabel Sales to Total Assets Variabel bebas berikut dikenal dengan sebutan capital turnover rasio dan merupakan rasio keuangan standar yang sering dilakukan untuk menggambarkan kemampuan dari asset perusahaan dalam menciptakan penjualan. Dari rasio ini dapat diketahui kapasitas manajemen dalam mengelola asset yang dimiliki dalam menghadapi kompetisi yang ada. Semakin besar nilai dari rasio S/TA

28 menggambarkan efektifitas manajemen dalam pengelolaan asset yang berarti menurunkan probabilitas default perusahaan. STA = Sales Total Asset Variabel Notasi Pengukuran Dependen Kategori Independen Data non kategori: WCTA, RETA, EBITTA, MVETL, STA. Y X X1, X2,X3,X4 Xn Analisis Diskriminan O = Sehat 1 = Financial Distress Model Altman Analisis Z-Score E. Metode Pengumpulan Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif, yaitu data yang diukur dalam suatu skala numerik (angka). Dalam penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu data yang telah dikumpulkan oleh lembaga pengumpul data dan dipublikasikan kepada masyarakat pengguna data. Data sekunder berupa laporan keuangan tahunan dari perusahaan-perusahaan tekstil dan garmen periode 2009-2010 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

29 F. Metode Analisis Data 1. Discriminant Analysis Pada penelitian ini menggunakan alat analisis diskriminan sebagai teknik statistik untuk pengolahan datanya, analisis diskriminan dipilih dan digunakan dalam penelitian ini karena variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel kategori dan variabel independennya merupakan bentuk multivariate normal distribution sehingga cocok untuk menggunakan analisis diskriminan. Serta Model Altman pada penelitian terdahulu juga menggunakan analisis diskriminan untuk pengolahan datanya sehingga penulis tertarik untuk menggunakan analisis diskriminan. Black Hair Anderson (1995) dalam Sofyan Yamin dan Heri Kurniawan (2009:221) mendefinisikan Discriminant analysis is useful in situation where the total sample can be divided into group based on a dependent variable characterizing several known cases. The primary objectives of multiple discriminant analysis are to understand group differences and to predict the likelihood that an entity (individual or object) will belong to a particular class or group based on several metric independent variable. Analisis diskriminan berguna pada situasi dimana sampel total dapat dibagi menjadi kelompok-kelompok berdasarkan karakteristik variabel yang diketahui dari beberapa kasus. Tujuan utama dari analisis diskriminan adalah untuk mengklasifikasikan suatu individu atau objek kedalam satu dari beberapa kelompok yang telah diketahui

30 sebelumnya dengan cara menemukan suatu pembatas yang mampu memaksimalkan rasio perbedaan (variability) antar kelompok dan di dalam kelompok itu sendiri. Wawan Hermawan dan Tari Lestari (2007) mengemukakan bahwa dalam analisis diskriminan, sebelum melakukan pengklasifikasian peneliti harus mengetahui terlebih dahulu objek-objek mana yang masuk ke dalam kelompok 1, kelompok 2 dan seterusnya bergantung pada banyaknya kelompok. Tujuan lain analisis diskriminan yaitu : 1. Menentukan apakah ada perbedaan yang signifikan antara rata-rata skore dari dua atau lebih kelompok. 2. Menentukan prosedur-prosedur untuk mengelompokkan individuindividu atau objek-objek ke dalam kelompok-kelompok berdasarkan skore-skore variabel. 3. Menentukan variabel prediktor mana yang mempunyai discriminating power atau daya beda yang besar untuk membedakan dua atau lebih kelompok. Penelitian ini mengadopsikan model Altman dalam pengukuran probabilitas default bank sebagai berikut : Teknik statistik yang digunakan Altman dan Springate dalam pengolahan adalah Discriminant Analysis (DA). Analisis diskriminan ini tidak jauh berbeda dengan analisis regresi. Ciri khusus yang membedakan keduanya adalah pada variabel dependennya, variabel dependen pada analisis regresi harus merupakan data rasio, sebaliknya pada analisis diskriminan variabel dependen yang

31 digunakan merupakan data kategori dengan variabel independen yang berupa data non kategori. Pengolahan data yang dilakukan bertujuan untuk mendapatkan nilai koefisien dari tiap variabel independen yang sesuai dengan data yang digunakan di Indonesia. Pengolahan data dengan model ini akan dilakukan dengan memanfaatkan program software SPSS, hasil pengolahan digunakan untuk menyusun persamaan diskriminan seperti pada persamaan Altman. Persamaan Model Altman Z = 1,2 X + X 1 + 1,4 X 2 + 3,3 X 3 + 0,6 X 4 0, 999 5 Dimana : Z = Overall Index X 1 = Net Working Capital to Total Assets (WC/TA) X 2 = Retained Earnings to Total Assets (RE/TA) X 3 = Earnings Before Interest and Tax to Total Assets (EBIT/TA) X 4 = Market Value of Equity to Total liabilities (MVE/TL) X 5 = Sales to Total Assets (S/TA) 2. Metode Estimasi Discriminant Analysis Metode yang sering digunakan untuk menyelesaikan persamaan diskriminan adalah metode simultan dan metode stepwise. a. Metode simultan menyelesaikan persamaan persamaan dengan cara memasukkan seluruh variabel secara bersama-sama ke dalam fungsi

32 diskriminan tanpa melihat terlebih dahulu kemampuan diskriminat masing-masing variabel tersebut. b. Metode ini kemudian memilih variabel-variabel yang memiliki kemampuan diskriminat terbaik. c. Sedangkan proses metode stepwise dimulai dengan memilih variabel independen yang memiliki kemampuan diskriminat terbaik. d. Kemudian persamaan tersebut disandingkan dengan variabel independen lain yang memiliki kemampuan diskriminat terbaik sampai kemudian kombinasi variabel tersebut menunjukkan peningkatan kemampuan diskriminat. Langkah-langkah analisis dalam diskriminan adalah sebagai berikut : a. Memisahkan variabel ke dalam variabel dependent dan variabel independent. b. Analysis Case Processing Summary, tabel yang menyatakan bahwa semua responden (jumlah kasus atau baris SPSS) semuanya valid (sah) untuk di proses dan dapat mengetahui data yang hilang (missing). c. Group Statistics, tabel yang menunjukkan jumlah bank yang masuk dalam kategori bank tidak bermasalah dan bank bermasalah. d. Test of Equality of Group Means, tabel yang menunjukkan apakah terdapat perbedaan signifikan pada dua kelompok bank tersebut berdasarkan uji F.

33 e. Variabel Entered/Removed, tabel yang menyajikan dari kelima variabel yang dianalisis untuk model Altman serta keempat variabel untuk model Springate, variabel mana yang dapat dimasukkan (entered) dalam persamaan diskriminan. f. Variable in The Analysis, tabel yang berisi rangkaian proses tahap sebelumnya, mengenai pemilihan variabel satu per satu yang dimasukkan ke dalam model. g. Variable not In The Analysis, tabel ini berisi kebalikan dari tabel variable ini the analysis, yang memuat variabel yang akan dikeluarkan satu per satu dari model. h. Eigenvalues, interpretasi dari pengelompokkan variabel ke dalam satu atau lebih faktor. i. Wilk s Lambda, mengindikasikan perbedaan yang signifikan antara kedua kelompok dalam model diskriminan berdasarkan angka chisquare. j. Structure Matrix, menunjukkan variabel yang paling membedakan kelompok bank bermasalah dengan bank yang sehat. k. Casewise Statistic, tabel yang menunjukkan rincian tiap kasus, penempatannya dalam model diskriminan serta perbandingan apakah penempatan (predicted) telah sesuai dengan kenyataan atau tidak. l. Classification Result, menujukkan angka ketepatan prediksi dari model diskriminan. Pada umumnya ketepatan di atas 50% dianggap memadai atau valid.

34