BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengaturan tata letak merupakan suatu keputusan penting yang akan menentukan efisiensi sebuah manajemen operasional perusahaan dalam jangka panjang. Pengaturan tata letak memiliki beragam dampak strategis dalam kegiatan manajemen operasional perusahaan karena pengaturan ini mampu menentukan daya saing perusahaan dalam hal kapasitas, proses, fleksibilitas, biaya, kualitas lingkungan kerja, hubungan dengan pelanggan, dan citra perusahaan. Suatu tata letak yang efektif dapat membantu perusahaan mencapai strategi yang menunjang diferensiasi, biaya rendah, atau tanggapan yang cepat (Heizer dan Render, 2014). Tata letak pabrik atau tata letak fasilitas merupakan cara pengaturan fasilitas-fasilitas pabrik untuk menunjang kelancaran proses produksi. Pengaturan tersebut meliputi perencanaan dan pengaturan letak mesin, peralatan, aliran bahan produksi dan para pekerja (Wignjosoebroto, 2009). Tata letak fasilitas yang efektif dapat memberikan beberapa manfaat, di antaranya adalah mengurangi waktu pelayanan kepada pelanggan dan meningkatkan kapasitas (Russell dan Taylor, 2011). Fasilitas yang efisien dan perbaikan produktivitas didapatkan dari proses pemilihan desain tata letak fasilitas terbaik dari beberapa alternatif yang ada (Yang et al., 2009 dikutip dari Al-Hawari et al., 2014). Peningkatan yang cepat akan permintaan dalam produksi membuat perusahaan perlu untuk meningkatkan produktivitas perusahaan. Beberapa cara 1
yang dapat dilakukan perusahaan yaitu dengan pengendalian kualitas, manajemen total kualitas, standar waktu maupun dengan cara pengaturan tata letak pabrik yang efisien (Wiyaratn dan Watanapa, 2010). Efektivitas operasional suatu pabrik bergantung dalam efektivitas tata letak dan sebuah tata letak yang buruk akan dapat mengakibatkan kemacetan produksi serta mahalnya biaya penanganan material. Oleh karena itu, dengan pengaturan tata letak yang efektif akan menciptakan lingkungan produksi yang efisien (Buffa et al., 1964). Tata letak fasilitas pabrik dapat diubah secara signifikan agar dapat mempengaruhi efektivitas dari keseluruhan sistem produksi perusahaan (Gopalakrishnan et al., 2003). Pengaturan tata letak fasilitas pabrik yang efisien merupakan masalah jangka panjang dan memiliki proporsi biaya yang mahal. Melakukan pengaturan ulang tata letak yang ada membutuhkan biaya yang besar dan merupakan hal yang tidak dapat dengan mudah dicapai. Dengan demikian, pengaturan tata letak yang baik akan memberikan aliran bahan yang efisien, jarak pemindahan bahan yang lebih pendek, waktu transportasi menjadi lebih singkat dan meminimalkan ongkos pemindahan bahan (Sha dan Chen, 2001). PT Mataram Tunggal Garment merupakan perusahaan yang bergerak dalam industri pembuatan pakaian wanita dengan sistem produksi make to order. Make to order adalah suatu strategi dalam industri manufaktur dimana perusahaan akan memproduksi suatu produk sesuai dengan pesanan konsumen, jadi apabila perusahaan tidak mempunyai order, maka perusahaan tidak akan berproduksi. Untuk jumlah pemesanan, perusahaan memiliki minimum jumlah pemesanan untuk satu jenis dan desain pakaian wanita. Selain itu, jumlah pemesanan juga bergantung 2
dari jenis kualitas pakaian yang diinginkan oleh pelanggan. Contohnya pakaian wanita dengan kualitas standar minimal jumlah pemesanan sebanyak 5000 pc/desain. Pesanan yang biasanya masuk rata-rata adalah pesanan yang berasal dari luar negeri dengan spesifikasi dan desain yang ditetapkan dari pelanggan tersebut. Kapasitas produksi maksimum di perusahaan ini dapat mencapai 350.000 pcs unit dalam waktu 1 bulan. Berdasarkan wawancara yang dilakukan dengan manajer personalia, beliau mengatakan bahwa selama perusahaan berdiri hingga saat ini belum pernah ada evaluasi terhadap tata letak fasilitas pabrik mereka dan penempatan tiap departemen pada tata letak yang ada sekarang dibangun berdasarkan prinsip feng shui pabrik. Pihak manajemen juga berencana untuk melakukan evaluasi dan pengembangan terhadap tata letak yang ada sekarang seiring dengan meningkatnya permintaan produk pakaian jadi dari luar negeri. Oleh karena itu, pihak manajemen sadar bahwa salah satu hal yang harus diperhatikan tentunya kondisi tata letak pabrik. Dengan melakukan evaluasi terhadap pengaturan tata letak pabrik diharapkan dapat membuat proses produksi berjalan lebih efektif dan efisien. Selain itu, berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan di lantai produksi, didapatkan permasalahan bahwa peletakan antar departemen masih belum optimal sehingga aliran material yang ada berjalan kurang baik. Permasalahan ini tercermin dari adanya aliran bolak-balik (backtracking) dari beberapa material dan komponen sehingga mengakibatkan panjangnya jarak perpindahan yang terjadi sebanding dengan tingginya ongkos material handling. Proses ini akan mengurangi waktu produksi normal dan berdampak pada berkurangnya jumlah produksi perusahaan. 3
Fokus permasalahan dalam penelitian ini dikembangkan dengan menggunakan algoritma CRAFT dengan bantuan software komputer WinQSB, sehingga dapat meminimumkan jarak dan biaya perpindahan material. CRAFT mengevaluasi tata letak dengan cara mempertukarkan lokasi tiap-tiap departemen. Pertukaran ini berlangsung secara terus menerus sampai tidak memungkinkan lagi terjadi pertukaran dan telah diperoleh biaya seminimal mungkin. Selanjutnya hasil dari pertukaran ini akan memberikan rekomendasi tata letak usulan kepada PT Mataram Tunggal Garment Yogyakarta. 1.2 Rumusan Masalah Melalui wawancara dan observasi yang telah dilakukan pada studi pendahuluan, diperoleh informasi bahwa perusahaan belum pernah melakukan evaluasi terhadap tata letak fasilitas pabrik mereka. Mekanisme pengaturan tata letak menjadi penting bagi perusahaan saat ini, mengingat semakin banyak macam barang yang diproduksi di pabrik dan jumlah permintaan konsumen yang mengalami peningkatan sehingga PT. Mataram Tunggal Garment dituntut untuk memperhatikan efektifitas dan efisiensi tata letak yang digunakan. Berdasarkan uraian di atas, maka pengaturan tata letak di PT. Mataram Tunggal Garment menjadi relevan untuk diteliti. Untuk mengetahui alasan-alasan apa yang menjadi pertimbangan perusahaan sebelumnya dalam menentukan tata letak pabrik selama ini dan kemudian memberikan tata letak usulan kepada perusahaan untuk meningkatkan efisiensi perusahaan dalam hal jarak perpindahan material serta biaya penanganan material. 4
1.3 Pertanyaan Penelitian Berangkat dari latar belakang dan rumusan masalah di atas, peneliti mempunyai dua pertanyaan utama yang akan dijawab dalam penelitian ini, yaitu: 1. Bagaimana pengaturan tata letak awal pabrik yang terdapat di perusahaan? 2. Apakah terjadi peningkatan efisiensi dalam hal jarak perpindahan barang serta biaya penanganan material setelah diberikan alternatif tata letak usulan? 1.4 Tujuan Penelitian Tujuan yang hendak dicapai dalam melakukan penelitian ini adalah untuk menjawab pertanyaan penelitian diatas, yaitu untuk: 1. Melakukan analisis terhadap tata letak awal pabrik yang sudah diterapkan di perusahaan. 2. Mengetahui dampak yang terjadi terhadap efisiensi dalam hal biaya penanganan material serta jarak perpindahan barang setelah diberikan alternatif tata letak usulan. 1.5 Manfaat Penelitian Informasi dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada semua pihak yang berkaitan dengan topik penelitian ini, antara lain: 1. Bagi Perusahaan 5
Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan masukan bagi perusahaan, khususnya pihak manajemen perusahaan dalam menentukan tata letak yang efisien dalam proses produksi perusahaan. Selain itu, untuk dapat dikembangkan lebih lanjut bentuk tata letak yang sesuai bagi perusahaan. 2. Bagi Peneliti Menambah wawasan ilmu pengetahuan dan sebagai sarana untuk memperdalam teori dan implementasi proses produksi dan operasi, khususnya proses penentuan tata letak pada perusahaan. 1.6 Lingkup Penelitian Pembatasan masalah perlu dilakukan untuk memfokuskan kajian penelitian sehingga prosesnya menjadi terarah dan hasilnya mampu menjawab pertanyaan penelitian. Adapun ruang lingkup permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini yaitu: 1. Kegiatan penelitian dan pengambilan data hanya dilakukan di pabrik PT Mataram Tunggal Garment, sehingga hasil dari penelitian ini mungkin tidak dapat diaplikasikan untuk mengidentifikasi masalah pada pabrik atau perusahaan di bidang lain. 2. Mengacu pada kebutuhan dalam penelitian ini, pembahasan akan difokuskan pada evaluasi tata letak menggunakan algoritma CRAFT dengan bantuan software WinQSB, sehingga dapat meminimumkan jarak dan biaya perpindahan material. 6
1.7 Sistematika Penulisan Dalam penulisan laporan penelitian ini penulis membaginya kedalam lima bab, yaitu: Bab 1. Pendahuluan, yaitu bab yang menjelaskan secara ringkas permasalahan yang menjadi topik pembahasan dalam penelitian. Bab ini terdiri dari latar belakang, rumusan masalah, pertanyaan dan tujuan penelitian, metode penelitian, manfaat penelitian, lingkup penelitian, dan sistematika penulisan. Bab 2. Tinjauan Pustaka, yaitu bab yang menjelaskan berbagai teori dan alat analisis data yang berhubungan dengan topik yang dibahas dalam penelitian. Bab 3. Metode Penelitian, yaitu bab yang menjelaskan metode yang digunakan dalam penelitian, termasuk diantaranya metode pengumpulan data, sumber data, dan metode analisis data. Selain itu, bab ini juga menjelaskan mengenai profil perusahaan yang menjadi objek penelitian. Bab 4. Analisis dan Pembahasan, yaitu bab yang menjelaskan dan menguraikan hasil penelitian yang dilakukan. Uraian tersebut dilakukan dengan menggunakan landasan berbagai teori dan konsep. Bab 5. Kesimpulan dan Saran, yaitu bab yang menjelaskan mengenai kesimpulan dan saran yang diberikan oleh penulis kepada perusahaan yang menjadi objek penelitian sebagai hasil dari analisis dan evaluasi yang dilakukan selama penelitian. 7