ANALISIS FINANSIAL DAN EKONOMI USAHATANI MARICISA NILA SARI A

dokumen-dokumen yang mirip
Dl KECAMATAN BlNJAl BARAT, PROP. SUMATERA UTARA. ANALISIS KELAYAKAN FlNANSiAL INVESTASI USAHATANI RAMBUTAN (Nephelium lappaceum Linn)

METODE PENELITIAN. ini yang dianalisis adalah biaya, benefit, serta kelayakan usahatani lada putih yang

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHATANI JAHE (Studi Kasus Desa Tajinan, Kecamatan Tajinan, Kabupaten Malang, Propinsi Jawa Timur)

IV METODOLOGI PENELITIAN

DAFTAR PUSTAKA. Aksi Agraris Kanisius Bercocok Tanam Lada. Penerbit Kanisius. Yogyakarta.

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL DAN EKONOMI AGRIBISNIS NANAS

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB VII KELAYAKAN ASPEK FINANSIAL

IV. METODE PENELITIAN

VII. PEMBAHASAN ASPEK FINANSIAL

III. METODE PENELITIAN. Tanaman kehutanan adalah tanaman yang tumbuh di hutan yang berumur

Paprika dengan nama latin Capsicum Annuum var Grossum ini termasuk. Pertanian, 2003). Adapun jenis-jenis paprika ada banyak, antara lain wonder bell,

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. Rantauprapat Kabupaten Labuhanbatu Propinsi Sumatera Utara. Pemilihan lokasi

METODE PENELITIAN. yang dikeluarkan selama produksi, input-input yang digunakan, dan benefit

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

KUESIONER RESPONDEN PEMILIK ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL DAN PROSPEK PEMASARAN BUDIDAYA GAHARU PENGENALAN TEMPAT PETUGAS PROGRAM STUDI KEHUTANAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

KERANGKA PENDEKATAN TEORI

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Jumlah Tenaga Kerja Usia 15 Tahun ke Atas Menurut Lapangan Pekerjaan Tahun 2011

BAB I PENDAHULUAN. yang strategis karena selain hasil daging dan bantuan tenaganya, ternyata ada

I. PENDAHULUAN. dalam pembangunan ekonomi nasional di Indonesia. Hal ini disebabkan Indonesia

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu 4.2. Metode Pengambilan Responden 4.3. Desain Penelitian

III. KERANGKA PEMIKIRAN

I. PENDAHULUAN. Salah satu tujuan pembangunan pertanian di Indonesia adalah

BAB I PENDAHULUAN. telah dibuka maka investasi harus terus dilanjutkan sampai kebun selesai

I PENDAHULUAN. tersebut antara lain menyediakan pangan bagi seluruh penduduk, menyumbang

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Rancabungur, Desa Pasirgaok, Bogor,

METODE PENELITIAN. menganalisis data yang berhubungan dengan penelitian atau mencakup. yang berhubungan dengan tujuan penelitian.

I. PENDAHULUAN. hal ini dikarenakan munculnya kesadaran dari masyarakat mengenai pentingnya

BAB I PENDAHULUAN. Komoditas hortikultura tergolong komoditas yang bernilai ekonomi tinggi

DAFTAR TABEL. 1. Produksi manggis di Pulau Sumatera tahun Produksi manggis kabupaten di Provinsi Lampung tahun

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengolahan dan Analisis Data

KUISIONER PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS CABANG USAHATANI DAN SISTEM TATANIAGA PISANG TANDUK

PENDAHULUAN. tahun ke tahun, baik untuk pemenuhan kebutuhan domestik maupun ekspor,

III. METODE PENELITIAN

Sakti Hutabarat Staf pengajar Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Riau

II. KERANGKA PENDEKATAN TEORI. daging putih (Hylocereus undatus), buah naga daging merah (Hylocereus

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Aneka ragam jenis tanaman sayuran dapat dibudidayakan dan dihasilkan di

Bisnis anggrek sebagai bagian dari bisnis florikultura memiliki potensi besar untuk dikembangkan.

ANALISIS SENSITIFITAS FINANSIAL SERAIWANGI

IV. METODE PENELITIAN

Krisis ekonomi yang melanda lndonesia sejak pertengahan bulan. Sektor pertanian di lndonesia dalam masa krisis ekonomi tumbuh positif,

ANALISIS PIEMASARAN EKS PANG BI SUMATERA UTA

BAB I PENDAHULUAN. Bergesernya pola hidup masyarakat secara global yang semakin hari

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Identifikasi Masalah Tujuan Penelitian Kegunaan Penelitian...

Kuisioner ANALISIS KEGIATAN DAN PERMASALAHAN DALAM PEMASARAN SAYURAN ORGANIK

KELAYAKAN FINANSIAL INVESTASI USAHATANI ASPARAGUS (Asparagus officionalis) RAMAH LINGKUNGAN, PT AGRO LESTARI, BOGOR HERLIANA RIDHAWATI A

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

IV. METODE PENELITIAN

ANALISIS KELAYAKAN USAHA PETERNAKAN KELINCI ASEP S RABBIT PROJECT, LEMBANG, KABUPATEN BANDUNG, JAWA BARAT. Oleh : Nandana Duta Widagdho A

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Salah satu tanaman hortikultura yang memiliki peranan cukup penting adalah

RINGKASAN. masyarakat dalam berkesehatan. Instansi ini berfungsi sebagai lembaga

ANALISIS TATANIAGA GABAH/BERAS DARI KENAGARIAN CUPAK KECAMATAN GUNUNG TALANG KABUPATEN SOLOK SKRIPSI. Oleh : Prima Sari Esti Eysa

Pi sang termasuk komoditas hortikultura yang penting dan sudah sejak. lama menjadi mata dagangan yang memliki reputasi internasional.

ANALISIS KELAYAKAN BUDIDAYA APEL (MALUS SYLVESTRIS MILL) DI DESA BULUKERTO,KECAMATAN BUMIAJI, KOTA BATU

TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Studi Empiris Tentang Jeruk

ANALISIS KELAYAKAN USAHA PEMBENIHAN KERAPU KECAMATAN GEROKGAK, KABUPATEN BULELENG, BALI. Oleh: NI WAYAN NARITA SUGAMA A

ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI JERUK SIAM (CITRUS NOBILIS LOUR) PADA LAHAN KERING DI KECAMATAN TAPIN SELATAN KABUPATEN TAPIN, KALIMANTAN SELATAN

ANALISIS USAHATANI SAYURAN DI NAGARI AIR DINGIN, KECAMATAN LEMBAH GUMANTI, KABUPATEN SOLOK

III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

METODOLOGI PENELITIAN. (Purposive) dengan alasan daerah ini cukup representatif untuk penelitian yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENANAMAN Untuk dapat meningkatkan produksi hijauan yang optimal dan berkualitas, maka perlu diperhatikan dalam budidaya tanaman. Ada beberapa hal yan

Herman Subagio dan Conny N. Manoppo Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sulawesi Tengah ABSTRAK

I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian merupakan sektor yang penting dalam menopang kehidupan

I. PENDAHULUAN. Pertanian sebagai salah satu sektor yang dapat diandalkan dan memiliki

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

KERAGAAN PERTUMBUHAN DAN HASIL KENTANG MERAH TERHADAP JARAK TANAM DAN DOSIS PUPUK YANG BERBEDA DI KABUPATEN REJANG LEBONG PENDAHULUAN

IV. METODE PENELITIAN

ANALISIS KELAYAKAN USAHA PETERNAKAN ULAT SUTERA

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Gambaran Program Pembiayaan Pertanian

IV. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. yang memiliki arti penting dalam bidang pertanian karena letaknya yang strategis.

IV METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. A. Definisi Operasional, Pengukuran, dan Klasifikasi. yang digunakan dalam penelitian ini untuk mendapatkan data yang

IV. METODE PENELITIAN

ha1 memberikan peluang kerja bagi masyarakat. Sektor agribisnis holtimtura

SISTEM INTEGRASI SAPI DI PERKEBUNAN SAWIT PELUANG DAN TANTANGANNYA

III. METODE PENELITIAN

IV. METODOLOGI. merupakan salah satu daerah pertanian produktif di Kabupaten Majalengka.

BAB V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

AGRlBISNlS NENAS (Ananas eomusus (L) Merr) Dl KEGAMATAN JALAN CAGAK, KABUPATEN DT. II SUBANG

ANALISIS DAMPAK SOSIAL EKONOMI TERHADAP ADOPSI TEKNOLOGI PHT PERKEBUNAN TEH RAKYAT. Oleh : Rosmiyati Sajuti Yusmichad Yusdja Supriyati Bambang Winarso

LAPORAN AKHIR PENELITIAN TA 2006 PROSPEK PENGEMBANGAN SUMBER ENERGI ALTERNATIF (BIOFUEL)

Paket ANALISIS SOSIAL, EKONOMI DAN FINANSIAL PEMBANGUNAN HUTAN TANAMAN PENGHASIL KAYU

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL KONVERSI TANAMAN KAYU MANIS MENJADI KAKAO DI KECAMATAN GUNUNG RAYA KABUPATEN KERINCI PROVINSI JAMBI

III. KERANGKA PEMIKIRAN Kerangka Pemikiran Teoritis

VII. KELAYAKAN ASPEK FINANSIAL

BAB I PENDAHULUAN. 1960, namun sampai sekarang ketergantungan terhadap beras dan terigu

SKRIPSI OLEH : WHENDRO ASES SIAHAAN SEP / AGRIBISNIS

METODE PENELITIAN. (2012) penelitian deskriptif adalah metode pencarian fakta dengan interpretasi

Oleh: 1 Irma Fitriani Kusmayadi, 2 Dedi Herdiansah Sujaya, 3 Zulfikar Noormasyah

I. PENDAHULUAN. anorganik menjadi bahan organik dengan bantuan tumbuh-tumbuhan dan

Transkripsi:

ANALISIS FINANSIAL DAN EKONOMI USAHATANI MARICISA (Studi kasus : Desa Sungai Nanam Barat, Kecamatan Lembah Gumanti, Kabupaten Solok, Propinsi Sumatera Barat). Oieh: NILA SARI A 31.0514 JURUSAN ILMU-ILMU SOSIAL EKONOMI PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 1999

Dan pada sebagian malam hari bersembahyang tahajudlah karnu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu, mudah-mudahan Tuhan-mu rnengangkat karnu ketempat yang terpuji. Dan katakanlah : Ya Tuhanku masukkanlah aku secara masuk yang benar dan keluarkanlah aku secara keliar yang benar dan berikanlah kepadaku dari sisi Engkau kekuasaan yang menolong. ( Al lsraa' :79-80) Karya kecil ini penulis persembahkan kepada yang tercinta Papa, Mama, lyak, Uni Neni, Uda Eri, Meli dan Fira yang senantiasa memberikan dorongan dan doa untuk keberhasilan penulis.

RINGKASAN NlLA SARI. Analisis Finansial dan Ekonomi Usahatani Markisa. (Studi Kasus: Desa Sungai Nanam Barat, Kec. Lembah Gumanti, Kabupaten Solok, Propinsi Sumatera Barat). Dibawah bimbingan Bapak SUTARA HENDRAKUSUMAATMADJA. Tanaman markisa (Pnssrj7orn edrilis) merupakan salah satu di antara banyak buah-buahan yang ada di Indonesia. Tanaman ini memiliki prospek untuk dikembangkan, ha1 ini dapat dilihat dari meningkatnya permintaan masyarakat dalam dan luar negeri akan buah markisa. Adanya peningkatan jumlah penduduk, peningkatan kesadaran gizi masyarakat di Indonesia menunjukkan permintaan akan buah-buahan termasuk di dalamnya buah markisa akan meningkat pada masa mendatang, sedangkan dari luar negeri permintaan ekspor sari buah markisa datang dari Brunei, Eropa, Singapura dan Amerika (Untung, et. al. 1992). Meningkatnya minat dari konsumen akan buah markisa baik dari dalam negeri maupun luar negeri merupakan suatu peluang yang hams dimanfaatkan. Di Indonesia sentra produksi markisa terbesar adalah di Sumatera Utara dan Sulawesi Selatan, sedangkan daerah lain yang juga menghasilkan tanaman markisa adalah Sumatera Barat dan Jawa Barat tetapi jumlah dan skala usahanya masih kecil. Jenis markisa yang banyak ditemui di Indonesia ada tiga macam yaitu markisa ungu, markisa kunina dan kultivar lain yang jumlahnya lebih sedikit yaitu markisa sayur (Erbis). Produksl markisa ungu maupun markisa kuning masih rendah, maka agar dapat memenuhi permintaan pasar akan buah markisa, produksi markisa hams ditingkatkan. Rendahnya produksi markisa salah satunya disebabkan oleh terbatasnya daerah yang cocok untuk pengembangan tanaman markisa dan masih sedikitnya petani yang melakukan budidaya,"padahal sebenarnya dalam penanaman markisa ini tidak terlalu sulit. Di Sumatera Barat, Kabupaten Solok merupakan satu-satunya daerah yang cocok untuk pengembangan usahatani markisa, ha1 ini disebabkan daerah ini memenuhi syarat-syarat untuk pertumbuhan markisa. Karena potensi yang dimiliki oleh Icabupaten Solok untuk pengembangan markisa maka perlu adanya usaha untuk tens mengembangkan markisa di daerah ini. Untuk mengetahui kegiatan usahatani markisa ini layak atau tidak maka diperlukan analisis kelayakan finansial dan ekonomi usahatani markisa. Tujuan penelitian ini adalah 1. Ivlemperoleh gambaran mengenai keragaan usahatani markisa di daerah penelitian, 2. Menganalisis - kelayakan secara finansial dan ekonomi usahatani markisa di daerah penelitian, 3. Mengetahui jangka waktu pengembalian investasi usahatani markisa. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sungai Nanam Barat, Kecamatan Lembah Gumanti, Kabupaten Solok, Propinsi Sumatera Barat. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja dengan pertimbangan bahwa daerah ini termasuk daerah penghasil markisa dan memiliki potensi untuk pengembangan usahatani rnarkisa. Data yang digunakan untuk penelitian ini adalah data primer yang berasal dari wawancara langsung dengan petani, dimana pengambilan contoh petani dilakukan secara sengaja dan data skunder yang berasal dari instansi-instansi yang terkait.

Analisis data dilakukan dengan analisis kuantitatif dan analisis kualitatif Analisis kuantitatif dilakukan untuk mengetahui kelayakan usahatani markisa dengan menggunakan kriteria NPV, NBCR, dan IRR. Selain itu juga digunakan untuk mengetahui sensitivitas dan jangka waktu usaha pengembalian usahatani markisa. Analisis kualitatif digunakan untuk memperoleh gambaran mengenai keragaan usahatani markisa. Usahatani markisa dibudidayakan di Lembah Gumanti sejak tahun 1970 -an dan mulai dikomersilkan tahun 1980-an. Jenis markisa yang dibudidayakan adalah markisa kuning. Markisa ini ditanam oleh petani di daerah perbukitan karena tanahnya lebih subur sehingga memerlukan pupuk yang lebih sedikit. Pembibitan markisa dilakukan dengan biji dan stek. Pupuk yang digunakan dalam usahatani markisa adalah pupuk NPK, Urea, KC1, TSP, dan pupuk Kandang. Tenaga kerja yang digunakan dalan usahatani ini paling banyak dibutuhkan untuk pemeliharaan dan panen. Waktu pelaksanaan panen adalah pagi hari dan dilakukan setiap lx seminggu. Dari hasil perhitungan kelayakan dengan tingkat diskonto 16% diperoleh nilai NPV. NBCR. dan IRR seba~ai berikut. Pada analisis finansial untuk lahan satu hekt4 nilai I&v yang diperileh adalah Rp 17.240.682,37, ha1 ini berarti bahwa penanaman investasi pada usahatani markisa yang dilakukan akan memberikan keuntungan sebesar Rp 17.240.682,37 menurut nilai sekarang. NBCR yang diperoleh adalah 2,78 yang berarti bahwa manfaat yang diperoleh 2,78 kali lipat dari biaya yang dikeluarkan. Untuk nilai IRR yang diperoleh adalah 46,14%, nilai IRR yang diperoleh itu lebih besar dari tingkat diskonto yang digunakan ini berarti bahwa, usahatani markisa layak untuk dilakukan. Sedangkan pada analisis ekonomi dengan tingkat diskonto dan luas lahan yang sama nilai NPVnya sebesar Rp 21.871.161,64 yang berarti bahwa penanaman investasi pada usahatani markisa akan memberikan keuntungan Rp 21.871.161,64 menurut nilai sekarang. NBCR yang didapat adalah 3,42 berarti manfaat yang diperoleh 3,42 kali lipat dari biaya yang dikeluarkan sehingga usahatani markisa layak diusahakan. Untuk nilai IRR didapat 56,56%. Icarena nilai IRR lebih besar dari tingkat diskonto maka usahatani layak untuk dilakukan. Dengan demikian secara finansial maupun ekonomi, usahatani markisa layak untuk dilaksanakan karena NPV yang diperoleh bernilai positif, NBCR lebih besar dari satu dan IRR berada pada tingkat yang lebih besar dari tingkat diskonto yang digunakan. (Tabel. 6). Dari hasil analisis sensitivitas yang dilakukan didapat hasil sebagai yang terlihat pada Tabel 7,8,9,10,11dan 12. Secara finansial dan ekonomi dengan tingkat diskonto sebesar 16% usahatani markisa layak untuk dilaksanakan, sedangkan apabila tingkat diskonto dinaikkan maka tingkat kelayakan usahatani akan mengalami perubahanperubahan. Hasil dari analisis tingkat pengembalian investasi secara finansial dan ekonomi dapat dilihat pada Tabel 13 dan 14. Secara finansial pada tingkat diskonto 16%, tingltat pengembalian investasi terjadi pada tahun ke-3 bulan ke-6 dan secara ekonomi tingkat pengembalian investasi terjadi pada tahun ke-3 bulan ke-2. Sedangkan pada beberapa perubahan tingkat diskonto tingkat pengembalian investasinya terjadi pada tahun yang berbeda (Lihat Tabel. 13 dan 14).

Melihat dampak positif yang ditimbulkan dan memperhatikan hasil kelayakan investasi usahatani markisa yang menguntungkan maka disarankan perlu adanya usaha untuk terus mengembangkan usahatani markisa di daerah penelitian. Dan hendaknya hasil kelayakan ini dapat menjadi pertimbangan bagi investor untuk menanamkan modalnya dalam mengelola usahatani markisa pada skala usaha yang lebih besar. Dan untuk mendukung usahatani dapat berjalan lancar perlu dibentuknya suatu wadah yang menyediakan sarana dan prasarana untuk berusahatani markisa, seperti ICoperasi. Usaha lain yang dapat dilakukan oleh pemerintah adalah dengan memberikan dukungan modal berupa kredit bersuku bunga rendah yang diperuntukkan bagi petani yang kekurangan modal. Selain itu untuk pengembangan usahatani markisa dapat diterapkan pola Perusahaan Inti Rakyat (PIR) dengan dibentuknya suatu lokasi yang dihimpun petani dalam suatu tempat tertentu, dimana perusahaan bertindak sebagai Inti yang bertugas memberikan bimbingan dalam berusahatani dan memasarkan hasil, sedangkan petani (Plasma) sebagai pemilik lahan yang melakukan usahatani markisa.