KATA PENGANTAR. Calang, April 2016 KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN ACEH JAYA, Ns. Hj. ERNANI WIJAYA,S.Kep Pembina NIP

dokumen-dokumen yang mirip
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN ii -

PROFIL KESEHATAN TAHUN 2014

KATA PENGANTAR. Tulungagung, Juni 2015 KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG

RESUME PROFIL KESEHATAN PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2013

RESUME PROFIL KESEHATAN PROVINSI BANTEN TAHUN 2015

RESUME PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KLUNGKUNG TAHUN 2015

RESUME PROFIL KESEHATAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR 0 TAHUN 0

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME PROFIL KESEHATAN KABUPATEN/KOTA DEPOK TAHUN 2015

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN LOMBOK BARAT TAHUN 2015

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME PROFIL KESEHATAN KOTA ADMINISTRASI JAKARTA SELATAN TAHUN 2016

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME PROFIL KESEHATAN DI PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2012

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas ijin dan. kehendak-nya sehingga Laporan Tahunan dan Profil Kesehatan Puskesmas

RESUME PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KOLAKA TAHUN 2016

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

PROFIL KESEHATAN PROVINSI KEP. BANGKA BELITUNG TAHUN 2012

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

TABEL PROFIL KESEHATAN KOTA PANGKAL PINANG TAHUN 2014

KATA SAMBUTAN DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN 1 BAB II GAMBARAN UMUM 3

RESUME PROFIL KESEHATAN KOTA PADANG TAHUN 2011

Kata Sambutan KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN

TABEL PROFIL KESEHATAN KOTA PANGKAL PINANG TAHUN 2013

PROFIL KESEHATAN PROVINSI BENGKULU TAHUN 2012

RESUME PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2013

KATA PENGANTAR dr. Hj. Rosmawati

RESUME PROFIL KESEHATAN KABUPATEN/KOTA SEMARANG TAHUN 2015

PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2012

RESUME PROFIL KESEHATAN KABUPATEN/KOTA LHOKSEUMAWE TAHUN 2011

KATA PENGANTAR. Tulungagung, Juni 2014 KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG

PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2015

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN PASAMAN BARAT TAHUN 2013

PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2016

DAFTAR ISI. Sambutan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Batang Hari... Daftar isi... Daftar tabel... Daftar Grafik... Daftar Bagan... Daftar Lampiran...

RESUME PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2012

JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/KOTA SE PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2015 JUMLAH KELAHIRAN

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN 2012

KATA PENGANTAR Masyarakat Kolaka yang Sehat, Kuat. Mandiri dan Berkeadilan Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka 2016 Hal. i

Seluruh isi dalam buku ini dapat dikutip tanpa izin, dengan menyebut sumber.

RESUME PROFIL KESEHATAN KABUPATEN ACEH UTARA TAHUN ANGKA/NILAI L P L + P Satuan A. GAMBARAN UMUM 2

PROFIL KESEHATAN DINAS KESEHATAN KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2016

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 15 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN SITUBONDO

Tim Penyusun Pengarah : dr. Hj. Rosmawati. Ketua : Sitti Hafsah Yusuf, SKM, M.Kes. Sekretaris : Santosa, SKM

KATA PENGANTAR. Dalam rangka penyediaan data atau informasi kesehatan, kualitas

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA

RPJMD Kab. Temanggung Tahun I X 47

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN 2012

TABEL PROFIL KESEHATAN PROVINSI NTB TAHUN 2014

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 (PERUBAHAN ANGGARAN) PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN NGANJUK TAHUN 2014

PETUNJUK TEKNIS PENYUSUNAN PROFIL KESEHATAN KABUPATEN/KOTA

KATA PENGANTAR. PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN ii -

Profil Kesehatan Provinsi DKI Jakarta

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017

JUMLAH RATA-RATA KEPADATAN KABUPATEN / WILAYAH RUMAH JIWA/RUMAH PENDUDUK KOTA

DINAS KESEHATAN KAB. MAMUJU TENGAH TAHUN 2017

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 27 TAHUN 2004 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN KABUPATEN / KOTA

DINAS KESEHATAN BUKU SAKU DINAS KESEHATAN P R O V I N S I K A L I M A N T A N T I M U R

TUGAS POKOK : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi dan tugas

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR GRAFIK...

DINAS KESEHATAN KOTA SAMARINDA

Ruteng, April Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai. dr. Yulianus Weng, M.Kes Pembina Tkt. I NIP

Petunjuk Teknis. Penyusunan Profil Kesehatan Kabupaten/Kota

PENANGGUNG JAWAB : dr. DEVIE C. BITJOLI, M.Si

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

PERJANJIAN KINERJA DINAS KESEHATAN TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN

Perencanaan Pembangunan Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN PACITAN TAHUN 2014

Target Tahun. Kondisi Awal Kondisi Awal. 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 Program pengadaan, peningkatan dan penduduk (tiap 1000 penduduk

LAMPIRAN PENETAPAN KINERJA DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2013

1. Pendahuluan. 1.1 Latar belakang

TABEL 2 JUMLAH PENDUDUK JUMLAH PENDUDUK KECAMATAN

MISI 5 Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesibilitas Kesehatan Masyarakat SATU AN

REVIEW INDIKATOR RENSTRA DINAS KESEHATAN KOTA BOGOR

DAFTAR ISI JATIM DALAM ANGKA TERKINI TAHUN TRIWULAN I

KATA PENGANTAR. perkenan-nya maka Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Barito Utara Tahun 2015

KATA PENGANTAR. Kolaka, Maret 2012 Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kolaka, dr. Hj. Rosmawati NIP Pembina Tk. I Gol.

BAB 27 PENINGKATAN AKSES MASYARAKAT TERHADAP KESEHATAN YANG LEBIH BERKUALITAS

JUMLAH DESA/KELURAHAN DAN KECAMATAN PER KAB/KOTA DI PROV. SULUT TAHUN JMH DESA/KELURAHAN JMH KECAMATAN

PROFIL DINAS KESEHATAN

KATA PENGANTAR. Plt. KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BONDOWOSO. dr.h.mohammad IMRON,M.MKes. NIP

Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesbilitas Kesehatan Masyarakat.

BAB 27 PENINGKATAN AKSES MASYARAKAT TERHADAP LAYANAN KESEHATAN YANG LEBIH BERKUALITAS

DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH

BUKU SAKU DINAS KESEHATAN KOTA MAKASSAR TAHUN 2014 GAMBARAN UMUM

HASIL KEGIATAN PUSKESMAS BALARAJA

TREND PEMBANGUNAN KESEHATAN

P R O F I L K E S E H A T A N T A H U N

Transkripsi:

KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberi rahmat dan karunia-nya kepada kita semua sehingga Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2015 ini dapat tersusun sebagaimana harapan kita semua, walaupun masih banyak kekurangannya. Shalawat dan Salam kepada Nabi Besar Muhammad SAW, yang telah bersusah payah membawa umat manusia kepada zaman yang berilmu pengetahuan dan berakhlak mulia. Penyusunan Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Jaya ini bertujuan untuk menampilkan Profil dan gambaran umum kesehatan selain itu juga meningkatkan pelaksanaan pemerintahan yang lebih berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab. Berbagai program dan kegiatan telah kita laksanakan dan hasil dari kinerja seluruhnya kami sajikan dalam Profil pada kesempatan ini. Prestasi ideal, tentu masih jauh dari jangkauan kita, karena adanya hambatan dan kendala baik yang mampu kami kendalikan maupun di luar kendali kita. Namun hal tersebut bukan merupakan alasan bagi kami untuk selalu berlindung dibalik kegagalan-kegagalan. Dan kami akan selalu menampung semua saran dan kritik yang membangun dari semua pihak demi kesempurnaan profil ini. Akhirnya hanya kepada Allah SWT kita berserah diri semoga Profil ini dapat menggambarkan hasil kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2015. Calang, April 2016 KEPALA DINAS KESEHATAN, Ns. Hj. ERNANI WIJAYA,S.Kep Pembina NIP. 19740805 199302 2 001 i

DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR GRAFIK... TIM PENYUSUN... i ii iii iv BAB I PENDAHULUAN... 1 BAB II GAMBARAN UMUM... 3 2.1. Geografi dan Kependudukan... 3 2.2. Lingkungan Fisik dan Biologik... 6 BAB III SITUASI DERAJAT KESEHATAN... 8 3.1. Angka Harapan Hidup... 8 3.2. Angka Kematian... 8 3.3. Angka Kesakitan... 9 BAB IV SITUASI UPAYA KESEHATAN... 15 4.1. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak... 17 4.2. Penanggulangan Gizi Kurang... 21 BAB V SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN... 23 5.1. Tenaga Kesehatan... 23 5.2. Pembiayaan Kesehatan... 25 5.3. Sarana Kesehatan... 26 BAB VI PENUTUP... 27 LAMPIRAN-LAMPIRAN : ii

DAFTAR GRAFIK Grafik 2.1. Jumlah Penduduk Menurut Golongan Umur Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2014 dan 2015. Grafik 2.2. Perkembangan Penduduk Enam Tahun Terakhir. Grafik 2.3. Jumlah Masyarakat Miskin Tahun 2014 dan 2015. Grafik 3.1. Jumlah AKI dan AKB Menurut Puskesmas Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2014 dan 2015. Grafik 3.2. Kasus Malaria Menurut Puskesmas Tahun 2014 dan 2015. Grafik 3.3. Penanganan Kasus Diare Menurut Kecamatan/Puskesmas Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2014 dan 2015. Grafik 4.1. Cakupan Pertolongan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan Menurut Kecamatan/Puskesmas di Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2014 dan 2015. Grafik 4.2. Jumlah K1 dan K4 menurut Puskesmas di Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2015. Grafik 4.3. Cakupan Pemberian ASI Eksklusif di Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2015. Grafik 4.4. Jumlah Pendistribusian Fe1 dan Fe3 menurut Puskesmas dalam Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2015. Grafik 5.1. Jumlah dan Proporsi Tenaga Kesehatan di Puskemas Menurut Tenaga Kesehatan Tahun 2014 dan 2015. Grafik 5.2. Jumlah dan Proporsi Tenaga Kesehatan Menurut Unit Kerja Tahun 2015. iii

TIM PENYUSUN Pengarah ; Ns. Hj. ERNANI WIJAYA, S.Kep Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Jaya Ketua ; EVA SUSANTI, SKM Kasubbag. Penyusunan Program Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Jaya Sekretaris ; SRI MULYANTI, A.Md.Keb Staf Penyusunan Program Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Jaya Tim Analisis dan Interpretasi ; VERRA ASPRIYANTI, A.Md.Keb Staf Penyusunan Program Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Jaya Tim Pengumpul Profil ; SAMSUL HILAL, AMG ROSMALA DEWI, A.Md.Far Staf Penyusunan Program Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Jaya Kontributor ; Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Jaya Bidang Dalam Lingkungan Dinas Kesehatan Aceh Jaya UPTD Puskesmas Kabupaten Aceh Jaya BPS Kabupaten Aceh Jaya Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Aceh Jaya Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Aceh Jaya iv

BAB I PENDAHULUAN Pembangunan Kesehatan secara umum bertujuan meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang untuk mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Jaya adalah gambaran dari pembangunan kesehatan yang di susun dalam satu tahun sekali. Maksud dan tujuan Profil Dinas Kesehatan disusun untuk menggambarkan berbagai data tentang kesehatan dan data pendukung untuk membuat analisis dan tampilan dalam bentuk tabel dan Grafik. Profil Kesehatan Kabupaten Aceh Jaya bertujuan sebagai media informasi Pembangunan Kesehatan di Kabupaten Aceh Jaya yang relatif lengkap, meliputi data tentang derajat kesehatan, upaya kesehatan, sumber daya kesehatan, data umum dan data lingkungan yang berhubungan dengan kesehatan di wilayah Kabupaten Aceh Jaya. Di samping itu Profil ini merupakan salah satu sarana yang digunakan untuk melaporkan pemantauan dan evaluasi terhadap pencapaian hasil pembangunan kesehatan, termasuk kinerja dari penyelenggaraan pelayanan minimal di bidang kesehatan di Kabupaten Aceh Jaya. Profil kesehatan ini merupakan bagian dari sistem informasi kesehatan yang masih jauh dari kondisi ideal. Berbagai masalah klasik masih dihadapi dalam penyelenggaraan sistem informasi kesehatan, seperti data yang belum satu pintu, kegiatan pengelolaan data dan informasi yang belum terintegrasi dan terkoordinasi dalam satu mekanisme kerjasama yang baik. Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2015 disusun berdasarkan Petunjuk Teknis Penyusunan Profil Kesehatan Kabupaten/Kota yang dikeluarkan oleh Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan RI Tahun 2014 (Revisi Tahun 2014). Sistematika penyajian Profil Kesehatan Kabupaten/Kota adalah sebagai berikut : Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2015 1

1. BAB I : Pendahuluan Berisi Penjelasan tentang Maksud dan tujuan Profil kesehatan dan sistematika dari penyajian. 2. BAB II: Gambaran Umum Bab ini menyajikan tentang gambaran umum kabupaten/kota. Selain uraian tentang letak geografis, Administratif dan informasi umum lainnya, bab ini juga mengulas faktor-faktor yang berpengaruh. 3. BAB III : Situasi Derajat Kesehatan Bab ini berisi uraian tentang indikator mengenai angka kamatian, Angka kesakitan, dan angka status gizi masyarakat. 4. BAB IV : Situasi Upaya Kesehatan Bab ini menguraikan tentang visi dan misi pembangunan kesehatan, pembangunan pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan, pemberantasan penyakit menular, pelayanan kesehatan bagi ibu dan anak, Penanggulangan Gizi masyarakat. 5. BAB V : Situasi Sumber Daya Kesehatan Bab ini menguraikan tentang sarana kesehatan, tenaga Kesehatan, pembiayaan kesehatan dan sumber daya kesehatan. 6. BAB VI : Penutup Bab ini menguraikan tentang sajian tentang hal- hal penting yang perlu disimak dan ditelaah lebih lanjut dari Profil Kesehatan Kabupaten Aceh Jaya. Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2015 2

BAB II GAMBARAN UMUM 2.1. Geografi dan Kependudukan 2.1.1. Geografi Kabupaten Aceh Jaya secara geografis terletak pada 0422-0516 Lintang Utara dan 9502-9603 Bujur Timur dengan Luas daerah 3.727 Km Batas Wilayah Aceh Jaya terbagi dalam 9 Kecamatan, 22 Mukim, 172 Desa. Batas wilayah administrasi meliputi sebelah Utara berbatas dengan Kabupaten Aceh Besar dan Kabupaten Pidie, sebelah selatan berbatas dengan Samudra Indonesia dan Kabupaten Aceh Barat, sebelagh Timur berbatas dengan Kabupaten berbatas dengan Kabupaten Pidie dan Kabupaten Aceh Barat, serta sebelah Barat berbatas dengan samudra Indonesia. Kecamatan Sampoinet merupakan kecamatan terluas dengan luas wilayah sekitar 27 persen (1.011 Km), sedangkan Kecamatan Panga mempunyai luas wilayah terkecil yaitu sekitar 8 persen (307 Km) dari wilayah Kabupaten. Secara Geografis semua kecamatan berbatas langsung dengan samudra Indonesia. Jalur sepanjang Pantai juga merupakan tempat pemukiman penduduk terdapat dibandingkan dengan daerah pemukiman yang jauh dari pantai. Jaringan jalan yang menyusuri pinggir pantai yang menyusuri pinggir pantai yang menghubungkan Banda Aceh dengan kota kota dibagian barat dan selatan provinsi ini menjadi faktor yang sangat mendukung bagi penduduk yang untuk membangun membangun pemukiman di sepanjang pantai. Pusat pusat perdagangan dan dan berbagai aktivitas perekonomian lainnya pun pada umumnya berlokasi dikota kota kecamatan yang berada disepanjang pantai wilayah. Sampai saat ini, ada 16 pulau yang terdata dan mempunyai nama. Pulau-pulau tersebar di empat kecamatan. Terdapat juga dua danau/rawa yang terdapat di Kecamatan Teunom dan Panga. Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2015 3

2.1.2. Kependudukan Pertumbuhan penduduk Tahun 2015 tetap terjadi peningkatan seperti tahun-tahun sebelumnya, Tahun 2014 sebanyak 86.123 jiwa yang terdiri dari 44.695 jiwa laki- laki dan 41.428 jiwa perempuan, sedangkan di tahun 2015 jumlah penduduk Aceh Jaya sebanyak 86.385 yang terdiri dari 44.993 jiwa Laki-laki dan 41.392 jiwa perempuan. Berikut grafik jumlah penduduk tahun 2015 berdasarkan golongan umur laki-laki dan perempuan. Grafik 2.1 Grafik Jumlah Penduduk Menurut Golongan Umur Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2015 Sumber : BPS Kab. Aceh Jaya Penduduk Kabupaten Aceh Jaya sesuai dengan Data dari Badan Pusat Statistik pada Tahun 2015 berjumlah 86.385 jiwa terdiri dari 9 kecamatan dan jumlah desa sebanyak 172 desa. Kecamatan Teunom dengan jumlah penduduk 12.745 jiwa, Pasie Raya 6.513 jiwa, Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2015 4

Panga 7.355 jiwa, Krueng Sabee 15.712 Jiwa, Setia Bakti 8.448 jiwa, Sampoiniet 7.007 jiwa, Darul Hikmah 6.445 jiwa, Jaya 15.699 jiwa, dan Indra Jaya 6.461. a. Perkembangan Penduduk Perkembangan penduduk di Kabupaten Aceh Jaya lima tahun terakhir ini adalah, tahun 2010 (76.782 ) jiwa, tahun 2011 (78.540) jiwa, tahun 2012 (80.805) jiwa, tahun 2013 (85.908) jiwa, tahun 2014 (86.123) jiwa dan 2015 (86.385) Jiwa. Grafik 2.2 Perkembangan Penduduk Enam Tahun Terakhir 88000 86000 84000 82000 80000 78000 76000 74000 72000 70000 2010 2011 2012 2013 2014 2015 Sumber : BPS Kab. Aceh Jaya Perkembangan Penduduk di Kabupaten Aceh Jaya Enam tahun terakhir Bila dilihat dari grafik diatas perkembangan penduduk makin meningkat dari tahun ketahun. b. Kepadatan penduduk Kepadatan penduduk di setiap Kecamatan dalam Kabupaten Aceh Jaya bervariasi. Kecamatan Krueng Sabee dengan jumlah penduduk 15.712 jiwa merupakan Kecamatan terpadat penduduknya, Sedangkan Kecamatan yang paling jarang penduduknya adalah Kecamatan Darul Hikmah dengan jumlah penduduk 6.445 jiwa. Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2015 5

c. Keluarga Miskin Penanganan masyarakat miskin untuk pelayanan kesehatan di Kabupaten Aceh Jaya mendapat Pelayanan Kesehatan gratis dengan dana JKN (Jaminan Kesehatan Nasional). Berkaitan dengan masyarakat miskin untuk Tahun 2015 berjumlah 31.548 jiwa dan dapat dirincikan perkecamatan adalah sebagai berikut : Kecamatan Jaya 6.962 jiwa, Kecamatan Indra Jaya 2.215 jiwa, Kecamatan Sampoinit 3.317 jiwa, Kecamatan Darul Hikmah 3.834 jiwa, Kecamatan Krueng Sabee 2.917 jiwa, Kecamatan Panga 3.578 jiwa, Kecamatan Teunom 3.885 jiwa dan Kecamatan Pasie Raya 3.061 jiwa. Grafik 2.3 Jumlah Masyarakat Miskin Tahun 2014-2015 10.000 8.000 6.000 4.000 2.000 0 Teunom Pasie Raya Panga Krueng Sabee Setia Bakti Patek Sampoinit Jaya Indra Jaya Sumber : BPS Kab. Aceh Jaya Jumlah penduduk miskin BPS Kab. Aceh Jaya Tahun 2013 Jumlah penduduk miskin BPS Kab. Aceh Jaya Tahun 2014 2.2. Lingkungan Fisik dan Biologik Untuk menilai keadaan lingkungan dan upaya yang dilakukan untuk menciptakan lingkungan sehat telah dilakukan upaya pemeriksaan dan pendataan sarana air minum, rumah sehat dan sarana sanitasi dasar. 2.2.1 Sarana Air Minum Untuk Tahun 2015 telah dilakukan survey oleh petugas puskesmas terhadap Penduduk dengan Akses berkelanjutan terhadap air minum berkualitas (layak). S arana air Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2015 6

minum yang digunakan dan yang memenuhi Syarat antara lain Sumur Gali Terlindung sebanyak 43.582 penduduk, Mata Air Terlindung sebanyak 3.348 dan Perpipaan sebanyak 16.834, dengan jumlah total penduduk dengan akses air minum yang layak sebanyak 63.764 Penduduk. 2.2.2 Rumah Sehat Rumah sehat adalah bangunan rumah tinggal yang memenuhi syarat kesehatan yaitu rumah yang memiliki jamban sehat, sarana air bersih, tempat pembuangan sampah, sarana pembuangan air limbah, ventilasi rumah yang baik, kepadatan hunian rumah yang sesuai dan lantai rumah yang tidak terbuat dari tanah (Kepmenkes No. 829/Mekes/SK/VII/1999 tentang Persyaratan Kesehatan Perumahan). Bagi sebagian besar masyarakat, rumah merupakan tempat berkumpul bagi semua anggota keluarga dan menghabiskan sebagian besar waktunya. Sehingga kondisi kesehatan perumahan sangat berperan sebagai media penularan penyakit diantara anggota keluarga atau tetangga sekitarnya. Pada Tahun 2015 telah dilakukan pembinaan rumah sehat di setiap kecamatan, dan hasilnya menunjukkan kondisi dari jumlah yang dibina 3.744 rumah dan yang memenuhi syarat rumah sehat sebanyak 1.139 rumah. Dari data yang ada maka program sosialisasi terhadap masyarakat untuk membangun rumah sehat perlu terus dilakukan sehingga pencegahan terhadap penyakit dapat diperkecil dan penyebab penyakit lainnya dari lingkungan sekitar rumah. 2.2.3 Keluarga Dengan Kepemilikan Sarana Sanitasi Dasar Keluarga dengan kepemilikan sarana sanitasi dasar meliputi persediaan air bersih, kepemilikan jamban keluarga, tempat sampah dan pengelolaan air limbah keluarga keseluruhan hal tersebut sangat diperlukan didalam peningkatan kesehatan lingkungan. Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2015 7

BAB III SITUASI DERAJAT KESEHATAN Perkembangan upaya kesehatan secara menyeluruh dan berkesinambungan menjadi salah satu pilar utama membangun daerah. Derajat kesehatan dipengaruhi 4 faktor utama yaitu: lingkungan, prilaku, pelayanan kesehatan dan genetika. Situasi Derajat Kesehatan di Kabupaten Aceh Jaya pada Tahun 2015 sebagai mana yang telah disepakati secara nasional memiliki indikator penting dan sangat sensitive untuk mengukur derajat kesehatan masyarakat meliputi : Angka Harapan Hidup (AHH), Angka Kematian Bayi (AKB), Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kesakitan, Angka Kematian Balita, dan Status Gizi. 3.1. Angka Harapan Hidup Angka Harapan Hidup (AHH) Kabupaten Aceh Jaya pada tahun 2015 menurut data BPS Kabupaten Aceh Jaya adalah 66,48, setidaknya telah mencerminkan perbaikan gizi dan peningkatan pelayanan kesehatan yang memungkinkan tendensi tersebut. Untuk perkembangan Angka Harapan Hidup di Kabupaten Aceh Jaya dari tahun ke tahun masih mempedomani angka nasional yaitu 72. 3.2. Angka Kematian (Mortalitas) Mortalitas adalah ukuran jumlah kematian pada suatu kelompok populasi. Mortalitas dapat mengekspresikan jumlah satuan kematian per 1.000 kelahiran hidup dalam periode waktu tertentu. Berbeda dengan morbiditas yang merujuk angka kesakitan individu dalam periode waktu tertentu. Pada bab ini kita dapat melihat bagaimana gambaran kejadian kematian di Kabupaten Aceh Jaya periode tahun 2015. Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2015 8

3.2.1 Angka Kematian Ibu dan Bayi Indikator lain yang spesifik yang digunakan untuk menilai derajat kesehatan adalah Angka kematian ibu (AKI) dan Angka kematian Bayi (AKB). Kedua angka tersebut (AKI dan AKB) dapat dihitung dari Profil Kesehatan Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2015, Jumlah Kematian Ibu adalah 0 Jiwa, jumlah lahir mati 18 jiwa, jumlah kematian bayi 37 jiwa, jumlah Kematian Anak Balita 2 jiwa, jadi jumlah kematian Bayi 37 Jiwa yang dapat kita lihat dalam grafik 3.1 dibawah ini: Grafik.3.1 Jumlah Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi Menurut Puskesmas Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2014-2015 Sumber : Puskesmas-puskesmas Kab. Aceh Jaya 3.3 Angka Kesakitan (Morbiditas) Morbiditas adalah angka kesakitan (insidensi atau prevalensi) suatu penyakit yang terjadi pada suatu populasi dalam kurun waktu tertentu. Dalam rangka penanggulangan penyakit menular dilakukan berbagai kegiatan antara lain: (1) Gebrak malaria yaitu Gerakan Untuk Memberantas Malaria dengan dukungan sektor terkait, Masyarakat dan Swasta, (2) Gerdunas TB, yaitu gerakan penanggulangan tuberkolosis melalui penggalangan kemitraan dengan sektor terkait dan masyarakat dan penerapan strategi pengobatan jangka pendek yang Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2015 9

diawasi secara langsung, (3) pemberantasan demam berdarah dengue melalui pemberantasan sarang nyamuk dengan Fogging, (4) pemberantasan kusta dengan mencari penderita kusta ke daerah-daerah terpencil, (5) pemberantasan penyakit -penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi, (6) Angka Penemuan dan Penanggulangan Penderita Penyakit AcuteFlaccid Paralysis (AFP) (7) Cakupan Penemuan dan penanganan penderita penyakit penemuan penderita Pneumonia Balita (8) Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan. Data-data yang dapat di sajikan sebagai berikut : 3.3.1 Malaria Bentuk peran serta masyarakat yang diharapkan dalam upaya penanggulangan malaria sangat diharapkan dalam berbagai upaya, untuk Kabupaten Aceh Jaya dalam penanggulangan malaria telah dilakukan upaya pencegahan malaria dengan Fogging pada rumah tangga dimasyarakat. Untuk kasus malaria masih merupakan penyakit endemis di beberapa kecamatan di Kabupaten Aceh Jaya. Pada Tahun 2015 Malaria Klinis 2.013 kasus klinis dan yang positif 157 kasus, secara umum dapat dilihat pada grafik 3.2 berikut : Grafik 3.2 Kasus Malaria Menurut Puskesmas Tahun 2014 dan 2015 Kasus Positif 200 180 160 140 120 100 80 60 40 20 0 TeunomPasie Raya Panga Kr. Sabee Calang Lageun Patek Lhok Kruet Indra Jaya 2015 5 0 19 60 4 6 2 4 1 2 2014 47 1 56 11 179 24 5 22 3 10 Jaya Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2015 10

Dari grafik diatas menunjukkan kasus malaria positif tertinggi berada di wilayah Puskesmas Calang dan dan Krueng Sabee yang berasal dari pasien yg terinfeksi malaria di Gunung Ujeun Kecamatan Krueng Sabee. 3.3.2. Tubercolosis a. Angka Penemuan Kasus TB Paru BTA (+) Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita Baru TB BTA (+) tahun 2015 sejumlah 55 penderita. Bila pemeriksaan follow up tidak dilakukan, namun pasien telah menyelesaikan pengobatan, maka evaluasi pengobatan pasien dinyatakan sebagai pengobatan lengkap. Evaluasi jumlah pasien dinyatakan sembuh pada tahun 2015 sebanyak 33 pasien penderita TB. Pengobatan lengkap dibandingkan jumlah pasien BTA (+) yang diobati disebut keberhasilan pengobatan (Succes Rate). Angka kesembuhan (Cure Rate) TB paru tahun 2015 sebesar 62,26 % belum mencapai target nasional 85 %. Hal ini dikarenakan masyarakat tidak rutin dalam pengobatan, terutama untuk meminum obat dalam jangka waktu yang lama. b. CNR seluruh kasus TB Paru CNR seluruh kasus TB paru di kabupaten Aceh Jaya tahun 2015 sebesar 114,60 per 100.000 penduduk (99 kasus). H al ini terjadi peningkatan dibandingkan tahun 2014 yaitu CNR seluruh kasus TB paru 105,66 per 100.000 penduduk (91 Kasus). 3.3.3. Pemberantasan Demam Berdarah Dengue Melalui Pemberantasan Sarang Nyamuk Dengan Fogging Cakupan penderita DBD yang ditemukan Kabupaten Aceh Jaya tahun 2015 ditemukan 2 orang penderita DBD. Apabila ditemukan kasusnya maka seluruh penderita DBD semuanya ditangani sesuai standar. 3.3.4. Pemberantasan Kusta Dengan Mencari Penderita Kusta (pelacakan kasus) Penderita kusta di Kabupaten Aceh Jaya tahun 2015 sejumlah 18 Orang dengan klasifikasi kasus kusta Pause Baciller (PB)/ Kusta Kering 5 Orang dan Kusta Multi Bacliler Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2015 11

(MB)/ Kusta Basah 13 Orang. Kasus Penderita kusta yang selesai berobat di tahun 2015 berjumlah 8 orang dengan klasifikasi yang kering 2 orang dan yang basah 6 Orang. 3.3.5. Diare Penyakit diare adalah penyakit yang banyak menyerang golongan umur anak-anak terutama balita. Dimana hal ini dapat di pengaruhi perkembangan pertumbuhan dan kualitas hidup anak. Upaya Program pemberantasan melalui edukasi dan peningkatan kemampuan penanggulangan kasus oleh petugas lapangan terus dilakukan. Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita Diare di Kabupaten Aceh Jaya tahun 2015 sebesar 75,01 %. Penanganan diare dilakukan dengan mensosialisasikan kepada masyarakat mengkonsumsi obat zinc dalam pengobatan diare. Kasus diare dapat dilihat pada grafik berikut ini : 800 700 600 Grafik 3.3 Penanganan Kasus Diare Menurut Kecamatan/Puskesmas Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2014 dan 2015 500 400 300 2015 2014 200 100 0 Lamno Indra Jaya Lhok kruet Patek Lageun Calang Krueng Sabee Panga Teunom Pasie Raya Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa kasus diare menunjukkan peningkatan pada Tahun 2015, ini menggambarkan bahwa masyarakat dalam hal berperilaku hidup bersih dan sehat menurun dari tahun sebelumnya. Upaya dari pihak dinas kesehatan dalam memberi penyuluhan/promosi kesehatan tentang perilaku hidup bersih dan sehat telah dilakukan, namun perilaku masyarakat sangat sulit untuk dirubah. Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2015 12

3.3.6 Angka Penemuan dan Penanggulangan Penderita Penyakit Acute Flaccid Paralysis (AFP) Cakupan Penemuan dan penanganan penderita penyakit- acute flacid Paralysis Rate Per 100.000 Penduduk <15 tahun. Kasus Acute Flacid Paralysis (AFP) adalah semua anak berusia kurang dari 15 tahun dengan kelumpuhan yang sifatnya flacid (layuh) terjadi secara akut (mendadak) dan bukan disebabkan oleh rudapaksa. Kasus AFP non polio adalah kasus AFP yang pada pemeriksaan spesimennya tidak ditemukan virus polio liar atau kasus AFP yang ditetapkan oleh tim ahli sebagai kasus AFP non polio dengan kriteria tertentu. AFP rate per 100.000 penduduk <15 tahun adalah jumlah kasus AFP non Polio yang ditemukan diantara 100.000 penduduk <15 tahun pertahun di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Penderita kelumpuhan AFP diperkirakan 2 diantara 100.000 anak usia <15 tahun. Target minimal penemuan penderita AFP tahun 2015 sebanyak 1 penderita. Pada tahun 2015 Kabupaten Aceh Jaya tidak menemukan penderita AFP, sehingga tidak memenuhi target. 3.3.7. Cakupan Penemuan dan penanganan penderita penyakit Pneumonia Balita Cakupan Penemuan dan penanganan penderita penyakit penemuan penderita Pneumonia Balita. Pneumonia adalah infeksi akut yang mengenai jaringan paru (alveoli). Infeksi dapat disebabkan oleh bakteri, virus maupun jamur. Pneumonia juga dapat terjadi akibat kecelakaan karena menghirup cairan atau bahan kimia. Populasi yang rentan terserang Pneumonia adalah anak-anak usia kurang dari 2 tahun, usia lanjut lebih dari 65 tahun, atau orang yang memiliki masalah kesehatan (malnutrisi, gangguan imunologi). Penemuan dan penanganan penderita pneumonia pada balita tahun 2015 dengan jumlah kasus yang ditemukan sebanyak 2 kasus. Angka ini masih sangat jauh dari target 650 Perkiraan Penderita. Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2015 13

3.3.8. Cakupan Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan Jumlah balita gizi buruk mendapat perawatan pada tahun 2015 sebanyak 1 Balita. Jumlah ini menurun bila dibandingkan tahun 2014 sejumlah 18 balita, hal ini dikarenakan semakin baiknya tingkat kesadaran di masyarakat terutama keluarga balita gizi buruk, untuk memeriksakan kesehatan anaknya, sehingga petugas tidak menemukan kesulitan yang berarti saat melakukan perawatan. Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2015 14

BAB IV SITUASI UPAYA KESEHATAN 4. Visi dan Misi 4.1.1.Visi. Untuk menjalankan peran penting kesehatan tersebut, Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Jaya memiliki visi yaitu: MELALUI PELAYANAN KESEHATAN UNTUK MENINGKATKAN ANGKA PEMBANGUNAN MANUSIA. Dilandasi dengan pemikiran di atas maka selayaknya Dinas Kesehatan bertanggung jawab untuk mengemban amanah yang diberikan Bupati Aceh Jaya yaitu memberikan pelayanan kesehatan yang baik dan sesuai standar Departemen Kesehatan RI pada masyarakat, seperti yang dinyatakan dalam visi yaitu Kabupaten Aceh Jaya yang Maju, Damai, Sejahtera, dan Agamais yang didukung Sumber Daya Manusia yang berkualitas, Beriman dan Bertakwa serta sandang dan pangan yang kuat melalui Gerbang Pembangunan Rakyat Aceh Jaya (GERBANG RAJA). 4.1.2.Misi Untuk mencapai visi diperlukan misi Dinas Kesehatan kabupaten Aceh Jaya sehingga hal yang abstrak pada visi akan terlihat lebih nyata. Dengan pernyataan misi diharapkan seluruh insan kesehatan dan pihak yang berkepentingan dapat lebih mengenal cara hidup sehat di tengah-tengah masyarakat mengetahui program-program kesehatan serta hasil yang akan dicapai di masa yang akan datang. Misi Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Jaya telah sesuai dengan Misi Bupati Kabupaten Aceh Jaya yaitu misi Memberi Kesempatan Pendidikan, Pelayanan Akses Kesehatan, Mendorong Kesempatan Kerja, Peningkatan Pertumbuhan Perekonomian dimana Misi Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Jaya adalah sebagai berikut: 1. a. Perbaikan angka harapan hidup dari usia 67,9 tahun menjadi 68,26 tahun. b. Peningkatan bimbingan teknis aparatur kesehatan untuk mencapai angka harapan hidup AHH. 2. a. Peningkatan sarana dan prasarana sanitasi lingkungan yang higienis. Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2015 15

b. Pengendalian pemakaian bahan berat beracun (Napza), mineral dan bahan kimia lainnya. 3. a. Kampanye Kesehatan menjadi kebutuhan yang membudaya dalam Masyarakat. b. Peningkatan peran posyandu sebagai pusat kebudayaan kesehatan. 4. a. Menurunkan Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi. b. Meningkatkan peran para medis peralatan dan fasilitas penunjang untuk menurunkan Angka kematian Ibu dan Angka kematian Bayi. 5. a. Penanganan dan Pencegahan Penyakit Menular. b. Penanganan Penyakit Sindrom Psiotraumatic. Derajat kesehatan masyarakat diselenggarakan upaya kesehatan yang terpadu menyeluruh dalam bentuk upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perorangan. Unsur upaya kesehatan masyarakat meliputi promosi kesehatan, pemeliharaan kesehatan, pemberantasan penyakit menular, pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular, penyehatan lingkungan dan penyediaan sanitasi dasar, perbaikan gizi masyarakat, pelayanan kesehatan jiwa, pengamanan sediaan farmasi dan alat kesehatan, pengamanan penggunaan zat adiktif dalam makanan dan minuman, pengamanan narkotika, psikotropika, zat adiktif dan bahan berbahaya serta penanggulangan bencana dan bantuan kemanusiaan. Upaya kesehatan perorangan mencakup upaya promosi kesehatan, pengobatan penyakit, pelayanan rawat jalan dan rawat inap, pembatasan dan pemulihan kecacatan yang ditujukan terhadap perorangan. Faktor utama penentu derajat kesehatan masyarakat adalah perilaku, lingkungan, pelayanan kesehatan dan keturunan. Keempat faktor ini dikenal dengan teori Blum. Dalam penjelasan selanjutnya akan diuraikan beberapa faktor yang berhubungan dengan teori Blum tersebut yaitu Pelayanan kesehatan, Akses dan mutu pelayanan, perilaku masyarakat untuk hidup bersih dan sehat serta kesehatan lingkungan. Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2015 16

Upaya penyelenggaraan program kesehatan diarahkan untuk meningkatkan mutu dan keterjangkauan pelayanan kesehatan untuk seluruh masyarakat dalam rangka meningkatkan status kesehatan masyarakat, khusus nya pada kelompok rentan yaitu Bayi, Anak Balita, Remaja, Ibu Hamil, Ibu Menyusui dan Lansia. Upaya pelayanan kesehatan dapat di ukur dengan beberapa indikator terpilih diantaranya : KI, K4 dan cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai kompetensi kebidanan untuk upaya kesehatan anak, untuk upaya keluarga berencana diukur dengan cakupan peserta KB baru dan KB aktif. Upaya keterjangkauan fasilitas kesehatan baik pelayanan dasar maupun rujukan dilihat dari rasio sarana dan sumber daya kesehatan per 100.000 Penduduk. Peningkatan status gizi dan ekonomi masyarakat merupakan salah satu upaya penting untuk meningkatkan kesehatan ibu hamil, menurunkan angka kematian ibu, bayi dan anak balita, meningkatkan kemampuan tumbuh kembang fisik, mental dan sosial anak, untuk meningkatkan produktifitas kerja serta prestasi akademik maupun prestasi olah raga. Oleh karena keadaan gizi masyarakat merupakan salah satu indikator penting dari kualitas sumber daya manusia, upaya perbaikan gizi masyarakat tidak mungkin dilaksanakan oleh sektor kesehatan saja, tetapi harus di tanggulangi secara bersama dengan sektor yang terkait. 4.1. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak 4.1.1.Pertolongan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan. Pertolongan persalinan dapat di bedakan menjadi dua katagori yaitu tenaga Profesional (dokter umum, bidan, dan perawat ) dan tenaga non kesehatan yaitu dukun bayi (dukun bayi dilatih dan tidak di latih). 1. Cakupan penolong persalinan Oleh tenaga kesehatan yang memiliki Kompetensi kebidanan pada Tahun 2015 pencapaian sebesar 1.908 ibu bersalin yang ditolong nakes dengan persentase 79,67 % dari jumlah sasaran persalinan sebanyak 2.395. Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2015 17

Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan per puskesmas dapat dilihat pada grafik berikut : Grafik 4.1 Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan menurut Kecamatan/Puskesmas di Kabupaten Aceh Jaya tahun 2014 dan 2015 Bila dilihat pada grafik diatas menunjukkan adanya peningkatan dan penurunan pertolongan persalinan oleh Nakes pada setiap Puskesmas, peningkatan terjadi di wilayah kerja puskesmas Lamno, Lageun, Krueng Sabee, Teunom dan Pasie Raya, sedangkan penurunan pada pertolongan persalinan diwilayah puskesmas Indra Jaya, Lhok Kruet, Patek, Calang dan Panga. Hal ini dikarenakan beberapa faktor yang ada dilapangan dan kesadaran masyarakat untuk melakukan persalinan pada tenaga kesehatan yang masih kurang. 4.1.2. Cakupan K1 dan K4 Cakupan pelayanan antenatal dapat di pantau melalui pelayanan kunjungan baru ibu hamil (K1) dengan Standar 5T yang menggambarkan aksebilitas sementara itu pelayanan ibu hamil (K4) minimal 4 kali memeriksa kehamilannya pada petugas kesehatan. Bila Seorang ibu hamil tidak memenuhi syarat tersebut maka tidak di hitung sebagai K4 sehingga hal inilah Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2015 18

yang cendrung menyebabkan perbedaan antara K1, K4. Di Kabupaten Aceh Jaya K1 lebih banyak dari K4, hal ini di karenakan penduduk Aceh Jaya banyak yang berasal dari luar Aceh Jaya sehingga banyak yang mendapatkan pelayanan K4 di daerah masing-masing. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam grafik berikut ini : Tabel. 4.2 Jumlah K1 dan K4 menurut Puskesmas di Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2015 4.1.3. Pemberian ASI Ekskusif Bayi yang mendapat ASI Eksklusif adalah bayi yang hanya mendapat ASI (Air Susu Ibu) sejak lahir sampai sampai usia 6 bulan. ASI merupakan makanan khusus bayi supaya kebutuhan nutrisinya akan kalori, asam lemak, laktosa, dan asam amino, dapat terpenuhi dalam proporsi yang tepat. ASI juga memberikan perlindungan bagi bayi baru lahir karena kaya akan immunoglobulin (antibody yang diperlukan untuk kekebalan tubuhnya). Pemberian ASI Ekslusif masih Jauh dari target yang di harapkan, namun pada tahun 2015 pemberian Asi Ekslusif di Kabupaten Aceh Jaya terjadi penurunan dari tahun 2014, pada Tahun 2014 sebanyak 67,6 % sedangkan pada Tahun 2015 menjadi 55,2 %. Hal ini Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2015 19

disebabkan adanya kebiasaan masyarakat memberikan makanan/minuman beberapa saat setelah bayi baru lahir berupa madu, larutan gula, susu bubuk, Pisang, dan sebagainya yang merupakan tradisi turun temurun. Jumlah bayi yang diberikan ASI Eksklusif di Aceh Jaya Tahun 2015 sebanyak 1.129 orang. Untuk lebih rincinya dapat dilihat pada tabel 4.3 sebagai berikut : Tabel 4.3 Cakupan Pemberian ASI Eksklusif di Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2015 4.2. Penanggulangan Gizi Kurang 4.2.1 Penanggulangan Kekurangan Energi Protein Penanggulan KEP dilakukan melalui beberapa intervensi yang dilakukan pada saat screening kasus, Intervensi antara lain penyuluhan individual dan konseling, pengetahuan tentang pola asuh keluarga dan PMT. Pemberian makanan tambahan (PMT) merupakan pemulihan apabila keadaan status gizi anak belum mengalami perbaikan maka diteruskan dengan pemberian makanan tambahan. Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2015 20

Pada kasus-kasus kronis yang memerlukan rawatan difasilitas pelayanan kesehatan dasar (puskesmas) maka kasus di rawat inap, bahkan bila memerlukan rawatan lanjutan dapat dirujuk ke RSUD, biaya rujukan sementara di dapat dari biaya APBK. Untuk Tahun 2015 gizi buruk di Aceh Jaya sebanyak 1 Balita. sedangkan gizi kurang sebanyak 1.190 Balita. 4.2.2. Penanggulangan Anemia Gizi Besi (AGB) Suplementasi dilakukan melalui pemberian tablet Fe yang di cakup dalam ANC 5T, rata-rata cakupan distribusi tablet besi di Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2015 pemberian Fe1 pada ibu hamil sebanyak 2.181 orang sedangkan pemberian Fe3 sebanyak 2.027 orang. Sedangkan jumlah sasaran ibu hamil 2.509 orang, disini terjadi penurunan pada distribusi Fe3. Selain itu juga lemahnya sistem pencatatan dan pelaporan yang ada sehingga tidak diketahui apakah diminum oleh sasaran atau tidak. Pendistribusian Fe1 dan Fe3 dapat dilihat pada grafik 4.4 berikut : Tabel 4.4 Jumlah Pendistribusian Fe1 dan Fe3 menurut Puskesmas dalam Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2015 450 400 350 300 250 200 150 100 50 0 Fe1 Fe3 Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2015 21

4.2.3. Peserta KB aktif Peserta KB aktif Tahun 2015 pencapaian sebesar 7.515 Kb Aktif dengan persentase 51,17 % dari jumlah Pasangan Usia Subur (PUS) sejumlah 14.6 85. Hal ini dikarenakan meningkatnya kesadaran masyarakat untuk ber-kb dan baiknya koordinasi lintas sektor dengan BPMPKS. 4.2.4. Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkatnya Penjaringan kesehatan siswa kelas 1 SD dan setingkatnya tahun 2015 pencapaian sebesar 2.017 Siswa. Cakupan penjaringan kesehatan siswa kelas 1 SD dan setingkatnya terealisasi 2.017 siswa dari target 2.055 siswa dengan persentase 98,2 %. Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2015 22

BAB V SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN Sumber daya kesehatan adalah penggerak semua kegiatan baik dilapangan maupun di administrasi pelaksanaan kegiatan. Sumber daya kesehatan Tahun 2015 menunjukkan peningkatan bila dibandingkan tahun sebelumnya, baik fisik maupun non fisik. Untuk perbaikan sarana dan prasarana kesehatan, telah dilakukan renovasi dan rehabilitasi menyeluruh pada berbagai fasilitas kesehatan yang ada. Untuk tenaga kesehatan yang belum terpenuhi telah di salurkan pada tempat dan dilengkapi dengan sarana dan prasarana maupun transportasi. Kualitas SDM yang ada, perlu mendapat perhatian khusus dari semua pihak mengingat masih banyak tenaga kesehatan di seluruh Kabupaten Aceh Jaya yang memerlukan peningkatan strata pendidikan dan pelatihan teknis yang mengacu kepada kompetensi. Sumber daya kesehatan dapat diukur dengan beberapa indikator kecakupan antara lain: 5.1. Tenaga Kesehatan Tenaga Kesehatan merupakan bagian terpenting dalam peningkatan pelayanan kesehatan di Kabupaten Aceh Jaya, kuantitas dan kualitas menjadi faktor utama yang harus terus mendapatkan perhatian oleh pemerintah daerah dan pusat, peningkatan kuantitas masih di perlukan disebabkan sebahagian tenaga yang bekerja di unit-unit pelayanan dasar dan rujukan masih dalam status pegawai honorer. Bila Peningkatan kuantitas dan kualitas dapat di jalankan secara merata terhadap tenaga kesehatan maka peningkatan pelayanan kesehatan dapat dicapai sepenuhnya. 5.1.1 Jumlah dan Proporsi Tenaga Kesehatan Menurut Kategori Untuk mengetahui jumlah dan proporsi tenaga kesehatan puskesmas menurut 9 (sembilan ) kategori tenaga kesehatan dapat dilihat pada Grafik 5.1. Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2015 23

Grafik 5.1 Jumlah dan Proporsi Tenaga Kesehatan di Puskemas Menurut Tenaga Kesehatan Tahun 2014 dan 2015 300 250 247 200 197 150 163 158 2014 2015 100 50 33 35 24 24 18 21 36 36 35 28 19 12 26 25 0 Perawat Bidan Medis Sanitasi Farmasi Kesmas Gigi Gizi Teknisi Medis Dari Grafik 5.1 diatas menunjukkan secara kuantitas memberi gambaran penambahan jumlah ketenagaan pada beberapa katagori ketenagaan pada Tahun 2015, Tenaga Perawat dan Bidan masih mendominasi ketenagaan kesehatan dan tenaga gizi menduduki peringkat paling bawah. 5.1.2 Distribusi Tenaga Kesehatan berdasarkan unit kerja di Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2015 Distribusi tenaga kesehatan berdasarkan Unit Kerja di Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2015 dapat dilihat pada grafik 5.2 berikut ini: Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2015 24

Grafik 5.2 Jumlah dan Proporsi Tenaga Kesehatan Menurut Unit KerjaTahun 2015 Sumber : Bidang PSDK Dinas Kesehatan Kab. Aceh Jaya Dari Grafik 5.2 diatas menunjukkan jumlah tenaga kesehatan yang masih belum merata penyebarannya khususnya daerah terpencil. 5.2. Pembiayaan Kesehatan Pembiayaan terhadap peningkatan pelayanan kesehatan menjadi salah satu faktor utama didalam peningkatan pelayanan kesehatan, baik untuk belanja modal maupun belanja barang. Dalam upaya peningkatan pembiayaan terhadap sektor kesehatan dianggarkan melalui dana APBK, APBN, dan Hibah Luar Negeri. Untuk Tahun 2015 secara umum pembiayaan terhadap sektor kesehatan sangat besar terutama dana yang bersumber dari APBK dan APBN, bila dilihat secara seksama jumlah anggaran kesehatan Tahun 2015 terdiri dari APBK sebesar Rp. 102.165.962.154,- dan APBN sebesar Rp. 4.219.563.000,- dan Hibah Luar Negeri sebesar Rp. 290.896.160,- Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2015 25

5.3. Sarana Kesehatan Kondisi sarana kesehatan di Kabupaten Aceh Jaya semakin meningkat dikarenakan sudah banyak pembangunan-pembangunan sarana fasilitas kesehatan yang dibangun baru. Jumlah Puskesmas 10 unit puskesmas, 29 unit Puskesmas Pembantu, 107 Poskesdes/Polindes dan 198 Posyandu hingga akhir Tahun 2015. Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2015 26

BAB VI PENUTUP Penyajian Profil Kesehatan Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2015, diharapkan dapat membantu dan memberikan penjelasan tentang situasi dan kondisi derajat kesehatan dalam Kabupaten Aceh Jaya saat ini. Secara umum dapat disampaikan bahwa pencapaian upaya kesehatan sudah lebih baik, namun perlu terus dilakukan upaya-upaya peningkatan dalam berbagai program kesehatan yang bersifat membangun. Untuk itu sangat diperlukan keseriusan dan dukungan dari berbagai pihak dalam menangani masalah kesehatan agar derajat kesehatan dapat meningkat secara optimal. Indikator keberhasilan dari aspek sumber daya kesehatan juga berhubungan dengan jumlah anggaran kesehatan Tahun 2015 terdiri dari APBK sebesar Rp. 102.165.962.154,- dan APBN sebesar Rp. 4.219.563.000,- dan hibah luar negari sebesar Rp. 290.896.160,- Demikian yang dapat kami sampaikan atas segala upaya dan bantuan semua pihak yang telah memberikan kontribusinya sehingga Profil ini dapat diselesaikan, kami mengucapkan terimakasih banyak, dan mohon segala kritik dan saran yang membangun dalam pembuatan Profil ini sehingga Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Jaya dapat menyusun Profil yang lebih sempurna. Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2015 27

RESUME PROFIL KESEHATAN NO INDIKATOR ANGKA/NILAI L P L + P Satuan No. Lampiran A. GAMBARAN UMUM 1 Luas Wilayah 3.814 Km 2 Tabel 1 2 Jumlah Desa/Kelurahan 172 Desa/Kel Tabel 1 3 Jumlah Penduduk 44.993 41.392 86.385 Jiwa Tabel 2 4 Rata-rata jiwa/rumah tangga 3,1 Jiwa Tabel 1 5 Kepadatan Penduduk /Km 2 22,6 Jiwa/Km 2 Tabel 1 6 Rasio Beban Tanggungan 50,6 per 100 penduduk produktif Tabel 2 7 Rasio Jenis Kelamin 108,7 Tabel 2 8 Penduduk 10 tahun ke atas melek huruf 0,00 0,00 0,00 % Tabel 3 9 Penduduk 10 tahun yang memiliki ijazah tertinggi a. SMP/ MTs 22,60 19,43 21,05 % Tabel 3 b. SMA/ SMK/ MA 26,04 19,20 22,70 % Tabel 3 c. Sekolah menengah kejuruan 0,00 0,00 0,00 % Tabel 3 d. Diploma I/Diploma II 1,05 2,52 1,76 % Tabel 3 e. Akademi/Diploma III 1,05 2,35 1,69 % Tabel 3 f. Universitas/Diploma IV 3,50 4,07 3,78 % Tabel 3 g. S2/S3 (Master/Doktor) 0,12 0,06 0,09 % Tabel 3 B. DERAJAT KESEHATAN B.1 Angka Kematian 10 Jumlah Lahir Hidup 989 912 1.901 Tabel 4 11 Angka Lahir Mati (dilaporkan) 12 7 9 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 4 12 Jumlah Kematian Neonatal 18 7 25 neonatal Tabel 5 13 Angka Kematian Neonatal (dilaporkan) 18 8 13 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 5 14 Jumlah Bayi Mati 24 13 37 bayi Tabel 5 15 Angka Kematian Bayi (dilaporkan) 24 14 19 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 5 16 Jumlah Balita Mati 24 15 39 Balita Tabel 5 17 Angka Kematian Balita (dilaporkan) 24 16 21 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 5 18 Kematian Ibu Jumlah Kematian Ibu 0 Ibu Tabel 6 Angka Kematian Ibu (dilaporkan) 0 per 100.000 Kelahiran Hidup Tabel 6

ANGKA/NILAI NO INDIKATOR No. Lampiran L P L + P Satuan B.2 Angka Kesakitan 19 Tuberkulosis Jumlah kasus baru TB BTA+ 41 14 55 Kasus Tabel 7 Proporsi kasus baru TB BTA+ 74,55 25,45 % Tabel 7 CNR kasus baru BTA+ 91,13 33,82 63,67 per 100.000 penduduk Tabel 7 Jumlah seluruh kasus TB 71 28 99 Kasus Tabel 7 CNR seluruh kasus TB 157,80 67,65 114,60 per 100.000 penduduk Tabel 7 Kasus TB anak 0-14 tahun 0,00 % Tabel 7 Persentase BTA+ terhadap suspek 13,31 11,01 12,73 % Tabel 8 Angka kesembuhan BTA+ 70,73 33,33 62,26 % Tabel 9 Angka pengobatan lengkap BTA+ 17,07 50,00 24,53 % Tabel 9 Angka keberhasilan pengobatan (Success Rate) BTA+ 87,80 83,33 86,79 % Tabel 9 Angka kematian selama pengobatan 0,00 0,00 0,00 per 100.000 penduduk Tabel 9 20 Pneumonia Balita ditemukan dan ditangani 1,00 1,00 2,00 Kasus Tabel 10 21 Jumlah Kasus HIV 0 0 0 Kasus Tabel 11 22 Jumlah Kasus AIDS 0 0 0 Kasus Tabel 11 23 Jumlah Kematian karena AIDS 0 0 0 Jiwa Tabel 11 24 Jumlah Kasus Syphilis 0 0 0 Kasus Tabel 11 25 Donor darah diskrining positif HIV 0 0 0 % Tabel 12 26 Persentase Diare ditemukan dan ditangani 73,55 76,59 75,01 % Tabel 13 27 Kusta Jumlah Kasus Baru Kusta (PB+MB) 9 9 18 Kasus Tabel 14 Angka penemuan kasus baru kusta (NCDR) 20,00 21,74 20,84 per 100.000 penduduk Tabel 14 Persentase Kasus Baru Kusta 0-14 Tahun 5,56 % Tabel 15 Persentase Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta 16,67 % Tabel 15 Angka Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta 3,47 per 100.000 penduduk Tabel 15 Angka Prevalensi Kusta 2,00 2,17 2,08 per 10.000 Penduduk Tabel 16 Penderita Kusta PB Selesai Berobat (RFT PB) 0,00 100,00 100,00 % Tabel 17 Penderita Kusta MB Selesai Berobat (RFT MB) 38,46 100,00 42,86 % Tabel 17 28 Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi AFP Rate (non polio) < 15 th 0,00 per 100.000 penduduk <15 tahun Tabel 18 Jumlah Kasus Difteri 0 0 0 Kasus Tabel 19 Case Fatality Rate Difteri 0 % Tabel 19 Jumlah Kasus Pertusis 0 0 0 Kasus Tabel 19

NO INDIKATOR ANGKA/NILAI L P L + P Satuan No. Lampiran Jumlah Kasus Tetanus (non neonatorum) 0 0 0 Kasus Tabel 19 Case Fatality Rate Tetanus (non neonatorum) 0 % Tabel 19 Jumlah Kasus Tetanus Neonatorum 0 0 0 Kasus Tabel 19 Case Fatality Rate Tetanus Neonatorum 0 % Tabel 19 Jumlah Kasus Campak 45 50 95 Kasus Tabel 20 Case Fatality Rate Campak 0 % Tabel 20 Jumlah Kasus Polio 0 0 0 Kasus Tabel 20 Jumlah Kasus Hepatitis B 0 0 0 Kasus Tabel 20 29 Incidence Rate DBD 0,00 4,83 2,32 per 100.000 penduduk Tabel 21 30 Case Fatality Rate DBD 0,00 0,00 0,00 % Tabel 21 31 Angka Kesakitan Malaria (Annual Parasit Incidence ) 3,44 0,05 1,82 per 1.000 penduduk berisiko Tabel 22 32 Case Fatality Rate Malaria 0,00 0,00 0,00 % Tabel 22 33 Angka Kesakitan Filariasis 60 53 57 per 100.000 penduduk Tabel 23 34 Persentase Hipertensi/tekanan darah tinggi 13,06 11,42 12,20 % Tabel 24 35 Persentase obesitas 0,00 0,00 0,00 % Tabel 25 36 Persentase IVA positif pada perempuan usia 30-50 tahun 0,00 % Tabel 26 37 % tumor/benjolan payudara pada perempuan 30-50 tahun 0,00 % Tabel 26 38 Desa/Kelurahan terkena KLB ditangani < 24 jam 0,00 % Tabel 28 C. UPAYA KESEHATAN C.1 Pelayanan Kesehatan 39 Kunjungan Ibu Hamil (K1) 88 % Tabel 29 40 Kunjungan Ibu Hamil (K4) 81,59 % Tabel 29 41 Persalinan ditolong Tenaga Kesehatan 80,98 % Tabel 29 42 Pelayanan Ibu Nifas 81,15 % Tabel 29 43 Ibu Nifas Mendapat Vitamin A 80,64 % Tabel 29 44 Ibu hamil dengan imunisasi TT2+ 24,44 % Tabel 30 45 Ibu Hamil Mendapat Tablet Fe3 81,67 % Tabel 32 46 Penanganan komplikasi kebidanan 83,46 % Tabel 33 47 Penanganan komplikasi Neonatal 66,39 65,69 66,05 % Tabel 33 48 Peserta KB Baru 10,98 % Tabel 36 49 Peserta KB Aktif 51,17 % Tabel 36 50 Bayi baru lahir ditimbang 83 83 83 % Tabel 37 51 Berat Badan Bayi Lahir Rendah (BBLR) 2,43 2,74 2,58 % Tabel 37 52 Kunjungan Neonatus 1 (KN 1) 83,46 83,21 83,34 % Tabel 38 53 Kunjungan Neonatus 3 kali (KN Lengkap) 81,94 82,66 82,29 % Tabel 38

NO INDIKATOR ANGKA/NILAI L P L + P Satuan No. Lampiran 54 Bayi yang diberi ASI Eksklusif 56,89 53,52 55,18 % Tabel 39 55 Pelayanan kesehatan bayi 79,92 76,28 78,17 % Tabel 40 56 Desa/Kelurahan UCI 74,42 % Tabel 41 57 Cakupan Imunisasi Campak Bayi 59,24 55,04 57,19 % Tabel 43 58 Imunisasi dasar lengkap pada bayi 58,54 60,35 59,42 % Tabel 43 59 Bayi Mendapat Vitamin A 72,74 71,81 72,29 % Tabel 44 60 Anak Balita Mendapat Vitamin A 97,56 94,89 96,25 % Tabel 44 61 Baduta ditimbang 82,77 81,49 82,14 % Tabel 45 62 Baduta berat badan di bawah garis merah (BGM) 16,04 14,74 15,41 % Tabel 45 63 Pelayanan kesehatan anak balita 95,57 93,84 94,72 % Tabel 46 64 Balita ditimbang (D/S) 82,55 82,94 82,74 % Tabel 47 65 Balita berat badan di bawah garis merah (BGM) 17,40 17,32 17,36 % Tabel 47 66 Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan 0,00 100,00 100,00 % Tabel 48 67 Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat 96,96 99,32 98,15 % Tabel 49 68 Rasio Tumpatan/Pencabutan Gigi Tetap 0,11 Tabel 50 69 SD/MI yang melakukan sikat gigi massal 0,00 sekolah Tabel 51 70 SD/MI yang mendapat pelayanan gigi 100,00 sekolah Tabel 51 71 Murid SD/MI Diperiksa (UKGS) 18,47 19,81 19,13 % Tabel 51 72 Murid SD/MI Mendapat Perawatan (UKGS) 100,00 100,00 100,00 % Tabel 51 73 Siswa SD dan setingkat mendapat perawatan gigi dan mulut 100,00 100,00 100,00 % Tabel 51 74 Pelayanan Kesehatan Usila (60 tahun +) 152,72 83,40 116,12 % Tabel 52 C.2 Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan Persentase 75 Peserta Jaminan Pemeliharaan Kesehatan 0,00 0,00 73,20 % Tabel 53 76 Cakupan Kunjungan Rawat Jalan 122,84 144,09 133,02 % Tabel 54 77 Cakupan Kunjungan Rawat Inap 4,45 4,37 4,41 % Tabel 54 78 Angka kematian kasar/gross Death Rate (GDR) di RS 10,36 6,82 8,70 per 100.000 pasien keluar Tabel 55 79 Angka kematian murni/nett Death Rate (NDR) di RS 5,18 3,90 4,58 per 100.000 pasien keluar Tabel 55 80 Bed Occupation Rate (BOR) di RS 29,45 % Tabel 56 81 Bed Turn Over (BTO) di RS 33,09 Kali Tabel 56 82 Turn of Interval (TOI) di RS 7,78 Hari Tabel 56 83 Average Length of Stay (ALOS) di RS 3,58 Hari Tabel 56

ANGKA/NILAI NO INDIKATOR No. Lampiran L P L + P Satuan C.3 Perilaku Hidup Masyarakat 87 Rumah Tangga ber-phbs 15,48 % Tabel 57 C.4 Keadaan Lingkungan 88 Persentase rumah sehat 48,13 % Tabel 58 89 Penduduk yang memiliki akses air minum yang layak 73,81 % Tabel 59 90 Penyelenggara air minum memenuhi syarat kesehatan 0,00 % Tabel 60 91 Penduduk yg memiliki akses sanitasi layak (jamban sehat) 65,94 % Tabel 61 92 Desa STBM 11,05 % Tabel 62 93 Tempat-tempat umum memenuhi syarat 63,64 % Tabel 63 TPM memenuhi syarat higiene sanitasi 21,85 % Tabel 64 TPM tidak memenuhi syarat dibina 7,92 % Tabel 65 TPM memenuhi syarat diuji petik 0,00 % Tabel 65 D. SUMBERDAYA KESEHATAN D.1 Sarana Kesehatan 94 Jumlah Rumah Sakit Umum 1,00 RS Tabel 67 95 Jumlah Rumah Sakit Khusus 0,00 RS Tabel 67 96 Jumlah Puskesmas Rawat Inap 5,00 Tabel 67 97 Jumlah Puskesmas non-rawat Inap 5,00 Tabel 67 Jumlah Puskesmas Keliling 0,00 Tabel 67 Jumlah Puskesmas pembantu 0,00 Tabel 67 98 Jumlah Apotek 2,00 Tabel 67 99 RS dengan kemampuan pelayanan gadar level 1 100,00 % Tabel 68 100 Jumlah Posyandu 198,00 Posyandu Tabel 69 101 Posyandu Aktif 6,06 % Tabel 69 102 Rasio posyandu per 100 balita 1,79 per 100 balita Tabel 69 103 UKBM Poskesdes 65,00 Poskesdes Tabel 70 Polindes 42,00 Polindes Tabel 70

NO INDIKATOR ANGKA/NILAI L P L + P Satuan No. Lampiran Posbindu 18,00 Posbindu Tabel 70 104 Jumlah Desa Siaga 28,00 Desa Tabel 71 105 Persentase Desa Siaga 16,28 % Tabel 71 D.2 Tenaga Kesehatan 106 Jumlah Dokter Spesialis 0,00 5,00 5,00 Orang Tabel 72 107 Jumlah Dokter Umum 21,00 14,00 35,00 Orang Tabel 72 108 Rasio Dokter (spesialis+umum) 46,30 per 100.000 penduduk Tabel 72 109 Jumlah Dokter Gigi + Dokter Gigi Spesialis 0,00 5,00 5,00 Orang Tabel 72 110 Rasio Dokter Gigi (termasuk Dokter Gigi Spesialis) 5,79 per 100.000 penduduk 111 Jumlah Bidan 197,00 Orang Tabel 73 112 Rasio Bidan per 100.000 penduduk 475,94 per 100.000 penduduk Tabel 73 113 Jumlah Perawat 63,00 100,00 163,00 Orang Tabel 73 114 Rasio Perawat per 100.000 penduduk 188,69 per 100.000 penduduk Tabel 73 115 Jumlah Perawat Gigi 6,00 22,00 28,00 Orang Tabel 73 116 Jumlah Tenaga Kefarmasian 2,00 19,00 21,00 Orang Tabel 74 117 Jumlah Tenaga Kesehatan kesehatan 13,00 23,00 36,00 Orang Tabel 75 118 Jumlah Tenaga Sanitasi 4,00 19,00 23,00 Orang Tabel 76 119 Jumlah Tenaga Gizi 0,00 12,00 12,00 Orang Tabel 77 D.3 Pembiayaan Kesehatan 120 Total Anggaran Kesehatan 106.385.525.514,00 Rp Tabel 81 121 APBD Kesehatan terhadap APBD Kab/Kota 11,26 % Tabel 81 122 Anggaran Kesehatan Perkapita 1.231.527,76 Rp Tabel 81

TABEL 1 LUAS WILAYAH, DESA/KELURAHAN, PENDUDUK, RUMAH TANGGA, DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KECAMATAN LUAS RATA-RATA KEPADATAN NO KECAMATAN WILAYAH DESA + RUMAH JIWA/RUMAH PENDUDUK (km 2 DESA KELURAHAN PENDUDUK ) KELURAHAN TANGGA TANGGA per km 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 Jaya 324,0 34 0 34 15.699 4.531 3,46 48,45 2 Indra Jaya 300,0 14 0 14 6.461 2.247 2,88 21,54 3 Sampoiniet 426,0 19 0 19 7.007 2.219 3,16 16,45 4 Darul Hikmah 575,0 19 0 19 6.445 1.937 3,33 11,21 5 Setia Bakti 629,0 13 0 13 8.448 2.629 3,21 13,43 6 Krueng Sabee 588,0 17 0 17 15.712 5.236 3,00 26,72 7 Panga 405,0 20 0 20 7.355 2.548 2,89 18,16 8 Teunom 141,0 22 0 22 12.745 4.415 2,89 90,39 9 Pasie Raya 426,0 14 0 14 6.513 2.133 3,05 15,29 (KAB/KOTA) 3.814,0 172 0 172 86.385 27.895 3,10 22,65 Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Aceh Jaya

TABEL 2 NO KELOMPOK UMUR (TAHUN) PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMUR PENDUDUK LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI+PEREMPUAN RASIO JENIS KELAMIN 1 2 3 4 5 6 1 0-4 5.544 5.498 11.042 100,84 2 5-9 3.919 3.712 7.631 105,58 3 10-14 3.616 3.469 7.085 104,24 4 15-19 3.449 3.122 6.571 110,47 5 20-24 3.992 3.685 7.677 108,33 6 25-29 4.613 4.539 9.152 101,63 7 30-34 4.074 3.764 7.838 108,24 8 35-39 3.664 3.215 6.879 113,97 9 40-44 3.242 2.600 5.842 124,69 10 45-49 2.584 2.128 4.712 121,43 11 50-54 1.966 1.736 3.702 113,25 12 55-59 1.519 1.276 2.795 119,04 13 60-64 1.186 1.002 2.188 118,36 14 65-69 794 608 1.402 130,59 15 70-74 408 487 895 83,78 16 75+ 423 551 974 76,77 44.993 41.392 86.385 108,70 ANGKA BEBAN TANGGUNGAN (DEPENDENCY RATIO) 51 Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Aceh Jaya